Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118014 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Ayu Ningtyas
"ABSTRAK
Keberadaan Public Relations dalam suatu perusahaan atau organisasi mempunyai tanggung jawab terhadap kegiatan dan tindakan yang berhubungan dengan orang lain yang memunculkan pikiran, pendapat, perubahan tingkah laku orang banyak. Penelitian ini menggambarkan dan menganalisa bagaimana strategi komunikasi promosi yang dilakukan oleh team Corporate Communication Corpcomm ANTV,serta menganalisa kendala-kendala yang dihadapi dan mengidentifikasi medium apa yang paling tepat untuk digunakan serta dampaknya terhadap tujuan promosi secara umum. Penelitian ini didasari oleh beberapa teori komunikasi yang berkaitan dengan komunikasi marketing public relationsserta pengaruhnya terhadap rating dan share suatu stasiun televisi. Dalam melakukan promosi, disusunlah strategi yang terdiri 6 tahap, yaitu pengenalan situasi lingkungan kerja, penetapan tujuan bersama, pendefinisian khalayak, pemilihan media dan teknik public relations, perencanaan anggaran dana, serta yang terakhir adalah pengukuran hasil kerja yang dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi team corpcomm ANTV. Di akhir penelitian, penulis menemukan bahwa dalam usahanya mencapai tujuan promosi, yang diidentifikasikan sebagai jumlah rating dan share nomer satu, corpcomm ANTV memadukan berbagai unsur kegiatan baik secara on air dan off air. Untuk kualitas dan kuantitas program sudah lengkap dan mampu mengakomodir keinginan dan kebutuhan pemirsanya.

ABSTRACT
The existence of Public Relations in a company or organization has responsibility for activities and actions associated with others that bring up thoughts, opinions, changes in the behavior of many people. This study describes and analyzes how promotional communication strategies are performed by ANTV 39 s Corporate Communications Corpcomm team, and analyzes the constraints faced and identifies what mediums are most appropriate to use and their impact on promotional objectives in general. This research is based on several communication theories related to marketing communications public relations and its influence on the rating and share of a television station. In conducting the promotion, a six stage strategy was developed, namely the introduction of the work environment situation, the setting of common goals, the definition of the audience, the selection of media and the techniques of public relations, budget planning, and the last is the measurement of the work that can be used as evaluation of the corpcomm team ANTV. At the end of the study, the authors found that in their efforts to achieve promotional objectives, identified as the number of ratings and share number one, the ANTV corpcomm combines elements of activity both on and off water. For the quality and quantity of the program is complete and able to accommodate the desires and needs of the audience. "
2018
T51523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Ulya Syahadat
"ASTRA Infra Port Eastkal adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada industri penyedia layanan shorebase dan Pusat Logistik Pelabuhan (PLB) untuk industri minyak & gas, pertambangan & alat berat, dan industri besar lainnya di tiga titik lokasi, yaitu Penajam, Balikpapan, dan Jakarta.
Analisis Situasi:
1. ASTRA Infra Port Eastkal telah memiliki media Website, Instagram, Youtube, dan LinkedIn untuk membantu mereka menyebarkan informasi perusahaan kepada khalayaknya.
2. ASTRA Infra Port Eastkal memiliki dua kompetitor besar pada usaha shorebase di Teluk Balikpapan dan memiliki kurang lebih 25 kompetitor pada usaha PLB di sekitar Marunda, Jakarta.
3. ASTRA Infra Port Eastkal telah memiliki surat izin Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang memungkinkan perusahaan menyediakan layanan pelabuhan kepada publik termasuk curah, peti kemas, dan penumpang.
4. ASTRA Infra Port Eastkal masih perlu meningkatkan brand awareness mereka sebagai sebuah perusahaan penyedia layanan shorebase dan logistik pelabuhan yang memiliki sistem operasional dan safety excellence.
Tujuan: Meningkatkan brand awareness ASTRA Infra Port Eastkal yang memiliki sistem operasional dan safety excellence dengan memanfaatkan strategi corporate communication.
