Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124774 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Barru Danisworo
"Estimasi awal perhitungan kenaikan biaya proyek MRT Jakarta Fase 1 dinilai Pemprov DKI Jakarta tinggi. Oleh sebab itu diperlukan suatu evaluasi atas nilai perubahan tersebut untuk melihat kewajaran nilai klaim Kontraktor yang diajukan hingga tahun 2016 dan alokasi kontingensi terhadap kemungkinan terjadinya risiko klaim lainnya sampai dengan proyek selesai (Maret 2019). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa risiko penyebab kenaikan biaya proyek MRT Jakarta Fase 1 baik itu yang sudah teralokasi maupun belum teralokasi. Dalam menganalisa kontingensi risiko proyek, metode penelitian ini menggunakan analisa Monte Carlo dengan software @Risk.
Survey pada penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban terhadap resiko-resiko apa saja yang berpengaruh pada kenaikan biaya proyek, yaitu dengan melakukan kuesioner atau wawancara kepada responden yang berpengalaman di proyek MRT Jakarta atau proyek perkeretaapian lain. Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadikan suatu evaluasi dalam melakukan estimasi biaya akhir proyek MRT Jakarta fase 1 dan dapat menjadi referensi dalam estimasi pendanaan proyek MRT tahap lanjutan berbasis resiko.

The preliminary estimate of Jakarta MRT project cost overrun was considered high by the Provincial Government of DKI Jakarta. Therefore, it is necessary to evaluate the value of the change to see the reasonableness of the Contractor's claim value registered until 2016 and the allocation of contingencies against the possibility of any other claim risk until the project completion in March 2019. The purpose of this study is to analyse the risks that cause cost overrun in MRT Jakarta Phase 1 project that has been allocated and not yet been allocated. In analysing the project risk contingencies, this research method uses Monte Carlo analysis using @Risk software.
Survey in this research is conducted to get answers to any risks that impact to the project cost overrun by doing questionnaires or interviews to respondents experienced in MRT Jakarta project or other railway projects. The results of this study are expected to become an evaluation in estimating the final cost of MRT Jakarta phase 1 project and can be a reference for risk-based budget estimation to the next phase of MRT Jakarta project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryono Wahyudi Wibowo
"Penelitian ini bermaksud untuk mengaplikasikan penggunaan Project Risk Analysis software dengan tujuan yakni untuk mendapatkan contingency value estimasi biaya konstruksi bangunan gedung. Penelitian ini nienghasilkan nilai persentase contingency dengan penekanan pada usaha untuk meningkatkan level akurasinya. Pendekatan ini dilakukan karena besarnya pengaruh ketidakpastian terhadap estimasi biaya tahap desain (approximate estimate) yang didalam pelaksanaannya rentan terhadap faktor-faktor risiko sehingga mengakibatkan timbulnya unnecessary cost. Metode yang digunakan untuk membantu menganalisis data biaya proyek konstruksi yang telah ada guna mencapai tujuan di atas adalah dengan menggunakan elemental cost analysis (penganalisaan biaya per elemen), Monte Carlo simulation technique (teknik simulasi Monte Carlo), cumulative statistical analysis (penganalisaan statistik kurnulatif) dan contingency analysis (penganalisaan kontingensi).
Sebagian besar penelitian ini dilakukan dengan bantuan software yakni SPSS v.11.0, Crystal Ball v.5.0 dan Project Risk Analysis v.2.1. Adapun hasil dari penelitian ini ialah didapat besaran nilai persentase ideal yang dapat menambah tingkat akurasi estimasi biaya RAB tahap desain. Pada selisih tingkat akurasi RAB tahap desain dengan RAB tahap lelang yang terdahulu angka selisihnya berkisar 10-15%, setelah didapat angka yang ideal dari penelitian ini antara lain 7% (nilai Modus dari sederet angka-angka yang terdiri dari 4%, 5%, 6%, 8%, dan 9%), maka selisih angka biaya keduanya menjadi makin kecil yakni 3-8% untuk angka 7%; 6-11%(4%); 5-10%(5%); 4-9%(6%); 2-7%(8%) dan 1-6%(9%). Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedonian dalam penempatan contingency, alat checking untuk cost control, tendering process, bid price strategy serta khususnya untuk menentukan, mengolah dan mengendalikan estinasi biaya konstruksi proyek bangunan gedung tahap desain."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Dewisinta Anggraeni
"PSAK 108 adalah penyataan standar akuntansi keuangan yang ditujukan untuk entitas asuransi syariah. PSAK ini mengharuskan dilakukan pemisahan pecatatan kontribusi peserta menjadi dana tabarru dan dana pengelola. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian apakah ada perbedaan yang berarti antara return investasi portofolio yang belum dipisahkan dengan return portofolio yang sudah dipisah menjadi portofolio investasi dana tabarru dan portofolio investasi dana pengelola Serta apakah ada perbedaan yang berarti antara return investasi portofolio dana tabarru dan portofolio dana pengelola.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi portofolio investasi dan return yang optimal sebelum dipisahkan dan setelah dipisahkan. Data yang digunakan adalah data imbal hasil dari masing-masing instrumen yang digunakan dari tahun 2007 sampai dengan bulan Mei 2009. Uji hipotesis dengan metode statistik uji t berpasangan (Paired Sample t Test) dengan uji dua hipotesis dua sisi (two tailed test).
Hasil dari hipotesis ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara retum portofolio investasi yang belum dipisahkan dengan retum portofolio investasi yang sudah dipisahkan dengan hasil akhir lebih baik dipisahkan dengan strategi optimalisasi return. Sedangkan retum investasi portofolio dana tabarru dan dana pengelola tidak terdapat perbedaan yang berarti.

