Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114755 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Citra Puspita Pebriani
"

Karbonat hidroksiapatit (KHA) merupakan material biokeramik yang memiliki kadungan unsur menyerupai mineral tulang yang mana memiliki peran vital dalam metabolisme. Tujuan penelitian ini adalah untuk mensintesis KHA menggunakan iradiasi gelombang mikro serta mempelajari karaketristik KHA menggunakan uji XRD, FTIR, SEM dan EDX. Pola XRD menunjukkan bahwa sampel memiliki fase karbonat hidroksiapatit. Pola XRD juga menunjukkan intensitas puncak rendah yang mengindikasikan bahwa apatit memiliki kristalinitas yang rendah. Berdasarkan indeks kristalin (CI), sampel yang diiradiasi menggunakan daya 450 W selama 30 menit, yang memiliki nilai CI sebesar 35,30%, merupakan sampel karbonat hidroksiapatit yang paling mendekati referensi. Kisaran ukuran kristal sampel karbonat hidroksiapatit yang didapat adalah 19,386 – 24,019 nm, nilai tersebut memiliki angka yang mendekati ukuran kristal pada tulang. Hasil FTIR menunjukkan sampel karbonat hidroksiapatit 450 W 30 menit merupakan tipe A, B dan AB dan Spiltting Factor (SF) yang dimiliki sebesar 2,91. EDX menunjukkan rasio Ca/P 1,6. Karbonat hidroksiapatit yang bersifat amorf membentuk partikel yang saling beraglomerasi. Oleh karena itu, karbonat hidroksiapatit dengan karakteristik menyerupai kandungan mineral tulang dapat dicapai dengan bantuan iradiasi gelombang mikro.


Carbonated hydroxyapatite (CHA) is a bone implant material that has good solubility and resorption. In this study, CHA was synthesized and characterized using microwave–assisted precipitation method under different irradiation power and time. CHA powder was synthesized starting from calcium hydroxide, diammonium hydrogen phosphate, and calcium hydroxide. Chemical and physical analyses, XRD, FTIR, SEM, and EDX, were applied to investigate the composition, crystallinity, crystallite size and morphology of CHA powder. XRD patterns showed that CHAs had low characteristic peaks that indicating poor crystallinity. According to the crystallinity index, 450 W 30 minutes CHA with CI 35.3% and SF 2.908 was choose as the best result because it was the closest result to the bone crystallinity reference. The crystallite size for all CHA samples reached 19.386 – 24.019 nm, were almost similar to the crystallite size for bone. FTIR and EDX affirmed that CHA bond existed. The carbonated hydroxyapatite was form A, B and AB type of CHA. CHA crystal was formed agglomerated particles. Hence the physical and chemical analyses suggest that CHA powder can be obtained using a microwave-assisted precipitation method with good results.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Muhammad Ersal
"Chitosan adalah polisakarida alami yang memiliki sifat biokompatibel dan tidak beracun. Kombinasi antara kitosan dan hidroksiapatit akan membentuk nanokomposit yang menyediakan pori-pori untuk migrasi sel sehingga memungkinkan pertumbuhan jaringan dan dapat diaplikasikan sebagai bahan implan tulang. Tujuan dari penelitian ini adalah sintesis dan karakterisasi komposit hidroksiapatit-kitosan melalui in situ yang digunakan oleh iradiasi gelombang mikro dengan variasi waktu. Komposit dibentuk oleh hidroksiapatit dan larutan kitosan 2% melalui in situ kemudian diiradiasi dengan tenaga 270 watt selama 20-60 menit dengan interval 10 menit.
Hasil XRD menunjukkan puncak hidroksiapatit dan kitosan. Ukuran kristalit tertinggi ditemukan pada komposit 50 menit dengan nilai 20,87 nm. Spektroskopi FTIR mengidentifikasi kelompok fungsional hidroksiapatit dan kitosan (NH2). Peningkatan waktu iradiasi menyebabkan pengurangan kitosan berdasarkan keberadaan CH dan NH2. Massa tertinggi hadir pada waktu 20 menit yang berarti reduksi massa juga terjadi dengan meningkatnya waktu iradiasi.
