Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134652 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rintis Marlin Ekawati
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji peran mediasi kohesi tim, knowledge sharing, dan kapasitas absorptif pada hubungan antara empowering leadership dan kinerja tim pada organisasi sektor publik. Penelitian tentang pengaruh empowering leadership terhadap kinerja tim di organisasi sektor publik masih belum banyak dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan dari 300 orang di 81 tim kerja di 10 organisasi sektor publik. Dengan menggunakan analisis partial least squares (PLS), hasilnya menunjukkan bahwa terdapat full mediating dari kohesi tim, knowledge sharing dan kapasitas absorptif. Empowering leadership seorang pemimpin tim tidak memiliki efek langsung pada kinerja tim. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa empowering leadership seorang pemimpin tim meningkatkan kohesi dan knowledge sharing di antara anggota tim dan meningkatkan kapasitas absorptif tim, yang dapat mengarah pada kinerja tim yang lebih baik.

The main purpose of this study is to empirically investigate the mediating roles of team cohesion, knowledge sharing, and absorptive capacity on the relationship between empowering leadership and team performance in public sector organizations. The effect of empowering leadership on team performance in public sector organizations has received less research attention. A quantitative approach was adopted in this study. Data were collected from 300 individuals across 81 work teams in 10 public sector organizations. Using partial least squares (PLS) analysis, the result showed that there is a full mediation by the team cohesion, knowledge sharing and absorptive capacity. Empowering leadership of a team leader does not have a direct effect on team performance. The result also suggest that empowering leadership of a team leader raises the level of cohesion and knowledge sharing among team members and increase the absorptive capacity of the team, leads to better team performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Budi Aryasa
"Terdapat mitos bahwa perusahaan besar biasanya mengalami kesulitan untuk beradaptasi di lingkungan dengan perubahan yang dinamis agar tetap kompetitif sepanjang waktu. Penelitian ini melakukan investigasi terhadap pengaruh yang berlawanan antara absorptive capacity dan organizational inertia terhadap ambidexterity aliansi di Telkom, yang merupakan operator ICT Information Communication Technology terbesar di Indonesia dan memiliki sejarah monopoli. Aliansi eksploratif dan exploitatif memiliki peran penting dalam mendorong inovasi produk dan inovasi proses dalam menghasilkan kinerja organisasi. Riset ini menggunakan analisa kuantitatif dari 336 responden pada 175 unit bisnis di Telkom Group.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa absorptive capacity mampu menangkap manfaat penting dalam melakukan strategi aliansi. Sebaliknya, inertia dalam unit organisasi memberikan pengaruh yang berlawanan. Studi ini juga menemukan bahwa ambidexterity aliansi mendorong adanya inovasi yang pada akhirnya inovasi proses memiliki pengaruh signifikan kepada kinerja organisasi dibanding inovasi produk

There is a myth that a big company normally has a difficulty to adapt in the dynamically change environment to remain competitive over time. The objective of this study is to investigate the conflicting pressure of absorptive capacity and organizational inertia on alliance ambidexterity in Telkom Group, previously Indonesia ICT Monopoly Company. This study also examines how those alliances contribute to both new and complementary resources for business units. We have developed a model of alliance ambidexterity in an organization that needs to develop innovation. This study based on quantitative analysis of 336 respondents from 175 business units within Telkom, Indonesia.The result of this study shows that absorptive capacity allows business units to more fully capture the benefits to become ambidexterity in alliance. In contrast, inertia within the organizational unit exerts an opposite effect. This study also found that the alliance ambidexterity encourages innovation that ultimately process innovation has a significant effect on organizational performance over product innovation."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D2398
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditia Nakan
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas bagaimana faktor dari pemilik usaha rintisanberbasis teknologi digital dapat mempengaruhi kemampuan inovasi melalui mekanisme absorptive capacity ACAP . ACAP merupakan kemampuan mengenali informasi berharga dari luar dan mengeksplotasinya untuk menghasilkan suatu nilai ekonomis. Faktor individu yang diteliti meliputi modal manusia dan modal sosial. Aspek modal manusia yang dimaksud terdiri dari kategori umum pendidikan dan pengalaman manajerial dan kategori spesifik pengalaman di industri dan di startup . Faktor modal sosial terdiri dari jenis ikatan lemah yang menghubungkan beberapa komunitas/kelompok bridging dan ikatan kuat yang sering terlihat dalam hubungan keluarga atau pertemanan dekat bonding . Hasil analisis regresi linear menyatakan bahwa faktor modal manusia mempengaruhi nilai ACAP perusahaan. Sedangkan, faktor modal sosial, baik bridging dan bonding belum menunjukan pengaruh yang signifikan. Analisis lanjutan juga mendukung dugaan bahwa ACAP menjadi perantara mediator dari pengaruh modal manusia terhadap kemampuan inovasi, khususnya dari aspek tingkat pendidikan, pengalaman manajerial, pengalaman di industri terkait serta pengalaman dalam startup sebelumnya.

