Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97066 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aliya Shahnnaz
"Simile merupakan jenis kiasan yang membandingkan dua hal melalui satu kata penghubung. Kata penghubung yang digunakan untuk karya berbahasa Jerman merupakan wie Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis perbandingan bentuk simile bahasa Jerman dan bahasa Indonesia di dalam novel anak karya Erich Kästner berjudul Emil und Die Detektive yang diterjemahkan oleh Ny. M Saleh Saad. Penulis ingin mengetahui simile yang terdapat di novel anak ini dan bagaimana perbedaan bentuk simile dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia, dan apakah terdapat perbedaan makna ketika simile tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dari enam simile Polare Vergleiche, empat di antaranya diterjemahkan secara sepadan dan dua diterjemahkan secara tidak sepadan.

A Simile is a figure of speech that directly compares two things through some connective words. The connective word that is being used in the german literatures is wie. This research aims to analyze the structure of german simile in a children book written by Erich Kästner under the title Emil und Die Detektive, which has been translated to Indonesian as Emil dan Polisi-polisi Rahasia. Furthermore, the author wants to find out whether there is a change of the structure or meaning in between the German simile and Indonesian simile in the translated version of the book by Mrs. M. Saleh Saad. The result of this research shows that among six Polare Vergleiche similes, four of which are translated evenly and two of which arent translated evenly by the translator.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Nabila Kiasati
"Skripsi ini membahas teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan novel 'Emil und die Detektive' ke dalam novel terjemahan Emil dan Polisi-Polisi Rahasia r. Dalam skripsi ini dianalisis ketepatan hasil terjemahan dalam novel terjemahan tersebut yang menggunakan tiga teknik penerjemahan, yaitu teknik penambahan, pengurangan, dan alterasi dan kemudian dianalisis berdasarkan makna leksikal, makna kontekstual dan makna sosiokultural. Penelitian ini menggunakan metode kualititatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa dari 97 data yang menggunakan tiga teknik penerjemahan, terdapat 61 data yang menggunakan teknik penerjemahan secara tidak tepat dan 36 data yang menggunakan teknik penerjemahan secara tepat.

The focus of this research is the translation techniques used in translating the novel 'Emil und die Detektive' into the translation novel 'Emil dan Polisi Polisi Rahasia' . In this research is analyzed the accuracy of translation result in that translation novel which uses three translation techniques, that is addition technique, subtraction and alteration then analyzed based on lexical meanings, contextual meanings and sociocultural meanings. This research uses qualitative method. The results of the study revealed that of 97 data using three translation techniques, there are 61 data using inaccurate translation techniques and 36 data using appropriate translation techniques.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safa Nabilla
"Skripsi ini membahas tentang tindak ilokusi direktif pada percakapan antartokoh dalam novel Emil und die Detektive. Novel Emil und die Detektive merupakan novel karya Erich Kästner yang ditulis pada tahun 1935. Dalam penelitian ini, penulis meneliti jenis tindak ilokusi direktif yang terdapat dalam novel serta memaparkan sejauhmana tindak ilokusi direktif dapat mempengaruhi mitra tutur untuk melakukan tindakan yang diharapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam menganalisis data, penulis mengacu pada teori tindak tutur menurut Searle, situasi tutur menurut Leech, dan prinsip kerja sama menurut Grice. Temuan dari penelitian ini adalah tidak semua tindak ilokusi direktif berhasil memengaruhi mitra tutur untuk melakukan tindakan yang diharapkan oleh penuturnya. Hal tersebut dapat disebabkan oleh situasi tutur yang melatarbelakangi suatu percakapan dan kurangnya kontribusi penutur atau mitra tutur dalam suatu percakapan.

This research explores directive illocutionary in the dialogue between characters in the novel Emil und die Detektive written by Erich Kästner. Through this research, the writer observes whether the use of utterance in the dialogue between characters reach its purpose. The method used in this research is descriptive qualitative. The writer analyses the dialog by applying Searle's speech act theory, Leech's aspects of speech situation, and cooperative principles by Grice. This research finds that not all of directive illocutionary able to make communication partner doing what speaker ask. It is related to speech situation and contribution between speaker and the communication partner.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S58774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utari Pradita
"Masa goldene Zwanziger yang dikenal sebagai masa keemasan Jerman yang terjadi pada tahun 1924-1929 identik dengan kemajuan dalam bidang ekonomi yang kemudian berpengaruh pada banyak aspek kehidupan di kota Berlin. Erich Kästner yang turut mengalami masa ini sangat menghawatirkan efek negatif atas apa yang sedang terjadi di Jerman pada masa goldene Zwanziger pada kehidupan sosial masyarakat di Jerman, khusunya anak-anak. Penelitian ini berusaha untuk menjelaskan kritik Erich Kästner dari sudut pandang sosiologi sastra. Dalam tulisan ini dijelaskan bagaimana perubahan kondisi perekonomian di Jerman memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap sikap, moral, dan masa depan kehidupan sosial di Jerman.

