Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158323 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Aghniarahma Juni
"Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut two-tiersystem, dimana terdapat pemisahan fungsi antara direksi dan juga komisaris. Indonesia juga merupakan negara yang sebagian besar struktur kepemilikan perusahaannya adalah perusahaan keluarga. Dalam kaitanya dengan agency problem, adanya konsentrasi kepemilikan oleh keluarga dalam perusahan serta keberadaan direktur independen dalam struktur direksi perusahaan merupakan dua hal yang dianggap penting pada corporate governance perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepemilikan keluarga di Indonesia mempengaruhi tuntutan praktik corporate governance, dan juga memperhitungkan bagaimana direksi independen memoderasi hubungan tersebut. Penelitian ini menggunakan 69 perusahaan yang terdaftar dalam Asean Corporate governance Scorecard dengan periode penelitian selama empat tahun dari tahun 2012 hingga 2015. Dengan menggunakan metode regresi data panel, penelitian ini menemukan bahwa semakin besar kepemilikan keluarga pada perusahaan di Indonesia, maka semakin kecil tuntutan perusahan tersebut terhadap praktik corporate governance yang baik. Sedangkan independensi direksi dan juga ukuran direksi memoderasi hubungan tersebut secara positif.

Indonesia is one of the countries that adopt the two-tier system, where there are separation functions between directors and commissioners. Indonesia is also is dominated by family firms. In relation to the agency problem, the concentration of ownership by the family in the company and the existence of independent directors in the company's board of directors are two things that are importantly considered as corporate governance practices. This study aims to find out how family ownership in Indonesia influences the demands of corporate governance practices, and also examines how independent directors moderate those relationships. The study used 69 companies listed in the Asean Corporate governance Scorecard with a four-year study period from 2012 to 2015. Using the panel data regression method, this study found that the greater the family ownership of firms in Indonesia, the smaller the company's demands to good corporate governance practices. While the independence of directors and also the size of the board moderate the relationship positively."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi Safitryanto
"Penelitian ini menguji pengaruh perbedaan antara ESG Score dan ESG Controversies terhadap Firm Value pada perusahaan publik di Asia Tenggara (2018-2022) dengan kepemilikan keluarga sebagai variabel moderasi. Penelitian ini juga menggunakan tiga varibael kontrol, yaitu profitability (ROA dan ROE), leverage (DAR dan DER), serta size (market capitalization). Analisis dilakukan menggunakan dua model regresi, yaitu: Ordinary Least Squares (OLS) dan Random Effects Model (REM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan data true value yang diuji menggunakan OLS, dan dengan data ESG Combined menggunakan model REM, perbedaan antara ESG Score dan ESG Controversies terbukti secara signifikan berpengaruh negatif terhadap firm value. Pengaruh negatif ini ditemukan lebih kuat pada perusahaan keluarga. Pengaruh negatif yang lebih kuat pada perusahaan keluarga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu orientasi perusahaan, diseminasi informasi internal pada perusahaan keluarga, dan pengungkapan ESGnya.

This study examines the effect of differences between ESG Score and ESG Controversies on Firm Value in public companies in Southeast Asia (2018-2022) with family ownership as a moderating variable. This study also uses three control variables, namely profitability (ROA and ROE), leverage (DAR and DER), and size (market capitalisation). The analysis was conducted using two regression models, namely: Ordinary Least Squares (OLS) and Random Effects Model (REM). The results of this study show that with true value data tested using OLS, and with ESG Combined data using the REM model, the difference between ESG Score and ESG Controversies is shown to affect firm value significantly negatively. This negative effect is found to be stronger in family firms. This stronger negative effect on family firms is influenced by several factors, namely firm orientation, internal information dissemination in family firms, and their ESG disclosures."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Eka Fithriyani
"Penelitian bertujuan untuk menganalisa pengaruh komposisi gender direksi kepemilikan keluarga dan kepemilikan negara terhadap pengambilan risiko perusahaan periode 2009-2013. Dengan menggunakan metode fixed effect dan sampel perusahaan non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, penelitian ini menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan pengambilan risiko antara perusahaan yang memiliki proporsi 100 direksi pria dengan perusahaan yang memiliki proporsi direksi wanita, BUMN mengambil risiko yang ebih tinggi dibandingkan dengan non-BUMN, perusahaan keluarga mengambil risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan non-keluarga.
Analisa variabel interaksi dalam penelitian menunjukkan bahwa respon pengambilan risiko pengambilan risiko lebih kuat pada direktur utama pria dalam perusahaan keluarga dibandingkan dengan perusahaan non-keluarga, pengambilan risiko perusahaan memiliki respon yang lebih lemah pada direktur utama pria dalam perusahaan BUMN dibandingkan dengan direktur utama pria dalam perusahaan non-BUMN, tidak terdapat perbedaan respon pengambilan risiko perusahaan antara perusahaan keluarga yang memiliki 100 direksi pria dengan perusahaan non-keluarga yang memiliki 100 direksi pria, dan respon pengambilan risiko lebih lemah secara marjinal pada BUMN yang memiliki 100 direksi pria dibandingkan dengan perusahaan non-BUMN yang memiliki 100 direksi pria.

