Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194019 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Ariscasari
"ABSTRAK
Nama : Putri AriscasariProgram Studi : Keselamatan dan Kesehatan KerjaJudul : Kajian Pelaksanaan Pelatihan Safety MandatoryTraining SMART untuk Pengawas Operasional Tambangpada PT. Harmoni Panca Utama dan PT.Hasta PancaMandiri Utama tahun 2018PT. Harmoni Panca Utama HPU dan PT. Hasta Panca Mandiri Utama HPMU merupakan perusahaan penyedia jasa pertambangan batu bara dan mineral, keduaperusahaan tersebut telah mengembangkan upaya pencegahan insiden melaluipelatihan Safety Mandatory Training SMART kepada seluruh foreman,supervisor dan superintendent, namun pelaksanaan program pelatihan ini masihbelum sesuai dengan yang diharapkan pelaksana program, oleh karena itudisamping melakukan evaluasi terhadap pencapaian program pelatihan, perludilakukan evaluasi proses untuk mengkaji hambatan dan faktor kontekstual yangmempengaruhi pelaksanaan program pelatihan. Kajian dilakukan menggunakankonsep evaluasi proses dan dengan metode kualitatif, pengumpulan informasidilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi dokumen pelaksanaanpelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pemberian reward dilakukanuntuk menarik minat pekerja dalam mengikuti program pelatihan, didalam standarpelatihan perusahaan belum mengatur mengenai kewajiban pekerja untukmengikuti pelatihan SMART. Kualitas pelaksanaan program belum cukup baikkarena pencapaian pelatihan belum sesuai dengan perencanaan, namun untukpelaksanaan pelatihan sendiri sudah memenuhi harapan penerima program. Kajianpada komponen dose delivered menunjukkan bahwa materi pelatihan sudahdisampaikan secara menyeluruh, dan penerima program dilibatkan secara aktifdalam penyampaian materi dose received . Kajian context menunjukkan faktorutama yang menghambat pelaksanaan pelatihan adalah kurangnya alokasi sumberdaya dan tingginya beban kerja.Kata kunci: evaluasi proses, tambang batu bara, fidelity, dose delivered, dosereceived, reach, satisfaction dan context

ABSTRACT
Name Putri AriscasariStudy program Occupational Health and SafetyTitle Review of Safety Mandatory Training SMART Implementation for Mine Operasional Supervisor at PT.Harmoni Panca Utama and PT.Hasta Panca MandiriUtama 2018PT. Harmony Panca Utama HPU and PT. Hasta Panca Mandiri Utama HPMU is a coal and minerals mining services providers, both companies have developedincident prevention efforts through Safety Mandatory Training SMART trainingfor all foreman, supervisor and superintendent, but the implementation still notconvenient with program implementer expectations, therefore in addition toevaluating the achievement of the training program, it is necessary to do processevaluation to reviewing the barriers and contextual factors that influence theimplementation of the training program. This study was conducted by using processevaluation concept and qualitative method, information collected by conducting indepthinterviews and observation of training implementation documents. The resultshows that awarding rewards is done to attract the worker rsquo s interest to join thetraining program, in the company 39 s training standards has not organize that theworkers are obliged to follow the training. The quality of program implementationis not good enough because the achievement of the training has not been appropriatewith the planning, but for the implementation of the training itself has met thetrainee rsquo s expectations. Review on dose delivered component show that all trainingmaterial already delivered thoroughly and the trainee are actively involved in thedelivery of the material dose received , identification of context component showthat the main factors that hinder the implementation of training are the lack ofresource allocation and the high workload.Keyword process evaluation, coal mining, fidelity, dose delivered, dose received,reach, satisfaction dan context"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diniyah Indah Fahmi Putri
