Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121108 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kannia Rifatulzia Maharsayoga
"Dalam menghadapi penyakit kronis, pasien dihadapkan pada penurunan kualitas hidup. Di sinilah perawatan paliatif dibutuhkan guna meningkatkan kualitas hidup pasien. Sebelum perawatan paliatif dapat dijalankan, diperlukan adanya persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan lengkap mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan, yang disebut informed consent. Namun, terdapat tantangan dalam pelaksanaan yaitu terganggunya kapasitas pembuatan keputusan pasien dalam perawatan paliatif. Hal ini dapat mempengaruhi penentuan apakah pasien tersebut kompeten atau tidak untuk memberikan persetujuannya. Dengan menggunakan metode yuridis-normatif, penelitian ini membahas pengaturan dalam perawatan paliatif, tanggung jawab hukum dokter dan rumah sakit terhadap pelaksanaannya, serta analisis yuridis penerapan informed consent dalam perawatan paliatif di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Hasil penelitian yang diperoleh ialah bahwa dokter bertanggung jawab dalam memastikan bahwa persetujuan diberikan oleh pasien yang kompeten, maka itu perlu dilakukan penilaian terhadap kompetensi pasien sebelum perawatan paliatif dijalankan.

In dealing with chronic disease, patients are faced with a decrease in quality of life. This is where palliative care is needed to improve the quality of life of patients. Before palliative care can be carried out, it is necessary to have an agreement given by the patient or their immediate family after receiving a full explanation of the medical procedure to be performed, called informed consent. However, there are challenges in its implementation, namely the impairment of decision-making capacity of patients in palliative care. This can affect the determination of whether the patient is competent or not to give their consent. By using the juridical-normative method, this study discusses the regulation of informed consent in palliative care, legal accountability of doctors and hospitals for its implementation, and a juridical analysis of the application of informed consent in palliative care in Dharmais Cancer Hospital. The result of this research is that doctors are responsible for ensuring that consent is given by competent patients, therefore it is necessary to assess the patients competency before palliative care is carried out.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boby Febri Krisdianto
"Model perawatan paliatif berbasis rumah dipromosikan dengan argumen bahwa kebanyakan pasien memilih untuk perawatan di rumah, tapi faktanya beberapa keluarga menolaknya. Keluarga berkeinginan anggota keluarganya yang menderita kanker stadium terminal untuk tetap dirawat di rumah sakit Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengalaman keluarga pasien kanker dalam pengambilan keputusan perawatan paliatif berbasis rumah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan fenomenologi. Data diambil dari wawawancara mendalam 10 anggota keluarga pasien kanker stadium terminal. Setelah data di analisis, diekstraksi maka diklasifikasikan ke dalam 5 tema sebagai berikut: 1 Keluarga memiliki pengetahuan dan kemampuan yang terbatas dalam melakukan perawatan paliatif di rumah, 2 keinginan untuk tetap dirawat di rumah sakit, 3 Keluarga tidak mendapatkan informasi terkait kondisi penyakit sebenarnya dan perawatan di rumah, 4 Harapan keluarga terhadap dukungan dari dokter dan perawatan di rumah yang mendukung perawatan anggota keluarganya, 5 kepasrahan keluarga kepada dokter dalam pengambilan keputusan perawatan paliatif di rumah..Tenaga kesehatan profesional dan penyedia layanan kesehatan diharapakan lebih sadar dan mendukung keluarga untuk dapat sukses merawat pasien di rumah. Kata kunci: Decision making, Family, Home care, Palliative care.

