Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25697 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firman
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan model service contract untuk mengoptimasi keuntungan yang didapat oleh agent dengan tetap dapat diterima oleh client dalam hal harga dan paket service. Model ini dikembangkan dengan single agent dan multi client agar biaya spare part yang harus selalu tersedia dalam stok agent dapat dibagi. Model ini akan diaplikasikan pada mesin CNC sebagai studi kasus dimana mesin tersebut biasanya memiliki komponen yang identik dan dikarenakan tingginya teknologi yang digunakan pada komponen mesin tersebut menjadikan komponen control pada mesin CNC tidak mudah untuk diperbaiki dan membutuhkan waktu yang lama untuk diperbaiki. Penelitian ini menawarkan tiga opsi service contract 1 Agent mengerjakan semua aktivitas maintenance termasuk penggantian spare part. Client membayar biaya tetap dan client tidak akan dibebankan biaya sparepart jika terjadi penggantian, 2 Agent mengerjakan semua aktivitas maintenance termasuk penggantian spare part tetapi biaya sparepart akan dibebankan kepada client. Client membayar biaya tetap tetapi hanya untuk jasa service, 3 Agent mengerjakan aktivitas service dan agent akan membebankan biaya service kepada client setiap kali melakukan aktivitas service. Optimisasi akan dilakukan menggunakan Game Theory untuk memutuskan opsi mana yang akan memberikan keuntungan yang optimal untuk agent dan manfaat untuk client.

AbstractThe study aims to develop service contract model to optimize Agent rsquo s profit but still acceptable by Client in term of price and package negotiation. The model developed with one unique Agent and Multi Client in order to be able to share the spare parts cost which should always available at the Agent rsquo s stock. This model will be applied for CNC machine as study case which usually has common spare parts and due to high technology usage most of the spare parts are not easy to repair and will take a long time to repair. This study will offer three options 1 Agent will carry out the service activities including spare part replacement. Client pay fix price and will not charge for any spare parts replacement, 2 Agent will carry out the service activities including spare part replacement but the spare part cost will be charged to Client. Client will pay fix price only for service activities. 3 Agent will carry out the service activities and Agent will charge the service cost every time service activities performed. The optimization will be done by Game Theory to decide which option could give the optimum profit for the Agent and benefit for the Client."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Xiao-Hong Zhang
"ABSTRACT
The joint optimization of condition-based opportunistic maintenance and (0,1)-type spare part inventory policy is investigated for a two-component system. Deterioration state-space partitioning (DSSP) of the observed state and the spare part inventory state is developed to analyze all the possible maintenance requirements of the system and calculate the probabilities of the actual maintenance activities with the restriction of the inventory state, as well as the probabilities of ordering and holding of spare parts. An expression of the stationary law of the joint state and its numeric solution are deduced based on an analysis of all the possible transitions of the joint state during an inspection cycle. Further, an expected long-run cost rate model of the operation of the system under the proposed policy was developed to determine the optimal joint strategy which involved a semi-regenerative process theory. Finally, numerical experiments were performed."
Philadelphia: Taylor and Francis, 2018
658 JIPE 35:6 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian Al-Kautsar
"Peningkatan jumlah pelanggan suatu operator jaringan seluler tidak hanya berdampak pada peningkatan penghasilan operator tersebut, tetapi berdampak juga pada penurunan kualitas jaringan. Penurunan kualitas jaringan ini ditandai dengan meningkatnya jumlah kegagalan panggilan. Kegagalan panggilan dapat disebabkan oleh beberapa faktor misalnya kesalahan pada perangkat telekomunikasi pelanggan, lokasi pelanggan yang berada diluar jangkauan BTS dan jaringan yang sedang padat. Untuk menghindari terjadinya penurunan kualitas jaringan maka harus dilakukan optimasi jaringan secara berkala. Salah satu metoda dalam melakukan optimasi jaringan adalah dengan drive test.

