Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155693 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moh. Heri Kurniawan
"Perawat baru kerap mengalami masalah adaptasi memasuki dunia kerja yang berdampak pada kinerja dan kepuasan. Dukungan preceptor yang dibangun dari nilai caring dan efikasi diri yang dimiliki perawat baru merupakan elemen penting dalam mendukung perawat baru melewati masa transisi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara caring preceptor dan efikasi diri dengan kinerja dan kepuasan perawat baru. Metode penelitian menggunakan desain Cross Sectional dengan sampel 123 perawat baru yang dipilih menggunakan metode total sampling. Data dianalisis menggunakan uji korelasi dan regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara efikasi diri dengan kinerja r=0,240, p=0,008 dan kepuasan r=0,371, p=0,000 dan terdapat hubungan yang kuat antara caring preceptor dengan kinerja r= 0,572, p=0,000 dan kepuasan r=0,522, p=0,000 . Kesimpulan penelitian ini yaitu variable efikasi diri dan caring preceptor dapat memprediksi kinerja perawat baru sebesar 35,9 dan memprediksi kepuasan perawat baru sebesar 37,2 . Persamaan model regresi yaitu kinerja = 40,619 0,976 efikasi diri 0,399 caring preceptor ; kepuasan = -21,803 2,079 efikasi diri 0,425 caring preceptor . Kesimpulan pada penelitian ini yaitu variabel efikasi diri dan caring preceptor dapat memprediksi kinerja perawat baru di RSUP Fatmawati Jakarta sebesar 35,9 dan variabel efikasi diri dan caring preceptor dapat memprediksi kepuasan perawat baru di RSUP Fatmawati Jakarta sebesar 37,2 . Preceptor harus caring pada perawat baru dan meningkatkan efikasi diri perawat baru.
Kata Kunci : efikasi diri, caring preceptor, kepuasan, kinerja, perawat baru.

New nurses usually had underperformance and dissatisfaction in their professional practice as a nurse in the first year job. Preceptor guidance with caring value and the new nurse self efficacy are the important element that gave new nurse in a transition phase. This study aimed to analyze the relationship between caring preceptor and self efficacy with the performance and satisfaction of new nurses. The research method used Cross sectional design with 123 samples of new nurses selected using total sampling method. Data were analyzed using correlation test and multiple linear regression. The results showed that there was correlation between self efficacy with job performance r 0,240, p 0,008 and job satisfaction r 0,371, p 0,000 . There was a strong correlation between caring preceptor and job performance r 0,572, p 0,000 and job satisfaction r 0,522, p 0,000 . Equation of regression model that is job performance 40,619 0,976 self efficacy 0,399 caring preceptor job satisfaction 21,803 2.079 self efficacy 0.425 caring preceptor . The conclusion of this research was sel efficacy and caring preceptor variabel could predict the performance of new nurses at RSUP Fatmawati Jakarta 35,9 and self efficacy and caring preceptor variabel could predict the satisfaction of new nurse at Fatmawati General Hospital Jakarta 37,2 .. The preceptor must be caring for the new nurse and growing self efficacy of the new nurse.
