Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162358 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathiya Shafira Alfan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh informasi asimetris (antara realized return dan expected return) pada market timing ability di Industri Reksa Dana Indonesia. Variabel penelitian ini adalah total return reksa dana, market excess return, small-minus-big, high-minus-low, market timing ability, dan informasi asimetris. Peneliti menggunakan data panel pada 129 produk reksa dana non-syariah terbuka dengan denominasi rupiah yang terdiri dari reksa dana saham, pendapatan tetap, campuran, dan pasar uang dengan data tahunan selama tahun 2010-2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Fama-French 3 Factors Model dan Asymmetric Information-Dierkens Model. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada keseluruhan sampel penelitian, rata-rata manajer investasi memiliki market timing ability. Selain itu, ditemukan bahwa market timing abilitydipengaruhi secara signifikan oleh informasi asimetris.

ABSTRACT
This study aims to determine information on asymmetry (between realized return and expected returns) on market timing ability in the Indonesian Mutual Fund Industry. The variables of this study consist of mutual fund total returns, market excess returns, small-minus-big, high-minus-low, market timing abilities, and asymmetric information. The researcher used a panel of data on 129 open-ended non-sharia mutual fund products consisting of equity, fixed-income, mix, and money market mutual funds with annual data for 2010-2017. This study uses the Fama-French 3 Factors Model and Asymmetric Information-Dierkens Model. The results of this research indicate that in the overall research sample, the average investment manager has the ability to market timing. In addition, it was found that market timing ability is very significant by asymmetrical information."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Wildan
"ABSTRACT
Skripsi ini menganalisis pengaruh market timing khusus terhadap struktur modal perusahaan yang tercatat pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dengan menggunakan factor market timing yaitu EFWAMTB dan EWAMTB, rata-rata perubahan permintaan yield, rasio market to book, profitabilitas, tangibilitas, size dan risk terhadap leverage baik book leverage maupun market leverage. Data variabel-variabel tersebut disusun menjadi data panel dan dilakukan analisis menggunakan metode OLS. Hasil penelitian ini menunjukkan proksi market timing memiliki hubungan negatif terhadap perubahan leverage sementara perubahan permintaan yield berhubungan posistif terhadap perubahan leverage. Hasil penelitian ini konsisten dengan apa yang telah diteliti oleh Baker dan Wurgler pada tahun 2002 yang mengukur proksi market timing dengan struktur modal pada waktu sebelum IPO, saat IPO dan setelah IPO.

ABSTRACT
This undergraduate thesis analyzes the influence of specific market timing on the companys capital structure recorded in the Indonesian Sharia Stock Index (ISSI) using a market timing factor EFWAMTB and EWAMTB, average yield demand changes, market to book ratio, profitability, tangibility, size and risk to leverage both book leverage and market leverage. The data of these variables are arranged into panel data and analyzed using the OLS method. The results of this study indicate that the market timing proxy has a negative relationship to leverage changes while changes in yield demand are positively related to changes in leverage. The results of this study are consistent with what was examined by Baker and Wurgler in 2002 who measured the proxy of market timing with the capital structure at the time before the IPO, during the IPO and after the IPO."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steven Joshua Jatnika Putra
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji reaksi pasar terhadap pengumuman dan pembayaran dividen, selain itu juga menguji reaksi pasar terhadap dividen yang meningkat dan menurun.Penelitian ini menggunakan data harga saham dan pasar (IHSG) perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017. Abnormal return dihitung menggunakan Market-adjusted Model. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat reaksi pasar yang statistik dan positif pada hari keempat setelah pengumuman (t+4), negatif pada hari tiga hari sebelum pembayaran (t-3), dan positif pada hari ketiga (t+3) dan hari keempat (t+4) setelah pembayaran. Kemudian pada sub-sampel dividen meningkat, terdapat reaksi pasar yang signifikan secara statistik dan positif pada hari kedua setelah pengumuman (t+2), hari keempat setelah pengumuman (t+4), hari kelima setelah pengumuman (t+5), satu hari setelah pembayaran (t+1), padatiga hari setelah pembayaran (t+3) dan empat hari setelah pembayaran (t+4). Terakhir, pada sub-sampel dividen menurun, terdapat reaksi pasar yang signifikan secara statistik dan negatif hanya pada satu hari setelah pengumuman dividen (t+1). Secara keseluruhan, hasil penelitian ini sesuai dengan dividend signaling theory (Bhattacharya,1979).

