Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151649 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fanny Indrayani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi dari kebijakan Program Kesehatan Ketuk Pintu Layani Dengan Hati. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan telaah data. Triangulasi data dilakukan dengan triangulasi metode dan sumber. Penelitian diukur dengan variabel komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Hasil dari penelitian menunjukkan masih banyak kesenjangan dari keempat variabel tersebut. Komunikasi belum berjalan secara efektif, petugas KPLDH hanya paham sebatas teknis. Sumber daya dari sisi staf, informasi, wewenang dan fasilitas tidak adekuat dalam mendukung kebijakan. Disposisi dari pelaksana kebijakan dipengaruhi oleh sumber daya tersebut. Adapun struktur birokrasi yang tidak terintegrasi. Total pendataan KPLDH di wilayah Kecamatan Cakung per Juni Tahun 2018 sebesar 40,15 dari target total 538.262 jiwa penduduk.

ABSTRACT
This study aims to analyse the implementation of the ldquo Ketuk Pintu Layani Dengan Hati rdquo health program. The type of research used is qualitative with in depth interview methods and data analysis. Data triangulation is done by triangulating methods and sources. Research is measured by communication variables, resources, disposition and bureaucratic structure. The results of the study show that there are still many gaps between the four variables. Communication has not been effective, KPLDH officers only understand the technical extent. Resources in terms of staff, information, authority and facilities are inadequate in supporting policies. These resources influence the disposition of policy implementers. The bureaucracy structure is not integrated. Total data logged for KPLDH in Cakung Sub District per June 2018 is 40,15 of the total target population 538.262 inhibitants."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riane Olviyobel Umboh
"ABSTRAK
Ketuk Pintu Layani Dengan Hati KPLDH adalah program kesehatan dari Pemerintah DKI Jakarta yang sudah direncanakan dan dimulai sejak 2015. Program ini bertujuan untuk mendekatkan akses kesehatan kepada masyarakat. Dalam program ini, tim kesehatan terdiri dari 3 tenaga kerja medis: dokter, bidan dan perawat mengunjungi rumah warga. Selanjutnya, penelitian ini fokus pada salah satu implementasi program yaitu Home Health Promotion berkaitan dengan tujuannya untuk mengedukasi masyarakat agar memiliki paradigma sehat terutama masyarakat di Kecamatan Kebayoran Lama. Di antara kecamatan lain yang berada di Jakarta Selatan, secara statistic, kecamatan ini adalah yang paling padat dengan jumlah pendatang tertinggi tinggal di dalamnya. Terlebih lagi, pencapaian program KPLDH di daerah ini adalah yang paling rendah di antara kecamatan yang lain. Jadi, penelitian ini focus untuk menjabarkan implementasi kegiatan Home Health Promotion, dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam implementasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi lapangan dan wawancara mendalam kepada perencana, pelaksana dan penerima program. Hasil dari penelitian merekomendasikan agar perencana program dapat menambahkan sosialisasi program kepada masyarakat dan memberi pelatihan bagi pelaksana program. Sedangkan untuk pelaksana program agar menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan dan menambahkan fasilitas promosi kesehatan.

ABSTRACT
Ketuk Pintu Layani Dengan Hati KPLDH is a health program from the Government of DKI Jakarta that has been planned and executed since 2015. It aims to make health access near to the people. In this program, health team consists of 3 medical personnel doctor, midwife and nurse visits people rsquo s home. Furthermore, this research focuses to one of the program rsquo s implementation Home Health Promotion, which related to its activity that aims to educate people to have health paradigm especially people lives in Kebayoran Lama District. Among other districts in South Jakarta, statistically this district is the most densely populated with high numbers of newcomers living in it. Also, the accomplishment of KPLDH program in this district is the lowest among other districts. Hence, this research focus to describe the implementation of Home Health Promotion, and to discover supporting and obstacle factors of the implementation of its activity. This research used qualitative approach. Data collection technique is field observation and in depth interview to the program rsquo s planner, executors and recipients. Result of this research recommends the planner of the program to add some more socialization about the program to the society and to give training to the implementer. While for the program rsquo s implementer, it recommends them to work according to the main assignment and to add more health promotion facilities."
