Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46390 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aisyah Ayu Nerindra
"Tugas Karya Akhir ini membahas tentang Perencanaan Strategi Komunikasi terpadu ChantiQ Batik dalam membuat diferensiasi produk baju. Dengan mengumpulkan data pasar yang ada, maka terkumpul berbagai dasar dan pertimbangan yang baik untuk menjalankan sebuah program perencanaan komunikasi pemasaran terpadu untuk ChantiQ Batik. Bentuk dari diferensiasi produk yaitu C Co., yang memproduksi baju berbahan dasar kain Tenun Ikat Troso Jepara dan kain denim yang ditujukan bagi anak-anak muda. C Co. sebagai bagian dari ChantiQ Batik menawarkan produk baju yang berbahan kain tradisional Indonesia untuk anak muda, yang terlihat modern dan muda ketika dikenakan. Pemasaran dilakukan baik melalui media online maupun offline. Dengan media-media yang ada, terbentuklah suatu kesatuan pemasaran yang terpadu melalui promotional mix yang mencakup Advertising, Direct Marketing, Internet Marketing/Interactive, Sales Promotion, Publicity/Public relations, dan Personal Selling.

This thesis discussed about the Integrated Marketing Communication strategy of ChantiQ Batik in creating the differentiation of clothing. By collecting the market data, the base and consideration to run an integrated marketing communication planning program for ChantiQ Batik is gained well. The differentiation form of products is C Co., which produced clothes made from Tenun Ikat Troso Jepara fabric and denim fabric, it is adressed to the young adults market. C Co. as the part of ChantiQ Batik offered clothings made from Indonesian traditional fabric for young adults, which is looked modern and fresh to wear. The marketing was done by online and offline media. With the existence of recent media, an intergrated marketing by promotional mix which includes Advertising, Direct Marketing, Internet Marketing/Interactive, Sales Promotion, Publicity/Public Relations, and Personal Selling is formed.Keywords: Integrated Marketing Communication IMC , ChantiQ Batik, C Co."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Gabriella Timang
"Red Snack Box merupakan penyedia layanan kue kotak secara offline. Walaupun perusahaan ini sudah berjalan selama 15 tahun, Red Snack Box masih memiliki masalah dalam hal awareness. Oleh karena itu, agar target khalayak dapat mengingat dan mengenal Red Snack Box sebagai penyedia layanan kue kotak yang praktis untuk segala acara khususnya untuk acara komunitas , maka dibuatlah program strategi komunikasi terpadu yang dapat membuat target khalayak mengenali Red Snack Box. Kampanye ini diharapkan dapat mampu memenuhi tujuan pemasaran yaitu meningkatkan sales sebesar 20 . Kampanye ini terbagi menjadi 2 media yaitu online, seperti penggunaan Facebook, Instagram, Whatsapp Status, Website, kartu nama digital leaflet digital; dan media offline seperti kartu nama, leaflet, dan dus kue. Anggaran yang dialokasikan selama 6 bulan untuk kampanye ini adalah Rp9.231.000. Untuk kelancaran dan kesuksesan kampanye ini, akan dilakukan monitoring dan evaluasi sehingga selama kampanye ini berjalan dengan baik dan dapat dilihat keefektivan dan dampaknya.

Red Snack Box is an offline snack box service provider. Although the enterprise had been running for 15 years, Red Snack Box still has problems in terms of awareness. In order to raise target audience rsquo;s awareness in remembering and recognizing Red Snack Box as a practical snack box service provider for all occasions especially for community events , an integrated communications strategy program is created. The campaign is expected to raise sales by 20. This campaign is divided into 2 medias, which are online media consists of Facebook, Instagram, Whatsapp Status, Website, digital business cards digital leaflets ; and offline media consists of business cards, leaflets, and cake box. The allocated budget for 6 months campaign is Rp 9,231,000. In order to ensure continuity and achievement of this campaign, there will be evaluation and monitoring activities to review the effectiveness and impacts during the campaign."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annetha Ayu Amalia
"KALA Watch merupakan brand fesyen kategori jam tangan yang berasal dari Bandung, Indonesia. Berawal dari tugas kuliah, KALA Watch didirikan sejak tahun 2014 oleh sekelompok mahasiswa School of Business and Management SBM ITB. Keindahan Indonesia menjadi nilai yang mendasari brand KALA Watch. Keunikan KALA Watch terletak pada strap jam tangannya yang bersifat interchangeable serta dihiasi oleh unsur keindahan Indonesia. Mengajak masyarakat Indonesia, khususnya kalangan young adults, untuk menjadi bagian dari keindahan Indonesia serta mencintai produk lokal menjadi hal-hal yang ingin dicapai oleh KALA Watch.
