Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16377 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Endang Widuatie
"ABSTRACT
Artikel ini memaparkan perjuangan Letnan Kolonel Mochammad Sroedji, Komandan Brigade III/Damarwulan pada masa Perang Kemerdekaan. Sroedji adalah mantan perwira pasukan sukarela Pembela Tanah Air pada masa pendudukan Jepang. Semangat perjuangan yang kuat pada masa awal kemerdekaan mendorong pemuda-pemuda seperti Sroedji bergabung dengan tentara Republik yang masih mencari format ideal sebagai angkatan bersenjata. Sebagai komandan satuan di tingkat brigade, peraan Sroedji dalam perjuangan di front Jawa Timur memberikan kontribusi penting bagi kedaulatan Indonesia. Dua kali Agresi Militer Belanda menjadi ajang pembuktian kepemimpinan Sroedji menghadapi kesulitan persenjataan, isu profesionalisme prajurit, hubungan sipil-militer, dan kekurangan logistik. Letnan Kolonel Mochammad Sroedji gugur dalam Pertempuran Karang Kedawung, 8 Februari 1949."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
959 PATRA 18:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Endang Widuatie
"Artikel ini memaparkan perjuangan Letnan Kolonel Mochammad Sroedji, Komandan brigade III/Darmawulan pada masa perang kemerdekaan. Sroedji adalah mantan perwira pasukan sukarela Pembela Tanah Air pada masa pendudukan Jepang. Semangat perjuangan yang kuat pada masa awal kemerdekaan mendorong pemuda-pemuda seperti Sroedji bergabung dengan tentara Republik yang masih mencari format ideal sebagai angkatan bersenjata. Sebagai Komandan satuan di tingkat brigade, peran Sroedji dalam perjuangan di front jawa timur memberikan kontribusi penting bagi kedaulatan indonesia. Dua kali Agresi Militer Beklanda menjadi ajang pembuktian kepemimpinan Sroedji menghadapi kesulitan persenjataan, isu profesionalisme prajurit, hubungan sipil-militer, dan kekurangan logistik. Letnan Kolonel Mochammad Sroedji gugur dalam pertempuran Karang Kedawung, 8 Februari 1949."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
964 PATRA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Sejarah perjuangan tentara Pelajar di Kota Solo dan sekitarnya pada masa Perang Kemerdekaan II (1948-1949) banyak mencatat peristiwa-peristiwa heroik yang menimbulkan korban harta maupun jiwa...."
PATRA 9(3-4) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pertahanan Keamanan, 1982
959.802 2 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Surabaya: Panitia Pelestarian Nilai-nilai Kepahlawanan 10 November 1945 di Surabaya, 1986
959.8 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maudina Aisya
"Pada tanggal 4 Juni 1942, Angkatan Laut Jepang mengalami kekalahan atas Amerika Serikat dalam pertempuran di Pulau Midway, Hawaii, Samudra Pasifik. Pertempuran Midway merupakan titik balik Perang Pasifik. Dalam pertempuran Midway, Angkatan Laut Jepang kehilangan empat kapal tempur mereka yaitu Akagi, Kaga, Hiryu, dan Soryu. Kekalahan Jepang diakibatkan oleh berhasilnya intelijen Amerika dalam memecahkan informasi rahasia Angkatan Laut Jepang, sehingga pihak Amerika dapat mengantisipasi serangan dan menyerang kembali pihak Jepang. Keberhasilan intelijen Amerika memecahkan informasi rahasia adalah kegagalan besar bagi pihak intelijen Angkatan Laut Jepang. Kegagalan tersebut disebabkan oleh; (1) pihak Angkatan Laut Jepang yang mengesampingkan faktor intelijen dalam setiap operasi pertempuran, (2) terdapat kendala bahasa karena pihak intelijen Angkatan Laut Jepang tidak memiliki staf yang fasih berbahasa Inggris, (3) arogansi Angkatan laut Jepang yang didasarkan oleh kemenangan sebelumnya dalam Penyerangan Pearl Harbour, sehingga Angkatan Laut Jepang kurang waspada dalam persiapan operasi penyerangan Midway.

On June 4th, 1942 Japanese Navy was defeated by the United States in Midway Atoll, Hawaii, Pacific. The Battle of Midway was a Pacific War turning point. In the Battle of Midway, Japan lost her four battleship Akagi, Kaga, Hiryu, and Soryu. The loss was caused by United States Intelligence s success in breaking the Japanese Navy secret code. Hence, the United States Navy managed to surmount strike and did counterattacks against the Japanese Navy. The United States Intelligence s success in breaking the code is a big loss for Japanese Intelligence. The cause of the failures are; (1) the Japanese Navy underestimated their own intelligence in every battle operation, (2) there were language barriers because Japanese Navy intelligence did not have any staff who is fluent in English, (3) Japanese Navy was arrogant after their previous victories in Pearl Harbor attack, so the Japanese Navy was not vigilant in preparing for the Midway attack operation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sulasman
"Pertempuran di jalur jalan raya Cigombong- Sukabumi sampai dengan Ciranjang ( Cianjur) sepanjang 81 KM teljadi dua kali, yaitu pada tanggal 9 s/d 12 Desember |945 dan tanggal 10 s/d 14 Maret 1946. Dalam peristiwa tersebut, para pejuang Sukabumi yang terdiri dari itentara(TKR/ TRI ), badan-badan perjuangan rakyat, kelasykaran rakyat, pemerintah sipil ( Kotamadya dan Kabupaten Sukabumi ), instansi-instansi lain seperti PLN, Telepon, Rumah Sakit, Rakyat, Pondok Pesantren ( Kyai dan Santri ) bahu-mambahu untuk melakukan penyerangan dan penghadangan terhadap Konvoy Pasukan Sekutu yang akan kembali ke Bandung atau dan Bandung.
