Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73717 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gorby Lawuanto Dewandono
"ABSTRAK
Karena kurangnya gizi yang dikandungnya, sekam padi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Sekam padi biasanya hanya dibakar dan cenderung dipandang sebagai limbah pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai limbah sekam padi dengan memanfaatkannya sebagai komponen penyusun papan partikel yang dapat diproduksi massal. Percobaan dilakukan untuk menghasilkan papan partikel yang terbuat dari sekam padi dikombinasikan dengan serat bambu dan asam sitrat sebagai perekatnya dalam berbagai komposisi. Papan partikel diuji pada beberapa parameter berdasarkan standar persyaratan yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional. Metode one-way ANOVA digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan di antara komposisi sekam padi dengan serat bambu dan asam sitrat secara statistik terhadap hasil tes. Penelitian ini juga menjelaskan peningkatan nilai sekam padi yang signifikan, yang semula adalah limbah pertanian yang hampir tidak berharga menjadi bahan yang dapat memberikan manfaat dari segi ekonomi.

ABSTRACT
Due to the lack of nutrient content in rice husk, it cannot be optimally utilized. It is usually burnt and tend to be viewed as agricultural waste. This research aims to increase the value of rice husk waste by utilizing it as components of particle board which can be mass produced. Experiments were performed to produce particle board made from rice husks combined with bamboo fiber and citric acid as adhesive in various compositions. The particle boards are tested in some parameters based on the National Standardization Agency of Indonesia standard requirements. The one way ANOVA method is used to determine whether there are any statistically significant differences among the compositions of rice husks with bamboo fiber and citric acid against test result. This research also explains the significant value increased of rice husk which originally was agricultural waste that is almost worthless to be a material that can provide economic benefits."
2018
T50715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuvie Mutiarasari
"ABSTRAK
Produksi tanaman jagung yang meningkat setiap tahunnya menghasilkan limbah tanaman jagung salah satunya batang jagung. Pemanfaatan limbah batang jagung sebagian besar hanya dibiarkan dan dibakar yang mengakibatkan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai material limbah batang jagung dengan memanfaatkan batang jagung sebagai bahan utama pembuatan papan partikel yang dapat diproduksi skala industri. Penelitian ini dilakukan dengan membuat papan partikel menggunakan bahan utama batang jagung dengan jenis perekat Urea Formaldehyde (UF) dan Phenol Formaldehyde (PF), setiap perekat menggunakan konsentrasi 8%, 10% dengan suhu kempa panas 130 dan 150℃. Kemudian dilakukan pengujian meliputi pengujian fisis dan mekanis dengan berbasis pada persyaratan standar SNI. Metode penelitian menggunakan design of experiment. Hasil terbaik yang didapatkan adalah komposisi batang jagung dengan menggunakan jenis perekat PF, konsentrasi 8% dan suhu kempa panas 130℃ karena komposisi tersebut masuk ke dalam standar SNI papan partikel tipe 8. Hasil riset juga menjelaskan adanya peningkatan nilai yang signifikan dari batang jagung yang sebelumnya merupakan limbah pertanian yang hampir tidak bernilai menjadi material yang dapat memberikan keuntungan secara ekonomis

ABSTRACT
The production of corn plants which increases every year produces corn waste such as corn stalks. Mostly, corn stalk wastes are left and burned that could make some environment issues. Therefore this study aims to increase the value of corn stalk waste material by using corn stalks as the main material for making particle boards that can be produced for an industrial scale. This research was carried out by making particle boards using the main ingredients of corn stalk with Urea Formaldehyde (UF) and Phenol Formaldehyde (PF) adhesives, each adhesive using a concentration of 8%, 10% with hot press temperature 130 ℃ and 150 ℃. Then the testing includes physical and mechanical testing based on SNI standard (Indonesian Standard) requirements. This research uses design of experiment as the method. The best results obtained were the composition of the corn stalk using PF adhesive type, with 8% concentration and hot press temperature 130 ℃ because the composition was included in the SNI type 8 The results also explained that there was a significant improvement from the previous corn stalk that mostly wasted and non-valuable as a material that can provide economic benefits"
2019
T52499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Maulana Ariyadi
"ABSTRAK
Riset ini akan membahas mengenai bagaimana mengungkit nilai material limbah kertas HVS Houtvrij Schrijfpapier yang banyak digunakan di perkantoran ataupun instansi lainnya agar bisa menjadi suatu produk yang lebih bernilai dibandingkan dengan produk kertas HVS baru. Produk baru tersebut merupakan papan partikel yang hasil akhirnya bisa digunakan untuk membuat furniture rumah tangga yang selama ini menggunakan kayu hasil menebang pohon sebagai bahan bakunya. Metode yang digunakan adalah dengan mempertimbangkan end-of-life suatu produk sehingga bisa dilakukan cara selanjutnya yaitu desain untuk penggunaan lainnya design for other usage . Hasil penelitian ini akan membuktikan bahwa limbah kertas HVS bisa menjadi bahan baku utama untuk membuat furniture rumah tangga yang sudah sesuai dengan standar industry yang berlaku di Indonesia maupun di dunia.