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara penghasil batu bara terbsesar kedua di Asia Pasifik. Industri batu bara merupakan salah satu industri penopang utama ekonomi Indonesia. Aktivitas indutri batu bara cukup banyak di Indonesia. Industri batu bara merupakan industri dengan tingkat risiko tingi (high risk). Data internasional dan nasional menunjukan angka kematian dan kecelakaan di industri batu bara cukup tinggi. Beberapa hasil penelitian menemukan bahwa salah satu penyebab terjadinya kecelakaan tersebut yaitu proses penilaian risiko yang tidak efektif dan effisien. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan studi kasus (kajian) terhadap implementasi penilaian risiko pada aktivitas hauling batu bara PT.HPU jobsite MGA dan melakukan analisis banding terhadap hasil tinjauan literatur penilaian risiko yang ideal. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui proses penilaian risiko yang ideal berdasarkan literatur dan melakukan analisis banding dengan salah satu contoh pelaksanaannya di lapangan guna mengetahui perbedaan dan persamaan antara konsep yang ideal dengan praktik di lapangan. Hasil penelitian menunjukan terdapat beberapa perbedaan pada pelaksanaan penilaian risiko pada literatur dan kasus. Dalam literatur identifikasi bahaya & risiko dapat menggunakan metode tertentu yang sudah dilengkapi dengan form penilaian sementara kasus hanya menggunakan brainstorming dan form yang dikembangkan sendiri. Selain itu, terdapat beberapa komponen yang belum teridentifikasi dengan lengkap di dalam kasus namun disebutkan di dalam literatur. Pada tahap analisis, perbedaan terdapat pada proses penentuan nilai probabilitas kejadian dimana literatur menggunakan analisis FTA atau ETA sementara kasus masih melibatkan professional judgment semata. Namun secara keseluruhan, hasil analisis banding terhadap pelaksanaan penilaian risiko pada kasus dan proses penilaian risiko yang ideal berdasarkan literatur tidak menunjukan perbedaan yang besar dan signifikan.

ABSTRACT
Indonesia is the second largest coal producer in Asia Pacific. Coal mining is the most popular and biggest industry that supplies most of economic and income in Indonesia. Coal mining is also one of the highest risk industries. International and national statistic showed that fatality and accident occurred in coal mining is high. Some study showed that it relates to insufficient and inappropriate risk assessment process. This study aim to know how the risk assessment should be implemented based on literature and compare it with the implementation in coal hauling activity at PT.Harmoni Panca Utama jobsite MGA to find out the difference and similarities between the literature and practice. This study approach is descriptive case study and literature review. The result is there are some difference between the literature and case. In hazard & risk identification, literatures say some methods with form in it while the case doesnt. It is just brainstorming with the form is own by them. And the same case also happens in risk analysis, evaluation, and treatment process. But, for overall, the study showed that there are so much similarities between the literature and practice."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Kurdiman
"Kegiatan industri tidak terlepas dari adanya bahaya dan pajanan risiko yang berpotensi kecelakaan, termasuk pertambangan. Perkembangan resilience secara teoritis dan praktis dalam pengelolaan risiko. Adanya bahaya berisiko tinggi di berbagai industri dan tuntutan efisiensi biaya diperlukan sebuah pendekatan baru dalam pengelolaan keselamatan, termasuk program safety culture. Sebuah pendekatan pengelolaan keselamatan baru tersebut adalah pendekatan Safety-I (safety culture) menjadi Safety-II (culture of resilience) (Hollnagel, 2013; 2015). Pendekatan yang memasukkan prinsip resilience pada safety culture. Perkembangan safety culture model secara teori dan praktis. PT Harmoni Panca Utama (HPU) telah mengembangkan program budaya keselamatan dan berpandangan bahwa safety culture model terdiri dari 3 (tiga) faktor pembentuk utama, yaitu: attitude, management infrastructure & technology; dan HSE Management System beserta belum mempertimbangkan aspek pendekatan baru berbasis prinsip resilience. Kajian faktor permbentuk utama terhadap safety culture model yang berindikator berbasis prinsip resilience merupakan tujuan penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan mix methode, analisa kualitatif dan principal component analysis (PCA). Hasilnya bahwa safety culture model di HPU masih sesuai dengan perkembangan ilmiah saat ini dengan beberapa penyederhanaan. Dari PCA diperoleh 3 komponen yang indikator faktor pembentuknya sebanyak 29 variable telah ditambahkan 4 prinsip resilience, yaitu: respon, monitor, learn, dan anticipate. Hanya komponen 1 yang reliable, sementara Komponen 2 & 3 tidak. Hal ini dimungkinkan karena indikator faktor pada komponen satu dan lainnya saling berkaitan atau karena Komponen 2 & 3 berindikator faktor sedikit (3-4 variabel). Dari 397 responden, hasil uji reliabilitas untuk total indikator faktor pembentuk, nilai alpha cronbach 0,798 (reliable) dan uji validitas (r) dibawah nilai kritis pada masing2 pertanyaan/variable.