2018
T50636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Rahmaputra
"Kebijakan program pelayanan kesehatan menjadi isu penting yang berkembang belakangan ini. Ketuk Pintu Layani Dengan Hati mdash;yang selanjutnya disingkat KPLDH, adalah pendekatan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif yang diawali dengan pendataan setiap rumah dan atau pintu rumah sampai dengan pemenuhan hak-hak kesehatan dasarnya, pemantauan status kesehatan keluarga hingga evaluasi hasilnya, termasuk kewajiban keluarga menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. Tulisan ini akan mendeskripsikan bagaimana hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan budaya Organisasi pada program ketuk pintu layani dengan hati. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi dengan menggunakan desain Explanatory Sequential Mixed Methods. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa adanya pengaruh yang dihasilkan oleh gaya kepemimpinan transformasional terhadap budaya organisasi dengan hasil positif signifikan sebesar 34,9 , dengan cara pemimpin yang mendapat kepercayaan, mampu memberikan motivasi dan inspirasi, dapat menstimulasi bawahan, dan pendampingan individu kepada bawahan. Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati merupakan program yang sangat tergantung peran kepemimpinan transformasional yang mampu membentuk budaya organisasi dengan memunculkan sikap perhatian, reaksi terhadap krisis, peran, alokasi terhadap hasil, kriteria untuk seleksi di wilayah kerja. Semakin baik nilai kepemimpinan transformasional, maka semakin baik pula nilai budaya organisasi yang terbentuk di wilayah kerja program KPLDH di laksanakan.

Health care program policies become an important issue in the news lately. Ketuk Pintu Layani Dengan Hati abbreviated KPLDH, is a health care approach that prioritizes promotive and preventive efforts that begins with data collection every home and or door of the house until the fulfillment of the rights of health basically, monitoring the health status of the family until the evaluation of the results, including the obligation family run a clean and healthy living behavior. This paper will describe how the influence of transformational leadership style to the culture of the Organization on programs serve on KPLDH. The method used in this study is a research method by using a combination of design Explanatory Sequential Mixed Methods. The results showed the effect produced by the force of transformational leadership on organizational culture with a positive result significantly by 34.9 , in a way that gets the confidence leader, able to motivate and inspire, can stimulate subordinates, and individual assistance to subordinates. KPLDH is a program that is highly dependent role of transformational leadership that is capable of forming an organizational culture with an attitude raises attention, reaction to crises, role modeling, allocation of rewards, the criteria for selection and dismissal in the working area. The better the value of transformational leadership, the better the value of organizational culture is formed in the working area KPLDH program is implemented.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezza Febrian
"ABSTRAK
Penelitian ini, bertujuan untuk meneliti tentang pelaksanaan pelayanan program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati bagi warga miskin. Program KPLDH secara umum sudah efektif pelaksanaannya akan tetapi masih kurang diberbagai aspek terutama dalam jumlah sumber daya manusia. KPLDH adalah program yang memfokuskan pada tindakan prefentif dan promotif kepada warga-warga yang berada di kampung deret atau padat penduduk. Peneliti memilih lokus penelitian di Kelurahan Kapuk Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat, yang dimana wilayah ini memiliki julukan kumuh dan padat Kudat dan kumuh dan miskin kumis. Penelitian ini menggunakan pendekatan post positivist dengan pengumpulan data kualitatif melalui wawancara dan kuantitatif berupa survey. Penelitian ini menggunakan teori yang menyatakan bahwa pokok pelayanan kesehatan dapat ditinjau dari 5 dimensi yakni, available and continuous, acceptable and appropriate, accessible, affordable, dan Quality. Hasil penelitian menemukan bahwa pokok pelayanan kesehatan telah terpenuhi pada semua dimensi kecuali accessible.

