Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145440 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Rosida Nurullah
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah occupational self-efficacy memediasi hubungan antara dukungan sosial dan career indecision. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan metode korelasional dengan menggunakan sampel individu pada usia 25−44 tahun dan sedang bekerja selama minimal enam bulan N= 167). Ketiga variabel diukur menggunakan Career Decision Scale (CDS), Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), dan Occupational Self-Efficacy(OCCSEFF). Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa terdapat direct effect (= .09, .05) yang tidak signifikan dan indirect effect (r= -.52, p.05) yang signifikan, dan mengindikasikan bahwa occupational self-efficacy memediasi secara penuh hubungan antara dukungan sosial dan career indecision. Dengan kata lain, dukungan sosial harus melewati occupational self-efficacy terlebih dahulu untuk memengaruhi career indecision. 

ABSTRACT
The purpose of this study is to determine whether occupational self-efficacy mediates the relationship between social support and career indecision. This research is a quantitative study and uses a correlational method using a sample of individuals at the age range of 25−44 years and were working for at least six months (N = 167). The three variables are measured by The Career Decision Scale (CDS), Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), and Occupational Self-Efficacy (OCCSEFF). The result of mediation analysis has shown the direct effect (r= .09, p> .05) that is not significant and a significant indirect effect (r= -.52, p< .05), which indicated that occupational self-efficacy fully mediates the relationship between social support and career indecision. In other words, social support must pass through occupational self-efficacy first to influence career indecision."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Felisa
"Tingginya angka ketidaksesuaian karier dengan minat mahasiswa di Indonesia menunjukkan tingkat efikasi diri dalam pemilihan keputusan karier yang rendah di Indonesia. Dalam hal ini, pola asuh orang tua yang tepat dapat menjadi bekal bagi individu untuk mengembangkan efikasi diri, khususnya di bidang karier. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perceived parenting style dan career decision making self-efficacy mahasiswa di Indonesia. Peneliti menggunakan dua instrumen penelitian, yakni Parental Authority Questionnaire (PAQ) dan Career Decision Making Self-Efficacy Indonesia Version (CDMSE-Ind) untuk mendapatkan data terkait variabel tersebut. Penelitian ini melibatkan 146 mahasiswa dengan rentang usia 18-25 tahun. Analisis statistik menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap pola asuh orang tua otoritatif berkorelasi positif signifikan pada CDMSE (r = 0,411, p < .001). Artinya, semakin tinggi kecenderungan pola asuh otoritatif yang dipersepsikan mahasiswa, semakin tinggi pula tingkat efikasi diri dalam pemilihan keputusan karier. Sedangkan persepsi mahasiswa terhadap pola asuh orang tua otoriter tidak memiliki hubungan yang signifikan. Hasil penelitian mengimplikasikan bahwa penggunaan pola asuh otoritatif paling tepat untuk menumbuhkan efikasi diri dalam pemilihan keputusan karier individu.

The high rate of career misalignment with student interests in Indonesia indicates a low level of career decision making self-efficacy among Indonesians. In this case, proper parental upbringing can serve as a foundation for individuals to develop self-efficacy, especially in career-related areas. This study aims to determine whether there is a relationship between perceived parenting style and career decision making self-efficacy among university students in Indonesia. The researchers used two research instruments: the Parental Authority Questionnaire (PAQ) and the Career Decision Making Self-Efficacy Indonesia Version (CDMSE-Ind) to collect data on these variables. The study involved 146 students aged 18-25 years. Statistical analysis showed that students' perceptions of authoritative parenting style significantly and positively correlated with CDMSE (r = 0.411, p < .001). This means that the higher the tendency for authoritative parenting perceived by the students, the higher their level of self-efficacy in career decision making. In contrast, students' perceptions of authoritarian parenting style did not show a significant relationship. The study's findings imply that the use of authoritative parenting is most appropriate for fostering self-efficacy in career decision making."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Andriani
"Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat pengaruh self-compassion sebagai mediator dalam hubungan antara peer relatedness dan efikasi diri dalam keputusan karier. Peneliti menggunakan adaptasi Bahasa Indonesia dari alat ukur The Youth Relatedness Scale untuk mengukur peer relatedness, Self-Compassion Scale untuk mengukur self-compassion, dan Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form untuk mengukur efikasi diri dalam keputusan karier. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 650 orang siswa SMA kelas XI dan XII dari berbagai area di Jabodetabek. Hasil analisis menunjukkan bahwa self-compassion memiliki pengaruh yang signifikan dalam memediasi hubungan antara peer relatedness dan efikasi diri dalam keputusan karier siswa SMA (p < 0.05). Hasil dari penelitian ini dapat memberikan implikasi praktis bagi sekolah agar dapat menciptakan iklim kelas dan sekolah yang kompak dan suportif, serta lebih melatih keterampilan sosial siswa agar dapat membangun hubungan pertemanan yang positif yang dapat mendukung perkembangan kariernya.

