Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160930 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aryantika Kuntala
"Sejak tahun 2014 hingga 2018, masyarakat Groningen menggencarkan aksi protes yang ditujukan kepada pemerintah Belanda dan NAM, terkait gempa bumi yang sering terjadi di Groningen. Penelitian kualitatif deskriptif ini membahas jenis, fungsi dan makna gaya bahasa yang terkandung pada 24 kalimat protes tersebut. Sumber korpus yang dipergunakan berasal dari hasil pencarian internet yang berkaitan dengan gempa bumi Groningen. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan adanya 19 jenis gaya bahasa yang digunakan. Fungsi gaya bahasa pada kalimat-kalimat protes tersebut berguna untuk memberikan penekanan gagasan pada kalimat, mengganti penggunaan kata-kata yang lebih kasar menjadi halus, mendorong masyarakat untuk ikut berpikir, memberikan nilai estetika pada kalimat, membuat kalimat menjadi lebih jenaka dan ringan, memberikan penjelasan tambahan, menyampaikan kritik terhadap pemerintah dan NAM, dan untuk membenarkan situasi di Groningen terkait gempa. Makna konotatif dari kalimat-kalimat protes tersebut adalah: Masyarakat Groningen bersikeras agar ekstrasi gas dihentikan dan mendesak pemerintah serta NAM untuk bertanggung jawab atas gempa bumi Groningen.

Since 2014 until 2018, the residents of Groningen have intensified their protest on the earthquake issues in Groningen, addressed to the Dutch government and the NAM. This qualitative descriptive research discusses figures of speech, functions, and meanings found in these 24 sentences on demonstration banners. The source of the corpus was taken from the internet search results, related to the Groningen earthquakes. The result of this research indicates that there are 19 figures of speech. The functions of the figures of speech are: to emphasize the ideas of the sentences, to replace harsh words into pleasant or polite words, to encourage people to think, to give the aesthetic value of the sentence, to make the sentence more humorous, to provide additional explanations, to criticize the Government and the NAM, and to justify the situation in Groningen related to the earthquake. The connotative meaning of these protest sentences are namely: ­The residents of Groningen insist the gas extraction to be stopped and that the Dutch government and the NAM to be responsible for Groningen earthquake.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahman Ramadhan
"Penelitian ini mengkaji tentang penggunaan gaya bahasa dan fungsi pada kalimat protes berbahasa Belanda dari Women’s March Nederland 2020. Women’s March merupakan sebuah aksi tahunan dari gerakan feminisme modern yang dimulai di Amerika Serikat pada tahun 2017. Acara tersebut kemudian diadopsi oleh banyak negara, salah satunya adalah Belanda. Penelitian ini berfokus pada jenis-jenis gaya bahasa dan fungsi gaya bahasa dalam 20 kalimat protes. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan gaya bahasa dan fungsi apa saja yang ditemukan dalam kalimat protes Women’s March Nederland 2020. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori gaya bahasa dan fungsi yang dikemukakan oleh Wiertzema dan Jansen dan juga menggunakan metode deskripsi kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada cuplikan video Women’s March Nederland 2020 terdapat 16 jenis gaya bahasa yang digunakan dan gaya bahasa yang mendominasi adalah gaya bahasa aliteratie, anafoor, dan optatie. Keseluruhan fungsi gaya bahasa ditemukan dan fungsi yang mendominasi adalah fungsi untuk mempertegas pesan, untuk menambah daya tarik, dan untuk mengutarakan kritik. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan perhatian masyarakat dan mengingatkan publik akan adanya isu sosial yang masih harus ditangani.

