Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205061 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Esri Nawati
"Sifat transpor muatan pada molekul DNA untai ganda dan DNA G4 telah dipelajari. Kami menggunakan dua model DNA yang direpresentasikan secara matematis dengan menggunakan model Hamiltonian tight binding. Model yang pertama adalah DNA untai ganda dengan panjang 32 pasangan basa yang disusun secara random. Transpor muatan untuk molekul DNA ini dipelajari dari probabilitas transmisi dan karakteristik I-V dengan memvariasikan hopping elektron inter-strand tegak lurus. Peningkatan hopping electron inter-strand tegak lurus menyebabkan probabilitas transmisi dan arus meningkat, tetapi saat temperaturnya dinaikkan probabilitas transmisi dan arus menurun. Model kedua adalah DNA G4, Sifat transpor muatan pada molekul ini dipelajari dari panjang lokalisasi dengan panjang 102 pasangan basa, density of states dan karakteristik I-V masing-masing dengan 32 tumpukan tetrad guanin, yang diberi pengaruh medan listrik dan temperatur, Probabilitas transmisi dan panjang lokalisasi dihitung menggunakan metode transfer matriks. Formula landauer Buttiker digunakan untuk menghitung karakteristik I-V. Metode fungsi green untuk menghitung probabilitas transmisi dan density of states. Hasil perhitungan medan listrik dan temperatur terhadap sifat transpor muatan yaitu menurunkan panjang lokalisasi, density of states, dan arus, saat meningkatnya medan listrik dan temperatur.

The charge transport property on double-stranded DNA and G4 DNA molecules has been studied. We use two DNA models that are mathematically represented using Hamiltonian tight binding models. The first model is double stranded DNA with length of 32 base pairs arranged randomly. The charge transport for this DNA molecule is studied from transmission probabilities and I-V characteristics by varying of electron hopping in perpendicular inter-strand. Increased of electron hopping in perpendicular inter-strand causes the transmission and current probabilities to increase, but when temperature is increased the transmission probabilities and current is decrease. The second model is DNA G4. The charge transport property in this molecule is studied from localization length with length of 102 base pairs, density of states and I-V characteristics with 32 stacks of guanine tetrads respectively that influenced of electric field and temperature. Transmission probability and localization length are calculated using matrix transfer method. The buttiker landauer formula is used to calculate the I-V characteristics. Green function method for calculating transmission probability and density of states. The result of electric field and temperature calculation on charge transport leads to decreasing localization length, density of states, and current, when increasing of electric field and temperature.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenny Apriyanti
"ABSTRAK
Kami mempelajari sifat transport muatan menggunakan molekul DNA aperiodik dan molekul DNA G4. Molekul DNA aperiodik mempelajari pengaruh nilai loncatan inter-strand pada karakteristik I-V. Molekul DNA G4 mempelajari pengaruh medan listrik dan medan magnet pada panjang lokalisasi, density of state DOS , dan karakteristik I-V. Sifat transport muatan dipelajari dengan menghitung probabilitas transmisi, karakteristik I-V, dan memberikan pengaruh medan listrik dan medan magnet. Pada molekul DNA aperiodik, dipelajari pengaruh nilai hopping inter-strand terhadap probabilitas transmisi dan karakteristik I-V. Probabilitas transmisi dihitung dengan metode transfer matriks, sedangkan karakteristik I-V dihitung dengan formula Launder-Buttiker. Pada molekul DNA G4, dipelajari pengaruh medan listrik dan medan magnet terhadap panjang lokalisasi, density of state DOS, dan karakteristik I-V. Panjang lokalisasi dihitung menggunakan metode transfer matriks, dan density of state DOS serta karakteristik I-V dihitung dengan metode fungsi Green.

