Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149280 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Andri Permana Putra
"ABSTRAK
Peningkatan temperatur dan iklim global yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas rumah kaca telah menjadi perhatian dunia dalam beberapa tahun belakangan. Energi fosil yang digunakan di sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang terbesar dari peningkatan emisi tersebut. Salah satu solusi yang tersedia untuk mengendalikan emisi tersebut adalah dengan penggunaan mobil listrik karena mobil listrik tidak menghasilkan emisi dan ramah lingkungan. Terdapat beberapa kendala dalam penerapan mobil listrik di Indonesia diantaranya adalah: masih mahalnya harga mobil listrik dan kemampuan pasokan pembangkitan PT. PLN Persero yang belum terukur untuk memenuhi kebutuhan pengisian baterai pada mobil listrik. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan peninjauan terhadap kesiapan pasokan pembangkitan di Pulau Jawa dan Bali dalam memenuhi kebutuhan beban untuk mengoperasikan mobil listrik. Penelitian ini ditinjau pada 2 dua kondisi yaitu hari kerja dan libur dengan menggunakan 4 empat skenario penggunaan charger. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa penambahan beban akibat pengisian baterai pada hari kerja berpotensi mengganggu sistem karena beban lebih besar bila dibandingkan dengan daya aman pembangkitan yang ada, sedangkan penambahan beban akibat proses pengisian baterai mobil listrik pada hari libur tidak berpotensi mengganggu sistem karena beban tersebut lebih kecil bila dibandingkan daya pembangkitan yang ada.

ABSTRACT
Global warming as an effect of greenhouse emission become world rsquo s attention. Fossil energy, which is mostly used in transportation rsquo s sector, described as one of the aspect that play role in increasing emission. One of provided solution to overcome global warming is using electric car that has no emission and eco friendly. However, there are some obstacles in implementing electric car program, such as expensive price of electric car and unmeasured capability of PT. PLN Persero rsquo s power generation in providing electrical supply for electric car. Purpose of this study is reviewing readiness of power generation at Java and Bali Island to provide electrical supply for operating electric car. Method of this study is reviewing loading system lsquo s calculation in two conditions, which are weekdays condition and weekend condition by using four different scenarios of using charger. The results show that charger using in the weekdays cause the peak load is higher than minimum level of power generation in Java and Bali system and has potensial to interrupt the system. Chargers using in the weekend cause the peak load still below to minimum level of power generation so it is not potential to interrupt the system"
2018
T51566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayesha Parvati Dewi
"ABSTRAK
Berdasarkan faktor-faktor konsumsi energi dan emisi dari sektor transportasi, Indonesia memulai Program Mobil Listrik Nasional (Molina) pada tahun 2012. Mobil listrik terdiri atas beberapa komponen utama, salah satunya baterai. Baterai jenis lithium dipilih untuk digunakan pada mobil listrik karena sifatnya yang ringan, memiliki kapasitas penyimpanan dan konduktivitas listrik yang baik, tidak memiliki memory effect, dan memiliki siklus hidup yang relatif panjang. Kemenristek menginisiasi Konsorsium Nasional Baterai Lithium yang memiliki paket riset dari hulu ke hilir untuk mengembangkan baterai lithium untuk mobil listrik secara lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesiapan teknologi baterai lithium mobil listrik di Indonesia dengan menggunakan Technology Readiness Levels (TRL) yang dikembangkan oleh NASA dan mendapatkan langkah-langkah beserta prioritas pelaksanaan untuk meningkatkan tingkat kesiapan teknologi menggunakan Importance-Performance Analysis oleh Martilla dan James (1977). Hasilnya menunjukkan bahwa capaian TRL untuk baterai lithium di Indonesia adalah TRL 5 dan beberapa action items telah dirumuskan dan ditentukan prioritas pelaksanaannya melalui focus group discussion dengan pakar dari akademisi, pemerintahan, dan industri.