Strategi: Menerapkan kegiatan corporate communication yang memiliki fungsi marketing dalam penyampaian pesan untuk meningkatkan brand awareness perusahaan. Program ini menggunakan strategi pesan #ICanDoExcellence, serta memanfaatkan saluran media sosial dan media massa untuk publikasinya.
Pesan Kunci: ASTRA Infra Port Eastkal merupakan perusahaan yang menawarkan jasa layanan shorebase dan logistik pelabuhan dengan sistem operasional dan safety yang excellence.
Khalayak Sasaran: Perusahaan nasional/multinasional yang bergerak pada industri migas, pertambangan & alat berat, kelapa sawit, dan industri lainnya.
Periode: Januari - Mei 2023
Anggaran: Rp 56.745.000,- (lima puluh enam juta tujuh ratus empat puluh lima ribu rupiah) untuk 5 bulan kegiatan kampanye.
Evaluasi:
1. Input: Dilakukan secara teratur setiap bulannya untuk memastikan jalannya kegiatan sesuai dengan rancangan lini masa.
2. Output: Tercapainya objective kegiatan dengan melakukan analisis siber dan analisis media sosial. Evaluasi dilakukan setiap bulan sesuai dengan rancangan periode masing-masing kegiatan.
3. Outcome: Menyebarkan survei umpan balik kepada khalayak sasaran dan melakukan analisis siber.

Company Profile: ASTRA Infra Port Eastkal is a company that provides shorebase and Bonded Logistic Center (BLC) services for oil & gas, mining & heavy equipment, and other industries located in three locations, Penajam, Balikpapan, and Jakarta.
Situatuin Analysis:
1. ASTRA Infra Port Eastkal already has its own media, such as Website, Instagram, Youtube, and Linkedin to communicate with their stakeholders.
2. ASTRA Infra Port Eastkal has two major competitors in shorebase industry located in Teluk Balikpapan and also approximately has 25 competitors in BLC industry located around Marunda, Jakarta.
3. ASTRA Infra Port Eastkal holds Badan Usaha Pelabuhan (BUP) license which allows the company to provide port services including bulk, container, and passenger to the public.
4. ASTRA Infra Port Eastkal still needs to increase brand awareness as a shorebase and port logistics service provider that has operational and safety excellence.
Objective: Increasing brand awareness of ASTRA Infra Port Eastkal that has an operational system and safety excellence utilizing corporate communication strategy.
Strategy: Implementing corporate communication theory that have a marketing function to increase brand awareness of ASTRA Infra Port Eastkal. This program uses #ICanDoExcellence tagline and uses social media & mass media for publication.
Key Message: ASTRA Infra Port Eastkal is a company that provides shorebase and port logistic services with excellent operational and safety systems.
Target Audience: National/multinational companies in the field of oil & gas, mining & heavy equipment, and other industries.
Timeline: January - May 2023.
Budget: IDR 56.475.000,- (fifty six million, four hundred and seventy five thousand rupiah) for 5 months of campaign activities.
Evaluation:
1. Input: Done regularly by enduring every activity is in accordance with the schedule.
2. Output: Achieve objectives of each activity that will be measured with cyber analysis and social media analysis. Evaluation done regularly in every month according to each activity.
3. Outcome: Conducted survey and cyber analysis to evaluate overall activity implementation to audience.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Izzaty Zephaniah
"Pada 13 Juli 2019, seorang travel vlogger bernama Rius Vernandes menghebohkan publik karena mengunggah foto menu bertulis tangan yang ia temuka saat sedang dalam perjalanan dengan rute dari Sydney ke Denpasar lewat kelas bisnis maskapai Garuda. Kejadian tersebut kemudia menyebabkan Garuda terkena krisis.
