Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194480 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Keffi Karina
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis interaksi dinamis antara subsidi BBM, tingkat suku Bunga, dan Pertumbuhan PDB terhadap ruang fiskal di Indonesia selama penerapan kebijakan pengurangan subsidi BBM. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data runtut waktu triwulanan dengan periode 2010:01-2017:04 dan teknik analisis metode time series vector error correction model VECM . Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi dinamis antara subsidi BBM, tingkat suku bunga, pertumbuhan PDB terhadap ruang fiskal berdasarkan hasil hasil Kausalitas granger dan hasil estimasi VECM yang telah dilakukan. Hasil kausalitas granger yang menyatakan bahwa terdapat hubungan satu arah antara subsidi BBM dengan ruang fiskal yang mengindikasikan bahwa subsidi BBM dapat mempengaruhi ruang fiskal secara langsung. Sedangkan Perrtumbuhan PDB dan tingkat suku bunga tidak mempunyai hubungan kausalitas terhadap ruang fiskal, namun hasil tersebut sedikit berbeda dengan hasil estimasi VECM. Hasil estimasi VECM memperlihatkan bahwa berdasarkan data historis yang digunakan dalam penelitian ini, akan terjadi penurunan ruang fiskal setelah tiga bulan pemerintah meningkatkan subsidi BBM dan akan terjadi penurunan ruang fiskal setelah tiga bulan setelah pertumbuhan PDB. Kata Kunci : Ruang Fiskal, Subsidi BBM, Tingkat Suku Bunga, Pertumbuhan PDB, Rasio Pajak, Harga Minyak Mentah, Kausalitas Granger, VECM.Klasifikasi JEL : E62, H23, H53.

ABSTRACT
This study aims to analyze the dynamic interaction between fuel subsidy, interest rate, and GDP growth on fiscal space in Indonesia during the implementation of fuel subsidy reduction policy. This research was conducted using quarterly queuing data with period 2010 01 2017 04 and time series vector error correction model VECM technique. The results showed that there was a dynamic interaction between fuel subsidy, interest rate, GDP growth on fiscal space based on the results of Granger causality and VECM estimation results that have been done. The result of Granger Causality which states that there is a one way relationship between fuel subsidy and fiscal space indicating that fuel subsidy can affect fiscal space directly. While GDP growth and interest rates do not have a causal relationship to the fiscal space, the results are slightly different from the VECM estimates. VECM estimates show that based on historical data used in this study, there will be a decrease in fiscal space after three months of government increases fuel subsidies and there will be a decrease in fiscal space after three months after GDP growth. Keywords Fiscal Space, Fuel Subsidies, Interest Rate, GDP Growth, Tax Ratio, Crude Oil Price, Indonesia, Granger Causality, VECM.JEL Classification E62, H23, H53"
2018
T51444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfika
"

Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan, meskipun mapan, bersifat heterogen. Sumber heterogenitas tidak hanya berasal dari faktor sosial ekonomi tetapi juga dari struktur pertumbuhan output itu sendiri. Di Indonesia, sektor sekunder tampak inferior dalam mengurangi kemiskinan dibandingkan sektor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak pertumbuhan sektoral terhadap kemiskinan di Indonesia dengan perhatian khusus pada disagregasi sektor sekunder, dan juga menganalisis sensitivitas relatif terhadap penanggulangan kemiskinan dari sektor padat karya dan non padat karya. Analisis empiris yang digunakan adalah analisis data panel provinsi di Indonesia dari tahun 2003-2018 dengan metode pooled OLS.

Hasil analisis data panel menunjukkan bahwa pertumbuhan sektoral tidak banyak berpengaruh terhadap perbaikan kondisi masyarakat miskin di Indonesia. Namun demikian, menarik kesimpulan langsung dari hasil tersebut berpotensi tinggi untuk tidak tepat sasaran. Kesimpulan yang lebih komprehensif mengenai hubungan pertumbuhan sektoral dan kemiskinan bisa didapatkan jika kondisi provinsi-provinsi yang didorong oleh pertambangan dan non-pertambangan di Indonesia diperhitungkan.