Strengths
1. Produk KALA Watch dapat menyesuaikan kebutuhan konsumen dengan konsep interchangeable strap sehingga KALA Watch dapat menyesuaikan kebutuhan pelanggan untuk digunakan dalam suasana formal dan nonformal.
2. Kemasan produk KALA Watch dilengkapi dengan kotak penyimpanan serta alat pengganti strap jam tangan yang bersifat user-friendlysehingga pelanggan KALA Watch dapat menyimpan jam tangan dengan terorganisir dan dapat mengganti strap jam tangan secara mandiri tanpa harus pergi ke toko reparasi jam.
3. Keindahan alam, budaya, serta pariwisata di Indonesia menjadi ciri khas produk KALA Watch sehingga para pelanggan KALA Watch dapat merasakan sensasi menjadi bagian dari Indonesia dengan menggunakan KALA Watch.
4. KALA Watch mengajak masyarakat di Indonesia untuk menjadi advokat pelestarian keindahan Indonesia serta cinta produk lokal melalui produknya sehingga informasi seputar nilai-nilai tersebut lebih mudah untuk tersebar melalui word of mouth.
5. KALA Watch didukung oleh para pengrajin dan desainer lokal yang handal sehingga KALA Watch dapat menjamin kualitas produk yang dihasilkan.
6. KALA Watch ditopang oleh tim yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang bisnis karena berasal dari salah satu sekolah bisnis unggulan di Indonesia SBM ITB sehingga KALA Watch telah memiliki akar bisnis yang kuat.
Weaknesses
1. Pemanfaatan alat pemasaran KALA Watch, khususnya media sosial dan website, belum maksimal sehingga konten yang ditujukan untuk dipublikasikan belum tersampaikan secara optimal kepada khalayak sasaran.
2. Brand awareness KALA Watch masih tergolong rendah sehingga perusahaan mengalami hambatan dalam memasarkan produknya.
3. KALA Watch belum pernah mengadakan program atau kegiatan komunikasi pendukung bisnis sehingga pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja program pendukung bisnis tidak dapat dilaksanakan.
4. Keterbatasan anggaran yang dialokasikan KALA Watch untuk kegiatan pemasaran sehingga KALA Watch memiliki pilihan kegiatan pemasaran yang bersifat terbatas.
Opportunities
1. Media sosial di Indonesia sering digunakan untuk keperluan pemasaran serta transaksi bisnis sehingga media sosial berpeluang untuk membantu optimalisasi promosi bisnis.
2. Belum ada program produsen jam tangan lokal yang secara spesifik mengangkat masalah pelestarian keindahan nusantara dan cinta terhadap produk lokal sehingga program tersebut dapat menjadi pembeda suatu merek.
3. Khalayak sasaran lebih memilih informasi digital sehingga khalayak sasaran lebih mudah untuk dijangkau tanpa hambatan geografis.
4. Khalayak sasaran merupakan pengguna media sosial yang aktif sehingga upaya pendekatan terhadap khalayak sasaran dapat dilakukan dengan efisiensi waktu serta biaya.
5. Khalayak sasaran merupakan masyarakat yang trendi dan memiliki minat di bidang fesyen sehingga khalayak sasaran berpeluang untuk menjadi tertarik terhadap produk jam tangan.
6. Khalayak sasaran tertarik dengan merek produk lokal yang bernuansa keindahan Indonesia sehingga khalayak sasaran dapat memiliki kecenderungan untuk mengetahui tentang KALA Watch.
7. Khalayak sasaran melihat produk KALA Watch sebagai produk yang dapat mereka beli dan tidak mahal sehingga khalayak sasaran dapat menjangkau jam tangan KALA Watch tanpa mengorbankan kebutuhan pokok dalam kehidupan.
8. Masyarakat di Jakarta, sebagai khalayak sasaran perluasan pasar, memiliki daya beli KALA Watch yang tinggi sehingga berpeluang tinggi untuk menjadi khalayak sasaran yang tepat untuk dituju KALA Watch.
