Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165873 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leonardo Bayu Adi Prasetya
"Sambungan pengelasan baru setelah perbaikan pada pipa boiler Finishing Superheater pada komponen pembangkit listrik dilakukan studi untuk memprediksi sisa umur pakai. Studi difokuskan pada proses pengelasan dengan perlakuan panas (preheat dan PWHT) dan tanpa perlakuan panas. Studi ini dilakukan untuk menentukan periode pemeliharaan pipa boiler jika dilakukan pengelasan tanpa perlakuan panas berdasarkan data pengujian sisa umur pakai.
Pengujian untuk memprediksi sisa umur pakai pipa boiler dilakukan dengan pengamatan struktur mikro menggunakan mikroskop optik, pengukuran kekerasan mikro, dan pengujian stress rupture untuk mendapatkan kurva perbandingan Parameter Larson Miller (LMP) terhadap tegangan.
Hasil pengamatan struktur mikro pada lasan tanpa preheat menunjukan fasa martensit dengan bilah-bilah yang kasar, perbesaran butir pada HAZ dengan beberapa presipitat. Pada pengelasan dengan perlakuan panas butiran struktur mikro pada bagian lasan dan HAZ dapat diperhalus dan menyeragamkan nilai kekerasan rata-rata.
Berdasarkan pengujian stress rupture, sisa umur pakai pada lasan tanpa preheat diharapkan mampu beroprasi hingga 11,5 tahun pada temperatur maksimum metal 591°C. Setelah dilakukan PWHT ketahanan mulur pada sambungan las meningkat dibuktikan dengan prediksi umur pakai pada sambungan lasnya.

Remaining life time prediction of welded joint finishing superheater boiler tube have evaluated on each type of welding procedure (as welded and after PWHT). The aim of this study to determine maintenance period of as welded joint compared with weld joint after PWHT based on remaining life assessment data.
Examination of remaining life time conducted by microstructure evaluation using optical-microscope, microhardness indentation, stress rupture test to obtain correlation between Larson Miller Parameter (LMP) vs hoop stress.
As welded joint microstructural observation showed heterogenous microstructure that consist of coarse martensite lath exist on the weld metal, grain coarsening on the HAZ and some coarse precipitate. Grain refining and decrease of hardness have found on sample after PWHT.
Based on stress rupture examination, remaining lifetime on as weld joint expected to reach 11.5 years of operating hour at 591°C maximum metal temperature. Welded joint after PWHT increase its remaining life time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yordi Subekti
"Dari sebuah Pembangkit Listrik diperoleh sebuah water wall tube dari ketel uap yang mengalami kegagalan berupa terkorosinya permukaan dalam dari tube hingga menyebabkan penipisan yang cukup signifikan. Analisis kegagalan dilakukan dengan beberapa pengujian antara lain pengujian komposisi kimia, pengujian tarik, pengujian kekerasan, pengujian XRD, pengamatan metalografi (makro dan mikro), dan pengamatan SEM yang disertai dengan pengujian EDX. Sementara itu pengkajian sisa umur pakai dilakukan dengan melakukan pengujian polarisasi dan pengukuran ketebalan dinding bagian dalam tube. Analisis yang dilakukan, meliputi analisis makrostruktur dan mikrostruktur, analisis komposisi logam dasar dan juga komposisi scale, hasil pengujian sifat mekanis material berupa kekuatan tarik dan kekerasan, dengan membandingkan pada standard dan literatur yang ada. Pengamatan metalografi menunjukkan bahwa telah terjadi speroidisasi yang disertai dengan pearlite breakdown dan intergranular crack pada mikrostrukturnya. Sementara hasil pengujian XRD dan EDX memberikan hasil bahwa terdapat deposit tembaga pada permukaan dalam tube yang bercampur dengan scale. Pengujian kekerasan menunjukkan bahwa kekerasan di daerah gagal lebih rendah dibandingkan dengan daerah yang tak mengalami kegagalan. Dari seluruh hasil yang didapat menjelaskan bahwa penyebab kegagalan water wall tube tersebut adalah karena terbentuknya deposit lokal yang menyebabkan terjadinya beberapa mekanisme degradasi seperti overheating, penipisan, korosi kaustik dan hydrogen damage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S41741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wijonarko
"Fokus dari penelitian ini adalah membuat metode iterasi dan melakukan evaluasi sisa umur pakai tubing boiler dengan metode tersebut. Metode iterasi ditentukan dengan perhitungan cumulative rupture time sebagai fungsi dari pertumbuhan oxide scale, penipisan tubing, perubahan metal temperature dan hoop strees.
