Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14459 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Salma Prawiradilaga
"
"
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009
171DEWM001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Nurachmah
"Model praktek keperawatan profesional merupakan suatu model yang memberikan kesempatan bagi perawat untuk menunjukkan otonomi dan akontabilitas dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Suatu program evaluasi bagi model praktek keperawatan profesional diperlukan untuk mengkaji sejauhmana keefektifan model praktek keperawatan ini terhadap peningkatan pelayanan keperawatan di ruang model ini, Evaluasi dapat diarahkan kepada aspek struktur dimana komitmen organisasi pelayanan keperawatan akan dikaji, aspek proses dimana faktor pelibatan dan partisipasi dari seluruh komponen yang terlibat dalam pemberian asuhan keperawatan dinilai, serta aspek hasil dimana kepuasan klien dapat diukur. Program evaluasi ini seyogyanya dapat dilaksanakan minimal dua kali dalam tiga tahun, dimana evaluasi pertama merupakan informasi dasar bagi evaluasi selanjutnya.

A professional nursing practice model is an approach that enables nurses to demonstrate their autonomy and accountability in delivering their care to patients. An evaluation program for a professional nursing practice model is required to assess the effectiveness of this model toward an improvement of nursing service in this model unit. The evaluation plan is involved in three aspects; structure, process, and outcome. The aspect of structure is evaluated to assess a commitment of the nursing service organization. The aspect of process is directed to evaluate an involvement and participation of all components in a nursing care delivery system. And finally, the aspect of outcome is assessed to determine the satisfaction of patients and the staff A program of evaluation is best to be conducted twice for a period of three years during which the first evaluation is used as a baseline data for an incoming evaluation."
1998
JJKI-II-5-Okt1998-166
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Holly Herawati
"Penyakit TB masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, walaupun upaya pengendalian sudah dilakukan sejak jaman penjajahan. Evaluasi yang dilakukan selama ini masih merupakan evaluasi proses, maka kali ini peneliti menawarkan suatu evaluasi yang menyeluruh yaitu adanya cara pengukuran baru berupa variabel laten ( lingkungan, sarana prasarana, proses, target dan output) dengan tujuan hasil evaluasi ini untuk memberi masukan pada penentu kebijakan pengendalian TB di masa yang akan datang.
Penelitian di lakukan dengan memakai gabungan data Rifaskes 2011 dan P2PL 2011.
Metode yang dipakai adalah analisa data sekunder, serta penambahan data kualitatif dengan memakai penelitian sistem, serta metode pemodelan variabel dengan menggunakan analisa Struktural Equation Modeling. Hasil yang didapat adalah di perolehnya 4 model hasil evaluasi program pengendalian TB: Model nasional, model wilayah Sumatra, model Jawa Bali, model wilayah lainnya. Secara garis besar ada beberapa perbedaan kontribusi setiap hubungan variabel laten; pada model nasional kontribusi terbesar (1.sarana prasarana ke proses, 2. Target 1 dan CDR 3. proses ke target 2) pada hasil evaluasi Sumatra (1. sarana prasarana ke proses; 2. target 1 dan CDR 2. target 1 dengan CNR 3.lingkungan dan sarana prasarana) hasil evaluasi Jawa Bali (1.target 1 dan CNR 2.target 1 dengan CDR 3. Target 2 dan CR ) dan hasil evaluasi wilayah lainnya (1. target 1 dengan CNR 2. lingkung dan sarana prasarana 3. sarana prasarana ke proses).

TB disease remains a health problem in Indonesia, despite the control measures already carried out since the colonial era. Evaluations were conducted for this is still an evaluation process, so this time offers researchers a comprehensive evaluation that is the way of new measures in the form of latent variables (environment, infrastructure, processes, targets and output) with the purpose of this evaluation to provide input on policy makers TB control in the future.