Hasil SEM dan EDX menunjukkan bahwa hidroksiapatit telah memenuhi matriks kitosan. Kehadiran cluster NH membuktikan bahwa metode iradiasi gelombang mikro dapat digunakan untuk mensintesis nanokomposit hidroksiapatit dan kitosan. Peningkatan waktu iradiasi menyebabkan berkurangnya keberadaan kitosan dan massanya.

Chitosan is a natural polysaccharide which has biocompatible and non-toxic properties. The combination of chitosan and hydroxyapatite will form nanocomposites which provide pores for cell migration to enable tissue growth and can be applied as bone implant material. The purpose of this study is the synthesis and characterization of hydroxyapatite-chitosan composites through in situ used by microwave irradiation with time variations. Composites are formed by hydroxyapatite and 2% chitosan solution through in situ then irradiated with 270 watts of power for 20-60 minutes at intervals of 10 minutes.
XRD results showed the peak of hydroxyapatite and chitosan. The highest crystallite size was found in the 50 minute composite with a value of 20.87 nm. FTIR spectroscopy identified the hydroxyapatite and chitosan (NH2) functional groups. Increased irradiation time causes reduction of chitosan based on the presence of CH and NH2. The highest mass is present at 20 minutes which means mass reduction also occurs with increasing irradiation time.
SEM and EDX results indicate that the hydroxyapatite meets the chitosan matrix. The presence of NH clusters proves that the microwave irradiation method can be used to synthesize hydroxyapatite and chitosan nanocomposites. Increased irradiation time causes reduced presence of chitosan and its mass.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meana Rizki Oktafika
"Penggunaan kalsium fosfat sebagai bahan pengganti tulang sudah banyak diaplikasikan, khususnya pengaplikasian hidroksiapatit karena kemiripannya dengan mineral tulang manusia. Hidroksiapatit merupakan senyawa kalsium fosfat yang paling stabil dan telah banyak digunakan sebagai implan tulang, namun hidroksiapatit memiliki sifat brittle yaitu mudah rapuh dan mempunyai sifat resorbabilitas yang sangat rendah. Untuk memenuhi kebutuhan biomaterial pada jaringan tulang, selain mineral diperlukan material organik sebagai penyusun matriks. Salah satu yang dapat digunakan adalah kolagen yang merupakan protein fungsional yang ada didalam tubuh dan memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi tubuh. Kombinasi antara hidroksiapatit dan kolagen memiliki potensi untuk rekayasa jaringan tulang karena kesamaan dan sifat biologis alaminya. Pada penelitian ini komposit hidroksiapatit/kolagen disintesis secara In-situ menggunakan metode iradiasi gelombang mikro dengan daya sebesar 400 Watt selama 10, 20, dan 30 menit. Penggunaan iradiasi gelombang mikro digunakan karena dapat memicu pertumbuhan kristal hidroksiapatit dengan waktu yang relatif cukup singkat dibandingkan dengan metode konvensional seperti konduksi dan konveksi. Pada hasil karakterisasi menggunakan difraksi sinar-x didapatkan pola puncak puncak yang mengindikasikan terbentuknya fasa hidroksiapatit yang di berada pada sudut 2θ 25°, 28°, 32°, 39°, 53° dan bidang miller (002), (210), (300), (310), (004) pada seluruh komposit yang di iradiasi selama 10, 20, dan 30 menit serta diperoleh ukuran kristal sebesar 21,94 - 22,65 nm serta indeks kristalinitas sebesar 0,269 - 0,297. Hasil ini menujukan bahwa semakin lama waktu radiasi yang diberikan maka ukuran kristal serta nilai indeks kristalinitas juga meningkat. Hasil karakterisasi FTIR menandakan adanya karakteristik serapan dari hidroksiapatit dan kolagen pada komposit yang ditandai dengan terdapatnya gugus fosfat (PO4) pada bilangan gelombang 564 cm-1, 603-602 cm-1, 1032 cm-1 dan 961-962 cm-1, gugus karbonat (CO3) pada bilangan gelombang 875-876 cm-1, gugus hidroksil (OH) pada bilangan gelombang 3566 cm-1, Amida A (N-H) pada bilangan gelombang 3423-3442 cm-1, Aminda B (C-H) pada bilangan gelombang 2963-2964 cm-1, Amida I (C=O) pada bilangan gelombang 1646-1650 cm-1, Amida II (N-H) pada bilangan gelombang 1540-1542 cm-1 serta Amida III (C-H) pada bilangan gelombang 1260-1263 cm-1. Hasil karakterisasi menggunakan SEM memperlihatkan bahwa hidroksiapatit telah terpresipitasi dan menyelimuti pori kolagen.