Hasil spesifik dan akurat diperoleh dengan menggunakan data operasi pada secondary siperheater boiler dan rupture test pada material SA213-T22. Analisis mikrostruktur diperoleh dengan mengevaluasi pertumbuhan cavities. Sehingga analisis mikrostruktur tersebut dapat digunakan dalam verifikasi metode iterasi, metode stress rupture dan metode berbasis ketebalan tubing.
Pada verifikasi dihitung standar deviasi dari metode iterasi dan metode lainnya dengan analisis mikrostruktur. Metode iterasi memiliki standar deviasi terkecil yaitu 0,13 - 0,26 dari cumulative rupture time.
Hasil perhitungan dari tubing yang lurus memiliki koefisien of determination yang terbaik yaitu R2=0,9985. Sehingga metode iterasi menjadi metode yang akurat untuk diaplikasikan pada posisi tubing yang lurus dalam perencanaan pemeliharaan boiler.

The focus of this work is to create iteration method and to evaluate the remaining life of boiler tube by its method. Iteration method was determined through calculating of cumulative rupture time as a function of oxide scale growth, tubing thickness, tube metal temperature and hoop stress.
The specific and accurate result was obtained by using the operational data on secondary super heater boiler and rupture test on SA213-T22 material. Microstructure analysis was obtained by evaluating actual cavities growth. So it can be used to verify the iteration method, stress rupture method and thickness based method.
The verifications was calculating the deviation standard of iteration method and others by microstructure analysis. Iteration method has a less deviation standard 0,13 - 0,26 of cumulative rupture time.
Calculation result of straight tube have the best coeficient of determination R2 = 0,9985. Then this method became an accurate method to be applied on straight tube in boiler maintenance strategy.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31873
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Yunaldi
"Penelitian tentang remaining life RL pada industri bermanfaat bagi penentuan strategi pemeliharaan untuk menghindari kegagalan peralatan secara tiba-tiba dan mempunyai resiko operasional besar. Metode RL dikembangkan untuk memberikan prediksi RL yang akurat. Penelitian ini memberikan prediksi RL pada high pressure super heater tube yang dihitung dengan metode konvensional, metode creep rupture test dan metode scale growth. Data sampel 1Cr-0.5Mo Super heater tube diambil dari dua heat recovery steam generator HRSG yang sejenis. Metode konvensional menggunakan trending analysis data ketebalan aktual tube. Data ketebalan aktual diambil dari pengukuran inspeksi terkahir dan data riwayat inspeksi saat periode pemeliharaan sebelumnya. RL dihasilkan dengan ekstrapolasi trending line ke minimum wall thickness MWT yang dihitung dari standard ASME I PG 27. Creep rupture test dilakukan pada sampel high pressure super heater tube. RL dihasilkan dengan mengevaluasi time to rupture dari persamaan Larson Miller Parameter yang dikenal sebagai metode RL pada komponen temperatur tinggi. Metode scale growth menggunakan cumulative creep damage untuk memprediksi waktu kegagalan tube. Perbedaan antara prediksi waktu kegagalan dan waktu inspeksi terakhir menjadi prediksi RL. Berdasarkan metode konvensional, laju penipisan ketebalan tube berbeda-beda pada setiap posisi. RL yang dihasilkan berbeda-beda untuk ketiga metode. Perbedaan RL sebagai verifikasi dan analisis bersama dengan data dimensi dan sifat mekanik material uji.

