Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99708 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hafiyyan Sayyid Fadhlillah
"Salah satu tantangan untuk menghasilkan User Interface (UI) secara otomatis dalam Software Product Line Engineering (SPLE) adalah bagaimana menghasilkan UI yang sesuai dengan fitur - fitur yang dipilih. Penelitian ini menggunakan Interaction Flow Modeling Language (IFML) untuk memodelkan UI untuk setiap fitur dalam SPLE. Setiap model IFML yang menggambarkan desain UI dari fitur - fitur yang dipilih akan digabungkan untuk membentuk UI dari aplikasi pada proses product derivation. Target dari penelitian ini adalah untuk menunjukan bagaimana IFML bisa menyelesaikan masalah SPLE untuk menghasilkan UI dengan membuat UI generator. Progressive Web Application dipilih sebagai contoh untuk menunjukan hasil dari penggunaan UI generator dan meningkatkan availability dari aplikasi yang dihasilkan oleh SPLE. IFML UI generator dalam penelitian ini melakukan beberapa prosedur untuk menghasilkan UI termasuk melakukan parsing terhadap model IFML, mendefinisikan Transformation Rule untuk mengubah notasi IFML menjadi elemen UI, dan menentukan strategi Code Construction yang dapat menggabungkan semua elemen UI pembentuk komponen UI. Hasil dari penelitian ini mampu menghasilkan komponen UI yang dapat digunakan dalam Angular Framework. Kinerja IFML UI generator dapat ditingkatkan dengan cara menyediakan mekanisme untuk membuat styling secara otomatis untuk aplikasi yang dihasilkan.

One challenge to automatically generate the User Interface (UI) in Software Product Line Engineering (SPLE) framework is to generate UI that match with selected features. This research uses Interaction Flow Modeling Language (IFML) to model UI of each feature in SPLE framework. The product derivation process combines each IFML model representing selected features from the Product Line to construct the UI of an application. The target of this research is to illustrate the usage of IFML to solve the problem of generating UI in SPLE by creating an IFML UI generator. Progressive Web Application is chosen as an example to demonstrate the result of generating UI and enhancing the availability of application produced by SPLE. The UI generator can be used with other SPLE tools in product derivation process. The IFML UI generator in this research performs several procedures including parsing the IFML model, define rules to transform IFML notations into UI elements, and define a code construction strategy that combines all UI elements into UI components. The generated UI components can be used in Angular Framework Web Application. The IFML UI generator needs to be improved by providing a mechanism to automatically create a styling for the generated UI components of PWA."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
T519231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adietya Christian
"Software Product Line Engineering (SPLE) merupakan suatu paradigma dalam pengembangan perangkat lunak yang mampu menghasilkan software secara masif dalam waktu singkat dan dengan biaya yang relatif rendah. Dalam mengembangkan antarmuka menggunakan paradigma SPLE, diperlukan abstraksi untuk memodelkan antarmuka. Teknologi pemodelan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Interaction Flow Modeling Language (IFML). Salah satu sistem yang mengadopsi paradigma SPLE adalah Amanah. Amanah adalah aplikasi untuk menghasilkan website organisasi non-profit secara otomatis yang dikembangkan oleh Laboratorium Reliable Software Engineering (RSE) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia menggunakan paradigma SPLE. Aplikasi ini menggunakan UI Generator telah dikembangkan dalam penelitian sebelumnya untuk menerjemahkan IFML menjadi komponen React. Salah satu fitur yang disediakan oleh Amanah adalah fitur donasi. Fitur ini merupakan gerbang utama bagi individu dan organisasi untuk berkontribusi secara finansial. Namun, terdapat kekurangan pada fitur donasi di Amanah yang perlu dikembangkan lebih lanjut, seperti antarmuka yang belum menerapkan mobile-first design. Mobile-first design merupakan pendekatan desain antarmuka yang memprioritaskan tampilan pada perangkat mobile. Dalam beberapa tahun terakhir, mobile-first design semakin banyak diterapkan oleh pembuat web. Hal ini terjadi karena semakin banyaknya orang yang mengakses internet melalui perangkat seluler. Untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam berdonasi di Amanah, diperlukan perubahan pada tampilan donasi yang menerapkan mobile-first design. Saat ini, UI Generator yang dimiliki belum bisa menghasilkan tampilan mobile-first design. Oleh karena itu, dalam penelitian ini ingin dikembangkan fitur donasi dengan memodelkan IFML, mengembangkan UI Generator sehingga dapat menghasilkan tampilan antarmuka menerapkan mobile-first design. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis terhadap beberapa website donasi yang telah menerapkan mobile-first design. Kemudian, antarmuka dari hasil pengembangan IFML dan UI Generator dievaluasi menggunakan UX Expert Review, sedangkan untuk fungsionalitas fitur diuji menggunakan functional testing.