The experiment was conducted using a combination of data P2PL Rifaskes 2011 and 2011. The method used is the analysis of secondary data, as well as additional qualitative data using systems research, as well as variable modeling methods using Structural Equation Modeling analysis. The result is a model of evaluation results oBTAin it 4 TB control program: The national model, a model region of Sumatra, Java and Bali models, models of other regions. Broadly speaking, there are some differences in the contribution of each relationship latent variables; the largest contribution to the national model (1. infrastructure to process, targets 1 and CDR 3.target 1 to process) on evaluation of Sumatra (1. infrastructure to process; 2. target 1 and CDR 2. target of 1 to CNR. 3.the environment and infrastructure) on the evaluation of Java Bali (1.target 1 and CNR 2.target 1 with CDR 3. Target 2 and CR) and the results of evaluation of other areas (1.targets 1 with CNR 2. infrastructure with the environment and 3.infrastructure to process).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kusni
"ABSTRACT
This research aims at proposing a model for designing English for specific purposes (ESP) courses appropriate for Indonesian universities. The model is formulated on the basis of the results of a survey on two research questions: what are the stakeholders' opinions on the needs to the ESP course at universities and how far have the ESP theories been implemented in designing ESP courses at universities? The survey was conducted at three universities, University of Indonesia (UI), Padjadjaran University (UNPAD), and Andalas University (UNAND). The survey involved groups of respondents from three different departments of each university: International Law, Chemistry, and Economics. The total number of each group of the respondents was: 320 students taking ESP courses, 11 ESP lecturers, 9 senior lecturers, and 9 heads of the departments. Besides, 7 experts in the teaching of English as a foreign language (TEFL) in Indonesia who are particularly interested in ESP programs and designing curricula and syllabi were also involved as respondents.
The data were collected through questionnaires (for students), interviews (for other respondents), and document analyses. The results of the data analysis show that the most important skill to develop and to be the focus in ESP courses at the three departments is reading comprehension skills for academic purposes. Other English skills and knowledge of vocabulary and grammar should be taught integratively with the reading skill. This skill should be the main concern of the lecturers of ESP courses. In reality, the objectives formulated for some courses did not characterize that they were ESP courses, but general English.
The data analysis also shows that the ESP theories have never been adequately implemented. The lecturers responsible for the ESP courses were mostly untrained and unprofessional teachers. A great number of the ESP lecturers were not English teachers, but subject-matter teachers who did not realize the main and specific objective of the ESP courses. Besides, other groups of stakeholders have never been involved in designing the ESP courses.
On the basis of the analysis presented above, the researcher proposes a model called Collective Collaboration Model in designing ESP courses for Indonesian universities. This model shows that there are several phases to follow in designing an ESP course involving intensive and mutual collaboration among different parties of the stakeholders. They are the ESP teachers, ESP its, subject-matter experts, heads of the departments, students, and the users of the graduates. For a long-team improvement, designing the ESP courses should not be the responsibility of an ESP teacher alone, but together with the other stakeholders in a particular collective collaboration forum.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
D481
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raflis Rusdi
"Tesis ini membahas tentang model pernyataan kebutuhan, peran dan fungsi program tanggung jawab sosial perusahaan dengan studi kasus tanggung jawab sosial PT Pembangunan Jaya Ancol (PJA) pada masyarakat sekitar. Dengan fokus pada tiga program tanggung jawab sosial PT PJA, penelitian ini mengamati pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan serta peran dan fungsinya dalam mengembangkan masyarakat melalui pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial PT PJA, model pernyataan kebutuhan masih kuat sekali pengaruh pemberi layanan dan sebagian kelompok masyarakat sehingga berdampak pada kondisi partisipasi, kesadaran, peningkatan kapasitas dan perubahan yang diusung dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Peran dan fungsi tanggung jawab sosial PT PJA juga masih belum optimal dalam mengembangkan masyarakat terutama dalam dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan pada masyarakat sekitar. Sebagai kontribusi penelitian ini juga menyumbangkan rencana perbaikan dan pengembangan program tanggung jawab sosial PT PJA agar pemberdayaan pada masyarakat sekitar perusahan lebih optimal.

