Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153698 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yati Haswidi Aksa
"ABSTRAK
Dari sejumlah besar karya yang termasuk dalam kesusastraan rakyat, telah dipilih dongeng untuk ditelaah, dengan alasan-alasan berikut :
Pertama-tama, pentingnya dongeng sebagai proyeksi khayalan yang bersifat kolektif dari suatu kelompok masyarakat. Cerita-cerita tersebut senantiasa merupakan gambaran simbolis dari situasi dan tingkah laku sosial, suatu ilusi yang disampaikan melalui penceritaan. Sebagai seperangkat pengetahuan dan model kultural sekelompok masyarakat, dongeng mengandung pelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan dengan memaparkan contoh penerapannya. Fungsi "main-main" yang terdapat di dalamnya ditujukan untuk memasukkan unsur pedagogis dengan cara yang tidak bersifat memaksa. Pada peringkat imajinasi unsur pedagogis yang dimanifestasikan dalam bentuk pesan moral memperlihatkan kesesuaiannya dengan kehidupan nyata.
Alasan selanjutnya, ialah pentingnya dongeng sebagai teks naratif yang dapat kita gunakan sebagai sarana pembuktian suatu metode analisis. Dongeng, yang merupakan kumpulan cerita yang cukup padat meskipun pendek dan ringkas, juga tepat untuk dianalisis secara
morfologis. Salah satu tujuan penelitian ini adalah menerapkan model naratologis tertentu. Bagi penulis, dongeng nampak sebagai suatu bidang terapan yang menarik untuk menguji apakah model tersebut dapat diterapkan.
Setelah dipilih dongeng untuk dianalisis, maka bidang bahasan pun harus dibatasi karena cerita yang termasuk dongeng sangatlah banyak dan jenisnya pun sangat beragam. Di hadapan keanekaragaman itu, dipilih cerita binatang, suatu pilihan yang didasarkan pada kepopuleran dongeng jenis tersebut di Indonesia.
Korpus terdiri atas dua kelompok fabel. Yang pertama, fabel karya Satjadibrata yang karena telah lama hidup dalam tradisi masyarakat Indonesia dan sering disampaikan secara lisan, maka is tergolong ke dalam cerita rakyat Nusantara (Rusyana 1981,: 19-20). Yang kedua adalah fabel karya La Fontaine, seorang pengarang Francis abad ke XVII yang juga berasal dari cerita rakyat yang berkembang pada beberapa generasi.
Kedua kumpulan fabel tersebut merupakan cerita
yang beredar secara lisan dan menjadi warisan budaya, yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, di samping penyebaran secara tulis. Isinya mengenai suatu kebenaran umum yang dianggap baik untuk diterapkan dalam kehidupan setiap perang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
D38
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti
"Skripsi ini membahas tentang fabel anak di Mesir dan Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode struktural yang membahas struktur dan isi fabel anak di Mesir dan Indonesia. Kemudian struktur dan isi dari fabel anak ini akan dibandingkan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan di antara kedua fabel anak tersebut. Perbandingan fabel anak ini menggunakan teori-teori dari sastra bandingan.

This thesis discusses the children's Fables in Egypt and Indonesia. This research is with structural method discusses the structure and contents of the fable in Egypt and Indonesia. Then the structure and content of these children?s Fables are compared to determine the similarities and differences between the two children's Fables. A comparison of this children's Fables using theories from the comparative literature reference.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013;2013;2013
S45343
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asha Aulia Anggraini
"Artikel ini membahas mengenai ekspresi takut dan proses pencarian jati diri karakter binatang dalam fabel Rafik Schami yang berjudul Hast du Angst? Fragte die Maus. Topik utama karya sastra Rafik Schami merupakan perwakilan masyarakat imigran di Negara Jerman. Tema keberagaman, minoritas dan mayoritas menjadi sebuah wacana masyarakat multikulturalisme. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mencari jati diri tokoh utama dari sebuah ketakutan yang ingin dibangun oleh pengarang melalui berbagai karakter binatang yang ada dalam cerita ini. Teori yang digunakan yaitu teori identitas sebagai bentuk pencarian jati diri dan teori multikulturalisme. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa identitas budaya merupakan sebuah proses yang terbentuk melalui pengalaman dan berhubungan dengan konsep multikulturalisme.

