Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181310 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sinaga, Steven Yehezkiel
"Tesis ini membahas tentang bagaimana branding dan tagline dari Universitas Kristen KridaWacana (UKRIDA), yaitu Loving, Enlightening, Advanced, Determined atau disebut LEAD membangun budaya organisasi di unit perpustakaan universitas tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan memanfaatkan observasi, wawancara dan analisis dokumen. Penulisan Penelitian ini menggunakan metode induktif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa nilai LEAD masih belum terlihat penerapannya dalam mempengaruhi budaya organisasi perpustakaan UKRIDA, walaupun sudah melaksanakan berbagai aspek yang mewakili brand dan tagline dari LEAD. Oleh karena itu, penelitian ini menyarankan Perpustakaan UKRIDA harus meningkatkan brand awareness dalam lingkungan perpustakaan UKRIDA sendiri secara rutin dan juga sebaiknya ada evaluasi tentang pengetahuan dan pelaksanaan nilai LEAD dalam lingkungan unit perpustakaan UKRIDA untuk melihat sejauh mana nilai LEAD dapat diterapkan, karena penelitian ini melihat bahwa nilai dari LEAD ini memiliki manfaat yang baik jika dijalankan.


This thesis discusses how the branding and tagline of Kridawacana Christian University (UKRIDA), namely Loving, Enlightening, Advanced, Determined or called LEAD build organizational culture in the university library unit. This research uses qualitative research methods using observation, interviews and document analysis. The writing of this research uses the inductive method. The results of the study conclude that thevalue is LEAD application ofstill not visible in influencing the organizational culture of UKRIDA libraries, even though it has implemented various aspects that represent the brand and tagline of LEAD. Therefore, this study suggests that the UKRIDA Library should increase brand awareness in the UKRIDA library itself on a regular basis and there should also be an evaluation of the knowledge and implementation ofvalues LEAD in the UKRIDA library unit to see the extent to which values LEAD can be applied, because this study sees that the value of LEAD has good benefits if executed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrulloh
"Skripsi ini membahas mengenai peran brand community dalam komunitas pengguna Honda nova sonic Jakarta. Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran brand community pada komunitas Honda nova sonic Jakarta, dengan meneliti sejauh mana komponen-komponen brand community berpengaruh terhadap komunitas Jakarta nova sonic club. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dan diuraikan secara deskriptif.
Hasil penelitian ini adalah Brand community menjadi pembentuk karakter dan keberlanjutan konsistensi komunitas yang berasal dari para anggotanya sehingga terjadi kesetiaan pada merek. Serta tetap menanamkan merek Nova Sonic di dalam benak penggemarnya walaupun merek nova sonic sudah sulit ditemukan yang dapat berakibat dengan timbulnya loyalitas terhadap merek nova sonic. Brand Community juga dapat menjadi promosi dan pemasaran produk, inovasi, peningkatan citra brand, citra produk, citra produsen, peningkatan angka penjualan bagi produsen serta terbentuknya loyalitas konsumen.

This paper discusses about role of brand community within a community of users Honda Nova Sonic Jakarta. The backgroun of this study was determinig how the role of brand community on the Honda Nova Sonic jakarta community, by examining how far to which the components of brand community influence to the community of Jakarta Nova Sonic Club. This research is qualitative with design descriptive.
The result of this study are brand community into forming character consistency and sustainability of community that comes from its members resulting in loyalty to the brand. And still instill Nova Sonic brand in the mind of fans despite the Nova Sonic brand is hard to find which could result in the emergence of loyalty to the nova sonic brand. Brand community can also be a promotion and the marketing of products, innovation, the improved brand image, the product image, the image producer, increased sales for manumactures as well as the formation of consumer loyalty.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiyan Agung Nugroho
"Merek adalah sebuah aset yang penting bagi perusahaan. Merek yang diperlakukan dengan baik akan dapat membantu perusahaan dalam memasarkan produk tersebut. Salah satu upaya untuk memperlakukan merek dengan baik adalah dengan mengungkit kinerja merek tersebut. Salah satu upaya mengungkif kinerja merek adalah dengan melakukan co-branding. Pada kasus Co-Branding PT Excelcom Pratama dan PT Bank BCA.Tbk, upaya yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah layanan tambahan nilai (BCA dan Excelcom). Selain itu juga untuk menghemat anggaran investasi (BCA) serta memberikan pelayanan yang lebih baik lagi agar konsumen yang telah ada tidak berpindah atau bahkan mampu mengikat kansumen baru.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan paradigma dari sudut kualitatif. Pemilihan ini dikarenakan pada penelitian ini hanya akan menjelaskan proses yang terjadi dalam obyek yang diteliti.