This study aims to discuss market reactions to announcements and dividend payments, while also discussing market reactions to dividends that increase and decrease. This study uses stock and market price data (IHSG) of companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2013-2017. Abnormal returns are calculated using the Market-Adjusted Model. The results showed howpositive market reactions on the fourth day after the announcement (t + 4), negative on the third day before payment (t-3), and positive on the third day (t + 3) and fourthday after payment(t+4). Then in the dividend sub-sample increases, there is a market reaction that is statistically significant and positive on the second day after the announcement (t + 2), fourth dayafter announcement (t + 4), fifth dayafter announced (t + 5), one day after payment (t + 1) on thirddays after payment (t + 3) and fourthdays after payment (t + 4). Finally, in the decreasingdividend sub-sample, there isa statistically significant and negative market reaction only one day after the dividend announcement (t + 1). Overall, the results of this study are consistent with dividend signaling theory (Bhattacharya, 1979)."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiqi Hermaarief
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kesempatan investasi, arus kas, modal kerja dan leverage terhadap keputusan investasi perusahaan. Pengujian pengaruh kesempatan investasi, arus kas, modal kerja dan leverage terhadap keputusan investasi juga dilakukan terhadap perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan financially constrained dan non financially constrained. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesempatan investasi, arus kas, dan modal kerja memiliki pengaruh terhadap keputusan investasi perusahaan dan ditunjukkan juga hasil bahwa kesempatan investasi, arus kas, modal kerja lebih berpengaruh terhadap keputusan investasi perusahaan yang di kategorikan sebagai perusahaan non financially constrained dibanding perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan financially constrained. Tingkat pengaruh kesempatan investasi, arus kas, dan modal kerja terhadap keputusan investasi perusahaan yang lebih tinggi dihasilkan pada penelitian dengan sampel perusahaan yang memiliki arus kas positif.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kesempatan investasi, arus kas, modal kerja dan leverage terhadap keputusan investasi perusahaan. Pengujian pengaruh kesempatan investasi, arus kas, modal kerja dan leverage terhadap keputusan investasi juga dilakukan terhadap perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan financially constrained dan non financially constrained. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesempatan investasi, arus kas, dan modal kerja memiliki pengaruh terhadap keputusan investasi perusahaan dan ditunjukkan juga hasil bahwa kesempatan investasi, arus kas, modal kerja lebih berpengaruh terhadap keputusan investasi perusahaan yang di kategorikan sebagai perusahaan non financially constrained dibanding perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan financially constrained. Tingkat pengaruh kesempatan investasi, arus kas, dan modal kerja terhadap keputusan investasi perusahaan yang lebih tinggi dihasilkan pada penelitian dengan sampel perusahaan yang memiliki arus kas positif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S61070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Astanti Ulinnuha
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari hubungan antara idiosyncratic return dan idiosyncratic fundamental cash flow di pasar negara berkembang dan pasar negara maju di Asia dalam hubungan jangka pendek dan jangka panjang. Pengukuran hubungan jangka pendek dilakukan dengan menggunakan model autoregressive. Sedangkan untuk melihat hubungan jangka panjang antara idiosyncratic return dan idiosyncratic fundamental dilakukan uji kointegrasi dengan Johansen test. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak ditemukan bukti yang kuat adanya keterkaitan antara idiosyncratic cash flow dengan idiosyncratic return baik itu di pasar negara berkembang dan pasar negara maju di Asia dalam hubungan jangka pendek. Namun, hasil uji kointegrasi megindikasikan terdapat hubungan jangka panjang antara idiosyncratic cash flow dan idiosyncratic return pada beberapa sektor di pasar negara berkembang. Kata kunci:idiosyncratic return, idiosyncratic cash flows, pasar negara berkembang, pasar negara maju.

ABSTRACT
This research aims to study the relationship between idiosyncratic return volatility and idiosyncratic fundamental cash flow in emerging markets and developed markets in Asia in short term and long term relationship. We use autoregressive model in order to measure short term relationship and we employ Johansen cointegration test to measure long term relationship. Result of this research shows that we couldn rsquo t find strong evidence that our idiosyncratic cash flow and idiosyncratic return in short term relationship. However, Johansen test result indicate there is long term relationship between idiosyncratic cash flow and idiosyncratic return in several sector in emerging market. Keywords Idiosyncratic cash flow, idiosyncratic return, developed market, emerging market. "
2017
T48815
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Permata Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap Eco-Innovation. Secara khusus, penelitian ini membahas kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan Return on Asset ROA , Return on Equity ROE , dan Earning Retention Ratio ERR yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai EcoInnovation. Penelitian ini menggunakan total observasi sebanyak 155 firm years yang terdiri dari 31 perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2015. Dari total observasi ditemukan sebanyak 75 firm years melakukan Eco-Innovation dan 80 firm years tidak melakukan EcoInnovation. Metode pengujian yang digunakan adalah regresi Logit. Hasil dari penelitian ini adalah ROA memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap EcoInnovation, ROE memiliki pengaruh signifikan positif terhadap Eco-Innovation, dan ERR tidak memiliki pengaruh terhadap Eco-Innovation.