ABSTRACT
Based on the energy consumption and emissions from the transportation section, Indonesia started the National Electric Vehicle Program (Molina) on 2012. The electric vehicle (EV) is made up of a few main components, one of them being the battery. Lithium batteries are the main choice for the EV storage system because of it is lightweight, has a high storage capacity and electrical conductivity, doesn’t have memory effect, and has a relatively long life cycle. Indonesia’s Ministry of Research and Technology (Kemenristek) initiated the National Lithium Battery Consortium that focuses on both upstream and downstream research to develop EV lithium batteries locally. This research aims to assess the technology readiness of EV lithium batteries in Indonesia using the Technology Readiness Levels (TRL) method developed by NASA and to identify action items to improve technology readiness using the Importance-Performance Analysis by Martilla and James (1977). Results showed that EV lithium battery in Indonesia achieved TRL 5 and action items were derived through a focus group discussion with experts from academicians, the government, and industry.
"
2015
S59625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risca Hermawan Wibowo
"ABSTRAK
Nama : Risca Hermawan WibowoProgram Studi : Manajemen Tenaga Listrik dan EnergiJudul : Analisis Kesiapan Indonesia dalam Menghadapai Era Mobil Listrik Mobil Listrik telah diprediksi sebagai salah satu alternatif transportasi masadepan. Karena tidak menghasilkan emisi gas buang, ramah terhadap lingkungan, memiliki effisiensi yang lebih baik dari mobil bbm, menjaga keberlangsungan energi di masa depan karena tidak menggunakan energi fossil. Banyak negara didunia telah menggunakan mobil listrik seperti Amerika, Norwegia, Cina, Jepang dan masih banyak negara lain. Namun di Indoneisa sebagai negara dengan penduduk no 4 terbesar di dunia belum menggunakan mobil listrik. Oleh karena itu perlu dikembangkan mobil listrik di Indonesia. Dalam penelitian ini diperlukan untuk melihat tingkat kesiapan Indonesia dalam menghadai era mobil listrik. Metode yang digunakan dalam wawancara ini dengan menggunakan kuisioner, wawancara dengan para ahli kemudian data diolah dengan perangkat lunak statistik SPSS. Ada empat variabel yang dijadikan dalam penelitian, diantaranya : Kebijakan Pemerintah, Insentif, Infrastruktur, penelitian dan pengembangan. Berdasarkan data yang diperoleh dan dilakukan pengolahan data didapatkan hasil keseluruhan dari semua variabel angka kesiapan 2.32 dari skala 1 ndash; 4. Untuk variabel Kebijakan Pemerintah sebesar 1.84 , Insentif sebesar 2.17, Infrastruktur sebesar 1.96, penelitian dan pengembangan sebesar 3.33. Berdasarkan data tersebut, berarti Indonesia belum siap dalam menghadapai era mobil listrik. Untuk mempercepat hal itu diperlukan kebijakan pemerintah, adanya infrastruktur dan insentif sebagai kepastian bagi semua pihak dan diharapkan era mobil listrik dapat segera terwujud. Kata kunci :Mobil listrik, kesiapan mobil listrik, Kebijakan, Insentif

ABSTRACT
Name Risca Hermawan WibowoStudy Program Electricity Power and Energy ManagementTitle Indonesia Readiness Analysis consummate the Electric Vehicle Era Electric vehicle have been predicted as one of the alternative transportation at the future. Because it does not produce exhaust emissions, friendly to the environment, has a better efficiency than fuel vehicle, maintaining energy sustainability in the future because it does not use fossil energy. Many countries in the world have used electric vehicle such as America, Norway, China, Japan and many other countries. But in Indoneisa as the country with the 4th largest population in the world have not used electric vehicle. Therefore need to be developed electric car in Indonesia. In this research is needed to see the level of readiness of Indonesia in the electric vehicle era. The method used in this interview using questionaires, interviews with experts then data processed with SPSS statistic software. There are four variables used in the research, including Government Policy, Incentives, Infrastructure, Research and Development. Based on data obtained and conducted data processing obtained overall results of all variables readiness rate 2.32 from a scale of 1 4. For Government Policy variables of 1.84, Incentives of 1.96, Infrastructure of 2.17, research and development of 3.33. Based on these data, it means that Indonesia is not ready for electric vehicle era. To accelerate it required government policy, any infrastructure, and incentives as a certainty for stakeholder and it is expected electric vehicle era can be realized. Keywords Electric Vehicle, readiness electric vehicle, policy, incentives"
2017
T47932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nizamuddin Aulia