 Di provinsi non-pertambangan, pengaruh sektor sekunder terhadap pengentasan kemiskinan jauh lebih kecil dibandingkan dengan sektor jasa. Disagregasi enam sektor ekonomi (dengan atau tanpa mengontrol efek distribusi melalui intensitas tenaga kerja) menunjukkan bahwa di dalam sektor sekunder, memang tidak semua sub-sektor secara signifikan mengurangi kemiskinan. Subsektor yang secara signifikan mengurangi kemiskinan di provinsi non-pertambangan adalah pertambangan dan konstruksi. Namun, provinsi yang digerakkan oleh pertambangan tidak menunjukkan adanya hubungan pertumbuhan-kemiskinan sektoral. Peran signifikan dari intensitas tenaga kerja dalam menentukan karakteristik pro-poor dari pertumbuhan sektoral menunjukkan bahwa kebijakan yang cenderung membuat bisnis enggan mempekerjakan tenaga kerja tidak disarankan. Sejalan dengan kebijakan yang mendorong lapangan kerja, kebijakan pengembangan keterampilan diperlukan untuk memastikan respons pasar kerja yang tepat terhadap permintaan dari setiap sektor.


The relationship between economic growth and poverty reduction, although well established, is heterogeneous. The source of heterogeneity not only comes from socio economic factors but also from the structure of output growth itself. In Indonesia, secondary sector seemed to be less poverty reducing than other sectors. This study aims to examine the impact sectoral growth on poverty in Indonesia with particular attention to disaggregated secondary sector, and also analyzes the relative sensitivity on poverty reduction from labor intensive sector and non-labor intensive one. The empirical analysis uses provincial panel data of Indonesia from 2003-2018 and employs pooled OLS method. The results show that sectoral growth has little effect to the improvement of the poors condition in Indonesia. Nevertheless, this conclusion has a high potential to be preposterous. A more comprehensible conclusion of sectoral growth-poverty linkage can be found if the condition of mining and nonmining-driven provinces in Indonesia is taken into account. In nonmining-driven provinces, secondary sector pales in comparison to services in alleviating poverty. Six sector disaggregation of the economy (with or without controlling the distributional effect through labor intensity) reveals that within secondary sector, indeed not all the subsectors are significantly poverty reducing. The subsectors that significantly reduce poverty in nonmining-driven provinces are mining and construction. Mining-driven provinces, however, does not display a sectoral growth-poverty linkage. The significant role of labor intensity in determining pro-poor characteristic of sectoral growth suggests that malformation of policies that leans towards discouraging businesses to employ labor is inadvisable. In line with policies that induce labor employment, skill development policy is needed to ensure a correct response of the labor market to the demand from each sector.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irnamanda D H
"Delesi GSTT1 dan GSTM1 mempengaruhi detoksifikasi xenobiotik seperti merkuri dari dalam tubuh. Amalgam merupakan salah satu sumber paparan merkuri pada tubuh manusia.
Tujuan : mengetahui pola distribusi sebaran genotip delesi GSTT1 dan GSTM1 pada populasi Indonesia, menganalisis perbedaan kadar merkuri dalam urin antara subjek dengan dan tanpa amalgam serta keterkaitan antara delesi gen dengan merkuri dari amalgam serta jenis
kelamin.
Metode : Cross-sectional, 264 ekstrak DNA, 50 sampel urin sebagai subjek penelitian.
Hasil dan Kesimpulan : Frekuensi delesi GSTT1 lebih besar dibandingkan GSTM1 pada populasi Indonesia. Tidak terdapat hubungan antara delesi gen dengan kadar merkuri serta jenis kelamin.