ABSTRACT
This study will discuss how to leverage the value of HVS Houtvrij Schrijfpapier paper waste material that is widely used in offices or other industrial works in order to become a product that is more valuable than the new HVS paper products. The new product is a fibreboard that the end result can be used to make household furniture that has been using wood from cutting trees as raw materials. The method that will be used is to consider the end of life of a product so that it can be done way of design for other usage. The results of this study will prove that HVS paper waste can be a main raw material to make household furniture that is in accordance with industrial standards applicable in Indonesia and in the world. "
2018
T51214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagukguk, Maynard Bram
"ABSTRAK
Pada sektor pertanian, kelapa sawit merupakan salah satu jenis komoditas perkebunan yang
mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Semakin tua usia
tumbuhan kelapa sawit, semakin sedikit pula buah yang akan dihasilkan. Setiap tahunnya, hampir
500 ribu hektar lahan kelapa sawit telah teronggok menjadi lahan sampah akibat rehabilitasi. Hal
ini mengakibatkan Re-planting harus dilakukan. Praktek penanaman kembali pohon kelapa sawit
setelah melebihi masa hidup ekonomi 20 tahun hingga 25 tahun, telah menghasilkan sejumlah
besar bahan yang kurang dimanfaatkan setiap tahunnya terutama dalam bentuk batang. Riset ini
bertujuan untuk mengolah limbah tersebut menjadi papan partikel dengan menggunakan batang
kelapa sawit. Karena semakin terbatasnya sumber daya kayu pohon sebagai bahan papan partikel,
penulis meneliti bahwa ada banyak potensi bahan selain kayu pohon yang dapat digunakan
menjadi alternatif substitusi. Salah satunya adalah batang kelapa sawit. Selain sedikit/terbatasnya
sumber daya kayu pohon, perbandingan antara harga papan partikel eksisting yang terbuat dari
kayu pohon dengan papan partikel batang kelapa sawit juga menjadi tambahan penelitian kali ini.
Pemanfaatan dengan proses daur ulang dapat dilakukan dan memiliki potensi untuk produksi
massal. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini akan mendapatkan nilai lebih dari pemanfaatan
limbah batang kelapa sawit sebagai bahan utama untuk produksi papan partikel. Penelitian ini
menerapkan ilmu peningkatan nilai bahan (leverage) dengan metodologi pembuatan produk papan
partikel batang kelapa sawit, Desain Eksperimen (DOE), pengujian fisis dan mekanis di
laboratorium, dan diskusi perbandingan harga.

