Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192236 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yosua Metami Ramban
"ABSTRAK
Di Indonesia, perkembangan sektor pariwsata diikuti oleh perkembangan penggunaan internet terutama penggunaan di bidang ekonomi. Hal ini menyebabkan banyaknya bermunculan online marketplace sebagai tempat transaksi jual beli paket perjalanan wisata.Kemungkinan pembeli untuk mencari paket perjalanan di berbagai online marketplace tidak dapat dielakan.Penting bagi pengelola online marketplace untuk menjaga pembeli untuk tetap menggunakan online marketplace sebagai salah satu alternatif untuk mencari paket perjalanan. Atas kebutuhan tersebut maka diperlukannya faktor-faktor yang mempengaruhi switching intention, complaining behaviour, dan negative word of mouth.Model penelitian dibangun menggunakan expectancy disconfirmation theory (EDT), model kesuksesan SI, serta variabel angerdan regret. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan penglohan data menggunakan metode PLS-SEM melalui SMARTPLS 3.2.7. Berdasarkan hasil survei dari 81 responden ditemukan bahwa information quality disconfirmation dan system quality disconfirmation berpengaruh terhadap switching intention, complaining behaviour, dan negative WOM.

ABSTRACT
In Indonesia, the development of the pariwsata sector is followed by the development of internet usage especially in the economic use. This causes the number of emerging online marketplace as a place of sale and purchase transactions travel tour packages. The possibility of buyers to find travel packages in various online marketplace is inevitable. It is important for online marketplace managers to keep buyers to keep using online marketplace as an alternative to finding travel packages. Based on that requirement, the factors that influence switching intention, complaining behavior, and negative word of mouth are needed. The research model was built using expectancy disconfirmation theory (EDT), SI success model, and anger and regret variables. The method used is survei and data was processed using PLS-SEM method through SMARTPLS. Based on survei results from 81 respondents,it was found that information quality disconfirmation and system quality disconfirmation affect switching intention, complaining behavior, and negative WOM"
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Fadilla Airlangga
"Perkembangan teknologi digital di dunia pariwisata menghadirkan cara baru dalam memasarkan dan mencari informasi mengenai suatu tempat wisata. Hadirnya electronic word of mouth (e-WoM), dapat digunakan pengunjung untuk memberikan ulasan melalui pendapat mereka ketika berkunjung ketempat wisata yang bersifat negatif maupun positif dan dinilai sebagai salah satu metode promosi yang efektif yang tidak membutuhkan biaya yang besar. Pulau Belitung sebagai salah satu destinasi wisata yang sempat viral karena menjadi lokasi syuting film Laskar Pelangi mampu memperkenalkan keindahan alamnya dan menjadi salah satu destinasi yang terkenal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh electronic word of mouth dari wisata yang ada di Pulau Belitung terhadap Visit Intention calon wisatawan. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan teknik purposive sampling melalui survey secara online. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara e-WoM dengan minat berkunjung pada wisata Pulau Belitung namun tingkat pengaruhnya tidak terlalu besar.