ABSTRACT
Door Knocks Serve with hearts for the poor. The KPLDH program in general must be effective but will be lacking in various aspects of human resources. KPLDH is a program that focuses on preventive and promotive actions for residents who are in a row or densely populated village. The researcher chose the research locus in Kapuk Sub-District, Cengkareng Sub-District, West Jakarta, where the region had a slum and a dense and poor nickname. This study uses post-positivity by collecting qualitative data through interviews and quantitative surveys. This study uses a theory that states that health services can be viewed from 5 dimensions, available and sustainable, acceptable and appropriate, accessible, affordable and quality. Can be obtained, accessed by basic research."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Safitri
"Pneumonia pada balita masih merupakan masalah kesehatan utama baik di dunia maupun di Indonesia. Di Indonesia, Pneumonia merupakan penyebab kematian nomor dua pada bayi dan anak balita. Kecamatan Cakung merupakan salah satu daerah yang memiliki kasus pneumonia pada balita yang cukup banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di wilayah Puskesmas Kecamatan Cakung. Penelitian ini menggunakan desain studi case control. Populasi penelitian adalah balita usia 12-59 bulan yang berada di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cakung.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara paparan asap rokok dalam rumah (OR=4,67; 1,19-18,33); tingkat konsumsi rokok (OR=2,77; 1,12-6,86), pencahayaan alami dalam rumah (OR=5,16; 1,94-13,70); pengetahuan ibu (OR=3,85; 1,12-13,25), status gizi (OR=9,14; 1,90-43,89), riwayat imunisasi (OR=3,85; 1,12-13,25) dan riwayat ASI ekslusif (OR=3,11; 1,24-7,78) terhadap kejadian pneumonia pada balita di wilayah Puskesmas Kecamatan Cakung. Faktor yang diprediksi paling dominan mempengaruhi kejadian pneumonia adalah status gizi (OR=5,607; 1,082-29,058).

Pneumonia in children under five is still major public health problem in the world or in Indonesia. In Indonesia, Pneumonia is the number two cause of death in infants and children under five. Cakung sub-district is one of the areas that have quite a lot cases of pneumonia in children under five. This study aimed to determine the risk factors associated with the incidence of pneumonia in children under five in the region of Cakung sub-district health center. This study uses a case control study design. The population in this study are all of children aged 12 month until 59 months who lived in the region of Cakung sub-district health center.
The results of this study indicate that there was a significant correlation between exposure to secondhand smoke in the home (OR = 4.67; 1.19 to 18.33); the number of ciggarates smoked per day (OR=2,77; 1,12-6,86), lighting in the home (OR = 5.16; 1.94 to 13.70), knowledge of mothers (OR = 3.85; 1.12 to 13.25), nutritional status (OR = 9.14; 1.90 to 43.89), immunization history (OR = 3.85; 1.12 to 13 , 25) and a history of exclusive breastfeeding (OR = 3.11; 1.24 to 7.78) with the incidence of pneumonia among children under five in the region of Cakung sub-district health center. The variable that predicted the most dominant cause of pneumonia is the nutritional status (OR = 5.607; 1.082 to 29.058).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Fajri JF
"Survei Kepuasan Masyarakat adalah kegiatan pengukuran tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik, salah satunya Puskesmas. Hasil nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dapat dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan Puskesmas. Kepuasan masyarakat dapat dikaitkan dengan karakteristik organisasi yang dimiliki oleh Puskesmas, namun kondisi organisasi pada seluruh Puskesmas tentunya berbeda. Penelitian ini menganalisis perbedaan nilai IKM berdasarkan karakteristik organisasi Puskesmas Kecamatan di DKI Jakarta tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional, menggunakan data sekunder. Sampel penelitian seluruh Puskesmas Kecamatan Provinsi DKI Jakarta yang berjumlah 44. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Bivariat menggunakan uji korelasi dan uji regresi linear sederhana, untuk mengetahui keeratan korelasi antara rasio sumber daya manusia, jumlah kunjungan pelayanan UKP, persentase ketersediaan alat kesehatan dengan nilai IKM. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan nilai IKM berdasarkan rasio sumber daya manusia Puskesmas (p-value 0.638). Terdapat perbedaan nilai IKM berdasarkan jumlah kunjungan pelayanan UKP ( p-value 0.0005), dan memiliki hubungan sangat kuat (r=0,794). Terdapat perbedaan nilai IKM berdasarkan persentase ketersediaan alat kesehatan ( p-value 0.0005), dan menunjukkan hubungan sangat kuat (r=0,892).

