Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150850 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhanika Purnasari
"Memberikan proteksi terhadap kemungkinan terjadinya kerugian merupakan hal yang sangat penting dalam setiap perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi dapat mengestimasi semua risiko yang mungkin dihadapi dengan alat ukur risiko. Value at Risk merupakan salah satu alat ukur risiko dalam industri asuransi, yang didefinisikan sebagai kuantil dari distribusi total kerugian. Sebagai kuantil, dapat menjadi kurang representatif apabila terdapat banyak nilai kerugian yang melebihi dikarenakan informasi kerugian pada ekor kanan distribusi tidak tergambarkan dengan baik. Untuk itu, diperkenalkan Tail Value at Risk yang merata-ratakan besarnya kerugian yang lebih besar daripada. Penggunaan membantu perusahaan untuk memperoleh gambaran mengenai modal yang harus disiapkan untuk mengatasi risiko yang dapat terjadi.
Estimasi risiko yang lebih baik juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan teori kredibilitas, yang mengombinasikan risiko individu dan risiko kelompok pemegang polis dengan bobot tertentu. Bobot yang tepat diperoleh melalui peminimuman antara parameter yang memprediksi kerugian di masa depan dan penaksirnya. Secara umum, penelitian ini membahas mengenai model berdasarkan teori kredibilitas Bahlmann beserta penaksir dari parameter-parameter model tersebut. Risiko individu direpresentasikan dengan individu, sementara risiko kelompok direpresentasikan dengan rata-rata individu dalam suatu kelompok. Penerapan model ini dilakukan dengan menggunakan data klaim dari salah satu perusahaan asuransi di Indonesia.

Providing protection against losses is important issue in every insurance company. Insurance company could estimate all risks which must be faced by risk measures. Value at Risk as one of risk measures that is used in insurance industry, is defined as quantile of aggregate losses distribution. As a quantile, could be less representative if there are losses which far exceed because losses in the right tail distribution cannot be well-explained. For this reason, which averages losses that are greater than was introduced. Using, insurance company could obtain approximation of capital needed due to certain losses which possibly happen.
Better risk estimation could also be obtained by credibility theory, which combines both individual and group risk information with certain weights. The proper weights are obtained by minimizing the expected squared error between parameter used to predict future losses and its estimator. In general, Credible model based on credibility theory and the parameters estimator will be derived in this research. Individual risk is represented by certain policyholders meanwhile, group risk is represented by average of every policyholders. Numerical simulation based on one of the insurance companys claim data in Indonesia will also be demonstrated.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Audryna
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh koneksi politik dan tata kelola perusahaan terhadap tarif pajak efektif perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan cara pengujian statistik melalui model regresi data panel yang diolah menggunakan aplikasi STATA 12.0. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan pengumpulan melalui teknik content analysis. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian 2008-2017. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah koneksi politik dan tata kelola perusahaan, sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah tarif pajak efektif.Penelitian ini juga didukung oleh variabel kontrol, antara lain size,leverage, dan market to book value.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan memiliki pengaruh signifikan secara positif terhadap tarif pajak efektif sedangkan koneksi politik cenderung tidak memilikipengaruh.

The aim of this research is to analyze the political connection and corporate governance on the tax aggressiveness at mining sector companies listed in the Indonesia Stock Exchange by testing statistics through a panel data regression model which is processed by STATA 12.0. This study used secondary data with content analysis techniques. The research sample was determined by a purposive sampling technique at mining sector companies listed in the Indonesia Stock Exchange during 2008-2017 period. The independent variables used in this study are political connection and corporate governance,while the dependent variable in this study is effective tax rates.This research is also supported by control variables, including company size, leverage, and market to book value. In this research, the results show that corporate governance has a significant positive effect on effective tax rate. Meanwhile,political connection has not a significant effect."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Lukito Wibowo
"Penelitian ini menguji dan menganalisis pengaruh multinationality, pemanfaatan tax haven, dan corporate governance terhadap praktik thin capitalization. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan data sampel dari 178 perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan pengaruh signifikan antara pemanfaatan tax haven dengan praktik thin capitalization dengan proksi debt to equity ratio. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki karakter multinationality, proporsi komisaris independen yang lebih tinggi, kepemilikan institusional, serta menggunakan auditor big-4 memiliki hubungan negatif dan pengaruh signifikan dengan praktik thin capitalization.