The study aims to analyze the effect of Board of Director BOD gender composition, family ownership, state ownership, and president director gender on corporate risk taking. Utilizing fixed effect method and 1345 observations of non financial companies in Indonesia during 2009 2013, this study investigates that there is no difference in corporate risk taking between male only boards and non male only boards, State Owned Enterprises SOE take higher risk than non SOE, and family firms take higher risk than non family firms.
The analysis of interaction variables shows that corporate risk taking effect is stronger in male president directors within family firms than it is in male president directors within non family firms, corporate risk taking effect is weaker in male president directors within SOE than it is in male president directors within non SOE, there is no difference in corporate risk taking effect between male only boards in family firms and male only boards in non family firms, and corporate risk taking effect is marginally weaker in male only boards within SOE than it is in male only boards within non SOE.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Faisal Al Aggugi
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh transaksi pihak berelasi terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah tata kelola perusahaan dan kepemilikan keluarga berpengaruh terhadap hubungan antara transaksi pihak berelasi dengan nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan rasio price to book value (PBV) untuk mengukur nilai perusahaan. Lebih lanjut, penelitian ini hanya fokus pada transaksi pihak berelasi terkait dengan aset dan liabilitas. Penelitian ini mengambil sampel 267 perusahaaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa (1) transaksi pihak berelasi terkait dengan aset dan liabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (2) efektivitas dewan komisaris yang merupakan komponen penting tata kelola perusahaan memperkuat pengaruh positif transaksi pihak berelasi terkait aset dan liabilitas terhadap nilai perusahaan sedangkan efektivitas kinerja komite audit terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap hubungan transaksi pihak berelasi terkait aset dan liabilitas dengan nilai perusahaan (3) Kepemilikan keluarga memperlemah pengaruh positif transaksi pihak berelasi terkait dengan aset dan liabilitas terhadap nilai perusahaan.

The purpose of this study is to examine the impact of related party transactions on the firm value. This study also examines the impact of corporate governance and family ownership on the correlation between related party transactions with firm value. This study uses price to book value ratio (PBV) as a proxy for firm value. Furthermore, this study only focuses on related party transactions in asset and liabilities. The sample for this study is 267 companies that listed in Indonesian Stock Exchange on 2010-2012.
The results for this study are (1) related party transactions that related to asset and liabilities has positive and significant impact on firm value (2) the effectiveness of board of commissioners? work as a major component of corporate governance strengthens the positive impact of related party transactions that related to asset and liabilities on firm value. On the other hand, the effectiveness of audit committee?s work has no impact on the correlation of related party transactions that related asset and liabilities with firm value (3) family ownership weakens the positive impact of related party transactions that related to asset and liabilities on firm value.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kharisma Pawestri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap tingkat efisiensi bank di Asia-Pasifik. Faktor internal yang diteliti adalah komposisi Board of Directors (BOD) dan strategi penyaluran kredit bank, sementara faktor eksternal yang diteliti adalah pertumbuhan ekonomi dan sistem hukum negara. Tingkat efisiensi diukur menggunakan metode Data Envelopment Analysis dengan orientasi input dan pendekatan Contant Return to Scale (CRS). Pengujian hipotesis dilakukan dengan regresi data panel menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di pasar modal negara-negara yang diteliti. Data penelitian ini berjumlah 838 observasi (firm-year) Bank Konvensional dari 11 negara pada periode 2008-2012.
Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi tingkat independensi BOD akan meningkatkan efisiensi bank secara marjinal, sementara banyaknya anggota BOD dan proporsi dewan wanita tidak berpengaruh pada tingkat efisiensi bank. Penelitian ini juga menemukan bahwa bank dengan strategi penyaluran fokus memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Selain itu, negara dengan sistem hukum common law menunjukkan tingkat efisiensi bank yang lebih baik daripada sistem hukum lainnya. Sementara pertumbuhan GDP yang semakin tinggi terbukti menurunkan tingkat efisiensi bank.