This research examines the influence of Firm Financial Performance towards EcoInnovation. In particular, this research discusses firm financial performance which proxies by Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, and Earning Retention Ratio ERR that could affect firms on make a decision about EcoInnovation. This research used 155 firm years from total observation that contains of 31 consumer goods companies listed in Indonesian Stock Exchange during the period 2011 2015. From the total observation was found that 75 firm years perform Eco Innovation and 80 firm years didn rsquo t perform Eco Innovation. The test was conducted by using logistic regression model. The results of this study are ROA has a significant and negative impact toward Eco Innovation, ROE has a significant positive impact on Eco Innovation, and ERR has no significant impact on Eco Innovation. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Arfianti Siregar
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Entrepreneurial Skill dan Marketing Mix Strategy terhadap daya saing usaha mikro kecil dan menengah (studi pada industri kreatif di kota medan). Teori yang digunakan adalah teori manajemen pemasaran dan kewirausahaan yang berkaitan dengan entrepreneurial skill, marketing mix strategy yang terdiri dari product, price, place, promotion dan daya saing usaha mikro kecil dan menengah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian adalah explanatory. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 98 responden. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor entrepreneurial skill, product, price, place, dan promotion secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya saing UMKM. Secara parsial, faktor entrepreneurial skill, product, price, place, dan promotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya saing UMKM dan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap daya saing adalah produk."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 22:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewita Rahmayana
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan dana sukuk dan proporsi sukuk korporasi sebagai alternatif pendanaan perusahaan melalui laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum dan persentase alternatif pendanaan perusahaan dalam komponen liabilitas jangka panjang berdasarkan laporan keuangan. Teknik analisis yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif dengan metode wawancara dan content analysis.
Hasil analisis menunjukkan bahwa penyerapan dari sukuk korporasi masih belum efektif jika dibandingkan dengan obligasi konvensional. Sedangkan, proporsi dari sukuk yang diterbitkan oleh perusahaan masih kurang dibandingkan dengan alternatif pendanaan perusahaan lainnya.

This study was conducted to determine the effectiveness and reliability of corporate sukuk as a funding alternative of companies through the analysis of fund realization of public offering report and percentage composition of company's funding accounts on long-term liabilities component based on financial statement. The analysis technique of this study is qualitative descriptive using content analysis method.
The result of the analysis showed that the fund spending of corporate sukuk is less efective compared with conventional bonds. Meanwhile, the reliability of corporate sukuk issued by company is still less reliable than other company's financing alternatives."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyo Indro Soejono
"Dalam penerapan desentralisasi fiskal sejak ditetapkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 dan 25 Tahun 1999, salah satu aspek bahasan yang kerap kali muncul adalah adanya transfer dana dari pemerintah pusat kepada daerah (intergovernmental fiscal transfer). Transfer dari pemerintah pusat kepada daerah salah satunya dimaksudkan untuk mewujudkan keseimbangan fiskal (fiscal equalization), baik secara vertikal (antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah), maupun horizontal (antar pemerintah daerah). Di Indonesia, transfer dana dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah ini disebut dengan Dana Perimbangan, yang di Indonesia terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu Dana Bagi Hasil (baik bagi hasil pajak dan bagi hasil sumber daya alam); Dana Alokasi Umum (DAU); dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana bagi hasil dibagikan kepada daerah menurut persentase tertentu, dan didasarkan atas daerah penghasil (by origin). DAU dibagikan dengan formula tertentu, sementara DAK dibagikan untuk tujuan-tujuan tertentu yang sudah digariskan (specific grant).