Pada penelitian ini, penulis berusaha mengidentifikasi strategi manajemen krisis yang diterapkan oleh corporate communication Garuda dalam menangani kasus menu bertulis tangan lewat wawancara mendalam dengan External Communications Manager Garuda, Dicky Irchamsyah. Garuda sebetulnya telah memiliki crisis communication manual berupa Emergency Response Plan (ERP), namun pedoman ini hanya diperuntukkan untuk kasus operasional yang berdampak secara masif, misalnya kecelakaan pesawat, pembajakan, dan kerusakan infrastruktur fasilitas. Sedangkan untuk kasus yang bersifat opini publik (misalnya kasus menu bertulis tangan), Dicky mengaku belum ada panduan tertentu.
Strategi manajemen krisis Garuda dalam menghadapi kasus opini publik yang mulanya tidak jelas/tidak berpola (tacit), telah dituangkan oleh penulis ke dalam poin-poin yang jelas (explicit), antara lain: 1.) PR Garuda Indonesia Bekerja dengan Mengikuti Gaya Direktur Utama (CEO), 2.) Menyalahkan Pihak Lain 'Shifting the Blame', 3.) Bertindak dengan Gaya 'Minimization', 4.) Menggunakan Aturan One Spokesperson Only, 5.) Rutin Membaca Eskalasi Pemberitaan, 6.) Mencegah Munculnya Angle News Baru yang Bernada Negatif, 7.) Menyelenggarakan Press Conference dengan Menekankan pada Unsur Pembaruan, 8.) Melakukan Proses Mediasi, 9.) Meningkatkan Intensitas Komunikasi dengan Pihak Regulator, 10.) Melibatkan Key Opinion Leader (KOL) dalam Membenahi Persepsi Buruk Perusahaan di Mata Publik, serta 11.) Menggemukkan Tim PR dan Menggerakkan Seluruh Karyawan sebagai Duta Perusahaan.
Selanjutnya, penulis mewawancarai tiga orang narasumber, yaitu Benny Siga Butarbutar (Former President Corporate Communication PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk), Asmono Wikan (Chief Execuitve Officer (CEO) PR Indonesia), dan Adhi Pratama (Former Communication Analyst, Unit Public Relations PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk) untuk mengevaluasi strategi manajemen krisis di atas.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, penulis menemukan beberapa poin-poin penting dalam hal komunikasi ekternal dari segi pengemasan pesan (message delivery), yaitu: 1.) Mengemas Pesan yang Menggugah: Membangun Perhatian dan Memperoleh Dukungan, 2.) "World Class Service" adalah Kekuatan Utama PR Garuda untuk Bercerita kepada Dunia, 3.) Menunjukkan Sebuah Perjuangan: Karena Semua Orang akan Jatuh Hati dengan Proses- Proses Perbaikan, 4.) Pentingnya 'Human Touch' di Era 4.0 , 5.) Hindari Sikap Defensif: Tujuan Utama PR adalah Memperoleh Mutual Understanding, 6.) Selalu Utamakan Kepentingan Publik Agar Mereka menjadi Pembela Setia Perusahaan, 7.) Kepercayaan Publik akan Lebih Terarah, dan Mereka akan Lebih Bisa Memberikan Maaf Bila Masalah Perusahaan Diselesaikan Sendiri , 8.) Pentingnya 'Good Ending', dan 9.) Bangunlah Relasi Media yang Sesungguhnya, Bukan Relasi Transaksional.
Dari segi manajemen komunikasi internal perusahaan, empat poin penting yang ditemukan mencakup: 1.) Dibutuhkan Pelaksanaan Media Training pada Setiap Pergantian Jajaran Direksi Baru, 2.) Besarnya Faktor Kepemimpinan (Leadership) CEO, dan 3.) PR Harus Berada di Leher Perusahaan agar Fleksibel dalam Menjalankan Fungsinya.

On July 13, 2019, a travel vlogger named Rius Vernandes shocked the public for uploading a handwritten menu photo he received in Garuda Indonesia airline business class while on his way from Sydney to Denpasar. The post quickly spread on social media, causing Garuda to be in a crisis.
