Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7584 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emeraldha Putika
"BAGIAN SATU
Analisis Situasi: Kekerasan yang diberikan secara terus menerus pada anak dapat menjadi penyebab timbulnya Dissociative Identity Disorder (DID). Hasil Focus Group Discussion (FGD) memperlihatkan bahwa sebagian besar responden masih belum paham tentang kepribadian ganda. Oleh karena itu, penulis membuat suatu film pendek yang memberikan gambaran kehidupan seorang pengidap kepribadian ganda yang terinspirasi dari pengidap DID pertama di Indonesia.
BAGIAN DUA
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototype Film Pendek: Selain untuk hiburan, film pendek ini juga memberikan pengetahuan mengenai isu yang jarang dibicarakan. Tujuan dari tayangan ini adalah memberikan kesadaran bagi khalayak sasaran bahwa kekerasan pada anak merupakan faktor utama munculnya kepribadian ganda.
BAGIAN TIGA
Prototype Film Pendek yang Dikembangkan: Film pendek ini menceritakan tentang kehidupan pengidap kepribadian ganda yang belum mengetahui bahwa ia mengidap penyakit tersebut sampai pada suatu saat ia bertemu dengan seorang psikiater yang akan membantunya. Tayangan ini berdurasi 20 - 25 menit dan akan diunggah ke YouTube sebagai media distribusi.
BAGIAN EMPAT
Evaluasi: Pre-test dilakukan dengan metode mini theatre sebagai bagian dari FGD. Selain itu, penulis juga menggunakan Youtube Analythics dan kuesioner online sebagai metode evaluasi.
BAGIAN LIMA
Anggaran: Anggaran pembuatan film pendek ini adalah sebesar Rp1.860.000,00 sedangkan rencana rencana anggaran penerbitan media yang dibutuhkan sebesar Rp72.435.000,00. Prakiraan pendapatan yang diterima sebesar Rp84.720.000,00 dan prakiraan total pendapatan sebesar Rp12.285.000,00.

CHAPTER ONE
Situation Analysis: The ongoing violence in children can be caused by Dissociative Identity Disorder (DID). The result of Focus Group Discussion (FGD) shows that most respondents still do not understand about multiple personality. Therefore, the author makes a short film that gives an overview of the life of a person with multiple personalities who are inspired by the first DID sufferer in Indonesia.
CHAPTER TWO
Benefits and Goals of Short Film Prototype: In addition to entertainment, this short film also provides knowledge about the issue that is rarely spoken. The purpose of this short film is to provide awareness to the target audience that violence in children is a major factor in the emergence of multiple personalities.
CHAPTER THREE
Developed Short Film Prototype: This short film tells the story of the life of a person with multiple personalities who do not know that she has the disease until one day she meets a psychiatrist who will help her. These short film are 20 to 25 minutes long and will be uploaded to YouTube as a distribution medium.
CHAPTER FOUR
Evaluation: Pre-test is done by mini theater method as part of FGD. In addition, the authors also use Youtube Analythics and online questionnaire as an evaluation method.
CHAPTER FIVE
Budgetting: This short filmmaking budget is Rp1,860,000.00 while the planned media publishing budget plan is Rp72,435,000.00. The estimated revenue received is Rp84.720.000,00 and the total revenue forecast is Rp12.285.000,00."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sindy Arlitha
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Arafah Abdul Rohim
"Makalah Ilmiah Akhir yang saya buat, secara singkat bercerita melalui sudut pandang ‘saya’ dalam proses membuat karya film pendek ‘Lalu’. Mulai pada tahap pra produksi hingga distribusi dan eksibsi. Ide yang pada mulanya saya ciptakan seorang diri, dalam prosesnya kian bertambah, berkurang bahkan berubah. Seluruh pengalaman yang saya lalui membawa saya pada kesimpulan bahwa pembuatan karya tidak hanya melibatkan saya seorang tetapi juga menyertai material serta kolaborator yang terlibat. Seluruh elemen tersebut pada akhirnya berkorespondensi sehingga menciptakan transformasi pada karya yang berbeda pada ide awal. ‘Saya’ dalam kisah ini diposisikan sebagai seorang Director film ‘Lalu’ namun, pada beberapa bagian menjadi Screenplay Writer dan Editor.

