Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6831 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stephan Tua Saragi
"ABSTRAK
Myer adalah salah satu toko serba ada atau lebih sering dikenal dengan istilah department store, yang beroperasi di negara Australia. Eksistensi Myer yang dikenal baik dalam kurun waktu lebih dari 1 abad nyatanya tidak menjamin keberlanjutan kesuksesan kinerjanya, yang justru mengalami penurunan drastis terutama beberapa tahun terakhir, yang juga terjadi pada industri department store secara menyeluruh. Makalah ini menganalisis tentang faktor-faktor yang berperan penting dalam mengganggu stabilitas keuntungan bisnis ritel industri department store, juga analisa tentang faktor-faktor yang berdampak pada kinerja Myer yang kian memburuk, melalui analisa eksternal, internal, faktor-faktor kegagalan, serta analisa posisi-situasional Myer. Beberapa faktor yang ditemukan adalah meningkatnya jumlah bisnis ritel online dan omni-channel secara signifikan, industri department store yang berkonsentrasi tinggi dengan pertumbuhan bisnis Myer yang rendah, serta kegagalan Myer dalam membangun strategi yang berkelanjutan untuk mempertahankan kesuksesannya. Makalah ini juga menyertakan objektif dan strategi yang Myer dapat kerjakan untuk kembali meraih keuntungan yang signifikan dan sustainable, meraih andil besar dalam pangsa pasar, serta mendapatkan kembali ketertarikan masyarakat terhadap Myer Department Store.

ABSTRACT
Myer is one of the leading department stores in Australia. However, Myer rsquo;s great existence that has been known for more than a century does not really guarantee its sustainable success. Myer along with the other department stores have been deteriorating and facing struggles to operate successfully in Australia, especially in the last few years. Thus, this paper is a comprehensive report that conducts in-depth analysis about important factors that affect the profit stability and sustainability in the department store industry as a whole, as well as key factors that affect Myer badly, by conducting external, internal, key factors for failure, and situational-position analysis. Some of the key findings are: increasing number of online retailers and omni-channel retailing, highly-concentrated department store industry with low Myer rsquo;s business growth over the years, and Myer rsquo;s failure in developing sustainable strategies for its long-term growth. This report also provides new objectives and strategies for Myer in order to gain back its great success, significant and sustainable profit, high market share, and customers rsquo; interest towards Myer. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ajeng Pribawani
"ABSTRAK
Myer, salah satu toserba ternama Australia, telah mengalami penurunan performa meskipun memiliki pangsa pasar yang besar dalam industri toserba. Untuk menanggulangi keadaan industri yang sedang sulit, Myer meluncurkan New Myer Strategy pada tahun 2015. Tiga tahun berlalu setelah peluncuran strategi baru, namun Myer belum melihat perbaikan yang berarti. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah utama yang menghambat keberhasilan strategi turnaround Myer, sekaligus menyediakan saran untuk membantu Myer bertumbuh.

ABSTRACT
Myer, one of Australias leading department store, has been declining despite having a big chunk of the industry market share. In response to the difficult retail landscape of Australia, Myer introduced New Myer Strategy in 2015. Three years into the plan and the retailer has not seen meaningful improvement. This report aims to uncover key issues that hinder Myers turnaround, as well as suggest a few strategies to help Myer grow."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Myer, John N.
New Delhi: Prentice-Hall, 1974
658.15 MYE f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marshall, Alan, 1902-1984
Canberra : F.W.,Cheshire, 1961
658.871 MAR g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Myer, Rick A.
Australia: Brooks/Cole, 2000
362.204 251 MYE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Natasya
"Aroma merupakan salah satu substansi ruang yang selalu dirasakan oleh manusia, namun kehadirannya dalam ruang yang dirancang tidak selalu dimanfaatkan dengan baik. Skripsi ini membahas peran dan pengaruh aroma di dalam ruang, khususnya ruang ritel. Aroma diyakini memiliki peran dalam memberikan karakter terhadap sebuah ruang, dan dapat dijadikan sebagai alat penentu ambang dan dimensi ruang, serta mampu menjadi sensasi yang memicu perilaku dan gerak tertentu manusia. Dalam ruang ritel, hadirnya aroma dapat memberikan identitas terhadap merek tertentu, membuat merek tersebut lebih mudah dikenali. Aroma juga mengekspansi ruang secara tidak kasat mata dan mampu menggugah perasaan manusia terhadap ruang yang dialaminya. Perasaan-perasaan yang timbul lalu memicu gerak dan perilaku beli yang bersifat reflek dan impulsif.