The increasing number of subscribers of a cellular network operator impacts not only on its revenue, but also on the derivation of the network quality. Increase of call failure is a mark of this derivation on network quality. Call failure can be caused by factors such as failure on the user's equipment or phone, the location of the user which is outside of the serving BTS's coverage area and loaded network traffic. To avoid derivation on network quality, network optimization is needed to be done periodically. A method that is often used in optimizing a network quality is by performing drive tests."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51430
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Marlyanti Widyaningsih
"PT. OPQ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi makanan serta minuman. Salah satu jenis mesin yang digunakan yaitu mesin mixer dengan motor penggerak yaitu motor induksi A dengan kapasitas 150 kW. Pada penelitian ini penulis mendeskripsikan pemilihan kebijakan perbaikan dan perawatan pencegahan, dimana pada motor ini frekuensi downtime paling tinggi sehingga menyebabkan biaya perawatan melebihi budget yag telah disediakan oleh perusahaan. Berdasarkan hal tersebut perlu diakukan suatu penelitian untuk memilih kebijakan perbaikan dan perawatan pencegahan yang paling efektif dan efisien serta perhitungan keandalan yaitu MTTF, MTTR, dan MTBF dengan mempertimbangkan faktor biaya, frekuensi breakdown, waktu downtime, dan waktu perbaikan. Dari pengolahan data yang dilakukan serta analisis yang didapatkan yaitu berupa jadwal perawatan untuk motor induksi A pada masing-masing klasifikasi kelas komponen yang dibagi atas 3 bagian berdasarkan biaya komponen yaitu kelas A, kelas B dan kelas C maka didapatkan hasil yaitu komponen kelas A menggunakan kebijakan perbaikan dan komponen kelas B dan C menggunakan kebijakan perawatan pencegahan. Penulis menambahkan parameter baru yaitu dowtime cost maka didapatkan hasil yaitu kelas A, B dan C menggunakan kebijakan perawatan pencegahan.

PT. OPQ is a company engaged in the production of food and beverages. One type of machine used is a mixer machine with a motor that is an induction motor A with a capacity of 150 kW. In this study the authors describe the selection of preventive maintenance and repair, where in this motor the highest downtime frequency causes maintenance costs to exceed the budget provided by the company. Based on this matter, it is necessary to conduct a study to choose the most effective and efficient policies between repair and preventive maintenance and reliability calculations, namely MTTF, MTTR, and MTBF by considering the cost factor, breakdown frequency, downtime, and repair time. From the data processing carried out and the analysis obtained is in the form of a maintenance schedule for induction motor A in each component class classification divided into 3 parts based on component costs namely class A, class B and class C, the results are class A components using repair policy and class B and C components use preventive maintenance policy. The author adds a new parameter, namely dowtime cost, then the results are class A, B and C using preventive maintenance policy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54112
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wardiha JS
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai cara melakukan pengelompokan spare part maintenance menggunakan teknik multivariat yaitu analisa kluster yang digabungkan dengan klasifikasi fuzzy dan klasifikasi ABC. Tujuan penggunaan ketiga metode pengelompokan ini adalah untuk mendapatkan suatu sistem pengelompokan inventory yang cukup akurat, mengakomodasi lebih dari satu variabel/kriteria pengelompokan dan mudah diaplikasikan oleh profesional. Hasil pengelompokan ini akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan metode pengelolaan yang sesuai untuk spare part maintenance tersebut.

ABSTRACT
This thesis is concern about how to classifying spare part of maintenance using one of multivariate technique, cluster analysis, combined with fuzzy classification and ABC classification. The objective of using these three kind of methods is to find accurate inventory classification method which could accommodate more than one variable/criteria and easy to implemented by management professional. Result of this classification will be used to decide the best way to manage the spare part of maintenance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27651
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Biloon, Frank
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1978
R 681.761 BIL m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"The Service Oriented Architecture (SOA) analysed throughout the book represents a technical architecture, a business modelling concept, a type of infrastructure, an integration source and a new way of viewing units of automation within the enterprise. The primary goal of SOA is to align the business world with the world of information technology in a way that makes both more effective.
This book gathers contributions from scientists, researchers and industrialists on concepts, methods, frameworks and implementing issues addressing trends in the service orientation of control technology and management applied to manufacturing enterprise."