This final scientific paper simply depicts the process of making a short film titled ‘Lalu’ through the perspective of ‘I’. The process includes pre-production until distribution and exhibition. My initial idea, through the process underwent additions, subtractions, and/or substitutions. My experience brought me to the conclusion that the process of making a film does not only involve myself as a creator but also, the materials and the collaborators. The elements are going to correspond thus make a transformation for the creation itself. Which can be different from the initial idea. ‘I’ in this narration are going to be positioned as the director of the short film ‘Lalu’. However, in several parts, would become Screenplay writer and Editor."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Afifah
"Untuk meningkatkan individu akan merasakan esteem yang bersifat positif dan negatif, karena memiliki yang bersifat subjektif. Seseorang dianggap tidak akan pernah mampu membangun rasa kepercayaan dirinya atau nilai positif dalam dirinya secara permanen, apabila hanya mendasarkan nilai pada hal-hal yang pasti akan berubah. Individu dapat memiliki apabila dirinya tidak sadar akan nilai dirinya atau adalah kemampuan untuk memahami dan menerima nilai sejati dirinya, untuk memahami dirinya lebih dari pikiran, tubuh, emosi, perilakunya, dan belajar untuk mencintai dirinya dengan cara yang sama.
Film pendek ini memiliki manfaat sebagai edukasi dalam bentuk penyebaran informasi mengenai isu. Film pendek ini juga bertujuan untuk menyampaikan pesan melalui audio-visual mengenai perilaku seseorang yang memiliki Film pendek ini menceritakan tentang mahasiswa semester terakhir yang memiliki dan terus membandingkan dirinya dengan lingkungannya. Sehingga pada suatu hari terdapat satu hal yang membuatnya sadar bahwa selama ini ia memiliki pola pikir yang salah. Film pendek ini berdurasi 10-15 menit dan akan diunggah ke YouTube.

To improve self-esteem, individuals will feel positive and negative self-esteem, because self-esteem has subjective feedback. Someone is considered to never be able to build a sense of confidence or positive value in him/her permanently, if only based on the value of things that will certainly change. Individuals can have low self-esteem if they are not aware of their values or self-worth. Self-worth is the ability to understand and accept the true value of him/herself, to understand him/herself more than his/her mind, body, emotions, behavior, and learn to love him/herself in the same way.
This short film has the purpose as an educational medium in the form of disseminating information about the issues of self-esteem and self-worth. This short film also aims to convey messages through audio-visual about the behavior of someone who has low self-esteem. This short film tells the last semester student who has low self-esteem and continues to compare herself with her surroundings so that at one time there was one thing as a trigger that made her realize she has been thinking all wrong about herself. The duration will be 10-15 minutes long and uploaded to YouTube.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Clarita
"Analisis Situasi
Fatshaming merupakan salah satu bentuk bodyshaming yang masih sering terjadi di dalam kehidupan sehari – hari. Hasil riset menunjukkan sebagian besar responden sudah mengetahui tentang isu fatshaming dan kerap menyaksikan hal tersebut terjadi di sekitar mereka. Mayoritas juga berpendapat bahwa tingkat kesadaran masyarakat masih tergolong rendah mengenai isu fatshaming dan masih membutuhkan sosialisasi lebih lanjut. Oleh karena itu, kreator membuat film pendek berjudul “Bene” dengan harapan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu fatshaming serta mengetahui bagaimana hal tersebut berdampak bagi kehidupan korban.
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe
Film pendek ini dibuat untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada khalayak tentang isu fatshaming. Tujuan dari film pendek ini selain memberi pesan kepada khalayak untuk tidak melakukan fatshaming, juga memberi pesan bahwa tindakan fatshaming memiliki dampak negatif bagi para korban.
Prototipe yang Dikembangkan
Film pendek “Bene” berkisah tentang seorang perempuan yang mengalami fatshaming dalam kehidupannya sehari – hari. Tayangan ini berdurasi kurang lebih 10 menit, dengan khalayak sasaran utamanya adalah laki – laki dan perempuan berusia 17-30 tahun yang berada di wilayah Jabodetabek.
Evaluasi
Pre-test dilakukan dengan menggunakan metode Focus Group Discussion, sedangkan evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuesioner online dan Youtube Analytics.

