Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 215708 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meta Yunia Candra
"ABSTRAK
Latar belakang : Penerbang Sipil merupakan profesi pekerjaan yang memiliki resiko mengalamistres karena tantangan yang dihadapinya setiap hari, seperti lingkungan penerbangan, ketinggian,kebisingan, komunikasi, dan getaran. Penerbangan jarak dekat yang terjadi di Indonesia sebagainegara kepulauan tidak dapat dihindirai oleh penerbang sehingga dapat menjadi pemicu terjadikelelahan yang menyebabkan stres. Untuk mengukur kelelahan yang menyebabkan stres padapenerbang sipil dapat diketahui berdasarkan kuesioner dan biomarker stres dapat mengunakansampel saliva dengan mendeteksi kadar enzim alfa amilase saliva. Tujuan : Dengan mengetahuihubungan stres akibat faktor kelelahan pada penerbang sipil Indonesia terhadap kadar enzim alfaamilase saliva, maka diharapkan dapat meningkatkan keselamatan penerbangan sipil Indonesia.Metode : membandingkan kadar enzim alfa amilase saliva pada dua kelompok penerbang sipilIndonesia yang melakukan penerbangan sektor dan memiliki jam terbang total lebih dari 6624 jamdengan kelompok penerbang sipil Indonesia yang yidak melakukan penerbangan sektor danmemiliki jam terbang total kurang dari 6624 jam. Hasil : Terdapat hubungan peningkatan kadarenzim alfa amilase saliva pada kelompok penerbang sipil dengan Indonesia yang melakukanpenerbangan sektor dan memiliki jam terbang total lebih dari 6624 jam dengan kelompokpenerbang sipil Indonesia yang tidak melakukan penerbangan sektor dan memiliki jam terbangtotal kurang dari 6624 jam. Kesimpulan : Kadar enzim alfa amilsae saliva berbeda secarasignifikan pada dua kelompok penerbang, sehingga enzim alfa amilase saliva dapat dijadikanbiomarker untuk mengetahui adanya stres pada penerbang sipil Indonesia.

ABSTRACT
Background Aviators are one of the high risk jobs that have high levels of stress due to aviationenvironment, altitude, noise, communication and vibration. Indonesia as an archipelagic countryrequires its civilian aviators to go through high frequency intersection routes between islands. Thiscircumstance triggers fatigue that leads to a stress condition. Salivary amylase is an enzyme thatcan be used as a stress biomarker. Aim This study aims at analyzing the effect of stress on salivary amylase levels in Indonesian civil aviators. Methods comparing salivary alpha amylaseenzyme levels in two groups of Indonesian civil aviators who are on a sector flight and have a totalflight time of more than 6624 hours with Indonesian civil aviation groups that do not fly sectorsand have a total flight time of less than 6624 hours. Result Nineteen people 47.5 from 40subjects were clinically diagnosed fatigue. Ten out of nineteen subjects 52.6 had high SAAlevel and the rest had moderate one. Summary Based on this study, SAA level can be utilized asan effective tool for forensic investigation on aviation accidents and or incidents caused by humanfactors."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deffy Maryati
"

Latar Belakang: Perawatan gigi pada anak Gangguan Spektrum Autisme (GSA) sering menimbulkan stres karena kesulitan dalam berkomunikasi. Untuk mengurangi stres anak GSA, komunikasi verbal ditingkatkan dengan sarana pembelajaran seperti modul pedagogi visual dan video modeling. Alfa amilase saliva merupakan salah satu biomarker stres yang terdapat dalam saliva. Tujuan: Mengetahui perbedaan tingkat stres anak GSA dengan intervensi Modul Pedagogi Visual dan Video Modeling Berkunjung ke Dokter Gigi melalui analisis kadar alfa amilase saliva. Metode Penelitian: Subjek penelitian sebanyak 18 anak usia 6-10 tahun dengan GSA ringan, dibagi dalam 2 kelompok intervensi, yaitu kelompok Modul Pedagogi Visual (MPV) dan Video Modeling (VM) Berkunjung ke Dokter Gigi. Pengukuran kadar alfa amilase saliva dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Pada kedua kelompok Kadar Alfa Amilase Saliva sesudah intervensi menunjukkan penurunan. Analisis statistik dengan uji Mann-Whitney U-test menunjukkan terdapat perbedaan tidak bermakna (p >0,05) pada penurunan tingkat stres antara kelompok dengan intervensi MPV dan VM Berkunjung ke Dokter Gigi. Kesimpulan: MPV dan VM Berkunjung ke Dokter Gigi menurunkan tingkat stress anak GSA.