ABSTRACT
The charge transport of aperiodic DNA and G4 DNA molecule have been studied. On the aperiodic DNA molecule, the effect of the inter-strand hopping value on the I-V characteristic has been studied. The effect of the electric and magnetic field on the localization length, density of state (DOS), and I-V characteristics were studied G4 DNA molecule. Charge transport was studied by calculating the transmission probability, the I-V characteristic, by considering the effect of the electric and the magnetic field. In the aperiodic DNA molecule, we study the effect of hopping inter-strand on transmission probability and I-V characteristics. The transmission probability was calculated by the matrix transfer method, while the I-V characteristic was calculated by the Launder-Buttiker formula. In G4 DNA molecule, we studied the effect of the electric and magnetic field on the localization length, density of state (DOS), and I-V characteristic. Localization length was calculated using matrix transfer method, and density of state (DOS) and I-V characteristic was calculated by Green function method."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vandan Wiliyanti
"Sifat transportasi elektron dalam molekul DNA Aperiodik dan Molekul DNA G4 telah dipelajari. Kedua molekul DNA ini, dimodelkan dengan menggunakan Hamiltonian ikatan kuat tight binding . Sifat transpor elektron dipelajari dengan menghitung probabilitas transmisi elektron menggunakan metode transfer matriks dan hamburan matriks secara bersamaan. Formalisme Landauer-B ttiker digunakan dalam menghitung karakteristik I-V molekul dari probabilitas transmisi. Pada molekul DNA Aperiodik dan DNA G4 sudah dilakukan perhitunganan untuk DNA berukuran 32 pasangan basa. Parameter perhitungan yang diperhatikan adalah gerakan sudut putar pasangan basa yang berhubungan dengan konstanta loncatan elektron antar basa melalui teori semi-empiris Slater-Koster-Harrison.
Hasil perhitungan dianalisis dengan memperhatikan variasi frekuensi getar gerak memutar, temperatur, dan energi gangguan backbone. Hasil perhitungan pada molekul DNA Aperiodik dan DNA G4 menunjukkan bahwa transpor muatan DNA bergantung pada frekuensi gerak memutar pasangan antarbasa. Jika frekuensi tinggi, terjadi peningkatan arus dan probabilitas transmisi. Dan ketika temperatur ditingkatkan, probabilitas transmisi dan arus menurun dan tegangan ambang meningkat di tiap variasi frekuensi getar gerak memutar. Terakhir, jika nilai energi gangguan backbone yang diberikan semakin besar maka nilai transmisi, arus dan tegangan ambang menurun. Pada molekul DNA G4 transmisi dan kurva I-V lebih tinggi dari molekul DNA Aperiodik.

Electron transport characteristics in G4 and Aperiodic DNA molecules have been studied. Both molecules are modelled using tight binding Hamiltonian. Electron transport characteristics are studied by calculating electron transmission probability using matrix transfer and scattering matrix methode simultaneously. Landauer B ttiker formalism is used in calculating the I V characteristics of molecules from transmission probability. The calculation in Aperiodic and G4 DNA molecules is done for 32 base pairs long DNA. Variable in the calculation is twisting motion angle of base pairs which is correlated to electron the hopping constant between bases within Slater Koster Harrison semi empirical theory.
Calculation results are analyzed in variation of twisting motion frequency, temperature, and backbone disturbance energy. The calculation result in Aperiodic and G4 DNA molecules shows that DNA change transport on DNA depends on twisting motion frequency of bases. When the frequency become higher, the current and transmission probability will increase. Moreover, when the temperature increases, the current and transmission probability decreases, then threshold the voltage becomes higher for all twisting motion frequency. Lastly, as the backbone disturbance energy become large, the current and transmission decreases, then the threshold voltage will be small. In G4 DNA molecule the transmission and curve I V are higher, than in Aperiodic DNA molecule.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47404
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Farihatul Izza
"Latar Belakang : Pencucian spermatozoa dengan metode Density Gradient Centrifugation (DGC) pada Inseminasi Intrauterin (IIU) untuk menyeleksi spermatozoa motil telah umum digunakan, akan tetapi angka keberhasilan masih tergolong rendah. Pentoksifilin merupakan antioksidan biologis poten yang berperan dalam perlindungan sel dari kerusakan oksidatif akibat Reactive Oxygen Species (ROS) yang dapat berkontribusi pada kerusakan DNA spermatozoa. Selain itu, pentoksifilin juga bertindak sebagai inhibitor Cyclic adenosine monophosphate (cAMP) phosphodiesterase (PDE) yang dapat meningkatkan motilitas spermatozoa.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian pentoksifilin terhadap motilitas dan fragmentasi DNA spermatozoa setelah dilakukan pencucian dengan metode DGC.