Co-branding melibatkan lebih dari satu organisasi bisnis maka obyek penelitian ini juga dilakukan pada lebih dari satu perusahaan. Kedua perusahan tersebut adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam lingkup geografis Indonesia. Desain penelitian, "Exploration Research" dan menggunakan metode Case Study yang berjenis Single case - Unilevel analysis.
Exploration research adalah dimensi penelitian yang didasarkan pada keadaan dimana suatu fenomena yang diteliti merupakan sesuatu yang baru atau masih sedikit yang mempelajarinya.
Metode pengamatan akan dilakukan dengan cara turun kelapangan melakukan interview mendalam kepada responden yang telah ditentukan dan melakukan studi dokumen dan literatur yang berkaitan. Secara operasional akan dilakukan wawancara secara mendalam dengan pihak-pihak yang memiliki tanggung jawab dengan bidang itu yaitu Untuk Excelcom dengan General Manager Value added Service, Marketing and Development. untuk BCA dengan Direktur Teknologi Informasi BCA. Selain itu juga akan dilakukan analisa dokumen dan juga studi literatur.
Tahapan konsepsi yang menjadi landasan setiap aplikasi strategi telah dipahami sepenuhnya oleh kedua institusi bersangkutan, dengan kesesuaian dengan konsep dasar yang dikandung dalam co-branding.
Demikian juga dengan aplikasi dimana tiap-tiap partisipan telah melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik. Setiap kriteria yang dimintai selalu dipenuhi oleh co-partner. Pada tahapan ini semua kendala dan hambatan diatasi bersama oleh semua partisipan.
Pada tahap eksekusi terjadi juga suatu kerjasama yang solid diantara kedua partisipan dengan kesepakan untuk menanggung rentang biaya kampanye dan menggunakan kekuatan masing-masing partisipan pada lini media serta format isi pesan komunikasi yaitu untuk mengedukasi user baik yang berupa pengguna maupun non pengguna sehingga memunculkan persepsi terhadap kualitas dengan informasi dan edukasi tentang fitur yang menjadi muatan dari strategi co-branding antara BCA dan Excelcom yaitu mobile banking. Khalayak sasaran yang akan menjadi target juga diupayakan kepada semua kelompok sasaran dengan prioritas yang berbeda untuk tiap kelompok.
Berdasar dari kesemua itu, maka bisa disimpulkan bahwa suatu co-branding dapat diaplikasikan dengan baik apabila telah tercapai suatu kondisi dimana semua partisipan telah memahami konsepsi dari strategi, pesan dan tugas masing-masing serta berusaha untuk saling menutup kekurangan dari pihak co-partner."
2003
T5268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katarina Bondan Amikatsih Kusuma
"Seiring perkembangannya, industri film di Indonesia mulai menunjukkan potensi dan kualitasnya. Antusiasme para penonton juga menyemarakkan proses pertumbuhan industri ini. Meskipun banyak film dikembangkan oleh pembuat film sebagai brand melalui kombinasi formula berbagai elemen brand yang menarik menurut konsumen, sebagian besar film hanya dikonsumsi sebagai film oleh penontonnya, dan gagal diidentifikasi atau dilibatkan oleh konsumen sebagai suatu brand. Identifikasi brand film mengacu pada kondisi dimana konsumen menganggap film sebagai brand. Kondisi ini ditandai dengan pengakuan konsumen terhadap makna simbolis brand serta kemampuan brand untuk mengekspresikan dan meningkatkan identitas konsumen. Oleh karena itu, penelitian ini akan menganalisis lebih lanjut salah satu film Indonesia berjudul “Filosofi Kopi” yang berhasil hadir secara nyata sebagai brand dalam wujud kedai kopi di daerah Melawai, Jakarta. Dengan kajian literatur dari penelitian sebelumnya, hasil penelitian ini menemukan bahwa consumer engagement memainkan peranan krusial dalam proses pembangunan film branding pada sebuah brand film.