Threats
1. Terdapat beberapa kompetitor produsen jam tangan lokal yang mengangkat nuansa Indonesia dan memiliki brand awareness yang cukup tinggi sehingga KALA Watch tidak unggul dalam brand awarenessbisnisnya.
2. Kebanggaan khalayak sasaran dengan memakai produk impor sehingga menyebabkan KALA Watch terhambat dalam menarik para khalayak sasaran. Ketiadaan program komunikasi pendukung bisnis KALA Watch yang dapat dipantau dan dievaluasi untuk perkembangan bisnis menyebabkan kurangnya optimalisasi serta kehadiran KALA Watch di internet, penurutan pendapatan dari pemasaran offline saja, dan brand awareness perusahaan yang rendah. Program komunikasi yang ditujukan untuk membantu perusahaan dalam menjangkau khalayak sasaran secara tepat dibutuhkan oleh KALA Watch untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Dengan menyisipkan konsep storytelling pada seluruh unsur kegiatan, berikut ini adalah lima kegiatan yang menjadi bagian dari strategi program MPR Kado Indah.Peluncuran Kembali Media Sosial dan Website KALA Watch. Roadshow Perguruan Tinggi Swasta PTS di DKI Jakarta.Pameran di Car Free Day CFD fX Sudirman.Sayembara Video Pendek dan Cerita Foto di Media Sosial.Collaborative Eventdengan film screening, sesi jamming musik, serta pameran produk KALA Watch.

KALA Watch is a wristwatch brand originatedfrom Bandung, Indonesia. Started out initially as a college project, KALA Watch was founded by a group of School of Business and Management SBM ITB students. The beauty of Indonesia is the core value of KALA Watch as afashion brand. KALA Watch products distinctive feature is the interchangeable straps decorated with elements inspired by the beauty ofIndonesia. Encouraging Indonesian societies, especially the young adult ones, to take some parts in the beauty ofIndonesia and appreciate local products are some of the things that KALA Watch wants to achieve.
Strengths
The interchangeable straps concept allows KALA Watch products to fulfill customers needs for flexible fashion item so KALA Watch can be used in both formal and nonformal occasions.Each of KALA Watch products are equipped with user-friendly wristwatch strap changer tool in a classic box so KALA Watch`s customers will be able to change their KALA Watch Straps on their own and to keep their KALA Watch collection safely in the box. The uniqueness of KALA Watch lies in its wristwatch straps that are inspired by the beauty of Indonesian culture, natural sites, and tourism so KALA Watch`s customers will be able to feel the sensation of being a part of Indonesia by using KALA Watch rsquo;s products on their wrists.
Through
Its products, KALA Watch encourages Indonesian societies to advocate their awareness and love for the beauty of Indonesia and local products that informations regarding those values will be able to be spread easily through word of mouth. KALA Watch is supported by professional local craftsmen and designers so KALA Watch can guarantee its products excellent quality. KALA Watch is sustained by its team that is consisted of people who have experiences and knowledges from SBM ITB, which is one of the best business schools in Indonesia, so KALA Watch have a strong business core.
Weaknesses
The use of KALA Watch promotional tools, especially social media and website, is yet to be used appropriately that the intended contents to be published has yet to be sent properly to its target audience. KALA Watch has low brand awareness level that it has impacted its marketing operational. KALA Watch has never conducted communication events or programs that can empower its business before so its programs effectivity can`t be measured and observed. The limitation of budgeting that KALA Watch wishes to allocate its fund for conducting communication programs is really tight that KALA Watch don`t have much program options.
Opportunities
Social media is being used for business and marketing purposes in Indonesia so that it can help the optimization of KALA Watch`s business promotions. Programs that open up specifically drilling on spreading awareness about the beauty of nusantara and local products are yet to be conducted before so it can be KALA Watch`s uniqueness among other brands to conduct one.
The target audiences prefer digitalized information so they are easier to reach without worrying about geographical boundaries. The target audiences are active users of social media so KALA Watch can reduce both operational cost and time to approach them. The target audiences are trendy societies and have some interests in fashion so that they are more likely to be interested in wristwatch products. The target audiences are interested in local products that bring out the beauty of Indonesia like KALA Watch do so that it will be easier for KALA Watch to be known by them. The target audiences consider KALA Watch products are affordable and inexpensive so they can purchase KALA Watch without getting broke. Jakartans, as the target audience of the company`s market expansion, have high purchasing power in KALA Watch products so they have greater chances to be the right target audience for KALA Watch.