Keyword caring preceptor, job satisfaction, new nurses, performance, self efficacy"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Wati
"

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh work family conflict (WFC) dan family work conflict (FWC) terhadap turnover intention dengan job stress bertindak sebagai variabel mediasi dan self-efficacy bertindak sebagai variabel moderasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Structural Equational Model (SEM) dan perangkat lunak lisrel 8.8 untuk pengolahan data. Metode pengambilan sample yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan menggunakan sampel sebanyak 176 responden di rumah sakit wilayah Nusa Tenggara Barat. Data dikumpulkan menggunakan survei melalui kuesioner yang dibagikan secara online dan offline.  Hasil penelitian menunjukan bahwa WFC dan FWC memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap job stress. Job stress memediasi secara parsial hubungan antara WFC dan turnover intention, sementara job stress memediasi secara penuh hubungan antara FWC dan turnover intention. Ditemukan juga bahwa self-efficacy sebagai variabel moderasi meningkatkan efek positif WFC dan FWC terhadap job stress. Hasil penelitian tersebut mengimplikasikan bahwa penting bagi rumah sakit untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan efektif, memberikan batasan tanggung jawab dan peran, melihat kembali apa yang menjadi kesepakatan awal antara pihak rumah sakit dan perawat, serta memberikan afeksi dan motivasi agar perawat tidak mengalami stres berlebih sehingga tidak memiliki niat untuk meninggalkan pekerjaanya


The purpose of this study was to determine the effect of work-family conflict (WFC) and family-work conflict (FWC) on turnover intention, in which job stress acted as a mediating variable and self-efficacy as a moderating variable. The study employed a quantitative research using surveys to 176 nurses from hospitals in West Nusa Tenggara. Data was collected by questionnaire which had been shared online and offline afterwards, data is analyzed using Lisrel 88 software and Structural Equation Modeling (SEM). The result showed that WFC and FWC had significant effects on job stress. Job stress partially mediated the relationship between WFC and turnover intention, while job stress fully mediated the relationship between FWC and turnover intention. It was found that self-efficacy acted as a moderating variable increasing the effects of WFC and FWC on job stress. The results of this study imply that hospitals need to create a supportive and effective work environment, set limits on responsibilities and roles, review preliminary agreements between the hospital and nurses, and provide affection and motivation to reduce excess stress on nurses, hence nurses do not have the intention to leave job.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Laura
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh perceived organizational support dan self-efficacy terhadap training transfer yang dimediasi oleh job satisfaction di BUMN di bidang transportasi gas bumi. Penelitian ini dilakukan terhadap 337 pekerja di perusahaan tersebut. Data yang didapatkan dari responden kemudian diolah dan dianalisis menggunakan metode structural equation modelling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa job satisfaction tidak signifikan memediasi perceived organizational support dan self-efficacy terhadap training transfer. Namun ditemukan perceived organizational support maupun self-efficacy memiliki pengaruh signifikan terhadap training transfer, yang sesuai penelitian sebelumnya, bahwa baik work environment maupun trainee characteristics mempengaruhi implementasi hasil training di lingkungan kerja

This research has an objective to investigate the factors of perceived organizational support and self-efficacy on training transfer that mediating by job satisfaction. This study was conducted in a state-owned company in the gas natural transportation. To test the hypothesis, 337 employees completed the online questionnaire. Data analysis was conducted using structural equation modelling.
The result did not support the assumption, which job satisfaction was not mediating perceived organizational support and self-efficacy on training transfer. Meanwhile, both perceived organizational support and self-efficacy have a significant impact on training transfer, whereas the result is the same with the previous studies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T49683
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Widyana
"Kepala ruangan memerlukan kompetensi manajerial untuk mengelola ruangan rawat inap agar pelayanan yang optimal dapat tercapai dan kepuasan kerja perawat dapat terpenuhi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara kompetensi manajerial kepala ruangan dengan tingkat kepuasan kerja perawat pelaksana. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan cross sectional. Instrument penelitian menggunakan kuesioner yang terdiri dari kuesioner kepuasan, kompetensi manajerial kepala ruangan, dan karakteristik perawat. Sampel penelitian ini adalah 107 perawat pelaksana di dua rumah sakit Provinsi Riau yang dipilih dengan stratified random sampling berdasarkan ruangan ruangan rawat inap. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi manajerial kepala ruangan dengan tingkat kepuasan kerja perawat pelaksana p=0,001; OR=0,193 . Faktor yang paling berpengaruh adalah fungsi pengorganisasian yang dikontrol dengan faktor efikasi diri. Penelitian ini merekomendasikan khususnya pada manajemen keperawatan agar melakukan evaluasi rutin terhadap kepuasan kerja dan mengadakan pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi dan jenjang karir perawat serta kepala ruangan.