Home based models of palliative care are promoted with the argument that most patients prefer to care at home but the family reject it. Family desire to keep treated at hospital.The purpose of this study was to describe experiences of family decisions to provide home based palliative care in Indonesia. This research was a qualitative research using phenomenology approach method. Data taken from participant in depth interviews with 10 family members terminal cancer. Analysis was applied to answer , and attributes were extracted and classified into 5 theme as follows 1 Inability Family in Palliative home care, 2 Family desire to treated in hospital, 4 patient and family information needs, 5 Family expectations for ease and access of palliative cancer health services, 6 resignation to physician 39 s advice in decision making palliative care at home Health care professional and service provider should be aware of of these preferences and support to enable family caregivers to succesful care at home. Keywords Decision making, Family, Home care, Palliative care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T49342
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Justitia Intan Miftakhul Jannah
"Nyeri pada pasien kanker serviks berupa nyeri kronik. Beberapa dampak dari nyeri kronik seperti kelemahan, depresi, insomnia, hambatan pada kehidupannya sehari-hari seperti mandi, berpakaian dan makan akan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Perawatan paliatif merupakan jenis pelayanan kesehatan yang berfokus untuk meringankan gejala seperti nyeri sehingga diharapkan kualitas hidup pasien dapat meningkat. Imajinasi terbimbing adalah terapi komplementer yang digunakan untuk mengurangi nyeri dengan memanfaatkan narasi atau cerita yang tujuannya untuk mempengaruhi pikiran seseorang agar fokus dalam berimajinasi dan berkhayal. Tujuan dari laporan asuhan keperawatan ini adalah untuk menganalisis manfaat penerapan intervensi imajinasi terbimbing pada pasien kanker serviks yang menjalani operasi laparatomi debulking dan sistoscopi. Intervensi keperawatan yang diberikan berupa intervensi relaksasi nafas dalam dan imajinasi terbimbing. Setelah diberikan terapi imajinasi terbimbing dengan durasi 30 menit selama 4 hari berturut-turut, terjadi penurunan skala nyeri dari nyeri sedang (skala 6-4) menjadi ringan (skala 1-3). Selain itu, pasien juga menunjukan ekspresi yang lebih tenang, meningkatnya toleransi dalam beraktivitas, dan tidak tampak meringis kesakitan. Oleh karena itu, intervensi imajinasi terbimbing dapat digunakan sebagai upaya alternatif nonfarmakologis yang melengkapi intervensi farmakologis analgetik untuk mengurangi nyeri pada pasien kanker. Kata kunci: imajinasi terbimbing, kanker serviks, nyeri, perawatan paliatif

Pain in cervical cancer patients in the form of chronic pain. Some of the effects of chronic pain such as weakness, depression, insomnia, obstacles in daily life such as bathing, dressing and eating will affect the patient's quality of life. Palliative care is a type of health service that focuses on alleviating symptoms such as pain so that the patient's quality of life is expected to improve. Guided imagination is a complementary therapy that is used to reduce pain by utilizing narratives or stories whose purpose is to influence one's mind to focus on imagining and imagining. The purpose of this nursing care report is to analyze the benefits of implementing guided imagination interventions in cervical cancer patients undergoing debulking laparotomy and cystoscopy. The nursing interventions provided are deep breathing relaxation interventions and guided imagination. After being given guided imagination therapy with a duration of 30 minutes for 4 consecutive days, the pain scale decreased from moderate pain (scale 6-4) to mild (scale 1-3). In addition, the patient also showed a calmer expression, increased tolerance in activities, and did not seem to wince in pain. Therefore, guided imagination intervention can be used as an alternative non- pharmacological effort that complements analgesic pharmacological interventions to reduce pain in cancer patients"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Nillafita Putri Kusuma
"Terapi Paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi gejala, namun menambah kompleksitas terapi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil pengobatan dan prevalensi DRPs yang terjadi pada pasien yang menjalani terapi paliatif di RSK 'Dharmais'. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Data pada penelitian diambil secara prospektif dari data medis pasien bulan maret sampai juni 2011. Karakteristik pasien, 33 orang (68,8%) perempuan, 15 orang (31,3%) laki-laki, dan kasus kanker padat terbesar adalah kasus kanker payudara sebanyak 15 orang (33,3%). Berdasarkan profil pengobatan, 64,6% hanya menjalani satu kali terapi paliatif. Reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD) manifestasi dialami olah 70,1% subyek uji dan 66,2% mengalami ROTD potensial. Lima koma tujuh persen (5,7%) mengalami interaksi dengan signifikansi moderate dan 15,0% terjadi karena pemakaian morphine, dan amitriptyline. Peningkatan risiko kejadian ROTD dipengaruhi oleh (1) usia, bertambahnya usia tidak selalu menyebabkan peningkatan ROTD manifestasi; (2) jenis kelamin, laki-laki akan lebih berisiko mengalami peningkatan ROTD manifestasi; (3) riwayat rejimen kemoterapi kuratif, meningkatkan risiko ROTD manifestasi; (4) penyakit penyerta, meningkatkan risiko ROTD manifestasi dan potensial; (5) jumlah obat; penggunaan > 5 jenis obat dapat meningkatkan risiko ROTD manifestasi dan ROTD potensial. Risiko kejadian interaksi obat dipengaruhi oleh faktor adanya penyakit penyerta dan penggunaan > 5 jenis obat.