ABSTRACT
In the agricultural sector, oil palm is one type of plantation commodity that has an important role
in Indonesia's economic activities. The older the age of oil palm plants, the less fruit will be
produced. Every year, nearly 500 thousand hectares of oil palm land has been piled up as waste
land due to rehabilitation. This causes re-planting need to be done. The practice of replanting oil
palm plants after exceeding the economic life span of 20 years to 25 years, has produced a large
amount of material that is underutilized every year, especially in the form of trunks. This research
aims to process the waste into particle boards using palm oil trunk. Because of the limited resources
of tree wood as particle board material, the authors examine that there are many potential materials
other than tree wood which can be used as alternative substitutions. One of them is the trunk of oil
palm. Not only the limited wood tree resources, furthermore the comparison between the prices of
existing particle boards which made from tree wood and particle boards which made from oil palm
trunk was also explained this time. Utilization with a recycling process can be carried out and has
the potential for mass production. The results obtained from this study will get more value from
the utilization of palm oil stem waste as the main material for particle board production. This study
applies the science of increasing the value of materials (leverage) with the methodology of making
oil palm stem particle board products, Experimental Design (DOE), physical and mechanical
testing in the laboratory, and discussion of price comparisons."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T51935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Ferry Indra Sakti H.
"ABSTRAK
Pengolahan tandan buah segar kelapa sawit menjadi minyak sawit menghasilkan produk sampingan limbah yang belum dikelola dengan baik di pabrik kelapa sawit, salah satunya adalah tandan kosong kelapa sawit TKKS . TKKS mengandung jumlah lignoselulosa yang tinggi dan menyerupai kandungan yang terdapat dalam kategori kayu lunak Trembling aspen , sehingga mempunyai potensi untuk digunakan sebagai bahan baku papan partikel pengganti kayu. Umumnya papan partikel dibuat menggunakan material sintesis sebagai perekatnya yang menyebabkan terjadinya polusi lingkungan karena perekat tersebut mengandung material yang berbahaya. Akhir-akhir ini, para Peneliti menemukan bahwa asam sitrat sebagai perekat papan partikel yang ramah lingkungan yang digunakan sebagai pengganti perekat perekat sintesis. Namun, belum ada pembuktilan bahwa kualitas papan partikel yang terbuat dari TKKS mampu memenuhi standar industri SNI 03-2105-2006 dan apakah mungkin untuk diproduks secara massal.Dalam penelitian ini, papan partikel dibuat menggunakan serat TKKS dan asam sitrat sebagai perekat. Komposisi papan partikel adalah sebagai berikut: 20, 25, 30 wt. dan suhu kempa pada 180, 200 C. Beberapa pengujian dilakukan pada masing-masing komposisi papan partikel termasuk sifat fisis dan sifat mekanis papan partikel. Suhu tekanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembuatan papan partikel. Seluruh papan partikel dengna suhu kempa 180 C dan papan partikel 20wt. gagal memenuhi standar SNI. Papan partikel dengan komposisi perekat 20 wt. dengan suhu kempa 200 C mampu memenuhi standar SNI.Berdasarkan paradigma Konservasi Nilai Material, TKKS dapat digunakan sebagai bahan baku papan partikel dan memenuhi standar industri dan diestimasikan dapat diproduksi secara massal. Kata Kunci : asam sitrat, Konservasi Nilai Material, papan partikel, tandan kosong kelapa sawit

ABSTRACT
Processing the oil palm fresh fruits into palm oil produced by products waste that had not been well handled in palm oil mills, one of this by products was empty fruit bunches EFB . EFB contains high quantity of lignocellulosic almost similar to soft wood Trembling aspen , thus it was possible to be used as wood subtitute on particleboard. Mostly particleboad production using synthetic materials as adhesive that contribute on environment pollution because it contains hazardous materials. Recently, researchers invented citric acid as natural adhesive as subtitute for the synthetic adhesive that eco friendly. However, there is still no evidence that the quality of the EFB particleboad using citric acid as adhesive fulfill industry standard SNI 03 2105 2006 and it was possible to be mass production.In this research, particleboard produced using EFB fiber and citric acid as adhesive. Composition of the adhesive that used as follows 20, 25, 30 wt. , and pressing temperature on 180, 200 C. Several tests performed on each particleboard rsquo s composition including physical and mechanical properties. Pressin temperature had a significant effect on particleboard production. All the particleboard with pressing temperature 180 C and particleboard 20 wt. with pressing temperature 200 C were failed to fulfill the SNI standard. Particleboard 25, 30 wt. with pressing temperature 200 C fulfill the SNI requirement.Based on Material Value Conservation paradigm, EFB waste was usable to be the main material on particleboad filling and fulfill industry standard requirement and also estimated can be mass produced."
2018
T51156
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fildza Salma Aninditha
"