Public Satisfaction Survey is an activity to measure the level of public satisfaction of the quality of services provided by public service providers, one of which is the Primary Health Care. The results of the Public Satisfaction Index (IKM) can be used as evaluation criteria to improve the quality of Primary Health Care service. Although the condition of the organization in each Primary Health Care is certainly different, the Public satisfaction could be linked to the characteristics of the organization owned by the Primary Helath Care . This study analyzes the differences in the value of IKM based on the characteristics of the Primary Health Care located in every sub-district (Kecamatan) DKI Jakarta in 2018. Analysis of the data used was univariate and bivariate. Bivariate uses a correlation test and simple linear regression test to determine the closeness of the correlation between the ratio of human resources; the number of UKP service visits; the percentage of availability of medical devices with the value of IKM. The results of this study indicate that there is no difference in the value of IKM based on the ratio of human resources to Primary Health Care (p-value 0.638). There is a difference in the value of IKM based on the number of UKP service visits (p-value 0.0005) and has a very strong relationship (r = 0.794). Meanwhile, there is a difference in the value of IKM based on the percentage of availability of medical devices (p-value 0.0005), and shows a very strong relationship (r = 0.892)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Dwi Juliansyah
"Penambahan komponen lanjut usia pada PKH sejak tahun 2016 merupakan salah satu bentuk bantuan yang diberikan oleh pemerintah khususnya melalui Kementerian Sosial untuk bisa memberikan kesejahteraan sosial bagi lansia miskin terutama pada pemenuhan kebutuhan hidup sehari – hari. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana implementasi PKH dalam komponen lanjut usia di Provinsi DKI Jakarta dengan menggunakan teori yang disampaikan oleh Moulton & Sandfort (2017) tentang Strategic Action Field Framework for Policy Implementation (SAFs). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-positivist, teknik pengumpulan data melalui data primer yang dilakukan dengan wawancara mendalam dan data sekunder berupa studi literatur. Hasil dari penelitian ini menggambarkan secara garis besar pengimplementasian PKH bagi komponen lanjut usia sudah baik untuk membantu pemenuhan kebutuhan hidup lansia. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu dibenahi oleh pemerintah yaitu terkait dengan pengoordinasian DTKS dengan yang terjadi di lapangan, memberikan sosialisasi kepada KPM PKH lansia perihal bantuan PKH agar tidak salah persepsi, penambahan anggaran dan kuantitas SDM pelaksana PKH di DKI Jakarta, dan dibutuhkan keterlibatan DPRD dalam penanganan PKH di DKI Jakarta.