Peristiwa pertempuran itu disebabkan pertama pelanggaran pihak Sekutu terhadap perjanjian dengan pemerintah Indonesia mengenai pengurusan dan permulangan APWI yang akan melibatkan pihak Indonesia yaitu tentara ( TKR / TRI ) tidak ditepati. Pada saat dilakukan pengiriman bahan perbekalan untuk APWI di Bandung, pihak Sekutu tidak melibatkan tentara, malah mereka membonceng Belanda yaitu NICA yang berupaya untuk memulihkan kembali pemerintahan Kolonialnya di Indonesia. Kedua, untuk mempertahankan daerah Sukabumi, karena daerah tersebut merupakan daerah palang pintu ( Slang Boom ) dan daerah perekonomian potensial yang secara dasar finansial sangat menguntungkan bagi pihak Belanda.
Untuk menghadapi pasukan Sekutu, dilakukan mobilisasi dengan menghimpun kekuatan perjuangan yang ada di Sukabumi. Koordinasi dilakukan oleh Komandan Resimen TKR / TRI Sukabumi sebagai komandan lapangan yang bertanggung jawab mengenai pelaksanaan penghadangan dan penyerangan terhadap Konvoy Pasukan Sekum Komandan Resimen melakuakan koordinasi dengan pemerintah sipil ( Kabupaten dan Kotamadya Sukabumi ), tokoh masyarakat, tokoh politik, badan-badan perjuangan rakyat dan instansi-instansi lainnya agar semua kekuatan perjuangan di Sukabumi terhimpun menjadi Satu kekuatan besar.
Selain itu dilakukan pembagian tugas sesuai dengantugas, dan fungsinya masing-masing Selain melakuakan koordinasi dengan seluruh kekuatan perjuangan dirumuskan Sandi Perjuangan, Strategi dan Taktik Serta Herdislokasi Pasukan. Sandi yang digunakan dalam pertempuran ilu adalah menaldukcm ular berbisa. Untuk menghindari dari pertempuran terbuka dan frontal, maka strategi dan taktik yang digunakan adalah Hit and Run dengan Kiri/mmf. Sedangkan agar kekuatan pasukan merata dan dapat menghadapi Konvoy Pasukan Sekutu sepanjang 81 KM, maka dilakukan herdislokasi pasukan. Resimen TKR I TRI Sukabumi dibagi menjadi empat Batalyon dan setiap Batalyon dibagi menjadi empat Kompi. Masing-masing Batalyon menempatkan pasukannya di tempat-tempat yang menjadi daerah penyerangan. Setiap daerah penyerangan ditempatkan para penembak jitu Sniper ) sehingga jalur Sepanjanga 81 KM dari Cigombong sampai Ciranjang merupakan garis penembak jitu ( Sniper Line ).
Pertempuran yang terjadi di Sukabumi, telah memberikan dampak secara politis bagi diplomatis pemerintahan Indonesia. Karena dengan pertempuran tersebut, maka pihak Sekutu mengajak berunding kembali untuk pengurusan masalah Tawanan Perang dan lntermiran. Tindakan Sekutu itu, scara tidak langsung merupakan pengakuan defacto terhadap keberadaan pemerintah Indonesia.
Penelitian ini dilakulcan dengan menggunakan teori Collecrive Action yaitu Collective Reaction. Metode penulisan digunakan Metode Penelitian Sejarah yang meliputi Heurisik, Kritik, Interpretasi dan Histiografi untuk sumber penelitian mengunakan arsip, wawancara dan buku."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T32902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handri Satria
Jakarta : Salsabila, 2022
297.09 HAN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Payung Bangun
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996
923.55 PAY k (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Hanifannisaa
"ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan visualisasi Pertempuran Okinawa yang terjadi pada tahun 1945 dalam animasi Gegege no Kitaro: Yokai Daisenso (1968) karya Mizuki Shigeru. Pembahasan ini berfokus kepada pengkajian visual animasi menggunakan teori film milik Joseph M. Boggs (2008) yang didukung oleh teori sinematografi milik Blain Brown (2012). Visualisasi Pertempuran Okinawa dalam animasi Gegege No Kitaro: Yokai Daisensou merupakan salah satu bentuk produk budaya populer yang berfungsi untuk membentuk memori kolektif masyarakat. Gegege No Kitaro: Yokai Daisensou menceritakan perang antara yokai barat yang ingin menjajah Jepang dan yokai Jepang yang mempertahankan Jepang. Analisis menghasilkan kesimpulan bahwa visualisasi Pertempuran Okinawa mengandung ideologi resistensi Jepang terhadap negara Barat, terutama Amerika.

ABSTRACT
This research will discuss about how Battle of Okinawa which happened in 1945 is visualized in the animation titled ?Gegege no Kitaro: Yokai Daisenso (1968)? by Mizuki Shigeru. The discussion will focus on animated visual study using Joseph M. Boggs? (2008) film theory supported by Blain Brown?s (2012) cinematography theory. The visualization of Battle of Okinawa in the animation titled Gegege no Kitaro: Yokai Daisenso is one of popular culture product that serves as Japanese collective memory constructor. Gegege No Kitaro: Yokai Daisensou narrates a war between western yokais aiming to colonize Japan and the Japanese yokais who defend Japan. This research generates conclusion that visualization of Battle of Okinawa contains Japan?s ideology of resistence against Western country, especially The Unites States of America."
2016
S65982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>