Calcium phosphate has been widely applied as a bone substitute, especially hydroxyapatite, because of its similarity with human bone minerals. Hydroxyapatite is the most stable calcium phosphate compound, However, hydroxyapatite has brittle properties and very low resorbability. To meet the biomaterials needs of bone tissue, in addition to minerals, organic materials are needed as matrix compounds. Collagen, a functional protein found in the body, can fulfill this role. A hydroxyapatite and collagen combination has the potential to be engineered into bone tissue because of its similarity and natural biological properties. In this study, the hydroxyapatite/collagen composite was synthesized in situ using the microwave irradiation method with a power of 400 Watt for 10, 20, and 30 minutes. Microwave irradiation is used because it can trigger the growth of hydroxyapatite crystals in a relatively short time compared to conventional methods, such as conduction and convection. In the results, using x-ray diffraction, the peak pattern showed the formation of the hydroxyapatite phase indicated at an angle of 2θ 25°, 28°, 32°, 39°, 53° and the miller indices (002), (210), (300), (310), (004) in all composites that were irradiated for 10, 20, and 30 minutes obtained a crystal size of 21.94 nm - 22.65 nm, and a crystallinity index of 0.269 - 0.297. This shows that the longer the composite is exposed to radiation, the crystal size, and value of the crystallinity index also increase. The results of the use of FTIR shows the absorption characteristics of hydroxyapatite and collagen in the composite that were characterized by the presence of a phosphate group (PO4) on wavenumber 564 cm-1, 603-602 cm-1, 1032 cm-1 and 961-962 cm-1, a carbonate group (CO3) on wavenumber 875-876 cm-1, a hydroxyl group (OH) on wavenumber 3566 cm-1, Amide A (N-H) on wavenumber 3423-3442 cm-1, Amide B (C-H) on wavenumber 2963-2964 cm-1, Amide I (C=O) on wavenumber 1646-1650 cm-1, Amide II (N-H) on wavenumber 1540-1542 cm-1, Amide III (C-H) on wavenumber 1260-1263. Characterization using SEM showed that hydroxyapatite had precipitated and covered the collagen pores."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revina Anastasia Sabrina
"Hidroksiapatit (HA) adalah kalsium fosfat dengan rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2 yang terkandung dalam tulang manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi daya dan waktu iradiasi gelombang mikro (microwave) dalam mensintesis HA. Proses sintesis dilakukan dengan menambahkan di-ammonium hidrogen fosfat ke dalam larutan kalsium hidroksida. Karakterisasi sampel dilakukan dengan menggunakan difraksi sinar-X (XRD), Fourier-transform infrared (FTIR), scanning electron microscopy dan energy dispersive x-ray spectroscopy (SEM-EDX). Peningkatan daya dan waktu iradiasi menyebabkan meningkatnya kristalinitas dan ukuran kristalit. Parameter kisi kristal yang diperoleh memiliki tingkat keakuratan yang tinggi terhadap data HA dari International Center for Diffraction Data PDF No. #9-432. Hasil FTIR menunjukkan adanya kandungan gugus fungsional OH-, PO43-, air, dan karbonat di dalam sampel. Rasio akhir antara konsentrasi kalsium dengan fosfat diperoleh sebesar 1.62. Ukuran partikel mencapai 133.739 nm dengan morfologi yang menyerupai lempeng pendek dan panjang.