The addition of the elderly component to PKH since 2016 is one form of assistance provided by the government, especially through the Ministry of Social Affairs to be able to provide social welfare for the poor elderly, especially in meeting the needs of daily life. Therefore, this study aims to describe how PKH is implemented in the elderly component in DKI Jakarta using the theory by Moulton & Sandfort (2017) regarding the Strategic Action Field Framework for Policy Implementation (SAFs). The method used in this study is post-positivist, data collection techniques through primary data conducted by in-depth interviews and secondary data in the form of literature studies. The results of this study describe in general terms the implementation of PKH for the elderly component is good to help meet the needs of the elderly. However, there are several things that need to be addressed by the government, namely related to coordinating DTKS with what is happening in the field, providing socialization to the elderly PKH KPM regarding PKH assistance so as not to misperceive, increasing the budget and quantity of PKH implementing human resources in DKI Jakarta, and the involvement of DPRD in handling PKH in DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Alvionita
"Banjir di DKI Jakarta telah menjadi momok meresahkan bagi masyarakat DKI Jakarta itu sendiri dan sekelilingnya. Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 mengusung konsep baru dalam pengendalian banjir, yaitu naturalisasi sebagai antitesis normalisasi yang dianggap lebih baik. Naturalisasi menjanjikan tidak adanya penggusuran, meskipun secara teknis naturalisasi tetap membutuhkan pembebasan lahan. Akhirnya, realisasi naturalisasi pun terkesan sulit berprogres. Berdasarkan hal tersebut, skripsi ini bertujuan untuk menganalisis dan menggambarkan implementasi kebijakan pengendali banjir melalui program naturalisasi di Provinsi DKI Jakarta menggunakan model konflik-ambiguitas kebijakan Matland (1995). Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah post-positivist dengan tujuan deskriptif melalui teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan studi literatur. Hasilnya adalah implementasi kebijakan pengendalian banjir melalui naturalisasi tergolong implementasi simbolik. Hal tersebut ditandai dengan konflik vertikal antara Kementerian PUPR dan Pemerintah DKI karena perbedaan preferensi, konflik horizontal terkait alokasi antara zona hijau dan zona biru, serta adanya potensi konflik yang besar antara Pemerintah DKI Jakarta dan masyarakat terkait penggusuran. Di sisi lain, ambiguitas kebijakan ditunjukkan dengan ketidakmampuan pembuat kebijakan dalam mengawasi berjalannya kebijakan dalam mencapai tujuan pengendalian banjir karena target bersifat bottom-up dan berorientasi output, tidak secara spesifik menentukan outcome dari naturalisasi, serta tidak adanya standar baku dalam pembangunan infrastruktur pengendali banjir melalui naturalisasi. Ambiguitas ini menyebabkan output tidak dapat diprediksi, seperti pembangunan yang akhirnya lebih kepada beautifikasi daripada naturalisasi.

Floods in DKI Jakarta have become a troubling specter for the people of DKI Jakarta itself and its surroundings. In response to this, the Governor of DKI Jakarta for the 2017-2022 period brought up a new concept in flood control, namely naturalization as the antithesis of normalization which is considered better. Naturalization promises no eviction, although technically naturalization still requires land acquisition. Finally, the realization of naturalization seems difficult to progress. Based on this, this thesis aims to analyze and describe the implementation of flood control policies through the naturalization program in the DKI Jakarta Province using the conflict-ambiguity model of the Matland policy (1995). The research approach used in this study is postpositivist with descriptive objectives through in-depth interview data collection techniques and literature study. The result is that the implementation of flood control policies through naturalization is classified as a symbolic implementation. This is marked by vertical conflicts between the Ministry of of Public Works and Housing and the DKI Government due to differences in preferences, horizontal conflicts related to the allocation between the green and blue zones, and the potential for large conflicts between the DKI Jakarta Government and the community regarding evictions. On the other hand, policy ambiguity is indicated by the inability of policy makers to oversee the implementation of policies in achieving flood control goals because the targets are bottomup and output-oriented, do not specifically determine the outcome of naturalization, and the absence of standardized standards in the development of flood control infrastructure through naturalization. This ambiguity leads to unpredictable output, such as development which ultimately leads to beautification rather than naturalization."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Puji Wahyuni
"Tesis ini tentang Analisis Implementasi Kebijakan Puskesmas Sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor Bagi Pecandu Narkotika di Wilayah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009. Disain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan penelitian kombinasi Sequential Explanatory Sedangkan model implementasi yang digunakan adalah Model yang dikembangkan oleh Donald Van Meter dan Carl Van Horn. Dalam model tersebut kebijakan dihubungkan dengan kinerja. Variasi dalam ke 6 variabel Standar dan Sasaran kebijakan, Sumber Daya, Komunikasi Antar Badan Pelaksana, Karakteristik Badan Pelaksana, Sikap Pelaksana dan Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Politik mempengaruhi kinerja kebijakan secara linier.