This study aim to examines and analyzes the influence of multinationality, tax havens utilization and corporate governance toward the practices of thin capitalization. This research uses quantitative approach by using data sample of 178 publicly listed companies in Indonesia Stock Exchange year 2013-2015.
The results calculate that there is significant and positive association between the utilization of tax havens with the practice of thin capitalization using debt to equity ratio proxy. Conversely, companies that have the character of multinationality, the higher proportion of independent commissioners, institutional ownership, and big-4 auditor utilization has a significant and negative association with thin capitalization.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adistya Isari Noorputri
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan dan reformasi perpajakan terhadap tarif pajak efektif. Variabel yang digunakan adalah ukuran perusahaan, ROA, leverage, capital intensity, inventory intensity, dan reformasi perpajakan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 88 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2015. Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap tarif pajak efektif, sedangkan ROA, inventory intensity, dan reformasi perpajakan berpengaruh secara negatif dan signifikan. Namun, leverage dan capital intensity tidak terbukti berpengaruh terhadap tarif pajak efektif.

The purposes of this research is to know the influence of firm characteristic and tax reform to effective tax rates. Variable used are firm size, ROA, leverage, capital intensity, inventory intensity, and tax reform. The sample of this study was 88 companies listed on the Indonesian Stock Exchange in 2009 2015. The result showed that firm size positively affects the effective tax rates on companies listed on the Indonesian Stock Exchange in 2009 2015, otherwise ROA, inventory intensity, and tax reform negatively affects the tax avoidance. However, leverage and capital intensity did not influence the effective tax rates."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S66556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Rizka Wildani
"Struktur modal merupakan komposisi dan proporsi hutang jangka panjang dan ekuitas yang ditetapkan perusahaan dalam membiayai perusahaan. Keputusan struktur modal dapat dipengaruhi oleh perubahan tarif pajak dan juga variabel variabel lainnya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis ingin menguji tentang pengaruh variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal diantaranya perubahan tarif pajak, non debt tax shield, profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan. Sampel penelitian ini adalah 82 perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2006 - 2010 sehingga ada 410 data penelitian.
Metode pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17.0. Hasil penelitian ini menunjukkan perubahan tarif pajak pada perusahaan yang memiliki laba kecil, non debt tax shield, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan profitabilitas dan likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal.

Capital structure is the composition and proportion of long-term debt and equity finance company established in the company. Capital structure decisions can be influenced by changes in tax rates and other variables. Therefore, in this study the authors wanted to test the effects of variables that affect the capital structure including changes in tax rates, non debt tax shield, profitability, liquidity, and firm size.
This study sample was 82 companies listed on the Indonesian Stock Exchange in the period 2006 to 2010, so there are 410 research data. Methods of data processing performed in this study using SPSS 17.0 software. The results of this study showed changes in tax rates in low profit companies, non debt tax shield, and firm size has positive and significant impact on capital structure. Meanwhile, profitability and liquidity and significant negative effect on capital structure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Christina
"Skripsi ini membahas pengaruh signifikan asing, direksi asing, transaksi ke pihak berelasi di luar negeri, operasi di luar negeri multinationality , serta thin capitalization terhadap agresivitas pajak. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan sampel 150 perusahaan yang terdaftar di BEI selama tahun 2011-2015. Hasil regresi data panel membuktikan adanya direksi asing dan transaksi ke pihak berelasi di luar negeri berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak, serta kepemilikan asing yang signifikan berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah dalam mempertajam fokus kebijakan untuk mencegah agresivitas pajak di Indonesia yang umumnya dilakukan oleh perusahaan multinasional.

This study focus on analyzing the impact of significant foreign ownership, foreign directors, international related party transaction, overseas operations, and thin capitalization on tax aggressive. This quantitative research uses sample of 150 listed companies with starting period from 2011 2015. The study finds that the existence of foreign directors and international related party transaction have positive effect on tax aggressive, while the significant foreign ownership has negative effect on tax aggressive. This study is expected to be a reference for the government in enhancing the focus of policies that can prevent aggressive tax which are often carried out by multinational companies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lili Fajri Dailimi
"