In this study, the author tries to identify the crisis management strategy adopted by Garuda's corporate communication in handling the case, through in-depth interviews with Garuda's External Communications Manager, Dicky Irchamsyah. Garuda actually has a crisis communication manual in the form of an Emergency Response Plan (ERP), but this guideline is only intended for operational cases that have a massive impact, such as aircraft accidents, piracy, and damage to facility infrastructure. As for cases that are public opinion (for example the case of a handwritten menu), Dicky claimed there was no specific guidance.
Garuda's crisis management strategy in dealing with cases of public opinion that were initially unclear/not patterned (tacit, has been poured by the author into clear points (explicit), among others: 1.) PR Garuda Indonesia Works by Following the Style of Managing Director ( CEO), 2.) Blaming Others 'Shifting the Blame', 3.) Acting in the 'Minimization' Style, 4.) Using One Spokesperson Only Rules, 5.) Routine Reading News Escalation, 6.) Preventing Emerging New Angle News Negative tone, 7.) Holding a Press Conference by Emphasizing the Renewal Elements, 8.) Conducting Mediation Processes, 9.) Increasing Communication Intensity with Regulators, 10.) Involving the Key Opinion Leader (KoL) in Correcting the Company's Poor Perception in the Eyes Public, and 11.) Fattening the PR Team and Mobilizing Employees as Company Ambassadors.
Furthermore, the authors interviewed three speakers, namely Benny Siga Butarbutar (Former President Corporate Communications of PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk), Asmono Wikan (Chief Execuitve Officer (CEO) of PR Indonesia), and Adhi Pratama (Former Communication Analyst, Public Relations Unit, Public Relations Unit PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk) to evaluate the crisis management strategy above. Based on the results of the analysis that has been done, the author found several important points in terms of external communication in terms of the packaging of messages (message delivery), namely: 1.) Package an Evocative Message: Build Attention and Get Support, 2.) "World Class Service" Is the Main Power of Garuda's PR to Tell the World, 3.) Shows a Struggle: Because Everyone Will Fall in Love with Improvement Processes, 4.) The Importance of 'Human Touch' in Era 4.0, 5.) Avoid Defensive Attitudes: Objectives The main PR is Gaining Mutual Understanding, 6.) Always Prioritizing the Public Interest in order that they become Loyal Defenders of the Company, 7.) Public Trust will be More Directed, and They Will Be More Able To Apologize When Company Problems Are Resolved Alone, 8.) The Importance of 'Good Ending', and 9.) Build a True Media Relationship, Not a Transactional Relationship.
In terms of the company's internal communication management, four important points found include: 1.) Media Training is needed for each change of the new Board of Directors, 2.) The magnitude of the CEO Leadership Factor, and 3.) Public Relations Must Be in the Neck of the Company in order Flexible in carrying out its functions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Nugraha
"Penelitian ini mengevaluasi kegiatan manajemen komunikasi suatu lembaga pemerintah dalam menerapkan undang undang yang mengharuskan transparansi atau keterbukaan informasi publik. Subyek penelitian ini adalah penerapan pelayanan informasi publik pada Badan Tenaga Nuklir Nasional BATAN sebagai bentuk implementasi undang undang keterbukaan informasi publik. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif pada suatu kegiatan lembaga atau organisasi. Penelitian ini menggunakan metode wawancara sebagai teknik pengumpulan data primer. Narasumber pada penelitian ini merupakan orang orang yang memiliki peran penting dalam penetapan kebijakan mengenai strategi BATAN dalam memberikan pelayanan informasi publik.
Penelitian ini menemukan kelemahan dan kelebihan dari penerapan pelayanan informasi publik yang dilakukan BATAN. Kelemahan berupa kurangnya persiapan dari sarana prasarana serta sumber daya manusia yang mendukung pelayanan. Selain hal tersebut pelaksanaan kegiatan pelayanan terkendala oleh buruknya komunikasi antar elemen organisasi. Sedangkan Kelebihan strategi berkaitan dengan usaha BATAN untuk terus melakukan perubahan pada setiap proses yang menghalangi kualitas pelayanan.