Tingkat konsumsi nasi yang tinggi di Indonesia menuntut adanya tingkat produksi beras yang tinggi pula yang tentunya akan menghasilkan limbah. Salah satu limbah industri beras yang kurang pemanfaatannya adalah abu sekam padi. Abu sekam padi memiliki kandungan silika yang tinggi sehingga marak dilakukannya penelitian mengenai ekstraksi silika dengan sekam padi atau abu sekam padi sebagai sumbernya. SiO2 yang didapatkan dari ekstraksi abu sekam padi memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah sebagai material pendukung yang dapat meningkatkan performa fotokatalis. Dalam penelitian ini, SiO2 yang diekstrak dari abu sekam padi disintesis bersama dengan g-C3N4 untuk membentuk komposit g-C3N4/SiO2. Komposit g-C3N4/SiO2 hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan SEM/EDX (Scanning Electron Microscopy/Energi-Dispersive X-Ray), UV-Vis DRS (Ultraviolet-Visible Diffuse Reflectance Spectroscopy), dan FT-IR (Fourier Transform Infra-Red). Pengujian sifat swa-bersih dan anti-kabut komposit dilakukan dengan mengukur sudut kontak menggunakan contact angle meter dan menghitung pengurangan pengotor. Hasil uji menunjukkan bahwa g-C3N4/SiO­2 dengan rasio 1:1 memiliki hasil paling optimal dengan sudut kontak terkecil, yaitu 3°, dan pengurangan pengotor terbanyak, yaitu 66,5%.


The high level of rice consumption in Indonesia demands a high level of rice production which of course will produce waste. One of the wastes in rice industry that is still underutilized is rice husk ash. Rice husk ash has a high silica content, so there is a lot of research on silica extraction using rice husk ash or rice husk ash as the source. SiO2 obtained from rice husk ash extraction has many benefits, one of which is as a supporting material that can improve photocatalyst performance. In this study, SiO2 extracted from rice husk ash was synthesized together with g-C3N4 to form a g-C3N4/SiO2 composite. The synthesized SiO2/g-C3N4 composite was characterized using SEM/EDX (Scanning Electron Microscopy/Energy-Dispersive X-Ray), UV-Vis DRS (Ultraviolet-Visible Diffuse Reflectance Spectroscopy), and FT-IR (Fourier Transform Infra-Red). Testing of the self-cleaning and anti-fog properties of the composite was carried out by measuring the contact angle using a contact angle meter and calculating the reduction in impurities. The test results show that g-C3N4/SiO2 with a ratio of 1:1 has the most optimal results with the smallest contact angle, which is 3°, and the highest reduction of impurities, which is 66,5%.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barnabas Yubileola Beyeng Woren Lera
"Silika mesopori biomassa telah berhasil disintesis menggunakan material organik seperti sekam padi. Silika mesopori merupakan salah satu material yang dikenal sebagai adsorben karena luas permukaannya yang tinggi. Hal ini memungkinkan silika mesopori dijadikan salah satu adsorben zat warna untuk pengolahan limbah tekstil. Proses sintesis material ini salah satunya dilakukan dengan mencetak sumber silika menggunakan surfaktan pluronik 123 (P123). Akan tetapi, penggunaan sumber silika sintesis, seperti TEOS (Tetraetil Ortosilikat) dan TMOS (Tetrametil ortosilikat), terlalu mahal untuk membuat silika mesopori sebagai adsorben zat warna methylene blue (MB), brilliant green (BG), dan methyl orange (MO) pada proses pengolahan limbah. Oleh karenanya, abu sekam padi sebagai sumber silika digunakan dalam penelitian ini. Selain itu, variasi cetakan juga dilakukan menggunakan P123 dan CTAB (Cetyltrimethylammonium Bromide) dengan rasio yang berbeda-beda (1:0, 3:1, 1:1, 1:3) untuk memodifikasi silika mesopore biomassa yang terbentuk dan akan menurunkan biaya produksi. Hasil Karakterisasi SAXS, SEM, FTIR, BET, dan UV-Vis menunjukkan bahwa silika mesopori biomassa yang dihasilkan memiliki luas permukaan 161,339-389,256 m2/g dengan perolehan kapasitas adsorbsi tertinggi mencapai 98%.