The goal of palliative care is to increase the quality of life and to reduce the symptomps, but its often increace the complexity of patient's therapy. The aim of these research is to analyst the patient's therapy profile and the prevalence of DRPs of patient undergoing the palliative care at 'Dharmais' Hospital National Cancer Center. This reasearch is a cross sectional study. The data of the research is prospectively taken from the patients' medical records start from march to june 2011. The patient characteristic who followed the reasearch are 33 patients (68.8%) women, 15 patient (31.3%) men, and the most solid cancer case are breast cancer, 15 patients (31.3%). Based on therapy profile, 64.6% only had once palliative care. Manifest adverse reaction happen in 70.1% patient of subject and 66.2% subjects get potential adverse reaction. Five point seven percent (5.7%) of drug interaction had moderate signification, 15.0% caused by the morphine, and amitriptyline use. The risk of incident adverse reactions influenced by (1) age, increasing the age not always increase the risk of having the manifest adverse reaction, (2) sex, men will have higher risk of manifest adverse reaction, (3) history of curative chemotherapy regimen, increase the risk of manifest adverse reaction, (4) comorbidities will increase the risk of manifest and potential adverse reaction, (5) the number of drug use, using more than 5 drugs ( > 5 drugs) will increase the risk of manifest and potential adverse reaction. The risk of drug interaction will increase because of the comorbidities and the number of drugs using ( > 5 drugs).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42521
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Nilam Sari
"Obat nyeri umumnya digunakan oleh pasien kanker yang mengikuti pelayanan paliatif dimana pelayanan tersebut mengutamakan peningkatan kualitas hidup pasien. Selain obat nyeri, pasien kanker pelayanan paliatif juga dapat menggunakan obat lain sebagai kombinasi untuk mengatasi gejala lainnya sehingga dapat meningkatkan potensi interaksi obat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi interaksi obat nyeri dengan obat nyeri dan obat lain pada pasien kanker pelayanan paliatif. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan metode retrospektif dan bersifat deskriptif. Sampel penelitian adalah data resep pasien kanker yang mengikuti pelayanan paliatif di RS Kanker Dharmais pada bulan Januari - Desember 2017. Sampel penelitian yang diperoleh sebanyak 273 resep.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 191 resep 69,9 pasien kanker pelayanan paliatif berpotensi memiliki interaksi obat nyeri. Jumlah insidensi interaksi obat nyeri yang ditemukan sebanyak 316 kasus, dengan tingkat keparahan mayor sebanyak 73,5, moderat sebanyak 26,3, dan minor sebanyak 0,2. Kombinasi obat nyeri yang paling banyak mengalami interaksi yaitu fentanil dan morfin sebanyak 61 kasus 19,3.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa potensi interaksi obat nyeri dengan obat nyeri dan obat lain pada pasien kanker cukup tinggi sehingga diperlukan pemantauan terapi dalam peresepan obat nyeri pada pasien kanker yang mengikuti pelayanan paliatif di RS Kanker Dharmais tahun 2017.

Pain medicines are mostly used in cancer patient with palliative care which give priority to increase patients quality of life. Besides pain medicines, cancer patient with palliative care also used other drug as a combination to overcome other symptomps of cancer which potentially cause drug interaction.
The aim of this study was to analyze the potential of pain medicine interaction in cancer patient. The study design was cross sectional with a retrospective method and descriptive study. The sample of this study was cancer palliative care patients prescription at Dharmais Cancer Hospital in the period of January ndash December 2017. Sample analyzed in this study was 273 prescriptions.
This study found that there were 191 prescriptions 69,9 pain medicine which potentially interact with 316 interaction cases. The most common pain medicine interaction was 61 cases of fentanyl and morphine 19,3. Based on severity, pain medicine interaction consisted of 73,5 mayor interaction, 26,3 moderat interaction, and 0,2 minor interaction.
Based on this study, pain medicine interaction was high occured, so that management therapies are needed in pain medicine prescription in cancer patient with palliative care at Dharmais Cancer Hospital in 2017.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Rahmawati
"Meningkatnya prevalensi kanker terutama yang sudah dalam kondisi terminal membutuhkan penatalaksanaan komprehensif melalui perawatan paliatif yang mana pasien sangat didorong untuk dapat terlibat mengambil keputusaan mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi esensi atau makna dari pengalaman pasien dalam pengambilan keputusan perawatan paliatif di rumah.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan metode pemilihan partisipan menggunakan teknik puposive sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 partisipan pasien kanker stadium lanjut advanced cancer. Pengambilan data dengan teknik indepth interview dengan analisa data menggunakan metode Collaizi.