Metode : Sampel semen didapatkan dari 15 laki-laki yang telah menjalani analisis semen dengan hasil normozoospermia. Analisis semen terhadap motilitas dan indeks fragmentasi DNA dilakukan sebelum dan sesudah pencucian. Setelah pencucian spermatozoa dengan metode DGC, sampel kemudian diinkubasi pada berbagai konsentrasi pentoksifilin, yaitu 50μg (PTX1), 100μg (PTX2), dan 200μg (PTX3). Selanjutnya dilakukan uji sperm chromatin dispersion (SCD) untuk mengevaluasi fragmentasi DNA spermatozoa.
Hasil : Persentase motilitas spermatozoa meningkat dan IFD spermatozoa menurun setelah dilakukan pencucian dengan metode DGC (setelah DGC) dibandingkan dengan semen awal (sebelum DGC). Penambahan PTX dengan konsentrasi 200 μg (PTX3) setelah DGC menunjukkan peningkatan persentase motilitas dan penurunan IFD spermatozoa tertinggi. Dari ketiga konsentrasi, PTX 100μg dan PTX 200 μg menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik dalam meningkatkan rata-rata motilitas spermatozoa (p<0.05). Rata-rata IFD menurun setelah DGC dan penambahan PTX pada ketiga dosis PTX (p>0.05).
Kesimpulan : Penambahan PTX dapat meningkatkan motilitas spermatoza secara signifikan dan menurunkan IFD spermatozoa, sehingga suplementasi PTX dapat digunakan untuk memilih spermatozoa dengan kualitas yang lebih baik setelah pencucian dengan metode DGC.

Background : Several methods were done to improve the success rate of intrauterine insemination (IUI), including Density Gradient Centrifugation (SDG) sperm preparation, nevertheless the successs rate still remain low. Pentoxifylline is known as a potent biological antioxidant that can play role to protet cells from oxidative damage caused by reactive oxygen species (ROS), which ultimately contribute to DNA damage of the sperm. Pentoxifylline can also play role as Cyclic adenosine monophosphate (cAMP) phosphodiesterase (PDE) inhibitor which may increase spermatozoa motility.
Objective : This study aimed to evaluate the effect of pentoxifylline supplementation on DNA fragmentation index (DFI) and sperm motility using DGC methods.
Methods : Semen samples were obtained from 15 men from partners of women who infertile (normozoospermia) and underwent IUI. Semen analysis was performed before and after sperm preparation using DGC methods. Then, samples were incubated with PTX in 50μg (PTX1), 100μg (PTX2), and 200μg (PTX3) concentration. Sperm DNA fragmentation index (DFI) was performed by sperm chromation dispersion (SCD) test to assess DNA fragmentation in whole semen and prepared sample as well as after supplementation with PTX.
Results : The percentage of spermatozoa motility increased and spermatozoa DFI decreased in prepared spermatozoa (after DGC) compared to whole semen (before DGC). PTX supplementation in 200μg showed the highest increase in spermatozoa motility and highest decrement of DFI. However, only 200 μg and 100 μg of PTX is statistically significant to increase spermatozoa motility ((p<0.05). There is statistically significant result in the reduction of DFI after DGC and PTX supplementation. (p<0.001).