Head of room for nurse needs a managerial competency to manage the inpatient room for optimal service can be achieved. The purpose of this study was to identify the relationship between the head managerial managerial competence with the level of job satisfaction of the nurses. The methodology used is a quantitative approach with cross sectional. The research instrument used a questionnaire consisting of a satisfaction questionnaire, headroom managerial competence, and nurse characteristics. Sample of this study is 107 nurses in two Hospitals at Riau Province. In this study a large sample using stratified random sampling based on room inpatient room. The data analized by using chi square test obtained that there is significant relation between managerial competence of head of room with job satisfaction level of nurse p 0,001 OR 0,193 . The most influential factor is the organizing function that is controlled by self efficacy factor. The conclusion of this research is there is significant influence between the relationship of managerial competence of head of room to job satisfaction of nurse executor. Suggestions expected to the hospital, especially nursing management in order to conduct routine evaluation of job satisfaction and Conducting ongoing training to improve the competence and career path of nurse and head of the room.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Lazuardiah
"Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri pada Kecamatan Medan Satria dan Rawalumbu Kota Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan permasalahan penelitian yang telah   diajukan pada bab pertama yaitu terkait pengaruh Self-efficacy terhadap keinginan meningkatkan kinerja guru Sekolah Menengah Kejuruan di kecamatan Medan Satria dan Rawalumbu yang dimediasi oleh kepuasan kerja. Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif positivism, yaitu pendekatan penelitian yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian dengam metode Path Analysis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Self-efficacy berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja guru sekolah menengah kejuruan di kecamatan medan satria dan rawalumbu. Artinya semakin tinggi tingkat Self-efficacy maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang dirasakan oleh guru. Sebaliknya, semakin rendah tingkat Self-efficacy guru maka semakin rendah tingkat kepuasan kerja yang dirasakan oleh guru. Kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru sekolah menengah kejuruan di kecamatan medan satria dan rawalumbu. Artinya semakin tinggi tingkat kepuasan kerja guru maka semakin tinggi tingkat kinerja guru. Self-efficacy berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru sekolah menengah kejuruan di kecamatan medan satria dan rawalumbu. Artinya semakin tinggi tingkat Self-efficacy guru maka semakin tinggi tingkat kinerja guru. Kepuasan kerja memediasi secara parsial pengaruh Self-efficacy terhadap kinerja guru sekolah menengah kejuruan di kecamatan medan satria dan rawalumbu. Artinya pengaruh Self-efficacy terhadap kinerja guru sebagian dapat naik bila kepuasan kerja naik atau pengaruh Self-efficacy terhadap kinerja guru sebagian akan naik bila kepuasan kerja naik.

This research was conducted at the State Vocational School in Medan Satria and Rawalumbu Districts, Bekasi City. This study aims to answer the research problem formulation that has been proposed in the first chapter, which is related to Self-efficacy towards improving the performance of Vocational High School teachers in Medan Satria and Rawalumbu sub-districts which are mediated by job satisfaction. The approach to be used in this study is a quantitative approach to positivism, the research approach used to find answers to research questions Path Analysis Methods. Based on the research findings, it can be concluded as follows: Self-efficacy has a significant positive effect on job satisfaction of Vocational High School teachers in the Medan satria and Rawalumbu sub-districts. The higher the level of Self-efficacy, the higher the level of work felt by the teacher. Brain, the lower the teacher's Self-efficacy level, the lower the level of job satisfaction felt by the teacher. Job satisfaction has a significant positive effect on the performance of vocational high school teachers in medan satria sub-district and rawalumbu. Increase teacher's work height. Self-efficacy has a significant positive effect on the performance of vocational high school teachers in medan satria sub-district and rawalumbu. The higher the teacher's Self-efficacy level, the higher the teacher's performance level. Job satisfaction mediates the partial performance of self-efficacy on the performance of vocational high school teachers in Medan Satria sub-district and Rawalumbu. The Effect of Self-efficacy on Performance, Self-efficacy on Teacher Performance Will Increase When Working Up."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
T51778
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iklima Sabila