The purpose of remaining life RL research is beneficial for maintenance strategy in industries to avoid unexpected failure which brings to high operational risk. Appropriate method is built to find out close RL prediction for equipment. This paper is present RL prediction of high pressure super heater tube between conventional, creep rupture test and scale growth method. 1Cr 0.5Mo Super heater tube specification was taken from two typical heat recovery steam generator HRSG as a sample. Conventional method use reasonable trending analysis of actual wall thickness tube data. Actual thickness data was taken on last inspection and historical inspection data. RL is yield by extrapolating data to minimum wall thickness MWT which calculated form ASME I PG 27 as standard. Creep rupture test conducted towards sampling tube which was taken from high pressure super heater bundle tubes. RL is yield as evaluation time to rupture of Larson Miller Parameter equation which already known as RL evaluation on high temperature component. Scale growth method use cumulative creep damage to predict time to failure of operated tube. The difference between time to failure and last inspection hour become RL prediction. Based on conventional method, tubes wall thinning rate are variable for each position. The remaining life gives very different between three those methods. The differences bring to discussion as verification and analysis with dimensional and mechanical properties as additional data."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T51219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Maulana
"Tube High Temperature Superheater (HTSH) merupakan komponen dalam boiler yang berfungsi untuk mengubah uap jenuh (saturated steam) menjadi uap kering (superheated steam) bertekanan tinggi yang dapat menggerakkan turbin. Adapun, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sisa umur pakai komponen tersebut yang merupakan salah satu bagian dari program pemeliharaan boiler di PLTU PT. X. Dengan demikian, hasil ini dapat digunakan dalam merencanakan sistem evaluasi, inspeksi, proses perbaikan bahkan penggantian komponen tersebut kedepannya. Tube HTSH ini termasuk Cr-Mo steel dengan ASME specification number SA-213 T22 dan beroperasi pada temperatur 5400C. Dari karakterisasi awal ditemukan adanya retak pada scale steam side yang dapat berakibat pada penurunan umur sisa. Selanjutnya, pengkajian umur sisa dilakukan dengan metode creep kuantitatif menggunakan Parameter Larson Miller. Selain itu, pengkajian juga dilakukan melalui metode ketebalan scale steam side. Kemudian, perubahan mikrostruktur berupa creep void dan spheroidisasi dievaluasi selang waktu tertentu dengan creep kualitatif sebagai indikasi terjadinya creep. Dengan metode creep kuantitatif didapatkan umur sisa selama 6,95 tahun dengan probabilitas 50%. Sedangkan dari metode ketebalan scale steam side diapatkan umur sisa selama 5,96 tahun. Selanjutnya, dari creep kualitatif diketahui perubahan mikrostruktur yang semakin berkembang menuju kegagalan creep. Dari sini, diketahui bahwa scale memiliki pengaruh terhadap penurunan umur sisa. Oleh karena itu, pertumbuhan scale harus dijaga agar relatif lebih lambat sehingga umur sisa menjadi lebih panjang.

High Temperature Superheater (HTSH) tubes are boiler component that deliberately designed to change saturated steam to become high pressure superheated steam whereby have a power to make movement of turbine. This research is purposed to assess remaining life of HTSH tubes as a part of boiler maintenance program at PLTU PT.X. Accordingly, the results can be used in planning evaluation system, inspection, reconditioning even replacement program to that component in the future. HTSH tubes are included Cr-Mo steel conform to ASME specification number SA-213 T22 and operate at 5400C. From sample characterization, is found crack along scale steam side that can lead in decreasing of life time. Hereafter, remaining life assessments are performed by quantitative creep method with Larson Miller parametric. Then, the second method is scale steam side thickness. In following, microstructure degradation such as creep void and spheroidisation are evaluated by qualitative creep as creep failure indication. The first method produces remaining life for 6.95 years with 50% in probability. Whereas, 5.96 years of remaining life is shown by the second method. Further investigation by qualitative creep, is observed development of microstructure degradation which toward to creep failure. As conclusion, scale has an effect in decreasing remaining life of HTSH tubes. Therefore, scale growth need to be prevented became relatively slow in order to increase remaining life."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S41687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdul Hasib
"Kebocoran atau kegagalan operasi pipa penyalur akan menimbulkan bahaya bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Kegagalan ini seringkali terjadi dibawah umur teknis yang direncanakan. Analisa sisa umur pakai pipa penyalur yang tepat akan membantu pengguna dalam membuat perencanaan inspeksi berikutnya. Pada penelitian ini, sisa umur pakai dianalisa dengan melakukan pengujian laboratorium dan pengkajian data lapangan. Sampel uji yang digunakan adalah material spesifikasi API 5L gr. B baru standar pabrik dan material pipa unknown spec, dengan pengaruh laju korosi pada lingkungan atmosfer dan air tanah.