The development of digital technology in tourism industry presents a new way of marketing and finding information about a tourist place. The existence of electronic word of mouth (e-WoM), can be used by visitors to provide reviews through their opinions when visiting tourist attractions that are negative or positive and is considered as one of the effective promotional methods that does not require large costs. Belitung Island as one of the tourist destinations that had gone viral for being a shooting location for the film Laskar Pelangi was able to introduce its natural beauty and become one of the famous destinations. This study aims to analyze the effect of electronic word of mouth from tourism on Belitung Island on the Visit Intention of potential tourists. This study uses quantitative research with purposive sampling technique through online surveys. Data processing is done by using a simple regression analysis method. The results of this study indicate that there is a significant influence between e-WoM and interest in visiting Belitung Island tourism but the level of influence is not too large."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Rusdianto Berto
"Disertasi ini bertujuan untuk mengeksplorasi struktur kesenjangan informasi beserta celah-celah struktur dan dinamika peran tertius di dalam jaringan informasi pariwisata selam pada Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo. Pengumpulan data dilakukan melalui desain exploratory sequential mix-methods terhadap 20 (dua puluh) pemangku kepentingan industri pariwisata selam dan 62 (enam puluh dua) pemandu selam lokal. Berdasarkan hasil koding tematik dan analisis jaringan menggunakan lensa teori celah struktur, studi ini menemukan beberapa temuan menarik. Pertama, informasi-informasi sosiokultural lebih mendominasi struktur kesenjangan informasi pariwisata selam daripada informasi-informasi teknis kepariwisataan itu sendiri. Kedua, terdapat beberapa aktor yang mampu memainkan peran keperantaraan informasi melalui strategi tertius gaudens dan tertius iungens, sehingga dapat mengokupasi posisi-posisi yang signifikan di dalam celah-celah struktur jaringan informasi pariwisata selam, terutama dalam hal diskursus informasi sosiokultural. Ketiga, dari temuan beberapa tertius sebelumnya, salah seorang di antaranya begitu kompeten dalam memainkan peran dan strategi bertransformasi menjadi tertius contingens dengan piawai memainkan peran dan strategi dualitas tertius gaudens dan tertius iungens, baik secara bergantian maupun bersamaan, sebagai bentuk mekanisme adaptasinya terhadap kondisi gejolak jaringan. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi konsep strategi keperantaraan informasi tertius contingens tersebut.

This dissertation aims to explore the structure of information gaps along with the structural holes and dynamics of tertius roles in the dive tourism information network in Komodo National Park, Labuan Bajo. The data are gathered by exploratory sequential mix-methods design of 20 (twenty) dive tourism industry stakeholders and 62 (sixty-two) local dive guides. Based on the results of thematic coding and network analysis using the lens of structural holes theory, this study found several interesting findings. First, sociocultural information dominates the structure of diving tourism information gaps rather than the tourism technical information itself. Second, there are several actors capable of playing the roles of information brokerage through the tertius gaudens and tertius iungens strategies, so they can occupy a significant position in the structural holes of dive tourism information network, especially in the case of sociocultural information discourse. Third, from the findings of several tertius before, one of them was so competent in playing tertius duality strategies, both serially or simultaneously, as a form of adaptation mechanism to the network churn conditions, thus causing her to transform into a tertius contingens. Further studies are needed to explore the information brokerage concept of tertius contingens strategy. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
D2777
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiana Purwaningsih
"Pengembangan desa wisata memiliki multiple effects mengangkat potensi ekonomi lainnya yang turut terguncang sejak pandemi COVID-19. Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) di desa wisata sebenarnya sudah dilakukan sebelum pandemi. Namun, inisiatifnya sering bersifat sporadis dan tidak terhubung satu sama lain, sehingga menghambat desa wisata mencapai seluruh potensinya. E-collaboration dibutuhkan untuk membangun kapasitas adaptasi di desa wisata saat menghadapi disrupsi seperti pandemi atau adanya perubahan lingkungan bisnis yang sangat dinamis ke depannya. Penyusunan kerangka kerja e-collaboration untuk desa wisata kategori maju ini didasari dua buah teori: Dynamic Capability dan Resources Based-View theory. Kerangka kerja e-collaboration yang dibangun menekankan faktor kapabilitas yang didukung oleh dua teori tersebut. Faktor kapabilitas dikumpulkan melalui tiga sumber data yaitu: studi literatur, pendapat pakar, serta observasi di Desa Karangrejo, Wanurejo, dan Candirejo, Kabupaten Magelang. Setelah melalui proses sinkronisasi dan integrasi faktor dianalisis menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Bagian lain kerangka kerja e- collaboration desa wisata adalah aktor yang