Biomass mesoporous silica has been successfully synthesized using rice husks. Mesoporous silica is a material known as an adsorbent because of its high surface area. This allows mesoporous silica to be used as an adsorbent for dyestuffs for textile waste treatment. One of the processes of synthesizing this material is by templating the silica source using Pluronic 123 (P123). However, the use of synthetic silica sources, such as Tetraethyl Orthosilicate (TEOS) and Tetramethyl Orthosilicate (TMOS), is too expensive to make mesoporous silica as an adsorbent for methylene blue (MB), brilliant green (BG), and methyl orange (MO) dyes in waste treatment process. Therefore, rice husk ash as a source of silica was used in this study. In addition, template variations were also carried out using P123 and Cetyltrimethylammonium Bromide (CTAB) with different ratios (1:0, 3:1, 1:1, 1:3) to modify the silica mesopore biomass formed and would reduce production costs. The results of SAXS, SEM, FTIR, BET, and UV-Vis characterization showed that the mesoporous silica biomass produced had a surface area of ​​161.339-389.256 m2/g with the highest adsorption capacity of 98%"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Agnes
"Selulosa dari limbah sekam padi telah berhasil dikonversi menjadi asam levulinat. Reaksi konversi berlangsung pada suhu 100oC dengan variasi katalis, yakni Mn/ZSM-5 mesopori, ZSM-5 mesopori, katalis asam homogen (H2SO4), dan tanpa penambahan katalis. Selain itu, dilakukan pula variasi substrat, yakni menggunakan sekam padi, α-selulosa, dan D-Glukosa. Reaksi dengan Mn/ZSM-5 mesopori, ZSM-5 mesopori, dan tanpa katalis berlangsung dengan kehadiran asam fosfat 40% (v/v) dan hidrogen peroksida 30% (v/v). Pembentukan asam levulinat dari selulosa melibatkan tiga tahapan penting, yakni (1) pemutusan ikatan hidrogen, baik inter- maupun intramolekul yang menyebabkan hancurnya kondisi agregasi dari selulosa, (2) pemutusan ikatan β-(1-->4)-glikosida yang menghasilkan gula dan mendegradasi sebagian selulosa, dan (3) dehidrasi glukosa dan pembentukan asam levulinat. Dalam proses konversi menggunakan Mn/ZSM-5, tahapan pemutusan ikatan β-(1-->4)-glikosida melibatkan reaksi seperti fenton. Penambahan 0.1 gram Mn/ZSM-5 berhasil memberikan persentase yield asam levulinat lebih tinggi sekitar 10% jika dibandingkan dengan reaksi tanpa menggunakan katalis, yakni sebesar 28,36%. Jika dilihat dari substrat yang digunakan, diketahui bahwa selulosa dari sekam padi lebih mudah menghasilkan asam levulinat dibandingkan α-selulosa. Hal ini berkaitan dengan kristalinitas dan aksesibilitas keduanya.