"Pengembangan kendaraan penumpang dewasa ini diperlukan untuk menjamin bahwa kendaraan yang dirancang dan dibuat untuk penumpang memenuhi unsur performa maupun keselamatan. Namun, dengan besarnya industri otomotif yang dimiliki negara lain, memunculkan ide untuk perancangan dan pembuatan platform chassis sesuai dengan pasar Indonesia yang mengandalkan performa yang kuat dan tetap memiliki konsumsi energi yang rendah. namun dengan memenuhi unsur kandungan lokal yang sangat tinggi serta memenuhi unsur performa yang menjamin kenyamanan serta keselamatan penggunanya. Rangka semi monokok merupakan platform rangka yang ideal untuk diterapkan di Indonesia. Perancangan dan pembuatan rangka yang dipergunakan sangat tergantung dari material yang digunakan, bentuk rancangan, maupun sambungan antar seksi penyusun dari rangka tersebut. Dengan menggunakan perhitungan analitik dan simulasi serta pengujian eksperimen, dapat disimpulkan performa dan keselamatan dari rangka yang dirancang dan dibuat untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Development of passenger car needs to be sure that the car which designed and manufactured fulfill the performance and safety indicator. But, with huge automotive industry which owned by another nation, rising the idea of designing and manufacturing chassis platform according to Indonesian market which need highly performance and low cost in energy usage, but having high content of local material and fulfill the performance indicator that ensure comfort and safety of the users. Semi Monocoque Chassis is the most ideal chassis to be used in Indonesia. Designing and manufacturing the chassis depends on the material, design, and the joint between car section. With using analitycal, simulation and experiment calculation, it can conclude the performance and safety indicator of the chasiss which designed and manufactured for the development of Indonesian Republic.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardinata Supardi
"Pengembangan mobil listrik pada umumnya dilakukan dengan cara mengganti tenaga penggerak pada mobil motor bakar dengan motor listrik dan memodifikasi drive train sesuai dengan spesifikasi motor listrik yang digunakan. Namun tampilan antarmuka yang digunakan masih menggunakan tampilan pada dashboard bawaan sistem mobil motor bakar. Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan pengujian prototipe sistem kontrol-monitoring pada sistem mobil listrik. Sistem ini terdiri dari perangkat lunak LabVIEW sebagai antarmuka pengguna dan perangkat keras Arduino sebagai modul kontrol. Pengguna dapat mengatur on off motor listrik, arah putaran, dan pompa pendingin via panel LabVIEW. Selain itu juga, pengguna dapat memilih mode pendinginan manual atau otomatis. Sistem monitoring-nya meliputi tampilan RPM, suhu motor listrik, dan keadaan baterai. Dengan adanya sistem kontrol-monitoring ini, pengguna dapat leluasa menjalankan serangkaian instruksi pada mobil listrik berdasarkan informasi hasil monitoring yang ditampilkan pada LabVIEW secara interaktif. Penelitian ini telah berhasil menjalankan fungsi kontrol dan monitoring atas sistem mobil listrik secara keseluruhan.

The development of electric cars in general is done by replacing the engine on the combustion engine car with electric motor and then drive train is modified in accordance with the specifications of the electric motor used. But the interface used is still using the default display on the dashboard of combustion engine car. The research conducted development and testing of prototype systems and control - monitoring system of electric cars. This system consists of LabVIEW software as the user interface and the Arduino hardware control module. Users can set on off an electric motor, the direction of rotation, and the coolant pump panel via LabVIEW. In addition, users can choose manual or automatic cooling mode. The monitoring system includes the display RPM, temperature electric motor, and battery state. Hopefully, by the control- monitoring system, the user can freely execute a series of instructions on the electric car is based on the results of the monitoring information displayed interactively on LabVIEW. This study has successfully run a control and monitoring functions over the electric car system as a whole.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Khoirur Rizal Abdul Qohar
"Kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini akan energi sangat tinggi. Jumlah cadangan energi primer yang semakin menurun serta terbatasnya sumber daya terbarukan mengharuskan adanya solusi untuk masalah tersebut. Jam Bumi merupakan salah satu kegiatan penghematan energi yang bertujuan untuk menghemat sumber energi non-renewable seperti batubara dan minyak bumi. Salah satu bentuk energi yang mudah untuk diamati pengaruh dari Jam Bumi adalah energi listrik. Besar penghematan yang diperoleh dari Jam Bumi dapat dilihat dari besar penurunan nilai beban puncak, beban puncak siang, beban rata-rata tahunan dan beban rata-rata per jam dalam satu tahun.