Situation Analysis
Fat-shaming is one form of body-shaming that still often occurs in everyday life. Research shows that most respondents already knew about the issue of fat-shaming and often witnessed it happening around them. The majority also argued that the level of public awareness is still relatively low on the issue of fat-shaming and still needed further socialization. Therefore, the creator made a short film titled "Bene" in hope of increasing public awareness of the issue of fat-shaming and knowing how it affected the lives of victims.
Benefits and Goals of Short Film Prototype
This short film was made to provide information and knowledge to the public about the issue of fat-shaming. The purpose of this short film besides giving a message to the audience not to do fat-shaming, is also giving the message that fat-shaming action has a negative impact on the victims.
Developed Short Film Prototype
The short film "Bene" revolves around a woman who experiences fat- shaming in her daily life. This film lasts approximately 10 minutes, with men and women aged 17-30 years in the Jabodetabek area as main target audience
Evaluation
Pre-test is going to be conducted using Focus Group Discussion as the method, while evaluation is going to be carried out using survey through online questionnaire and YouTube Analytics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Revikasa
"Artikel dengan judul “Aspek kebohongan dalam Film Pendek Pemean” ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode analisis semiotika model Ferdinand De Saussaur. Artikel ini menggunakan film pendek Pemean yang disutradarai oleh Thomas Kris dan di produksi oleh Paniradya Kaistimewaan sebagai objek penelitian. Dalam tugas akhir ini terdapat dua pertanyaan penelitian yaitu:1) Apa makna film pendek Pemean dalam analisis semiotika Ferdinand De Saussure? 2) Pandangan budaya Jawa dalam fenomena yang terjadi dalam film pendek Pemean. Untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian tersebut, penulis melakukan tahapan penelitian yakni pengumpulan data yang dilakukan dengan mentranskripsi objek penelitian kedalam bentuk naskah dialog dan mengelompokkan data yang mendukung topik penelitian. Selanjutnya dilakukan tahapan analisis data yang sudah dikelompokkan dengan menggunakan teori dan metode penelitian yang digunakan dan mengaitkannya dengan pemikiran budaya Jawa.. Hasil akhir menyimpulkan bahwa dalam film pendek Pemean ditemukan petanda dan penanda sikap Konsumerisme dan Hedonisme, Eksistensi Diri, Kurang Empati, dan Narsistik. Sikap-sikap tersebut merupakan sikap yang tidak sesuai dalam kebudayaan Jawa karena manusia Jawa pada dasarnya sudah diajarkan oleh leluhur untuk selalu memperhatikan moral dan akhlak yang baik, seperti selalu bersikap andhapasor, prasaja, dan tepa salira.

This article with the title "Aspects of lying in the Short Film Pemean" uses a qualitative approach and uses the Ferdinand De Saussaur model of semiotic analysis method. This article uses the short film Pemean, directed by Thomas Kris and produced by Paniradya Kaistimewaan, as a research object. In this final assignment there are two research questions, namely: 1) What is the meaning of the short film Pemean in Ferdinand De Saussure's semiotic analysis? 2) Javanese cultural views in the phenomena that occur in the short film Pemean. To be able to answer these research questions, the author carried out research stages, namely data collection which was carried out by transcribing research objects into dialogue script form and grouping data that supports the research topic. Next, the data analysis stage was carried out which had been grouped using the theories and research methods used and linking them to Javanese cultural thought. The final results concluded that in the short film Pemean, signs and attitudes of consumerism and hedonism, self-existence, lack of empathy and narcissism were found. These attitudes are attitudes that are not appropriate in Javanese culture because Javanese people have basically been taught by their ancestors to always pay attention to good morals and morals, such as always being andhapasor, prasaja, and tepa salira."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deas Tiansya Buditami
"Hadirnya era globalisasi ditandai dengan semakin majunya perkembangan teknologi dan informasi. Dampak tersebut meluas ke berbagai kelompok, termasuk masyarakat paguyuban Jawa yang tradisional. Dengan adanya pertemuan antara pemikiran tradisional dan modern yang diekspresikan melalui teknologi digital menjadi suatu permasalahan pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan hasil sintesis dari adanya perpaduan pemikiran tradisional-modern yang terdapat pada film pendek Nyengkuyung berdasarkan teori dialektika. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif dengan metode kualitatif deskriptif dan metode transkripsi dengar-tulis. Lalu, kerangka teori yang digunakan adalah filsafat dan nilai moral yang merujuk pada prinsip rukun dan hormat. Data yang digunakan berasal dari film pendek Nyengkuyung yang dirilis di saluran YouTube. Hasilnya, masyarakat paguyuban yang direpresentasikan sebagai budaya lokal dan bertindak sebagai tesis mampu memanfaatkan teknologi digital untuk melestarikan budaya tradisional. Hal tersebut dipengaruhi karena adanya proses pemikiran dialektika berupa evolusi, perkembangan, dan kemajuan. Meskipun budaya global yang diwakili oleh teknologi modern telah hadir di tengah-tengah masyarakat paguyuban dan menjadi antitesis bagi nilai-nilai tradisional, mereka tetap teguh memegang kepercayaan leluhur yang mereka yakini mampu menyelesaikan masalah yang ada. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi salah satu bukti terjadinya perpaduan pemikiran tradisional-modern yang digambarkan melalui teknologi modern melalui proses dialektika tesis-antitesis-sintesis.