The research evaluating government's communication management activity in applying Act which requires a transparent public information. It is a real form of public information service applied on National Nuclear Power Agency BATAN as implementation of an openness public information Act. This research is an evaluation study case on institution or organization It uses interview as primer data collecting technique. The resources are people with major role on determining policy of BATAN's strategy in giving the best public information service.
This research discovers weaknesses and strength on public information service applied on BATAN. The weaknesses the lack of arrangement of facilities infrastructure and human resources that support the service Other than that poor communication on every element of organization gained obstacle to the service activity. Meanwhile the strength related with Batan's attempt to continue modification on every process that preclude the quality of service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T45442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Anggun Prameswati
"Dalam upaya rnerebut pasar di bidang industri pertelevisian, banyak faktor yang ikut menentukan, antara lain dapat dilihat dari kualitas siaran, tayangan, kekuatan modal yang mendukung program-program tayangan, dan kualitas SDM. Program acara yang disuguhkan oleh televisi juga bersaing dengan sangat ketat, salah satunya pada program reality show di bidang tarik suara Global TV. Maka digunakanlah strategi promosi baik itu.on air ataupun off air, dalam rangka meraih awareness dari masyarakat sena meningkatkan rating dan share.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatiff Data yang dikumpulkan berupa gambar, kata-kata, laporan berisi kutipan. Penelitian ini juga bersifat desknptif yaitu mengacu pada pendeskripsian fenomena yang ada baik itu alamiah ataupun buatan manusia. Tclmik yang digunakan yaitu in depth interview dimana peneliti dapat melakukan wawancara secara mendalam sehingga dapat mengkonstruksikan makna dalam suatu topik tersebut. "
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33887
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutama Arif Bramantyo
"Kemajuan teknologi seluler berdampak pada kebutuhan telekomunikasi yang membutuhkan konektivitas yang cepat, mudah dan efisien. Teknologi M2M memungkinkan penggunaan layanan data seluler untuk mentransmisikan data antara mesin dan mesin dengan perangkat yang lebih praktis menggunakan teknologi seluler dan mempunyai kecepatan tinggi. Teknologi M2M diprediksi akan meningkat pertumbuhan bisnisnya hingga tahun 2020 dan bisa menjadi ladang bisnis bagi perusahaan provider telekomunikasi. Di sisi lain, Pada tahun 2016 hingga 2018, terjadi penurunan jumlah pelanggan VSAT & BWA baru di PT XYZ pada area Jabodetabek. Penurunan ini disebabkan oleh permasalahan teknis di lapangan yang membuat akses VSAT & BWA tidak bisa diinstal di lokasi pelanggan. Untuk mengatasi keadaan tersebut, solusinya adalah dengan penggunaan teknologi M2M.
Penelitian ini menganalisis strategi dan kelayakan konektivitas M2M sebagai pengganti VSAT & BWA menggunakan metode Return On Investment (ROI) dan pengujian performansi. Selain itu, penelitian ini juga memutuskan strategi bisnis M2M untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan pendapatan yang diperoleh PT XYZ menggunakan matriks SWOT, matriks Internal Eksternal, Matrix Grand Strategy, dan QSPM.
Hasil penelitian, menyatakan bahwa M2M layak digunakan sebagai pengganti akses VSAT dan BWA. Selain itu dipilih strategi terbaik menggunakan QSPM yaitu “Bekerjasama dengan perusahaan aplikasi atau startup untuk membuat layanan atau produk baru menggunakan perangkat M2M

Advances in cellular technology have an impact on telecommunication needs that require fast, easy and efficient connectivity. M2M technology enables the use of cellular data services to transmit data between machines and machines with more practical devices using cellular technology that have fast connectivity. M2M technology is predicted to increase its business growth until 2020 and become a business field for telecommunications provider companies. On the other hand, in 2016 until 2018, there was a decrease in the number of new VSAT & BWA customers at PT XYZ in the Jabodetabek area. This decrease was caused by technical problems in the field that made VSAT & BWA access unable to be installed at the customer's location. To overcome this situation, the solution is to use M2M technology.
