Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145702 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Galuh Anggraini
"Profesi Notaris ada dan berkembang karena kebutuhan masyarakat akan jasanya untuk membuat akta otentik mengenai keadaan, peristiwa maupun perbuatan hukum. Untuk membuat akta otentik tersebut, Notaris mengumpulkan, memproses serta menyimpan data pribadi kliennya. Seiring dengan perkembangan teknologi, hadirlah suatu sistem elektronik perkantoran Notaris yang berbasis cloud computing yang dapat membantu tugas Notaris khususnya terutama dalam hal pengelolaan data klien, arsip, dan keuangan.
Adanya sistem elektronik berbasis cloud ini melahirkan tanggung jawab baru kepada Notaris terkait data pribadi kliennya yang tersimpan di cloud. Permasalahan yang diangkat dalam tesis ini adalah mengenai ketentuan nasional yang mengatur tentang perlindungan data pribadi di Indonesia dan tanggung jawab Notaris terhadap perlindungan data pribadi pengguna jasanya yang tersimpan dalam sistem elektronik perkantoran Notaris, khususnya yang berbasis cloud computing system.
Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan tipe penelitian eksplanatoris dengan metode analisa data kualitatif. Sampai saat ini, Indonesia belum memiliki Undang-Undang yang khusus mengatur tentang perlindungan terhadap data pribadi. Walaupun demikian Notaris harus bertanggung jawab terhadap data pribadi kliennya mulai dari pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data pribadi tersebut dalam sistem elektronik perkantorannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berpedoman pada prinsip-prinsip perlindungan data pribadi yang berlaku secara internasional.

Notary Profession exists and evolves due to the society 39 s need for its services to make an authentic deed of circumstances, events and legal actions. To create such an authentic deed, the Notary collects the personal data of his client, deposits and processes the personal data to be included in the deed. Along with the development of technology, there is electronic office system for Notary based on cloud computing that can help and assist notary assignment especially in terms of client data management, archives, and finance.
The existence of this cloud based electronic office system give new responsibilities to the Notary related to client rsquo s personal data stored in the cloud. The issues raised in this thesis are the provision of national law governing the protection of personal data in Indonesia and the responsibility of Notary to the protection of client rsquo s personal data stored in Notary 39 s electronic office system, especially those based on cloud computing system.
The research method in this thesis is normative juridical with explanatory research type and qualitative data analysis method. Until now, Indonesia does not yet have a regulation that specifically regulates the protection of personal data. Notary shall, however, be responsible for the personal data of its clients from collecting, storing and processing of such personal data in its electronic office systems in accordance with applicable laws and regulations and follow the principles of protection of personal data which applicable internationally.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
T50836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radian Adi Nugraha
"Skripsi ini membahas mengenai penerapan pasal perlindungan data pribadi yang terdapat dalam Undang-undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang dikaitkan dengan praktik layanan komputasi awan yang saat ini sedang berkembang pesat. Kebutuhan komputasi awan diperkirakan akan mengalami peningkatan yang sangat besar di masa mendatang. Hal tersebut didorong makin banyaknya penggunaan perangkat yang terhubung ke internet dan membutuhkan akses layanan berbasis data secara real time. Sebagai sebuah jenis layanan yang masih tergolong baru di Indonesia, isu keamanan dan perlindungan data pribadi dinilai masih menjadi poin penting yang dikhawatirkan dalam adopsi komputasi awan di Indonesia, menyusul banyaknya kasus pembobolan data yang merugikan pengguna layanan berbasis media elektronik seperti telepon selular dan kartu kredit. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai konsep umum perlindungan data, peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perlindungan data baik di dalam maupun luar negeri, tinjauan umum dari komputasi awan, analisis pasal 26 UU ITE dan tanggung jawab dari penyedia layanan komputasi awan terhadap data pribadi pengguna layanannya.