PSAK 108 is the statement of financial accounting standards which is aimed for shariah insurance entities. PSAK 108 requires separation of records of participants? contribution into tabarru fund and management fund. The research examines whether there is a significant difference between the return of portfolio investment in which the fund is not separated and the return of portfolio investment in which the portfolio is separated into tabarru fund and management fund.
The objective of the research is to find out the composition of investment portfolio and the optimal retur before and after separation. The data used is the data on yields of each of the instruments used from 2007 to May 2009. The hypothesis is tested using paired sample t test statistical method and two tailed test.
From the result, it is found that there is a significant difference between the return of portfolio investment prior which is not separated and the return of portfolio investment after separation in that the separation coupled with retur optimization strategy yields a better result. Meanwhile, between the retur of tabarru fund investment portfolio and that of the management fund, there is no significant difference.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29423
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Surya Nugraha
"ABSTRAK
Estimasi biaya bertujuan untuk mengetahui besarnya dana yang harus disediakan pada proyek. Ketidaktepatan akurasi estimasi tahap desain mengakibatkan tingginya resiko kegagalan proyek pada tahap pelaksanaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang berpengaruh dalam proses estimasi biaya tahap desain pada Proyek Pembangunan Jalan Layang Non Tol dan mendapatkan tindakan korektif agar kinerja biaya meningkat. Hasil penelitian didapatkan tiga variabel yang mempunyai hubungan linier dengan tingkat korelasi kinerja estimasi biaya yaitu : Perubahan Kebijakan Pemerintah, Perubahan Spesifikasi Teknis dari Owner, Kenaikan Nilai Tukar Uang. Setelah mengetahui variabel yang paling berpengaruh maka diharapkan adanya pengelolaan risiko sehingga akurasi estimasi dapat tercapai.