Software Product Line Engineering (SPLE) is a software development paradigm that allows the massive software production in a short time and at a relatively low cost. In developing aninterface using the SPLE paradigm, abstraction is needed to model the interface. The modeling technology used in this study is the Interaction Flow Modeling Language (IFML). One of the systems that adopts the SPLE paradigm is Amanah. Amanah is an application to automatically generate non-profit organization websites developed by the Reliable Software Engineering Laboratory (RSE) of the Faculty of Computer Science, University of Indonesia using the SPLE paradigm. This application uses the UI Generator that has been developed in previous research to translate IFML into React components. One of the features provided by Amanah is the donation feature. This feature is the main gateway for individuals and organizations to contribute financially. However, there are shortcomings in the donation feature in Amanah that need to be further developed, such as the interface that has not implemented mobile-first design. Mobile-first design is an approach in interface design that prioritizes the appearance on mobile devices. In recent years, Mobile-first design has been increasingly applied by web developers. This is because more and more people are accessing the internet via mobile devices. To improve the user experience in donating at Amanah, changes are needed to the donation display that implements mobile-first design. Currently, the current UI Generator was not able to produce a mobile-first design display. Therefore, in this study, researcher wants to develop a donation feature by modeling IFML, developing a UI Generator so that it is able to produce a mobile-first design display. In this study, benchmarking was conducted on several donation websites that have implemented mobile-first design. Then, the interface from the results of the IFML and UI Generator development was evaluated using UX Expert Review, while the functionality of the feature was tested using functional testing."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alsabila Shakina Prasetyo
"

Software Product Line Engineering (SPLE) memberi kemampuan mengembangkan aplikasi software berskala massal yang disesuaikan secara individu. Adaptive Information System for Charity Organization (AISCO) adalah platform yang menggunakan pendekatan SPLE untuk membuat sistem informasi bagi organisasi sosial sesuai kebutuhannya. Namun, sistem informasi tersebut belum ditunjang dengan pelatihan yang memadai untuk sumber daya manusia (SDM)-nya. Jika sistem informasi yang dihasilkan AISCO ingin memberikan pelatihan untuk pengguna, perlu ada suatu rancangan pembelajaran sebagai aset dalam mengembangkan produk sistem informasi AISCO. Rancangan pembelajaran yang diterapkan perlu ikut serta melakukan pendekatan SPLE agar bisa digunakan dalam product line AISCO. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan rancangan pembelajaran progresif pada sistem informasi terkait perkembangan kematangan pengguna sebagai organisasi non-profit dengan pendekatan SPLE. Hasil penelitian adalah fitur learning tools sebagai bentuk nyata rancangan pembelajaran progresif yang diimplementasikan pada produk sistem informasi AISCO sesuai kebutuhan penggunanya.