With the development of the Indonesian film industry, it began to show its potential and quality. The enthusiasm of the audience also brightened the process of this industry's growth. Although many films are developed by filmmakers as brands through the combination of various brand elements that appeal to consumers, most films are only consumed as films by their audiences, and fail to be identified or engaged by consumers as a brand. Film brand identification refers to the condition in which consumers perceive film as a brand. This condition is characterized by consumer recognition of the brand's symbolic meaning and the brand's ability to express and enhance consumer identity. Therefore, this study will further analyze one of the Indonesian films entitled “Filosofi Kopi” which was successfully identified as a brand in the form of a coffee shop in the Melawai area, Jakarta. By reviewing the literature from previous studies, the results of this study found that consumer engagement plays an important role in the process of developing film branding on a film brand."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syafriena Permata Asri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dimensi employer branding terhadap intention to apply di PT.Media Antar Kota.Untuk mengukur dimensi dalam employer branding peneliti menggunakan dimensi milik Alniacik&Alniacik dan dimensi intention to apply milik Bergman. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada sejumlah responden dan dianalisis menggunakan regresi,t-test dan analysis of variance.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan variabel employer branding terhadap intention to apply di PT. Media Antar Kota.Jika dianalisis berdasarkan dimensi, maka nilai manfaat dan nilai kerjasama merupakan dimensi yang berpengaruh secara signifikan, sedangkan dimensi nilai sosial, nilai lingkungan kerja, nilai pasar dan nilai ekonomi tidak berpengaruh secara signifikan. Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan kepentingan dalam semua dimensi terkecuali nilaisosial.Sedangkan hasil uji berdasarkan tingkat pendidikan, tidak terdapat perbedaan kepentingan dalam dimensi employer branding.

This study aimed to examine the effect of employer branding dimensions on intention to apply in PT.Media Antar Kota. The dimensions of employer branding research using dimensions belonging Alniacik & Alniacik and dimensions of intention to apply belonged to Bergman. The research was done by distributing questionnaires to 206 of respondents and analyzed using regression, t - test and analysis of variance. Research results shows that there is a positive and significant effect of variables on employer branding intention to apply at PT. Media Antar Kota. When analyzed based on the dimension, then the value of the benefits and value of cooperation is significantly influential dimension, whereas the dimensions of social value, the value of the work environment, market value and economic value is not significant. By sex, there are differences in the interests of all dimensions except social value. While the test results based on level of education, there was no difference in the dimensions of employer branding.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jemmy Jouhary
"ABSTRAK
Menjadi bank sekarang ini tidak semudah seperti keadaan 10 tahun yang lalu, dimana tuntutan akan layanan perbankan masih belum tinggi. Sekarang ini sudah mulai timbul tuntutan akan layanan yang makin tersegmentasi sesuai kebutuhan nasabah
tersebut.
Walau masuk ke dalam pengelolaan BPPN pada masa krisis, BCA kini telah menjadi leader dalam transaction banking. T etapi seiring dengan ketatnya persaingan antar bank, di mana bank-bank lebih agresif untuk meniru hal-hal yang selama ini dianggap sebagai keunggulan BCA.
Salah satu cara untuk mengerem persaingan ini adalah dengan meningkatkan kemampuan dari merek BCA, walau fitur yang ditawarkan sama tetapi jika konsumen lebih memilih BCA tentunya akan sangat menguntungkan BCA dalam mengatasi persaingan ini. Chematony (2002) mengutip perkataan Doyle (2000) bahwa "business success is due, in no insignificant part, to brand performance".
Apa yang ingin diungkapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel-variabel apa sajakah yang secara signiftkan berperan membentuk basil yang positif dari Brand Equity (Branding Benefit) dari Bank Central Asia dan berapa besar hubungan dari variabel-variabel tersebut dalam membangun hasil dari ekuitas merek itu.