Threats
1. There are several other local wristwatch brands that covers Indonesian theme with high brand awareness so that KALA Watch is not included as a top flyer in this category.
2. The target audiences pride in wearing import products is really high that KALA Watch finds it difficult to reach and attract them. The absence of KALA Watch`s communication program with evaluation and monitoring that can empower its business has caused the lack of optimization and presence in the internet, the decreasing revenue sourced from offline marketing, and low brand awareness. KALA Watch can make some uses out from communication programs formulated to help the company in reaching the appropriate target audiences. Applying the storytelling concept to all of the events, here are the five events from the Kado Indah MPR Program. KALA Watch Social Media and Website Relaunching. Private Universities in DKI Jakarta Roadshows. Mini Showcase in Car Free Day CFD fX Sudirman. Short Video and Photo Story Competition in Social Media. Collaborative Event that is consisted of film screening, music jamming session, and KALA Watch products mini showcase."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tsany Naufal Hidayat
"Penggunaan fasilitas internet saat ini semakin bertambah setiap harinya. Di Indonesia sendiri pengguna internet mencapai 37% pada tahun 2020. Kemudian kenaikan pengguna media sosial juga telah mencapai 191 juta orang di tahun 2022 atau mengalami kenaikan sebesar 12,35% dari tahun sebelumnya. Namun hal ini belum dimanfaatkan secara baik oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk memasarkan produknya. Dimana pada Mei 2021 baru tercapai sebanyak 13,5 juta UKM atau sekitar 21% dari angka yang ditargetkan. Hal serupa juga terjadi di Provinsi Jawa Timur, dimana masih ada 43% UKM yang belum menggunakan akses internet dalam menjalankan usahanya. Untuk itu perlu diamati lebih jauh terkait variabel apa saja yang mendorong orang untuk mampu menggunakan jaringan internet (daring) untuk memasarkan produknya. Dari penelitian ada beberapa variabel yaitu sikap, norma subjektif, persepsi kontrol perilaku, persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan, dan niat untuk melakukan pemasaran secara daring yang merupakan variabel pendukung perilaku memasarkan produk secara daring. Kemudian lebih lanjut lagi ada beberapa hambatan yang menyebabkan kesulitan untuk memasarkan produk secara daring di antaranya adalah kendala teknis, kendala organisasional, kendala sumber daya manusia (SDM), kendala keamanan digital, kendala infrastruktur dan institusi terkait, serta kendala keuangan.

The use of internet facilities is currently increasing every day. In Indonesia alone internet users reached 37% in 2020. Then the increase in social media users has also reached 191 million people in 2022 or an increase of 12,35% from the previous year. However, this has not been utilized properly by Small and Medium Enterprises (SMEs) to market their products. However, in May 2021, there were only 13,5 million SMEs or about 21% of the targeted figure. The same thing also happened in East Java Province, where there are still 43% of SMEs that have not used internet access in running their business. For this reason, it is necessary to observe further regarding what variables encourage people to be able to use the internet network (online) to market their products. From the research, there are several variables, namely attitudes, subjective norms, perceptions of behavioral control, perceptions of usefulness, perceptions of ease of use, and intentions to do online marketing which are supporting variables for online product marketing behavior. Furthermore, there are several obstacles that make it difficult to market products online, including technical constraints, organizational constraints, human resource (HR) constraints, digital security constraints, infrastructure and related institutional constraints, and financial constraints."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Triani
"Tugas Karya Akhir ini membahas mengenai perencanaan program komunikasi pemasaran terpadu Hemorogard 2012 . Pada Program ini terdapat beberapa masalah dalam mencapai rencana pemasaran diantaranya brand awareness di mata masyarakat sangat rendah bahkan belum ada mengenai produk Hemorogard.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, Penulis menggunakan sebuah program yaitu strategi Intergrated Marketing Communication (IMC) dengan memadukan beberapa elemen promosi seperti : Periklanan, Hubungan Masyarakat, Event, dan lainnya. Rencana program ini mulai berjalan dari Januari-Juni 2012 dengan biaya anggaran sebesar Rp 4,538,328,734.

Final paper discusses the task of Planning an Integrated Marketing Communications Program Hemorogard 2012. In this program there are several problems in achieving the marketing plan including brand awareness in the public is very low even yet exist regarding Hemorogard products.