ABSTRACT
This study discusses how individual factors affect innovation performance of digital startup through mechanism of absorptive capacity ACAP . ACAP is defined as firm rsquo s ability to recognize valuable external information and exploit it to generate economic value. Individual factors in this study including human capital and social capital. Human capital described in this research as general human capital educational background and managerial experience and specific human capital experience in related industry and experience in previous startups . Social capital can be described as weak connection that exist between different communities or in other term as bridging factors and strong connection that usually exist in family close friendship bonding factors . Results of linear regression analysis demonstrate that human capital affects firms rsquo absorptive capacity while social capital does not indicate significant impact. Further analysis supports the notions that ACAP is a mediator of relationship between human capital and innovation performance, especially in relation from educational level, managerial experience, experience in related industry and also experience in previous startup."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Saliyah Hartati Utami
"Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diandalkan untuk dapat berkontribusi untuk negara melalui inovasinya, namun beberapa penelitian memiliki pandangan bahwa inovasi di BUMN dianggap lemah. Dalam upaya mendorong inovasi dibutuhkan kapabilitas inovasi, dikarenakan kapabilitas inovasi merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk melakukan inovasi. Beberapa penelitian terdahulu melihat adanya peran dari orientasi kewirausahaan, kapasitas absorptif, dan improvisasi terhadap kapabilitas inovasi, namun pada penelitian sebelumnya orientasi kewirausahaan dilihat pada level organisasi dengan dimensi risk taking, proactiveness, dan innovativeness, sementara pada penelitian ini kami mencoba melihat orientasi kewirausahaan pada level individu dengan menambahkan dimensi passion dan perseverance, hal ini dianggap penting karena sumber daya manusia juga merupakan salah satu sumber daya inovasi yang perlu dilihat. Konteks penelitian ini dilakukan pada unit kerja di PT Kawasan Berikat Nusantara (PT KBN) yang merupakan salah satu BUMN. Penelitian ini diujikan pada 88 ketua unit kerja yang ada di PT KBN, penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuesioner dan untuk mendapatkan hasilnya diolah menggunakan Smart PLS. Hasil penelitian membuktikan bahwa orientasi kewirausahaan individu yang dimediasi oleh kapasitas absorptif dan improvisasi dapat berpengaruh terhadap kapabilitas inovasi. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap perusahaan agar dapat meningkatkan kapabilitas inovasinya dengan memaksimalkan kapasitas absortif dan kemampuan improvisasinya serta memperhatikan orientasi kewirausahaan yang dimiliki individu pada perusahaanya.

State-Owned Enterprises (SOEs) are relied upon to be able to contribute to the country through their innovation, but some studies have the view that innovation in SOEs is considered weak. Innovation capability is needed to encourage innovation capability, because innovation capability is considered as an ability to innovate. Several previous studies examined the role of entrepreneurial orientation, absorptive capacity, and improvisation on innovation capability; however, in previous studies, entrepreneurial orientation was tested at the organizational level with the dimensions of risk taking, proactiveness, and innovativeness, whereas in this study, we attempted to examine entrepreneurial orientation at the individual level by adding passion and perseverance as a dimension, we considered human resources as important issue because it’s also one of the innovation resources that need attention. Thus, the context of this research was carried out in work units at PT Kawasan Berikat Nusantara (PT KBN), which is one of SOEs. In this study, we attempt to investigate empirically the effect of individual entrepreneurial orientation on innovation capability in the business units at PT Kawasan Berikat Nusantara, a state-owned enterprise engaged in industrial estate services. This research was tested on 88 the heads of business units, in this research we used a questionnaire method and to find the result we processed the data using Smart PLS. The findings of this research show that an individual entrepreneurial orientation, as mediated by absorptive and improvisational abilities, can influence innovation capability. This research is expected to benefit the company by maximizing its absorptive capacity and improvisation ability, as well as paying attention to the entrepreneurial orientation of the individual in the company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchlis Muttaqin
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi dan internet menciptakan perubahan dalam lingkungan bisnis. Kondisi ini mengharuskan organisasi menjadi fleksibel dan cepat untuk menghadapi perubahan lingkungan. Organisasi perlu mengembangkan kemampuan dinamis yang unik untuk memberikan respons yang cepat terhadap lingkungan yang dinamis. Proses ini membutuhkan pemahaman yang memadai tentang kondisi lingkungan eksternal serta kondisi sumber daya internal organisasi. Kemampuan untuk memperoleh, menyimpan, dan mendistribusikan pengetahuan adalah salahsatu sumber daya strategis organisasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Absorptive capacity adalah kemampuan untuk memperoleh, sementara kapasitas penyebaran diperlukan untuk mendistribusikan pengetahuan intra-organisasi. Makalah ini menganalisis pengaruh dari social capital untuk meningkatkan baik proses knowledge management dan pengaruhnya untuk organizational performance. Menggunakan sampel dalam organisasi pemerintah dengan 283 manajer dan karyawan yang bertanggungjawab dalam melaporkan kinerja. Kami menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis data.