The purpose of this research is to find out the effect of bank?s internal and external factors on bank efficiency in Asia-Pacific. The internal factors tested are composition of Board of Directors (BOD) and bank?s credit strategy, whereas the external factors tested are economic growth and country?s law system. The efficiency scores are measured using Data Envelopment Analysis (DEA) with input orientation and Constant Return to Scale (CRS) approach. Hypothesis testing is performed using data panel regression with banks listed in each country?s stock exchange as the sample. This research is using 838 firm-year samples of conventional banks collected from 11 countries for the period of 2008-2012.
The result of this research shows that higher proportion of independent BOD will increase bank efficiency marginally, while the size of BOD and the proportion of female member hold no effect on bank efficiency. This research also shows that banks with focus credit strategy have higher efficiency than banks with other strategies. Countries implementing common law system have higher efficiency than countries with other law system. Meanwhile, GDP growth proves to have negative effect on bank efficiency.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Kusuma Dewi
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan karakteristik dimana kepemilikan keluarga sebagai pemegang saham pengendali dalam perusahaan sangat umum. Dengan kepemilikan keluarga yang tinggi, maka meneliti perilakunya dalam menjalankan suatu perusahaan sangat penting. Perusahaan keluarga memiliki kepentingan untuk menjaga reputasinya sehingga cenderung menghindari tindakan yang bersifat self-dealing seperti ekspropriasi kekayaan pemegang saham minoritas reputational effect . Dengan menggunakan transaksi pihak berelasi sebagai proxy terhadap ekspropriasi, penelitian bertujuan untuk melihat dan mengetahui apakah dengan adanya kepemilikan keluarga perusahaan dapat meminimalisasi ekspropriasi dan juga melihat pengaruh langsung tata kelola terhadap tindakan ekspropriasi. Selain itu penelitian ini juga melihat hubungan tidak langsung tata kelola terhadap hubungan kepemilikan keluarga dan transaksi pihak berelasi. Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel dan dilakukan dalam lingkup sampel 232 data observasi dalam periode 2013 hingga 2015. Penelitian ini menemukan bahwa perusahaan yang dimiliki cenderung memiliki besaran transaksi pihak berelasi lebih rendah. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa tata kelola memperkuat pengaruh negatif kepemilikan keluarga terhadap besaran transaksi pihak berelasi.