To resolve this problem, the author uses a program that is strategy of Integrated Marketing Communications (IMC) by combining several promotional elements such as : Advertising, Public Relations, Event and others. The program starts running from January to June 2012 at budget cost Rp 4,538,328,734.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ayuningtyas
"ABSTRAK
Sejak tahun 1956, SilverQueen telah merambah pasar panganan cokelat di Indonesia. Brand lokal ini secara rutin meluncurkan inovasi-inovasi pada produknya dan melahirkan varian-varian baru. Ekuitas brand-nya dapat dibilang cukup tinggi pada target khalayaknya. Sebagaimana berkompetisi dalam pasar yang dinamis dan persaingan yang ketat, SilverQueen membutuhkan perencanaan strategi komunikasi pemasaran yang sesuai sehingga dapat mempertahankan posisinya sebagai market leader.
Berdasarkan data pasar, diperoleh fakta bahwa SilverQueen telah mencapai tingkat awareness. Namun, belum berhasil memenangkan preferensi target khalayak. SilverQueen yang baru saja meluncurkan website sebagai media pemasaran online juga bermaksud menciptakan awareness terhadap brand pada dunia maya.
Solusi dari permasalahan ini adalah melalui serangkaian kampanye SilverQueen yang mengusung tema besar ?SilverQueen Let‟s Santai?. Ide besar tersebut lahir dari insight bahwa SilverQueen merupakan mood booster bagi target khalayak. Identitas ?Santai Belum Lengkap Tanpa SilverQueen‟ yang kuat kemudian diangkat sebagai tagline dari kampanye. Kampanye ini memiliki tujuan, antara lain: (1) menciptakan awareness terhadap website, (2) menciptakan liking dan preference target khalayak terhadap brand SilverQueen, dan (3) menciptakan buying intention yang terus-menerus.
Kampanye akan berlangsung dalam 3 tahap dengan keseluruhan biaya kampanye sebesar Rp 22.900.821.064,- selama satu tahun.

ABSTRACT
Since 1956, SilverQueen has been adjusting its position in Indonesia confectionery market. This local brand routinely develops inovations to its products and launches new variants. The brand equity is high among its target audience. As a competing brand in dynamic market, SilverQueen needs an integrated marketing communication strategy planning to be able to maintain its position as a market leader.
According to the collected data, SilverQueen has successfully reached awareness level. But the brand has not reached preference level of the target audience. Plus, SilverQueen has just launched its new website as an online marketing tool of which awareness needs to be built.
The solution of these problems is a fully-integrated SilverQueen marketing communication campaign which brings up ?SilverQueen Let‟s Santai‟ as its big theme. The big idea comes from the insight that SilverQueen is considered to be a mood booster for its target audience. The brand identity of ?Santai Belum Lengkap Tanpa SilverQueen‟ has created a strong position among consumers, that it is used as the campaign‟s tagline. The purposes of this campaign are: (1) creating awareness towards the website, (2) reaching liking level and preference level of target audience, and (3) creating sustainable buying intentions.
The campaign will be divided into 3 phases with an overall campaign costs amounted to Rp 22.900.821.064,- for a year."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farikha Azizia
"Sebagai sebuah snack dengan pasar anak-anak, Taro sudah sangat dikenal di kalangan anak-anak dan juga anggota masyarakat lainnya. Hanya saja, dengan makin berkembang dan ramainya pasar snack di Indonesia, perlu dikembangkan sebuah strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dapat membuat snack Taro tetap menjadi pilihan snack dan menunjukkan peningkatan penjualan yang signifikan.
Namun kemudian ditemukan permasalahan di mana dalam aktivitas jajan anak-anak, masih bergantung kepada orang tuanya. Sehingga diperlukan sebuah strategi yang dapat mendekati anak-anak sebagai target pasar snack Taro dan juga orang tuanya untuk dapat menjadikan Taro sebagai snack keluarga mereka.
Proposal perencanaan program komunikasi pemasaran terpadu "Petualangan Keluarga Taro" ini dibuat dalam rangka mencapai tujuan tersebut, dengan insight baru bahwa dibutuhkan sebuah bonding time antara anak dengan orang tuanya.
Total biaya dari program ini adalah sebesar Rp 16,896,700,000.

As a snack for kids market, Taro was very well known among children as well as other society members. But, with growing snack industry in Indonesia, snack players also growing which create competitive situation for Taro. So, it is necessary to create an integrated marketing communication program to win the competition and raise the sales.