Scent is one of many space substances that is always experienced by humans, but its presence in a designed space is not always put to a good use. This thesis discussed how far the presence of scents can enrich someone rsquo s experience in retail spaces. Scent is believed to have a role in providing character to a space. It can be used as a determinant of threshold and dimension of a space, and capable to triggers certain human behavior and motion. In retail spaces, the presence of fragrance can provide identity to a particular brand, making it easier to remembered. It has the ability to expand spaces in intangible way and able to arouse human certain feelings to the space experienced. Later these feelings that arise through experiencing spaces can trigger movements and buying behavior that is impulsive.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Mahaendra Djaja
"Permasalahan utama antara ritel modern (minimarket, supermarket dan hypermarket) dan ritel tradisional, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta adalah lokasi, di mana ritel modern dengan kekuatan modalnya yang luar biasa berkembang begitu pesat yang lokasinya berdekatan dengan lokasi ritel tradisional yang sudah lebih dulu berada di lokasi tersebut. Menurut Guy (1999), keberadaan minimarket yang lokasinya tidak jauh dari perumahan penduduk telah menarik minat penduduk untuk berbelanja di minimarket. Faktanya, hal tersebut menjadi alasan masyarakat memilih minimarket menjadi tempat berbelanja, sehingga membentuk suatu persepsi atau pandangan terhadap minimarket tersebut.
Ketertarikan konsumen yang paling utama terhadap minimarket adalah pada lokasinya, misalkan kemudahan untuk dijangkau dan yang terpenting adalah posisinya yang harus strategis. Oleh karena itu, lokasi sangat mempengaruhi resiko dan keuntungan suatu tempat usaha secara keseluruhan (Berman dan Evans, 2004). DPW Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia DKI Jakarta (2009) mengatakan bahwa menjamurnya ritel modem dalam hal ini minimarket di DKI-Jakarta--menyebabkan omset pasar atau ritel tradisional seperti toko kelontong serta warung makin merosot. Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Perkonomian Provinsi DKI Jakarta menunjukkan bahwa pertumbuhan minimarket mengalami peningkatan dari tahun 2007 - 2009. saat dikeluarkannya instruksi gubemur No.1 15 Tahun 2006 tentang Penundaan Sementara Perizinan Minimarket. Berdasarkan lokasinya ritel modern (minimarket) melanggar ketentuan jarak yang ditetapkan Peraturan Daerah (Perda) No 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta.
Dalam Perda jelas diatur, jarak antara pasar ritel modern dan ritel tradisional yang ada di lingkungan mulai dari 0,5 kilometer (km) untuk pasar ritel dengan luas 200 meter persegi (m2) namun kenyataannya lokasi ritel moderen tersebut banyak dijumpai memiliki jarak yang kurang dari 0,5 km dari ritel tradisional (toko dan warung kelontong) sehingga mengakibatkan dampak negatif terhadap kinerja ritel tradisional (toko kelontong dan warung) yang terlihal dari indikator menurunnya: omzet, jumlah pembeli per hari, jumlah pembelian per konsumen, Rata-rata Marjin, Rata-rata Keuntungan, Jumlah Produk yang dijual, Nilai total produk dan Rata-rata nilai belanja produk perhari.