Large family ownership is very common in Indonesia. Due to this characteristic, analysing their behaviour on running a company is essential. Family owned companies have a responsibility to keep their good reputation in public thus they tend will avoid self dealing transaction which lead to wealth expropriation of minority shareholders reputational effect . This research uses related party transaction as a proxy of expropriation. This research wants to examine whether the family ownership could reduce expropriation and also wants to see the direct impact of corporate governance towards the scale of related party transaction. Moreover, this research also see the indirect effect of corporate governance. This research use panel data regression method and use 232 observation data for the period 2013 to 2015. This research found that companies tends to have lower related party transaction. This research also finds that corporate governance strengthen the negative relation of family ownership with related party transaction. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Kartika Dewi Djunaedi
"Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk menguji apakah perusahaan keluarga membuka atau menyembunyikan firm specific information melalui hak arus kas, ekses hak pemungutan suara, dan keterlibatan keluarga di manajemen yang dapat meningkatkan dan menurunkan firm stock price informativeness. Studi ini juga menguji second large shareholder(MLS), tingkat komisaris independent menurut peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan presiden komisaris keluarga yang dapat meningkatkan dan menurunkan firm stock price informativeness. Terakhir, studi ini mengusulkan peran presiden direktur yang bukan berasal dari keluarga sebagai alternatif mekanisme kontrol dalam mengadapi permasalahan agensi di manajemen keluarga untuk meningkatkan firm stock price informativeness.
Dengan menggunakan 360 unbalance data panel pada perusahaan keluarga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2011-2017, studi ini tidak dapat membuktikan adanya permasalahan agensi dalam meningkatkan dan menurunkan firm stock price informativeness. Pada mekanisme kontrol internal, studi ini tidak dapat membuktikan peran dari second large shareholder (MLS), tingkat independen komisaris dalam memonitoring perusahaan keluarga. Studi ini juga tidak dapat membuktikan presiden komisaris keluarga membantu manajemen keluarga menyembunyikan firm specific information. Namun, studi ini memberikan bukti bahwa firm stock price informativeness meningkat ketika perusahaan keluarga dipimpin olen presiden direktur yang bukan berasal dari keluarga.
Hasil uji pada konteks Indonesia menyarankan bahwa perusahaan keluarga dengan struktur piramida tidak dapat diatribusi expropriasi terhadap minoritas. Kemudian menempatkan anggota keluarga dalam manajemen berdasarkan nepotisme dan alturisme mungkin tidak menyebabkan penyingkapan firm specific information yang rendah. Studi ini tidak dapat membuktikan internal corporate governance dalam memitigasi permasalahan agensi pada perusahaan keluarga, maka disarankan untuk pembuat kebijakan dan regulator untuk meninjau kembali kebijakan corporate governance pada konteks perusahaan keluarga.

The purpose of this study is to investigate whether family firms to disclose or hide their firm stock price informativeness through cash flow rights, excess voting rights, and their involvement in management. Further, this study also examines second large shareholders (MLS), the independent commissioner level based on the Financial Services Authority Act, family president commissioner, and non-family president director in influences the firm stock price informativeness.
The sample has reached 360 observations of public listed family firms in the Indonesian Stock Exchange. The period of observation ranged from 2011 to 2017. Panel firm-level regression analysis, including fixed and time effect with clustered standard errors, is used to estimate the relationship between family ownership, management, and internal corporate governance mechanism on synchronicity.
This study could not find evidence of the family firm increasing or decreasing the firm stock price informativeness through cash flow rights, excess control rights. This study does not support the family management hypothesis. On the internal corporate governance mechanism, this study fails to find the role of second large shareholders (MLS), the independent commissioners' level, in monitoring the family firms' agency problems. Further, this study could not evidence that the family president commissioner helps the family conceal the firm stock price informativeness. However, this study provides evidence that stock price informativeness increases under non-family president directors.
Empirical tests using the Indonesian setting suggest that family firms with pyramid structures cannot be attributed to the expropriation of the minority. Further placing a family member in the management based on nepotism and altruism might not lead to lower firm-specific information disclosure. As this study could not evidence the internal corporate governance in mitigating the family firm agency problems, policymakers and regulators should revisit their corporate governance policy under the family firms context.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Estherita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kecenderungan perusahaan keluarga di Indonesia dalam pengungkapan informasi tanggung jawab sosial dan untuk menguji komposisi Komisaris Independen terhadap pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility (CSR) di perusahaan keluarga di Indonesia. Sampel penelitian ini terdiri dari 148 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014. Pengujian dilakukan dengan data cross-section. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perusahaan keluarga di Indonesia cenderung belum melakukan pengungkapan CSR dengan baik. Kepemilikan keluarga tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR dan komposisi komisaris independen tidak mampu menurunkan efek negatif dari kepemilikan keluarga dalam pengungkapan CSR. Namun, pada saat diberikan uji tambahan dengan membagi kepemilikan keluarga menjadi tinggi dan rendah, terlihat bahwa kepemilikan keluarga yang tinggi berpengaruh negatif terhadap CSR, komisaris independen tidak berpengaruh positif terhadap CSR, namun moderasi dari komisaris independen terhadap kepemilikan keluarga mampu menurunkan efek negatif dari kepemilikan keluarga dalam pengungkapan CSR.