Hydroxyapatite (HA) is a calcium phosphate with a chemical bond of Ca10(PO4)6(OH)2which is contained in human bones. The aim of this work is to know the effect of the variation in power and time of the microwave irradiation in synthesizing HA. The synthesis process was done by adding di-ammonium hydrogen phosphate into calcium hydroxide solution. The characterization of the samples was carried out using x-ray diffraction (XRD), Fourier-transform infrared (FTIR), scanning electron microscopy and energy dispersive x-ray spectroscopy (SEM-EDX). The increment of the irradiation power and time resulted in the enhancement of the crystllinity and crystallite size of the sample. The lattice parameter of the samples is found to have high accuracy when compared with the HA data from the International Center for Diffraction Data PDF No. #9-432. The FTIR result shows that the samples contained functional groups of OH-, PO43-, water, and carbonat. The final ratio between calcium and phosphate is 1.62. The particle size reached 133.739 nm with the morphology of the samples resembles long and short platelets."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Armifa Utami Said
"Kalsium fosfat merupakan salah satu biomaterial yang banyak digunakan sebagai implan tulang karena memiliki biokompatibilitas yang baik, terutama jenis hidroksiapatit (HA). Namun, hidroksiapatit masih memiliki kekurangan, yakni kekuatan mekanik yang lemah dan biodegradabilitas yang tinggi sehingga menurunkan kestabilan implan dalam tubuh. Penggunaan hidroksiapatit sebagai pelapis logam, salah satunya Stainless Steel 316L, dapat mengatasi masalah lemahnya kekuatan mekanik. Selain itu, penggunaan ion pengganti juga dapat dijadikan solusi, terutama fluor karena dikenal dapat menurunkan biodegradabilitas sehingga implan menjadi lebih stabil, baik secara termal maupun kimiawi. Substitusi fluor akan membentuk fluor hidroksiapatit (FHA) dengan rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2-x(F)x. Sintesis FHA dilakukan dengan metode sol-gel dip-coating berbantukan iradiasi gelombang mikro pada daya 600 Watt selama 25 menit. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh variasi tingkat fluoridasi (x) sebesar 0 (HA), 0.4 (FHA1), dan 1.2 (FHA2). Peningkatan stabilitas ditandai dengan puncak XRD bidang (002) yang semakin tajam dan peningkatan indeks kristalinitas sebesar 0.14 pada sampel FHA1. Keberhasilan substitusi fluor dilihat dari hasil FTIR sampel FHA1 dan FHA2 yang tidak menunjukkan keberadaan gugus hidroksil pada bilangan gelombang 630 cm-1 karena ion OH- telah tersubstitusi oleh ion F-. Substitusi fluor juga dapat meningkatkan biokompatibilitas berdasarkan peningkatan porositas mulai dari 1.40% (HA), 2.24% (FHA1), dan 2.47 (FHA2). Rasio molar Ca/P berdasarkan hasil EDS pada HA, FHA1, dan FHA2 masing-masing sebesar 1.79, 1.81, dan 1.43 menandakan bahwa sintesis tidak berjalan secara stoikiometrik (1.67). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa substitusi fluor pada hidroksiapatit berhasil dilakukan dan mampu meningkatkan biokompatibilitas (porositas) serta stabilitas.