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tarif pajak efektif perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan cara pengujian statistik melalui model regresi data panel yang diolah menggunakan aplikasi STATA 12.0. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan dengan metode gabungan (mixed methods), dimana metode kuantitatif sebagai metode utama, dan metode kualitatif sebagai metode pendukung atas hasil pengolahan data. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling pada perusahaan dalam indeks sektoral yang terdiri dari 9 sektor usaha yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian 2009-2018. Adapun indeks sektoral terdiri dari yakni: sektor pertanian, sektor dasar dan kimia, sektor barang konsumsi, sektor keuangan, sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi, sektor pertambangan, sektor aneka industri, sektor properti, real estate dan konstruksi bagunan serta sektor perdagangan, jasa dan investasi.Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, leverage, proporsi komisaris independen dan kepemilikan pemerintah. Sementara variabel terikat pada penelitian ini adalah tarif pajak efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan,  tingkat profitabilitas serta  tata kelola perusahaan yang diproksikan dengan  proporsi komisaris independen memiliki pengaruh signifikan terhadap tarif pajak efektif, meskipun dengan korelasi yang berbeda. Dimana ukuran perusahaan berkorelasi negatif, sementara tingkat profitabilitas dan tata kelola perusahaan berpengaruh negatif terhadap tarif pajak efektif. Sedangkan leverage dan faktor kepemilikan pemerintah cenderung tidak memiliki pengaruh yang signifikan.

 


The aim of this research is to analyze the factors that affect the effective tax rates of company at 9 different sector companies listed in the Indonesia Stock Exchange by testing statistics through a panel data regression model which is processed by STATA 12.0. The research approach used in this study is mixed methods, which the quantitative method as the main method, and the qualitative method as a supporting method.The research sample was determined by purposive sampling technique on companies in the sectoral index consisting of 9 business sectors listed on the Indonesia Stock Exchange with the study period 2009-2018. The sectoral index consists of: agriculture, basic and chemical sectors, consumer goods sector, financial sector, infrastructure sector, utilities and transportation, mining sector, various industri sectors, property sector, real estate and building construction as well as trade, services and investment. The independent variables used in this research are company size, profitability, leverage, the proportion of independent commissioners and government ownership, while the dependent variable is the effective tax rate (ETR). In this research, the results showed that company size, profitability (ROA) and corporate governance have a significant effect on effective tax rates, although with different correlations. Where the size of the company is negatively correlated, while the profitability ratio and corporate governance negatively affects the effective tax rate. Meanwhile, leverage and government ownership has not a significant effect.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Estri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh tarif pajak progresif terhadap perilaku penggelapan pajak penghasilan orang pribadi di Indonesia. Sampel penelitian yang digunakan merupakan data hasil audit pajak Wajib Pajak Orang Pribadi di seluruh Indonesia untuk Tahun Pajak 2001 hingga 2012. Hasil analisis regresi Model Tobit dengan pooled data menunjukkan bahwa penerapan sistem tarif progresif cenderung mendorong perilaku penggelapan pajak di Indonesia. Demikian pula perubahan kebijakan tarif pajak dan braket lapisan penghasilan kena pajak yang ditetapkan melalui Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 turut serta berkontribusi terhadap tingkat penggelapan pajak. Oleh karena itu, besaran Marginal Tax Rates maupun rentang braket penghasilan kena pajak menjadi hal yang krusial dalam menekan penggelapan pajak.