Penelitian ini menggunakan model Customer Based Brand Equity yang dikemukakan Keller. Dalam model tersebut, "Brand-building Tools and Objectives" membentuk "Consumer Knowledge Effects" yang lalu membentuk "Branding Benefit". Sementara pengetahuan konsumen terhadap merek (brand knowledge) dibangun dari tiga faktor utama, yaitu: pemilihan elemen merek (choosing brand element), membangun program pemasaran (developing marketing program) dan daya ungkit dari asosiasi sekunder (leverage of secondary association). Lalu dua faktor utama dari pengetahuan pelanggan (Customer Knowledge Effect), yaitu: kesadaran terhadap merek (brand awareness) dan gambaran tentang merek (brand image). Hubungan antara keenam variabel ini lalu diterjemahkan menjadi 8 hipotesis penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini.
Untuk mencapai tujuan yang didasarkan atas definisi di atas, penelitian dilakukan dengan menggunakan dua metode riset, yaitu riset eksploratori dan riset deskriptif yang menggunakan sumber data primer melalui metode sample survey dengan instrument utama berupa kuesioner. Riset eksploratori dilakukan melalui studi pustaka dan kuesioner open ended question yang dibimbing langsung oleh penulis. Lalu variabel-variabel yang diperoleh dalam riset eksploratori ini akan menjadi dasar pertanyaan dalam riset deskriptif Riset deskriptif sendiri dilakukan melalui kuesioner dengan skala Likert. Untuk menguji reliabilitas metode pengukuran, dilakukan pengujian dengan menggunakan uji validitas melalui factor loadings dan nilai T serta uji reliabilitas melalui composite / construct reliability, dan variance extrancted measure. Setelah itu variable yang tersisa akan dimasukkan ke dalam persamaan Stuctural Equation Modelling dan melalui tahapan uji kecocokan keseluruhan model dan uji kecocokan model struktural.
Dalam uji kecocokan keseluruhan model, diperoleh basil bahwa model memiliki goodness of fit yang tinggi baik dalam uji absolute fit, incremental maupun parsimonious fit measures. Tetapi dalam uji kecocokan model struktural masih terdapat beberapa hubungan yang tidak lolos dalam uji, sehingga langkah berikutnya adalah memodifikasi model dengan mengurangi jalur hubungan dimulai dari yang paling lemah hingga tersisa hubungan yang signifikan.
Setelah melalui beberapa tahapan diperoleh hasil bahwa variabel "Marketing Program" signiftkan mempengaruhi variabel "Brand Image" dan variabel "Secondary Association" signifikan mempengaruhi variabel "Brand Awareness" yang lalu mempengaruhi variabel "Branding Benefit". Dan masing-masing hubungan itu merupakan hubungan yang positif.
Dari hasil temuan dalam penelitian disimpulkan bahwa dari delapan hipotesis yang diungkapkan pada awal penelitian ternyata hanya tiga hipotesis yang terbukti yaitu: Hipotesis 3 bahwa variabel "Leverage of Secondary Association" secara signiftkan mempengaruhi variabel "Brand Awareness" dalam hubungan yang positif; Hipotesis 5 bahwa variabel "Developing Marketing Program" secara signiftkan mempengaruhi variabel "Brand Image" dalam hubungan yang positif; lalu Hipotesis 7 bahwa variable ''Brand Awareness" secara signiftkan mempengaruhi variabel "Branding Benefits" dalam hubungan yang positif
Kemudian beberapa saran dapat diangkat yaitu langkah yang perlu diambil BCA untuk meningkatkan performa bisnis yang diambil melalui peningkatan kinerja brand dengan cara memaksimalkan branding benefit adalah dengan meningkatkan Brand Awareness melalui upaya untuk mensosialisasikan Faktor yang membentuk Secondary Leverage yang berdasarkan penelitian memberikan pengaruh paling besar dan signiftkan bagi peningkatan Branding Benefit. Selain itu disarankan penelitian lanjutan dalam skala yang lebih luas dan dalam industri yang berbeda selain pada industri yang pernah diteliti selama ini.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayzsa Bianda Kori
"ABSTRAK
Selain alat jaringan, pola komunikasi dan perilaku di media sosial mencerminkan dan mewakili kepribadian pengguna media sosial. Profil dan pesan media sosial seseorang membantu menciptakan persepsi orang lain akan dirinya, yang dikembangkan dengan sengaja atau tidak. Proses komunikasi ini digunakan sebagai alat ldquo;personal branding rdquo; dan dianggap sebagai pendekatan yang efektif untuk tujuan pemasaran.Studi literatur ini menemukan bahwa social media memegang peran penting dalam pembentukan personal branding yang baik, Dengan penggunaan aplikasi berbasis internet dalam kehidupan sehari-hari, social media memegang peran untuk mengontrol persepsi orang lain terhadang pengguna social media tersebut.