This paper discusses around the application of article about personal data protection that contained in Law No. 11 Year 2008 on Information and Electronic Transaction associated with the practice of cloud computing service that is growing rapidly nowadays. The need of cloud computing are predicted to get a huge increase in the future. It is driven more and more use of the devices that connected to the internet and require access to data-based services in real time. As a kind of the new service in Indonesia, the issue of security and personal data protection is still considered to be an important point of concern in the adoption of cloud computing in Indonesia, following a number of data leaked cases that adverse subject data of electronic media-based services such as mobile phones and credit cards. In this study will be discussed on the general concept of data protection, laws and regulations governing data protection both inside and outside the country, an overview of cloud computing, analysis of article 26 of Law of Information and Electroninc Transactions and responsibilities of providers of cloud computing services to the user's personal data from its services."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laili Gita
"Data kehadiran adalah data yang penting baik di lingkup sekolah, universitas, maupun perkantoran untuk karyawan. Presensi yang berupa tandatangan dapat dipalsukan oleh siapa saja dan kapan saja. Sehingga dibutuhkan sebuah perangkat yang dapat mempermudah proses absensi sekaligus mendeteksi keterlambatan siswa/pegawai sebelum memasuki ruangan. Skripsi ini mengembangkan Smart Presence System berbasis Face Recognition dengan machine learning yang dirancang dengan komputasi pada awan (Cloud Computing) dan komputasi pada sebuah node/titik (Fog Computing). Skripsi ini melakukan perbandingan performa Smart Presence System yang dibangun dengan Cloud Computing menggunakan layanan AWS Face Rekognition dan Fog Computing yang ditulis menggunakan bahasa Python dengan library OpenCV yang menggunakan perangkat Raspberry Pi sebagai titik komputasi. Penulis telah melakukan pengujian perbandingan waktu komputasi, penggunaan memori, serta penggunaan biaya antara Cloud Computing dan Fog Computing. Pengujian waktu komputasi dilakukan dengan menggeser router/titik uji sejauh 3 meter, 5 meter dan 7 meter dari sensor kamera. Pengujian waktu komputasi pada Cloud Computing didpat sebesar 11.02 detik, 2.99 detik dan 3.02 detik dengan total penggunaan memori sebesar 0.0042 MB dan total biaya yang diperlukan untuk membangun rancangan Cloud Computing sebesar Rp2.819.516 dalam penggunaan 12 bulan. Dan rata-rata waktu untuk komputasi pada fog sebesar 0.723 detik, 0.99 detik, 1.94 detik dengan total penggunaan memori sebesar 540MB dan total biaya untuk membangun rancangan ini sebesar Rp2.220.00 dalam penggunaan 12 bulan.

Attendance document is an important thing in schools, universities, and offices for employees. Attendance is usually done by giving a signature on a piece of paper, and it can be forged by anyone. In school, attendance is usually done manually by the teacher and it takes time. So we need a device that can simplify the attendance process and can not be forged. This thesis has developed a Smart Presence System with machine learing designed with Cloud Computing and Fog Computing. This Thesis compared the performance of The Smart Presence System that built with Cloud Computing using AWS Rekognition and Fog Computing that built in Raspberry pi and written in python and library Opencv. The author has tested the comparison of Cloud Computing and Fog Computing in Computing Time, Memory usage and Cost. Computing time testing is done by shifting the router/test point as far as 3 meters, 5 meters, and 7 meters. The computing time on Cloud Computing were 11.02s, 2.99s, and 3.02s with total memory usage of 0.0042MB and the total cost is Rp.2.819.516 in 12 months of use. And The computing time on Fog Computing were o.72s, 0.99s, and 1.94s with the total memory usage of 540MB and the total cost to build this architecture is Rp2.220.000 in 12 months of use.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irza Ayuputri
"Skripsi ini membahas mengenai perlindungan data pribadi atas surat elektronik berlangganan yang menggunakan sistem opt out dengan mengkaji konsep opt in dan opt out yang ada di dalam Hukum di Indonesia dan negara lain, seperti Amerika Serikat. Pengiriman surat elektronik ke banyak tujuan secara massal atau yang dikenal dengan istilah spamming merupakan masalah terbesar yang sangat umum terjadi dalam penggunaan layanan telekomunikasi seperti surat elektronik. Pendefinisian spam sebagai unsolicited commercial e-mail, yang termasuk di dalamnya berupa surat elektronik berlangganan, menimbulkan permasalahan-permasalahan terkait perlindungan data pribadi.
Penelitian ini dilakukan dalam bentuk penelitian yuridis normatif, dengan meneliti bahan pustaka atau data sekunder, dengan alat pengumpulan data berupa studi dokumen, serta dilakukan dengan pendekatan kualitatif dimana Penulis melihat dan menganalisis norma-norma hukum dalam peraturan perundang-undangan yang berkembang dalam lingkup teknologi informasi.
Hasil dari penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah bahwa tidak semua alamat surat elektronik merupakan data pribadi dan pendefinisian spam sebagai unsolicited commercial e-mail, apabila dikaji melalui konsep opt in dan opt out dapat menimbulkan perbedaan yang sangat besar, antara lain dalam hal legalitas dan efektivitas. Perbedaan penerapan hukum melalui sistem opt in dan opt out ini juga menjadi celah bagi pelaku spam untuk lepas dari tanggung jawab keperdataan.