Hasil pengujian lab dan pengkajian data lapangan menunjukkan bahwa sisa umur pakai terendah berturut-turut adalah 1,5 tahun dan 8,7 tahun. Berdasarkan regresi linier antara sisa umur pakai dan laju korosi pada pengujian lab dan pengkajian data lapangan menunjukkan bahwa keduanya memiliki hubungan dengan koefisien korelasi (r) berturut-turut sebesar 0,93 dan 0,97.

Leakage or failure of the operation of the pipeline would pose a danger to humans and the surrounding environment. This failure often occurs under the thickness designed. A proper remaining life analysis of the pipeline will assist users in planning the next inspection. In this study, the remaining life analyzed by laboratory testing and assessment of field data. The sample used is a new API 5L gr. B material specification and unknown spec pipe material, with the effect of the corrosion rate in atmospheric environment and groundwater.
The test results and assessment of field data showed that the remaining life of the lowest row is 1.5 years and 8.7 years. Based on linear regression, remaining life and corrosion rate between lab testing and assessment of the field data show that both have a relationship with a correlation coefficient (r) respectively of 0.93 and 0.97.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Adi Chandra
"Penelitian ini menyelidiki sambungan las baja struktural FeNiCr setelah diproses ishothermal. Logam dasar mengandung fasa campuran bainit dan martensit. Pengelasan baja ini membutuhkan prosedur yang tepat karena memiliki karbon ekuivalen tinggi, kekerasan dan kekuatan yang tinggi. Pengelasan busur logam terlindung (SMAW) dengan elektroda baja tahan karat austenitik digunakan untuk menghindari retak dingin. Sebelum proses pengelasan sampel diberi tiga variasi temperatur preheat yaitu 150, 100, dan 50 °C, kemudian setelah proses pengelasan sampel diberi tiga variasi temperatur postweld heat treatment (PWHT) yaitu 425, 475, dan 525 °C. Dari hasil uji tarik, kekuatan tarik sambungan las menunjukkan peningkatan seiring dengan peningkatan temperatur PWHT. Nilai tertinggi kekuatan tarik sebesar 680 MPa dicapai pada sampel dengan perlakuan temperatur preheat 150 °C dan temperatur PWHT 525 °C. Struktur mikro pada daerah weld metal menunjukkan terbentuknya δ-ferit dengan morfologi vermicular, sedangkan pada Heat Affected Zone (HAZ) dan logam dasar menunjukkan fasa bainit dan martensit temper dengan kepadatan, ukuran, dan bentuk bilah yang bervariasi tergantung pada temperatur preheat dan PWHT, yang kemudian mempengaruhi nilai kekerasannya. Kekerasan tertinggi dari seluruh sampel pada Coarse Grain HAZ berkisar antara 436 ±7,07 HV hingga 493± 2,4 HV dan tidak melebihi 521 HV yang rentan terhadap retak dingin.