Background : GSTT1 and GSTM1 deletion affected xenobiotic detoxification such as mercury from inside the body. Amalgam is one source of mercury exposure on the human body.
Aim : To describe the distribution pattern of of GSTT1 and GSTM1 deletion on the Indonesian population, analyze the differences in urinary mercury levels between subjects with and without amalgam and also the relationship between gene deletions with amalgam?s mercury and gender.
Methods : Cross-sectional study. 264 DNA extracts, 50 urine samples as a research subjects.
Results and Summary : The GSTT1 deletion frequency is bigger than GSTM1 on the Indonesian population. There was no correlation between gene deletions with mercury levels and gender.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusrin Amalina
"Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi buruk yang dialami oleh balita di seluruh dunia. Terdapat sebanyak 22,2% anak di dunia yang mengalami stunting, dimana 25,7% anak stunting berasal dari Asia Tenggara. Stunting merupakan hal yang perlu dikendalikan karena stunting mengindikasikan anak mengalami pertumbuhan otak yang tidak sempurna yang menyebabkan gangguan kognitif seerta mengganggu kesejahteraan anak di jangka pendek dan mengganggu perkembangan kualitas hidup manusia dan kemampuan berfungsi di jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak keadaan status sosial dan ekonomi ibu terhadap kejadian stunting pada anak di Indonesia dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara pendidikan ibu pada stunting anak. Faktor genetika seperti tinggi badan ibu dan tinggi badan ayah memiliki pengaruh terhadap stunting. Status sosial ibu yang dicerminkan oleh pengeluaran konsumsi perkapita dan kondisi sanitasi memiliki pengaruh pada kejadian stunting anak.
Stunting is one of the malnutrition problems experienced by children around the world. There are 22.2% of children in the world who are stunted, where 25.7% of stunted children come from Southeast Asia. Stunting is something that needs to be controlled because stunting indicates that a child is experiencing imperfect brain growth which causes cognitive impairment and disrupts children's well-being in the short term and disrupts the development of the quality of human life and the ability to function in the long term. This study aims to determine the impact of the mother's social and economic status on the incidence of stunting in children in Indonesia by using logistic regression analysis. The results of this study indicate that there is no relationship between maternal education and child stunting. Genetic factors such as mother's height and father's height have an influence on stunting. The mother's social status as reflected by the consumption per capita consumption and sanitation has an influence on the incidence of child stunting."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nurhidayati
"Indonesia menjadi salah satu negara yang mengkonsumsi rokok tertinggi di dunia. Rokok bukan hanya populer dikalangan remaja maupun dewasa, namun dikalangan lanjut usia juga masih ditemukan. Sebanyak 27,6% penduduk usia lanjut menjadi perokok setiap hari. Intensitas merokok di kalangan lanjut usia pun mengalami kenaikan menjadi 23,5%. Dampak yang ditimbulkan oleh rokok untuk kalangan lanjut usia sangat berisiko pada kesehatan karena menimbulkan komplikasi jangka panjang. Berhenti merokok merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan mengingat Indonesia akan berada dalam fase penuaan penduduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor dominan lansia di Indonesia untuk berhenti merokok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan data IFLS 5 tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang paling mempengaruhi lansia untuk berhenti merokok adalah riwayat penyakit dengan OR 4.160 (95% CI: 3.519 – 4.917). Artinya lansia yang mempunyai riwayat penyakit memiliki peluang 4.160 kali untuk berhenti merokok dibandingkan lansia yang tidak mempunyai riwayat penyakit. Hal ini sejalan dengan penyakit yang mendominasi pada lansia salah satunya adalah penyakit degenerative akibat asap rokok dan penelitian di Turki meneyebutkan salah satu alasan seseorang berhenti merokok adalah karena riwayat penyakit yang dimiliki. Faktor lain yang mempengaruhi adalah usia, pendidikan, pendapatan, kepemilikan asuransi kesehatan, jumlah konsumsi rokok per hari, usia pertama kali merokok, merokok setelah bangun tidur, merokok saat sakit serta dapat menahan merokok di tempat umum. Dari hasil penelitian disarankan bagi pemerintah dapat menambah fasilitas posyandu lansia di setiap puskesmas untuk menjaring data riwayat penyakit yang di derita lansia di Indonesia dan melakukan pendampingan untuk berhenti merokok