Berlin: [;Spinger-Verlag, Springer], 2012
e20398800
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Fajar Firmansyah
"Di era industri yang kompetitif ini, industri harus memikirkan cara untuk mengefisienkan proses produksinya. Dalam industri pengecoran dan peleburan, waktu henti tidak hanya meningkatkan rentang waktu dan mengurangi ketersediaan alat berat, tetapi juga meningkatkan konsumsi energi. Artinya, strategi untuk menjaga kestabilan produksi sangat penting untuk meminimalkan pemborosan energi. Kondisi ini membutuhkan kondisi mesin yang baik, dan membutuhkan strategi perawatan yang optimal. Pemodelan Sistem perencanaan produksi dengan interval ketidaktersediaan mesin telah mendapatkan perhatian lebih pada biaya siklus hidup perusahaan manufaktur. Pemodelan perencanaan produksi yang dikenakan kegiatan pemeliharaan menurunkan tingkat degradasi mesin dan ketidaktersediaan yang tidak terjadwal yang dapat mengakibatkan kerusakan produksi yang lebih rendah. Dalam makalah ini akan Dalam makalah ini, kami mengusulkan pendekatan optimasi Bi-objektif untuk penjadwalan sadar energi dengan mempertimbangkan biaya konsumsi energi berkelanjutan dan pemeliharaan preventif multi sumber daya (mesin dan mati sebagai alat). Pemrograman tujuan multi tujuan diusulkan untuk memecahkan masalah ini. Eksperimen komputasi ekstensif dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode optimasi terintegrasi penjadwalan produksi dan pemeliharaan preventif mengungguli metode dengan pemeliharaan korektif sebagai model studi kasus untuk masalah ini. Permodelan perencanaan produksi dan pemeliharaan dengan model pemeliharaan preventif bi-objektif (kehandalan dan energi) menghasilkan nilai rata-rata kehandalan produksi menghasilkan 14.59% lebih baik dan energi terpakai 1.46% lebih kecil dari permodelan pemeliharaan korektif (permodelan kondisi aktual).

In this competitive industry era, industry should think about how to efficient their process of production. In the foundry and smelting industry, downtime not only increases make span and reduces machine availability, but also increases energy consumption. That means strategy to keep the production stabile is very important to minimize energy wasting. This is need good condition machinery, and required optimum maintenance strategy. Modeling Production planning system with machine unavailability intervals has gained more attention to life cycle cost of manufacturing companies. Modelling production planning subjected to maintenance activities decreases machine degradation rate and unscheduled unavailability that may result lower breakdown of production. In this paper will In this paper, we propose Bi-objective optimization approach for energy aware scheduling considering continuous energy consumption cost and preventive maintenance multi resource (machine and dies as tools). Multi objective goal programming is proposed to solve this problem. The extensive computational experiments are conducted. The results show that the integrated optimization method of production scheduling and preventive maintenance outperforms the method with Corrective maintenance as a case study model for this problem. Production planning and maintenance modeling with a bi-objective preventive maintenance model (reliability and energy) resulted in an average production reliability score of 14.59% better and energy consumption 1.46% less than corrective maintenance modeling (actual condition modeling)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arif
"Perencanaan yang baik diperlukan dalam pengadaan suatu infrastruktur jalan. Setelah proses perencanaan dan konstruksi suatu proyek infrastruktur selesai dilakukan perlu dipikirkan tindakan selanjutnya yaitu pemeliharaan jalan tersebut. Dengan adanya perubahan akibat umur dan juga faktor pembebanan dan kondisi alam yang terjadi mengakibatkan bangunan akan mengalami perubahan baik secara bentuk, kekuatan dan kegunaan. Oleh karena itu pemeliharaan suatu infrastruktur jalan sangat penting, agar dapat memfungsikan infrastruktur yang ada sesuai dengan tujuan awal pembangunan dan memperpanjang umur rencana. Dalam pelaksanaan pemeliharaan infrastruktur, diperlukan adanya kontrak yang akan mengikat antara pemilik dengan pelaksana (kontraktor). Beberapa