This quantitative research aims to see the effect of self-compassion as a mediator in the relationship between peer relatedness and career decision self-efficacy. Researcher used Indonesian adaptation from The Youth Relatedness Scale to measure peer relatedness, Self-Compassion Scale to measure self-compassion, and Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form to measure self-efficacy in career decisions. The sample in this study are 650 high school students in 11th and 12th grade from various areas in Greater Jakarta. The results of the analysis showed that self-compassion had a significant influence in mediating the relationship between high school students peer relatedness and career decision self-efficacy (p <0.05). The results of this study can have practical implications for schools to create a unified and supportive classroom and school climate, and train students social skills better so they could build positive friendships with peers that can support their career development."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firosyana Rizki Amalia
"Tahap perkembangan karier maupun proses dalam mengambil keputusan karier yang dijalani oleh remaja tanpa kekhususan dengan remaja yang memiliki kekhususan tidak berbeda. Individu dengan kekhususan mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan lingkungan yang berbeda dibandingkan individu tanpa kekhususan sehingga pengalaman yang berbeda inilah yang kemudian memengaruhi perkembangan mereka. Misalnya saat mereka melakukan penilaian mengenai diri mereka. Individu yang merasa dirinya mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan karena kekhususan tertentu akan merasa tidak yakin dalam melaksanakan tugas tertentu. Namun dukungan sosial dapat membantu remaja berkebutuhan khusus untuk merasa lebih yakin dengan diri mereka. Oleh karena itu, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk melihat peranan dukungan sosial terhadap adaptabilitas karier remaja berkebutuhan khusus melalui peran mediasi career decision self-efficacy. Pengukuran adaptabilitas karier, career decision self-efficacy dan dukungan sosial dilakukan dengan menggunakan CAAS Savickas Porfeli, 2012 , CDSE-SF Betz Taylor, 1983 dan dimensi verbal persuasion dan vicarious experience dari skala CEDLE Lent et al., 2017 secara berurutan. Penelitian dilakukan terhadap 210 remaja berkebutuhan khusus yang dikelompokkan sebagai remaja tuna netra, tuna rungu dan tuna daksa. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah multiple regression dengan uji peran mediasi dianalisis dengan menggunakan macro PROCESS buatan Hayes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial yang berasal dari guru memiliki pengaruh yang signifikan dalam pembentukan adaptabilitas karier melalui peran mediasi career decision self-efficacy. Hal ini berarti guru memiliki peranan yang signifikan dalam membentuk keyakinan remaja untuk menentukan jalur karier yang akan dijalani yang kemudian akan memengaruhi adaptabilitas kariernya.

Stages of career development and the process of making career decisions undertaken by typically developing adolescence and special need adolescence going through the same path. However, special needs individuals experienced different interaction with environments than typically develop individuals so that these different experiences subsequently affect their development. Individuals who felt difficulty in interacting with the environment because of their special need will somehow feel unsure in performing tasks. But social support might help adolescents with special needs to feel more confident in themselves. Therefore, the aim of present study is to examine the social support effect on special needs adolescence rsquo s career adaptability through career decision self efficacy as mediator. The measurement of on career adaptability, career decision self efficacy and social support was done by using CAAS Savickas Porfeli, 2012 , CDSE SF Betz Taylor, 1983 and the verbal persuasion and vicarious experience dimensions of the CEDLE scale Lent et al., 2017 , respectively. The study involved 210 adolescents with special needs classified as visual impairment, hearing impairment and physically disabled. Statistical analysis that being used is multiple regression with mediation role test analyzed by using PROCESS rsquo macro made by Hayes. The results show that social support from teachers has a significant role in forming adolescence rsquo s career adaptability through the role of career decision self efficacy as mediator. This means that teachers have a significant role in shaping adolescent confidence to determine which career path that will be undertaken and then influence his her career adaptability."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51424
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Ayu Kakata
"Tuntutan di dunia kerja yang terus berubah mengikuti perkembangan zaman menjadi tantangan bagi mahasiswa tingkat akhir untuk mempersiapkan diri dalam kariernya sehingga mereka perlu memiliki adaptabilitas karier. Adaptabilitas karier dapat ditingkatkan dengan persepsi dukungan sosial. Hubungan keduanya dapat dijelaskan melalui hubungan mediasi oleh variabel efikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran efikasi diri dapat menjadi mediator hubungan persepsi dukungan sosial dan adaptabilitas karier. Partisipan merupakan mahasiswa tingkat akhir (N = 218) yang berusia 18-25 tahun yang pernah melakukan magang. Hasil penelitian menemukan efikasi diri secara parsial memediasi hubungan persepsi dukungan sosial dan adaptabilitas karier.

