Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54301 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdurrahman Syahid
"ABSTRACT
Penelitian ini mengkaji tentang fenomena pemagaran ujaran bahasa Jepang yang terdapat dalam street interview. Pemagaran tersebut dapat dilihat pada jawaban-jawaban informan terhadap pertanyaan pewawancara. Sumber data yang digunakan berupa video street interview yang diunggah oleh kanal Ask Japanese di Youtube. Alasan memilih sumber data itu antara lain karena rekaman percakapan bersifat impromptu sehingga memperlihatkan gambaran realisasi penggunaan pemagaran tanpa dibuat-buat. Video percakapan yang diamati berjumlah dua video wawancara. Teori yang digunakan yaitu pemagaran sebagai fenomena semantik dan pemagaran sebagai fenomena pragmatik. Metodologi yang digunakan yaitu metode kualitatif yang melibatkan analisis terhadap data yang telah ditranskripsi dan dikodifikasi secara ilmiahDari video yang digunakan, ditemukan sebanyak 234 buah pemagaran. Berdasarkan pengamatan, pemagaran-pemagaran tersebut tidak hanya direalisakan dalam satu cara yang sama. Pemagaran tersebut dapat diklasifikasikan menjadi enam jenis berdasarkan cara realisasinya, yaitu: (i) pemagaran dengan penekanan subjektivitas (i) emphasizing subjectivity, (ii) pemagaran dengan pengungkapan ketidakpastian (expressing uncertainty), (iii) pemagaran dengan pembangunan latar bersama (building common ground), (iv) pemagaran dengan aproksimasi (approximation), (v) pemagaran dengan eksemplifikasi (exemplification), dan (vi) pemagaran dengan penurunan intensitas (downtoning.

ABSTRACT
This study reviews the hedging phenomena in Japanese utterance found in street interview Ask Japanese. The hedging can be seen in interviewees answers to interviewer questions. The data source used in this study is videos uploaded to Youtube by channel Ask Japanese. The reason for choosing such data source is that the videos are recorded impromptu, and thus, they show the realization of hedging in utterance naturally without any make-up. There are, in total, two videos of interview that is analyzed. There are, in total, two videos of interview that is analyzed. The theories used are hedging as semantic phenomenon and hedging as pragmatic phenomenon. This research employs qualitative method that is involving analyzing data that have been transcribed and codified beforehand. In the videos used, there are 234 cases of hedging found. By observing, it is revealed that those cases of hedging are not realized in a same way. They can be classified into 6 types according to their realization in utterance, namely: (i) hedging by emphasizing subjectivity, (ii) hedging by expressing uncertainty, (iii) hedging by building common ground, (iv) hedging by approximation, (v) hedging by exemplification, and (vi) hedging by downtoning."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vira Primanugrah Shakanti
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai ujaran persuasi dalam wacana dakwah bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran teknik persuasi dakwah dalam bahasa Jepang. Gambaran teknik persuasi dakwah diperoleh melalui realisasi ujaran pada dakwah. Bagaimana teknik persuasi dilakukan dapat dilihat dari pemarkah linguistik yang digunakan. Pemarkah linguistik yang diamati ialah pemarkah linguistik secara leksikal dan gramatikal. Penelitian ini bersifat kualitatif. Data penelitian ini diperoleh dari transkripsi video dakwah lisan. Pendakwah merupakan penutur asli bahasa Jepang. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan teknik persuasi dengan menggunakan (i) argumen (ii) referensi (iii) repetisi, dan (iv) pemarkah pronomina persona jamak.