Kata kunci: Alfa amilase, Gangguan Spektrum Autisme, Saliva, Pedagogi


Background: Dental treatment in children with Autism Spectrum Disorder (ASD) often causes stress because of difficulty in communicating. To reduce stress for ASD children, verbal communication is enhanced with learning tools such as visual pedagogy modules and video modelling. Salivary alpha amylase is one of the stress biomarker found in saliva. Objective: To determine the differences in stress levels of ASD children with the intervention of the Visual Pedagogy Module and Video Modelling Berkunjung ke Dokter Gigi through the analysis of salivary alpha amylase levels. Methods: Subjects were 18 children aged 6-10 years with mild ASD, divided into 2 intervention groups, namely The Visual Pedagogy Module (VPM) and Video Modeling (VM) Berkunjung ke Dokter Gigi group. Measurement of salivary alpha amylase levels was carried out before and after intervention. Result: In both groups the alpha amylase levels of saliva after the intervention showed a decrease. Statistical analysis using The Mann-Whitney U-test showed that there was no significant difference (p>0.05) in the reduction in stress levels between the VPM and VM Berkunjung ke Dokter Gigi intervention groups. Conclusion: VPM and VM Berkunjung ke Dokter Gigi reduce the stress levels of ASD children.

Keywords : Autism, alpha amylase, saliva, pedagogy

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprillia Puspita Rachmadani
"Latar belakang: Anak tunarungu sering mengalami kecemasan yang disebabkan karena keterbatasan mereka dalam memahami bahasa melalui indera pendengaran. Hal ini yang menjadi hambatan bagi anak tunarungu dalam berkomunikasi sehingga timbul perasaan tidak aman yang dapat mengakibatkan kecemasan. Kecemasan yang dialami anak tunarungu menjadi hambatan bagi mereka dalam melakukan perawatan gigi. Buku pop-up adalah buku dengan gambar timbul tiga dimensi sehingga dapat meningkatkan imajinasi dan ketertarikkan pada anak tunarungu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi buku pop-up "Aku dan Gigiku" terhadap kecemasan perawatan gigi dinilai melalui alfa amilase saliva anak tunarungu.
Metode Penelitian: Pengukuran nilai alfa amilase pada 42 anak tunarungu dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dengan buku pop-up "Aku dan Gigiku" dan kelompok tanpa intervensi buku pop-up "Aku dan Gigiku" masing-masing 21 anak dari usia 7–9 tahun. Anak tunarungu dalam kelompok intervensi di edukasi dengan buku-buku pop-up "Aku dan Gigiku". Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis.
Hasil: Data statistik dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Terdapat  perbedaan yang signifikan secara statistik pada nilai delta alfa amilase saliva antara kelompok intervensi dengan buku pop-up "Aku dan Gigiku" dan kelompok tanpa intervensi.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh intervensi buku pop-up "Aku dan Gigiku" terhadap alfa amilase saliva pada anak tunarungu usia 7-9 tahun.