The main problem among modern retail and traditional retail especially in the Urban is location. With it's power, modern retail could be spread out fastly in location where is close to the traditional retail which found before modern retail. According to Guy (1999), location of modern retail (minimarket) was closed to the settlement has been making interest to the people who was shopping at the modern retail (minimarket). In fact, that was as the reason why the people choose the modern retail for shopping, it will built the perception and opinion about it.
The main consumer interested to the modern retail (minimarket) is location, especially strategic of it location. Because, it could be make risk and benefit market place as whole (Berman and Evans, 2004). APPSI DKI Jakarta said, the spread out of modern retail (minimarket) result in the omzet of traditional retail was diminishing. Based on the data from Economic Bureau of DKI Jakarta Province, at 2007 - 2009 the growth of modern retail (minimarket) was increased while the regulation of the postponed modern retail permit was launched (instruksi gubernur No. 115 tahun 2006). Many of modern retail was break the law in it's distance that determined by government regulation No 2 Tahun 2002.
In that regulation has been arranged with clear about distance between modern retail with 200 m2 wide and traditional retail has 0,5 km. In fact, modern retail location has distance less than 0,5km from traditional retail with the result that negative impact of traditional retail performance which he seen at the diminishing indicator of omzet; number of buyer per day, number of purchaser per consumer, margin average, benefit average, number of sold product, value of total product and average of product shopping value per day.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27625
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosia El Gibort
"Maraknya penutupan berbagai gerai ritel di Asia Tenggara menimbulkan dampak terhadap kondisi finansial emiten ritel, yang juga akan memberi pengaruh pada kondisi finansial investor. Penelitian ini secara spesifik ditujukan untuk menganalisis dampak finansial penutupan gerai ritel terhadap imbal hasil saham dan kinerja keuangan emiten ritel. Pendekatan empiris menggunakan Fama French three-factor model dipilih untuk menghitung imbal hasil abnormal yang disebabkan oleh kejadian ini. Rasio profitabilitas dan nilai pasar relatif digunakan untuk menilai kinerja keuangan tiap emiten. Studi memperlihatkan adanya nilai cumulative abnormal return negatif yang signifikan secara statistik sejak pengumuman hingga hari pertama setelah pengumuman. Cumulative abnormal return dengan nilai negatif terjadi sampai hari kelima setelah pengumuman, akan tetapi sudah tidak signifikan secara statistik. Adapun, kondisi kinerja keuangan emiten ritel sebelum dan sesudah penutupan gerai tidak berbeda signifikan secara statistik.

The spreading news of retail store closure in Southeast Asia brings the impact toward the financial condition of the retail listed companies as well as of the investors’. The specific objective of this study is to examine the financial impact of closing retail outlets on stock return and the financial performance of retail listed companies. Empirical approach is used in this study, using the Fama French three-factor model to calculate stock return that occur due to this event. Profitability and relative market value ratios are used to evaluate the financial performance. An interesting finding from this study is that there is an abnormal and negative return from the closure of retail stores. It is showed by the negative cumulative abnormal return (CAR), that is significant statistically, until the first day after the store closure announcement is announced. The negative abnormal return occurs until the fifth day after announcement that is not significant statistically anymore. However, the financial performances before and after store closure are not different statistically."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianur Hikmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak keberadaan ritel modern terhadap kinerja ritel tradisional dalam kebijakan zonasi ritel Perda DKI No.2 Tahun 2002. Penelitian dilakukan terhadap 153 ritel tradisional PD Pasar Jaya yang tersebar di DKI Jakarta. Dalam studi ini dilakukan identifikasi terhadap ritel modern (minimarket, supermarket, dan hypermarket) yang melanggar ketentuan kebijakan zonasi ritel.
Penelitian ini menggunakan data jumlah pedagang ritel tradisional sebagai proksi variabel kinerja ritel tradisional. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi berganda guna menguji pengaruh jumlah ritel modern yang jaraknya terdekat dengan ritel tradisional, revitalisasi pasar, dan potensi pasar terhadap kinerja tradisional.
Dari hasil penelitian, diperoleh gambaran deskriptif bahwa implementasi kebijakan zonasi ritel di DKI Jakarta banyak dilanggar oleh pelaku usaha ritel modern. Selain itu, diperoleh hasil bahwa variabel jumlah ritel modern yang jaraknya terdekat dengan ritel tradisional dan potensi pasar berpengaruh signifikan terhadap kinerja tradisional. Namun, hubungan antara jumlah ritel modern yang jaraknya terdekat dengan ritel tradisional dengan kinerja tradisional adalah tidak linier (non-linier). Hal tersebut berarti bahwa pada awalnya keberadaan ritel modern memiliki hubungan positif dengan kinerja ritel tradisional namun pada rentang jumlah tertentu dan jumlahnya sudah melebihi titik kritis (batas maksimum) maka hubungannya akan menjadi negatif dengan kinerja ritel tradisional. Batas maksimum jumlah ritel modern yang diperbolehkan hanya berjumlah 1 (satu) outlet yang berada di dekat ritel tradisional. Adapun jenis ritel modern yang paling berpengaruh signifikan adalah supermarket. Peneliti merekomendasikan agar pemerintah mengkaji ulang Perda DKI Jakarta No. 2 Tahun 2002, meningkatkan komitmen pemerintah dalam membatasi serbuan jaringan ritel modern terutama ritel supermarket melalui pengetatan izin, serta optimalisasi program revitalisasi pasar ritel tradisional baik segi fisik maupun non fisik.