ABSTRACT
This study discusses about persuasive utterance in sermon discourse in Japanese. This study aims to provide the illustration of persuasion techniques in sermon delivered in Japanese. The illustration of persuasion techniques in sermon are found in realization of utterance in sermon. How the persuasion techniques are done can be seen from the linguistics markers used. The linguistics markers observed are lexical and grammatical markers. This is a qualitative study. The data used in this study are sourced from video transcriptions of spoken sermon. The preacher is a native Japanese speaker. Based on the analysis, persuasion techniques found are persuasion using (i) arguments, (ii) reference, (iii) repetition, and (iv) first-person plural personal pronoun."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Demiyati
"Penelitian ini membahas pemagaran atau hedging dalam pidato politik bahasa Jepang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis dan fungsi pagar dalam teks-teks pidato perdana menteri Jepang Shinzo Abe. Teks pidato yang dijadikan sumber data berjumlah lima pidato yang diunduh dari situs resmi lsquo;perdana menteri Jepang dan kabinetnya rsquo;. Pagar temuan dalam pidato akan dianalisis menggunakan pagar taksonomi Salager-Meyer 1994 sebagai acuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pagar yang dominan digunakan adalah frasa pembuka sebesar 50 . Urutan kedua pagar adalah verba bantu modal sekitar 22 . Urutan ketiga jenis pagar kata penunjuk derajat, kuantitas frekuensi dan waktu sekitar 11 . Jenis pagar verba leksikal modal urutan ke empat sekitar 6 . Urutan kelima pagar frasa modal nomina, adjektiva dan adverbia berjumlah 5 atau. Jenis pagar klausa bersyarat menempati urutan keenam yaitu 4 . Urutan terakhir adalah pagar majemuk sekitar 2 . Fungsi dari pagar-pagar yang digunakan oleh PM Abe ini sebagai mitigasi, melindungi diri dari kritik, menunjukkan kesantunan, mencegah konfrontasi, membangun hubungan baik dengan mitra tutur dan menunjukkan kurangnya komitmen atau tanggung jawab.Kata kunci: Pemagaran, pidato politik, Shinzo Abe, pragmatik, kesantunan.

The object of this research is hedging in Japanese political speeches. The objective of this research is to identify types and functions of hedging in the speeches of the Japan Prime Minister Shinzo Abe. The data consist of five Shinzo Abe rsquo s speeches taken from website Prime Minister and Cabinet at http www.kantei.go.jp. The hedges found in the speeches are analyzed using the taxonomy and functions of hedges according to Salager Meyer 1994 . The analysis shows that the most frequently used hedges in political speeches by Shinzo Abe is introductory phrases 50 , followed modal auxiliaries 22 , approximators of degree, quantity, 11 , lexical verb 6 , frasa modal nomina, adjektiva dan adverbia 5 , lsquo if rsquo type clauses 4 , and compound hedge 2 . In addition, the function of hedging in the speeches of Shinzo Abe is to mitigate, to protect himself from critique, to show politeness, to prevent confrontation, to build a good relation with the hearer, and show lack of commitment or responsibility.Key words pragmatics, hedging, political speech, politeness. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T49377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Constantine, Peter
Boston: Weatherhill, 1993
495.67 CON j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Devita Riyani
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan koreksi ujaran repair bahasa Jepang yang dituturkan orang tua terhadap anak usia 2-3 tahun. Anak usia 2-3 tahun tampaknya sering tidak memahami ujaran orang tuanya. Berdasarkan pengamatan orang tua melakukan koreksi atas ujarannya sendiri agar dipahami oleh anak. Unsur leksikal dan gramatikal seperti apa yang dipilih saat melakukan repair menjadi fokus pada penelitian ini. Sumber data penelitian ini adalah ujaran repair beberapa video percakapan antara orang tua dengan anaknya. Video tersebut diperoleh dari situs berbagi Youtube. Rekaman video ditranskripsi dengan program ELAN EUDICO Linguistic Annotator.
