Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134416 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sintya Faradila Putri
"ABSTRAK
Makalah ini membahas pengaruh hubungan antara celebrity endorsement dan brand image .
Penggunaan endorser dalam iklan merupakan salah satu cara strategi periklanan paling popular pada
saat ini. Penggunaan selebriti sebagai endorser memiliki efek yang kuat pada brand yang
dipromosikan. Celebrity endorsement dapat memberikan asosiasi positif terhadap brand image untuk
membantu sebuah brand dapat dikenali. Selain itu, terdapat juga variabel-variabel lain yang dapat
mempengaruhi hubungan antara celebrity endorsement dan brand image . Tulisan ini ditujukan untuk
memetakan riset-riset tentang hubungan dari celebrity endorsement dan brand image . Hasil analisis
menemukan adanya sembilan variabel yang dapat mempengaruhi hubungan antara kedua variabel
tersebut.

ABSTRACT
This journal discusses the impact of connection between celebrity endorsement and brand image. The
use of endorser in advertisements is one of the most popular advertising strategies nowadays. The use
of celebrity as endorser strongly affects the promoted brand. Celebrity endorsement is positively
associated with brand image in getting a brand recognized. Aside from that, there are several other
variables that affect the connection between celebrity endorsement and brand image. This journal is
aimed to map the researches about the connection between celebrity endorsement and brand image.
The result shows there are nine variables which impacts the connection between celebrity endorsement
and brand image.
"
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kalya Sabina Islamadina
"Dengan pengaruh budaya industri hiburan Korea Selatan yang semakin besar, penelitian ini digunakan untuk melihat bagaimana dampak dari figur-figur di dalam budaya Korean Wave dapat mempengaruhi persepsi masyarakat dunia terhadap Korea Selatan sebagai suatu tempat destinasi. Terutama di Indonesia dimana budaya Korean Wave merupakan salah satu bentuk penetrasi budaya luar terbesar. Begitu pula dengan perkembangan teknologi yang memperkenalkan dunia kepada Celebrity Endorsement. Dengan adanya Celebrity Endorsement, masyarakat dunia maupun di Indonesia menjadi jauh lebih mudah untuk dipengaruhi. Tanpa disadari ataupun tidak, masyarakat dunia telah dipengaruhi oleh Celebrity Endorsement, beserta figur-figur yang melakukan Celebrity Endorsement tersebut. Menggabungkan figur-figur di dalam budaya Korean Wave dengan Celebrity Endorsement, menciptakan sebuah bentuk promosi, baik secara langsung ataupun tidak langsung, yang efektif dan memiliki pengaruh besar. Hal tersebut disebabkan oleh Parasocial Relationship (PR) dan juga Connectedness (CE) yang dimiliki oleh penggemar budaya Korean Wave dengan idola yang digemarinya. Penelitian ini adalah bentuk penelitian lanjutan dari penelitian-penelitian terdahulu, mengenai pengaruh yang dimiliki oleh para figur dalam budaya Korean Wave ini, terhadap pembangunan persepsi masyarakat Indonesia terhadap Destination Image masyarakat Indonesia ke Korea Selatan sebagai suatu tempat destinasi, dengan mediasi Celebrity Endorsement.

With the growing influence of South Korea's entertainment industry, this research aims to examine how figures within the Korean Wave culture impact the global perception of South Korea as a travel destination. Particularly in Indonesia, the Korean Wave represents one of the largest forms of cultural penetration from abroad. Aside from global penetration, technological advancements have also introduced the world to Celebrity Endorsement. With Celebrity Endorsement, it has become much easier for both the global and Indonesian communities to be influenced. Consciously or not, the global community has been influenced by Celebrity Endorsement and the figures performing these endorsements. Combining figures from the Korean Wave culture with Celebrity Endorsement creates a form of promotion, both direct and indirect, that is effective and has a significant impact. This is due to the Parasocial Relationship (PR) and Connectedness (CE) that Korean Wave fans have with their idols. This research is a continuation of previous studies on the influence of figures within the Korean Wave culture on shaping the perception of the Indonesian community towards the Destination Image of South Korea as a travel destination, mediated by Celebrity Endorsement."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astuti Budi Utami
"Tesis ini menganalisa efektifitas iklan SOYJOY versi "Beauty" yang masih ditayangkan saat ini. Pendekatan untuk melihat efektifitas ditinjau dari respon konsumen terhadap iklan, respon konsumen terhadap merek produk dilihat dari iklannya dan respon konsumen terhadap kecenderungan membeli. Penelitian ini melibatkan 120 responden yang_ terbagi dalam 4 kelompok yaitu wan ita yang mengkonsumsi, wanita yang tidak mengkonsumsi, pria yang mengkonsumsi dan pria yang tidak mengkonsumsi dengan j umlah responden untuk masing-masing kelompok adalah 30 orang. Dari basil penelitian ini, didapat bahwa ada perbeda respon yang nyata diantara 4 kelompok dimana kelompok wanita yang mengkonsumsi SOYJOY memiliki sikap terhadap iklan, sikap terhadap merek dan keinginan membeli yang lebih positif. Diantara responden pria, kelompok yang tidak mengkonsumsi ,memiliki sikap terhadap iklan yang lebih positif tapi mereka tidak menunjukkan sikap yang serupa untuk penilaian terhadap merek.