Zwanziger goldene period known as the golden age that occurred in Germany 1924-1929 synonymous with progress in the economic field which then affects the many aspects of life in the city of Berlin. Erich Kastner who also experienced the negative effects of this very worrying over what was happening in Germany during the Goldene Zwanziger in the social life of the people in Germany, especially children. This study seeks to explain the Erich Kastner criticism from the standpoint of literary sociology. In this paper described how changes in economic conditions in Germany give an enormous influence on the attitudes, morals, and the future of social life in Germany.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kastner, Erich
Jakarta: Djambatan, 1987
833.9 KAS e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irawati Ayu Rembulan
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas gaya bahasa pada dua karya esai Styrofoam Sesang dan Smartphone Gwisin karya Shin Hyeonlim. Shin Hyeonlim adalah penulis yang memiliki gaya menulis yang unik. Dalam dua esai ini ditemukan gaya bahasa simile atau persamaan. Jurnal ini ditulis dengan metode kualitatif dengan penjabaran deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya bahasa yang digunakan oleh Shin Hyeonlim dalam kedua esai ini adalah gaya bahasa simile atau persamaan. Gaya bahasa simile membantu pembaca dalam memahami apa maksud penulis tanpa harus menggunakan kalimat yang terlalu panjang dan rumit.

ABSTRACT
This journal discusses the using of language style on two essays, Styrofoam Sesang and Smartphone Gwisin by Shin Hyeonlim. Shin Hyeonlim?s essays are those essays that had uniqueness on their writings. There can be found simile language style on these two essays. In this journal, the writer will use qualitative method with descriptive explanation and stylistic analysis. From this research analysis, it can be found the language that Shin Hyeonlim used is simile language style or similiarity style. Through this research too writer found out that the use of simile language style can help the readers understand what the author of the essays want to convey with her essays without using long and complicated sentences.
"
2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Saerang, Linda
"Penelitian ini merupakan analisis pernyataan simile pada kalimat pujian mempelai perempuan kepada memepelai laki-laki dan pujian mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan. Hal-hal penting yang terdapat di dalam penelitian ini antara lain:
1. Analisis makna pernyataan simile dalam pujian mempelai perempuan kepada mempelai laki-laki dan mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan dalam Kitab Hohelied dilakukan dengan terlebih dahulu menganalisis komponen makna dasar kata-kata dan frase-frase yang terdapat di dalam pujian-pujian tersebut.
2. Kata-kata dan frase-frase yang membentuk pernyataan simile dalam Kitab Hohelied adalah kata-kata yang dikenal oleh masyarakat Israel pada zaman pemerintahan Raja Salomo. Oleh karena itu, konteks sosial budaya masyarakat Israel pada masa pemerintahan Raja Salomo, berperan penting untuk memahami dan menginterpretasikan sebuah pernyataan simile.
3. Ada dua jenis simile, yaitu Illustrative simile, yang menekankan pada pengalihan bentuk, dan Modelling simile, yang menekankan pada pengalihan sifat. Jenis simile yang paling dominan dalam kitab ini adalah jenis modelling simile."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S14728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Sari
"Simile ternyata banyak digunakan dalam tiga kitab Salomo. Tiga kitab Salomo ini terdiri dari Wulang Bebasan _Amsal_, Musthikaning Kidung _Kidung Agung_, dan Kohelet _Pengkhotbah_. Tiga kitab ini sarat dengan kalimat-kalimat dalam bentuk perumpamaan karena Salomo yang diyakini sebagai penulisnya banyak mengibaratkan segala seuatu yang berkenaan dengan manusia_baik itu berkaitan dengan sikap, keadaan, maupun fisik_dengan segala sesuatu yang berkenaan dengan benda-benda mati atau hewan-hewan maupun tumbuhan. Seringkali dalam kalimat-kalimat dari ketiga kitab ini Salomo selalu ingin menggambarkan sesuatu yang dia lihat atau rasakan dengan benda-benda yang tidak asing lagi dalam kehidupan manusia sehari-hari maupun hal-hal yang seringkali terjadi dalam kehidupan manusia. Misalnya saja dalam kitab Musthikaning Kidung yang isinya sebagian besar bahkan hampir secara keseluruhan berupa pernyataan-pernyataan simile dalam bentuk pujian-pujian kepada mempelai wanitanya, Salomo memuji keindahan rambut mempelai wanitanya dengan salah satu jenis hewan. Pernyataan-pernyataan simile yang seringkali dituliskannya dalam ketiga kitab ini menandakan bahwa Raja Salomo adalah seorang raja yang berjiwa sastrawan dan pandai berimajinasi. Pernyataan-pernyataan simile hampir memiliki kesamaan dengan pernyataan metafora. Keduanya merupakan gaya bahasa kiasan. Namun sebenarnya tetap saja ada satu prinsip yang berbeda antara metafora dan simile. Hal tersebut juga menjadi bagian pembahasan skripsi ini yang disertai juga proses menganalisis simile. Penelitian simile ini titik akhirnya adalah pada penggolongan simile ke dalam dua jenis, yaitu modelling simile yang terorientasi pada pengalihan sifat, dan jenis illustrative simile yang terorientasi pada pengalihan bentuk. Melalui kelompok-kelompok dan pengalihan komponen makna, maka pernyataan-pernyataan simile yang dianalisis akan dapat digolongkan apakah termasuk ke dalam modelling simile atau illustrative simile. Kuantitas baik untuk jenis modelling simile dengan illustrative simile dari masing-masing ketiga kitab ini tentu akan berbeda banyaknya. Namun, hal ini tidak dijelaskan secara eksplisit tetapi skripsi ini hanya membahasnya secara implisit melalui jumlah data yang dianalisis baik itu untuk modelling simile maupun illustrative simile."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Onny Putri Kinanti
"Onomatope dalam bahasa Jerman merupakan bahasan yang menarik yang masih jarang diteliti. Onomatope dapat ditemukan dalam berbagai macam karya sastra, salah satunya di dalam lagu anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan dan menganalisis onomatope yang terdapat dalam 21 lagu anak-anak Jerman yang diunduh dari website http://www.songtexte.com/news/die-schnsten-kinderlieder-mit-liedtext berdasarkan teori onomatope oleh Stephen Ullmann. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jenis onomatope primer lebih banyak ditemukan dibandingkan onomatope sekunder. Selain itu, dalam penelitian ini dibuktikan bahwa onomatope dalam bahasa Jerman yang berasal dari bunyi binatang sering muncul seperti suara keledai, burung dan lebah.