This thesis focusses on community development as part of Corporate Social Responsibility (CSR) activities, with a case study approach at PT Pembangunan Jaya Ancol's CSR program to the neighborhood community. In focus to three selected PT PJA's CSR programs, this research try to observe the purpose statement model, its fuction and role to the community development with descriptive qualitative research design. The results found that the implementation of PT PJA's CSR has been designed based on program implemntor and certain group of community member purpose statement. Set of designed purpose statement in income generation, education and environmental awareness rising for young people program (teens go green) have various effect in implementation of PT PJA's CSR activities. In income generation program has excluded the lower income community member because the income generation program type is not appropriate to them. In education program has create depedency in community level because of the program has employ a part of social development namely social service, without encourage people in the neighborhood to be involved since the begining of the program. On the evironmental awareness raising for young people program has not clear effect to the neighborhood community because it is not based on community. It is also affected to the CSR's fuction and role in community development, where PT PJA's CSR activities have not developed the community optimally. The education program as part of PT PJA's CSR activities has developed only single dimension of community development, namely provides social sevice to community. The diffrent condition happen on an income generation activity as economic dimension of community development, it has created local small industry with using local resources and developed the community in a sub village area (Rukun Warga). On teens go green program, it is difficult to be said has developed the community in corporate's neighborhood because its target group is not the community in the neighborhood but focus on student in the school. As a response to the above findings and contribution to the community development, this research also provide development plan in order to give better service to empower neighborhood community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27508
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lumenta, Leonard G.N.
2007
T38240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sejak tahun 2006, Departemen Kesehatan meluncurkan kebijakan program Desa Siaga. Tampaknya, kebijakan tersebut tidak mampu memberdayakan masyarakat dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan pada level komunitas (desa). Penelitian ini bertujuan merumuskan model pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan pada program Desa Siaga. Sasaran penelitian adalah Forum Kesehatan Desa dan Pos Kesehatan Desa Siaga di 30 desa di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah kesehatan dan kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan. Model pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan meliputi kemampuan mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan. Faktor-faktor internal dan eksternal komunitas pada level anggota masyarakat, institusi masyarakat, kepemimpinan masyarakat, dan akses informasi kesehatan memiliki peran penting dalam pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

Since 2006, the Health Department had launched the Village Preparedness program policy. But, this policy apparently not capable of empowering the community in identifying and solving the health problem at community (village) level. The objective of research is to formulate the community empowerment model in health in the Village Preparedness program. The targets of research were the Village Health Forum and Village Health Post in 30 Village Preparedness in Karanganyar Regency, Central Java. The method involving survey and case study. The case study showed factors related to community capability of identifying health problem and community capability of solving the health problems. The community empowerment model in health including the capabilities of identifying and of solving the health problems. The community internal and external factors at members of commuModel Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan, Studi Program Desa Siaga Community Empowerment Model in Health Sector, Study on Village Preparadness Programnity level, community institution, community leadership, and information access played important role in community empowerment in health."
Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta, FK, Bagian Ilmu Kesmas, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sumarsinah
"Penulisan Tugas Akhir ini ingin mengetahui : ?Model program pelatihan apa yang sesuai bagi peserta P.P.D.S di perusahaan "X". Sebagaimana diketahui, pemsahaan X di Jakarta merupakan salah satu cabang dari pemsahaan X yang berpusat di Amerika. Sehohrmgan dengan perubahan kebijakan bisnisnya yang berlaku di perusahaan X di seluruh dunia, maka pimpinan puncak perusahaan X tersebut bermaksud melakukan PHK terhadap sebagian karyawannya.
Langkah yang dilakukan tidak berhenti sampai disitu saja, tetapi mereka juga turut memikirkan masa depan peserta P.P.D.S. Ide mendirikan program "0utplacement" (suatu tempat yang rnenyediakan program pelatihan dan konseling untuk pesena P.P.D.S) ditujukan untuk membantu mereka untuk mengatasi masalah yang dihadapi dan mempersiapkan mereka, baik secara fisik maupun psikologis, untuk hidup mandiri. Pada kenyataannya program ?outplacement' di perusahaan X ini tidak sepenuhnya memenuhi keinginan perusahaan karena tidak semua peserta P.P.D.S. memanfaatkan jasa-jasa yang disediakan disini. Disisi lain, berdasarkan identifikasi kebutuhan pelatihan, diperoleh hasil bahwa peserta P.P.D.S membutuhkan program pelatihan yang bisa mengembangkan diri dan mengembangkan keterampilan wira usahanya.