Berdasarkan hasil analisis repair ujaran terbagi atas lima tipe, yaitu i koreksi ujaran dengan subtitusi interogativa dan penambahan unsur leksikal-gramatikal, ii koreksi ujaran dengan pelesapan unsur leksikal, iii koreksi ujaran dengan pelesapan unsur leksikal dan subtitusi gramatikal, iv koreksi ujaran dengan penambahan unsur leksikal dan gramatikal, dan v koreksi ujaran dengan pelesapan unsur leksikal dan penambahan unsur leksikal-gramatikal. Dengan perkataan lain, kesimpulan penelitian ini ialah repair ujaran dilakukan dengan i subtitusi, ii pelesapan, dan iii penambahan unsur leksikal atau gramatikal.

This study aims to elucidate self repair in Japanese speech performed by parents to their children aged 2 3 years old. Those children often seem unable to understand their parents rsquo utterances. Based on observation, parents repair their own utterances in order to be understood by their children. This study focuses on what types of lexical and grammatical items are chosen when parents perform self repair. The sources used in this study are repair utterances in some conversational videos between parents and their children. The videos were transcribed using ELAN EUDICO Linguistic Annotator.
Based on the analysis, self repair is classified into five types, namely i repair with a substitution of interrogatives and an addition of lexical grammatical items ii repair with an omission of lexical items iii repair with an omission of lexical items and a substitution of grammatical items iv repair with an addition of lexical and grammatical items and v repair with an omission of lexical items and an addition of lexical grammatical items. In other words, this study concludes that repair is performed by using i substitution ii omission and iii addition of either lexical or grammatical items.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairina Nur Aini
"Penelitian ini mengkaji mengenai respons verbal anak Jepang usia 2-4 tahun terhadap ujaran direktif orang tua. Korpus dalam penelitian ini adalah reality show dari stasiun tv Jepang, NTV yang berjudul Hajimete no Otsukai Suruhan Pertama Orang Tua. Alasan pemilihan korpus ini adalah i percakapan antara orang dewasa dan anak tidak dibuat-buat dan tidak diatur, sehingga partisipan tutur dapat berbicara dengan bebas tanpa bergantung pada naskah, ii partisipan tutur yang beragam, setiap episode terdiri dari orang dewasa dan anak yang berbeda sehingga cara anak dalam merespons ujaran pun berbeda, iii variasi topik percakapan, mengenai keseharian antara orang dewasa dan anak usia 2-4 tahun.
Penelitian ini menemukan tiga buah rangkaian respons anak usia 2-4 tahun terhadap ujaran direktif, yakni i rangkaian respons menerima, ii rangkaian respons menolak, dan iii rangkaian respons menolak menerima. Dari analisis rangkaian ujaran tersebut, rangkaian respons anak usia 2-4 tahun atas ujaran direktif memperlihatkan realitas pengungkapan respons. Ada anak yang segera menerima ujaran direktif, ada anak yang menolak, ada pula anak yang menolak terlebih dahulu sebelum menerima.

This study examines the verbal response of Japanese children age 2-4 year old to adult directive utterance. The corpus of this study is Japanese reality show from NTV tv station entitled Hajimete no Otsukai My First Errands . The reasons for selecting this corpus are i the conversation between adult children isn scripted, so that participants can speak freely, ii various speech participants, each episodes have different adult and children so that children response to utterance is dissimilar, iii variations of conversational topics, about daily life between adult and 2-4 year old children.