Children who have hearing impairments often experience feelings of anxiety because of both their limitations in understanding language through their auditory senses and the barriers of limitations they encounter when communicating. The anxiety experienced by children with hearing impairments becomes an obstacle for them when they receiving dental treatments. This pop-up book is a form of three-dimensional interactive literature that allows children to become involved in the story. The book has grown into a genre that delights and educates children of all ages. The aim of this study is to assess and compare the anxiety levels of hearing impaired children who were educated by using the pop-up book "Aku dan Gigiku" before receiving dental treatments to the levels of children who were not educated with the book before receiving dental treatments. The assessment and comparison were done by measuring the children's salivary alpha amylase (SAA) levels. The SAA levels were measured in 42 seven-to-nine-year-old children who had hearing impairments. The children were divided into two groups: the intervention group, which used the pop-up book "Aku dan Gigiku," and the control group, which did not. This study used the experimental design for clinical research. The Mann-Whitney U test was used to compare measurements of any decreases in SAA levels between the two groups. Statistical comparison of how much the SAA levels changed indicated significant differences between the intervention group that used pop-up book "Aku dan Gigiku" and the control group, p = 0.001 (p < 0.05). Analysis of the changes in the SAA levels showed that the pop-up book was effective in reducing anxiety among hearing impaired children."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uqie Shabrina Hasyyati
"Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit dengan prevalensi yang tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu pengobatan DM adalah dengan penghambatan α-glukosidase dan α-amilase. Efek samping pada saluran cerna dan biaya pengobatan yang mahal mendorong ditemukannya sumber penghambat α- glukosidase dan α-amilase lain yang lebih efektif, aman, dan terjangkau. Penelitian ini dilakukan untuk menguji adanya aktivitas penghambatan α-glukosidase dan α- amilase pada 11 ektrak etanol tanaman Indonesia secara in vitro. Uji penghambatan α-glukosidase dilakukan menggunakan p-Nitrofenil-α-D glukopiranosida sebagai substrat yang akan menghasilkan p-nitrofenol. Produk tersebut diukur serapannya menggunakan microplate reader (λ = 405 nm). Uji penghambatan α-amilase dilakukan menggunakan amilum soluble sebagai substrat yang menghasilkan maltosa yang akan mereduksi reagen warna. Produk tersebut diukur serapannya dengan Spektrofotometer UV-Vis (λ = 540 nm). Hasil uji menunjukkan ekstrak daun Syzygium polyanthum (Wight) Walp memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase (IC50=19,507 ppm) dan α-amilase (90,263% pada 500 ppm) terbesar. Golongan senyawa kimia yang kemungkinan berperan dalam penghambatan α-glukosidase dan α-amilase adalah tanin, flavonoid, dan senyawa polifenol.

Diabetes mellitus (DM) is a disease with high and increasing prevalence every year. Inhibition of α-glucosidase and α-amylase is one of DM treatments. Gastrointestinal side effects and high cost treatment encourage the discovery of α- glucosidase and α-amylase inhibitor from other sources that are more effective, safer, and affordable. The aim of this research was to determine in vitro inhibitory activity of α-glucosidase and α-amylase from 11 ethanolic extracts of selected Indonesian plants. α-Glucosidase inhibition test was performed using p-nitophenyl-α-Dglucopyranoside as substrate that will produce p-nitrophenol. p-Nitophenol were measured using microplate reader (λ = 405 nm). α-Amylase inhibition test was performed using soluble starch as substrate that will produce maltose. Maltose will reduce the color reagent. These products were measured using Spectrophotometer UV-Vis (λ = 540 nm). The test results showed Syzygium polyanthum (Wight) Walp has highest inhibitory activity of α-glucosidase (IC50=19,507 ppm) and α-amylase (90,263% at 500 ppm). Chemical compounds that possibly take a role in the inhibition of α-glucosidase and α-amylase are tannin, flavonoids, and polyphenols. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S54992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hastin Dian Anggraeni