dikelompokkan dengan pendekatan Pentahelix. Dua bagian lain kerangka kerja adalah proses bisnis dan tahapan e- collaboration. Semua dimensi tersebut kemudian disusun dalam sebuah kerangka kerja e-collaboration desa wisata dengan kategori maju yang dibantu dengan perangkat lunak pengolah citra. Proses validasi kerangka kerja menggunakan tujuh kriteria yaitu: Simplicity, Coverage and Completeness, Compliance to standards, Dynamics & flexibility, Capabilities & relevance, Usefulness, dan Trustworthiness. Hasil pengujian dan masukan pakar digunakan untuk merevisi kembali kerangka kerja. Selanjutnya adalah menyusun rencana strategis e-collaboration untuk desa wisata kategori maju, yang dilanjutkan dengan menyusun strategi SI/TI. Hasil kerangka kerja e-collaboration merupakan rekomendasi kepada para pemangku kepentingan tentang bagaimana mengatasi hambatan kolaborasi secara digital dan memformalkan upaya kolaboratif tersebut. Kerangka kerja e-collaboration menjadi panduan bagi aktor di desa wisata ketika menghadapi tantangan dalam berkolaborasi secara digital di berbagai tahap siklus hidup bisnis, serta bagaimana mengatasi tantangan kolaborasi tersebut

The development of a tourist village has multiple effects in lifting other economic potentials that have also been shaken since the COVID-19 pandemic. The use of Information Technology (IT) in tourist villages had actually been carried out before the pandemic. However, the initiatives are often sporadic and disconnected from each other, thus preventing village tourism from reaching its full potential. E-collaboration is needed to build adaptive capacity in tourism villages when facing disruptions such as a pandemic or a very dynamic change in the business environment going forward. The preparation of an e-collaboration framework for an advanced tourism village is based on two theories: Dynamic Capability and Resources Based-View theory. The e- collaboration framework that is built emphasizes the capability factor which is supported by these two theories. Capability factors were collected through three data sources, namely: literature studies, expert opinions, and observations in the Karangrejo, Wanurejo, and Candirejo tourist villages, Magelang Regency. After going through the synchronization and integration processes, the factors were analyzed using Principal Component Analysis (PCA). Another part of the tourism village e-collaboration framework is the actors grouped with the Pentahelix approach. The other two parts of the framework are business processes and e-collaboration stages. All these dimensions are then arranged in a tourism village e-collaboration framework with advanced categories assisted by image processing software. The framework validation process uses seven criteria, namely: Simplicity, Coverage and Completeness, Compliance to standards, Dynamics & flexibility, Capabilities & relevance, Usefulness, and Trustworthiness. Test results and expert input are used to revise the framework. Next is to develop an e-collaboration strategic plan for an advanced category tourism village, followed by developing an IS/IT strategy. The results of the e-collaboration framework are recommendations to stakeholders on how to digitally overcome barriers to collaboration and formalize these collaborative efforts. The e-collaboration framework serves as a guide for actors in tourism villages when facing challenges in collaborating digitally at various stages of the business life cycle, and how to overcome these collaboration challenges."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Ludfiyanti
"Dalam beberapa tahun terakhir, industri pariwisata terus tumbuh dan telah menjadi salah satu sektor ekonomi dunia terbesar. Hal ini juga terjadi di Indonesia, wisatawan domestik dan internasional meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2017, pariwisata adalah penyumbang devisa terbesar kedua di Indonesia. Ditambah lagi, pada 2019 pariwisata direncanakan sebagai industri utama Indonesia. Sejalan dengan niat untuk membangun dan mengembangkan industri pariwisata, pemerintah telah menjadikan beberapa lokasi wisata Zona Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. KEK Pariwisata bertujuan untuk mempercepat pembangunan ekonomi regional dan nasional melalui potensi pariwisata regional tersebut. Diharapkan melalui strategi tersebut dapat mempercepat pengembangan destinasi wisata di Indonesia, kemudian menjadikan Indonesia sebagai negara dengan industri pariwisata yang sangat kompetitif di antara negara-negara lain. Penelitian ini bertujuan untuk merancang prioritas perbaikan faktor layanan dengan mengevaluasi dimensi dan kriteria pada Tourism Destination Competitiveness (TDC) pada 2 lokasi kawasan wisata: Tanjung Lesung dan Mandalika, menggunakan Delphi, Importance-Performance Analysis (IPA), dan DEMATEL dalam 2 perspektif (ahli dan wisatawan). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi yang memberikan pengaruh paling besar adalah Agreeable Environment, dan dimensi yang paling dipengaruhi oleh dimensi lain adalah Affordability. Persamaan kriteria yang harus diperbaiki pada kedua kawasan wisata dan prioritasnya adalah ketersediaan pusat layanan informasi wisatawan, kebersihan lingkungan, dan jumlah & jenis layanan kuliner. Melalui analisis prioritas perbaikan melalui penggabungan metode IPA dan DEMATEL, manajemen kawasan wisata dapat melakukan analisis kemungkinan program perbaikan yang sesuai.