The aim of this research was finding out how the progressive personal income tax had impact on the tax evasion behavior in Indonesia. The research sample used was the tax audit result data of personal taxpayer in the whole Indonesia for tax year 2001 to 2012. The result of Tobit Model regression analysis with pooled data showed that the progressive tariff system was inclined to drive tax evasion behavior in Indonesia. Likewise, the change of tax rates and taxable income bracket enforced through the Law of Income Tax No. 36 of 2008 also contributed on the level of tax evasion in Indonesia. Therefore, the magnitude of Marginal Tax Rates as well as the range of taxable income bracket are being crucial on suppressing tax evasion."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini menganalisis dampak perubahan tarif Pajak Penghasilan (PPh) terhadap tax
ratio dan taxable income serta membuat rekomendasi perubahan tarif Pajak Penghasilan
Orang Pribadi (PPh OP). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode komparasi
terhadap tax ratio dan taxable income pada tahun sebelum dan sesudah perubahan tarif PPh.
Untuk memastikan bahwa tarif PPh merupakan variabel utama yang mempengaruhi
penerimaan PPh, penulis menggunakan metode regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penurunan tarif PPh menyebabkan tax ratio berkurang, sedangkan taxable income yang
dilaporkan oleh wajib pajak mengalami kenaikan. Dalam rangka mengoptimalkan upaya
pemungutan pajak, penelitian ini merekomendasikan penurunan tax relief atau Penghasilan
Tidak Kena Pajak (PTKP). Kebijakan ini tentunya akan membebani masyarakat yang
berpenghasilan rendah, terutama masyarakat yang sebelumnya tidak dikenakan PPh. Namun,
untuk mengatasi dampak tersebut, penelitian ini merekomendasikan perubahan lapisan
taxable income serta tarif PPh OP pada setiap lapisan tersebut. Perubahan lapisan tersebut
juga dimaksudkan untuk memperoleh penerimaan yang lebih optimal dari wajib pajak
berpenghasilan tinggi. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa tarif PPh OP yang
direkomendasikan ini dapat mengoptimalkan penerimaan PPh OP."
332 JBPPK 7:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Perdania Kartika Sari
"DPR akhirnya mensahkan RUU Perpajakan. UU No. 36 Tahun 2008 merupakan peubahan ke empat dari UU No. 7 tahun 1983, yang akan berlaku sejak Tahun Fiskal 2009. Salah satu perubahan yang paling penting ialah Pasal 17 ayat 1, yaitu Perubahan Tarif PPH Badan menjadi Tarif Tunggal sebesar 28 % terhadap Badan dan Badan Usaha Tetap. Banyak yang mendukung PPh Badan Tarif Tunggal ini yang akan membuat tarif PPh kita lebih kompetitif dalam menjaring investor. Pemerintah optimis bahwa Undang-Undang PPh yang baru akan meningkatkan daya saing karena Undang-Undang ini menawarkan banyak fasilitas untuk menciptakan suatu iklim yang kondusif bagi investasi. Perumusan masalah yang diangkat dalam penilitian ini adalah pertama, apa yang menjadi latar belakang perubahan tarif PPh Badan menjadi tarif tunggal, kedua,Apakah pengaruh tarif tunggal ini terhadap investasi, dan ketiga Apa pengaruh perubahan tarif ini terhadap investasi dan penerimaan negara dari sektor perpajakan.
Untuk menjawab pertanyaan ini penelitian ini menggunakan data baik kualitatif maupun kuantitatif, data tersebut diambil dari hasil wawancara dan metode kepustakaan dengan beberapa buku yang berhubungan dengan topik. Cara dan Metode Pengumpulan data yang digunakan ialah Metode Kepustakaan dengan menggunakan metode deskriptif. Secara teoritis penerapan Tarif Flat ini memang akan mempengaruh besarnya penerimaan negara tetapi pada teori nya tarif ini juga akan meningkatkan penerimaan negara secara agregat pada masa yang akan datang. Secara umum dengan menurunkan tarif pajak pekerja akan mendapat insentif yang besar untuk bekerja, investor juga akan mendapatkan kesempatan besar juga untuk menginvestasikan modalnya dan produsen akan banyak meproduksi juga.
Para ekonom menjelaskan bahwa dalam jangka pendek efek dari fasilitas ini memang kecil, tetapi untuk jangka waktu panjang akan berpengaruh. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah pertama latar belakang dari perubahan tarif ini adalah untuk membuat Indonesia bersaing dengan negaranegara tetangga dalam menarik investasi asing sehingga jumlah wajib pajak badan baik yang berstatus perusahaan penanaman modal asing atau bentuk usaha tetap dari unit usaha luar negeri terus meningkat. Kedua pengaruh penurunan tarif ini terhadap minat investasi ialah sangat kecil pengaruhnya karena pertimbangan seorang investor untuk melakukan sebuah investasi di Indonesia tidak hanya berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak hanya merupakan sebuah insentif bagi seorang investor karena semakin kecilnya pajak maka margin keuntungan yang diterimanya akan semakin besar.
Tarif pajak yang kompetitif memang tetap akan menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang akan menginvestasikan modalnya. Dan ketiga pengaruh investasi tersebut bagi penerimaan pajak ialah memang di prediksikan akan ada potential lost yang cukup signifikan, tetapi kebijakan penurunan tarif ini (tax cut) secara teoritis diproyeksikan dalam jangka panjang tidak akan menurunkan penerimaan negara secara aggregate, bahkan sebaliknya.
Saran untuk mendukung perubahan tarif ini ialah sebaiknya penetapan tarif tunggal ini dapat memberikan insentif yang atraktif tetapi tarif ini belum ,apalagi jika melihat kondisi negara-negara regional yang cenderung telah menurunkan tarifnya. Oleh karena itu pemerintah perlu meningkatkan insentif-insentif pajak lainnya bagi investor. Sebaiknya untuk pembedaan tarif di perhatikan lagipula apa kekurangannya dan apa akibatnya jika perbedaan tarifnya cukup signifikan Undang undang No. 36 tahun 2008 ini belum berlaku, akan diberlakukan per 1 Januari 2009, diharapkan tujuan pemerintah dalam pemberlakuan tarif ini tercapai, oleh karena itu kuncinya, yakni tarif pajak ditetapkan pada besaran yang comfortable bagi wajib pajak, efisiensi sistem perpajakan, dan law enforcement bagi aparat pajak. Ketiganya harus berjalan bersamaan.