Cellulose obtained from residual rice husk has been successfully converted to levulinic acid. Conversion reaction was done at 100oC with various catalysts, which are mesoporous Mn/ZSM-5, mesoporous ZSM-5, homogeneous acid catalyst (H2SO4), and without any catalyst. Furthermore, effect of substrate was also studied by using pre-treated rice husk, -cellulose and D-glucose as comparison. Reaction using mesoporous Mn/ZSM-5, mesoporous ZSM-5, and reaction without any catalyst took place with the presence of 40% (v/v) phosphoric acid and 30% (v/v) hydrogen peroxide. Conversion process of cellulose to levulinic acid can be divided into three important steps: (1) breakage of inter- and intra-molecular hydrogen bond, which cause destruction of aggregation state of cellulose, (2) cleavage of &beta-(1-->4)-glycosidic bonds in cellulose, resulting in partly degrade cellulose and generated sugars, (3) dehydration of glucose and levulinic acid production. Reaction under phosphoric acid and hydrogen peroxide media involved fenton like reaction in breaking β-(1-->4)-glycosidic bonds. By adding 0.1 gram of mesoporous Mn/ZSM-5, yield percentage of levulinic acid is 28,36% or about 10% higher as compared to the reaction without any catalyst. Based on substrate of reaction, it is revealed that cellulose from rice husk waste gave higher yield percentage of levulinic acid compared α-cellulose, which can be correlated with their crystallinity and accessibility towards the catalyst.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S58092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus King Mulia Lumban Gaol
"Sekam padi menjadi salah satu sumber potensial untuk memperoleh silika dengan proses yang lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu konsen untuk melakukan pengolahan limbah menjadi material yang berguna menjadi salah satu alasan pemanfaatan sekam padi. Silika sendiri sebagai partikel berukuran nano saat ini banyak digunakan dalam berbagai bidang industri karena karakteristiknya yang unik. Partikel nano silika dapat diperoleh dengan memproses sekam padi sebagai prekursor melalui metode sol-gel. Larutan HCl sebagai larutan yang digunakan untuk memurnikan silika menjadi parameter utama dalam penelitian. Konsentrasi HCl divariasikan untuk memperoleh perbandingan. Hasil yang diperoleh dijadikan rujukan untuk menentukan konsentrasi optimum HCl yang dapat digunakan untuk melakukan sintesis partikel nano silika. Kemurnian silika dalam partikel dan ukuran partikel yang diperoleh menjadi data utama yang ingin diperoleh dari penelitian kali ini. Kemurnian silika akan diukur melalui pengujian SEM dan ICP-EOS. Sementara itu ukuran partikel akan diukur melalui pengujian SEM dan XRD. Data yang diperoleh dari pengujian-pengujian tersebut akan dijadikan acuan untuk menentukan keberhasilan metode sol-gel pada ekstraksi silika dari sekam padi untuk sintesis partikel nano silika.

Rice husk become one of potential resource to obtain silika with eco-friendly process. Furthermore, consent to recyling wastes into valuable materials is another reason to utilise rice husk. Silica as nanoparticles is used in many field of industries because its unique properties. Silica nanoparticles can be obtained by processing rice husk as precursor with sol-gel method. HCl as solution that used to purify silica content become the main parameter in this research. HCl concentration were varied to obtain comparison. Obtained results are used as reference to determine optimum concentration of HCl used to synthesize silica nanoparticles. Silica purity in particles and particle size are main data that wanted in this research. Silica purity were measured by SEM and ICP-OES. Meanwhile particle size were measured by SEM and XRD. Results then are used to determine whether sol-gel method that used to synthesize silica nanoparticles by extract silica from rice husk is success or not."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusi Anindhita
"ABSTRAK
Pada sektor industri, kemasan telah menjadi barang penting setiap hari, dan penggunaannya semakin meningkat sejalan dengan ekonomi global. Jenis kemasan dengan penggunaan paling banyak adalah menggunakan paper and paperboard. Material kertas juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya proses penguraian oleh alam yang memerlukan waktu 2 ndash; 5 bulan. Jenis material kertas yang paling banyak diproduksi didunia adalah Corrugated. Setelah End-of-life EOL produk kemasan kertas menumpuk dan menjadi sampah. Studi penelitian ini dilakukan untuk meningkat nilai material dari segi value, fungsi dan performa dengan mengimplementasikan dari beberapa pendekatan, prinsip desain, proses atau perlakuan dari material dan usaha lainnya yang disebut material value upgrading. Salah satu pemanfaatan kemasan kertas karton bergelombang untuk meningkatkan nilai material setelah masa End-of-life EOL telah selesai, yaitu menggunakan prinsip Design For Other Usage untuk pembuatan papan serat.

ABSTRACT
In the industrial sector, packaging has become an important item every day, and its use is increasing in line with the global economy. Type of packaging with the most use is to use paper and paperboard. Paper materials also have some weaknesses, betwixt the process of decomposition by nature that takes 2 5 months. The most widely produced paper material in the world is Corrugated Paperboard. After End of life EOL paper packaging products pile up and become waste. The study was conducted to minimize the reduction of value degradation and maximize residual value and also improve the life cycle and total value of the goods by implementing from several approaches, design principles, processes or treatment of materials and other business called material value upgrading. One the use of Corrugated Paperboard to increase the value of material after the End of life EOL period that has been completed, using the Design For Other Usage principle for the manufacture of fiber board and coatings of the fiberboard "
2018
T51283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>