Changing demands in a rapidly growing working field era has become a challenge for final year students to pursue their career goals. High career adaptability is needed to attain success during the transition to work life. One of the factors to enhance career adaptability is perceived social support. Their relationship can further be explained by self-efficacy. The purpose of this research is to identify self-efficacy  as a mediator between perceived social support and career adaptability. Participants were final year students (N = 218) from age 18 - 25 who had done internships. The result was self-efficacy could partially mediate the relationship between perceived social support and career adaptability."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafika Dwisthiyahapsari
"BUMN dan instansi pemerintahan di Indonesia mulai menyadari pentingnya keterikatan karyawan dalam menyukseskan organisasi. Salah satu indikator keterikatan karyawan yaitu komitmen afektif. Dengan menggunakan teori Conservation of Resources (COR), penelitian ini bertujuan untuk menguji peran occupational self-efficacy sebagai mediator dalam hubungan antara occupational future time perspective OFTP dan komitmen afektif. Peneliti berargumentasi bahwa individu dengan OFTP yang tinggi cenderung memandang masa depannya dipenuhi dengan banyaknya waktu dan kesempatan pekerjaan di organisasi sehingga individu berusaha mengoptimalkan kesempatan tersebut dengan menginvestasikan sumber daya personal dan organisasional dalam membangun kompetensinya. Hal ini mengarah pada peningkatan occupational self efficacy atau keyakinan karyawan pada kompetensinya dalam menangani pekerjaan dan kemudian meningkatkan keterikatan emosional terhadap organisasi yang menyediakan pekerjaan tersebut. Data diperoleh melalui survei secara luring dan daring pada beberapa BUMN dan instansi pemerintah N = 223. Data dianalisis dengan menggunakan Process Hayes macro versi 3.4 pada IBM SPSS versi 22. Hasil menunjukan adanya efek tidak langsung yang signifikan dari OFTP pada komitmen afektif melalui occupational self efficacy. Berdasarkan hasil tersebut, implikasi praktis penelitian ini yaitu organisasi dapat menerapkan program yang membantu meningkatkan OFTP dan occupational self efficacy untuk meningkatkan komitmen afektif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Lestari Suharso
"Efikasi diri dalam keputusan karier menjadi topik yang penting dalam perkembangan karier mahasiswa karena banyak dikaitkan dengan ketidakpastian karier, kestabilan dan persistensi karier seseorang. Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dukungan kontekstual, hambatan kontekstual dan kepribadian proaktif terhadap efikasi diri dalam keputusan karier pada mahasiswa melalui self-directed learning berdasarkan Social Cognitive Career Theory SCCT. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 496 mahasiswa semester 4 dari seluruh fakultas di Universitas Indonesia. Partisipan diminta untuk menjawab pertanyaan dari Career Decision Self-Efficacy Short Form, Dukungan dan Hambatan Kontekstual, 17-item Proactive Personality Scale dan Student Self-Directed Learning Questionaire.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan kontekstual dan kepribadian proaktif memiliki pengaruh secara langsung maupun tidak langsung melalui self-directed learning secara positif dan signifikan terhadap efikasi diri dalam keputusan karier. Hambatan kontekstual memiliki pengaruh tidak langsung melalui self-directed learning secara negatif dan signifikan terhadap efikasi diri dalam keputusan karier terhadap efikasi diri dalam keputusan karier. Penelitian ini memiliki keterbatasan teoritik karena pembahasan hanya berbasis pada pandangan SCCT model pilihan karier. Padahal dalam perkembangannya teori SCCT mengembangkan beberapa model yang dapat memperluas pembahasan efikasi diri dalam keputusan karier.
Penelitian ini memiliki implikasi praktis bahwa mahasiswa yang memiliki ciri-ciri kepribadian proaktif akan tercermin pada seseorang yang memiliki ciri-ciri self-directed learning, yaitu bertanggung jawab terhadap pendidikan yang ditekuni dan dapat beradaptasi terhadap hambatan yang dijumpainya. Saran penelitian ini antara lain untuk memantapkan efikasi diri dalam keputusan karier, hambatan perlu diminimalisir dengan meningkatkan self-directed learning, membangun inisiatif mahasiswa dan meningkatkan dukungan kontekstual.