"ABSTRAK
Menemukan suatu metode pengukuran objektif mengenai rasa sakit pada anak merupakan tantangan bagi dokter gigi anak selama melakukan perawatan. Wong Baker Faces Pain Scale adalah instrumen pengukur rasa sakit metode self report yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Alfa amilase saliva adalah biomarker dalam saliva yang dipengaruhi oleh sistem saraf simpatis dalam eksresi nya. Prosedur anestesi lokal injeksi dapat menimbulkan rasa sakit pada anak. Rasa sakit menstimulasi sistem saraf simpatis akibat adanya stimulus noksius pada reseptor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan kadar alfa amilase saliva dengan skor Wong Baker Faces Pain Scale pada anak saat mendapatkan anestesi lokal injeksi selama prosedur ekstraksi gigi sulung. Kadar alfa amilase saliva diukur dengan menggunakan portable device Nipro Cocoro meter, yang teruji memiliki nilai pengukuran mendekati analisis laboratoris. Kadar Alfa amilase saliva pertama diukur sesaat setelah injeksi anestesi lokal, dilanjutkan dengan pengukuran kedua pada waktu 10 menit setelah injeksi. Anak diminta menunjukkan rasa sakit yang dirasakan pada saat injeksi anestesi lokal dengan menggunakan instrumen Wong Baker Faces Pain Scale. Analisis data menggunakan uji Spearman. Nilai alfa amilase saliva ditemukan berkorelasi positif dengan skor Wong Baker Faces Pain Scale p le;0,05 dengan koefisien korelasi r=0.445 . Penelitian ini menunjukkan bahwa alfa amilase saliva berkorelasi dengan rasa sakit pada saat pemberian anestesi lokal injeksi sehingga diharapkan alfa amilase saliva dapat digunakan sebagai biomarker akan rasa sakit.ABSTRACT
Finding an objective measurement of pain is a challenge for pediatric dentist. Wong Baker Faces Pain Scale is commonly used instrument to assess pain intensity in children. Salivary alpha amylase is biomarker in saliva which secreted by stimulation of sympathetic nervous system. Local anesthesia injection procedure stimulate pain in children. The aim of this study was to analyze the correlation between Wong Baker Faces Pain Scale and Salivary Alpha Amylase level during primary tooth extraction procedure with local anesthetic injection in children aged 6 12 years. From all children, saliva was collected with a disposable saliva strip, shortly after local anesthetic injection and at 10 minutes after injection. Level of salivary alpha amylase then determined using portable Nipro Cocoro Meter device. The Wong Baker Faces Pain Scale was measured at the same time. The correlation between Wong Baker Faces Pain Scale and salivary alpha amylase level was analyzed with Spearman Correlation test. There was a significant correlation between Wong Baker Faces Pain Scale and Salivary Alpha Amylase level p le 0,05 with correlation coefficient r 0.445 . This study showed that salivary alpha amylase was correlated with pain during procedure of anesthesia local injection. Our data suggest that salivary alpha amylase level might be a good index for objective pain intensity assessment."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faraghea Yumasdhika
"ABSTRAK
Pada tahun 2013, prevalensi anak dengan sindroma Down meningkat menjadi 13 dari anak yang lahir. Facial, Leg, Activiry, Cry, and Consolability FLACC merupakan instrumen penilaian rasa sakit yang dapat digunakan pada anak dengan sindroma Down. Enzim alfa amilase saliva merupakan enzim yang berada di dalam saliva dan dianggap mampu menjadi biomarker terhadap rasa cemas. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukan bahwa baik alfa amilase saliva maupun rasa sakit dapat meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas sistem Sympatho Adrenal Medullary SAM . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara skor FLACC dan nilai alfa amilase saliva selama prosedur anestesi lokal injeksi untuk esktraksi gigi sulung pada anak dengan sindroma Down. Metode consecutive sampling dilakukan untuk mendapatkan 25 subjek dengan sindroma Down. Pengamatan skor FLACC dilakukan pada saat injeksi. Pengambilan nilai ASS dilakukan dengan alat Nipro Cocorometer sewaktu dan 10 menit setelah injeksi dilakukan. Data hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan Uji Korelasi Spearman dengan batas kemaknaan p le;0,05. Terdapat hubungan positif r=0,64 antara skor FLACC dengan nilai alfa amilase saliva selama perawatan dental pada anak dengan sindroma Down.