The advent of globalization has been marked by the rapid advancement of technology and information. The impact of this phenomenon has permeated various groups, including the traditional Javanese paguyuban communities. The intersection of traditional and modern thought, expressed through digital technology, forms the crux of this research. This study aims to formulate a synthesis of the traditional-modern thought fusion evident in the short film Nyengkuyung, employing Hegel's dialectical theory. The study adopts an objective approach, utilizing qualitative descriptive and transcription methods. The theoretical framework draws upon philosophy and moral values, adhering to the principles of harmony and respect. Data is derived from the short film Nyengkuyung, released on YouTube. The findings reveal that the paguyuban community, representing local culture and acting as the thesis, effectively harnesses digital technology to preserve traditional practices. This is attributed to the process of dialectical thinking, encompassing evolution, development, and progress. Despite the presence of global culture, represented by modern technology, which serves as the antithesis to traditional values, the paguyuban community remains steadfast in upholding their ancestral beliefs, perceived as capable of resolving prevailing issues. Therefore, this fusion of traditional and modern thought, depicted through modern technology within the thesis-antithesis-synthesis dialectical process, serves as a testament to the adaptability and resilience of traditional cultures in the face of globalization."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Anita
"BAGIAN SATU Analisis Situasi
Kemunculan teknologi berbasis internet menyebabkan perubahan media dari analog menjadi digital dan memunculkan media baru berupa media sosial. Instagram merupakan salah satu media sosial cukup popular digunakan oleh digital native. Berdasarkan hasil riset, Instagram memiliki keterikatan yang cukup kuat terhadap penggunanya sehingga dapat mengakibatkan ketergantungan. Oleh karena itu, penulis membuat film pendek mengenai penggunaan media sosial Instagram dan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan kedepannya.
BAGIAN DUA Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototype Film Pendek
Film pendek ini memiliki manfaat dalam menjadi media edukasi dan literasi media mengenai penggunaan Instagram. Film pendek ini juga bertujuan untuk menyampaikan pesan melalui medium audio-visual mengenai penyalahgunaan media sosial Instagram sebagai dampak dari ketergantungan.
BAGIAN TIGA Prototype Film Pendek yang Dikembangkan
Film pendek ini menceritakan seseorang yang mulanya tidak menggunakan Instagram, hingga pada suatu waktu, ia memutuskan untuk menggunakan Instagram dan berakibat pada ketergantungan. Film pendek akan berdurasi 10-15 menit dan diunggah ke Youtube dan UI Film Festival sebagai media tayang.
BAGIAN EMPAT Evaluasi
Penulis menggunakan metode kuisioner online sebagai riset kebutuhan, screening film sebagai media pre-test, dan Youtube Analythics dan Focus Group Discussion sebagai media evaluasi.
BAGIAN LIMA Anggaran
Anggaran pembuatan prototipe film pendek ini adalah sebesar Rp700.000,00. Jika film pendek ini diproduksi secara professional akan menghabiskan anggaran sebesar Rp23.375.000,00. Prakiraan pendapatan yang didapatkan melalui sebesar Rp43.069.500,00. Total pendapatan bersih yang didapat sebesar Rp19.694.500,00