ABSTRAK
Estimated costs aimed to determine the amount of funds that must be provided to the project. Inaccuracy design phase estimation accuracy results in a high risk of project failure in the implementation phase. This study aims to analyze the risk factors that affect the cost estimation process at the design stage of the Project Development Non-Toll Road Flyover and get the corrective actions in order to increase cost performance. The results showed that the three variables have a linear relationship with the level of performance correlation estimated costs are: Changes in Government Policies, Changes in Technical Specification of the Owner, Increase in Exchange Rate. After learning the most influential variable it is expected that the presence of risk management so that the accuracy of estimation can be achieved."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Prasetyo
"Penganggaran merupakan aktivitas paling sentral dan berpengaruh terhadap seluruhaspek kegiatan pemerintah, yang salah satu tugasnya adalah mengalokasikan anggarandengan tepat. Dalam prakteknya, walaupun pemerintah telah melaksanakan reformasipengelolaan keuangan negara, proses pengalokasian anggaran yang dilakukan selama inibelum merefleksikan langkah-langkah dan mekanisme yang memenuhi prinsip-prinsip dalamreformasi penganggaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis allocative efficiency diKementerian Pertanian yang tidak berjalan, serta menemukan rumusan allocative efficiencyyang tepat agar dapat dicapai belanja berkualitas. Dalam penelitian ini digunakan paradigmapost-positivisme dengan metode pengumpulan data secara kualitatif dan mengambil obyekkasus Kementerian Pertanian. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan : i allocativeefficiency tidak berjalan di Kementerian Pertanian disebabkan : a pengalokasian anggaranKementerian Pertanian belum berdasarkan pada skala prioritas; b perencanaanpenganggaran belum mencantumkan skala prioritas; c alokasi anggaran KementerianPertanian tidak sesuai dengan skala prioritas; dan d tidak adanya keterkaitan antara RPJMN,Renstra, RKP, Renja dan RKAKL/ DIPA; serta ii tidak adanya rumusan allocativeefficiency yang tepat di Kementerian Pertanian, disebabkan : a Kementerian Pertanianbelum melakukan realokasi anggaran dengan baik; b penerapan performance-basedbudgeting PBB baru sebatas terminologi dengan informasi kinerja yang belum dapatmemberikan arah yang jelas dalam pelaksanaan anggaran, monitoring dan evaluasi kinerjapenganggaran kurang dilaksanakan dengan baik serta penerapan standar biaya belum ideal; c pelaksanaan medium term expenditure framework MTEF tidak disiplin denganpemahaman mengenai forward estimate masih kurang serta belum adanya titik temu antaratop down dengan bottom up budgeting; dan d kelembagaan Kementerian Pertanian terkaitpenganggaran tidak mendukung pencapaian allocative efficiency.

Budgeting is the most central and influencing activity of a whole aspects in the governmentthat one of its duty is to allocate budget approriately. In practice, the government hasimplemented a reform in state finance management. However, current process of budgetallocating has not reflected measures and mechanisms that meet the principles in budgetingreform. This research aims to analyze allocative efficiency in Ministry of Agriculture that hasnot well performed and to determine the most appropriate formula of allocative efficiency inorder to achieve a high quality spending. This research applies a post positivism paradigmthat employs qualitative data collecting and Ministry of Agriculture as case object. This paperconcludes that i allocative efficiency is not well implemented in Ministry of Agriculture,the reasons are a budget allocating in the Ministry has not based on scale of priorities b its budget planning has not included scale of priorities c budget allocation in the Ministrydoes not conform to the scale of priorities and d there is not a linkage on Medium TermsPlan, Strategic Plan, Annual Government Plan, Annual Plan and Budget Document ofMinistry of Agriculture ii a proper concept of allocative efficiency has not appplied in theMinistry, due to a Ministry of Agriculture has not well reallocated its budget b performance based budget is implemented at a terminological level, which is defined as aperfomance information that cannot provide a clear direction in budget execution, moreover,monitoring and evaluation of the budget performance has not properly conducted andstandard cost has not been ideally implemented c MTEF is not optimally implemented,since its understanding on the concept of forward estimate remains low and meeting point oftop down and bottom up budgeting has not been established and d the budgetinginstitutions in Ministry of Agriculture do not support in achieving allocative efficiency."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Descilia Pranata Amin
"Proses Determine Budget pada PMBOKĀ® Guide 5th Edition adalah proses penyusunan anggaran biaya dengan mengagregasi activity cost estimates. Risiko-risiko yang tidak ditangani pada proses tersebut dapat menyebabkan cost baseline yang menyimpang dari biaya actual proyek. Maka, tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi risiko pada proses Determine Budget yang berpengaruh pada akurasi Cost Baseline. Penelitian ini menggunakan data primer dari kuesioner dan dianilisis menggunakan qualitative risk analysis untuk mendapat level risiko dari 43 faktor risiko yang berasal dari inputs dan tools&techniques dalam proses Determine Budget. Dari hasil penelitian, didapatkan 10 faktor risiko tertinggi yang berasal dari 10 kategori.