In recent years, the tourism industry continues to grow and has become one of the largest sectors of the world economy. This also happened in Indonesia, domestic and international tourist increasing significantly from year to year. In 2017, tourism is the second largest contributor of foreign exchange in Indonesia. Moreover, in 2019 it will be planned as the main industry of Indonesia. In line with the intention to build and develop the tourism industry, the government already made some destinations to become Tourism Special Economic Zone (SEZ). Tourism SEZ aims to accelerate regional and national economic development through that regional tourism potential. It is hoped that through those strategies it can accelerate the development of tourist destinations in Indonesia, then make Indonesia as a country with a highly competitive tourism industry among other countries. This study aims to analyze service factors improvement priority by evaluating Tourism Destination Competitiveness (TDC) dimensions and criteria in 2 destinations: Tanjung Lesung and Mandalika, using Delphi, Importance-Performance Analysis (IPA), and DEMATEL within 2 perspectives (experts and tourists). The results of this study indicate that the dimension that have the greatest influence is Agreeable Environment, and the dimension most influenced by other dimensions is Affordability. Some criteria that must be improved in those Tourism SEZ and the priority are the availability of tourist information service centers, environmental cleanliness, and the number & types of culinary services. Through priority improvement analysis by applying IPA and DEMATEL method, tourism area management can analyze the possibility of appropriate improvement programs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurora Anisha Zafira
"Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh gender direktur utama terhadap cash holdings dan bagaimana hal tersebut berdampak pada perusahaan di industri pariwisata di negara-negara ASEAN+3. Penelitian ini menggunakan 182 perusahaan terbuka yang terdaftar dari 2013 – 2019. Dari total 1274 pengamatan, 1111 perusahaan dipimpin oleh direktur utama laki-laki dan 163 perusahaan dipimpin oleh direktur utama perempuan. Dalam penelitian kedua masalah, peneliti menggunakan fixed-effect model sebagai model estimasi data panel. Model pertama menggunakan cash holdings sebagai variable dependen dan model kedua menggunakan ROA. Selain itu, penelitian ini menggabungkan market-to-book ratio, ukuran perusahaan, arus kas, volatilitas perusahaan, capital expenditure, leverage, pembayaran dividen, dan akuisisi perusahaan. Hasil penelitian menemukan bahwa direktur utama perempuan industri pariwisata memegang cadangan kas lebih tinggi dibandingkan direktur utama laki-laki. Hal ini didukung oleh precautionary motive dalam memegang cadangan kas. Selain itu, penelitian menemukan bukti bahwa direktur utama perempuan dengan cadangan kas tinggi dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan industri pariwisata di negara ASEAN+3.