 


Software Product Line Engineering (SPLE) grants the ability to develop mass-scale software applications that are tailored individually. Adaptive Information System for Charity Organization (AISCO) is a platform that uses the SPLE approach to develop information systems for charity organizations. However, the information systems have not been supported by adequate training for their human resources (HR). If the information system produced by AISCO wants to provide training for its users, it needs a learning method as an asset in developing the information system. The learning method should use SPLE approach so that it can be used in the product line. This research aims to apply a progressive learning method for AISCO’s information system regarding user maturity level as a non-profit organization with SPLE approach. The results of this research are learning tools as the tangible form of the progressive learning method used by AISCO’s information system according to the needs of its users.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichlasul Affan
"Dalam menangani kebutuhan kustomisasi dan produksi perangkat lunak secara massal, paradigma Software Product Line Engineering (SPLE) merupakan alternatif yang menjanjikan. Pengembangan dengan SPLE mendefinisikan commonality dan kemungkinan variability dari semua varian produk dalam suatu domain. Selain itu, aspek keamanan dan manajemen hak akses juga penting untuk dipertimbangkan dalam pengembangan aplikasi web. Variabilitas yang muncul tidak hanya terbatas pada implementasi, namun juga tujuan dari setiap pihak yang terlibat dalam varian produk yang tergambar dalam aturan otorisasi. Penelitian terdahulu terkait pengembangan web dengan SPLE masih belum dapat mendefinisikan variabilitas aturan otorisasi dengan mudah, serta masih tightly coupled terhadap framework back-end dan front-end. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun mekanisme pengaturan access control yang mudah divariasikan, loosely coupled terhadap suatu framework, dan konsisten terhadap semua service dalam suatu sistem microservices yang dibuat dengan pendekatan SPLE. Penelitian dilakukan melalui tiga tahap, yaitu studi literatur, desain pemodelan variabilitas aturan otorisasi, dan desain auth library. Penelitian ini memanfaatkan SecureUML untuk menambahkan pemodelan struktur access control ke dalam UML-DOP Profile sehingga menjadi Auth-UML-DOP. Auth-UML-DOP mendukung modifikasi permission dengan delta dan pendefinisian metode restriksi tambahan. Auth library yang telah disusun terbagi menjadi modul abstraksi, modul variasi, dan modul ekstensi, serta memanfaatkan strategy dan factory pattern untuk mempermudah ekstensi fungsionalitas pada auth library. Kemudahan ekstensi tersebut memungkinkan auth library untuk diadaptasi ke dalam arsitektur microservices dengan pendekatan centralized authorization menggunakan gateway module.

Software Product Line Engineering (SPLE) is a prospective alternative to handle software customization and mass production needs. SPLE approach starts development by defining commonalities and variability possibilities for every product variant in a domain. On the other side, access control aspects are also important to model on a software engineering process. Variabilities on access control mechanisms is not limited to implementations, but also considers every stakeholder goals of a product variant. Previous studies on SPLE web development lacks authorization rules variability definitions, and current auth libraries are still tightly coupled on front-end and back-end frameworks. This research aims at defining variability-aware authorization mechanism that is loosely coupled to a certain framework, and can be consistently used within SPLE-based microservices architecture. This research is done through three steps: literature study, authorization variability modelling, and auth library design. This research uses SecureUML to add access control structural modelling to UML-DOP Profile, which now called Auth-UML-DOP. Auth-UML-DOP supports permission modification using delta modules and additional restriction method definitions. This research also proposes auth library which divided into three types: abstractions, variations, and extensions. The proposed library also uses strategy and factory design pattern to ease auth library extension. The flexibility allows the proposed auth library to be adapted into microservices architecture with centralized authorization approach using an API gateway module."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qosim Ariqoh Daffa
"Software Product Line Engineering (SPLE) merupakan sebuah paradigma pengembangan aplikasi perangkan lunak yang digunakan untuk menghasilkan berbagai variasi perangkat lunak dalam waktu yang singkat dan biaya yang murah. Penelitian dilakukan pada plugin User Interface (UI) Generator pada PRICES-IDE yang merupakan sebuah Integrated Development Environment (IDE) dan telah dikembangkan pada penelitian sebelumnya untuk menghasilkan aplikasi web menggunakan paradigma SPLE. Aplikasi web dihasilkan oleh plugin UI Generator dengan menerima model Interaction Flow Modeling Language (IFML) untuk dijadikan sebagai aplikasi React secara otomatis (generated). Pada penelitian sebelumnya, telah dikembangkan sebuah mekanisme untuk dapat memberikan variasi yang berbeda terhadap tampilan layout UI aplikasi. Hasil dari penelitian tersebut adalah tiga variasi template berbeda yang dapat dipilih pada saat melakukan generate aplikasi. Namun, mekanisme kustomisasi yang diterapkan dilakukan secara hard-coded pada UI Generator yang digunakan untuk meng-generate model IFML menjadi kode React sehingga dapat mengurangi fleksibilitas dalam modifikasi dan penambahan variasi baru. Penelitian ini meningkatkan mekanisme kustomisasi tersebut sehingga variasi template dapat dimodifikasi dan ditambahkan dengan mudah. Pengurangan dependensi mekanisme dilakukan dari kode Acceleo dan dimasukkan ke dalam folder template yang akan ditampung pada folder dengan nama layouts. Proses pengurangan dependensi mekanisme kustomisasi dirancang dengan langkah-langkah yang terstruktur sehingga proses dapat dilakukan dengan jelas. Hasil pengurangan dependensi mekanisme kustomisasi membuatnya lebih mudah untuk memodifikasi dan menambah fitur karena folder template telah terbagi berdasarkan variasi, halaman, dan komponen aplikasi. Selain pengurangan dependensi, penelitian juga dilakukan perbaikan terhadap UI Generator dan juga penambahan fitur sesuai kebutuhan. Pengecekan keefektifan dari mekanisme dilakukan dengan penambahan variasi template baru. Hasil mekanisme kustomisasi yang baru dapat lebih mudah menambahkan atau memodifikasi variasi tampilan aplikasi.