Calcium phosphate is one of the biomaterials used as bone implants due to its good biocompatibility, especially the hydroxyapatite. However, hydroxyapatite has weak mechanical strength and high level of biodegradability (solubility), which can reduces the stability of implants in the body. The combination of hydroxyapatite as a coating on metals, such as SS 316L, can address the issue of weak mechanical strength. Additionally, substitute ions, especially fluorine ions, known for reducing biodegradability, will achieve greater stability in implants, both thermally and chemically. The substitution of fluorine ions will form fluorapatite (FHA) with the chemical formula Ca10(PO4)6(OH)2-x(F)x. The synthesis of fluorapatite is done using the sol-gel dip-coating method with the assistance of microwave irradiation at 600 watts for 25 minutes as a substitute for the aging stage in crystal formation. This research compares the characteristics of HA with FHA to analyze the influence of fluoridation levels (x) at 0 (HA), 0.4 (FHA1), and 1.2 (FHA2).  Increased stability is indicated by a sharper XRD peak at (002) and an increase in crystallinity index by 0.14 in the FHA1 sample. The success of fluorine substitution is observed in the FTIR results of samples FHA1 and FHA2, which do not show the presence of hydroxyl groups at the wavenumber 630 cm-1, as the OH- ions have been substituted by F- ions. Fluorine substitution can also enhance biocompatibility, as evidenced by the increase in porosity, starting from 1.40% (HA), 2.24% (FHA1), to 2.47% (FHA2). The molar ratio of Ca/P based on EDS results for HA, FHA1, and FHA2, respectively, is 1.79, 1.81, and 1.43, indicating that the synthesis is not stoichiometric (1.67). The research results conclude that fluorine substitution in hydroxyapatite has been successfully conducted and is capable of enhancing biocompatibility (porosity) as well as stability."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Wisnugroho
"

Hidroksiapatit terfluoridasi (FHA) terdapat pada gigi dan menjadi dasar untuk aplikasi sebagai biomaterial. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis dan menganalisis karakteristik serbuk nano FHA dengan berbagai tingkat fluoridasi melalui metode iradiasi gelombang mikro. Serbuk nano FHA dengan rumus kimia Ca10(PO4)6(OH2–x)Fx (dimana tingkat fluoridasi, x dipilih sesuai dengan 0.7 dan 1.3) disintesis menggunakan campuran kalsium hidroksida, diammonium hidrogen fosfat, dan larutan amonium fluoride memanfaatkan gelombang mikro dengan variasi daya iradiasi. Teknik analisis difraksi sinar-X (XRD), spektroskopi infrared transformasi Fourier (FTIR), mikroskop pemindai elektron (SEM), dan spektroskopi sinar-X energi dispersif (EDX) digunakan untuk mengevaluasi karakteristik serbuk nano FHA yang disintesis. Hasil XRD dan FTIR mengkonfirmasi serbuk FHA yang memiliki kristalinitas tinggi dengan puncak karbonat dalam spektrum IR. Menggunakan formula Scherrer, ukuran kristal rata-rata ditemukan sekitar 30 nm. Hasil SEM dan EDX menunjukkan berbagai komposisi unsur dan beberapa morfologi dengan parameter kisi meningkat seiring meningkatnya daya iradiasi. Serbuk nano FHA telah berhasil disintesis melalui metode iradiasi gelombang mikro. Hasil berbagai jenis analisis mengilustrasikan bahwa serbuk nano FHA yang disintesis dapat memenuhi persyaratan ASTM F1185-88 untuk digunakan sebagai biomaterial.


Fluoridated hydroxyapatite (FHA) occur in teeth and form the basis for application as a biomaterial. This work aims to synthesize and analyze the characteristic of FHA nano-powder with different degrees of fluoridation via microwave irradiation method. FHA nano-powder with a chemical formula of Ca10(PO4)6(OH2–x)Fx (where degrees of fluoridation, x values were selected equal to 0.7 and 1.3) were synthesized using a mixture of calcium hydroxide, diammonium hydrogen phosphate, and ammonium fluoride solutions by utilizing microwave with the variation of irradiation power. X-ray diffraction (XRD), Fourier transform infrared (FTIR) spectroscopy, scanning electron microscopy (SEM), and energy dispersive X-ray (EDX) spectroscopy analysis techniques were utilized in order to evaluate the characteristic of synthesized FHA nano-powder. The XRD and FTIR results confirmed highly crystalline FHA powder with the carbonate peaks in the IR spectrum. Using a Scherrer formula, the average crystallite size was found to be 30 nm. The SEM and EDX results indicated various element composition and several morphologies with the lattice parameter increased along with irradiation power. FHA nano-powder could be synthesized via microwave irradiation method. The results from different kind of analysis illustrated that synthesized FHA nano-powder could fulfill the requirement of ASTM F1185-88 for used as biomaterial.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Jessica Angeline
"Sintesis hidroksiapatit adalah senyawa anorganik yang membentuk bagian yang sulit jaringan tubuh manusia seperti tulang. Materi ini bertindak sebagai biokompatibilitas, bioaktivitas, dan osteokonduktivitas, sehingga membuat hidroksiapatit (HA) cocok sebagai a biomaterial. Penelitian ini bertujuan untuk menggantikan ion Magnesium (Mg), yang memiliki peran penting dalam struktur dan fungsi tubuh manusia, dalam Kalsium (Ca) ion dari Hidroksiapatit. Kristal MgHA disintesis dengan mencampurkan larutan diammonium hidrogen fosfat dan magnesium hidroksida menjadi kalsium larutan hidroksida yang kemudian diiradiasi dengan gelombang mikro, dengan variasi dalam konsentrasi Mg dan waktu iradiasi.