DAU yang dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan fiskal antar daerah tersebut diterapkan melalui suatu formula, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kapasitas fiskal daerah. Dalam pelaksanaan pengalokasian DAU dari tahun 2001 hingga sekarang, selalu muncul ketidakpuasan dari sejumlah daerah. Daerah-daerah yang merasa tidak puas tersebut umumnya yang menerima DAU relatif kecil dan tidak dapat memenuhi kebutuhan fiskal daerahnya.
Selain itu, ditetapkannya kebijakan berupa penyesuaian atau modifikasi terhadap alokasi DAU yang sudah ditetapkan berdasarkan formula celah fiskal berimplikasi tidak maksimalnya kemampuan DAU dalam mengoreksi kesenjangan fiskal antardaerah. Dengan demikian perhitungan DAU dinilai kurang memberikan efek pemerataan dan keadilan. Berkenaan dengan itu muncul adanya pemikiran teoretik untuk memasukkan variabel-variabel ekonomi baru dalam formulasi DAU.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ulang formula dan kebijakan aplikasi DAU yang selama ini digunakan, kemudian merumuskan formula DAU sesuai dengan kriteria yang tertuang dalam UU Nomor 33 Tahun 2004 yang merupakan pengganti dari UU Nomor 25 Tahun 1999.
Dari hasil penelitian secara kualitatif dan kuantitatif terhadap pembagian DAU pads periode-periode awal otonomi daerah kepada kabupaten/kota ternyata DAU cukup membantu untuk menutup celah fiskal guna membiayai pengeluaran total daerah yang terdiri dari pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. DAU mampu meningkatkan kemampuan keuangan daerah untuk membiayai pengeluaran, setelah pengeluaran tersebut juga dibiayai oleh PAD dan bagi hasii.
Selain itu, DAU juga dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan kemampuan keuangan antar daerah yang diterapkan melalui suatu formula. Alokasi DAU 2004 untuk kabupaten/kota mampu memeratakan kemampuan fiskal antar daerah yang ditunjukkan dengan angka koefisien variasi sebesar 0,476382958.
BHP dan BHSDA telah menimbulkan ketidakmerataan fiskal antar kabupaten/kota. Ketidakmerataan fiskal akibat pengalokasian BHP dan BHSDA untuk seluruh kabupaten/kota di Indonesia ditunjukkan oleh angka koefisien variasi yang tinggi yaitu 2,08444245.
Dalam tahun 2004 juga telah dialokasikan dana penyeimbang berupa hold harmless. Namun demikian, prosesnya telah merugikan daerah lain yang seharusnya mendapatkan DAU yang lebih besar dan harus dikurangi demi mengantisipasi adanya tekanan politik dari DPR maupun pemerintah daerah. Dana hold harmless ini membuat ketidakmerataan fiskal antar kabupaten/kota semakin besar sebagaimana tercermin dari nilai koefisien variasi sebesar 2,15179564.
Penghitungan PPAD secara regresi GLS (Generally Least Square) dengan panel data (data pool) ternyata memberikan hasil yang mencerminkan kapasitas fiskal daerah dan diharapkan dapat membuat formulasi DAU juga menjadi lebih baik. Hasil perhitungan menyebutkan bahwa dari 370 kabupaten/kota di Indonesia, terdapat 280 kabupaten/kota yang PPAD-nya lebih tinggi dari PAD riil, dan 90 kabupaten/kota yang PPAD-nya lebih rendah dari PAD riil. Hal ini berartelah menjawab salah satu kekurangan dari metode perhitungan terdahulu adalah menghasilkan PAD estimasi yang lebih rendah dari PAD rill sehingga memberikan disinsentif bagi daerah untuk meningkatkan PAD-nya.
Perhitungan DAU 2004 estimasi dengan menginternalisasikan variabel-variabel yang baru berdasarkan UU Nomor 33 Tahun 2004 ke dalam persamaan regresi linear berganda DAU, yaitu Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, Indeks Kemahalan Konstruksi, PDRB perkapita, Indeks Pembangunan Manusia, PPAD, Bagi Hasil SDA, dan Bagi Hasil Pajak, ternyata lebih mampu untuk memeratakan kemampuan fiskal antar kabupaten/kota lebih baik daripada DAU 2004 yang memakai perhitungan fiscal need dan variabel-variabel ekonomi berdasarkan peraturan perundangan yang lama. Hal ini terlihat dari koefisien variasi untuk DAU 2004 estimasi sebesar 0,457565444 jauh lebih kecil dibandingkan dengan DAU 2004 sebesar 0,476382958. Perhitungan indeks Williamson juga menunjukkan bahwa indeks untuk DAU 2004 estimasi sebesar 0,69141 lebih kecil daripada DAU 2004 sebesar 0,72043.