jenis kontrak yang ada adalah kontrak harga satuan pos pekerjaan (Unit Price) dan kontrak pekerjaan lumsum (Lump Sum Fixed Price). Dalam kedua jenis kontrak tersebut kontraktor hanya bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dikontrakkan saja. Untuk itu dibutuhkan suatu kontrak yang mampu memberikan tanggung jawab kepada kontraktor dalam jangka waktu tertentu atas performa yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Kontrak seperti ini biasanya disebut Performance Based Maintenance Contract atau kontrak pemeliharaan berdasarkan kinerja. Sebagai kontrak yang masih relatif baru di Indonesia harus dipertanyakan sejauh apa kesiapan pihak yang terkait, yang dalam hal ini adalah kontraktor dalam pekerjaan pemeliharaan jalan Tol dengan menggunakan kontrak berdasarkan performa atau PBMC. Karena, selain keuntungan dan manfaat dari kontrak jenis ini, terdapat resiko yang mungkin timbul dalam penerapan PBMC. Kesiapan kontraktor dalam pekerjaan pemeliharaan jalan Tol dengan menggunakan PBMC tersebut dapat diketahui dari indikator kesiapan, yaitu pemahaman tetang PBMC, ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana pendukung yang dimiliki, dan kendala yag ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Lutfiana Endah Puspitasari
"Suku cadang adalah bagian dari material MRO yang mana merupakan barang-barang pendukung kegiatan pemeliharaan, perbaikan dan operasional di Perusahaan Minyak dan Gas. Pengelolaan persediaan suku cadang dilakukan untuk menjamin kelancaran kegiatan operasional dengan memenuhi kebutuhan suku cadang pada setiap periodenya. Tantangan yang dihadapi dalam manajemen persediaan adalah memenuhi kebutuhan suku cadang yang tidak pasti secara efektif seraya meminimalkan biaya. Metode yang dapat digunakan untuk menentukan kebijakan persediaan suku cadang yang tepat adalah Simulasi Monte Carlo dengan menggunakan Kebijakan Tinjauan Persediaan Berkelanjutan dan Kebijakan Tinjauan Persediaan Berkala. Metode tersebut diterapkan pada data dari kelompok suku cadang habis pakai yang sebelumnya telah dikategorikan menggunakan Analisis ABC berdasarkan nilai. Metode-metode ini digunakan untuk mendapatkan parameter kebijakan seperti kuantitas pesanan (Q), order-up-to-level (S), titik pemesanan kembali (s), dan total biaya persediaan. Model pengendalian persediaan yang optimal beserta dengan nilai optimal parameternya untuk setiap suku cadang berhasil ditemukan dengan implementasi kedua metode tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebijakan Tinjauan Persediaan Berkelanjutan memberikan hasil yang lebih baik daripada Kebijakan Tinjauan Persediaan Berkala dalam hal total biaya persediaan. Ditemukan juga bahwa penggunaan kombinasi dari keduanya sesuai kondisi kebutuhan suku cadang yang berbeda mampu menghasilkan total biaya persediaan yang lebih rendah.

Spare parts fall into the MRO material category which refers to items utilized in supporting maintenance, repair, and operational activities of an Oil and Gas Company. The management of spare parts inventory is done to ensure smooth operational activities by fulfilling the spare parts requirements in each period. The challenge faced in inventory management is in satisfying the uncertain spare parts demand effectively while minimizing costs. The method which can be employed to determine the appropriate spare parts inventory policy is Monte Carlo Simulation using Continuous Review System and the Periodic Review System. The methods are applied to data of A group consumable spare parts which has previously been categorized using ABC Analysis based on value. These methods are utilized to obtain policy parameters such as order quantity (Q), order-up-to-level (S), and reorder point (s), and total inventory cost. Optimal inventory review model along with its optimal parameter values for each item was found with the implementation of the two methods. Research results indicated that the Continuous Review Inventory Policy yields better result than the Periodic Review Inventory Policy in terms of total inventory cost for the assessed items, and that utilizing a combination of both across the different spare parts allows for even lower total inventory cost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>