This study investigates the impact of female CEOs on cash holdings and how female CEO holds high cash holdings impact financial performance in hospitality and tourism industry in ASEAN+3 countries. This study uses 182 listed firms from 2013 – 2019 with a total of 1274 observations from 1111 male-led firms and 163-female led firms. To examine the two issues, there are two models estimated using the panel data fixed-effect technique, where the first one uses cash holdings as the dependent variable, and the second uses ROA as the dependent variable. Additionally, this study incorporates market-to-book ratio, firm size, cash flow, cash flow volatility, capital expenditure, net working capital, leverage, dividend payout, and acquisition with regards that female CEOs hold high cash holdings are risk-averse. The result indicates that female CEOs in hospitality and tourism industry hold more their counterparts due to precautionary motive of cash holdings. Meanwhile, the result indicates that risk averse female CEOs enhance hospitality and tourism financial performance. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roqi Royyan
"Sistem Foreign Research Permit Online Application FRP OA merupakan sebuah sistem informasi yang digunakan untuk mempermudah Peneliti Asing dalam mengajukan izin penelitian di Kementerian Riset dan Teknologi sejak 4 Juli 2011 Namun sampai tahun 2013 masih banyak Peneliti Asing yang belum memanfaatkan sistem ini dan memilih mengirimkan berkasnya melalui surel faksimili maupun jasa kurir Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor faktor yang memengaruhi penggunaan kembali FRP OA oleh Peneliti Asing selaku pengguna sistem Model penelitian ini menggunakan kombinasi dari Expectation Confirmation Model ndash Information Technology ECM IT dan IS Success Model serta menambahkan variable interaction dan security privacy Data dikumpulkan dengan mengirim kuesioner ke smua pengguna FRP OA yang berjumlah 524 pengguna melalui media online Dari 524 keusioner yang dikirim penelitian ini mendapatkan sampel berjumlah 119 responden Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan Partial Least Square PLS Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas informasi interaksi keamanan privasi serta kualitas sistem menjadi faktor yang memengaruhi digunakannya kembali FRP OA Dari hasil tersebut Bagian APP dapat fokus melakukan perbaikan FRP OA dengan mempertimbangkan keempat faktor yang memengaruhi Peneliti Asing dalam menggunakan kembali FRP OA.

Foreign Research Permit Online Application FRP OA is an information system utilized by the Ministry of Research and Technology to help foreign researchers to obtain research permit since July 4 2011 Unfortunately there were still many foreign researchers who did not utilize this system and prefer to send all of required documents by email facsimile or courier service in 2013 This research is focused to understand factors that affect the sustainability of the utilization of FRP OA by foreign researchers as end users The research used the combination of Expectation Confirmation Model Information Technology ECM IT IS Success Model and by adding interaction and security privacy variables Data collection was conducted by sending invitation to fill out questionnaire to all FRP OA rsquo s users with the amount of 524 users via online questionnaire This research acquired 119 responses from 524 questionnaires sent to the FRP OA rsquo s users The data collected were analyzed using Partial Least Square PLS The result of the research indicates that information quality interaction security privacy and system quality are factors that affect the continuity to use the FRP OA Based on these results the FRP Division could focus on improving the FRP OA by considering four factors that affect foreign researchers to continue using the FRP OA."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Aulianingrum
"Untuk dapat memanfaatkan sepenuhnya knowledge dalam organisasi knowledge worker perlu terlibat dalam kegiatan knowledge transfer yang salah satunya terdiri dari aktivitas knowledge sourcing Untuk membantu organisasi menentukan knowledge channel apa yang tepat diterapkan untuk mendukung kegiatan knowledge sourcing penelitian ini menyelidiki faktor faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan knowledge sourcing channel dan bagaimana pengaruh penggunaan knowledge sourcing channel terhadap kinerja knowledge worker
Penelitian ini menjawab kedua pertanyaan tersebut dengan menerapkan pendekatan partial least squares yang dilakukan untuk menganalisis data hasil survey kepada 88 responden dari 6 perusahaan software house Penelitian ini menyimpulkan bahwa task interdependency extraversion knowledge codifiablity dan reciprocation wariness berpengaruh terhadap penggunaan knowledge sourcing channel dan penggunaan knowledge sourcing channel berpengaruh terhadap kinerja knowledge worker.

To be able to fully utilize the knowledge within organizations knowledge workers need to engage in knowledge transfer activities one of which consists of knowledge sourcing activities To help organizations determine what is the proper knowledge channel be applied to support knowledge sourcing activities this study investigates the factors that influence the use of knowledge sourcing channel and how is the effect of the use of knowledge sourcing channel on knowledge workers's performance
This study answers both questions by applying partial least squares approach to analyze the survey data of 88 respondents which came from 6 software house companies This study concludes that task interdependency extraversion knowledge codifiability and reciprocation wariness influence the use of knowledge sourcing channel and the use of knowledge sourcing channel affect the performance of knowledge workers
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shifa Nur Annida
"Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, kalangan pendidikan mulai memanfaatkan penerapan teknologi informasi contohnya seperti penerapan sistem informasi akademik di Politeknik Negeri Media Kreatif. Mengingat adanya beberapa permasalahan yang terjadi dalam penerapan sistem informasi akademik di Polimedia antara lain jumlah aktifitas login pengguna terhadap sistem yang masih sangat rendah yaitu sebesar 11%, sistem informasi akademik masih sering mengalami down pada saat sistem tersebut sedang digunakan dan melakukan banyak aktivitas, serta kurang serasi antara hasil yang terdapat pada sistem dengan kenyataan yang ada dilapangan, maka dibutuhkan suatu penilaian dan pengecekan apakah sistem informasi akademik tersebut sudah berjalan sesuai dengan fungsinya.