Determine Budget Process based on PMBOKĀ® Guide 5th Edition is‎ a cost budgeting process by aggregating the Activity Cost Estimate. Unmitigated risks on the process will result in the discrepancy of Cost Baseline from the actual project costs. Therefore, this research will identify all the associated risks on the Determine Budget Process that takes effect to the Cost Baseline accuracy. The study uses primary data from questionnaires ‎and analysed using Qualitative Risk Analysis to generate risk levels from 45 risk factors came from Inputs and Tools & Techniques in Determine Budget Process. From the survey, 10 highest risk factors coming from 10 different categories."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Pramono
"Penerbangan komersial menghadapi risiko operasional dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Salah satunya adalah terjadinya overbooking (pembukuan penuh) yang termasuk kategori irregular operations (proses operasional penerbangan yang berjalan tidak normal). Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dampak kerugian dari kejadian overbooking, dalam upaya untuk menentukan beban (charge) yang dibutuhkan. Beban overbooking dihitung dengan model Aggregation Monte Carlo. Pandangan Islam berdasarkan Al Qur`an dan Al Hadist mengenai tindakan antisipatif terhadap risiko kerugian menjadi landasan dari penulisan tesis ini.
Data penelitian merupakan data kerugian yang terjadi dari tahun 2004 hingga 2006 pada PT Garuda Indonesia Kantor Cabang Cengkareng. Hasil penghitungan beban overbooking diuji dengan back testing untuk validasi keakuratan dari model. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa beban overbooking yang dihitung dengan model Aggregation Monte Carlo valid untuk dimasukan menjadi komponen recovery cost dalam penyusunan contingency plan.

Commercial airline is facing operational risks in day to day activities. Overbooking in an airline company is one of the irregular operation categories. This research evaluated the impact of overbooking to determine the risk charge. Overbooking charge in this study was measured by Aggregation Monte Carlo. Islamic perspective from Quran and Hadith are used to become a fundamental philosophy for this research.
This research employed the loss data published by PT Garuda Indonesia, Cengkareng Branch Office during 2004 to 2006. The back testing was used to determine whether this charge is valid. The result of this research pointed out that the overbooking charge measured by Aggregation Monte Carlo is valid for recovery cost in the contingency plan."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25336
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Setyo Utomo
"ABSTRAK
Kemacetan lalu lintas di Kota Metropolitan Jakarta sudah sangat parah akibat pertumbuhan populasi yang tinggi, sebagai hasil dari pertumbuhan ekonomi dan arus populasi ke dalam propinsi di sekitar Jakarta yang kian besar. Untuk dapat mengatasi masalah kepadatan lalu lintas dan penurunan kualitas lingkungan ini, maka pengembangan sistem transportasi massal cepat (yang kemudian akan dinyatakan dengan proyek MRT) menjadi suatu kebutuhan yang mendesak bagi kota Jakarta dan juga Pemerintah Indonesia. Penelitian ini membahas tentang analisis kepemilikan aset dan hutang proyek Mass Rapid Transit Jakarta berdasarkan skenario finansial yang ada. Dimana proyek ini diperkirakan akan memulai fase konstruksi pada tahun 2012. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data-data finansial yang dibutuhkan, kemudian dihitung profit/loss structure dan cash flow yang kemudian akan dilakukan perhitungan untuk mencari rasio profitabilitas dan rasio likuiditas. Analisis finansial kepemilikan aset dan hutang dilakukan dengan berdasarkan rasio -rasio yang telah didapatkan. Hasil akhir dari penelitian ini bertujuan untuk melihat kekurangan dan kelebihan dari masing-masing skenario finansial yang ada, dimana keputusan diserahkan kepada pihak investor.