This study examines figures of speech and their function in the Dutch protest sentences of Women's March Nederland 2020. Women's March is an annual protest action of the modern feminist movement that was started in the United States in 2017. It was later adopted by many countries, one of which is the Netherlands. This study focuses on the types of figures of speech and their function in a protest sentence. This study aims to describe what figures of speech are found in the Women's March Nederland 2020 protest sentences and their functions in these sentences. The research is based on the theory of Wiertzema and Jansen in their book ‘Spreken in Het Openbaar’ regarding figures of speech and their function, and conducted using the qualitative descriptive method. The results showed 16 types of figures of speech used, and the most frequently used figures of speech were aliteratie, anafoor, and optatie. All figures of speech functions were found and the most frequently used functions are to emphasize a message, to make a sentence more interesting, and to express criticism. These functions are needed to attract attention and remind the public of social issues that still need to be addressed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andreani Ayudhaningtri
"Puisi merupakan salah satu media penyampaian ungkapan perasaan penyair dengan bahasa yang indah dan padat. Makna yang terdapat dalam suatu puisi dapat diungkapkan melalui penggunaan kata, frasa, dan kalimat serta gaya bahasa. Paper ini membahas makna dan penggunaan gaya bahasa dalam puisi Heilloze Wandeling karya Jan Campert. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui jenis makna dan gaya bahasa yang terdapat dalam puisi Heilloze Wandeling.
Analisis makna pada paper ini didasarkan pada pembagian makna secara konotatif dan denotatif, sementara analisis gaya bahasanya dilakukan berdasarkan 7 kelompok besar gaya bahasa. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat penggunaan 2 gaya bahasa yang dominan yaitu gaya bahasa asonansi, hiperbola dan terdapatnya penggunaan makna denotatif dan konotatif secara sporadis yang membuat puisi ini terasa hidup, menarik dan bermakna dalam dilihat dari segi bahasa dan maknanya.

Poetry is one of the media that delivers the feelings of the poet using the beauty of language and its deep meanings. The meaning of poetry can be brought to the reader?s attention by using words, phrases, sentences and figure of speeches. By using the qualitative descriptive approach, this paper tends to identify the meanings and the use of figure of speeches in the poem Heilloze Wandeling written by Jan Campert.
This study is based on the two meanings namely the denotative- and connotative meanings and also the 7 categories of figure of speeches. The study shows that assonance and hyperbole are the two most commonly used figure of speeches in the poem and that the denotative- and connotative meanings are used sporadically in every couplet throughout the poem. Those two components (namely types of meanings and the figure of speeches) make the poetry come to live, attractive and deeply meaningful.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Yasmin Nurfadila
"Belgia sebagai negara federal yang multilingual memiliki tiga wilayah otonomi dan tiga komunitas bahasa, salah satunya adalah wilayah Vlaanderen atau Flandria yang berbahasa Belanda. Setiap wilayah memiliki pemerintahan dan parlemennya masing-masing yang dipilih langsung dalam pemilihan regional. Dalam periode pemilihan, setiap partai politik berhak mempromosikan dirinya melalui kampanye, salah satunya dengan memanfaatkan penggunaan slogan. Slogan merupakan sebuah kalimat pendek yang merangkum sekaligus mempromosikan nilai-nilai yang dianut partai politik tersebut. Penelitian ini membahas mengenai penggunaan gaya bahasa dan pengaruhnya terhadap makna yang terkandung dalam slogan tujuh partai politik pemenang pemilihan parlemen regional di Vlaanderen tahun 2019 berdasarkan data yang dimuat oleh laman resmi verkiezingen2019.belgium.be. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan analisis menggunakan teori gaya bahasa dan makna. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat delapan jenis gaya bahasa yang digunakan dan penggunaannya memiliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu untuk memperindah, menyampaikan kritik, memperkuat makna, dan membantu menyampaikan maksud baik dari makna yang terkandung.