Sesuai dengan judul dari Tugas Akhir ini, penulis mengusulkan : Program pelatihan 'Tangguh' bagi peserta P.P.D.S di perusahaan ?X?. Dalam penyusunan program pelatihannya sendiri harus mempertimbangkan :
1. Ciri khas perusahaan.
2. Ciri khas budaya setempat dimana perusahaan ini berada
3. Situasi lingkungan yang berpengaruh terhadap karyawan.
4. Kebutuhan peserta P.P.D.S dalam rangka menunjang keinginannya untuk bisa mandiri.
Dalam membahas masalah ini digunakan beberapa teori mengenai program pensiun dini, program 'outplacement' dan penyusunan program pelatihan berikut mengenai hal-hal apa yang harus diketahui dan dikuasai oleh seorang pemandu.
Melalui kajian yang dilakukan terhadap pelaksanaan P.P.D.S di perusahaan X, diketahui bahwa adanya kelemahan-kelemahan pada pelaksanaan tersebut bukan hanya pada pemilihan topik pelatihan yang akan diberikan kepada peserta, tetapi juga pada perencanaan pemberlakuan P.P.D.S secara keseluruhan. Selain itu komitmen dari pihak manajemen juga sangat penting dalam menunjang keberhasilan program ini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidianti
"ABSTRAK
Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk membantu PT. XY dalam menemukan
alternatif pemecahan masalah yang sedang dihadapi. PT. XY adalah sebuah
pemsahaan yang bergerak dibidang jasa layanan perbankan syariah. Sejumlah
pcrmasalahan yang terdapat di PT. XY berkaitan dengan pejabat Kepala Cabang
sebagi ujung tombak pelaksanaan operasional bisnis perusahaan di Kantor
Cabang_ Keberadaan Kepala Cabang yang memenuhi prasyaratan kompetensi
menjadi kcbutuhan yang harus dapat dipenuhi, mengingat operasional dan
tuntutan pencapaian target usaha tidak dapat menunggu. Berdasarkan
pertimbangan tersebut maka pada penulisan tugas akhir ini mengajukan usulan
"Program Penyusunan Model Kompetcnsi dan Program Pcngembangan
Kompetensi Kepala Cabang PT. XY? sebagai altematifpemecahan masalah yang
dihadapi PT. XY.
Model kompetensi disusun berdasarkan informasi maupun data-data yang
dihimpun melalui wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, sena
menterjemahkan visi dan misi perusahaan, analisa deskripsi jabatan umuk Kepala
Cahang, sehingga diperoleh gambaran job requirement yang diturunkan menjadi
kompetensi khusus untuk jabatan Kepala Cabang. Rancangan model kompetensi
yang telah disepakati akan digunakan untuk mengulcur kompetensi Kepala
Cabang_ Hasil pengukuran yang diperoleh menjadi profil kompetensi yang perlu
dikernbangkan dari kcseluruhan Kepala Cabang. Program pengembangan
kompetensi Kepala Cabang dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu: pendekatan
individual dan pendekatan kelompok.
Agar program penyusunan model kompetensi, pengukuran kompctensi dan
pengembangan kompetensi yang diajukan dapat berjalan dengan baik maka
disarankan PT. XY melalcukan koordinasi dengan pihak-pihal-c yang terkait untuk
mempcroleh lcomitmen dan dukungan dalam pelaksanaan program, membentuk
tim yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program, bekerja sama dengan
konsultan yang dianggap kompcten dalam melaksanakan program tersebut, dan
melalcukan evaluasi terhadap pelaksanaan program.

"
2007
T34119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>