Software Product Line Engineering (SPLE) is a paradigm for developing software application that used for producing various software applications in a short time and at low cost. Research was conducted on the User Interface (UI) Generator plugin on PRICES-IDE which is an Integrated Development Environment (IDE) that has been developed in previous research to produce web applications using the SPLE paradigm. The web application is produced via UI Generator plugin by receiving an Interaction Flow Modeling Language (IFML) model to be automatically generated into a React application. In previous research, a mechanism has been developed to provide different variations in the appearance of the application UI. Previous research has succeeded in creating three different template variations that can be selected when generating an application. However, the customization mechanism was directly implemented in the UI Generator that used to generate the IFML model into React code which can reduce flexibility in modifications and additions of new variations. This research improves the customization mechanism so that the template variations can be modified and added easily. Reducing mechanism dependencies is carried out from the Acceleo code and put into the template folder which will be accommodated in a folder called layouts The reducing process of the customization mechanism dependencies is designed with structured steps so the orders of reducing process are clear to carry out. The results of reduced dependencies of customization mechanism makes it easier modified and add features because the template folders have been divided based on variations, pages, and components of application. Apart from the reducing dependencies process, this research also made improvements to the UI Generator and added features. To determine the effectiveness of new customization mechanism, an experiment was carried out by adding a new template variation into the template folder. The results of new customization mechanism are then analyzed and evaluated using some methods. Based on the results of study and evaluation, it was concluded that the new customization mechanism can more easily add or modify variations in the application."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Falah Prasetyo Waluyo
"Pengembangan perangkat lunak menggunakan metode Software Product Line Engineering (SPLE) mempunyai banyak manfaat seperti sedikitnya waktu dan biaya yang diperlukan untuk membuat produk perangkat lunak baru. Salah satu web framework yang mendukung pembuatan aplikasi web menggunakan metode SPLE adalah WinVMJ. WinVMJ dirancang berdasarkan pendekatan variability module for java (VMJ) dan delta oriented programming (DOP). WinVMJ menggunakan design pattern decorator pattern dan factory pattern untuk mengimplementasikan pendekatan DOP. WinVMJ merupakan framework yang baru dikembangkan sehingga banyak hal yang bisa ditingkatkan untuk membuat WinVMJ lebih baik. Salah satunya adalah Object-Relational Mapping (ORM) yang digunakan WinVMJ. Saat ini WinVMJ menggunakan ORM yang dibuat sendiri dari awal. Namun ORM ini masih sederhana, objek dari WinVMJ tidak bisa langsung dipetakan ke dalam database. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan ORM Hibernate dengan framework WinVMJ agar pengolahan data pada WinVMJ dapat dilakukan dengan mudah menggunakan ekspresi object oriented programming. Proses integrasi diawali dengan mendesain strategi pemetaan yang dapat digunakan untuk memetakan objek pada WinVMJ yang dibuat menggunakan decorator pattern. Kemudian merubah tools, script maupun struktur dari WinVMJ agar bisa kompatibel dengan ORM Hibernate. WinVMJ yang sudah diintegrasikan dengan ORM Hibernate diuji dengan mengimplementasikan studi kasus Software Product Line (SPL) Amanah menggunakan WinVMJ. WinVMJ tersebut dapat memenuhi segala keperluan untuk mengimplementasikan studi kasus SPL Amanah dengan baik. Diantaranya adalah keperluan untuk membuat endpoint create, read, update, dan delete (CRUD). Jika dibandingkan dengan framework lain, framework WinVMJ mempunyai fleksibilitas yang lebih tinggi dalam mengakomodasi berbagai macam requirement dan varian yang ada pada SPL.