This thesis reviews the protection of personal data in commercial e mails, especially e mails with opt out system, by comparing and analyzing the concept and regulations of opt in and opt out system in Indonesia and United States of America. Spamming is still the biggest common problem on the use of telecommunication media such as e mail. Definitional problems subsist about the protection of personal data when the term 'unsolicited commercial e mail', including, but not limited to, the subscription e mail, is applied.
This research conducted with a normative juridical research method, which also conducted with the literature research or secondary data and documents review, and the qualitative approach in which writer has done the analysis of the law and regulations, especially, of Information Technology.
The results of this research indicated that not all of e mail addresses are personal data, and that the definitional problems of spam as 'unsolicited commercial e mails', if linked to the concept of opt in and opt out system, subsists, especially about legal and efectivity differences.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hwang, Kai
"The definitive guide to successfully integrating social, mobile, Big-Data analytics, cloud and IoT principles and technologies The main goal of this book is to spur the development of effective big-data computing operations on smart clouds that are fully supported by IoT sensing, machine learning and analytics systems"
Hoboken: John Wiley & Sons, 2017
004.678 2 HWA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Tidia Hera Pratiwi
"ABSTRAK
Pemakaian energi pada data center berbasis cloud computing semakin besar maka dari itu diperlukan penghematan pemakaian energi pada komponen data center seperti server dan switch. Skripsi ini membahas evaluasi pemakaian energi pada data center berbasis cloud computing menggunakan simulator GreenCloud yang merupakan ekstensi dari Network Simulator 2 (NS2). Simulasi evaluasi diuji pada arsitektur two-tier, three-tier dan three-tier high-speed dengan tipe Computationally Intensive Workload (CIW) dengan penerapan metode penghematan Dynamic Voltage and Frequency Scaling (DVFS), Dynamic Network Shutdown (DNS) dan DVFS+DNS. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penerapan dengan metode DNS menunjukkan penghematan yang paling efisien yaitu penghematan sekitar 69,13% pada server dan hampir 100% pada switch.