Belgium as a multilingual federal country has three autonomous regions and three language communities, one of which is the Flemish region with a Dutch-speaking community. Each region has its own government and parliament which is directly elected in regional elections. During the election period, every political party has the right to promote itself through campaigns, one of which is by using slogans. A slogan is a short sentence that summarizes and promotes the values ​​of the political party. This research discusses the use of the figure of speech and its influence on the meaning in the slogan of the winning political parties in the regional parliamentary elections in Flanders in 2019 based on data published on the verkiezingen2019.belgium.be official page. The method used in this research is descriptive qualitative which analysis is based on Wiertzema and Jansen's figure of speech theory and the theory of meaning by Geoffrey Leech. This research concludes that there are eight types of figures of speech used and their use has several functions, including to beautify, convey criticism, strengthen meaning, and help convey the good intentions of the meanings contained in the slogan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farsya Meuthiana
"Makalah penelitian ini berfokus pada gaya bangunan Hoofdstation Groningen, yakni stasiun utama kota Groningen, Belanda. Ide penelitian ini bermula dari korpus berupa panduan jelajah kota Groningen, Groningen: In Your Pocket edisi 2014/2015, yang menyatakan bahwa arsitek Isaac Gosschalk menerapkan dua gaya sekaligus pada bangunan Hoofdstation Groningen, yaitu gaya Gotik dan Renaisans. Penulis tertarik untuk membuktikan kebenaran pernyataan tersebut dengan menunjukkan unsur bangunan mana saja yang mengadopsi gaya Gotik dan Renaisans. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi pustaka, yakni dengan mengumpulkan dan menggali informasi melalui berbagai sumber literatur yang relevan dengan topik penelitian.
Tujuan dari makalah penelitian ini adalah untuk menunjukkan keberadaan unsur-unsur Gotik dan Renaisans dalam Hoofdstation Groningen dan mencari tahu apakah ada gaya bangunan lain yang diterapkan dalam bangunan tersebut. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa kedua gaya bangunan tersebut memang diterapkan dalam Hoofdstation Groningen dan penerapan kedua gaya bangunan tersebut seimbang. Dalam artian, tidak ada gaya bangunan yang lebih dominan atas gaya bangunan lainnya. Selain itu, tidak ditemukan pula gaya bangunan lain yang diterapkan selain gaya Gotik dan Renaisans.

This paper focused on building styles of Hoofdstation Groningen, main Hoofdstation of Groningen, Netherlands. The topic inspired by the corpus which is Groningen rsquo s city guide, Groningen In Your Pocket 2014 2015 edition, which explained that architect Isaac Gosschalk had applied two building styles at once for Hoofdstation Groningen, which are Gothic and Renaissance. The writer interested to prove that statement by showing which building elements that adopted Gothic and Renaissance style. This research used literature review method, which means the data and information that collected are from all literature sources that relevant to the topic.
The aims of this research paper are to show the elements of Gothic and Renaissance on Hoofdstation Groningen and to find out whether there are other building styles that applied on the building. As a result, it is proven that both of the styles are indeed applied on Hoofdstation Groningen and the application of both styles is balanced. In the other words, there are no dominant building styles. Moreover, there are no building styles other than Gothic and Renaissance on Hoofdstation Groningen.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Krol, Gerrit
Amsterdam: Querido, 1997
BLD 839.313 6 KRO k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hasta Dwi Pradana
"Dalam skripsi ini dibahas sintaksis bahasa Belanda melalui studi linguistik historis-komparatif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode perbandingan antara sintaksis yang terdapat pada kalimatkalimat dalam buku Max Havelaar versi tahun 1881 dengan versi tahun 2010. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui struktur sintaksis yang digunakan dalam bahasa Belanda abad ke-19 berdasarkan perbandingannya dengan bahasa Belanda abad ke-21. Pembahasan struktur sintaksis hasil perbandingan tersebut ialah mengenai subyek, predikat, obyek, deklinasi kasus, serta urutan konstituen dalam kalimat.

In this thesis, syntax of Dutch Language is discussed through historic-comparative linguistics study. The research is an applied qualitative study using a comparison method between syntactical structure which was obtained from the sentences in the book Max Havelaar of the version year 1881 and 2010. Aim of this study is comparing syntactical structure of the Dutch language in 19th century with the Dutch language in 21st century. Discussion of the comparative result from syntactical structure is regarding to subject, predicate, object, cases, and constituent order of the sentence."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42210
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hindya Rasti Wahyu Paramastri
"Penelitian ini mengenai majas perbandingan yang terdapat pada lirik-lirik lagu karya Utada Hikaru dalam album debutnya yang berjudul First Love. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui majas perbandingan yang terdapat dalam lirik-lirik lagu Utada Hikaru dalam album First Love dan dan untuk menjelaskan makna dibalik majas perbandingan yang terkandung pada lirik-lirik lagu tersebut. Sumber data yang digunakan adalah sepuluh lirik lagu karya Utada Hikaru yang terdapat di dalam album First Love. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori majas perbandingan menurut Moeliono (1989) yang terdiri dari simile, metafora dan personifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan majas perbandingan hanya ditemukan di dalam 7 lirik lagu dan total ungkapan majas perbandingan berjumlah sebanyak 12 ungkapan. Ungkapan majas perbandingan tersebut terdiri dari 4 ungkapan majas simile, 2 ungkapan majas metafora dan 6 ungkapan majas personifikasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Utada Hikaru menggunakan ketiga macam majas perbandingan di dalam 7 lirik lagu ciptaannya. (2) Di balik ungkapan simile, metafora dan personifikasi yang dibuat oleh Utada Hikaru terdapat pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh Utada Hikaru kepada para pendengar lagunya.