"Perilaku caring dapat dipengaruhi faktor individual, salah satunya adalah kepuasan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dan perilaku caring perawat rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 154 perawat ruang rawat inap di satu RSUD wilayah Kota Bandung. Pengambilan sampel menggunakan teknik saturation sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Caring Behaviors Inventory (CBI-24) dan Job Satisfaction Scale (JSS-10). Uji korelasi Spearman mendapatkan hasil ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat (p=0,001, ±=<0,05) dengan tingkat kekuatan korelasi adalah hubungan yang cukup kuat dan positif (r=0,414). Kepuasan kerja berkontribusi mempengaruhi perilaku caring sebesar 17% dengan kolega dan rekan kerja, serta kesempatan menggunakan keahlian sebagai dimensi kepuasan kerja dengan skor tertinggi yang memberi kepuasan kerja. Kesimpulan: kepuasan kerja berhubungan dengan perilaku caring, semakin tinggi kepuasan kerja akan semakin baik perilaku caring. Perilaku caring perawat perlu terus dipertahankan dan dikuatkan dengan meningkatkan kepuasan kerja yang di antaranya didapat dari hubungan yang baik dengan kolega dan rekan kerja, serta pemberian kesempatan kepada perawat untuk menggunakan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Caring behavior can be influenced by individual factors, one of which is job satisfaction. This study aims to determine the relationship between job satisfaction and caring behavior of inpatient nurses at the hospital. This study used a correlation analytic design with a cross-sectional approach involving 154 inpatient nurses at a regional hospital in the city of Bandung. Sampling using saturation sampling technique. The measurement tools used are the Caring Behaviors Inventory (CBI-24) and the Job Satisfaction Scale (JSS-10). Spearman's correlation test found that there was a significant relationship between job satisfaction and nurse caring behavior (p=0.001, α=<0.05) with the strength of the correlation being quite strong and positive (r=0.414). Job satisfaction contributes to influencing caring behavior by 17% with colleagues and co-workers, as well as the opportunity to use skills as a dimension of job satisfaction with the highest score giving job satisfaction. Conclusion: job satisfaction is related to caring behavior, the higher the job satisfaction, the better the caring behavior. Nurses' caring behavior needs to be maintained and strengthened by increasing job satisfaction, which can be obtained from good relationships with colleagues and co-workers, as well as providing opportunities for nurses to use and develop their potential."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Ahmad Keliobas
"Kinerja perawat memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kompetensi perawat dan kepuasan kerja perawat dengan kinerja perawat pelaksana di rawat inap. Metode penelitian kuantitatif menggunakan cross sectional, jumlah sampel dalam penelitian 167 perawat. Hasil penelitian ditemukan bahwa secara parsial kompetensi perawat berhubungan positif dan signifikan dengan kinerja perawat p = 0.016 < α 0.05, kepuasan kerja perawat berhubungan dengan kinerja perawat p = 0.002 < ± 0.05. Secara simultan kompetensi dan kepuasan kerja perawat berhubungan dengan kinerja perawat p = 0.001 < 0.05. Kepuasan kerja perawat paling dominan berhubungan dengan kinerja perawat OR = 2.959 dibandingkan dengan kompetensi perawat OR = 2.453. Perlu adanya perhatian dari manajer keperawatan untuk memperhatikan kompetensi dan kepuasan kerja perawat dengan memberikan dukungan dan keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan kemampuan dan skill sehingga kinerja perawat dapat meningkat yang akan berdampak terhadap kualitas pelayanan di rumah sakit.

The performance of nurses has an impact on improving the quality of service in hospitals. This study aimed to identify the relationship between the competence of nurses and nurse job satisfaction with the performance of nurses in inpatient care. A quantitative research method and cross-sectional design were used, involving 167 nurses. The study's results found that nurse competence was partially positively and significantly related to nursing performance p = 0.016 < 0.05, and nurse job satisfaction was related to nursing performance p = 0.002 < 0.05. Simultaneously the competence and job satisfaction of nurses related to the performance of nurses p = 0.001 < 0.05. Nurse job satisfaction is most dominantly related to nurse performance OR = 2,959 compared to nurse competence OR = 2,453. There needs to be attention from nursing managers to pay attention to the competence and job satisfaction of nurses by providing support and participation in ability and skill development activities so that nurse performance can increase, which will have an impact on the quality of service in hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milza Syafira Chairani