The parliament finally approved the income tax bill proposed by the government. This law, Number 36 of 2008 regarding Fourth Amendment to Law Number 7 of 1983 on Income Tax, will come into force at the beginning of the 2009 fiscal year. One important amendment is Article 17 paragraph (1) which is concerning the Corporate Income Tax Rate. In this article introducing the enactment of a single rate (28%) on the income of corporate taxpayers and permanent establishments, which replaces the progressive rates that previously applied. Further, the single tax rate will be reduced from 28% to 25%, effective in fiscal year 2010. There has been a lot of support for an immediate income tax cut to 25 percent to make the country more competitive in netting investors. The government is optimistic that the new income tax law would improve competitiveness of Indonesian economy because the law offers numerous facilities to create a climate conducive to investment. The background problems presented in the research raising three brief question. The first question ,what is the background of amendment Tax Law No. 36 of 2008. The second,is the amendment of tax rate influence the invesment interest, and the third is the amendment of tax rate influences national revenue.
To answer the questions, it is performed a set research by using the data published by Indonesian Tax Authority. A part of the applied data is qualitative getting by interviewed capable person who correlate with the topics. For gathering data is is used library research method. In, general the available data is analized by using descriptive method. Referring to the topic and variables of the research, the applied secondary data consist of investment data and corporate tax payments. From the library research also gathered the relevant theoritical background supporting the research analysis. Theoretically, application of Corporate Income Flat Tax, is true here will be lost potential revenuel but this Tax Cut Polilcy of reduce of this rate is theoretically projected on a long term will not reduce National Revenue by aggregate, even on the contrary.In general by reducing tax rate workers have greater incentive to work, investors have a greater incentives to invest and business have incentive to produce.
Economis believes, in the short run, incentive effect are relatively weak, but in the long run, they can be important. While national revenue is an amount of fund receipt by the state from any sources such as income taxes. From the analizes it is founded three conclusions that (1) within the amendment of corporate income tax from Law Number 17 of 2000 to become Law Number 36 of 2008 concerning Income Tax, the amendment referring single rate (28%) on the income of corporate taxpayers and permanent establishments, which replaces the progressive rates that previously applied. These new income tax rates mean Indonesia is becoming more competitive in attracting new investment as its rates are now on par with those in neighboring countries. (2) Consideration of investor to invest in Indonesia not only because of applied tax rate. Tax only as an incentive for investor because the low rate will raise profit margin which accepted.The competitive rate actually become fascination for investor to invest his capital. Theoretically, the amendment of Corporate Income Tax Rate influences national revenue. Income Tax is based on percentage of the taxable income.
Based on the preceeding conclusions, it is recommended in amendment of tax law that the government authorities preferable pay attention (1) This Flat Rate not yet given an attractive rate to fascinating the foreign investor, moreover if seeing the condition of neighbour countries which tend to have reduced his rate.Suggested thet government have to improving or create another incentives for investor. (2) Classification of rates between micro, small and medium enterprises meant for protect low-income earners and to aplying the equity principle. But also this situation can generate resistance or evasion from the business that imposed by normal rate . and (3) Tax Law No. 36 of 2008 not yet applied, will come into force at the beginning of the 2009 fiscal year, expected the target of government in application of this rate reached. Suggested the important key, for this is comfortable rate for taxpayer,taxation system efficiency, and enforcement law for Tax Authorities officer. Third of these have to applied at the same time."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25655
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>