Pada skripsi ini, dilakukan analisis terhadap penurunan konsumsi energi listrik yang dihasilkan oleh Jam Bumi. Penurunan konsumsi energi listrik yang terjadi berkisar dari 500-2000 MW dari pelaksanaan tahun 2009-2014 dengan durasi waktu sekitar dua jam.

Indonesian people's need for energy nowadays is very high. The decreasing number of primary energy back-up and limited renewable energy require a solution for these problems. Earth Hour is one way for energy saving which aims to save non-renewable energy sources, such as coal and oil. An energy form which is easy to be observed in Earth Hour is electric power. The amount of energy saved from Earth Hour can be seen from the decreasing rate of peak load, daylight peak load, annual average load, and average load per hour in one year.
In this paper, an analysis of electric power decrease by Earth Hour is conducted. From Earth Hour events which were held for about two hours during 2009 ? 2014, the electric power consumption decrease was about 500?2000 MW.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Nurcahyanto
"Manajemen usaha penyediaan tenaga listrik merupakan hal yang kompleks. Salah satu hal yang penting dalam manajemen penyediaan tenaga listrik, khususnya dalam perencanaan adalah peramalan tenaga listrik di masa yang akan datang. Peramalan (forecasting) adalah suatu kegiatan atau usaha untuk memprediksi kondisi di masa yang akan datang dengan bantuan model untuk merepresentasikannya. Dalam membuat peramalan, keakuratan merupakan kriteria utama dalam menentukan metode peramalan.
Dalam penelitian ini metode algoritma genetik digunakan untuk membuat peramalan beban tenaga listrik. Algoritma Genetik adalah algoritma pencarian yang meniru mekanisme evolusi dan genetik alam. Dalam proses peramalan, dilakukan optimasi parameter-parameter model dengan meminimalkan nilai mean square error (mse).
Model peramalan yang dikembangkan dengan algoritma genetik dapat mendekati model sebenarnya. Parameter optimal model peramalan jangka panjang adalah A= 1.558, B1= 0.642, B2= 1.188, B3= -0.437, B4= -0.378, B5= -0.484, dan B6= 0.848, sedangkan untuk jangka menengah adalah adalah α= 0.6383 ,β=0, dan γ=0.8289. Laju pertumbuhan beban rata-rata hasil ramalan jangka panjang tahun 2008-2017 sekitar 6.9%. Peramalan beban jangka menengah memberikan hasil yang lebh baik jika dibandingkan dengan peramalan dari PLN P3B Jawa-Bali dengan jumlah selisih eror sebesar 0.44%.

Managing electricity energy supply is a complex task. The most important part of electricity supply management, particularly in utility planning is forecasting of the future electricity load. Forecasting is a process to predict future conditions usually achieved by constructing models on relative information and some assumptions. In making a electricity forecasting, accuracy is the primary criteria in selecting forecasting methods.
In this research, a genetic algorithm approach is proposed to build electricity load forecasting. Genetic algorithms are global search methods that mimic the methapor of natural evolution and genetic. Parameter optimization process have done by minimize mean square error (mse).
Load forecasting model using genetic algorithm gives model which is almost the same with actual data. Optimal parameters for long term model are: A= 1.558, B1= 0.642, B2= 1.188, B3= -0.437, B4= -0.378, B5= -0.484, dan B6= 0.848, for medium term model are: α= 0.6383 ,β=0, dan γ=0.8289. Annual growth rate for 2008-2017 using genetic algorithm model is about 6.9%. Medium term forecasting using genetic algorithm gives better result than PLN P3B Java-Bali forecasting with sum error difference about 0.44%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26139
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fathoni Fikri
"Nusa Penida adalah pulau terbesar di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Pulau ini begitu indah dan salah satu tujuan wisata favorit. Luas wilayah Nusa Penida termasuk Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan adalah 202.840 hektar dengan total populasi 47.448 orang. Nusa Penida hanya memiliki satu sistem kelistrikan interkoneksi dalam sistem distribusi 20 kV, kebutuhan energi di sistem Nusa Penida pada 2018 adalah sebesar 44.538.220 kWh/tahun dengan beban puncak sebesar 7,9 MW. Beban ini dipasok oleh pembangkit diesel di Kutampi, total kapasitas terpasang 13.84 MW sedangkan kapasitas bersih 11.4 MW.