"Angka turnover perawat di RS X di Kota Depok pada tahun 2021-2023 dikatakan tinggi karena melebihi standar ideal angka turnover pertahun, yaitu 5-10%. Turnover intention merupakan langkah awal dari terjadinya turnover yang apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan konsekuensi yang merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh workload, job insecurity, dan job satisfaction terhadap turnover intention perawat di RS X di Kota Depok Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional, dengan menggunakan data primer yang berasal dari hasil penyebaran kuesioner kepada perawat di Rumah Sakit X di Kota Depok yang dilakukan dari bulan April-Mei 2024, dengan jumlah sampel sebanyak 128 orang perawat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik terdapat pengaruh signifikan dari workload, job insecurity, dan job satisfaction terhadap turnover intention perawat di Rumah Sakit X dengan nilai p value < α (0.05), yaitu variabel workload (p value = 0.013 dan 0.000), variabel job insecurity (p value = 0.000), dan variabel job satisfaction (p value = 0.000). Selain itu, dari hasil analisis yang dilakukan terhadap turnover intention diperoleh bahwa 64 (50%) perawat memiliki keinginan kuat terhadap turnover intention dan 64 (50%) perawat lainnya memiliki keinginan lemah terhadap turnover intention. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti memberikan saran kepada RS X untuk menjadikan turnover intention perawat sebagai fokus bagi RS X untuk meminimalkan risiko turnover yang sebenarnya, melakukan survei untuk mengukur tingkat turnover intention dan kepuasan kerja secara berkala kepada seluruh perawatnya, mengevaluasi kebutuhan perawat secara berkala, mendistribusikan beban kerja dan jam kerja secara merata dan adil antar perawat, menyediakan program konseling dan dukungan untuk membantu perawat mengatasi stres dan kelelahan, mengevaluasi dan mengkomunikasikan lebih jelas dan rinci mengenai peran, tugas, tanggung jawab, dan ekspektasi kerja perawat. melakukan pengembangan pengetahuan dan kompetensi perawat secara berkala, melakukan peninjauan kembali terkait sistem pemberian gaji, serta menjadikan kesejahteraan perawat sebagai hal penting untuk diperhatikan.

Nurse turnover rate at Hospital X in Depok City is considered high from 2021 to 2023, exceeding the ideal annual turnover standard of 5-10%. Turnover intention is the initial step towards actual turnover, which if not managed properly, it can lead to detrimental consequences. This study aims to determine the influence of workload, job insecurity, and job satisfaction on nurse turnover intention in Hospital X in Depok City in 2024. The study employs a quantitative approach with a cross-sectional design, utilizing primary data from the results of questionnaires distributed to nurses at Hospital X, Depok City, conducted from April-May 2024, with a sample size of 128 nurses. The results of this study indicate that there is a statistically significant effect of workload, job insecurity, and job satisfaction on nurses' turnover intention at Hospital X with a p value < α (0.05), include the workload variable (p value = 0.013 and 0.000), the job insecurity variable (p value = 0.000), and the job satisfaction variable (p value = 0.000). In addition, the analysis of turnover intention indicates that 64 (50%) nurses have a strong intention to leave, while the remaining 64 (50%) nurses have a weak intention to leave. Based on these results, the researcher provides advice to Hospital X to make nurse turnover intention a focus for RS X to minimize the actual risk of turnover, conduct regular surveys to measure turnover intention and job satisfaction among all nurses, periodically evaluate nurses' needs, distribute workload and working hours fairly and equitably among nurses, provide counselling and support programs to help nurses cope with stress and fatigue, evaluate and communicate more clearly and in detail about the roles, duties, responsibilities, and work expectations of nurses, conduct regular training and development programs to enhance nurses' knowledge and competencies, review the salary system, and make nurses' welfare an important thing to consider."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Alawiah
"Kebudayaan dapat memengaruhi perilaku dan persepsi sehat dan sakit seseorang. Asuhan keperawatan secara peka budaya diperlukan untuk memahami kebutuhan klien dengan budaya yang beragam. Efikasi diri sangat diperlukan dalam melakukan asuhan keperawatan peka budaya agar memberikan kepercayaan dalam melakukan asuhan keperawatan peka budaya sehingga menghasilkan perilaku caring yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan peka budaya terhadap perilaku caring mahasiswa profesi ners. Penelitian ini melibatkan 102 orang mahasiswa profesi ners yang berasal program regular dan ekstensi menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan metode pengumpulan data secara cross sectional dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan peka budaya mahasiswa profesi ners sudah sangat tinggi dilihat dari proporsinya (83,2%) dan perilaku caring mahasiswa profesi ners juga sangat baik dilihat dari proporsinya (93,67%). Hasil uji analisis dengan menggunakan uji spearman rho menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan peka budaya terhadap perilaku caring mahasiswa profesi ners (p value = 0.0001). Penelitian ini menyarankan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tingkat efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan peka budaya terhadap perilaku caring pada tahap akademik sarjana yang sudah memulai praktik di rumah sakit, maupun perawat di yang bekerja di rumah sakit.