This study establish three response sequences that 2-4 year old compose to directive utterance, i response sequence of agreement, ii response sequence of disagreement, and iii response sequence of disagreement and then agreement. From the investigation shows that children age 2-4 year old frame about reality of the response disclosure to adult directive utterance. There are children who immediately accepting directive utterance, there are children who turned down directive utterance, and there is also children whocbeing disapproval before being cooperation to directive utterance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kador, John
New York: McGraw-Hill, 2002
158 KAD d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fenie Nurfauziah
"Percakapan merupakan salah satu proses komunikasi. Ada berbagai cara mengutarakan ujaran dalam percakapan. Dalam setiap ujaran mengandung makna yang ingin disampaikan penutur, baik secara implisit maupun eksplisit. Makna dugaan dalam sebuah ujaran disebut dengan implikatur. Sedangkan eksplikatur ialah bentuk eksplisit dari sebuah ujaran. Skripsi ini membahas tentang eksplikatur dalam implikatur ujaran pada variety show. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan implikatur ujaran bahasa Jepang melalui eksplikatur berdasarkan interaksi ujaran dan konteks situasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan 12 data yang sudah dianalisis, implikatur dapat dibagi tiga jenis, yaitu implikatur konvensional, implikatur percakapan, dan implikatur konvensional percakapan. Dengan membagi jenis implikatur tersebut, maksud ujaran penutur dapat diketahui berdasarkan interaksi ujaran dan konteks situasionalnya secara eksplisit.
ABSTRACT Conversation is one of communication processes. There are ways to communicate a speech in a conversation. Every speech contains meaning in which the speaker intends to convey implicitly and explicitly. Presumed meaning in a speech is referred as an implicature, while explicit form is referred as an explicature. The focus of this study is to explain the explicature in implicature on a variety show. The purpose of this study is to explain the implicature in Japanese speech through explicature based on speech interactions and situational contexts. The research rsquo s result shows that based on the 12 datas analyzed, implicatures can be divided into three types conventional implicature, conversational implicature, and conversational conventional implicature. By dividing the three implicatures, the speaker rsquo s intended meaning can be recognized based on the speech interaction between explicit speech and situational context."
2017
S66350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yofiandhy Dwi Indrayana
"Skripsi ini membahas makna-makna jenis homekotoba dalam bahasa Jepang. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan penggunaan homekotoba dalam kehidupan sehari-hari yang ditemukan dalam drama Hanawake no Yon Shimai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami perbedaan antar jenis-jenis penggunaan homekotoba tersebut sehingga dapat membantu penutur asing bahasa Jepang dalam berkomunikasi dengan penutur jati bahasa Jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis homekotoba dapat dilihat melalui komponen makna, implikasi, dan untuk siapa homekotoba tersebut diucapkan. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif berdasarkan teori dan ditulis dengan metode penulisan deskriptif analisis.

The purpose of this research is to make a significance definition on homekotoba’s types. This research analyze the difference of these types by comparing in their daily usage which is found in the drama called Hanawake no Yon Shimai so that foreigners who learns Japanese can have a clear understanding in these homekotoba. The result of this research is showing that the types of homekotoba can be seen in their meaning component, implication, and who’s the recipient of that homekotoba. This is a qualitative research that written in analytic description method."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Briggs, Charles L.
"Interviews are ubiquitous in modern society, and they play a crucial role in social scientific research. But, as Charles Briggs convincingly argues in this book, received interviewing techniques rest on fundamental misapprehensions about the nature both of the interview as a communicative event, and of the nature of the data that it produces. Furthermore, interviewers rarely examine the compatibility of interviews as a means of acquiring information to one another. These oversights often blind interviewers to ensuing errors of interpretation, as well as to the limitations of the interview as a means of acquiring data. To conflict these problems, Professor Briggs presents an analysis of the 'communicative blunders' that he himself committed in conducting research interviews among Spanish-speakers in northern New Mexico. By focusing on these errors and exploring how they may be avoided, he is able to propose new techniques for designing, implementing, and analyzing interview-based research. These rest on identifying the subjects' resources for conveying information, and the relative compatability of the shared rules and understandings that underlie their strategies with those associated with interviews. Critical of existing paradigms of interviewing, which he sees as deriving from Western 'folk' theories of reality and communication, Briggs shows that the development of more sophisticated interviewing methodologies requires further research into interviewing itself. Briggs's conclusions provide a basis for the reexamination of current uses of interviews in a wide range of contexts, from social science research to job applications, welfare and health care delivery, criminal and legal investigations, journalism and broadcasting, and other areas of everyday life. "
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1997
e20376608
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>