Software development using Software Product Line Engineering (SPLE) method has many benefits, such as less time and money needed to create a new software product. One of the web frameworks that support the creation of web applications using SPLE method is WinVMJ. WinVMJ is designed based on the Variability Modules for Java (VMJ) and Delta-Oriented Programming (DOP) approach approaches. WinVMJ uses decorator pattern and factory pattern to implement the DOP approach. WinVMJ is a newly developed framework so many things could be improved to make WinVMJ better. For example, the Object-Relational Mapping (ORM) used by WinVMJ. Currently, WinVMJ uses an ORM built from scratch. However, this ORM is still primal, WinVMJ objects can’t be directly mapped into the databases. Therefore, this research aims to integrate Hibernate ORM with the WinVMJ framework so that data processing on WinVMJ can be done easily using object-oriented programming expressions. The integration process begins with designing a mapping strategy that can be used to map WinVMJ objects created using decorator pattern. Then change the tools, scripts, and structures of WinVMJ to be compatible with Hibernate ORM. The newly modified WinVMJ then tested by implementing the Amanah Software Product Line (SPL) case study using WinVMJ. The newly modified WinVMJ can meet all the needs to properly implement the SPL Amanah case study. Among them is the need to construct create, read, update, and delete (CRUD) endpoints. Compared to other frameworks, the WinVMJ framework has higher flexibility in accommodating various requirements and variants that exist in the SPL."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Karyadiputera
"Metode Clone-and-Own merupakan metode yang umum digunakan dalam pengembangan software. Clone-and-Own merupakan cara pengembangan yang menerapkan teknik kloning terhadap software yang sudah ada dan dimodifikasi dengan menambahkan atau mengurangi modul di softwaretersebut. Terdapat alternatif untuk metode Clone-and-Own, yaitu Software Product Line Engineering atau SPLE. Metode SPLE digunakan pada framework seperti WinVMJ. WinVMJ merupakan framework yang menggunakan bahasa Java dan berbasis Variability Modules for Java. Penelitian ini akan membandingkan metode Clone-and-Own dan SPLE dengan mengimplementasikan modul notifikasi di aplikasi Amanah yang menggunakan framework WinVMJ. Tujuan dari modul notifikasi adalah untuk memberikan pemberitahuan kepada pengguna saat terjadi perubahan dari suatu fitur. Modul ini juga akan memiliki pengaturan yang bertujuan agar pengguna dapat menentukan jenis notifikasi yang diterima, sehingga pengguna hanya mendapatkan notifikasi yang diinginkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode SPLE lebih baik daripada Clone-and-Own di mana metode SPLE memiliki efisiensi yang lebih baik dari segi line of code yang digunakan dalam pengembangan aplikasi.