The focus of this study is about figure of speech by comparison in song lyrics that written by Utada Hikaru on her debut album, First Love. The purpose of this study is to know figure of speech by comparison in the Utada Hikaru?s song lyrics on First Love album and to explain the meaning behind figure of speech by comparison in the lyrics. The data are 10 songs lyrics taken fromUtada Hikaru?s First Love album. The method that used in this study is descriptive analysis. This study using figure of speech by comparison theory by Moeliono (1989) that consists of simile, metaphor and personification.
The results of this study showed that figure of speech by comparison expressions are found only in the seven song lyrics and the total amount of expressions are twelve expression. It consists of four simile expressions, two metaphor expressions, and six personification expressions. The conclusions of this study are Utada Hikaru use the three types of figure of speech by comparison in the song lyrics that written by herself. Then, behind the expressions of simile, metaphor and personification which created by Utada Hikaru has messages that Utada Hikaru wants to tell to the her listener.
"
2016
S62610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listina Apriasari
"[ABSTRAK
Makalah ini membahas tentang ciri-ciri gaya arsitektur Neo-Renaissance yang terdapat pada bangunan akademi
di Rijksuniversiteit Groningen. Bangunan yang didirikan pada tanggal 1614 ini menyimpan kenangan akan masa
lalu akademisnya dan ikatan yang dekat terhadap kota dan provinsinya melalui desain bergaya arsitektur Neo-
Renaissance. Metode penelitian yang digunakan pada makalah ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan
kajian pustaka yang disajikan secara deskriptif disertai dengan analisis data berdasarkan buku Illustre School.
Het academiegebouw, historisch hart van academisch Groningen (2006). Penulis akan memperlihatkan ciri-ciri
gaya Neo-Renaissance yang terdapat pada bangunan akademi tersebut serta fungsi gaya arsitektur Neo-
Renaissance yang diaplikasikan pada setiap ruangan. Hasil penelitian memperlihatkan secara nyata bahwa
bangunan akademi di Rijksuniversiteit Groningen sangat kental terhadap gaya arsitektur Neo-Renaissance.ABSTRACT This paper discuss the characteristics of the Neo-Renaissance style which can be found in the academy building
in Rijksuniversiteit Groningen. The building which was established in 1614, has memories of the past about their
academic background and close ties to the city and province through the design using the Neo-Renaissance style.
The research method which was used in this paper is a qualitative method with using a literature review which
will be presented descriptively and analysis of data based on the book Illustre School. Het academiegebouw,
historisch Academisch hart van Groningen (2006). The author will show that the characteristics the Neo-
Renaissance style which can be found in the academy building and the function of the Neo-Renaissance style
that was applied in each room. The results of research show clearly that the academy building leans very strongly
towards the Neo-Renaissance style., This paper discuss the characteristics of the Neo-Renaissance style which can be found in the academy building
in Rijksuniversiteit Groningen. The building which was established in 1614, has memories of the past about their
academic background and close ties to the city and province through the design using the Neo-Renaissance style.
The research method which was used in this paper is a qualitative method with using a literature review which
will be presented descriptively and analysis of data based on the book Illustre School. Het academiegebouw,
historisch Academisch hart van Groningen (2006). The author will show that the characteristics the Neo-
Renaissance style which can be found in the academy building and the function of the Neo-Renaissance style
that was applied in each room. The results of research show clearly that the academy building leans very strongly
towards the Neo-Renaissance style.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>