Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46289 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irayna Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses penyajian konten 2.5-D musical pertunjukan sandiwara panggung yang mengadaptasi cerita dari karya budaya populer Jepang seperti anime, manga, dan game berjudul Live Spectacle NARUTO Akatsuki no Shirabe selanjutnya disebut NARUTO AnS dari manga ke atas panggung dan melihat motivasi dari pengadaptasian tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis teks untuk memetakan perbedaan penyajian dari manga ke teater dan studi pustaka. Dari penelitian ini ditemukan bahwa NARUTO AnS mengalami berbagai penyesuaian untuk memenuhi tuntutan di medium barunya, namun tetap setia pada karya yang diadaptasi. Kesetiaan terhadap karya yang diadaptasi tersebut dilakukan untuk memenuhi tuntutan di medium barunya serta untuk mencapai motivasinya, yaitu tujuan kreatif dan ekonomis. Penelitian ini menunjukkan bahwa, sesuai dengan teori Balodis, kesetiaan terhadap karya yang diadaptasi tersebut dilakukan atas dua motivasi yaitu motivasi kreatif dan motivasi ekonomis.

This study aims to describe the content presentation process of 2.5 D musicals theater performances from stories of popular Japanese culture such as anime, manga, and game of Live Spectacle NARUTO Akatsuki no Shirabe hereafter referred to as NARUTO AnS ndash from manga to on stage performance and to understand the motivation behind its adaptation. This study is conducted through text analysis method in order to map the presentation difference from manga to on stage theater, and through literature study. From this study it is found that there are several adjustments in NARUTO ndash AnS ndash in order to fulfill requirements in its new medium, though in some areas still remain loyal to its adapted work. Its loyalty towards the adapted work is to fulfill requirements of the new medium to meet its creative and economic motivations. This study reveals that in accordance to Balodis rsquo theory, loyalty towards the adapted work is based on two motivations, creative and economical motivation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathya Fitraska Putri
"Adaptasi live action dari Death Note yang dikeluarkan pada tahun 2017 kurang mendapatkan respon yang baik dari pasar, bahkan sejak sebelum film tersebut rilis. Death Note sendiri merupakan sebuah manga yang selesai diserialisasikan sebelas tahun sebelumnya dan mendapatkan masif popularitas di pasar domestik maupun internasional. Melihat perbedaan penerimaan pasar, penelitian ini kemudian bertujuan untuk mencari tahu penyebab dari kurang baiknya respon yang diterima film tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Teori Adaptasi milik Linda Hutcheon, serta unit analisis yang berupa adaptasi live action Death Note dibedah menggunakan teknik sinematografi mise-en scene. Dari analisis dapat ditemukan bahwa kurang baiknya respon yang diterima oleh adaptasi ini sebagian besar disebabkan oleh perubahan dari berbagai aspek yang menghilangkan esensi dari bahan sumber. Perubahan yang dimaksud tidak terbatas pada durasi dan alur cerita, tetapi juga pada karakterisasi tokoh-tokoh utama, aturan dari Death Note itu sendiri dan juga penambahan subtema romantis. Kemudian ditemukan juga bahwa masalah lain yang timbul diakibatkan oleh perubahan kebangsaan karakter dari Jepang menjadi Amerika dan juga jajaran pemain yang menyesuaikan perubahan kebangsaan tersebut.

The live action adaptation of Death Note which was released in 2017 did not get a good response from the market, even before the film's release. Death Note itself is a manga that was serialized eleven years earlier and gained massive popularity in both domestic and international markets. Seeing the difference in market acceptance, this research then aims to find out the cause of the poor response received by the film. This research was conducted using Linda Hutcheon's Theory of Adaptation, and the unit of analysis in the form of a live action adaptation of Death Note was dissected using the mise-en scene cinematography technique. From the analysis it can be found that the poor response received by this adaptation is largely due to changes in various aspects that remove the essence of the source material. The changes in question are not limited to the duration and storyline, but also to the characterization of the main characters, the rules of Death Note itself and also the addition of a romantic subplot. Then it was also found that other problems that arose were caused by the change in the nationality of the character from Japanese to American, and also the lineup of actors who are adjusted to accommodate the change in nationality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haeoe Hongbowon
"Korean classical music, or "K-Classics," is a young field. It is a youth that has the power to infuse a contemporary quality into classical music, rescuing it from its status as a simple museum piece."