Clone-and-Own is a method that is commonly used in developing software. Clone-and-Own is a development method that works by cloning an existing software and modifying it by adding or removing modules in that software. An alternative method of it is Software Product Line Engineering or SPLE. SPLE method is used on frameworks like WinVMJ. WinVMJ is a framework that uses Java programming language. WinVMJ is based on Variability Modules for Java. This research will compare Clone-and-Own and SPLE methods by implementing notification module in Amanah app that uses WinVMJ framework. This module's purpose is to notify users of content changes in a feature. This module will also have a configuration to make users decide which kind of notifications will be received, so users will only get needed notifications. This research concludes that SPLE method is better than Clone-and-Own. SPLE method has better efficiency in terms of line of code for developing software."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudio Yosafat
"Kebutuhan masyarakat terhadap sebuah produk berbasis website sangat bervariasi. Soft- ware Product Line Engineering merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk memenuhi variasi kebutuhan tersebut. SPLE akan melihat persamaan dan variasi dari ke- butuhan pengguna untuk menghasilkan berbagai macam software yang sesuai dengan ke- butuhan pengguna. Software yang sudah dibangun akan melalui tahapan deployment agar dapat diakses secara luas. Terdapat sebuah penelitian yang membantu proses deploy- ment produk SPLE. Namun, produk-produk yang dibangun menggunakan hasil peneli- tian tersebut belum dijalankan di dalam sebuah isolated environment. Hal tersebut dapat menghasilkan beberapa masalah ketika sedang dilakukan maintenance atau konfigurasi pada salah satu produk sehingga dapat mempengaruhi produk lainnya. Penelitian ini akan melakukan eksperimen terhadap deployment produk SPLELive yang dibangun menggu- nakan metode SPLE untuk melalui proses deployment menggunakan Docker. Docker De- ployment pada penelitian ini akan melalui tiga buah proses dan setiap proses dijalankan pada server yang berbeda. Server 1 digunakan untuk proses membangun Docker Im- age produk SPLELive, Server 2 digunakan untuk proses penyimpanan Docker Image menggunakan Docker Registry, dan Server 3 digunakan untuk proses menjalankan pro- duk SPLELive di dalam sebuah Docker Container. Pembangunan Docker Image pada Server 1 akan menggunakan metode Multi-Stage Build untuk mengoptimalkan ukuran Docker Image produk SPLELive. Melalui proses Docker Deployment, produk SPLELive yang dibangun akan berjalan dalam sebuah isolated environment dan dapat meningkatkan portability dari produk SPLELive. Penelitian ini diharapkan dapat membuktikan bahwa Docker Deployment dapat diterapkan pada SPLE.

People’s needs for a website-based product vary widely. Software Product Line Engineer- ing is a solution that can be used to meet these variations in requirements. SPLE will look at the similarities and differences of user needs to produce various kinds of software ac- cording to user needs. Software that has been built will go through the deployment stage so that it can be widely accessed. There is a study that helps the SPLE product deploy- ment process. However, the results of this research have not yet been run in an isolated environment. This can result in several problems when it is being carried out maintenance or configuration of one product to affect other products. This research will conduct ex- periments on the deployment of SPLELive products built using the SPLE method to go through the deployment process using Docker. Docker Deployment in this study will go through three processes, and each process is run on a different server. Server 1 is used for building Docker Image SPLELive products, Server 2 is used for the Docker Image storage process using the Docker Registry, and Server 3 is used for the process of running SPLELive products in a Docker Container. Docker Image development on Server 1 will use the Multi-Stage Build method to optimize the Docker Image size for SPLELive prod- ucts. Through the Docker Deployment process, the SPLELive products that are built will run in an isolated environment and can increase the portability of the SPLELive products. This research is expected to prove that Docker Deployment can be applied to SPLE."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Anugerah Ramadhan
"Perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara hidup dan bekerja manusia, mendorong evolusi cepat dalam industri perangkat lunak yang kini mengandalkan alat pemodelan untuk merancang, menguji, dan menganalisis aplikasi sebelum dibangun. Di Laboratorium RSE Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, dikembangkan PRICES-IDE yang mengimplementasikan paradigma Software Product Line Engineering (SPLE). Paradigma SPLE memungkinkan aplikasi perangkat lunak dengan menggunakan platform dan mass customisation, termasuk pemodelan user interface menggunakan Interaction Flow Modeling Language (IFML). IFML memungkinkan pengembang memodelkan interaksi pengguna secara visual dan menghasilkan kode frontend melalui User Interface Generator (UI Generator). Meskipun pengembangan lebih lanjut telah mengintegrasikan plugin Eclipse dengan UI Generator, belum ada pengujian usability terhadap developer dalam penggunaan IFML UI Generator. Penelitian ini mengevaluasi usability dari UI Generator pada PRICES-IDE yang meliputi proses menggambar model IFML, generate UI, dan running program menggunakan metode User-Centered Design (UCD) dan wawancara kontekstual untuk memahami perilaku, kinerja, dan kepuasan pengguna, serta memberikan rekomendasi desain alternatif. Desain antarmuka alternatif yang dihasilkan dari penelitian ini mencakup dari ketiga proses tersebut. Hasil rancangan desain antarmuka mencakup tutorial, FeatureConcept, DataType, tooltip, dan icon pada halaman palette yang menjawab hambatan yang didapat dari pendekatan metode UCD dan wawancara kontekstual. Terdapat saran untuk penelitian selanjutnya dalam melanjutkan pengujian usability IFML UI Generator.