ABSTRACT
Energy consumption in the cloud computing data center is huge. Energy consumption in the data center consists of computation energy consumption, communication energy consumption and non-IT data center facilities energy consumption. In this project we evaluate IT data center energy consumption such as server and switch using GreenCloud Simulator, that is an extension of Network Simulator 2 (NS2). Simulation applied is in the three kind of data center architectures such as two-tier, three-tier and three-tier high-speed with energy saving method such as Dynamic Voltage and Frequency Scaling (DVFS) mechanism, Dynamic Network Shutdown (DNS) mechanism, and both DVFS and DNS mechanism. The type of workload is Computationally Intensive Workload (CIW). The results indicate that the most efficient energy saving mechanism is DNS which saves energy the average of 69,13% on server and almost 100% on switch.
"
2015
S60895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Permata Mipon
"Sistem kerja di kantor beralih menjadi kerja dari rumah berimbas pula pada industri perbankan karena sulitnya mengakses data nasabah yang tersimpan di komputer maupun dokumen yang terletak di kantor. Cloud Computing hadir untuk menjawab permasalahan tersebut melalui penyimpanan data secara digital. Belum jelasnya pengaturan pemanfaatan Cloud menyebabkan ketidakpastian perlindungan terhadap data nasabah yang disimpan di Cloud. Rumusan masalah dalam skripsi ini ialah bagaimana perlindungan bagi nasabah terkait penggunaan Cloud Computing oleh bank dan bagaimana pertanggungjawaban bank dan cloud provider dalam hal terjadinya kegagalan perlindungan data pribadi pengguna layanan. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yakni memfokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah atau norma dalam hukum positif. Hasil penelitian dalam skripsi ini bahwa sebagai bentuk perlindungan bagi nasabah dalam penggunaan cloud maka bank dan cloud provider harus mengacu kepada kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik Elektronik, UU Perbankan, Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum. Adapun apabila terjadi kegagalan perlindungan data nasabah yang timbul akibat kesalahan dan/atau kelalaian dari cloud provider maka yang wajib bertanggung jawab adalah bank sebagaimana diatur dalam Pasal 29 dan Pasal 30 POJK tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan. Saran yang dapat diberikan adalah perlu disahkan secepatnya Rancangan Undang- Undang Perlindungan Data Pribadi untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat yang datanya telah disetorkan ke dalam sistem teknologi informasi serta bank harus berhati-hati dalam memilih penyedia jasa cloud dan harus mengkaji service level agreement yang ditawarkan cloud provider.

Work From Office that has shifted into Work From Home has also impacted the banking industry because of the difficulty accessing customers’ data stored on computers and documents at the bank. Cloud offers a solution through digital data storage. However, the unclear regulation for the cloud utilization causes uncertainty in the protection of customers data. The research questions are how to protect customers regarding the use of Cloud Computing by banks and how the responsibility of banks and cloud providers in case of failure to protect the data. The research method used is normative juridical, which focuses on examining the application of rules in positive law. Through this thesis, it can be concluded that as a form of protection, banks and cloud providers must refer to Law on Electronic Information and Transactions, Law on Banking, Government Regulation concerning The Organization Of Electronic Systems And Transactions and Financial Services Authority Regulation (POJK) regarding The Implementation of Risk Management During The Utilization Of Information Technology By Commercial Banks. Furthermore, the bank must be responsible suppose there is a data protection failure arises due to cloud provider’s error and/or negligence as regulated in Article 29 and Article 30 POJK concerning Consumer Protection in the Financial Services Sector. The suggestion that can be given is it needs to be immediately ratified the Personal Data Protection Bill to protect the public whose data is stored in an information technology system also the bank must be careful in choosing cloud providers and reviewing service level agreements."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Girindratama
"Pada penelitian ini, dikembangkan HPC yang menerapkan multicore processing pada program Sistem Pendeteksi Plagiarisme dengan memanfaatkan infrastruktur komputasi awan berbasis OpenStack. Sistem Pendeteksi Plagiarisme merupakan program yang dikembangkan untuk mendeteksi tingkat plagiarisme dari suatu karya ilmiah. Algoritma program yang digunakan untuk penelitian kali ini adalah latent semantic analysis (LSA). Implementasi HPC dilakukan dengan bantuan library OpenMP yang didesain untuk bahasa pemrograman C. Diterapkan dua jenis paralelisme pada program, yaitu paralelisme fungsi dan paralelisme data. Setelah dilakukan pengujian, didapati hasil bahwa kedua metode paralelisme ini mempercepat eksekusi program. Paralelisme fungsi mempercepat waktu eksekusi hingga sebesar 1,03 kali waktu eksekusi serial dan paralelisme data mempercepat waktu eksekusi hingga 1,34 kali waktu eksekusi serial.