The purpose of this study are to examine the trend of CSR disclosure in family firm in Indonesia and the effect of Independent Commissioner on the Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure.The sample of this study consists of 148 companies using cross-section data. The empirical results of this study show that most of family firms in Indonesia are still not able to perform a good CSR disclosure. Family ownership has no effect on the CSR disclosure, and the composition of independent commissioner is not able to decrease the negative effect of family ownership in CSR disclosure. However, when the additional test is taken in which the ownership is divided into high and low, the family firm with high level of ownership has negative effect on CSR, independent commissioner has no effect to CSR, but the moderation of independent commissioner to family ownership can decrease the negative effect of the family ownership in CSR disclosure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Ayu
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh prosentase kepemilikan dan kontrol keluarga dengan klasifikasi prosentase kepemilikan keluarga 0 -5 dan 5 -33 terhadap tingkat dividend payout ratio di Indonesia dan Malaysia. Selain prosentase kepemilikan dan kontrol keluarga, penelitian ini juga mengevaluasi beberapa variabel lainnya terhadap kebijakan dividen dan memasukkan faktor tahun krisis keuangan global 2008-2010. Penelitian ini menggunakan metode data panel generalized least square dengan data tahunan selama 14 tahun 2003-2016 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosentase kepemilikan keluarga pada perusahaan keluarga di Indonesia dan Malaysia pada periode 2003-2016 memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat dividend payout ratio. Klasifikasi prosentase kepemilikan keluarga 0 -5 dan 5 -33 memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat dividend payout ratio. Temuan ini mengindikasikan bahwa pembagian dividen pada perusahan keluarga yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia terbukti dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengurangi masalah agensi.

ABSTRACT
This study aims to determine the influence of family ownership and family control by classifying the family ownership percentage between 0 5 and 5 33 on firm rsquo s dividend payout ratio in Indonesia and Malaysia. This study used the generalized least square panel data method with annual data for 14 years 2003 2016 and considering the period of global financial crisis 2008 2010. The results shows that there is a positive and significant influence of family ownership on family firms in Indonesia and Malaysia based on dividend policy. These findings indicate that dividend distribution can be used as a policy to reduce agency problems in the listed firms both in Indonesia and Malaysia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiscus Nicholas
"Melalui penelitian sebelumnya, diketahui bahwa kepemilikan terkonsentrasi dapat memotivasi controlling shareholder dengan insentif yang memadai untuk mengawasi manajer. Di sisi lain, kepemilikan terkonsentrasi dalam perusahaan keluarga dapat berfungsi secara berbeda, terutama ketika mereka memiliki kontrol atas perusahaan melalui struktur kepemilikan piramida. Keberadaan struktur kepemilikan piramida dalam perusahan keluarga menciptakan alignment effect dan entrenchment effect yang diukur oleh cash flow rights dan control rights dari ultimate shareholder.
Penelitian ini berusaha menelusuri bagaimana mekanisme control-enchancing melalui struktur kepemilikan piramida berdampak pada pay-performance relationship. Berdasarkan sampel penelitian perusahaan keluarga Indonesia pada tahun 2011-2017, ditemukan terdapat pengaruh positif dari alignment effect dari cash flow rights terhadap pay-performance relationship, sementara perbedaan dari control rights dan cash flow rights tidak memiliki pengaruh signifikan sehingga entrenchment effect tidak terbukti memberikan pengaruh terhadap pay-performance relationship. Hasil pengujian empiris ini membuktikan, struktur kepemilikan piramida memberikan pengaruh pada agency cost dalam pay-performance relationship.

Prior research documents that concentrated ownership could motivate controlling shareholder with enough incentive and power to monitor manager. On the other hand, concentrated ownership in family firms could behave differently, especially when they retain control of company through pyramidal ownership structure. The existence of pyramidal ownership structure in family firms create the alignment effect and entrenchment effect as proxied by cash flow rights and control rights of ultimate shareholder.
This paper investigates the impact of control-enhancing mechanism through pyramidal ownership structure on pay-performance relationship. Using a sample of Indonesian listed family firms during 2011-2017, we find a positive influence of alignment effect between cash flow rights on pay-performance relationship, while excess control rights over cash flow rights does not has any effect on pay-performance relationship, suggesting no entrenchment effect. Our result provide evidence that pyramidal ownership structure has an influence on agency cost in pay-performance relationship.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>