The development of information technology has transformed the way people live and work, driving rapid evolution in the software industry, which now relies on modeling tools to design, test, and analyze applications before they are built. At the RSE Laboratory of the Faculty of Computer Science, University of Indonesia, PRICES-IDE has been developed, implementing the Software Product Line Engineering (SPLE) paradigm. The SPLE paradigm enables software applications using a platform and mass customisation, including user interface modeling using the Interaction Flow Modeling Language (IFML). IFML allows developers to visually model user interactions and generate frontend code through the User Interface Generator (UI Generator). Although further development has integrated an Eclipse plugin with the UI Generator, there has not yet been any usability testing on developers using the IFML UI Generator. This research evaluates the usability of the UI Generator in PRICES-IDE, including the processes of drawing IFML models, generating UI, and running programs using the User-Centered Design (UCD) method and contextual interviews to understand user behavior, performance, and satisfaction, and provides alternative design recommendations. The alternative interface designs produced from this research encompass all three processes. The interface design outcomes include tutorials, FeatureConcept, DataType, tooltips, and icons on the palette page addressing the barriers identified through the UCD method and contextual interviews. There are recommendations for further research to continue usability testing of the IFML UI Generator"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Naufal Pioscha
"Software Product Line Engineering (SPLE) adalah sebuah paradigma untuk membuat aplikasi menggunakan platform dan memiliki keleluasaan dalam melakukan kustomisasi. Saat ini, lab RSE (Reliable Software Engineering) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia sudah membuat perangkat untuk pembuatan aplikasi web dengan menggunakan konsep SPLE bernama SPLELive. Pada SPLELive, sudah terdapat generator tampilan (frontend generator) yang akan melakukan automasi pembuatan tampilan aplikasi web dengan kustomisasi yang dipilih. Tampilan yang dihasilkan dari frontend generator SPLELive akan dimodelkan menggunakan Interaction Flow Modeling Language (IFML) untuk memudahkan automasi pembuatan tampilan. Penelitian ini menambahkan konsep Redux pada frontend generator SPLELive yang menghasilkan kode tampilan dengan framework React. Kode tampilan tersebut dihasilkan dengan menggunakan model IFML sebagai input dari frontend generator. Pada frontend generator, model IFML akan dirubah menjadi kode React dengan aturan transformasi yang sudah ada pada penelitian sebelumnya. Saat proses perubahan tersebut, akan ditambahkan konsep Redux pada aturan transformasi sehingga akan menghasilkan kode React dengan konsep Redux. Untuk menguji hasil kode tampilan, penelitian ini akan membandingkan kode React yang sudah ditambahkan Redux dan yang tidak menggunakan Redux. Berdasarkan perbandingan kedua hasil kode tampilan, penelitian ini sudah berhasil membuat kode tampilan yang memiliki pengaturan state (state management) pada komponen dan pemeliharaan kode (maintainability code) yang lebih baik.

Software Product Line Engineering (SPLE) is a paradigm for making software using platforms and having flexibility in customization. RSE (Reliable Software Engineering) Lab Faculty of Computer Science Universitas Indonesia already creates tools for automatically making web applications with customization. In SPLELive tools, there is a frontend generator that automatically makes user interface with customization that was chosen before. The user interface produced by frontend generator SPLELive will be modeled by Interaction Flow Modeling Language (IFML) to make it easier to build. This research will develop frontend generator tools SPLELive, which provides code with framework React by adding Redux. That code is generated from the frontend generator that uses IFML as an input. In the frontend generator, IFML Model will transform to React code with transformation rule that already made by previous research. During the transformation process, the transformation rule will add the Redux concept to make React code with the Redux concept. To test the generated user interface’s code, the code that uses React with Redux and without Redux will be compared. Based on the comparison between the two results, this research successfully makes the user interface that has better state management and maintainability code."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>