Culture can influence a person's behavior and perception of health and illness. Culturally sensitive nursing care is needed to understand the needs of clients with diverse cultures. Self-efficacy is very necessary in carrying out culturally sensitive nursing care in order to provide confidence in performing cultural nursing care so as to produce good caring behavior. This study aims to determine the relationship of self-efficacy in providing cultural care to the caring behavior of nursing profession students. This study involved 102 professional students from both regular and extension programs using a descriptive correlation design with cross sectional data collection methods with purposive sampling technique. The results showed that self-efficacy in providing nursing care to nursing professional students was very high seen from the proportion (83.2%) and caring behavior of nursing professional students was also very good seen from the proportion (93.67%). The results of the analysis using the Spearman Rho test showed that there was a significant relationship between self-efficacy in providing cultural care to the caring behavior of nursing professional students (p value = 0.0001). It is recommended that further research be conducted on the level of self-efficacy in providing cultural care for caring behavior at the academic level who have started practicing in hospitals, as well as nurses working in hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Butarbutar, Panca Oberti
"Efikasi diri merupakan keyakinan seseorang ketika melakukan suatu bentuk kontrol terhadap fungsi dirinya dan kejadian dalam lingkungan, yang digambarkan sebagai penentu bagaimana seseorang tersebut merasa, berfikir, memotivasi diri dan berperilaku. Keperawatan transkultural adalah area ilmu dan budaya yang pada proses belajar dan praktek keperawatannya berfokus pada perbedaan dan kesamaan budaya serta menghargai keyakinan, nilai, dan pola hidup dalam memberikan asuhan keperawatan yang bermakna dan bermanfaat.
Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi efikasi diri tentang keperawatan transkultural pada perawat di rumah sakit. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan metode total sampling, jumlah sampel penelitian 190 perawat rawat inap rumah sakit di Palangka Raya. Kuesioner yang digunakan adalah Transcultural Self-Efficacy Tool TSET telah di uji Validitas dengan nilai Alpha Cronbach 0,760. Perawat rata-rata didominasi usia 32 tahun, jenis kelamin perempuan, agama Kristen Protestan, suku Dayak, tingkat Pendidikan DIII Keperawatan, jenjang karir PK 2 dan lama kerja 10 tahun.
Hasil penelitian menunjukan efikasi diri yang tinggi sebesar 79,5 , efikasi diri sedang sebesar 20,5, dan tidak ada efikasi diri yang rendah. Efikasi diri yang tinggi merupakan tantangan bagi rumah sakit agar terus meningkatkan dan mempertahankannya sebagai modal pada mutu pelayanan keperawatan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan dengan metode kualitatif dengan mengekplorasi efikasi diri tentang keperawatan transkultural pada perawat pada suku tertentu dengan mengaitkan pada pemberian asuhan keperawatan.

Self efficacy is a person 39 s belief when performing a form of control over his or her function and events in the environment, which is described as determining how a person feels, thinks, motivates himself or behaves. Transcultural nursing is an area of science and culture that in its learning and nursing practice focuses on cultural differences and similarities and values the beliefs, values, and lifestyle in providing meaningful and useful nursing care.
The objective of the study was to identify self efficacy on transcultural nursing in hospital nurses. The research design was cross sectional with total sampling method, the number of research samples of 190 hospital nurses in Palangka Raya. The questionnaire used is the Transcultural Self Efficacy Tool TSET that has been tested with the value of Validity Alpha Cronbach 0.760. The average nurse is predominantly 32 years old, female type, Christian religion, Dayak ethnicity, Nursing DIII Education level, PK 2 career path and average 10 years of service.
The results showed high self efficacy by 79.5 , moderate self efficacy of 20., and no low self efficacy. High self efficacy is a challenge for hospitals to continue to improve and maintain it as a capital on the quality of nursing services. Further research is expected to be conducted by qualitative methods by exploring the self efficacy of transcultural nursing on the nurses in certain tribes by linking to the provision of nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>