ABSTRACT
The number of babies born with Down syndrome increased by about 13 in 2013. Facial, Leg, Activity, Cry, and Consolability FLACC scale is an instrument that can be used to assess pain for children with Down syndrome. Salivary Alpha Amylase is an enzyme that can be found in saliva and believed to be a biomarker for reliable anxiety. Several studies showed that the value of salivary alpha amylase and pain were increased along with the activity of Sympatho Adrenal Medullary SAM system. The aim of this study was to analyzed the correlation between salivary alpha amylase and FLACC pain score during local anesthetic injection for extraction of deciduous teeth in children with Down syndrome. A consecutive sampling was used to select 25 children with Down syndrome. FLACC was assessed during the treatment. The value of salivary alpha amylase was taken with Nipro Cocorometer at the time, and 10 minutes after injection. Obtained data were analyzed using Spearman Correlation test. The significant level was set at p le 0.05. There was a strong correlation between salivary alpha amylase and FLACC pain score."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tara Aseana
"[Penerbang militer memiliki kemungkinan kecil mengalami gejala psikopatologi karena karakter mereka yang kuat dalam menghadapi stres. Penelitian dilakukan untuk melihat adanya psikopatologi pada penerbang militer Indonesia serta hubungannya dengan stres penerbang. Metode yang digunakan penelitian analitik dengan rancang potong lintang terhadap penerbang militer aktif Indonesi. Stres dinilai dengan kuesioner Sumber Stres Pilot Airline Modifikasi, gejala psikopatologi diukur dengan kuesioner Symptom Check List 90 (SCL 90). Subyek penelitian yang mengalami gejala psikopatologi sebesar 7.8%. Tidak ada hubungan antara stres penerbang dengan munculnya gejala psikopatologi pada subyek penelitian (p 0.083). ;Military aviators are less likely to experience symptoms of psychopathology because of their character in the face of stress. This research aimed to find the presence of psychopatological symptoms in Indonesia military aviators and relationship with aviator stress. This research was an analytic study with a cross-sectional design to active military aviators. Stress were evaluated using the Sumber Stres Pilot Airline Modifikasi questionnaire whereas psychopathological symptom was evaluated using the Symptom Check List 90 (SCL 90) tool. The prevalence of psychopathological symptoms were 7.8%. There were no significant relationships between levels of stress with the presence of psychopathological symptoms in the study participants (p=0.083)., Military aviators are less likely to experience symptoms of psychopathology because of their character in the face of stress. This research aimed to find the presence of psychopatological symptoms in Indonesia military aviators and relationship with aviator stress. This research was an analytic study with a cross-sectional design to active military aviators. Stress were evaluated using the Sumber Stres Pilot Airline Modifikasi questionnaire whereas psychopathological symptom was evaluated using the Symptom Check List 90 (SCL 90) tool. The prevalence of psychopathological symptoms were 7.8%. There were no significant relationships between levels of stress with the presence of psychopathological symptoms in the study participants (p=0.083).]"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T58927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idam Titis Permana
"Diabetes melitus merupakan penyakit atau gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia disebabkan oleh gangguan sekresi insulin atau penurunan aktivitas insulin. Pada penelitian ini dilakukan uji penghambatan aktivitas α-glukosidase dan α-amilase pada 10 jenis tanaman obat Indonesia, yaitu Averrhoa bilimbi Linn. (daun), Orthosiphon aristatus (Blume) Miq. (daun), Gynura procumbens (Lour.) Merr. (daun), Gardenia augusta Merr. (daun), Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg (daun), Centella asiatica L. Urban (herba), Persea americana Mill. (biji), Nephelium Lappaceum L. (biji), Zingiber officinale Roxb. (rimpang), Curcuma xanthorriza Roxb. (rimpang). Serbuk simplisia diekstraksi menggunakan atanol 70% dengan metode refluks. Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase menggunakan substrat p-Nitrofenil-α-D-Glukopiranosida (PNPG) yang menghasilkan produk p-nitrofenol. Produk tersebut diukur serapannya menggunakan microplate reader pada λ 405 nm. Uji penghambatan aktivitas α-amilase menggunakan substrat amilum yang menghasilkan produk maltosa dan akan mereduksi reagen warna Dinitrosalicylic Acid (DNS). Produk tersebut diukur serapannya menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada λ 540 nm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa biji Persea americana Mill. memiliki daya inhibisi terbesar terhadap α-glukosidase dan α-amilase, dengan nilai IC50 36,82 μg/mL pada uji α-glukosidase, dan % inhibisi 88,26% serta IC50­ 365,14 µg/mL pada uji α-amilase. Hasil identifikasi golongan senyawa kimia pada 10 ekstrak uji sebagian besar mengandung alkaloid, glikosida, dan flavonoid.