Conclusion : After PTX supplementation, spermatozoa motility increased and DFI decreased significantly thus PTX supplementation may select spermatozoa with better quality.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refpo Rahman
"Pendekatan Hamiltonian tight binding digunakan untuk mempelajari sifat transport muatan di molekul DNA. Sifat transport muatan ini dipelajari dengan menggunakan dua model DNA yaitu model DNA Aperiodik dan model DNA G4. Model DNA Aperiodik terdiri dari 32 pasangan basa ATGC yang tersusun secara acak dengan sequence GCTAGTACGTGACGTAGCTAGGATATGCCTGA. Pada model ini dilakukan perhitungan menggunakan metode transfer matriks dan metode hamburan untuk mendapatkan probabilitas transmisi serta menghitung karakteristik I-V berdasarkan formula Landauer Büttiker dengan memvariasikan nilai kopling 𝛼 interstrand. Peningkatan nilai kopling 𝛼 interstrand memberikan dampak yang sangat baik terhadap transport muatan yaitu terjadinya peningkatan probabilitas transmisi dan karakteristik IV pada tegangan tinggi. Sedangkan, model DNA G4 terdiri dari 4 basa guanine yang tersusun membentuk struktur planar, g-quartet yang disusun secara bertumpuk. Pada model DNA ini dilakukan perhitungan panjang lokalisasi menggunakan metode transfer matriks dan perhitungan density of state (DOS) dan karakteristik I-V menggunakan pendekatan fungsi green di bawah pengaruh temperatur dan medan magnet. Temperatur menyebabkan terjadinya fluktuasi termal yang menurunkan panjang lokalisasi, density of state (DOS) dan karakteristik I-V di molekul DNA G4. Sedangkan, medan magnet menyebabkan terjadinya pergeseran fase keadaan elektron di jalur transport yang mempengaruhi panjang lokalisasi dan DOS yang berimbas pada peningkatan arus hingga di tegangan tinggi.

The tight binding Hamiltonian approach is used in studying charge transport properties DNA molecules. The charge transport properties are studied by using two DNA models, the Aperiodic DNA molecule and the G4 DNA molecule. The Aperiodic DNA model consist of 32 base pairs that ATGC arranged randomly with sequence GCTAGTACGTGACGT-AGCTAGGATATGCCTGA. In this model, transfer matrix method and scattering method are used in obtain transmission probability and calculating the I-V characteristic for various values of interstrand coupling α. The increase of α gives a very good impact on charge transport that is the increase of transmission probability and I-V characteristic at high voltages. G4 DNA model consists of planar structure of four guanine bases, g-quartet, which are stacked on top each other. In this DNA model, localization length is calculated using transfer matrix method and the density of state (DOS) as well as I-V characteristic are calculated using green function approach under the influence of temperature and magnetic field. The temperature causes thermal fluctuations that decreases the localization length, density of state (DOS) and I-V characteristics in G4 DNA molecule. Meanwhile, magnetic field causes a shift in electron wave phase along its travel path which is affecting the localization length and DOS which lead to current increament up to high voltage.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nissia Ananda
"Latar Belakang: Pembentukan jaringan parut terkait dengan fibroblast yang dihasilkan selama fase proliferasi dan salah satu strategi untuk menekan pembentukannya yang berlebihan adalah dengan menggunakan bahan perawatan luka. Penggunaan obat herbal saat ini diminati karena menghindari efek samping obat sintetik dan Hydnophytum formicarum berpotensi sebagai antioksidan dan anti inflamasi. Tujuan Penelitian: Menganalisis pengaruhekstrak Hydnophytum formicarum terhadap kerapatan kolagen, angiogenesis, panjang luka, dan reepitelisasi penyembuhan luka. Metode Penelitian: 24 ekor tikus Sprague Dawley dibagi dalam kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Luka dibuat menggunakan biopsy punch. Empat ekor tikus dari tiap kelompok di nekropsi pada hari ke 4, 7 dan 14. Analisa kerapatan kolagen, angiogenesis, panjang luka, dan reepitelisasi dilakukan menggunakan pemeriksaan hematoksilin eosin dan masson’s trichrome. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna pada angiogenesis, panjang luka, reepiteliasasi antar kelompok. Angiogenesis pada kelompok perlakuan memiliki jumlah yang lebih sedikit namun lebih matur. Selain itu terdapat interaksi antara pengaplikasian ekstrak Hydnophytum formicarum dan hari nekropsi terhadap kerapatan kolagen dan tingkat reepitelisasi. Kesimpulan: Penggunaan ekstrak Hydnophytum formicarum mempengaruhi pembentukkan jaringan parut yang ditunjukkan kerapatan kolagen, angiogenesis, reepitelisasi, dan panjang luka pada fase granulasi. Tidak terdapat kelainan spesifik pada luka pada kelompok perlakuan. Inhibisi angiogenesis pada aplikasiHydnophytum formicarum berhubungan dengan pembentukan jaringan parut pada luka.