ABSTRACT
Other than networking tools, communication pattern and behavior on social media may reflect and represent the personality of the user. Social media profiles and media social messages create a significant impression and build up perception to others, which is developed intentionally or not. Taken from this situation, this process of communication utilized as a personal branding tools and considered as an effective approach for a marketing objective. This literature study has found that social media has a significant role to create a well managed brand. With regular use of this internet based application in daily activity, social media gain big roles to control audience rsquo s perception towards the social media account holder. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniadi Prastowo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hubungan customer-centric yang ada di dalam social media based brand community hubungan pelanggan dengan produk, merek, perusahaan, dan pelanggan lainnya terhadap brand trust, dengan mengukur efek moderasi dari community engagement dan brand community types. Responden penelitian ini sebanyak 220 responden, yang berasal dari dua tipe brand community yaitu customer-initiated brand community dan company-initiated brand community. Secara umum pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling. Hasil yang didapatkan dari analisis penelitian ini adalah dari keempat elemen hubungan customer-centric hubungan pelanggan dengan produk, merek, perusahaan, dan pelanggan lain , hanya hubungan pelanggan-merek yang signifikan berpengaruh terhadap brand trust, sehingga hal tersebut menarik untuk diinvestigasi lebih lanjut. Selain itu, dalam penelitian ini juga didapatkan adanya efek moderasi dari community engagement dan community types dalam hubungan customer-centric terhadap brand trust.

ABSTRACT
This study aims to understand the influence of customer centric relationships in the social media based brand community customer relationships with product, brand, companiy, and other customers on brand trust, by measuring the moderating effects of community engagement and brand community types. The respondents are 220 respondents, coming from two types of brand community customer initiated brand community and company initiated brand community. In general, the measurement is done by using Structural Equation Modeling method. The results obtained from the analysis of this study are from the four elements of customer centric relationships customer relationships with products, brands, companies, and other customers , only customer brand relationships that signifcantly affect brand trust, so it is interesting to investigate further. In addition, this research also found moderation effect of community engagement and community types in customer centric relation to brand trust."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Bhaskara
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari dimensi employer branding terhadap intention to quit karyawan generasi Y dengan moderasi dari selfesteem. Penelitian ini menggunakan kuesioner employer branding milik Alniacik&Alniacik (2012), self-esteem milik Rosenberg (1965), dan intention to quit milik Hussain, Yunus, Ishak dan Daud (2013). Responden berasal dari karyawan full-time yang bekerja pada industri Jasa Keuangan dan Asuransi dan Informasi dan Komunikasi, data dianalisis lebih lanjut menggunakan moderated regression analysis (MRA).
Hasil dari penelitian ini adalah employer brandingberpengaruh secara signifikan terhadap intention to quit dan interaksi antara employer branding dengan self-esteem memperkuat hubungan tersebut. Nilai sosial dan pasar dari employer branding merupakan dimensi yang signifikan mempengaruhi intention to quit, dan interaksi keduanya turut memperkuat dan memperlemah hubungan antara employer branding terhadap intention to quit generasi Y tersebut.

This study aims to examine the impact of the dimensions of employer branding to employee intention to quit for the Y generation with the moderation of self-esteem. This study uses employer branding belonging to Alniacik & Alniacik (2012), selfesteem, belonging to Rosenberg (1965), and intention to quit belongs to Hussain, Jonah, Isaac and David (2013). Measuring instruments used in this study was a questionnaire distributed to respondents from full-time employees who work in the Insurance and Financial Services and Information and Communication industries, the data were analyzed further using moderated regression analysis (MRA).
The results of this study are employer branding proved significantly impact the intention to quit and the interaction between employer branding with self-esteem strengthen the relationship. sosial and market value of employer branding are the dimensions that significantly affect the intention to quit, and interactions between them both help strengthen and also weaken the relationship between employer branding to the intention to quit the Y generation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>