Diabetes mellitus is a disease or metabolic disorder characterized by hyperglycemia due to impaire insulin secretion or decreasing of insulin activity. In this research was performed by determining the inhibitor activity of α-glucosidase and α-amylase from 10 species of Indonesian medicinal plants, such as Averrhoa bilimbi Linn. (leaves), Orthosiphon aristatus (Blume) Miq. (leaves), Gynura procumbens (Lour.) Merr. (leaves), Gardenia augusta Merr. (leaves), Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg (leaves), Centella asiatica L. Urban (herbs), Persea americana Mill. (seeds), Nephelium Lappaceum L. (seeds), Zingiber officinale Roxb. (rhizomes), Curcuma xanthorriza Roxb. (rhizomes). The symplicia powder was extracted by reflux using 70% ethanol. Testing α-glucosidase inhibitor activity using the substrate p-nitrophenyl-α-D-Glukopiranosida (PNPG) that produced p-nitrophenol. The product was measured at λ 405 nm by a microplate reader. Testing α-amylase inhibitor activity using starch substrate that would produce maltose and would reduce the color reagents Dinitrosalicylic Acid (DNS). The product was measured by an UV-Vis spectrophotometer at λ 540 nm. The testing results showed that the avocado seed (Persea americana Mill.) had a greatest inhibytion against α-glucosidase and α-amylase, with IC50 values ​​of 36.82 μg/mL at α-glucosidase test, and %inhibition 88.26%, IC50 values of 364.135 μg/mL in α-amylase test. The results of chemical compounds identification in 10 extracts generally contain alkaloids, glycosides, and flavonoids.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
C. Monika S.N. Andarmawanti
"Latar Belakang: Barodontalgia adalah nyeri gigi yang disebabkan oleh perubahan tekanan udara lingkungan dan dapat terjadi pada penerbang yang mengalami perubahan tekanan udara saat fase terbang. Barodontalgia merupakan gejala perkembangan dari kondisi patologis gigi yang sudah ada sebelumnya.
Tujuan: Menganalisis hubungan kondisi patologis karies dentin, pulpitis, nekrosis, periodontitis apikalis, restorasi rusak, serta impaksi molar ketiga dengan kejadian barodontalgia pada penerbang sipil Indonesia.
Metode: Cross-sectional, subjek dipilih non-random yang memiliki kondisi patologis. Pemeriksaan klinis dan kuesioner diberikan pada 210 subjek.
Hasil dan Kesimpulan: Dua puluh lima subjek (12,3%) dari 204 subjek mengalami barodontalgia. Kondisi patologis yang berhubungan dengan barodontalgia adalah pulpitis.

Background: Barodontalgia is a tooth pain caused by changes in ambient barometric pressure and could affected a pilot. Barodontalgia is a symptom of pre-existing pathological condition of tooth.
Aim: To analyze the relationship of pathological conditions dentine caries, pulpitis, pulp necrosis, apical periodontitis, defective tooth restoration, and impacted third molars with barodontalgia on Indonesian civilian pilots.