Industrial activities are inseparable from potential hazards and risk exposures, including mining. Today, the study of the development of resilience is theoretically and practically in risk management. The presence of high-risk hazards in various industries and cost-efficiency demands required a new approach to safety management, including safety culture programs. A new approach to safety management is the Safety-I approach (safety culture) to Safety-II (culture of resilience) (Hollnagel, 2013, 2015) which is an approach that incorporates the principle of resistance to safety culture. Today also the development of security culture model in theoretically and practically. PT. Harmoni Panca Utama (HPU) has developed a safety culture program and believes that the safety culture model consists of 3 (three) dominant form factors, including: attitude, management infrastructure & technology; and HSE management system. That model has not considered a new aspect of resilience principle based approach. The study of the major factor in the form of safety culture model founded on the resilience principle is the purpose of this study.
This research uses mix methods, qualitative analysis and principal component analysis (PCA). The result that the safety culture model in HPU is still following current scientific development with some simplification. Adding four principles of resilience, namely: respond, monitor, learn and anticipate from the PCA that obtained three components that the fundamental factors of 29 variables. Only Component 1 is reliable, while Components 2 & 3 do not. Otherwise, the researcher will still use 3 components or main factors based on literature review. This result is possible because the factor indicators on one component and the other are interrelated or because Components 2 & 3 are slightly indicator factors (3-4 variables). From 397 respondents, reliability test results for total indicators of the factor, alpha's Cronbach value 0.798 (reliable) and validity test (r) below the critical value of each question/variable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Yoga Bharata
"ABSTRAK
Tesis ini melakukan kajian mendalam Panca Nirbhaya yaitu sistem manajemen keselamatan pertambangan di PT HPU yang merupakan salah satu perusahaan jasa pertambangan di Indonesia. Kajian yang dilakukan dengan menggunakan metode analisa kualitatif dengan melakukan analisa gap dan Kajian Panca Nirbhaya terhadap OHS Management System Theories berbasis resilience. Pada penelitian ini metode kualitatif digunakan untuk menilai keefetifan dan kehandalan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT HPU Panca Nirbhaya .Dalam OHS Management System dikena suatu konsep Sistem Manajemen K3 yang ber prinsip resilience yang dikenal dengan Safety I dan Safety II. Kajian yang dilakukan adalah melihat secara mendalam konten dalam standar di Panca Nirbhaya berada dalam Safety I atau Safety II. Konsep Safety Management Sistem berbasis resilience memberikan pandangan tentang Safety I dan Safety II, yaitu Safety I sangat berkonsentrasi pada ldquo;hal yang buruk rdquo;, maka ketiadaan hal yang buruk dianggap sebagai sebuah prestasi sedangkan Safety II berfokus memastikan hal yang sudah baik terus menjadi baik. Selain itu juga mengkaji Panca Nirbhaya secara prinsip resilience apakah standar mampu merespon setiap kondisi/aktivitas baik yang bersifat rutin dan tidak rutin dengan cara yang efektif, sistem mampu mengambil pelajaran/mampu belajar dari peristiwa yang telah terjadi, mengerti benar apa yang terjadi dan mengapa hal tersebut terjadi, sistem mampu memantau perkembangan jangka pendek dan ancaman yang mungkin terjadi serta mampu mengantisipasi ancaman jangka panjang dan melihat peluang untuk perbaikan.Hasil kajian menunjukkan bahwa sebagain besar sub elemen dalam Panca Nirbhaya sudah berada di Safety II yaitu sebanyak 37 sub elemen, serta 18 elemen masih berada di Safety I. Sub elemen yang masih berada di Safety I tersebut masih belum mengakomodir kriteria ndash; kriteria yang dalam konsep resilience safety II terutama dalam hal antisipasi yang harus dilakukan organisasi kedepan/jangka panjang serta mengakomodir hal-hal lain yang bersifat inisiatif dan improvement yang bisa dilakukan organisasi. Semua sub elemen yang masih berada di Safety I tersebut, perlu dirubah dan ditambahkan agar sub elemen tersebut bisa memperkuat sistem pertahanan yang telah ada diperusahaan, sehingga sistem Panca Nirbhaya menjadi suatu sistem yang telah berbasis prinsip resilience.