DAU berhasil memperbaiki pemerataan fiskal antar daerah akibat adanya dana bagi hasil yang cenderung sangat tidak merata. Alokasi DAU 2004 estimasi mampu untuk memeratakan kemampuan fiskal untuk daerah kabupaten/kota di luar Jawa hingga menjadi 0,580655989 dari sebelumnya 2,189769838. Untuk kabupaten/kota di pulau Jawa pemerataan fiiskaf tercapal pada angka koefisien variasi 0,427639999 dari sebelumnya 1,221831509. Ketidakmerataan fiskal seluruh kabupaten/kota akibat bagi hasil pajak dan SDA di Indonesia itu mampu dinetralisir oleh DAU 2004 estimasi yang mampu mengurangi ketimpangan fiskal tersebut hingga angka koefisien variasinya menjadi 0,553190859 dari sebelumnya 2,08444245. Demikian pula, Indeks Williamson untuk DAU 2004 estimasi mampu meminimalkan ketimpangan fiskal akibat dana bagi hasil dari angka 2,78962 menjadi 0,88892."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Supratman
"Pemilihan sumber pembiayaan akan mempengaruhi struktur modal perusahaan, dan berdasarkan teori yang ada (Pecking Order hierarchical financing), maka perusahaan akan memilih sumber pembiayaan mulai dari sumber dana termurah dari dana internal perusahaan, seperti kas dan ekuivalennya, modal kerja bersih, depresiasi maupun laba bersih, hingga pembiayaan eksternal jangka panjang melalui hutang jangka panjang, obligasi ataupun saham sebagai sumber pembiayaan terakhir. Selain itu dalam pola pembiayaan perusahaan harus konsisten pula bahwa pembiayaan eksternal jangka panjang sebaiknya hanya digunakan untuk mendanai asset jangka panjang, dan dengan kata lain sumber pembiayaan jangka pendek sebaiknya digunakan untuk mendanai asset jangka pendek (Maturity Matching Prnnsiple).
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan tentang apakah ada pengaruh yang signifikan antara sumber-sumber pembiayaan internal terhadap pembiayaan eksternal, sekaligus menjawab apakah perusahaan-perusahaan di BEJ tersebut telah menerapkan pola pembiayaan mengikuti Hirarki Pecking Order dan the Maturity Matching Prinsiple.
Persamaan regresi digunakan untuk menggambarkan pengaruh dan hubungan antara variabel pembiayaan internal dan pengeluaran modal sebagai variabel independent dengan variabel pembiayaan eksternal sebagai variabel dependen, dengan mempertimbangkan persamaan sebelum dan sesudah krisis. Hasil pengolahan data menggunakan metoda ordinary least square (OLS) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel sumber pembiayaan internal terhadap sumber pembiayaan eksternal. Pada periode sebelum krisis, perusahaan-perusahaan di BEJ telah mengikuti pola pembiayaan berdasarkan kedua teori di atas. Akan tetapi setelah krisis, perusahaan-perusahaan cenderung mengubah pola pembiayaan mereka, dengan tidak mengikuti pola pembiayaan berdasarkan hierarki pecking order, akan tetapi masih mengikuti prinsip maturity matching.

The selected financing sources will effect the structure of capital of company, and was based on existing theory of pecking order hypothesis, firms must selected their financing sources provided from cheapest internal financing, such as cash and equivalent (S1), net working capital (S2), depresiation and net income (element S3)as the financial slack, until the long-term financing sources through bond or shared as the last chosen financing sources. In addition, the principle financing should be consistent that long- external financing should be used for long-lived assets, however the financing short term should be used to finance short-lived assets g (the maturity matching principle)
This research is aimed to resolved any problem regarding whether there is any significant effect among the internal financing sources toward external financing, also to settle whether the firms of BEJ have applied the financing system that recomended by pecking order hierarchi and the maturity matching principle.
The regression equations is used to describe any relationship and effect among variable of internal and capital expenditure (financial slack and capital expenditure ) as the independent variabel to external financing as the dependent variable, by considering before and after crisis. The result of regression OLS revealed that there is a significant relationship between both of internal and external financing. Before crisis, firms of BEJ have followed the financing hierarchi based on the both theor mentioned above. But after crisis, firms tend to change their financing behaviousr, so that they have been applying the pecking order hierarchical financing, but still apply the maturity matching principle.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>