Methods: Cross-sectional study. Selected non-random, based on dental pathological conditions. Clinical examination and questionnaire were given to 210 subjects.
Results and Summary: Twenty five (12,3%) from 204 subjects experienced barodontalgia. Pathological condition that has significant relationship with barodontalgia is pulpitis.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Messya Rachmani
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat stres anak Autisme dengan intervensi Modul Pedagogi Visual dan Video Modeling ‘Berkunjung ke Dokter Gigi’ yang diukur dari kadar kortisol saliva. Desain penelitian berupa eksperimental klinis dan laboratoris dengan mengukur kadar kortisol saliva sebelum dan sesudah intervensi. Subjek terdiri dari 20 anak usia 6-10 tahun yang telah didiagnosis Autisme oleh dokter spesialis anak atau psikiater, tidak terdapat riwayat penyakit sistemik, tidak terdapat gangguan pada penglihatan dan pendengaran, dapat mengikuti instruksi sederhana, serta belum pernah ke dokter gigi. Subjek dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok Modul Pedagogi Visual ‘Berkunjung ke Dokter Gigi’ dan Video Modeling ‘Berkunjung ke Dokter Gigi’. Saliva diambil pada saat sebelum dan sesudah intervensi kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengukur perbedaan kadar kortisol saliva. Hasil analisis tingkat stres anak autisme yang diukur dari kadar kortisol saliva menggunakan Uji Mann Whitney-U menunjukkan nilai median kadar kortisol saliva anak autisme pada kelompok intervensi Modul Pedagogi Visual ‘Berkunjung ke Dokter Gigi’ sebesar 0,0005 μg/mL dan nilai median kadar kortisol saliva kelompok intervensi Video Modeling ‘Berkunjung ke Dokter Gigi’ sebesar 0,0010 μg/mL. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang tidak bermakna secara statistik (p > 0,050) dalam tingkat stres anak autisme yang diukur dari kadar kortisol saliva pada kelompok intervensi Modul Pedagogi Visual dan Video Modeling 'Berkunjung ke Dokter Gigi'. Hal ini menandakan efektivitas Video Modeling ‘Berkunjung ke Dokter Gigi’ untuk menurunkan tingkat stres anak autisme pada saat perawatan gigi sama dengan Modul Pedagogi Visual ‘Berkunjung ke Dokter Gigi’ yang diukur dari kadar kortisol saliva .

The aim of this study was to determine the differences of the Visual Pedagogy Module and Video Modeling ‘Berkunjung ke Dokter Gigi’ intervention method in reducing stress levels in autism children measured by salivary cortisol levels during dental treatment. The study design was clinical and laboratory experimental by measuring salivary cortisol levels before and after the intervention. Subjects consisted of 20 children aged 6-10 years who had been diagnosed with Autism by a pediatrician or psychiatrist, had no history of systemic disease, had no impairment of vision and hearing, could follow simple instructions, and had never been to a dentist. They were divided into two groups based on the type of intervention: Visual Pedagogy Module ‘Berkunjung ke Dokter Gigi’ and Video Modeling ‘Berkunjung
ke Dokter Gigi’. Saliva was collected from the children before and after the interventions and analyzed in the laboratory to measure the differences of salivary cortisol concentration. The Mann-Whitney test was used to analyze salivary concentration differences in two intervention groups. The median values in the two intervention groups were 0,0005 and 0,0010 μg/mL. The stress levels measured by salivary cortisol levels showed that both Visual Pedagogy Module and Video Modeling ‘Berkunjung ke Dokter Gigi’ proven to be effective in decreasing the level of stress among the children with autism. No significant statistical difference in the delta values was observed between the two groups (p >.050). Both Visual Pedagogy Module and Video Modeling ‘Berkunjung ke Dokter Gigi’ are equally effective in reducing stress levels in children with autism measured by salivary cortisol levels.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>