Pemenuhan kebutuhan listrik dengan hanya bergantung pada satu sumber ini tentunya memiliki kekurangan, selain Biaya Pokok Penyediaan yang tinggi, penggunakan BBM tentunya tidak sejalan dengan target capaian bauran energi terbarukan sebesar 23 pada tahun 2025. Ada dua langkah yang sudah dilakukan dalam rangka memitigasi problematika di atas yaitu penyediaan Pembangkit EBT (PLTS dan PLTB) dan konstruksi sistem interkoneksi kabel bawah laut 20 kV Bali- Nusa Lembongan. Untuk kabel bawah laut gagal pada saat instalasi dan untuk pembangkit EBT yang terpasang tidak optimal. Penelitian ini menyajikan Simulasi dan Analisa dengan menggunakan perangkat lunak HOMER untuk didapatkan skenario pembangkit hibrida yang memiliki kehandalan baik dan biaya pembangkitan yang optimal.
Dari hasil simulasi dan optimasi didapatkan PLTH optimum untuk diterapkan di area studi adalah integrasi antara PLTB, PLTS dan PLTD. Pada Kondisi optimum ini Total produksi listrik yang dihasilkan oleh PLTH adalah 57.447,48 MWh/tahun dengan optimisasi kapasitas sebesar 39 (22.440,74 MWh) untuk PLTS, 25(14.368,8 MWh) untuk PLTB, 35,9% (20.637,9 MWh) untuk PLTD. COE mengalami penurunan setelah masuknya sistem PLTH yaitu menjadi 13,5 cent/kWh. Sedangkan COE pada konfigurasi sistem eksisting (PLTD) adalah sebesar 19 cent/kWh. Skenario terbaik ini selanjutnya akan dilakukan evaluasi ekonomi nya, didapatkan NPV = USD 21.136.331 ; IRR = 14,3% ; PBP = 6 tahun.

Nusa Penida is the largest island in Klungkung Regency, Bali Province. This island is so beautiful and one of the favorite tourist destinations. The area of Nusa Penida including Nusa Lembongan and Nusa Ceningan is 202,840 hectares with a total population of 47,448 people. Nusa Penida only has one interconnection electricity system in a 20 kV distribution system, the energy requirements in the Nusa Penida system in 2018 are 44.538.220 kWh / year with a peak load of 7.9 MW. This load is supplied by diesel plants in Kutampi, the total installed capacity is 13.84 MW while the net capacity is 11.4 MW.
The fulfillment of electricity needs by relying solely on this one source certainly has drawbacks, in addition to the high Cost of Supply, the use of BBM is certainly not in line with the target of achieving the renewable energy mix of 23% in 2025. There are two steps taken to mitigate for the provision of EBT Generators (PLTS and PLTB) and construction of the 20 kV Bali submarine cable interconnection system- Nusa Lembongan. The Project failed during installation and for EBT plants installed are not optimal. This study presents Simulation and Analysis using HOMER software to obtain hybrid generator scenarios that have good reliability and optimal generation costs.
From the simulation and optimization results, the optimum PLTH to be applied in the study area is the integration between PLTB, PLTS and PLTD. In this optimum condition the total electricity production generated by PLTH is 57,447.48 MWh / year with capacity optimization of 39% (22,440.74 MWh) for PLTS, 25% (14,368.8 MWh) for PLTB, 35.9% (20,637 , 9 MWh) for PLTD. COE declined after the inclusion of the PLTH system, which was 13.5 cent $ / kWh. Whereas COE in the existing system configuration (PLTD) is 19 cents / kWh. This best scenario will be evaluated for its economic study. From the analysis, NPV = USD 21.136.331 ; IRR = 14,3% ; PBP = 6 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T52540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vhania Maulia
"Ketidakadilan dalam menyediakan tarif listrik dengan metode tarif flat listrik saat ini mendorong keinginan untuk mengubah pola desain skenario tarif, yaitu penetapan harga dinamis. Harga dinamis telah diuji di beberapa negara barat dengan berbagai jenis skenario. Namun, untuk Indonesia sendiri, penetapan harga dinamis belum familiar di sektor listrik. Berangkat dari masalah tarif untuk penyediaan biaya dasar pembangkit yang bervariasi setiap waktu dan pola penggunaan beban listrik, skenario penetapan harga dinamis dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan karakteristik di Indonesia.