Dari hasil XRD menunjukkan bahwa sepanjang dengan peningkatan konsentrasi Mg dan waktu iradiasi parameter kisi nilai a dan c dikurangi sebesar 0,03 dalam kisi a dan 0,01 dalam kisi c. Peningkatan Waktu iradiasi sebanding dengan peningkatan ukuran kristal (L) dan kristalinitas indeks (CI). Pada t = 35 ditemukan L = 19,08 nm dan CI = 0,14. Peningkatan Mg konsentrasi sebanding dengan peningkatan ukuran kristal dan indeks kristalinitas, peningkatan konsentrasi Mg di atas 0,6 M menunjukkan adanya saturasi dalam proses pengikatan Mg dalam struktur apatit. Proses sintering pada 900ºC meningkatkan nilai ukuran kristal dari 19,08 nm menjadi 52,09 nm dan kristalinitas indeks dari 0,14 menjadi 2,97. Dengan morfologi MgHA menghasilkan partikel berbentuk batang aglomerasi disebabkan oleh sejumlah besar konten Mg dalam apatit.

Hydroxyapatite synthesis is an inorganic compound that forms a difficult part of human body tissue such as bone. This material acts as biocompatibility, bioactivity, and osteoconductivity, thus making hydroxyapatite (HA) suitable as a biomaterial. This research aims to replace Magnesium (Mg) ions, which have an important role in the structure and function of the human body, in Calcium (Ca) ions from Hydroxyapatite. MgHA crystals are synthesized by mixing a solution of diammonium hydrogen phosphate and magnesium hydroxide into calcium hydroxide solution which is then irradiated with microwaves, with variations in Mg concentration and irradiation time.
The XRD results show that along with the increase in Mg concentration and irradiation time the lattice parameter values ​​a and c are reduced by 0.03 in lattice a and 0.01 in lattice c. The increase in irradiation time is proportional to the increase in crystal size (L) and crystallinity index (CI). At t = 35 found L = 19.08 nm and CI = 0.14. An increase in Mg concentration is proportional to an increase in crystal size and crystallinity index, an increase in Mg concentration above 0.6 M indicates the presence of saturation in the Mg binding process in apatite structures. The sintering process at 900ºC increased the crystal size value from 19.08 nm to 52.09 nm and the crystallinity index from 0.14 to 2.97. With morphology, MgHA produces agglomeration rod-shaped particles caused by large amounts of Mg content in apatite.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Nabila Hariowibowo
"Magnesium-Hidroksiapatit (MgHA) disintesis dengan mensubstitusi Magnesium (Mg), yang berperan dalam metabolisme tulang, pada Hidroksiapatit (HA), yaitu salah satu komponen utama dari tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis nano-powder MgHA melalui iradiasi gelombang mikro, dan mengetahui pengaruh dari daya dan waktu iradiasi gelombang mikro terhadap karakteristik MgHA. Sintesis dilakukan dengan mencampurkan larutan diammonium hidrogen fosfat dan larutan magnesium hidroksida ke dalam larutan kalsium hidroksida. Larutan yang telah tercampur diiradiasi dengan gelombang mikro, dengan variasi daya dan waktu iradiasi. Parameter kisi, kristalinitas, ukuran kristalit, gugus fungsi, morfologi, ukuran partikel, dan komposisi MgHA ditentukan dengan menggunakan beberapa metode karakterisasi yaitu; x-ray diffraction (XRD), fourier transform infrared (FTIR) spectroscopy, scanning electron microscopy (SEM), dan energy dispersive x-ray (EDX).