ABSTRACT
This thesis do a deep study to Panca Nirbhaya mining safety management systems namely PT HPU which is one of the mining service companies in Indonesia. Studies conducted using qualitative analysis method with Study and gap analysis Panca Nirbhaya to OHS Management System resilience based on Theories. In this research, qualitative methods were used to assess the effectiveness and reliability of safety and occupational health management systems PT HPU Panca Nirbhaya .In the OHS Management System management system, there is a K3 management systems concept with the resilience principled, known as Safety I and Safety II. The review undertaken is to look deeply into the content in the standard at Panca Nirbhaya are in Safety I or II Safety. The concept of Safety Management Systems based on resilience gives the view of Safety I and Safety II, that is Safety I which very concentrated on the bad thing , then the absence of a bad thing is considered an achievement while Safety II focuses ensure good things continue to be good. It also examines the Panca Nirbhaya in resilience principle whether standard able to respond any condition good activities which are routine and not routine in a way that is effective, the system is able to take the lessons capable of learning from the event has happened, understand correctly what happened and why it happened, the system is able to monitor short term developments and threats that may occur as well as being able to anticipate a long term threat and see opportunities for improvement.The result show that most of the sub elements in Panca Nirbhaya are already in Safety II, ie as many as 37 sub elements, and 18 elements are still in Safety I. Sub elements that remain in Safety I are still accommodating the criteria in the concept of resilience safety II especially in anticipation of the future organization should do long term as well as accommodating the other things which are initiatives and improvement that could be made of the organization. All sub elements that remain in Safety I need to be changed and added so that the sub elements can strengthen the existing defense system in the company, so the Panca Nirbhaya system becomes a system that has been based on the principle of resilience.
"
2018
T49838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Yudhi Prasetya
"Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko K3 pada aktivitas produksi di PT Harita Panca Utama project site Sekayan, Kalimantan Utara tahun 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai risiko K3 pada setiap aktivitas produksi di PT Harita Panca Utama. Penelitian ini mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dengan menggunakan analisis risiko semikuantitatif dan perhitungan nilai risiko dengan metode dari W.T. Fine.
Penelitian ini menggunakan Job Hazard Analysis (JHA) untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko. Nilai risiko merupakan hasil perkalian dari nilai consequences, probability, dan exposure. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas produksi di PT Harita Panca Utama memiliki 133 risiko K3.

This study describe risk assessment of occupational health and safety in PT Harita Panca Utama project site Sekayan, North Kalimantan 2014. The objective of this study is to get health and safety level of risk in every production activity in PT harita Panca Utama. This study referred to AS/NZS 4360:2004 standard with semi-quantitative analysis, and mathematics method from W.T. Fine.