Hasil penelitian menunjukkan enam tema yang signifikan mengambarkan dimanika pasien kanker selama proses pengobatan hingga pengambilan keputusan tempat perawatan paliatif. Tema ndash; tema tersebut yaitu : nyeri dan sedih yang berkepanjangan, dampak nyeri terhadap perubahan aspek kehidupan, alasan pemilihan tempat perawatan paliatif, pengambilan keputusan dengan melibatkan keluarga, kebutuhan pasien akan perawat paliatif dalam menjalani perawatan di rumah serta menjalani akhir kehidupan end of life di rumah dengan tenang.
Diharapkan penelitian ini menjadi acuan bagi perawat dalam melakukan pendekatan terapeutik dengan memperhatikan karakteristik partisipan, meningkatkan pengetahuan serta kemampuan berkomunikasi untuk mengadvokasi dan menginformasikan program perawatan paliatif di rumah secara jelas sehingga tidak menimbulkan keraguan pada pasien untuk menerima pemulangan dari rumah sakit dan menerima perawatan paliatif di rumah. Selain itu, perlu adanya strategi dari pemerintah untuk mengoptimalkan program paliatif melalui perawatan paliatif berbasis home care diberbagai daerah di wilayah Indonesia.

Increased cancer prevalence especially in terminal condition needs a comprehensive management approach through a palliative care in which patient is very encouraged to be involved in an independent decision making of, especially, palliative care facility. The study intends to explore in depth the essence of patient's experience in decision making of palliative care at home.
It uses qualitative method with phenomenological approach. The participants were selected by using purposive sampling technique. They are 10 patients with terminal cancer. The data were collected by using in depth interview technique and analyzed by using Collaizi method.
The result shows six themes which significantly describe the dynamic of patients with cancer from medication process to decision making of palliative care facility. The teams are prolonged pain and sadness, painful effects on life changing aspects, palliative care selection reasons, family involvement decisions, palliative care needs in home care and end of life at home quietly.
The study is expected to be a reference for nurses in conducting therapeutic approach by considering participant's characteristics. It is also expected to improve nurse's knowledge and communication skill in advocating and clearly informing palliative care purposes and program at home. Thus, patients do not have doubt to receive discharge from hospital and palliative care at home. In addition, there needs to be a strategy from the government to optimize palliative programs through palliative care based on home care in various regions in Indonesia.Keywords patient with terminal cancer, decision making, palliative care at home
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T49413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvie Tresya
"ABSTRAK
Kanker adalah suatu gangguan pertumbuhan, yang disertai dengan pembelahan sel
abnormal dimana sel yang membelah secara abnormal menyerang jaringan sel
normal, dan menurunkan fungsi pada jaringan tersebut atau organ yang terserang.
Pasien kanker mengalami berbagai macam hal yang mempengaruhi kondisi fisik,
psikologis, dan psikososial. Hal yang dapat terlihat dengan jelas pada reaksi fisik ini
adalah rasa sakit.. Keluhan fisik lainnya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit
kanker, antara lain keluhan mual, muntah dan anoreksia, susah berkonsentrasi,
fatigue, susah tidur, konstipasi, kurangnya nafsu makan, disfungsi seksual, serta
kurangnya penglihatan dan pendengaran. Reaksi psikologis yang mungkin terjadi
pada pasien kanker adalah ancaman terhadap citra diri, kehilangan integritas
ketubuhan, hilangnya kemandirian, ketakutan, gangguan dalam pekerjaan dan masa
depan yang tidak pasti. Sedangkan reaksi psikososial yang mungkin terjadi pada
pasien kanker adalah hubungan yang tegang dan menarik diri. Hal tersebut
memperlihatkan bahwa betapa pentingnya memahami kondisi pasien kanker dalam
upaya memberikan perawatan secara menyeluruh yang dinamakan pendekatan
perawatan multidisipliner terpadu (integrated multidisciplinary approach to care),
yang dikenal dengan perawatan paliatif.
Perawatan paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang bersifat aktif dan
menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi, yang bertujuan
untuk mengurangi penderitaan pasien, meningkatkan kualitas hidup yang optimal,
juga memberikan dukungan kepada keluarganya.
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai langkah awal untuk menggali pengetahuan
dan pemahaman pasien di Rumah Sakit Kanker Dharmais dan keluarganya.