Pola XRD menunjukkan bahwa seiring dengan kenaikan daya dan waktu iradiasi, parameter kisi a dan c, indeks kristalinitas dan ukuran kristalit MgHA tereduksi. Hasil FTIR menunjukkan terdapat ikatan antara Mg2+ dengan gugus hidroksil pada daya dan waktu iradiasi maksimum. Hasil SEM dan EDX menunjukkan substitusi Mg2+ mengakibatkan aglomerasi pada partikel dan Ca/P yang dimiliki oleh MgHA kurang dari 1.67, menunjukkan bahwa sebagian Ca2+ telah lepas dari struktur apatit. Penelitian ini menunjukkan daya yang tinggi dan waktu iradiasi yang lebih lama lebih efektif dalam melakukan sintesis MgHA.

Magnesium-Hydroxyapatite (MgHA) is synthesized by substituting magnesium (Mg) into hydroxyapatite (HA). The studys aim was to synthesize MgHA nano-powder via microwave irradiation and determine the effects of the microwave irradiations power and irradiation time variation on the synthesis of the MgHA crystal. The synthesis of MgHA was done by titrating solutions of diammonium hydrogen phosphate and magnesium hydroxide into a solution of calcium hydroxide. The microwave irradiation was done with variations of irradiation power and time. The phase composition, functional groups, morphology, particle size, and the element composition of the MgHA powder was evaluated using the following characterization method; XRD, FTIR, and SEM-EDX.
The XRD patterns show that lattice parameters a and c, crystallinity index, and crystallite size of MgHA decreases as the irradiation time increases. The FTIR results show that a stretching mode is caused by the bonding of Mg2+ and the hydroxyl group. The SEM and EDX results shows that the substitution of Mg2+ causes the particles to agglomerate and the Ca/P value of MgHA was determined to be lesser than 1.67, showing that some Ca2+ was released from the apatite. The results show that higher irradiation power and longer irradiation time is more effective in MgHA synthesis.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Pangestu
"Teknik rekayasa jaringan digunakan untuk memperbaiki jaringan rusak dengan menggunakan pengganti biologis. Saat ini,para peneliti mengembangkan implan untuk rekayasa jaringan. Material berbasis polimer sebagai bahan implan banyak menarik perhatian karena biaya realtif murah, sumber berlimbah dan dapat diterima tubuh. Pendekatan material rekayasa jaringan tulang didasari dengan substansi dari material penyusun tulang. Pada penelitian ini digunakan hidroksiapatit yang berfungsi sebagai filler karena mampu memberikan kekerasan yang baik dan meningkatkan kemampuan adhesi (perekatan) sel. Silk Fibroin berfungsi sebagai matriks yang berfungsi untuk meningkatkan elastisitas dan sifat mekanik komposit. Hidroksiapatit berhasil ditumbuhkan pada silk fibroin dengan metode in-situ berbantukan iradiasi gelombang mikro (720 W; 15 menit). Larutan  SF yang telah diekstraksi dengan Adjisawa reagent dicampurkan dengan larutan kalsium fosfat yang telah dipreparasi menggunakan Ca(OH)2 dan (NH4)2HPO4 sebagai prekursor. Pengaruh rasio SF terhadap kekerasan komposit HA/SF diamati pada variasi rasio (v/v) yaitu HA90/SF10, HA80/SF20, dan HA70/SF30. Hasil XRD didapatkan bahwa ukuran kristal (L) dan indeks kristalinitas (CI) menurun seiring bertambahnya rasio SF pada komposit. Indeks kristalinitas terbesar terhitung pada sampel HA90/SF10 yaitu 32,6 dan 0.885. FTIR dipilih pada sampel HA70/SF30 didapatkan gugus fungsional utama yaitu pada bilangan gelombang 569, 608, 900, dan 1036, amida I pada bilangan gelombang 1636, amida II pada bilangan gelombang 1527 dan amida III pada bilangan gelombang 1264 yang menandakan bahwa HA dan SF saling mengikat menggambarkan bahwa kandungan SF mempengaruhi ukuran partikel, dimana semakin banyak kandungan SF maka semakin menurun ukuran partikel yang terbentuk. Hasil uji mekanik microvickers menunjukkan bahwa semakin banyak rasio SF dalam komposit HA/SF mengakibatkan semakin tinggi nilai kekerasan komposit ditandai dengan nilai kekerasan sampel HA70/SF30 yaitu 0,0335 GPa, sampel HA80/SF20 sebesar 0,0278 GPa dan sampel HA90/SF10 sebesar 0,0266.