This study used Job Hazard Analysis (JHA) for hazard and risk identification. Risk score is determined by multiplication of consequences, probability, and exposure. This result of this study showed that production activity in PT Harita Panca Utama has 133 occupational health and safety risk
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvira Damayanti
"Industri pertambangan menerapkan sistem shift kerja untuk meningkatkan produktivitasnya. Salah satu masalah yang tidak dapat dihindari dari shift kerja adalah kelelahan. Kelelahan merupakan perasaan subjektif dari aktivitas secara mental maupun fisik yang mengarah pada penurunan konsentrasi, meningkatkan kesalahan hingga kecelakaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelelahan pada operator tambang di PT Harmoni Panca Utama dan PT Hasta Panca Mandiri Utama tahun 2021. Penelitian dilakukan terhadap 101 responden dan menggunakan data sekunder penelitian Dr. Hendra S.K.M., M.K.K.K. Variabel penelitian meliputi kelelahan dan faktor risiko yang terdiri dari faktor terkait pekerjaan (masa kerja, shift kerja, tingkat stres kerja, lingkungan kabin), faktor tidak terkait pekerjaan (usia, status gizi, status kesehatan, tempat tinggal, kuantitas dan kualitas tidur). Analisis hubungan faktor risiko kelelahan dengan kelelahan operator menggunakan uji chi-square. Analisis faktor yang dominan berhubungan dengan kelelahan didapatkan melalui uji regresi logistik berganda. Hasil analisis diperoleh 13,9% operator mengalami kelelahan. Faktor risiko yang berhubungan secara signifikan dengan kelelahan pada operator adalah shift kerja (p=0,01; OR=7,38; CI 95%: 1,55-7,38) dan tingkat stres kerja (p=0,02; OR=10,08; CI 95%: 1,26-80,5). Faktor dominan yang berhubungan dengan kelelahan adalah tingkat stres kerja. Operator yang memiliki tingkat stres sedang-berat berisiko 8,7 kali mengalami kelelahan dibandingkan operator dengan tingkat stres ringan.

The mining industry applies a work shift system to increase its productivity. One of the unavoidable issue of shift work is fatigue. Fatigue is a subjective feeling of mental and physical activity that leads to decreased concentration, alertness, increased errors, and accidents. The purpose of this study is to analyze fatigue on mining operators at PT Harmoni Panca Utama dan PT Hasta Panca Mandiri Utama in 2021. This research is quantitative using secondary data from Dr. Hendra S.K.M., M.K.K.K. The sample in this study are 101 respondents. Research variables include fatigue and risk factors consisting of work-related factors (work period, work shifts, work stress levels, cabin environment) and non-work-related factors (age, nutritional status, health status, place of residence, sleep quantity and quality). Analysis of the relationship between fatigue risk factors and operator fatigue using the chi-square test. The analysis of the dominant risk factors associated with fatigue is obtained through multiple logistic regression tests. The results of the analysis showed that 13.9% of operators experienced fatigue. The only risk factors associated with operator fatigue were work-related factors, namely work shifts (p=0.01; OR=7.38; 95% CI: 1.55-7.38) and work stress levels (p= 0.02; OR=10.08; 95% CI: 1.26-80.5). The dominant factor related to fatigue is the level of work stress. Operators who have moderate-to-severe stress have 8.7 times the risk of experiencing fatigue compared to operators who have low stress levels."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revelle, Jack B.
New York: John Wiley & Sons, 1980
363.117 REV s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Agoestin Anugrah Falah
"Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu masalah kesehatan utama di negara maju maupun berkembang. Tahun 2008 sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan penyakit kardiovaskular. Lebih dari 3 juta kematian tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun. Di PT Harmoni Panca Utama, dalam medical check up tahun 2016 menunjukkan tingkat overweight sebesar 38,75, obesitas 7,50, hipertensi stadium 1 3,75, kolesterol 32,50, gula darah puasa terganggu 10, diabetes 7,5, kelainan pada pemeriksaan elektrokardiogram EKG 2,86 yang termasuk dalam faktor risiko penyakit kardiovaskular. Tujuan dari penelitian ini menjelaskan faktor risiko penyakit kardiovaskular pada karyawan head office di PT Harmoni Panca Utama tahun 2017.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif untuk mendapatkan tingkat risiko dan distribusi penyakit kardiovaskular dari medical check up tahun 2016 menggunakan Skor Kardiovaskular Jakarta dan Framingham Risk Score. Pendekatan kualitatif untuk mengetahui kesadaran dan pengetahuan mengenai penyakit kardiovaskular, pola hidup sehat untuk mengurangi penyakit tersebut, dan upaya preventif perusahaan melalui wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat risiko penyakit kardiovaskular menggunakan Skor Kardiovaskular Jakarta adalah 49 orang risiko rendah, 21 orang risiko sedang, dan 10 orang risiko tinggi serta dengan menggunakan Framingham risk score adalah 26 orang kategori low risk dan 8 orang kategori intermediate risk. Sebagian besar karyawan mengetahui apa itu penyakit kardiovaskular, tetapi sebagian kecil karyawan tidak mencegah faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular tersebut. Sebagian besar karyawan sudah mengetahui bagaimana pola hidup sehat, tetapi sebagian kecil karyawan masih mengabaikan pola hidup sehat. Upaya perusahaan yang telah dilakukan diantaranya program Medical Check Up, weekly sharing, BMI challenge, dan pemberian makan pada saat makan siang.