This study analyzes the strategy and feasibility of M2M connectivity as a substitute for VSAT & BWA using the Return On Investment (ROI) method and performance testing. In addition, this study also decided the M2M business strategy to increase the number of customers and revenue obtained by PT XYZ using the SWOT matrix, Internal External matrix, Grand Strategy Matrix, and QSPM.
The results of this study stated that M2M is worthy of being used instead of VSAT and BWA access. In addition, the best strategy that was chosen by QSPM is "Cooperate with application companies or startups to create new services or products using M2M devices."
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Rifi Firdaus Lustika
"Penyediaan rumah atau papan menjadi satu kebutuhan primer atau dasar yang masih belum sepenuhnya tuntas sejak Indonesia merdeka. Salah satu upaya pemerintah dalam penyediaan perumahan adalah melalui program bantuan pembangunan rumah khusus yang ditujukan untuk masyarakat berkebutuhan khusus seperti nelayan, daerah perbatasan, korban bencana, dll. Percepatan penyediaan perumahan yang layak huni dan terjangkau sangat dibutuhkan untuk mengurangi jumlah Backlog Rumah dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang semakin tinggi. Dalam pelaksanaannya, penyediaan perumahan di Indonesia memiliki beberapa kendala antara lain permasalahan keterlambatan penyediaan perumahan dan keterbatasan anggaran pemerintah.
Keterlambatan penyediaan perumahan disebabkan oleh ketidakcermatan dalam hal justifikasi verifikasi kelayakan administrasi dan teknis pada calon lokasi pembangunan rumah khusus, selain itu juga, dikarenakan terbatasnya anggaran pemerintah maka diperlukan terobosan inovatif kebijakan penyediaan perumahan yang dapat menghasilkan rumah layak huni dan terjangkau, dengan tetap menyesuaikan Anggaran APBN yang tersedia. Teknologi rumah baru tersebut harus tetap memenuhi ketentuan syarat-syarat teknis yang berlaku seperti tahan terhadap gempa dan mudah pelaksanaannya di daerah-daerah terpencil di Indonesia. Teknologi RISHA merupakan terobosan teknologi inovatif yang dapat digunakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja biaya dan waktu rumah khusus menggunakan aplikasi RISHA dan Pengembangan Strategi Penerapan Pembangunan Rumah Khusus di Kementerian PUPR. Metodologi yang digunakan adalah metodologi Empiris, Risk Analysis (Matriks Probabilitas dan Dampak) dan Wawancara Pakar.
Metodologi Empiris digunakan untuk mengetahui kinerja biaya rumah RISHA dibandingkan dengan harga rumah konvensional, Metode Risk Analysis (Matriks Probabilitas dan Dampak) digunakan untuk mengetahui faktor dominan yang berpengaruh terhadap kinerja waktu rumah RISHA pada proyek pembangunan rumah khusus, sedangkan metode wawancara para ahli digunakan untuk mengetahui Pengembangan Strategi Penerapan Tahap Konstruksi dan Pra Konstruksi melalui perubahan SOP verifikasi administrasi dan kelayakan teknis.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa Rumah RISHA memerlukan biaya yang lebih murah dengan mutu beton yang lebih tinggi serta waktu pengerjaan yang lebih cepat dibandingkan rumah konvensional prototipe 36 m2, selain itu dihasilkan pengembangan SOP verifikasi administrasi dan teknis yang dapat mengurangi peluang terjadinya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan pembangunan rumah khusus.

The provision of houses is one of the primary or basic needs that has not yet been fully completed since Indonesia's independence. One of the government's efforts in providing housing is through a special housing development assistance program aimed at people with special needs such as fishermen, border areas, disaster victims, etc. Accelerating the provision of affordable and habitable housing is needed to reduce the number of inadequate Backlog of Houses and Houses (RTLH). In its implementation, the provision of housing in Indonesia has several obstacles, among others, the problem of delays in providing housing and limited government budgets. The delay in the provision of housing is caused by inaccuracies in the justification of verification of administrative and technical feasibility in prospective special housing construction sites.