Background: Formation of scar tissue associated with fibroblast and wound care material is used to suppress the formation of excessive scar tissue. Herbal medicine is currently popular because it avoids the side effects of synthetic drugs and Hydnophytum formicarum has antioxidant and anti-inflammation potential. Purpose: Analyzing the effects of Hydnophytum formicarum extract on collagen density, angiogenesis, wound length, reepithelialization in wound healing. Material and Method: 24 mice are divided in the control and treated group. Wounds were made using biopsy punch. Four rats from each group were necropsed on day 4, 7 and 14. Collagen density, angiogenesis, wound length, reepithelialization were then analyzed using hematoxylin eosin and masson’s trichrome staining. Results: There were significant differences in the results of the angiogenesis analysis, wound length, reepitheliasation between the groups. Angiogenesis in the treatment group had smaller number but more mature. There was interaction between the application of Hydnophytum formicarum extract and necropsy day on collagen density and reepithelialization rate. Conclusion: Hydnophytum formicarum extracts affected the formation of scar tissue as indicated by collagen density, angiogenesis, reepithelialization, wound length in granulation phases. Inhibition of angiogenesis in the application of Hydnophytum formicarum is related to the formation of scar tissue in the wound."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dania Labira
"Selama operasi peleburan bijih nikel menjadi matte dan slag di dalam electric furnace, dibutuhkan aktivitas rutin yang disebut kontrol slag level. Model perhitungan untuk pengukuran tinggi slag menggunakan pendekatan densitas diperoleh dari penelitiaan ini. Slag nikel terdiri dari berbagai elemen dengan jumlah kadarnya yang berbeda-beda, sehingga dapat mempengaurhi sifat densitas slag. Elemen yang digunaakan pada penelitian ini adalah Nikel dan Besi dengan temperatur slag konstan sebesar 1520oC. Beberapa betuk variabel yang digunakan untuk mengatahui hubungannya dengan densitas adalah %Ni, %Fe, %(Ni+Fe), dan rasio (Ni+Fe)/SiO2. Hasil penelitian ini menyatakan peningkatan jumlah besi akan meningkatkan densitas slag nikel, namun pada keadaan jumlah nikel yang sedikit tidak dapat memengaruhi densitas slag nikel. Pengujian ini juga menghasilkan suatu persamaan prediksi densitas slag nikel yang menggunakan variabel rasio (Ni+Fe)/SiO2. Dengan menggunakan persamaan prediksi densitas tersebut, hasil pengujian menyatakan bahwa peningkatan rasio (Ni+Fe)/SiO2 dari 0,48 – 0,62 di dalam slag nikel akan mengurangi ketinggian slag sebesar 19,63 inch
.During the nickel ore smelting into matte and slag in the Electric Furnace, daily activity called slag level control is needed. A calculation model for slag level measurement in furnace was established in this work, based on the density of the slag itself. Nickel slag consists of various elements with different contents and thus can influence the density behavior. The elements used in this research are Nickel and Iron with constant slag temperature at 1520oC. Several forms of variable are used to determine its relation with density, which are %Ni, %Fe, %(Ni+Fe), and (Ni+Fe)/SiO2. ratio. The test results state that an increase of Iron content can cause an increase of the nickel slag density but a small amount of Nickel can’t affect the nickel slag density. The test also obtained an equation for nickel slag density prediction using (Ni+Fe)/SiO2 ratio. By using the density prediction equation, the result shown that an increase of (Ni+Fe)/SiO2 ratio from 0,48 – 0,62 in nickel slag leads a decrease of slag level by 19,63 inch."