The thesis has the purpose to analyze the effectiveness of SOYJOY "Beauty" version ad through consumer's response to the ad, response to the brand and their behaviour intention to purchase the product. This research involves 120 respondents that are divided into 4 groups that consist of 30 female users, 30 female non users, 30 male users and 30 male non users. The research's result shows that these 4 groups have different responses with more positive attitude toward the ad, attitude toward the brand and purchase intention for female users. Among the male respondent, more positive attitude toward the brand was found for non user but the attitude toward f.he ad has less positive judgement
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27213
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Wisna Darwis
"Tujuan penelitian mi adalah untuk mempelajari hubungan tampilan iklan dan kecenderungan berpikir konsumen dengan pengolahan iklan dalam benak konsumen, dimana selama ini para ahli dan praktisi periklanan belum secara khusus mempertimbangkan faktor kecenderungan berpikir di dalam pembentukani teori dan model persuasi iklan serta di dalam mengembangkan iklan yang efektif. Dari temuan penelitian terungkap adanya perbedaan pengelolahan iklan pada subyek dengan kecenderungan berpikir postformal dan pada subyek dengan kecendrungan berpikir postformal dalam mempengarhi niat membeli, dengan melibatkan beberapa variabel mediasi yaitu; tingkat keterlibatan, respon kognitif, respon afektif, dan sikap terhadap iklan (attitude toward the advertisement atau diangkat A)"
2005
JMIN-II-1-Juli2005-12
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adlia Nazila
"Skripsi ini membahas mengenai bagaimana döner kebab dapat membentuk wacana politik di Jerman dalam iklan kampanye Angela Merkel dan membentuk wacana gaya hidup di Jerman dalam iklan Dönerbox dan iklan Beauty Döner Kebap. Ketiga Iklan tersebut menampilkan döner kebab dan dipublikasi di Jerman. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dan menggunakan teori wacana dari Michel Foucault.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga iklan yang menampilkan döner kebab membentuk wacana-wacana di dalam relasi kekuasaan, sehingga dapat membentuk wacana-wacana lain seperti wacana politik dan wacana gaya hidup.

This thesis discusses how döner kebab could forms the political discourse in Germany in Angela Merkel?s campaign advertising and forms the lifestyle discourses in Dönerbox advertising and Beauty Döner Kebap advertising. Those three advertises displayed döner kebab and were published in German. The literature based methodology was applied in this research, together with discourse analysis theory from Michel Foucault.
Results confirm that three advertises, which displayed döner kebab, form discourses on power relations, then they could form the other discourses such as political and lifestyle discourses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1877
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrah Hisaanah Adhwa
"Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan produk perawatan pria tumbuh cukup signifikan. Fenomena ini menarik banyak investor yang mendorong industri periklanan untuk membuat iklan baru dan inovatif yang menarik perhatian publik dan menjual produk dengan lebih baik. Pantene sebagai merek besar yang berspesialisasi dalam produk perawatan rambut juga telah membuat beberapa iklan progresif terkait dengan isu gender terkini. Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk menyelidiki bagaimana gagasan tentang gender diekspresikan melalui aspek multimodal yang digunakan dalam iklan Pantene Australia dan Indonesia menggunakan teori Halliday Systemic Functional Linguistics (1994), Kress and van Leeuwen Visual Grammar (2006), dan Anstey and Bull's multimodal semiotic system (2010). Data yang digunakan adalah dari iklan Pantene Australia “DareToDoXtra” dan Pantene Indonesia “Miracles Hair Supplement Baru” yang dikumpulkan dari YouTube. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantene Australia dan Indonesia sama-sama mengindikasikan upaya untuk mempromosikan ide fluiditas gender melalui iklan mereka. Namun, analisis lebih lanjut pada aspek multimodal mengungkapkan adanya beberapa pendekatan bahasa berbasis gender yang umumnya dikaitkan dengan ideologi feminitas. Karena sifatnya yang kontradiktif, kehadiran pendekatan bahasa berbasis gender dalam bentuk apapun akan mengurangi makna utama dari pesan fluiditas gender yang ingin disampaikan oleh kedua iklan tersebut.