In addition, due to the limited government budget, innovative breakthroughs on housing provision policies are needed that can produce decent and affordable housing, while still adjusting the APBN Budget. which are available. The new home technology must still meet the provisions of applicable technical conditions such as earthquake resistance and easy implementation in remote areas in Indonesia. RISHA technology is an innovative technology breakthrough that can be used.
The purpose of this study was to find out the cost and time performance of houses specifically using the RISHA application and the Development of Strategies for the Application of Special Housing Development in the Ministry of public works and public housing.
The methodology used is the Empirical methodology, Risk Analysis (Probability and Impact Matrix) and Expert Interview. Empirical methodology was used to determine RISHA's home cost performance compared to conventional house prices, the Risk Analysis Method (Probability and Impact Matrix) was used to determine the dominant factors that affected RISHA's home time performance on special home construction projects, while the interview method experts used to find out Strategy Development Implementation of Construction and Pre-Construction Phase through changes in SOP for administrative verification and technical feasibility.
Based on the results of the study, it is known that RISHA houses require cheaper costs with higher concrete quality and faster processing time than conventional 36 m2 prototype houses, besides that, the development of applicable administrative and technical verification SOPs is produced and can reduce the chance of late implementation special house building work.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Antoni
"Dunia telekomunikasi menjadi lokomotif inovasi yang secara fundamental mengubah kehidupan manusia. Perkembangan teknologi telekomunikasi mewujudkan beberapa sistem yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara serta efektifitas dan efisiensi dalam kehidupan manusia. Meninjau manfaat peran telekomunikasi, Pemerintah Indonesia membangun jaringan backbone serat optik nasional yang disebut Palapa Ring dengan memanfaatkan kontribusi Kewajiban Layanan Universal yang dikelola oleh Kementerian Telekomunikasi dan Informatika (KOMINFO) Republik Indonesia. Namun demikian, Jaringan Palapa Ring memiliki tingkat pemanfaatan yang rendah karena strategi pengelolaan bisnis yang belum matang.
Penelitian ini menganalisis strategi terbaik yang dapat diterapkan BAKTI sebagai perwakilan KOMINFO dalam mengelola pelaksanaan bisnis dan operasi Palapa Ring. Analisis strategi dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif strategic planning matrix (QSPM), Analisis SWOT dan IE Matrix. Analisis tersebut dielaborasi berdasarkan hasil evaluasi faktor internal dan eksternal dimana pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode deksriptif.
Strategi terbaik yang dihasilkan dari analisis dalam penelitian ini adalah “Mengkatalisasi pertumbuhan 4G di area rural”. Strategi tersebut menjadi strategi terbaik dari 5 (lima) strategi alternatif yang telah terbentuk. Penentuan strategi terbaik ditinjau dari hasil metode QSPM dimana strategi tersebut memiliki nilai Total Attractiveness Score (TAS) sebesar 3,49.

Telecommunication world is becoming innovation locomotive which fundamentally changing human life. The development of telecommunications technology embodies several systems that can increase effectiveness and efficiency of human life and economic growth of a country. Reviewing the benefits of the role of telecommunications, Government of Indonesia is building a national fiber optic backbone network called Palapa Ring by utilizing the contribution of Universal Service Obligations managed by the Ministry of Communications and Information (MCI) of the Republic of Indonesia. However, the Palapa Ring Network has a low utilization rate due to its immature business management strategy.
This study analyzes the best strategies that can be applied by BAKTI as MCI's representatives in managing Palapa Ring business and operations. The strategy analysis is carried out using the quantitative strategic planning matrix (QSPM) method, SWOT Analysis and IE Matrix. The analysis is elaborated based on the results of evaluation of internal and external factors which data collection is done using a descriptive method.