ABSTRACT
The development of technology and the internet creating change in the business environment. These conditions require organizations to be flexible and rapidly to deals with the change of environment. Organizations need to develop unique dynamic capabilities to provide a rapid response to a dynamic environment. This process requires an adequate understanding of external environment conditions as well as the condition of organization internal resources. The ability to acquiring, storing, and distributing knowledge is one of the strategic resources of the organization in order to obtain sustainable competitive advantages. Absoprtive capacity is the ability to acquire, while disseminative capacity is needed to distribute knowledge intra-organization. This paper analyzes the effect of social capital to enhances both knowledge management process and their influence for organizational performance. Using samples in goverment organizations with 283 managers and employees who where responsible on reporting performance. We used Structural Equation Modeling (SEM) to analyze the data."
2019
T55115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septyarini Virgianti
"Inovasi merupakan salah satu kunci bagi organisasi untuk dapat bertahan dalam menghadapi tantangan yang muncul ditengah lingkungan yang dinamis. Seperti halnya BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan yang menghadapi tuntutan untuk dapat terus kompetitif dalam meghadapi perubahan yang terjadi ditengah keterbatasan yang dimiliki oleh BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, inovasi yang mampu memberikan dampak bagi organisasi dibutuhkan untuk menjawab tuntutan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran empowering leadership, dan pengelolaan pengetahuan yang meliputi potential absorptive capacity, realized absorptive capacity dan knowledge sharing terhadap kinerja inovasi. Penelitian ini mengambil data dari 219 responden dari 73 kantor cabang BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia dan data survei diolah dengan menggunakan partial-least square structural equation modeling (PLS-SEM). Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel mediasi berpengaruh secara partially mediation terhadap hubungan antara kepemimpinan yang memberdayakan terhadap kinerja inovasi. Dengan adanya peran tidak langsung dari kepemimpinan yang memberdayakan terhadap kinerja inovasi maka kantor cabang harus meningkatkan kapasitas absorptif (potential dan realized absorptive capacity) dan knowledge sharing yang ada di kantor cabang untuk menghasilkan kinerja inovasi yang lebih baik. Selain itu, pemimpin cabang harus dapat menciptakan suasana yang dapat mendorong proses afirmasi dari aktivitas-aktivitas pengelolaan pengetahuan tersebut sehingga dapat mendorong terwujudnya kinerja inovasi