In recent years, the demand for male grooming products have been growing quite significantly. This phenomenon attracts a large number of investors prompting the advertising industry to create fresh and innovative advertisements that draw public attention and sell products better. Pantene as a global brand that specializes in hair care products has also made several progressive ads in association with current gender issues. In this research, the researcher aims to investigate how ideas about gender are expressed through the multimodal aspects being employed in Pantene Australia and Indonesia ads by means of Halliday Systemic Functional Linguistics (1994), Kress and van Leeuwen's Visual Grammar (2006), and Anstey and Bull's multimodal semiotic system theory (2010). The data used are from Pantene Australia “DareToDoXtra” ad and Pantene Indonesia “Miracles Hair Supplement Baru” collected from YouTube. The results suggest that Pantene Australia and Indonesia both indicate an attempt to promote the idea of gender fluidity through their ads. However, further analysis on its multimodal aspects reveals the presence of numerous gender-based approaches typically linked with the prevalent ideologies of femininity. Due to its contradictory nature, the presence of a gendered language in any form, negates/diminishes the focal message of gender fluidity that both ads try to convey."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2023
S-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Fitriana Putri
"CoolBlue adalah salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Belanda. Sebagai perusahaan dengan banyak pesaing, Coolblue harus membuat perusahaannya lebih menarik bagi pelanggan dibandingkan perusahaan sejenis yang lain. Oleh karena itu Coolblue menjadikan iklan sebagai teknik marketing-nya. Karya ilmiah ini membahas mengenai ikon, indeks, dan simbol dalam tiga iklan Coolblue. Selain itu karya ilmiah ini juga memaparkan makna kontekstual dalam ketiga iklan Nederlandse Coolblue yang diunggah di Youtube. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Teori semiotika milik Charles Sanders Peirce digunakan untuk mengkaji ikon, indeks dan simbol dalam iklan Coolblue. Selanjutnya dipaparkan makna kontekstual yang terkandung dalam video-video iklan itu. Hasil analisis menunjukkan bahwa, indeks, ikon, simbol dan makna kontekstual dihadirkan pada ketiga iklan Coolblue untuk memperkenalkan perusahaan Coolblue kepada pelanggan, memberikan informasi produk yang dijual, dan informasi layanan Coolblue yang lain. Analisis makna kontekstual juga menemukan bahwa Coolblue menayangkan iklan dalam konteks humor sebagai identitas dan ciri khasnya untuk menarik pelanggan.

CoolBlue is one of the largest e-commerce companies in the Netherlands. As a company with many competitors, Coolblue must make its company more attractive to customers than other similar companies. Therefore Coolblue makes advertising as its marketing technique. This paper discusses the icons, indexes, and symbols in three Coolblue advertisements. In addition, this scientific work also describes the contextual meaning in the three Nederlandse Coolblue advertisements uploaded on Youtube. This research is a qualitative research, using descriptive research methods. Charles Sanders Peirce's semiotic theory is used to study icons, indexes and symbols in Coolblue advertisements. Furthermore, the contextual meaning contained in the advertising videos is explained. The results of the analysis show that indexes, icons, symbols and contextual meanings are presented in the three Coolblue advertisements to introduce the Coolblue company to customers, provide information on products sold, and other Coolblue service information. The contextual meaning analysis also found that Coolblue served advertisements in the context of humor as its identity and characteristics to attract customers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Sari
"Iklan merupakan sebuah sarana media komunikasi sekaligus menyebarkan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan persamaan dan perbedaan unsur indeks, ikon, dan simbol pada iklan keju di Beemster, Uniekaas dan Old Amsterdam di majalah Dirk. Penelitian ini menggunakan teori semiotik dari Charles Sander Peirce (1839-1914). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif-deskriptif dengan mengamati tanda-tanda indeks, ikon, dan simbol pada sebelas iklan produk keju dalam majalah Belanda Dirk. Selanjutnya dibandingkan hasil analisis tanda-tanda pada ketiga merek iklan keju itu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik setiap merek keju ditunjukkan dengan penggunaan unsur-unsur tanda dalam bentuk kalimat dan ilustrasi gambar masing-masing iklan. Indeks ditunjukkan melalui ilustrasi seperti sapi, kambing dan keju, serta dalam bentuk deiksis persona, ruang, dan waktu. Ilustrasi gambar pada setiap iklan yang diteliti berperan sebagai ikon yang menggambarkan ciri khas produk yang ditawarkan. Sedangkan simbol pada iklan ditunjukkan melalui penggunaan logo, warna latar belakang dan gambar bendera Belanda.