This study aimed to analyze the impact of modern retail coexistence with traditional retail on traditional retail's performance in retail zoning policy of Jakarta Regional Regulation No 2 2002. The traditional retails in this study were PD Pasar Jaya traditional retail where there were 153 markets spreaded across Jakarta. This research identified the modern retails minimarkets supermarkets hypermarkets location in accordance to retail zoning policy.
This study used number of traditional retailers as a proxy of performance variable. This research used the descriptive and multiple regression analysis in order to test the impact of the the number of modern retails which violated the retail zoning policy the market revitalization and the market potential to traditional retail's performance.
Result showed that most of modern retails violated the zoning policy Furthermore the result also showed that the number of modern retails which are located at near traditional retails and market potential variable had a significant impact on traditional retail's performance Surprisingly the correlation between the number of modern retails which are located at near traditional retails with traditional retail's performance was not linear It means that the correlation between number of modern retails and traditional retail's performance is a positive within a certain amount and then becomes negative afterward The maximum number of modern retails in which the correlation is positive is 1 one Inparticular it is only supermarket that has significant impact on traditional retail's performance We recommend reviewing the Jakarta Regional Regulation No 2 2002 increasing the government 39's commitment to restrict the modern retail growth optimizing the revitalization program for the traditional retail tangible and in tangible.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Marda
"Dengan tuntutan pelanggan yang cepat berubah dan persaingan yang ketat, department Store seringkali menghadapi lingkungan yang sangat tidak pasti. Berbagai penelitian menunjukkan perlu adanya perubahan organisasi untuk memajukan perusahaan tersebut. Namun hanya sedikit perusahaan yang fokus terhadap hasil atau outcome dari perubahan yang dilakukan di perusahaan tersebut.
Tujuan makalah ini adalah untuk menyoroti pentingnya tekanan lingkungan eksternal, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang membawa perubahan efektif yang menghasilkan kemampuan beradaptasi suatu perusahaan, yang merupakan strategi perusahaan untuk terlibat secara produktif pada lingkungan internal dan eksternal. Penelitian ini mengeksplorasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap adaptabilitas perusahaan dalam menghasilkan kinerja yang unggul, yaitu: (1) Perubahan sikap manajer; (2) Gaya belajar manajer, dan (3) Dampak nyata manajer terhadap kemampuan beradaptasi perusahaan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui structural equation modelling dengan melakukan survei yang melibatkan 110 manajer department store di Indonesia dimana pengukurannya menggunakan seperangkat kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan sikap manajer-manajer secara signifikan dan positif mempengaruhi gaya belajar aktivis, dan secara signifikan tetapi negatif mempengaruhi gaya belajar reflektif dan pragmatis. Mengubah sikap tidak mempengaruhi gaya belajar teori secara signifikan serta kemampuan beradaptasi. Namun, semua gaya belajar manajer berpengaruh terhadap kemampuan mereka dalam beradaptasi.
Penelitian mengenai industri retail telah banyak dilakukan menggunakan studi marketing, namun dalam penelitian ini penulis menerapkan strategi manajemen dalam hal kemampuan suatu perusahaan menghadapi perubahan-perubahan internal dan tekanan lingkungan sekitar. Kerangka konseptual tersebut berkontribusi sebagai penerapan paradigma penting dalam manajemen strategis pada Organisasi-Lingkungan-Strategi-Kinerja (OESP).

With fast changing customer demands and intense rivalry, department stores are facing highly uncertain environment. Many studies suggest the need of organizational change for firms in that type of industry. Yet few studies concern with adaptability as the actual result or outcome of change at those department stores.
The purpose of this study is to highlight the important of external environmental pressure and identify the variables that influence effective change to the firm adaptability. Firms adaptability is a strategy to engage productively on its internal and external environment. The important factors investigated in this study in contributing to firm adaptability are: (1) the values and competencies of the managers, (2) their change attitude; and (3) their types of learning styles.
This study applies quantitative approach with structural equation modeling. The survey involved 110 managers of an Indonesian department store. The results show that managers values affect negatively but significantly on change attitude; but their compentencies have a positive influence towards change attitude; then their change attitude has significant influence towards activist learning style; and all of their learning styles significantly influence adaptability.
This study on retail industry provides a significant contribution on the knowledge in strategic management especially on the important of firms internal change and adaptability to respond to environmental pressure. Such conceptual framework contributes as application of an important paradigm in strategic management on Organization-Environment-Strategy-Performance (OESP).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
D2571
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>