Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79772 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Utami Ningsetyo
"Jurnal ini adalah sebuah penelitian yang membahas tentang perubahan bahasa populer ke dalam bahasa standar dalam kehidupan masyarakat korea dan akan menitikberatkan pembahasan penelitian pada salah satu jenis karya sastra yaitu lagu dari Deulgukhwa, band legendaris Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahasa populer apa saja yang telah distandarisasikan menjadi bahasa standar dalam kumpulan lagu band Deulgukhwa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa dalam kumpulan lagu band Deulgukhwa terdapat bahasa populer, yaitu ~고프다(~gopheuda-ingin), ~말아, ~말아라, ~말아요 (~mara, ~marara, ~marayo-jangan) dan 푸르르다 (phureureuda-biru) yang kini telah distandarisasikan oleh Pemeritah Korea Selatan melalui sebuah Institusi Nasional Bahasa Korea atau 국립국어원 (guknibgugowon), Institusi yang membuat sebuah kebijakan akan perubahan bahasa populer menjadi bahasa standar. Hal ini dilakukan, supaya masyarakat Korea tidak perlu merasa khawatir atau salah akan berbahasa yang baik dan benar.

This journal is a study that discusses the changing of popular language into standard language in the life of Korean society and will focus on the discussion of research on one type of literary work namely the song from Deulgukhwa, the legendary Korean band. The purpose of this study is to find out which popular language that have been standardized into standard language in the collection of Deulgukhwa band song. The research method used is a qualitative descriptive research method. The results of this study found that in the Deulgukhwa band song there are popular languages, namely ~고프 (~gopheuda-Ingin), ~ 말아, ~말아라, ~말아요 (~ mara, ~ marara, ~ marayo-Jangan) and 푸르르다 (phureureuda -biru) which has now been standardized by the South Korean Government through a Korean National Institution or 국립국어원 (Guknibgugowon), an institution that makes a policy of changing popular languages into a standard language. This is done so that the Korean people do not need to feel worried or wrong in speaking right."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Qamarani
"ABSTRAK
Jurnal ini mengetahui tentang interjeksi bahasa Korea melalui lirik lagu-lagu boyband Seventeen. Interjeksi adalah kategori yang bertugas mengungkapkan perasaan pembicara dan secara sintaksis tidak berhubungan dengan kata-kata lain dalam ujaran. Interjeksi selalu mendahului ujaran sebagai ucapan yang lepas atau berdiri sendiri. Dalam bahasa Korea, interjeksi disebut dengan ??? gamtansa . Gamtansa banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengungkapkan perasaan pembicara, baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu media yang digunakan adalah melalui musik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi dan makna interjeksi bahasa Korea yang terdapat dalam lirik lagu-lagu boyband Seventeen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif serta mengumpulkan sumber data dan mencari informasi terkait dengan objek penelitian berdasarkan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah dalam 12 lagu boyband Seventeen yang dijadikan sumber data, ditemukan penggunaan interjeksi bahasa Korea dengan fungsi dan maknanya yang berbeda-beda.

ABSTRACT
This journal analyzes the Korean interjection through boyband Seventeen rsquo s songs. Interjection is a category to express the speaker 39 s feelings and syntactically not related to other words in speech. Interjection always precedes as a loose or stand alone speech. In Korean, interjection is called gamtansa . Gamtansa is widely used in everyday life to express the speaker 39 s feelings, both orally and in writing. One of the media used is through music. The purpose of this journal is to explain the function and meaning of Korean interjection in boyband Seventeen rsquo s songs. This journal applies descriptive qualitative method by collecting the data and finding the related information from literature source. The results of this journal is in 12 boyband Seventeen rsquo s songs which became the source of data, found some Korean interjections and its different functions and meanings."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mellyana Murtanu
"Dalam bahasa Korea, kata geurae berposisi sebagai kata seru dalam sebuah kalimat, namun penggunaannya dalam komunikasi lisan memiliki berbagai makna dan fungsi. Berdasarkan beberapa penelitian, dapat diketahui bahwa terlepas dari makna dasarnya, kata geurae juga sering digunakan sebagai pemarkah wacana (Discourse Marker/DM), khususnya dalam sebuah percakapan. Pemarkah wacana merupakan kata yang digunakan oleh penutur untuk mengekspresikan perasaan dan pandangan penutur terhadap suatu konteks pembicaraan ke mitra tutur. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk menganalisis bentuk, makna, dan fungsi kata geurae sebagai pemarkah wacana dalam percakapan Bahasa Korea. Penelitian ini merupakan penelitian linguistik deskriptif yang bersifat studi literatur. Dari hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa kata geurae memiliki tujuh fungsi wacana yang dapat dikategorikan ke dalam dua kategori, yaitu kata reaktif dan kata progresif. Geurae sebagai kata reaktif memiliki fungsi wacana afirmasi, jawaban, rasa kaget, konfirmasi, dan tanggapan, sedangkan kata geurae sebagai kata progresif berfungsi untuk menarik perhatian dan penekanan.