Innovation is one of the keys for organizations to be able to survive in the face of challenges that arise in the midst of a dynamic environment. In this case with BPJS (Social Security Administering Body) Kesehatan which faces demands to be able to continue to be competitive in the face of changes that occur amid the limitations of BPJS Kesehatan. Therefore, innovations that are able to have an impact on organizations are needed to answer these demands. This study aims to analyze the role of empowering leadership and knowledge management which includes potential absorptive capacity, realized absorptive capacity and knowledge sharing on innovation performance. This study took data from 219 respondents from 73 BPJS Kesehatan branch offices throughout Indonesia and the survey data was processed using partial-least square structural equation modeling (PLS-SEM). In this study, it shows that all mediating variables partially mediate the relationship between empowering leadership and innovation performance. With the indirect role of leadership that empowers innovation performance, branch offices must increase absorptive capacity (potential and realized absorptive capacity) and knowledge sharing in branch offices to produce better innovation performance. In addition, branch leaders must be able to create an atmosphere that can encourage the affirmation process of these knowledge management activities so as to encourage the realization of innovation performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munawir
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chalis Kurniawati
"Mobile banking merupakan sistem layanan dari lembaga keuangan untuk melakukan sejumlah transaksi keuangan diakses langsung melalui perangkat mobile seperti telepon seluler. Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel task fit, monetary value, connectivity, personal innovativeness, absorptive capacity, perceived usefulness, dan
perceived ease of use terhadap reusage intention mobile banking BRI. Desain penelitian yang dilakukan adalah konklusif deskriptif dengan metode cross-sectional dan diolah dengan teknik analisis Structural Equation Modelling (SEM). Responden yang diteliti adalah sebanyak 140 orang yang memiliki kriteria sebagai nasabah bank BRI yang selama
6 bulan terakhir aktif melakukan transaksi keuangan melalui bank BRI, mengakses mobile banking BRI 3 kali dalam seminggu, berdomisili di Jabodetabek dan berusia 18 58 tahun dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposive sampling dan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel monetary value, connectivity,
personal innovativeness, perceived usefulness dan perceived ease of use berpengaruh terhadap variabel reusage intention mobile banking BRI. Namun variabel absorptive capacity tidak berpengaruh pada variabel reusage intention dan variabel task fit tidak berpengaruh pada variabel perceived usefulness.
Mobile banking is a service system from a financial institution such as a bank to conduct a number of financial transactions that can be accessed directly by users through mobile devices such as cellular phones. The purpose of this research is to verify whether the 7
variables; task fit, monetary value, connectivity, personal innovativeness, absorptive capacity, perceived usefulness, and perceived ease of use have impact toward reusage intention of BRI mobile banking. The conclusive-descriptive research with cross-sectional method is using anlysis technique of Stuctural Equation Modelling (SEM). The collected 140 respondents was selected by purposive sampling and snowball sampling method and the criteria of the respondent are the respondent as the customer of the BRI bank that
actively using BRI mobile banking for 6 month, using BRI mobile banking at least 3 times a week, living in Jabodetabek city, and the respondent age between 18 58 years old . The result showed that monetary value, connectivity, personal innovativeness, perceived
usefulness and perceived ease of use have impact toward reusage intention of BRI mobile banking. However, task fit surprisingly did not affect perceived usefulness as we expected and absorptive capacity also have insignificant relationship with reusage intention toward BRI mobile banking."
Jakarta: FAkultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Suaybatul Aslamiyah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan yang memberdayakan (empowering leadership) dan iklim tim terhadap perilaku berbagi pengetahuan guna menunjang kapabilitas inovasi. Data penelitian ini diambil dari 66 sampel karyawan yang berasal dari 6 perusahaan berbeda dengan menggunakan kuesioner. Hasil olah data dengan menggunakan pendekatan Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEMPLS) menunjukkan bahwa kepemimpinan yang memberdayakan dan iklim tim berpengaruh positif secara signifikan terhadap perilaku berbagi pengetahuan. Perilaku berbagi pengetahuan juga ditemukan berpengaruh positif secara signifikan terhadap kapabilitas inovasi.

This study aims to analyze the influence of empowering leadership and team climate on knowledge sharing in order to support innovation capability. The data were collected from 66 samples of employee from 6 different firms using a questionnaire. The result obtained by adopting Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEMPLS) indicate that empowering leadership and team climate are positively influence knowledge sharing behavior. Knowledge sharing behavior also found positively influence innovation capability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Febrie Sani
"Perilaku berbagi pengetahuan merupakan salah satu perilaku yang perlu ditampilkan oleh karyawan dimanapun tanpa memandang organisasi maupun profesi. Hal ini dikarenakan perilaku berbagi pengetahuan memiliki pengaruh positif terhadap penerima informasi maupun pemberi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran efikasi diri sebagai mediator, dan kepercayaan pada tim sebagai moderator pada hubungan tidak langsung kepemimpinan yang memberdayakan dan berbagi pengetahuan melalui efikasi diri. Penelitian dilakukan menggunakan survei daring dengan teknik convenience sampling (N = 154). Hasil penelitian menunjukkan efikasi diri memediasi hubungan antara kepemimpinan yang memberdayakan dan perilaku berbagi pengetahuan. Penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan pada tim tidak memoderasi hubungan antara efikasi diri dan berbagi pengetahuan secara signifikan. Dengan demikian, kepercayaan pada tim juga tidak signifikan memoderasi interaksi kepercayaan pada tim terhadap perilaku berbagi pengetahuan melalui efikasi diri. Implikasi dari penelitian ini adalah penggunaan teori personal mastery dalam menjelaskan peran efikasi diri sebagai mediator. Secara praktis, penelitian ini memberikan saran bagi organisasi untuk meningkatkan kapasitas manajer agar dapat menampilkan gaya kepemimpinan yang memberdayakan.

Knowledge sharing is a behavior that employees must demonstrate regardless of the organization or profession. Because knowledge sharing positively influences the recipient and the giver of information. This study examines the role of self-efficacy as a mediator and team trust as a moderator in the indirect relationship of leadership that empowers and shares knowledge through self-efficacy. The study was conducted using an online survey using a convenience sampling technique (N = 154). The results show that self-efficacy mediates the relationship between empowering leadership and knowledge-sharing behavior. Research shows that team trust does not significantly moderate the relationship between self-efficacy and knowledge sharing. Thus, team trust also does not significantly moderate the interaction of team trust on knowledge sharing via self-efficacy. The implication of this research is the use of personal mastery theory in explaining the role of self-efficacy as a mediator. Practically, this research offers recommendations for organizations to improve managers' ability to demonstrate an empowering leadership style."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>