Indonesia is one of the countries that consume the highest cigarettes in the world. Cigarettes
are not only popular among teenagers and adults, but also among the elderly. As many as 27.6%
of the elderly population become smokers every day. The intensity of smoking among the
elderly also increased to 23.5%. The impact caused by smoking for the elderly is very risky to
health because it causes long-term complications. Quitting smoking is one thing that needs to
be done considering that Indonesia will be in a phase of population aging. The purpose of this
study was to determine the dominant factor in the elderly in Indonesia to stop smoking. This
study is a quantitative study using IFLS 5 2014 data. The results showed that the most
influencing factor for the elderly to quit smoking was a history of disease with an OR of 4.160
(95% CI: 3.519 – 4.917). This means that the elderly who have a history of disease have 4,160
times the opportunity to quit smoking compared to the elderly who do not have a history of the
disease. This is in line with the disease that dominates in the elderly, one of which is
degenerative disease due to cigarette smoke and research in Turkey states that one of the reasons
a person quits smoking is because of the history of the disease they have. Other influencing
factors are age, education, income, ownership of health insurance, number of cigarettes
consumed per day, age at first smoking, smoking after waking up, smoking when sick and being
able to refrain from smoking in public places. From the results of the study, it is suggested that
the government can add posyandu facilities for the elderly in each health center to collect data
on the history of diseases suffered by the elderly in Indonesia and provide assistance to stop
smoking
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Febriana
"Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi, sebanyak 305 kematian terjadi setiap 100.000 kelahiran hidup di tahun 2015 sebagai akibat dari komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan hingga masa nifas. Abortus terutama abortus yang tidak aman sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan perdarahan dan infeksi, perdarahan yang terjadi dapat menjadi risiko kematian ibu (Mariza, 2017). Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks kesejahteraan dengan kejadian abortus provocatus pada Wanita Usia Subur (WUS) di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan menggunakan data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Sampel pada penelitian ini adalah perempuan usia subur 15-49 tahun yang mengalami kejadian abortus sebanyak 1239 orang. Hasil analisis menggunakan uji regresi logistic ganda yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara indeks kesejahteraan kuintil 1 (AOR : 0,090 95% CI : 0,013-0,633), status perkawinan (AOR 6,7: 95% CI 1,39-32,5) disbanding yang tidak kawin, status pekerjaan (AOR : 0,4 95% CI 0,1699-0,999 ) dibanding yang tidak bekerja dan WUS yang tinggal di wilayah urban (AOR : 0,39 95% CI : 0,173-0,904)

Setiap fasilitas pelayanan kesehatan perlu membuat program promotive dan preventif pencegahan abortus provocatus utamanya yang tidak aman, untuk mencegah kesakitan dan kematian Ibu di Indonesia. Abortus, Abortus Provocatus, Indeks Kesejahteraan.