ABSTRACT
Traffic congestion in metropolitan Jakarta is very severe due to high population growth, as a result of economic growth and population flows into the provinces around the greater Jakarta. To be able to overcome the problem of traffic congestion and environmental degradation, then the development of mass rapid transport system (which will then be expressed by the MRT project) to be an urgent need for the city of Jakarta and the Indonesian Government. This study discusses the analysis of asset ownership and debt Jakarta Mass Rapid Transit project is based on the existing financial scenario. Where the project is expected to begin the construction phase in 2012. The research was conducted by gathering financial data needed, and then calculated the profit / loss and cash flow structure which will then be carried out calculations to find the ratio of profitability and liquidity ratios. Financial analysis of asset ownership and debt carried by the basis of the ratio -a ratio that has been obtained. The end result of this study aims to look at advantages and disadvantages of each financial scenarios that exist, where decisions are handed over to the investor. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S385
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Andi Ronaldo
"Krisis keuangan Asia 1997 diakibatkan oleh penggunaan utang yang terlalu banyak pada proyek spekulatif pada sektor properti, perumahan, dan konstruksi bangunan di tengah perekonomian yang stabil. Dengan kondisi variabel makrekonomi Indonesia yang juga stabil pada beberapa tahun terakhir, masalah tersebut kembali menjadi perhatian. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis untuk mengetahui faktor-faktor yang mengaruhi struktur modal pada perusahaan-perusahaan sektor properti, perumahan, dan konstruksi bangunan di Indonesia tahun 2014-2018. Terdapat 37 perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitian dengan objek penelitian berupa market leverage measure, tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan, dan tingkat pajak. Dengan menggunakan pecking order theory sebagai dasar penelitian, ditemukan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif, sedangkan pajak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proporsi utang pada struktur modal perusahaan-perusahaan sektor properti, perumahan, dan konstruksi bangunan di Indonesia tahun 2014-2018. Akan tetapi, penelitian tidak mempertimbangkan kepemilikan perusahaan, pemerintah yang berkuasa, dan kebijakan terkait dengan pajak.

Asian financial crisis 1997 was affected by the overuse of debt in speculative projects of property, real estate, and building construction sector in the middle of stable economy. While Indonesia is recently having stable macroeconomy, the similar problem become one of the attentions in business. In this study, research was conducted to find out the factors affecting capital structure on companies of property, real estate, and building construction sector in Indonesia year 2014-2018. There used 37 companies as research samples with objects including market leverage measure, profitability ratio, firm size, and tax rate. Based on pecking order theory, it was found that profitability affects negatively, and firm size affects positively to debt proportion in capital structure on companies of property, real estate, and building construction sector in Indonesia year 2014-2018, whilst tax rate has no significant effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Darmawan
"Indonesia, beberapa tahun belakangan ini, melakukan pembangunan berbagai infrastruktur untuk menunjang aktivitas masyarakatnya. Salah satu infrastruktur yang menjadi proyek proritas pemerintah merupakan infrastruktur transportasi seperti MRT Jakarta yang terdiri dari 2 fase. MRT Jakarta fase pertama memiliki 13 stasiun dari Bundaran HI hingga Blok M. MRT Jakarta diharapkan dapat mengurai kemacetan pada jalur transportasi padat tersebut. Proyek MRT Jakarta memakan biaya yang besar sehingga menimbulkan masalah dalam aspek pendanaan. Efek keuntungan yang diberikan oleh adanya MRT Jakarta belum dilirik oleh pemerintah sebagai salah satu sumber pendanaan. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang mempengaruhi nilai lahan disekitar stasiun MRT Jakarta untuk menentukan nilai yang berhak diambil oleh pemerintah sebagai hasil dari investasi MRT Jakarta pada wilayah disekitarnya berdasarkan waktu periode pembangunan proyek. Dengan adanya estimasi nilai ini, diharapkan pemerintah dapat mengembangkan sistem pengambilan nilai lahan yang akan mengalami kenaikan nilai pada pembangunan MRT Jakarta fase kedua sebagai modal investasi maupun untuk operasional. Pada penelitian ini ditemukan bahwa zona 0-200 merupakan zona dengan kenaikan nilai lahan yang paling besar yaitu 17% untuk apartemen (2019) dan 15% untuk rumah tapak (2018).

Indonesia, in recent years, has been developing various infrastructures to support its community activities. One of the infrastructure that has became government priority project is transportation infrastructure, such as MRT Jakarta that consist of 2 phase. The first phase of MRT Jakarta has 13 transit station from Bundaran HI to Blok M. MRT Jakarta expected to be able to unravel congestion on road lane with the same destination. MRT Jakarta project costs a lot of money, causing problems in financing the project. The benefits provided by MRT Jakarta has not been seen by the government as a source of funding. Therefore, this study identifies variables that effect the value of land around MRT Jakarta transit station to determine the value that can be captured as the result of MRT Jakarta investment based on project time period. By using this value estimation, it is expected that the government can develop a land value capture system from land that will experience an increase in value from the construction of the second phase of the MRT Jakarta as investment capital or operations. In this study it was found that zones 0-200 m were the zones with the largest increase in land values, namely 17% for apartments (2019) and 15% for houses (2018)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>