Later, we found problem that kids' snacking activity is still dependant to his/her parents. So, we need a communication strategy that can approach not only children as Taro's target market, but also their parents. So, Taro snack can be a family snack for them.
This "Taro Family Adventure" program proposal was made in order to achieve the objective, with new insight that as a family, children and parents need more bonding time together.
The total cost of this program is Rp 16,896,700,000."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Dinar Ardiyani
"ABSTRAK
Tugas Karya Akhir ini membahas tentang Perencanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Cerelac Bubur Susu, sebuah produk premium dari Cerelac. Cerelac merupakan produk makanan bayi yang diproduksi oleh Nestlé, sebuah perusahaan Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) yang berdiri pada tahun 1867. Analisis permasalahan ditemukan dengan menggunakan Model Consumer Decision Making. Berdasarkan riset yang dilakukan, input yang diberikan oleh pemasar berupa usaha pemasaran telah berhasil, yang dapat dilihat melalui tingginya awareness pada khalayak sasaran. Namun, permasalahan ditemukan pada tahap pre-purchase search. Khalayak sasaran kesulitan mencari informasi mengenai produk, sehingga mencoba brand lain yang menyediakan informasi lebih akan produknya. Karena masa konsumsi produk yang sangat singkat, maka akan dibuat kampanye yang bertujuan untuk mempertahankan market share dengan cara yang sama dengan strategi meningkatkan market share, yaitu dengan meningkatkan trial purchase, meningkatkan brand preference, dan meningkatkan brand loyalty terhadap produk. Biaya yang dianggarkan untuk kampanye ini yaitu sebesar Rp 2.374.597.500,00 untuk kurun waktu 6 bulan. Kemudian, untuk mengukur efektivitas kampanye ini, akan diadakan rencana evaluasi dan pengawasan sebelum dan sesudah kampanye berlangsung.

ABSTRACT
This final assignment discuss about Integrated Marketing Communication Strategy Planning of Cerelac Bubur Susu, a premium product of Cerelac. Cerelac is a baby food product produced by Nestlé, a Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) company established in 1867. The problem analysis of the product was found using the Consumer Decision Making Model. Based on a research done in the process, the input that was given by marketers using marketing efforts is considered successful, shown by the high level of awareness on target audience towards the brand. Unfortunately, a problem was discovered on the pre-purchase search phase. Lack of product information given by the company has caused target audience to try other brands, as those brands give out more product information than Cerelac does. Because of the short consumption span of the product, maintaining the market share has to be done the same way a company increases its market share, by increasing trial purchase, increasing brand preference, and increasing brand loyalty towards the product. The estimated budget of this campaign is Rp 2.374.597.500,00 for 6 months of campaign. Then, this program will be evaluated and monitored before and after the campaign runs to measure its effectiveness."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Oktavia Handayani
"Qlapa.com merupakan situs marketplace online khusus untuk produk kerajinan tangan lokal dimana orang dapat membeli produk kerajinan tangan yang unik dari pembuatnya yang berasal dari seluruh Indonesia. Oleh karena itu, agar khalayak sasaran mengetahui dan mengingat Qlapa.com sebagai marketplace online kerajinan tangan, dibuatlah program perencanaan komunikasi pemasaran terpadu bernama APREKRIYASI. Kampanye ini akan mengajak khalayak sasaran untuk mengapresiasi para pengrajin dengan mengenal dan membeli kerajinan tangan hasil karya mereka. Untuk kelancaran dan kesuksesan kampanye tersebut, akan dilakukan monitoring dan evaluasi. Sehingga kampanye ini dapat dilihat keefektivitasan dan dampaknya. Keseluruhan biaya dari kampanye Qlapa ini adalah Rp 312.180.000,00.

Qlapa.com is an online marketplace that allows people to purchase various unique local handmade products which are produced by craft makers from across Indonesia. However, this information is still rarely known among its target market. With the aim to increase the awareness and the brand recall of Qlapa within 6 months, APREKRIYASI will be presented to the handmade and local product lovers. This campaign will persuade Qlapa rsquo s target market to appreciate the craft makers through acknowledging and buying their products. Monitoring and evaluation will be conducted to measure the impact and the effectivity of the campaign. The overall cost of the campaign is Rp 312.180.000,00.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
LoCicero, Joe
Avon, MA: Adams Media, 2007
658.45 LOC b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>