In Korean, the word geurae is positioned as an exclamation point in a sentence but its use in oral communication has diverse meanings and functions. Based on various references from previous researches, it is shown that apart from its basic meaning, the word geurae is also often used as a Discourse Marker (DM), especially in a conversation. Discourse markers are words use by speakers to express their feelings and view of a conversation context to a speech partner. The purpose of this study was to analyze the form, meaning, and function of the word geurae as a discourse marker in Korean conversation. This study is a descriptive linguistics study of literature. From the results of data analysis, it can be concluded that the word geurae has seven discourse functions that can be categorized into two categories, namely reactive words and progressive words. Geurae as a reactive word has a discourse function of affirmation, answer, surprise, confirmation, and response, whereas the word geurae as a progressive word serves to attract attention and emphasis. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Eun Hee
"Tesis ini membahas penggunaan kata sapaan dalam buku-buku percakapan bahasa Korea yang ditulis oleh orang Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menganalisis penggunaan kata sapaan dalam buku yang tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan kata sapaan dalam buku-buku percakapan bahasa Korea yang ditulis oleh orang Indonesia. Data penelitian ini adalah buku-buku percakapan bahasa Korea yang berjudul Cepat Mudah dan Praktis Kuasai Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea, Gampang Praktis Berbicara Bahasa Korea, Mendadak Pintar Berbicara Bahasa Korea, Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea dan Pintar Bahasa Korea. Teori yang dipakai untuk menganalisis penggunaan kata sapaan dalam percakapan bahasa Korea tersebut adalah teori kata sapaan oleh S. Ervin-tripp, teori SPEAKING yang dikemukan oleh Dell Hymes yang menghasilkan konteks percakapan, teori konteks sosial dan Interaksi di antara penutur dan mitra tutur oleh Holmes. Untuk melihat penggunaan kata sapaan ini buku-buku percakapan bahasa Koreayang ditulis oleh orang Korea dipakai sebagai pembanding.
Hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian dan ketidaksesuaian penggunaan kata sapaan dalam buku-buku percakapan bahasa Korea dan penyebabnya. Ketidaksesuaian penggunaan kata sapaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan sistem kata sapaan bahasa Korea dan bahasa Indonesia dan juga konteks sosial. Kata sapaan bahasa Korea ini merupakan bagian dari konteks sosial budaya Korea yang mempengaruhi penggunaan bahasa. Penelitian ini bermanfaat dalam pengajaran bahasa Korea di Indonesia karena memberikan informasi bahan ajar bahasa Korea yang baik.

This thesis discusses the use of Korean address terms found in Korean conversation books which are written by Indonesian. This research is a qualitative research which aims to analyze the use of Korean address terms. Data of this research are Korean conversation books written by Indonesian, entitled Cepat Mudah dan Praktis Kuasai Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea, Gampang Praktis Berbicara Bahasa Korea, Mendadak Pintar Berbicara Bahasa Korea, Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea dan Pintar Bahasa Korea. In analyzing the data, this research uses Address Term Theory by S. Ervin-tripp, SPEAKING theory of Dell Hymes, Social Context and Interaction between interlocutors by Holmes.
The result of this analysis shows that there are some inappropriatenesses found in those conversation books related to the use of Korean address terms. These inappropriatenesses are caused both by the difference of addressing system between Korean and Indonesian and by the difference of social context from two countries which influences the use of language. This thesis is useful to enable Indonesian learn Korean
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Nurhanifa
"Lirik merupakan salah satu intrumen terpenting dalam penciptaan sebuah lagu. Melalui lirik, penulis atau pencipta lagu bertujuan untuk menyampaikan sebuah pesan yang ingin disampaikan kepada para pendengarnya. Di Korea, dalam proses penulisan lirik, sering kali menggunakan kata bunga matahari sebagai kiasan atau simbol dalam menggambarkan suatu keindahan. Bunga Matahari adalah salah satu contoh bunga yang paling banyak dijadikan sebagai simbol dalam lagu-lagu Korea dari tahun ke tahun. Melalui penelitian ini, penulis menjabarkan makna kata bunga matahari yang terdapat dalam lirik lagu Korea yang berjudul Sunflower. Dalam melakukan penelitiannya, penulis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan cara mengambil penggalam lirik yang mengandung kata bunga matahari untuk dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan hasil analisis, penulis menyimpulkan bahwa terdapat makna denotatif dan konotatif dari keenam lagu Korea yang berjudul Sunflower. Makna denotatif tersebut adalah makna sebenarnya, yaitu bunga matahari yang tumbuh dan mekar berwarna kuning, sedangkan pada makna konotatifnya tergambarkan perasaan senang dan sedih. Dari keenam lagu tersebut, penulis mendapatkan 3 lagu diantaranya menggambarkan perasaan sedih, dan 3 lagu lainnya menggambarkan perasaan senang.