This study investigated isothermally treated FeNiCr structural steel welded joints. The base metal exhibited a complex composition with predominant phases of bainite and martensite. Joining this steel can be challenging since it has high carbon equivalent values, high hardness, and strength. Shielded metal arc welding (SMAW) with austenitic stainless-steel electrodes is used to avoid cold cracking. Before the welding process the samples were subjected to three various preheat temperatures: 150, 100, and 50 °C, then after the welding processes the samples were subjected to three various post weld heat treatment temperatures (PWHT): 425, 475, and 525 °C. From the tensile test results, the tensile strength of welded joint shows an increase as the temperatures PWHT increase. The highest value is reached for a joint sample which treated preheat temperatures 150 °C and PWHT at 525 °C, with a tensile strength of 680 MPa. The microstructure in the weld metal area shows a formation of δ-ferrite with vermicular morphology, whereas the Heat Affected Zone (HAZ) and base metal areas show the presence of bainite, and martensite tempered phases with various densities, size, and lath shapes depending on its preheat and PWHT temperatures, which then affect the value of the hardness. The highest hardness in the Coarse Grain HAZ area of all samples ranges from 436 ± 7.07 HV to 493 ± 12.4 HV and does not exceed 521 HV which is susceptible to cold cracking."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aditya Primaperkasa
"Studi Remaining Life Assessment (RLA) dilakukan untuk dapat membantu manajemen industri dalam menentukan rencana kerja ke depan yang ekonomis, setelah Rotating Equipments beroperasi selama bertahun-tahun. Studi ini telah dilakukan dengan contoh kasus Loading Arm pada salah satu mesin produksi perusahaan minyak dan gas bumi (oil & gas). Melalui tinjauan berbagai literatur, lapangan, test dan inspeksi, dipilih metode metallography untuk dapat menemukan nilai martensite. Perbedaan nilai martensite selama kurun waktu 27 tahun ( pemakaian 2,068 kali ) adalah 10.7% . Dan perbedaan nilai martensite selama pemakaian 2,068 kali sampai ke pemakaian 2,098 kali adalah 0.76%. Trend peningkatan nilai martensite yang didapat dan ditunjukkan dalam grafik seharusnya dapat dipakai untuk menghitung umur sisa. Studi ini telah berhasil diimplementasikan, namun belum mendapatkan hasil umur sisa secara kuantitatif karena kelengkapan data sangat menentukan hasil prediksi.

Studies Remaining Life Assessment (RLA) is done tobe able to assist management in determining the industry forward work plan economically, after Rotating Equipments operating formany years. This study was conducted using the example of Loading Armon one machine production of oil and gas companies (oil & gas). Through literatu rereview, field test and inspection, metallographic method chosen to find the value of martensite. Differences in the martensite during the period of 27 years (use 2.068 times) were 10.7%. And differences in the martensite during the use of 2.068 times to 2.098 times the usage were 0.76%. Trend increase in the value of martensite is obtained and shown in the graph should be used to calculate the age of the rest. This study has successfully implemented, but not getting the rest of life because of the completeness of the data quantitatively determines the predicted results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S45698
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Pribadi
"Proses korosi yang terjadi pada tube Glycol Trim Cooler E-1302 dapat dicegah dengan mengurangi laju korosi menggunakan berbagai metode. Inspeksi dan perawatan Glycol Trim Cooler E-1302 dapat meminimalkan masalah korosi. Penelitian ini menganalisa korosi yang terjadi untuk memprediksi sisa umur pakai tube yang terbuat dari material ASTM A-179 yang digunakan untuk menurunkan suhu fluida yang mengandung tri ethylene glycol dan sedikit air, dari 194OF menjadi 130OF. Prediksi sisa umur pakai dilakukan dengan menggunakan metode Eddy Current Test dan menganalisa data kondisi operasi. Dari perhitungan data yang ada, didapatkan laju korosi tube sebesar 0,0127762 mm/tahun dan didapatkan perkiraan sisa umur pakai tube selama 78,627 tahun terhitung mulai Juni 2006. Dan dari hasil pengamatan visual memperlihatkan korosi merata pada permukaan tube Glycol Trim Cooler E-1302. Hal ini disebabkan karena lingkungan korosinya mempunyai akses yang sama ke semua bagian dari permukaan logam, dan logam tersebut mempunyai komposisi yang seragam.

Corrosion that happen in tube Glycol Trim Cooler E-1302 can be avoid with reducing corrosion rate with several methods. Inspection and maintenance Glycol Trim Cooler E-1302 can reduce corrosion problem. This research analyze the corrosion that happen in tube made of ASTM A-179. The tube is used for cooling down the fluid consist of tri ethylene glycol and some water, from 194_F to 130_F. Eddy Current method is used to create remaining life prediction of the tube considering the condition of operation. From the calculation, corrosion rate is 0,0127762 mm per year and remaining life is 78,627 years start from June 2006. From visual examination, there is uniform corrosion at the surface of tube Glycol Trim Cooler E-1302. This is because the environtment, tri ethylene glycol and water, have the same chance to attack all section of the surface of metal, that consist uniform composition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S41740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>