In this research, HPC with multicore processing is developed on Plagiarism Detection System using OpenStack based cloud computing infrastructure. Plagiarism Detection System is a software developed to detect plagiarism level of a scientific papers. The algorithm used in this program is latent semantic analysis (LSA). HPC implementation is done using OpenMP library which is designed to be used in C programming language. There are two types of paralelism in this program, which are function paralelism and data paralelism, both accelerate the execution time. Function paralelism accelerates program by up to 1,03 times of serial execution while data paralelism decreases the execution time by up to 1,34 times serial execution time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hafiz Bachtiar
"ABSTRAK
Galera MySQL adalah perangkat lunak open source yang digunakan untuk cluster
basis data MySQL. HAProxy adalah salah satu load balancer yang cukup banyak
digunakan. Skripsi ini menganalisis implementasi sistem deteksi plagiarisme pada
cloud computing dengan memanfaatkan kedua aplikasi tersebut guna menunjang
peningkatan kinerja sistem. Pengujian pada sistem dilakukan dengan
membandingkan kinerja penambahan node. Pengujian difokuskan pada
kemampuan sistem dalam menjawab permintaan pengguna, waktu pemrosesan,
serta kemampuan sistem dalam memproses banyaknya data. Hasil peningkatan
kinerja yang paling terlihat adalah pada kemampuan sistem dalam menjawab
permintaan POST pengguna. Tercatat peningkatan kinerja sistem dalam
menjawab permintaan POST pengguna hingga 20,97% pada sistem dengan 4-
node dibandingkan dengan sistem node tunggal.

ABSTRACT
Galera MySQL is an open source software that is used to cluster the MySQL
database. HAProxy is one load balancer that is widely used. This mini-thesis
analyze the implementation of plagiarism detection systems on cloud computing
by utilizing both application to support enhanced system performance . Tests on
the system is done by comparing the performance of additional nodes. Testing
focused on the ability of the system in responding to user requests, processing
time, and in the ability to process the amount of data. The most visible resulting
increase in the performance is the system's ability to answer the POST request.
Noted that system performance increases in answering the users? POST request up
to 20.97% at the 4-node system compared to a single node system ."
2016
S64507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsya Shafa Ananda
"Data pribadi milik pengguna akan terkumpul dan tersimpan ketika menggunakan situs dan aplikasi dalam sistem elektronik, baik itu berupa sosial media, penyimpanan awan, bank digital, dan lain-lain. Data pribadinya pun dilindungi kerahasiaan serta keamanannya oleh Pengendali Data Pribadi dari situs serta aplikasi tersebut selama para pengguna itu masih hidup. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa para pengguna internet akan meninggal dunia dan meninggalkan data pribadinya yang tersimpan di sistem elektonik tersebut. Apabila hal ini terjadi, maka data pribadi milik pengguna tersebut dapat disalahgunakan dan dibocorkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, dilakukanlah penelitian ini untuk mengkaji tentang pelindungan data pribadi setelah kematian yang tersimpan dalam sistem elektronik dengan melakukan perbandingan antara peraturan di Indonesia dengan negara di Eropa dan Asia serta meneliti bagaimana penerapan pelindungan data pribadi setelah kematian yang tersimpan dalam sistem elektronik. Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah yuridis-normatif. Hasil dari penelitian ini adalah Undang-Undang No. 27 Tahun 2022 Tentang Pelindungan Data Pribadi belum mengatur apakah data pribadi milik subjek data pribadi yang telah meninggal tetap dilindungi atau tidak. Penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat beberapa tantangan yang dapat menghambat pengimplementasian peraturan ini. Selain itu, berdasarkan analisis peraturan-peraturan dari negara lain, diperoleh beberapa kebijakan terkait pelindungan data pribadi setelah kematian yang dapat diimplementasikan di Indonesia di masa depan.

Personal data from users will be collected and stored when they use sites and applications in electronic systems, whether in the form of social media, cloud storage, digital banking, and others. Their data is also protected confidentially and securely by the Data Controller of the electronic system as long as the users are still alive. However, it is undeniable that internet users will die and leave their data stored in the electronic system. If this happens, irresponsible people can misuse and leak the user's data. Therefore, this research was conducted to examine the protection of post-mortem data stored in electronic systems by comparing regulations in Indonesia with member states of the European Union and countries in Asia and studying how to implement the protection of post-mortem data stored in electronic systems. The research method used in this research is juridical-normative. The result of this research is that the Law No. 27 of 2022 on Personal Data Protection has not regulated whether personal data belonging to deceased personal data subjects are still protected. This study also found that several challenges could hinder the implementation of this regulation. In addition, based on an analysis of regulations from other countries, several policies related to protecting personal data after death were obtained, which could be implemented in Indonesia in the future."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>