Advertisement is a medium of communication as well as disseminating information. This research aims to describe the similarities and differences of index, icon and symbol on each display of cheese advertisement in Beemster, Uniekaas and Old Amsterdam in Dirk magazine. This research uses the semiotic theory of Charles Sander Peirce (1839-1914). The method used in this research is a qualitative-descriptive method by observing the signs of indexs, icons and symbols on eleven cheese product advertisements in the Dutch magazine Dirk. Furthermore, the results of the analysis of signs on the three brands of cheese advertisements were compared. The results of this research suggests that the characteristics of each cheese brand are indicated by the use of sign elements in the form of image illustrations and sentences of each advertisement. The index is shown through illustrations such as cows, goats and cheese, as well as in the form of person, space and time deixis. The illustration of the image in each advertisement acts as an icon that describes the characteristics of the product being offered. The symbol in the advertisement is shown through the use of logo, background color and the image of the Dutch flag."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Indah Permata Sari
"Dalam skripsi ini penulis menganalisis sembilan iklan dari empat produk makanan dan minuman organik di Jerman, yaitu Adelholzener Bioschorle, Ökoland, Hipp, dan Bionade. Teks dan gambar dianalisis dari aspek semantis, dan semiotic, khususnya aspek makna pada unsur verbal dan nonverbal. Analisis pada penelitian ini menggunakan dasar pemikiran Nina Janich.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra hidup sehat dibentuk melalui permainan kata, alat retorika, penggunaan kata bermakna asosiasi dan afektif positif serta penggunaan warna-warna alam dan gambar yang mencirikan kesegaran, alami, kemurnian, kesehatan, kebaikan, dan kualitas dari alam.

The focus of this study is the analysis of nine advertisements from four products of Germany's organic foods and beverages, which are Adelholzener Bioschorle, Ökoland, Hipp, and Bionade. The analysis of advertisement based on Nina Janich's theorie and from the perpectives of semantics and semiotic studies.
This research shows that the healthy life concept in both text and pictures of advertisement are built through words play, rhetoric tools, the meaning of positive affective and associative words, and also the use of colors that characterize sanity, natural things, purity, health, and quality of nature.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1649
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Maria Radeningsih
"Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuasi eksperimen dengan 2 group design ? posttest only dimana penelitian dilakukan pada 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen (KE) dan kelompok kontrol (KK). Masing-masing kelompok terdiri dari 36 siswa kelas 2 SMUN 109. Pada kedua kelompok ini diberikan 8 lembaran iklan yang sama hanya saja wajah sang model yang berbeda. Pada KE diberikan materi iklan dengan menggunakan selebriti sedangkan pada KK diberikan materi iklan dengan tidak menggunakan selebriti.. Penyeleksian selebriti dilakukan dengan menggunakan Q rating.
Pengukuran brand awareness berdasarkan brand recall test ? jenis free recall yang diperkenalkan oleh Rositter & Percy. Subyek diminta untuk menyebutkan kembali jenis produk, merek, headline atau slogan dan ilustrasi iklan yang baru saja. Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan membandingkan t test kedua kelompok.
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa penggunaan selebriti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand awareness pada konsumen remaja. Hal ini terbukti dengan nilai t=2,170, p=0,03 (p< 0,05). Dari keempat aspek yang direcall ternyata nilai skor recall merek & headline memberikan kontribusi yang besar pada hasil ini. Terbukti dengan nilai t =2,740 p=0,008 (p<0,05) untuk skor recall merek sedangkan nilai t untuk recall headline t=3,452 p=0,001 (p<0,05). Dari hasil ini dapat disimpulkan penggunaan selebriti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap recall merek dan headline.

The research use Queasy Experimental research type with 2 groups design ? posttest only. Respondent is divided into 2 groups which are experimental group (KE) and control group (KK). Each group consists of 36 respondents; they are students of SMUN 109 grade 2. All respondents in each group receive 8 print ads. The stimulus which is used in both groups almost the same, the differences only the face of the model. Experimental group is given print ads that use celebrity where control group is given print ads which use non celebrity. The selection of celebrity is using Q rating.
Brand recall test ? free recall which is introduced by Rositter and Percy is used to measure the brand awareness. Respondent is asked to recall the product type, brand name, headline or tagline and illustration of each ad that has been seen. T test is used to analyze the data by comparing the mean score of both groups.
The result of this research that celebrity endorsement does impact the brand awareness significantly for teen consumers. This is proven by value of t=2,170, p=0,03 (p< 0,05). Based on 4 aspects which are measured, score of brand name and headline recall have given big contribution for this result with t =2,740 p=0,008 (p<0,05) for brand name recall and t value for headline recall is t=3,452 p=0,001 (p<0,05). We can conclude that celebrity endorsement does impact to brand name recall and headline."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>