The best strategy resulted from the analysis in this study is “Catalyzing 4G growth in rural areas”. This strategy is the best strategy of 5 (five) alternative strategies that have been formed. Determination of the best strategy is reviewed from the results of the QSPM method where the strategy has a value of Total Attractiveness Score (TAS) of 3.49."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54141
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Rating dan share masih menjadi tujuan utama stasiun televisi di Indonesia saat ini. Hal tersebut
membuat persaingan antar stasiun televisi semakin ketat. Oleh karena itu, stasiun televisi
menggunakan berbagai strategi yang tepat untuk menaikkan rating dan share. Net merupakan
televisi baru yang mengedepankan kualitas konten, dengan segmentasi penonton yang sempit,
namun dengan rating dan share yang rendah. Dengan menggunakan konsep strategi, segmentasi
penonton, dan rating share, tulisan ini akan membahas tentang strategi apa saja yang harus
dilakukan Net untuk meningkatkan rating dan share dari segi segmentasi penonton Net
berdasarkan demografi dan konten tayangan program televisi., Rating and share still the main purpose of television station in Indonesia today. This makes the
competition among television stations increasingly stringent. Therefore, the television station
using a variety of strategies to raise the rating and share. Netmedia is a new television with a
good quality of the content, with a narrow audience segmentation, but with a rating lower share.
By using the concept of strategy, audience segmentation, and rating share, this paper will
discuss about Net strategy to increase the rating and share in terms of audience segmentation
based on demographics and content of television programs.]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Unggul Kustiawan
"Tujuan - Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek dari self-service technology quality setelah terjadi kegagalan dan pemulihan nya pada pengalaman pelanggan, kepuasan dan intensi untuk membeli kembali pada saat melakukan online shopping.
Metode penelitian. Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok pelanggan, pelanggan yang mempersepsikan kegagalan adalah tanggung jawab mereka serta yang mempersepsikan kegagalan adalah tanggungjawab online shopping website. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan survei pada konteks jasa online shopping. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner pada 200 responden, diambil dengan metode mall intercept. Metode analisis yang digunakan adalah partial least squares structural equation modeling.
Temuan - Hasil penelitian menjelaskan bahwa self-service technology setelah terjadi kegagalan dan pemulihan nya mempengaruhi pengalaman dan kepuasan pelanggan. Kemudian, pengalaman pelanggan mempengaruhi kepuasan berbelanja online dan kepuasan berbelanja online mempengaruhi intensi untuk membeli kembali.
Implikasi - Hasil penelitian berimplikasi pada perusahaan yang membuka website belanja online untuk membangun strategi pemulihan dari kegagalan, meningkatkan kualitas dari self-service technology dan meningkatkan kualitas dari pengalaman pelanggan.
Orisinalitas/Nilai - Penelitian ini menggunakan expectation confirmation theory dan attribution theory pada efek dari self-service technology setelah terjadi kegagalan dan pemulihan nya pada dua kelompok pelanggan, dimana dasar dari atribusi yang dilakukan adalah locus of failure responsibility.

Purpose - The purpose of this study is to examine the effect of self-service technology quality after failure and its recovery on online shopping experience, satisfaction, and repurchase intention.
Design/Methodology/Approach - This study involves two customer groups, a group who perceives the failure to be their own responsibility and the online shopping website responsibility. This study uses quantitative methods through surveys in the context of online shopping services. The research data were collected by self-administered questionnaires, which involved 200 respondents, taken with mall intercept method. The analytical method used is a model of partial least squares structural equation modeling.
Findings - The key findings of this research is self-service technology quality after failure and self-service technology recovery influence the online shopping experience and its satisfaction. Other findings are online shopping experience effect online shopping satisfaction, and online shopping satisfaction influence on its repurchase intention.
Practical implications - The findings of this research have implications for online shopping website companies such as to develop a service failure recovery strategy, to improve the quality of self-service technology and customer experience.
Originality/Value - This study used expectation confirmation theory and attribution theory on the effect of self-service technology quality after failure and its recovery on two customer group, which based on attribution of the locus of failure responsibility.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
D2642
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>