The Maternal Mortality Rate in Indonesia is still high, as many as 305 deaths occurred per 100,000 live births in 2015 as a result of complications during pregnancy and  postpartum period. Abortion, especially unsafe abortion, is very dangerous for pregnant women because it can cause bleeding and infection, those can be a risk of maternal death (Mariza, 2017). This study aims to determine the relationship between the wealth index and Provocatus Abortion incidence among reproductive health women (WUS) in Indonesia. This study is a cross-sectional study using secondary data from The Demographic and Health Survey Indonesia 2017.  The sample in this study were women of reproductive age 15-49 years who experienced abortion as many as 1239 people. The results of the analysis using multiple logistic regression tests showed that there was a significant relationship between the wealth index quintile 1 (AOR: 0.090 95% CI: 0.013-0.633), marital status (AOR 6.7: 95% CI 1.39-32.5 ) compared to those who are not married, work status (AOR: 0.4 95% CI 0.1699-0.999) than those who do not work and WUS who live in urban areas (AOR: 0.39 95% CI: 0.173-0.904). Every health service facility needs to create a promotive and preventive program to prevent provocatus abortion, especially those that are unsafe, to prevent maternal morbidity and mortality in Indonesia."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Austriana
"Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) tahun 2020 yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 sangat rentan terhadap penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19, karena pada setiap tahapan Pilkada selalu berpotensi menimbulkan interaksi banyak orang dalam jarak dekat dan kerumunan massa. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak pelaksanaan Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) tahun 2020 terhadap banyaknya jumlah kasus positif Covid-19. Studi ini menggunakan pendekatan Difference in Difference untuk menganalisis data rata-rata harian kasus terkonfirmasi Covid-19 dari 257 kabupaten/kota yang menyelenggarakan Pilkada maupun yang tidak menyelenggarakan Pilkada pada periode Juni hingga Desember 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah perkotaan yang menyelenggarakan Pilkada tahun 2020 mengalami penambahan rata-rata harian kasus terkonfirmasi Covid-19 yang lebih tinggi dibandingkan wilayah perdesaan (kabupaten) yang menyelenggarakan Pilkada, maupun kabupaten/kota yang tidak menyelenggarakan Pilkada

The 2020 Regional Elections (Pilkada) held amid the Covid-19 pandemic are very vulnerable to the addition of confirmed Covid-19 cases, because at every stage of the Pilkada there is always the potential to cause interaction of many people close and crowds of crowds. This study aims to analyze the impact of implementing the 2020 Regional Elections (Pilkada) on the large number of positive cases of Covid-19. This study uses the Difference in Difference approach to analyze the daily average data for Covid-19 confirmed cases from 257 districts/cities that held Pilkada and those that did not hold Pilkada in June to December 2020. The results showed that urban areas that held Pilkada in 2020 experienced an increase in the daily average of confirmed Covid-19 cases which was higher than in rural areas (regencies) that held Pilkada and districts/cities that did not hold Pilkada"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyadhari Deianeira Sungkono
"Malnutrisi adalah salah satu penyebab utama kematian anak-anak di seluruh dunia. Salah satu penyebab gizi buruk yang sering diabaikan adalah kenaikan harga makanan yang dikenal dengan inflasi makanan. Penelitian ini menggunakan Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang 3 dan 4, dengan mengeksplorasi dampak inflasi makanan terhadap gizi anak dalam pengukuran antropometri z-scores yaitu stunting, wasting, dan underweight pada anak usia 0-35 bulan. Dengan menggunakan regresi OLS, hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan inflasi makanan sebesar 1% menurunkan z-scores height-for-age yang meningkatkan risiko stunting. Di sisi lain, z-scores weight-for-height dan weight-for-age yang menentukan wasting dan underweight ditemukan tidak sensitif terhadap inflasi makanan.

Malnutrition is one of the primary causes of death of children around the world. One of the overlooked causes of malnutrition is an increase in food prices, known as food inflation. This study utilizes the Indonesian Family Life Survey (IFLS) waves 3 and 4, by exploring the impacts of food inflation on the nutritional outcomes of children in the anthropometrics measurement of z-scores, namely stunting, wasting, and being underweight among children aged 0-35 months old. With OLS regression, the result reveals that an increase of 1% in food inflation decreases the height-for-age z-scores, which increases the risk of stunting. On the other hand, weight-for-height and weight-for-age z-scores that determine wasting and underweight were found to be insensitive to food inflation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Piping Setyo Handayani
"Studi ini mengestimasi model spesifikasi dinamis permintaan rokok di Indonesia menggunakan model Linear Aproximation Almost Ideal Demand System (LA/AIDS). Tujuannya adalah untuk mengetahui konsumsi rokok pada rumah tangga miskin dan tidak miskin ketika ada peningkatan pendapatan, peningkatan harga rokok, dan konsumsi barang lain yang dikorbankan ketika ada peningkatan harga rokok. Analisis diaplikasikan pada data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Panel 2008-2010. Hasilnya menunjukkan bahwa rokok merupakan barang normal. Permintaan rokok bersifat inelastis baik untuk rumah tangga miskin maupun rumah tangga tidak miskin. Kebijakan harga ternyata tidak efektif menurunkan konsumsi rokok, sehingga harus dikombinasikan dengan kebijakan anti rokok lainnya.