Cardiovascular disease is one of the major health problems in both developed and developing countries. In 2008 as many as 17,3 million deaths caused by cardiovascular disease. More than 3 million of these deaths occured before the age of 60 years. At PT Harmoni Panca Utama, medical check up result in 2016 showed overweight rate of 38,75, obesity 7,50, hypertension stage 1 3,75, cholesterol 32,50, fasting blood glucose disorders 10, diabetes 7,5, abnormalities in electrocardiogram examination ECG 2,86 and those are included in risk factors for cardiovascular disease. The purpose of this study is to explain the risk factors of cardiovascular disease of head office rsquo s employees at PT Harmoni Panca Utama in 2017.
This research uses descriptive with quantitative and qualitative approach for the reseaech design. Quantitative approach is used to obtain the level of risk and distribution of cardiovascular disease from medical check up in 2016 using Jakarta Cardiovascular Score and Framingham Risk Score. Qualitative approach is used to find out about the awareness and knowledge of cardiovascular disease, the healthy life style that prevent the disease, and also corporate preventive efforts through in depth interview.
The results showed that the risk of cardiovascular disease using the Jakarta Cardiovascular Scores are 49 low risk people, 21 moderate risk and 10 high risk people, and by using the Framingham Risk Score are 26 low risk and 8 intermediate risk categories. Most of the employees are well educated about cardiovascular disease,but only a few of them don rsquo t prevent the risk factors which caused cardiovascular diseases. Most of them have already known how healthy life style are, but some of them avoid it. The company has Medical Check Up program, weekly sharing, BMI challenge, and free lunch.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyo Priyembodo
"Tesis ini membahas mengenai profil budaya K3 di SEBK Tahun 2014.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya K3 yang ada di SEBK Perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi migas. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para Karyawan SEBK di fasilitas produksi migas KGPF di desa Kerendan, Kecamatan Sungai Lahei, Kabupaten Barito utara, Provinsi Kalimantan Tengah untuk kemudian dianalisa dengan menggunakan metode univariat dan bivariat.
Hasil dari metode tersebut, kemudian dilakukan skoring terhadap berbagai variabel untuk kemudian dibuat grafik radar yang kemudian dianalisa oleh peneliti secara deskriptif. Dari hasil penelitian, didapat nilai rata - rata sebesar 8,05 dengan menggunakan skala 0 - 10. Ini berarti bahwa nilai rata ? rata budaya K3 di proyekkonstruksi SEBK dapat dikatakan sudah cukup baik.

This Thesis discusses the health and safety culture profile in SEBK year 2014. This study aimed to determine the existing health and safety culture in SEBK. This company engaged in Exploration and Production of Oil and Gas. This study was conducted by distributing questionnaires to the SEBK employee in KGPF at Kerendan village, Sungai Lahei subdistrict, North Barito regency in Central Kalimantan province to then analyzed using univariate and bivariate method.
The results of these methods, then carried the scoring on a variety of variables and then graped the radar which is then analyzed by researchers descriptively. From the result of this study, the average values is 8,05 with using the scale from 0 - 10. It means that the average score of Safety Culture in SEBK project construction is quite good."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T42991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dekker, Sidney
Boca Raton, Florida: CRC Press, 2015
363.11 DEK s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>