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brigitha Dwinesti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kombinasi lilin dan karbon sebagai material ekuivalen jaringan yang dapat merepresentasikan jaringan tubuh manusia. Parameter atomik yang umum digunakan untuk merepresentasikan adalah densitas elektron dan nomor atom efektif. Penelitian ini menggunakan metode dual-energy CT (DECT) dengan menggunakan formulasi alpha blending (Möhler, 2017) dan DEEDZ (Saito, 2017). Sampel yang dievaluasi yaitu fantom sampel jaringan lemak (80% parafin, 10% cecek, dan 10% karbon), otot (80% gondorukem, 10% cecek, dan 10% karbon), white matter brain (68% gondorukem, 16% cecek, dan 16% karbon), dan grey matter brain (60% gondorukem, 20% cecek, dan 20% karbon). Berdasarkan hasil uji, fantom sampel lemak, otot, grey matter brain, dan white matter brain memiliki kesalahan relatif densitas elektron sebesar masing-masing 4.6%, 2.6%, 4.4%, dan 4.8%, serta kesalahan relatif nomor atom efektif masing-masing sebesar 11.9%, 19.7%, 19.5%, dan 19.4%. Selain itu, pada penelitian ini dilakukan pula verifikasi fantom sampel hati, air, dan PMMA dengan kombinasi penelitian sebelumnya. Fantom sampel hati, air, dan PMMA memiliki kesalahan relatif densitas elektron sebesar masing-masing 7.0%, 1.5%, dan 0.5%, serta kesalahan relatif nomor atom efektif masing-masing sebesar 16.7%, 22.6%, dan 2.1%.

This study aims to evaluate the combination of wax and carbon as tissue-equivalent material which can represent human body tissue. The atomic parameters used to represent it are electron density and effective atomic number. This study used dual-energy CT (DECT) method using alpha blending formulation (Möhler, 2017) and DEEDZ formulation (Saito, 2017). The samples evaluated in this study were phantom sample of fat (80% paraffin, 10% cecek, and 10% carbon), muscle (80% gondorukem, 10% cecek, and 10% carbon), white matter brain (68% gondorukem, 16% cecek, and 16% carbon), and gray matter brain (60% gondorukem, 20% cecek, and 20% carbon). Based on the test results, phantom samples of fat, muscle, grey matter brain, and white matter brain have a relative deviation of electron density of 4.6%, 2.6%, 4.4%, and 4.8%, and relative errors of effective atomic number of 11.9%, 19.7%, 19.5%, and 19.4%, respectively. This study also verified phantom samples of liver, water, and PMMA with a combination of previous studies. Phantom samples of liver, water, and PMMA have a relative deviation of electron density of 7.0%, 1.5%, and 0.5%, and relative errors of effective atomic numbers of 16.7%, 22.6%, and 2.1%, respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashyfa Santosa
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai studi kelayakan material ekuivalen jaringan spesifik pada rentang energi radiodiagnostik 80 kV hingga 130 kV , yang dikontruksi menggunakan campuran bahan organik berupa tepung beras dan lilin batik gondorukem, cecek, parafin . Dari hasil studi pendahuluan, didapatkan 4 jenis komposisi material ekuivalen, yaitu material ekuivalen jaringan adiposa, jaringan otot, jaringan otak dan organ hati. Masing-masing komposisi material ekuivalen jaringan kemudian akan melalui dua jenis metode uji, yaitu metode Dual Energy Computed Tomography DECT untuk mengetahui karakteristik sampel melalui besaran Hounsfield Unit HU, dan metode stoikiometri menggunakan Energy Dispersive Spectroscopy EDS untuk mengetahui karakteristik sampel melalui susunan jenis atom. Masing-masing data dari kedua metode kemudian akan diolah hingga mendapat nilai densitas elektron ?e dan nomor atom efektif Zeff . Hasil kalkulasi untuk metode uji DECT pada material ekuivalen jaringan adiposa, jaringan otot, jaringan otak dan organ hati menunjukan kesalahan literatur minimum sebesar 0,605 ; 0,732 ; 0,751 ; 0,670 untuk densitas elektron ?e dan 26,345 ; 26,417 ; 25,089 ; 24,617 untuk nomor atom efektif Zeff. Sedangkan untuk metode Stoikiometri, pengukuran dianggap tidak akurat karena atom hidrogen yang tidak dapat terdeteksi. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat akurasi metode DECT lebih baik dibandingkan metode stoikiometri, dengan hasil analisa dari keempat sampel menunjukan kesesuaian respon terhadap jaringan target, namun hanya pada jenis energi tinggi 130kV.