Penelitian ini adalah suatu penelitian kualitatif untuk menggali bagaimana
pengalaman hidup pasien kanker. Jumlah subyek dalam penelitian ini sebanyak
empat orang, yaitu dua orang pasien dan dua orang anggota keluarga pasien di
Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Penemuan dalam penelitian ini adalah pasien dan keliarga tidak memiliki cukup
pengertian tentang konsep dari perawatan paliatif. Konsep mengenai perawatan
sangat diasosiasikan dengan satu dokter. Bagaimana pun juga, mereka mendapatkan
keuntungan dengan adanya perawatan paliatuf. Jadi pasien dan keluarga memerlukan suatu metode langsung yang berguna dalam pemberian informasi
mengenai perawatan paliatif. Hal menarik yang ditemukan dalam penelitian ini ada
pengalaman emosi yang ditemukan pada anggota keluarga, yang merupakan hal
penting dalam mendukung perawatan. Hal menarik lainnya yang ditemukan adalah
caring attitude yang di berikan oleh tim kesehatan merupakan faktor yang penting
dalam merawat pasien dan keluarga
Pada akhirnya, rekomendasi diberikan tentang perlunya pertimbangan perbedaan
diagnosis medis, proses adaptasi atau tahapan berduka dan harapan dan kepuasan
pasien dan keluarga dalam perawatan paliatif."
2009
T37911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Mu'tiyah
"ABSTRAK
Tujuan: Mengetahui keluhan-keluhan pasien kanker ginekologi dalam perawatan paliatif dan persentase masing-masing keluhan pasien kanker ginekologi dalam perawatan paliatif.Metode: Penelitian potong lintang dilakukan melalui pembagian kuesioner Edmonton Symptom Assessment System ESAS yang telah dimodifikasi kepada seluruh pasien kanker serviks, kanker ovarium, dan kanker endometrium dalam perawatan paliatif di poli atau ruang perawatan Onkologi dan Ginekologi RSCM dan RSUP Fatmawati selama periode Maret-Juli 2017. Seluruh subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan setuju berpartisipasi direkrut dengan metode consecutive sampling. Subjek yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik akan dieksklusi. Pengolahan data dilakukan dengan SPSS versi 23.0 untuk Windows..Hasil: Terdapat 103 pasien kanker ginekologi yang termasuk dalam perawatan paliatif terdiri dari 50 pasien dengan kanker serviks, 50 kanker ovarium, dan 3 kanker endometrium. Pada pasien kanker serviks, keluhan paling banyak adalah kelelahan 56 , cemas 54 , kehilangan energi 52 dengan skor ESAS 4-6 sedang . Sementara itu, keluhan dengan skor ESAS 7-10 berat adalah nyeri 48 dan insomnia 46 . Pada pasien kanker ovarium, keluhan paling banyak adalah kelelahan 52 , lemah 48 , kehilangan energi 46 , cemas 44 , insomnia dan penurunan nafsu makan masing-masing 40 , nyeri dan anoreksia masing-masing 32 dengan skor ESAS 4-6 sedang . Sementara itu, keluhan mulut kering didapatkan pada 40 pasien dengan skor ESAS 1-3 ringan . Pada pasien kanker endometrium, keluhan paling banyak adalah kelelahan 66,7 dengan skor ESAS 4-6 sedang .Kesimpulan: Keluhan paling banyak dirasakan pada kanker ginekologi dalam perawatan paliatif adalah kelelahan, cemas, kehilangan energi, lemah, anoreksia, insomnia, dan nyeri.Kata Kunci: keluhan, kanker ginekologi, paliatif

ABSTRACT
AbstractObjective To know the symptoms profile of gynecological cancer patients in palliative care and the percentage of each gynecological cancer patient 39 s symptoms in palliative care.Method The cross sectional study was conducted through distributing questionnaires of the modified Edmonton Symptom Assessment System ESAS to all cervical, ovarian, endometrial cancer patients on palliative care at oncology gynecology outpatient clinic or inpatient in Dr. Cipto Mangunkusumo and Fatmawati hospital from March to July 2017. All subjects participating were recruited by consecutive sampling. Subjects were excluded whether not communicate well. The data were analyzed using SPSS version 23.0 for Windows.Result There were 103 gynecological cancer patients consisting of 50, 50, and 3 patients of cervical, ovarian, and endometrial cancer contributively. In cervical cancer, a lot of patients complained fatigue 56 , anxiety 54 , and lack of energy 52 with ESAS score of 4 to 6 medium . ESAS score of 7 10 severe was shown by pain 48 and insomnia 46 . In ovarian cancer patients, most complaints were fatigue, weakness, lack of energy, anxiety, insomnia and loss of appetite, pain and anorexia as 52 , 48 , 46 , 44 , 40 , 40 , 32 respectively with ESAS score 4 6 medium . While dry mouth was found in 40 patients with ESAS score 1 3 mild . In endometrial cancer, the complaint was about fatigue 66.7 with ESAS score of 4 6 medium .Conclusion A lot of gynecologic cancer patients in palliative care complained fatigue, anxiety, lack of energy, weakness, anorexia, insomnia, and pain.Keywords symptoms, gynecological cancer, palliative care"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismayati
"Trakheostomi merupakan tindakan pembedahan eksternal yang bertujuan untuk membuka trakhea sebagai jalan memasukan kanul trakheostomi dalam upaya membebaskan jalan napas bagian atas dari sumbatan. Perawatan yang tidak tepat pada trakheostomi dapat menimbulkan komplikasi seperti : infeksi luka operasi, obstruksi kanul dan perubahan letak posisi kanul. Pengetahuan yang baik tentang perawatan trakheostomi sangat dibutuhkan oleh perawat untuk mencegah terjadi komplikasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat tentang perawatan trakheostomi di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Disain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif, sampel yang digunakan perawat ruang rawat kelas II (melati), kelas III(Cempaka) dan ruang teratai RS Kanker Dharmais sejumlah 107 sampel yang diambil secara cluster dan quota sampling. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis univariat dimana ditemukan 80% tingkat pengetahuan cukup dan 20 % tingkat pengetahuan kurang. Penelitian ini berguna sebagai bahan masukan untuk menyusun strategi pendidikan/pelatihan di rumah sakit tentang perawatan trakheostomi.

Tracheostomy is surgical aims to open trachea as tracheostomy cannula access in order to open the upper airway obstruction. Improper care lead to tracheostomy complications such as wound infection, obstruction of the cannula and displacement of cannula position. Good knowledge of tracheostomy care is needed by nurses to prevent such complications might be occur. This study aims to determine the level of knowledge about the care of tracheostomy nurse at Dharmais Cancer Hospital. This study design was descriptive study, the sample were nurses in ward class II (Melati), class III (Cempaka) and Teratai at Dharmais Cancer Hospital. 107 samples were taken in cluster and quota sampling. The results were analyzed using univariate analysis which found that 80% of knowledge level is sufficient and 20% less. This study is useful as a recommendation for strategic education/training about tracheostomy care at hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mercy Nafratilova
"Berduka pada orangtua selama perawatan paliatif dapat mempengaruhi kualitas hidup anak dan keluarga. Penelitian kualitatif fenomenologi deskriptif ini bertujuan menggali pengalaman orangtua merawat anak kanker dengan kondisi paliatif. Wawancara mendalam pada 10 partisipan dan analisis data dengan Metode Colaizzi, menghasilkan 10 tema yaitu merawat dengan cinta, tetap berharap ada keajaiban, terus berjuang, berserah diri kepada Tuhan, perasaan tidak menentu, perubahan dalam kehidupan, menjadi perawat bagi anak, merawat anak tidak mudah, berusaha menjadi orang tua normal, dan mencari bantuan. Orangtua merawat anak dengan cinta, walaupun merasakan perasaan tidak menentu, kesulitan dan perubahan dalam kehidupan selama perawatan paliatif. Orangtua juga membutuhkan dukungan komprehensif dalam menjalankan perannya sebagai pengasuh utama bagi anak yang merawat dengan cinta. Perawat dan semua pihak terkait diharapkan dapat berkolaborasi dalam memberikan asuhan paliatif yang komprehensif dan berkesinambungan pada anak dan orangtua.

Grieving parents during palliative care may affect the quality of life of children and families. This qualitative research descriptive phenomenology aims to explore the experience of caring for children with palliative conditions. In depth interviews with 10 participants and data analysis with the Colaizzi methods, resulting in 10 themes, care with love, still hope there is a miracle, keep fighting, submission to God, mixed feelings, changes in life, being a caregiver for a child, caring for children is not easy, trying to be a normal parent, and seeking help. Parents care for their children with love, despite mixed feelings, difficulties, and changes in life during palliative care. Parents also need comprehensive support in performing their role as primary caregivers for caring children with love. Nurses and all parties are expected to collaborate in providing and ongoing palliative care to children and parents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>