PART ONE Situation Analysis
The emergence of internet-based technology has caused the media to change from analog to digital and bring the new media such as social media. Instagram is one of the most popular social media used by digital native. Based on research, Instagram has a strong enough attachment to its users so that it can cause dependency. Therefore, the author made a short film about the use of Instagram social media and the negative effects that might be caused in the future.
PART TWO Development of Benefits and Purposes of Short Film Prototype
This short film has the benefit of being a media for education and media literacy regarding the use of Instagram. This short film also aims to convey a message through an audio-visual medium regarding the misuse of Instagram as a result of dependency.
PART THREE Short Film Prototype that have been developed.
This short movie tells a story about a person that doesn't use Instagram at the very first beginning, until one moment, she decided to use Instagram and caused herself to had a strong dependency of it. This short film will be 10-15 long, and will be uploaded into Youtube and UI Film Festival as broadcasting media platform.
PART FOUR Evaluation
Writer uses online questionnaire method to fulfill research needs, film screening as pre-test media, and Youtube Analytics and focus group discussion as medium of evaluation.
PART FIVE Budget
Expenses budget in making this short film prototype is Rp 700.000,00. If professionally produced, this film will expend Rp 23.375.000,00. Income forecast approximation is around Rp 43.069.500,00. Income total that will be achieved is around Rp 19.694.500."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kasandra Nadia Alfiani
"Pelaku seni berarti kita membiarkan diri kita untuk ikut masuk ke dalam seni itu sendiri. Makalah ilmiah akhir ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis saat terlibat dalam pembuatan film. Sebuah proses pembuatan film membiarkan tiap elemennya bergabung, dengan adanya kontak dan konflik yang terjadi dalam sebuah proses pembuatan film, akan menghasilkan karya seni yang lebih inklusif dan kontekstual. Selain hasil karyanya, sebagai filmmaker yang telah mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang baru selama prosesnya, mereka juga akan ikut bertransformasi membersamai film tersebut. Selain itu, dalam membuat film kita juga membiarkan film tersebut untuk menampilkan makna dan berbicara melalui visualnya yang dibangun melalui elemen artistiknya. Representasi inikah yang nantinya akan menjadi instrumen komunikatif antara filmmaker dan audiens, sebuah bahasa visual. Secara prosesnya, penulis menulis makalah ini dengan metode auto-etnografi dan refleksi dari pengalaman pribadi penulis.

Making art means we allow ourselves to immerse ourselves in the art itself. This final scientific paper was written based on the author's experience while involved in the filmmaking process. A film making process allows every element to become one, the contacts and conflicts that occur in a filmmaking process will produce a more inclusive and contextual work of art. Apart from their works, a filmmaker who has gained new experience and knowledge during the process, they will be also transformed along with the film. Apart from that, in making a film we also allow the film to give meaning and speak through its visuals which are built through its artistic elements. This representation will later become a communicative instrument between the filmmaker and the audience, a visual language. In the process, the author wrote this paper using auto-ethnographic methods and reflections from the author's personal experiences.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annida Puspa Rini Fasah
"Penelitian ini membahas representasi profesionalisme pustakawan dalam mengelola perpustakaan pada film pendek Project: Library. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi representasi profesionalisme pustakawan dalam mengelola perpustakaan dalam film berdasarkan makna sintagmatik dan paradigmatik. Analisis sintagmatik dan paradigmatik dilakukan pada alur, tokoh dan latar.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa representasi profesionalisme pustakawan yang didasarkan etika profesi mampu mencegah pustakawan dari sikap negative. Selain itu, adanya kode etik mampu mendorong pustakawan mengelola perpustakaan menjadi lebih baik.

This study discusses the representation of librarian professionalism in library management in Short film Project Library. The purpose of this research is to identify librarian professionalism representation in library management in film by showing syntagmatic and paradigmatic meaning. Syntagmatic and paradigmatic analyzes are performed on plot, character and setting.
The results of this study indicate that professionalism of librarians based on professional ethics is able to prevent librarians from negative attitudes as well as with the code of conduct applied to encourage librarians to manage libraries for the better.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>