This study estimates a dynamic model specification of demand for cigarette in Indonesia using a model Linear Aproximation Almost Ideal Demand System (LA/AIDS). The objectives are to find the cigarette consumption of poor households and non-poor household when there is an increase in incomes, an increase in the price of cigarettes, and consumption of other goods sacrificed when there is an increase in the price of cigarettes. Analysis of the data was applied to the National Social Economic Survey (NSES) Panel 2008-2010. The results indicate that smoking is a normal good. Demand for cigarettes is inelastic good for the poor and non-poor households. Pricing policy was not effective in decreasing cigarette consumption, so it must be combined with other anti-smoking policy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Nadhira
"ABSTRAK
Pesan komunikasi pemerintah untuk pengembangan destinasi wisata halal di beberapa kota di Indonesia mengalami penolakan, karena dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakat lokal. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan, tetapi masyarakat memiliki penilaiannya tersendiri
terhadap pariwisata di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi penilaian sosial pesan komunikasi wisata halal dari pemerintah ke masyarakat Jakarta dan Makassar. Dua daerah tersebut dipilih dengan mengingat Jakarta dan Makassar memiliki
penduduk dengan penganut agama paling beragam diantara daerah lainnya. Sayangnya, kasus intoleransi agama dan kebiasaan masyarakat mengkonsumsi alkohol masih tinggi. Penilaian masyarakat menjadi penting agar program pemerintah dapat berjalan dengan lancar. Penelitian ini menggunakan Social Judgment Theory dengan lebih mendalami aspek-aspek dalam teori tersebut, seperti reference points, latitude, dan ego-involvement dalam menilai isu sosial. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan strategi single case study, serta wawancara mendalam, observasi, dan dokumen
pendukung sebagai metode pengumpulan data penelitian. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah masyarakat Jakarta dan Makassar sebagai bentuk kelompok sosial yang menetap di Jakarta ataupun Makassar. Secara umum, penelitian ini menujukkan bahwa ada kecenderungan rentang penerimaan yang luas dan sikap yang positif dalam menilai pesan wisata halal di Jakarta dan Makassar. Meskipun begitu, masyarakat sendiri belum mengetahui dengan jelas definisi, konsep, serta bagaimana pengaplikasian wisata halal yang sesuai dengan aturan pemerintah. Hasil wawancara juga menunjukkan rentang
penolakan dengan adanya resistensi terhadap wisata halal dari pelaku pariwisata.

ABSTRACT
The government's communication message for the development of halal tourist destinations in several cities in Indonesia was rejected because it is considered not following the habits of the local community. It shows that although the tourism industry is one of the leading sectors, society has its assessment of tourism in Indonesia. This study aims to determine the identification of social judgment of halal travel communication messages from the government to the people of Jakarta and Makassar. Those two regions got chosen with reason in mind that Jakarta and Makassar have the most diverse religious population among other provinces. Unfortunately, cases of intolerance and the habit of consuming alcohol are quite high. Community judgment of social problems is necessary for the government to run their programs smoothly. This study uses the Social Judgment Theory to explore aspects of the theory further, such as reference points, latitude, and ego-involvement in assessing social issues. This research method uses qualitative methods, with a single-case study's strategy, including in-depth interviews, observations, and supporting documents as a method of collecting research data. The informants chosen in this study were the people of Jakarta and Makassar as a form of a social group that settled in Jakarta or Makassar. In general, this study shows that there is a tendency for a
wide range of acceptance and a positive attitude in assessing halal tourism messages in Jakarta and Makassar. Even so, the people themselves do not yet know the definitions, concepts, and how to apply halal tourism per government regulations. The interview results also show the range of rejection with the resistance to halal tourism from small tourism actors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>