This thesis about Implementation Analysis Public Health Centre As Recipient Institution Obligation Report For Narcotic Addicts Policy in Greater Jakarta Province in 2014. Research design used is a combination of research methods Sequential Explanatory While the implementation model used is the model developed by Donald Van Meter and Carl Van Horn. In that model of policy associated with performance. The relationship is influenced by six variables: Standards and Targets policy, Resources, Communication Between Executive Agency, Executive Agency Characteristics, Attitudes of the implementing and Environment, Sosial, Economic and Political. Variation in the 6 variables Standar and Targets policy, Resources, Communication Between Executive Agency, Executive Agency Characteristics, Attitudes and Environment Implementing Social, Economic and Political influence policy performance linearly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Agustina
"Diabetes mellitus merupakan penyakit yang mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraab orang di seluruh dunia. Ada kurang lebih 463 juta orang dewasa di seluruh dunia tahun 2019 yang menderita diabetes mellitus, serta mengakibatkan 4,2 juta orang meninggal (IDF, 2020). Prevalensi diabetes mellitus di Indonesia selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Provinsi DKI Jakarta merupakan daerah dengan prevalensi tertingi yaitu sekitar 3,4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus pada penduduk usia >25 tahun di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Riskesdas tahun 2018 dengan desain penelitian potong lintang (cross sectional). Hasil penelitian berdasarkan analisis bivariat didapatkan umur (p-value=0,000), pola konsumsi makanan manis (p-value=0,010), pola konsumsi mie instan/makanan instan (p-value=0,022), dan stres (p-value=0,006), memiliki hubungan secara statistik dengan kejadian diabetes mellitus. Sedangkan jenis kelamin (p-value=0,671), obesitas (p-value=0,987), aktivitas fisik (p-value=1), merokok (p-value=0,407), dan hipertensi (p-value=0,986), tidak memiliki hubungan dengan kejadian diabetes mellitus. Peneliti menyarankan untuk memberikan edukasi mengenai faktor risiko diabetes mellitus, mempromosikan gaya hidup sehat, dan memfokuskan program pencegahan dan pengendalian penyakit diabetes mellitus pada kelompok umur 50-74 tahun. 

Diabetes mellitus is a disease that affects the lives and well-being of people around the world. There were approximately 463 million adults worldwide in 2019 who suffered from diabetes mellitus, and 4,2 million people died (IDF, 2020). The prevalence of diabetes mellitus in Indonesia always increases every year. DKI Jakarta Province is the area with the higest prevalence, which is around 3,4%. This study aims to determine the factors associated with the incidence of diabetes mellitus in the population aged 25 years in DKI Jakarta Province. The study uses secondary data from Riskesdas in 2018 with a cross-sectional research design. The results of the study based on bivariate analysis obtained age (p-value=0,000), consumption patterns of sweet food (p-value=0,010), consumption patterns of instan noodles/instant food (p-value=0,022), and stress (p-value=0,006), has a statistical relationship with the incidence of diabetes mellitus. Meanwhile, gender (p-value=0,671), obesity (p-value=0,987), physical activity (p-value=1), smoking (p-value=0,407), and hypertension (p-value=0,986), has no relationship with the incidence of diabetes mellitus. Researchers suggest providing education about risk factors for diabetes mellitus, promoting a healthy lifestyle, and focusing on diabetes mellitus prevention and control programs in the 50-74 years age group."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>