Tissue engineering techniques are used to repair damaged tissue using biological substitutes. Currently, researchers are developing implants for tissue engineering. Polymer-based materials as implant materials have attracted a lot of attention because of their relatively low cost, wasteful sources and acceptable to the body. The bone tissue engineering material approach is based on the substance of the bone building material. In this study, hydroxyapatite was used as a filler because it was able to provide good hardness and increase cell adhesion. Silk Fibroin serves as a matrix that serves to increase the elasticity and mechanical properties of the composite. Hydroxyapatite was successfully grown on silk fibroin by in-situ method assisted by microwave irradiation (720 W; 15 minutes). The SF solution that had been extracted with Adjisawa reagent was mixed with a calcium phosphate solution that had been prepared using Ca(OH) 2 and (NH4)2HPO4 as a precursor. The effect of the SF ratio on the hardness of the HA/SF composite was observed in the variation of the ratio (v/v) namely HA90/SF10, HA80/SF20, and HA70/SF30. XRD results showed that the crystal size (L) and crystallinity index (CI) decreased with increasing SF ratio in the composite. The largest crystallinity index was calculated for the HA90/SF10 sample, namely 32.6 and 0.885. FTIR was chosen on the HA70/SF30 and the main functional groups were found at wave numbers 569, 608, 900, and 1036 ,amide I at wave number 1636 ,amide iI at wave number 1527 and amide III at wave number 1264 which indicates that HA and SF bind to each other. The SEM results show that SF content affects particle size, where the more SF content, the particle size was decrease. The results of the microvickers mechanical test showed that the higher the ratio of SF in the HA/SF composite, the higher the hardness value of the composite was indicated by the hardness value of the HA70/SF30 sample, which was 0.0335 GPa, the HA80/SF20 sample of 0.0278 GPa and the HA90/SF10 sample of 0.0278 GPa. 0.0266. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamara Rizki Amalia
"ABSTRAK
Hidroksiapatit (HAp) dengan rumus senyawa kimia Ca10(PO4)6(OH)2 merupakan bahan pengganti tulang yang digunakan dalam teknologi alternatif cangkok tulang. Hidroksiapatit memiliki sifat seperti biokompatibilitas, bioaktif dan tidak beracun sehingga aman bagi tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi pH dan waktu terhadap sintesis hidroksiapatit dengan menggunakan iradiasi gelombang mikro dan sintering. Hasil menunjukan variasi pH dan waktu mempengaruhi ukuran kristal, derajat kristalinitas dan bentuk morfologi. Karakterisasi XRD menunjukan sampel yang diiradiasi oleh gelombang mikro selama 25 menit menghasilkan ukuran kristal tertinggi sekitar 21,60 nm pada pH 7. Proses sintering menghasilkan ukuran kristal tiga kali lipat dan ukuran kristal tertinggi mencapai sekitar 59,07 nm pada pH 11. Karakterisasi XRD juga menunjukan bahwa variasi pH memunculkan fase sekunder berupa chlorapatit. Karakterisasi FTIR menunjukan dengan adanya proses sintering menghilangkan gugus karbonat dan karakterisasi SEM-EDX pada pH 11 yang hanya diiradiasi gelombang mikro menunjukan partikel berbentuk bulat dan beraglomerasi ukuran partikel sekitar 63,43 nm dengan rasio Ca/P adalah 1,59 dan proses sintering menghasilkan bentuk partikel lebih kristalin ukuran partikel mencapai 180,62 nm dengan rasio Ca/P adalah 1,48. Penggunaan suhu tinggi berpengaruh terhadap pertumbuhan kristal dalam sintesis hidroksiapatit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>