Career decision self efficacy is an important topic in the career development because it is associated with career uncertainty, stability and persistence of one 39 s career. The aim of this study is to examine the effect of contextual support, contextual barriers, and proactive personality on career decisions self efficacy through self directed learning, based on Social Cognitive Career Theory. A quantitative study is carried out, involving 496 fourth semester students from all faculties in Universitas Indonesia. Participants have to answer the Career Decision Self Efficacy Short Form Scale, Support and Barriers Contextual Scale, 17 item Proactive Personality Scale and the Student Self Directed Learning Questionnaire.
The results showed that support contextual and proactive personality has a direct and indirect effect through self directed learning in a positive and significant impact on career decision self efficacy. Contextual barriers have an indirect effect through self directed learning in a negative and significant impact on career decision self efficacy. This study has limitations because the theoretical discussion is only based on the views SCCT model of career choice. Whereas SCCT has developed several models to expand the discussion of career decision self efficacy.
This research has practical implications that students who have a proactive personality traits will be reflected as a person who has the characteristics of self directed learning, which is responsible for their education and can adapt to any obstacles encountered. The suggestion of this research is to establish career decision self efficacy, barriers need to be minimized by increasing self directed learning, build student rsquo s initiative and improve contextual support.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
D1717
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Rahmania El Barusi
"Masa transisi dari perkuliahan ke dunia kerja merupakan periode yang penuh tantangan bagi mahasiswa tingkat akhir. Masa transisi ini seringkali diwarnai dengan berbagai ketidakpastian dan perubahan, sehingga menuntut individu untuk memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran career decision self-efficacy dalam memediasi hubungan antara parental career-related behavior dan adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian non-eksperimental. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa program sarjana (N=256) dari berbagai universitas di Jabodetabek yang sedang menempuh semester 6 atau lebih. Career Decision Self-Efficacy Scale – Short Form (CDSE-SF), Career Adapt-Abilities Scale (CAAS), Parental Career-Related Behavior Scale (PCB-S) menjadi alat ukur dalam penelitian ini. Pengolahan data dilakukan menggunakan Pearson Correlation dan macro PROCESS dari Hayes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa career decision self-efficacy dapat menjadi variabel mediator parsial dalam hubungan antara support parental career-related behavior dengan adaptabilitas karier, dan menjadi mediator penuh dalam hubungan antara interference dan lack of engagement parental career-related behavior dengan adaptabilitas karier. Penelitian ini memiliki implikasi bahwa peningkatan career decision self-efficacy dan dukungan karier dari orang tua dapat meningkatkan adaptabilitas karier mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini memberikan manfaat bagi pengembangan karier di perguruan tinggi, mahasiswa, dan orang tua.

The transition from college to the workforce is a challenging period for senior year college students. These transitional periods are often colored with a variety of uncertainties and changes, thus demanding that individuals have good adaptability. This study aims to examine the role of career decision self-efficacy in mediating the relationship between parental career-related behavior and career adaptability among senior year college students. This is a quantitative study with a non-experimental research design. Purposive sampling was used to collect data from 256 undergraduate students from various universities in the Jabodetabek area who were in their 6th semester or higher. The research instruments used were the Career Decision Self-Efficacy Scale – Short Form (CDSE-SF), Career Adapt-Abilities Scale (CAAS), and Parental Career-Related Behavior Scale (PCB-S). Data analysis was conducted using Pearson Correlation and Hayes' macro PROCESS. The results of this study showed that career decision self-efficacy can be a partial mediator in the relationship between support parental career-related behavior and career adaptability, and a full mediator in the relationship between interference and lack of engagement parental career-related behavior and career adaptability. This research has implications that improved career decision self-efficacy and support parental career related behavior can improve the career adaptability of senior year college students. This study provides benefits for career development in higher education, students, and parents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhaniar Gusna Fatimah
"Dalam proses pemilihan karier, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa efikasi-diri keputusan karier dapat diprediksi dari gaya berpikir. Namun, efikasi-diri keputusan karier dapat berbeda antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini ingin melihat peran gender sebagai moderator pada hubungan gaya berpikir dengan efikasi-diri keputusan karier siswa SMA. Jumlah responden penelitian ini adalah 353 siswa SMA. Selanjutnya variabel diukur dengan menggunakan kuesioner penelitianya itu skala Career Decision Self-Efficacy-Short Form dan Thinking Style Inventory-Revised II yang sudah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Data dianalisis menggunakan program macro PROCESS dari Hayes yang terdapat dalam SPSS. Hasil menunjukkan bahwa gender hanya dapat memoderasi hubungan gaya berpikir tipe I dengan efikasi-diri keputusan karier pada siswa SMA (b3 -0,24, t-2,51, p 0,05); sedangkan gender tidak menjadi moderator pada hubungan gaya berpikir tipe II dengan efikasi-diri keputusan karier siswa SMA (b3 -0,12, t-1,28, p 0,5). Limitasi dan saran untuk penelitian selanjutnya didiskusikan.