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis Structural Equation Modeling (SEM) untuk menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan dengan bantuan tools SmartPLS. Pada penelitian ini menggunakan data primer yang didapat dari penyebaran kuisioner kepada 200 responden. Penelitian ini pun menggunakan kerangka pemikiran yang diambil dari model yang diusulkan oleh DeLone dan McLean serta penambahan beberapa variabel dari model UTAUT, yang berguna untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang menentukan kesuksesan suatu sistem informasi. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan organisasi dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan sitem informasi akademik sehingga dapat dilakukan perbaikan. Hasil akhir penelitian ini didapatkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sistem informasi akademik terdiri dari tiga faktor yaitu kualitas sistem, kualitas layanan, dan juga pengaruh sosial yang ada di Polimedia.

Concomitant with the growth of Information System nowdays, our educational institution is trying to absorb the implementation of this current technology into the latest academic system which being applied in Politeknik Negeri Media Kreatif. Considering the issue which often occurred in Polimedia academic information system implementation phase that creates a low key percentage of user actvity login system who takes only 11%, academic information system is often getting down when its system activity is being actively used during peak hour. Since there is an unharmonious lack of the result from system with the actual fact on the site, it needs an objective assessment and examination about the current academic information system whether that system already works functionally based on its purpose.
In conducting this research, researchers used a method of Structural Equation Modeling (SEM) analysis with using SmartPLS tool. In this study using primary data obtained from questionnaires to 200 respondents. This reaserch also uses some model approach of the experts that the model proposed by DeLone and McLean, as well as the addition of several variables of UTAUT. This model is use to know what are the variables that determine the success of an information system.Given this research, the organization is expected to determine the factors that influence the application of academic information system so that it can be repaired. The final results of this study showed that the factors that affect the application of academic information system consists of three factors: system quality, service quality, and social influences also exist in Polimedia.
"
[Depok;, ]: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Perbawaningsih
"Derajat familiarity terhadap teknologi komunikasi dan informasi, dan derajat exposure pada informasi tentang teknologi komputer merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi derajat budaya teknologi di kalangan akademisi, baik di kalangan akademisi perguruan tinggi negeri maupun pada akademisi perguruan tinggi swasta. Dua faktor ini juga merupakan variabel yang mampu membedakan antara derajat budaya teknologi tinggi dan rendah.
Namun demikian, kemampuan dua faktor tersebut dalam mempengaruhi derajat budaya teknologi dan mengklasifikasi derajat budaya teknologi tinggi dan rendah, lebih kuat pada kalangan akademisi di Universitas Gadjah Mada - yang adalah perguruan tinggi negeri-dibanding pada kalangan akademisi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, yang merupakan perguruan tinggi swasta. Perbedaan kemampuan memprediksi dan mengklasifikasi di dua perguruan tinggi yang berbeda ini lebih disebabkan oleh adanya perbedaan kesenjangan yang lebih tajam antar akademisi di UGM pada berbagai faktor tersebut, dibanding di UAJY.
Mengingat masih terbatasnya faktor-faktor yang mempengaruhi derajat budaya teknologi dalam penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk dapat menemukan faktor yang lebih comprehensive menjelaskan budaya teknologi. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi derajat budaya teknologi di. kalangan akademisi, diharapkan siapa pun pemerhati masalah pendidikan akan dapat menentukan upaya untuk menciptakan masyarakat yang " melek teknologi tanpa harus meninggalkan sense of humanity. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>