ABSTRACT
This research discusses the feasibility study of tissue specific equivalent material in radiodiagnostic energy range 80 kV to 130 kV, that are made from organic mixtures rice flour and waxes for batik gondorukem, cecek, paraffin . From the preliminary study, we obtain four types of equivalent material compositions, which are equivalent to adipose, muscle, brain, and liver. Each of the compositions will be evaluated using two methods, which is Dual Energy Computed Tomography DECT method in order to discover characteristic through Hounsfield Unit HU scale, and Stoichiometry with Energy Dispersive Spectroscopy EDS in order to discover characteristic through atoms composition. The test result then processed into the quantity of electron density e and effective atomic number Zeff . From DECT method, calculation of adipose, muscle, brain, and liver equivalent materials shows minimum literature error 0,605 0,732 0,751 0,670 for electron density e and 26,345 26,417 25,089 24,617 for effective atomic number Zeff . While for the Stoichiometric method, the measurement is considered inaccurate because the hydrogen atom cannot be detected. From these results, it can be concluded that the DECT method has better accuracy compared to stoichiometry method, which the four samples have a similar response that represents tissue target, but only when exposed with high energy 130kV ."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anzika
"Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pembangunan SDM dan tidak mungkin berkelanjutan tanpanya. Pertumbuhan PDB bertumpu pada pertumbuhan suplai tenaga kerja dan pertumbuhan produktivitas tenaga kerja. Maka hambatan dalam pembangunan SDM dapat menyebabkan momentum bonus demografi 2030-2040 dapat berbalik menjadi ancaman beban demografi bagi pembangunan ekonomi Indonesia masa depan. Tanda-tanda menuju ancaman tersebut mulai terlihat dari tingginya ICOR Indonesia yang disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM, sehingga terjadi in-efisiensi investasi yang menyebabkan stagnansi pertumbuhan ekonomi nasional. Meskipun investasi per PDB Indonesia tergolong tinggi dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara lainnya, namun laju peningkatan investasi lima tahun terakhir justru diikuti oleh kecenderungan menurunnya penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan model ekonometrik yang dikembangkan dari fungsi produksi Cobb-Douglass dan regresi panel data random effect model dengan priode analisis 2014-2018 ini, penulis menemukan bahwa produktivitas tenaga kerja berdasarkan jenjang pendidikan dan profitabilitas perusahaan di PT Dos Ni Roha secara simultan berpengaruh signifikan terhadap sisi permintaan tenaga kerja berdasarkan jenjang pendidikan. Namun secara parsial, tenaga kerja tamatan SD dan S2 pada entitas subjek penelitian tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah permintaan tenaga kerja berdasarkan jenjang pendidikan selama periode analisis.

Economic growth is determined by human resource development and cannot be sustainable without it. GDP growth is based on growth in labor supply and growth in labor productivity. Therefore the obstacles in human resource development can cause the demographic bonus momentum of 2030-2040 to turn into a threat to the demographic burden for Indonesia's future economic development. Signs towards this threat can be seen from Indonesia's high ICOR caused by the low quality of human resources, resulting in investment inefficiency that has stagnated national economic growth, although investment per Indonesian GDP is relatively high compared to other Southeast Asian countries. The rate of increase in investment over the past five years has actually been accompanied by a downward trend in employment. Based on the results of the study using an econometric model developed from the Cobb-Douglass production function and random effects model panel regression with the 2014-2018 analysis period, the authors found that labor productivity based on education levels and company profitability simultaneously had a significant effect on the demand side of labor based on educational stage in PT Dos Ni Roha. But partially, elementary and graduate workforce on research subject entities did not significantly influence the number of workforce requests based on their level of education during the analysis period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>