Lyrics are one of the most important instruments in the process of creation of a song. Through lyrics, the songwriter aims to convey a message to the listeners. In Korean, the process of writing lyrics often uses the word flower as a metaphor or symbol to describes beauty. For example, sunflowers are the most common use flower that used as a symbol in Korean songs from year to year. In this research, the author describes the meaning of sunflower in the lyrics of Korean song entitled Sunflower. In conducting this research, the author uses qualitative descriptive analysis method by taking some lyrics snippets containing the word sunflower for further analysis. Based on the result of the analysis, the author concludes that there are denotative and connotative meanings from the six Korean song entitled Sunflower. The denotative meaning is indeed the literal meaning of a growing and bloom yellow flower. On the other hand, the connotative meaning describes the feeling of joy and sadness. From the six songs, 3 songs describe the feelings of joy, and the other 3 songs describe the feeling of sadness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nickyta Cahaya Putri
"Penelitian ini mengkaji komponen makna verba bahasa Korea yang memiliki relasi makna ‘memakai’. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbedaan makna enam verba bahasa Korea yang memiliki relasi makna ‘memakai’, yakni verba sseuda, sayonghada, iyonghada, chakyonghada, ibta, dan sinta berdasarkan komponen maknanya. Penelitian ini dirancang untuk menjawab dua pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana makna konseptual keenam verba tersebut dan bagaimana perbedaan makna keenam verba yang menjadi objek penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Analisis komponen makna digunakan untuk mencari tahu perbedaan keenam objek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, keenam verba memiliki makna konseptual yang sama dari tiga kamus yang digunakan sebagai data primer. Kedua, perbedaan keenam verba ini dibagi ke dalam 4 kategori komponen maknanya, yakni objek yang diikuti oleh verba, tujuan pemakaian, posisi objek, dan asal kata. Terdapat 1 komponen umum dan 13 komponen pembeda dari keenam verba yang dianalisis.

This research examines componential meaning of Korean verb which have the semantic relation of ‘to use’. The purpose of this research is to describe the difference in meaning of the six Korean verbs that have semantic relation of ‘to use’ based on the componential meaning, namely sseuda, sayonghada, iyonghada, chakyonghada, ibta, and sinta. This research aims to answer two questions, which are how is the conceptual meaning of the six verbs and how is the meaning differences between the six verbs which are the object of this research. This research is a qualitative research which uses a descriptive analysis method. Componential analysis of meaning is used to find out the difference between those six research objects. This research concludes that the six verbs have the same conceptual meaning with three different dictionaries used as a primary data. Furthermore, the differences between those six verbs differ based on the categories, which are the object that followed by the verb, the purpose of the usage, the position of the object, and the origin of the word. In this research, there is 1 common component and 11 diagnostic components from the analyzed six verbs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Triana Dewi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai kesalahan ejaan dan tata bahasa Korea pada karangan yang dibuat oleh 35 mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea Universitas Indonesia angkatan 2013/2014. Penelitian ini menggunakan analisis kesalahan berbahasa dan metode campuran dengan mendiskripsikan jenis kesalahan ejaan dan tata bahasa dari data kuatitatif yang didapat. Sumber penelitian ini diambil dari soal ujian TOPIK (Test of Profiency in Korean). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa Korea terjadi pada kesalahan ejaan vokal, konsonan, dan susunan kata, serta kesalahan tata bahasa yakni pada partikel, final ending, kala, dan struktur.

ABSTRACT
The topic of this paper is Korean Grammar and Spelling Errors of writing examination result which was made by 35 Korean Studies Students of the academic year of 2013/3014 of the University of Indonesia. This research is using language error’s analysis, and also using mix method by describing types of grammar and spelling errors from the qualitative data that was got. This sources in this research is taken from writing case of TOPIK (Test of Profiency in Korea). The result of this reseach shows that spelling error is occured on vowel and consonant writing, word formation, and also occurred in grammar, such as Korean particle using, final ending, tenses , and the structure of sentence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Pramania
Jakarta : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
495.707 PUT s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Argiielles, Alexander
New Jersey: Hollym International Corp, 2000
KOR 495.782 421 ARG h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Iksop
New York : State University Press, [t.tp]
KOR 495.7 LEE k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>