Dalam studi ini, kita akan membahas rancangan skenario penetapan harga dinamis berdasarkan beban rumah tangga dan generator di Java Madura Bali System. Desain skenario tarif yang digunakan adalah kombinasi dari Critical Peak Pricing (CPP) dan Time-of-Use (TOU), di mana CPP hanya berlaku dalam 132 jam selama satu tahun tergantung pada penggunaan PLTG sedangkan untuk hari lain skenario TOU akan digunakan dengan jadwal puncak dan di luar puncak ditentukan berdasarkan karakteristik beban perumahan.
Setelah skenario desain penetapan harga dinamis, maka dicoba untuk disuntikkan ke dalam biaya real estat untuk menganalisis perbandingan biaya listrik ketika menggunakan tarif tetap dan penetapan harga dinamis dan pengurangan penggunaan beban pada waktu puncak dan dampak dari pengurangan konsumsi listrik di tanaman di sistem Jawa Madura Bali.

The injustice in providing electricity rates with the current flat electricity tariff method encourages the desire to change the design pattern of tariff scenarios, namely dynamic pricing. Dynamic pricing has been tested in several western countries with various types of scenarios. However, for Indonesia itself, dynamic pricing is not yet familiar in the electricity sector. Departing from the problem of tariffs for supply of basic costs of plants that vary each time and usage patterns of electric loads dynamic pricing scenarios are designed in such a way that they match the characteristics in Indonesia.
In this study, we will discuss the design of dynamic pricing scenarios based on household and generator loads in the Java Madura Bali System. The tariff scenario design used is a combination of Critical Peak Pricing (CPP) and Time-of-Use (TOU), where CPP is only valid in 132 hours for one year depending on the use of PLTG while for other days the TOU scenario will be used with peak schedules and off-peak is determined based on the characteristics of the housing load.
After the scenario design dynamic pricing is made, then it is attempted to be injected into real estate costs to analyze the comparison of electricity costs when using flat tariffs and dynamic pricing and reduction in load usage at peak times and the impact of reducing electricity consumption in plants in the Java Madura Bali system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenty Eka Septia
"Penelitian ini mempertimbangkan upaya penurunan emisi CO2 dari sistem jaringan listrik yang terdiri dari berbagai jenis pembangkit listrik: batubara, gas alam, minyak, dan energi alternatif. Model diformulasikan sebagai programa linier dan diimplementasikan dalam LINGO 10. Model diterapkan dalam cakupan Sistem Interkoneksi Jawa-Bali dan dikembangkan untuk memenuhi target emisi CO2 yang telah ditentukan. Dua strategi mitigasi CO2 yang dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah fuel balancing dan fuel switching. Untuk mengurangi emisi CO2 sebesar 26% pada tahun 2021, PLN diperkirakan akan menghasilkan hingga 30% listrik dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT) dan biaya ketenagalistrikan diperkirakan akan meningkat menjadi Rp 617,765 per kWh untuk strategi fuel balancing sedangkan untuk strategi fuel switching, PLN harus menghasilkan 29% listrik dari EBT dan biaya ketenagalistrikan diperkirakan menjadi Rp 532,96 per kWh.

This research considers the problem of reducing CO2 emissions from a power grid consisting of a variety of power-generating plants: coal, natural gas, oil, and alternative energy. The problem is formulated as a linear programming and implemented in LINGO 10. The model is applied to Java-Bali Power Generation Interconnected System and was developed for a nation to meet a specified CO2 emission target. Two carbon dioxide mitigation options are considered in this study: fuel balancing and fuel switching. In order to reduce the CO2 emissions by 26% in 2021, PLN has to generate up to 30% of electricity from Renewable Energy (RE) and the cost of electricity (COE) is expected to increase to Rp 617.765 per kWh for fuel balancing option While for fuel switching option, PLN has to generate 29% of electricity from RE and the COE is expected to increase to Rp 532.96 per kWh."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T34922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>