In the career selection process of high school students, previous research has shown that career decision self-efficacy can be predicted from thinking styles. However, the self-efficacy of career decisions can differ between men and women. Therefore, the purpose of this study is to look at the role of gender as a moderator in the relationship of thinking styles with the self-efficacy of career decisions of high school students. The number of respondents in this study were 353 high school students. Furthermore the variables were measured using a research questionnaire namely the Career Decision Self-Efficacy-Short Form (CDSE-SF) scale and Thinking Style Inventory-Revised II (TSI-R2) which had been adapted into Indonesian. Data were analyzed using PROCESS macros program from Hayes that contained in SPSS. The results show that gender can only moderate the relationship of type I thinking styles with career decision self-efficacy in senior high school students (b3 -0,24, t-2,51, p 0,05); while gender doesnt become a moderator in the relationship of type II thinking styles with career decision self-efficacy of high school student (b3 -0,12, t -1,28, p 0,5). Limitation and suggestions for further research are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T55167
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Neslianita
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara keberfungsian keluarga dengan efikasi diri dalam keputusan karier pada siswa kelas 12 di Jabodetabek. Keberfungsian keluarga diukur menggunakan alat ukur Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale II FACES II dan Family Communication Scale FCS. Sedangkan efikasi diri dalam keputusan karier diukur menggunakan alat ukur Career Decision Self-Efficacy Short Form CDSE-SF. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 333 siswa kelas 12.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara keberfungsian keluarga dengan efikasi diri dalam keputusan karier pada siswa kelas 12 di Jabodetabek. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi keberfungsian keluarga yang dipersepsikan siswa maka semakin tinggi pula efikasi diri dalam keputusan karier yang dimilikinya. Penelitian ini juga memperoleh hasil bahwa terdapat dua dimensi keberfungsian keluarga yang berperan secara signifikan terhadap efikasi diri dalam keputusan karier pada siswa kelas 12 yaitu dimensi fleksibilitas dan dimensi komunikasi.
Pada penelitian ini, kontribusi keberfungsian keluarga terhadap efikasi diri dalam keputusan karier hanya 7, kemungkinan besar terdapat faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap efikasi diri dalam keputusan karier. Oleh karena itu, pada penelitian selanjutnya perlu dipertimbangkan faktor eksternal lainnya seperti peran guru atau teman sebaya pada siswa kelas 12.

This study was conducted to examine the relationship between family functioning and career decisions self efficacy on 12th grade students in Jabodetabek. Family functioning is measured by Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale II FACES II and Family Communication Scale FCS. Meanwhile, career decisions self efficacy is measured by Career Decision Self Efficacy Short Form CDSE SF. The total of sample used in this study amounts to 333 students of 12th grade.
The result of this study indicates a significant positive relationship between between family functioning and career decisions self efficacy on 12th grade students in Jabodetabek. This result indicates that the higher the family functioning that is perceived by 12th grade students, the higher their career decision self efficacy become. This study also found the result that there are two dimensions of family functioning that contribute significantly to career decision self efficacy on 12th grade students which is flexibility and communication.
In this study, the contribution of family functioning to career decision self efficacy is only 7, most likely there are other factors that contribute to career decision self efficacy. Therefore, further research should consider other external factors such as the role of the teacher or peer group on 12th grade students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>