Onomatopoeia in German language is the interesting topics that is still rarely researched. Onomatopoeia can be found in a variety of literary work such as in children songs. This research aims to classifies and analyzes onomatopoeia in 21 children songs downloaded from the website http www.songtexte.com news die schnsten kinderlieder mit liedtext based on onomatopoeia theory by Stephen Ullmann. The results of this research shows that primary onomatopoeia is more often be found than secondary onomatopoeia. Besides, in this research is also proved that onomatopoeia in German language which come from animal rsquo s sound are often appear such as donkey rsquo s sound, bird and bee."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
"Pembelajaran dari kesalahan-kesalahan penerjemahan yang sudah ada adalah penting untuk dijadikan sebagai masukan-masukan bagi penerjemah agar kelak dikemudian hari tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama. Penelitian di dalam skripsi ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan penerjemahan yang terdapat dalam ungkapan simile yang diharapkan dapat membekikan kefaedahan bagi dunia penerjemahan khususnya dalam penerjemahan simile. Jadi, penulis akan membuktikan kesalahan-kesalahan apa saja yang telah dilakukan si penerjemah dan menarik kesimpulan berdasarkan kesalahan-kesalahan yang dipelajarinya tersebut. Simile sebagai salah satu jenis majas pembandingan merupakan suatu perumpamaan yang dinyatakan secara eksplisit dengan menggunakan kata keterangan pembandingan. Kata keterangan pembandingan tersebut diantaranya seperti, sebagai, ibarat, bak, umpama, laksana, serupa, dll. Dengan keberadaan kata keterangan pembandingan ini ungkapan simile ini dapat langsung diidentifikasi.Berdasarkan analisis data terjemahan salah yang ditemukan, penulis menemukan empat buah faktor penyebab terjadinya terjemahan salah sebagai berikut . 1) Terjemahan salah akibat tidak memahami citra perumpamaan TSu. 2) Terjemahan salah akibat penerjemahan harfiah yang tidak pada tempatnya. 3) Terjemahan salah akibat ketidaksetaraan bobot inforrnasi. 4) Terjemahan salah akibat tidak memperhatikan aspek gramatika."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>