This article discusses about fear expression and identity search process of the animal character in Rafik Schami's fable, entitled Hast du Angst? Fragte die Maus. Main topic of Rafik Schami's literature is representative of immigrant communities in Germany. Diversity, minority and mayority theme become a discourse in multicultural society. The purpose of this research is to find the identity of the main character from the fright that wanted to be built by the author through various animal character in this story. This article uses identity theory as a form of identity search and multiculturalisme theory. In this research shows that cultural identity is a process that is formed through experience and associated with the multiculturalism concept.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Feng, Sue-Feng
"Bersumber pada dongeng rakyat dari mulut ke mulut beribu-ribu tahun lamanya, dan lama-kelamaan menjelma menjadi ceritera yang mengandung nasehat.
Ceritera-ceritera fabel yang terpilih dalam buku ini dapat dibagi menjadi dua golongan. Pertama, adalah untuk membangkitkan semangat dan membimbing rakyat dalam memperjuangkan kemerdekaan, kebebasan dan masyarakat baru. Kedua yaitu untuk membuka kedok musuh. Dalam golongan yang kedua itu, terdapat ceritera tentang kejahatan yaitu kekuasaan yang bobrok pada dewasa itu, serta ceritera yang mengandung sindiran terhadap keserakahan, kebodohan dan keganasan imperialisme. Dan di samping pelajaran tentang revolusi Tiongkok, buku ini juga memuat bagaimana membuat cerita menjadi puitis."
Peking: Pustaka Bahsa Asing, 1957
K 398.245 FEN f
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Nunik Estiningsih
" ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang konsep laku ?berjalan? yang dilakukan oleh hewan sesuai dengan cerita Dongeng Sato Kewan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kalimat yang mengandung laku ?berjalan? dalam cerita Dongeng Sato Kewan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana konsep laku ?berjalan? yang dilakukan oleh hewan-hewan yang ada di dalam cerita itu. Penelitian ini menggunakan teori segitiga semiotik Ogden & Richards (1952) dan konsep fabel dari Gorys Keraf (1988). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Hasil dari penelitian ini adalah 19 konsep laku ?berjalan? yang dijabarkan dengan definisi dari setiap kalimat yang mengandung unsur laku ?berjalan? yang dilakukan oleh hewan.

ABSTRAK
The thesis discusses about the concept of laku ?walking? animals do based on Dongeng Sato Kewan story. The data of research is all of sentence that has a concept of laku ?walking? in Dongeng Sato Kewan story. The purpose of the thesis is to describe about how is the concept of laku ?walking? animals do in it. This study uses the theory of referential meaning triangle by Ogden & Richards (1952) and a concept of fable by Gorys Keraf (1988). The methods that being used in this research is descriptive-analysis. The result of this research are 19 concepts of laku ?walking? that describe with definitions from each sentence that has a concept of laku ?walking? animals do."
2016
S65520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zahra Yundiafi
Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional, 2003
398.205 98 SIT u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah
"Jurnal ini membahas amanat dan penggambaran tokoh katak hijau dalam fabel ?굴개굴개 청개구리? (Gulgaegulgae Cheonggaeguri, Nyanyian Katak Hijau). Fabel yang fenomenal baik dalam negerinya sendiri, di Korea, maupun secara global dan diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa ini bercerita mengenai seekor katak hijau yang tidak pernah mendengarkan perkataan ibunya sehingga menyebabkan ibunya sakit keras dan meninggal. Katak hijau kemudian menyesali perbuatannya. Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode deskriptif-kualitatif dalam menganalisis amanat dan penggambaran tokoh katak hijau itu sendiri. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa fabel Gulgaegulgae Cheonggaeguri memiliki amanat yang berkaitan dengan nilai-nilai Konfusianisme yang sangat kental di Korea pada awal abad ke-16 hingga abad ke-17, di antaranya adalah berbakti kepada orang tua dan mengikuti norma yang terdapat dalam masyarakat. Tokoh katak hijau sendiri digunakan karena fabel ini difokuskan pada segmen pembaca anak-anak. Katak hijau yang mudah dijumpai di alam sekitar, memiliki keunikan perilaku dan warna yang mencolok sehingga menarik bagi anak-anak.

This journal discusses a message and a portrayal of a character which is green frog in a fable called '굴 개굴 개 청개구리' (Gulgaegulgae Cheonggaeguri, The Singing Green Frog). This fable well-known in Korea and the world and it has been translated into several languages. The story is about a green frog who never listen to his mother and causes his mother?s illness and death. After that he regrets everything. The method used in this journal is a descriptive-qualitative method. To analyse the message and the portrayal of a green frog. The conclusion from this study indicates that the fable Gulgaegulgae Cheonggaeguri has a message related to the Confucian values, which were very strong in Korea in the early 16th century until the 17th century. The values were to respect parents and to follow the norms in society. Then the green frog is used in this story because it is created for children. While the green frog figure it is used in fable because it focuses on the segment of children readers. Green frogs are easily found everywhere and they also have a unique behaviours and colour which attractive for children."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Ngabehi Kramaprawira
"Cerita ini disadur dari kisah dalang atawa segala cerita pada bagian yang pertama. Kisah-kisahnya di antaranya adalah: dongeng kancil; harimau dan anjing hutan; dongeng seekor harimau di tipu oleh kancil; dongeng orang desa dengan burung; dongeng harimau, gagak, anjing hutan dan gigi; dongeng katak, ular dan yuyu; dongeng juru taman dan beruang; cerita mengenai seorang saudagar yang berbohong; suatu tindakan yangburuk ketahuan orang lain pasti akan mendapatkan hukuman; dongeng seekor keledai dan juru taman; cerita seorang ratu dengan pembantunya (pengurus binatang); cerita seorang dukun gemblung."
Betawi: Ugel Fi, 1870
BKL.0214-CL 70
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Vroman, Leo, 1915-2014
"terdiri dari puisi dan cerita bergambar"
Amsterdam: Querido, 1979
BLD 839.36 VRO h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vini Risma Khairani Tjakrawadhana
"Der andere Blick, Eine deutsche Leidenschaft namens Nudelsalat, dan Eine Germanistin im Haus erspart den Psychiater merupakan tiga cerita pendek karya Rafik Schami yang merupakan seorang imigran dari Syiria dan tinggal di Jerman. Rafik Schami memiliki ciri khas dan keunikan dalam gaya penulisannya. Terkadang, ia kerap membentuk kisahnya menjadi cerita di dalam cerita. Hal ini kemudian dapat kita analisa melalui teori naratologi. Pada cerpen - cerpen Schami, kita akan melihat bagaimana pandangan tokoh ich sebagai imigran terhadap budaya dan masyarakat Jerman. Ada beberapa budaya yang pada awalnya merupakan sesuatu yang fremd (asing) bagi dirinya, kemudian berubah menjadi bagian dari dirinya atau menjadi Eigenes setelah ia beradaptasi dengan budaya tersebut di Jerman. Hal ini dapat kita lihat melalui proses verstehen tokoh ich terhadap budaya Jerman tersebut.

Der andere Blick, Eine deutsche Leidenschaft namens Nudelsalat, dan Eine Germanistin im Haus erspart den Psychiater are three short stories written by Rafik Schami, an immigrant from Syiria who lives in Germany. Rafik Schami has a unique writing style. He often uses frame narrative technique or a story within a story technique for his works. It can be analyzed by using narratology. In Schami's stories, we will see the perspective from ich character as an immigrant toward cultures and society in Germany. There were some cultures which at the first he considered as something fremd (strange), then it turned out to be a part of him or be Eigenes, after he adapted to the culture in Germany. This can be seen through verstehen process from ich character toward the German culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>