Korean: Korean Culture and Information Service, 2011
781.63 HAE k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kowzan, Tadeusz
La Haye: Mouton , 1975
FRE 419 KOW l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Imanul Hakim
"Pendekatan yang berbeda diperlukan untuk mengukur experiential product seperti pertunjukkan musik langsung (live usicalperformance). Ditengah semakin maraknya konser musik yang berskala nasional maupun internasional, tentu saja membutuhkan pengukuran yang lebih jelas terhadap kepuasan konsumen (audience). Dengan adanya pengukuran yang jelas, tentu saja akan memudahkan event organizer untuk terus meningkatkan kualitas dari pertunjukkan-pertunjukkan musik yang diadakan. Hal ini dilakukan dalam rangkameningkatkan kepuasan dari konsumen (audience) yang berdampak pada eningkatan profitabilitas masa depan perusahaan. Dalam penelitian ini digunakan enam faktor yang mempengaruhi kepuasan audiens, diantaranya adalah musical ability, musician appearance, musical sound, stage appearance, facilities, dan audience interaction. Kemudian peneliti menggunakan studi kasus pertunjukkan grup musik Maliq & ?Essentials pada acara Accoustic Across 2008 yang ertempat di upper room, Jakarta. Accoustic Across 2008 merupakan acara musik tahunan yang diselenggarakan oleh BSO Band FEUI. Dalam penelitian ini responden yang digunakan adalah audiens dari pertunjukkan grup musik Maliq & D?Essentials pada acara Accoustic Across 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan audiens ertunjukkan grup musik Maliq & D?Essentials pada acara Accoustic Across 2008 dari penilaian para konsumen (audience)Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 orang responden, yaitu 100 audiens dari pertunjukkan grup musik Maliq & D?Essentials pada acara Accoustic Across 2008. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS 11.5 for Windows dengan menggunakan teknis descriptive statistic analysis, factor analysis, dan multiple regression analysis dengan tehnik estimasi stepwise. Hasil penelitian yang didasarkan pada penilaian audiens, menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari audience interaction, musical ability, dan stage appearance. Sedangkan variabel musician appearance, musical sound, dan facilities dikeluarkan dari uji regresi karena tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Kemudian diketahui menurut penilaian audiens, faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan audiens dari pertunjukkan grup musik Maliq & D?Essentials pada acara Accoustic Across 2008 adalah audience interaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6032
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hewett, Dorothy, 1923-2002
Sydney: Currency Press, 1980
822 HEW m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas, Sophie
New York: Routledge, 2008
820.9 THO r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Belanger, Pierre
New York : Princeton Architectural Press, 2015
720.1 OPS g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Zillan Zalila Musridharta
"Diskriminasi rasial yang halus terus terjadi di masyarakat kita dalam bentuk kebiasaan dan dalam interaksi kita sehari-hari (Delgado, 2017). Secara kelembagaan ini mencerminkan kurangnya representasi dan karikaturisasi langsung people of colour (McLean, 1995) terutama di media dan hiburan (Moody, 2016). Hal ini menggelar panggung untuk kebangkitan meteorik dari "Hamilton" ciptaan Lin Manuel Miranda, sebuah musikal fiksi sejarah dengan casting buta warna (Hetrick, 2015) dan, musik rap dan RnB (Kupersmith, 2018). Terlepas dari keberhasilannya, musikal Hamilton memicu banyak percakapan tentang apakah Hamilton termasuk kedalam kategori revisionisme sejarah dan sastra. Revisionisme sendiri memungkinkan Hamilton untuk membahas perdebatan dan percakapan modern seperti feminisme, representasi budaya, dan masalah imigrasi ke dalam narasi mereka. Tetapi banyak yang berpendapat bahwa mereka mengambil bagian dalam penghapusan fakta dan nuansa yang mengelilingi sejarah awal mula asal Amerika. Makalah ini akan bertujuan untuk mengidentifikasi revisionisme, casting buta warna, dan (representasi) problematika modern lainnya sepanjang pertunjukan menggunakan kerangka teori kritis ras, dengan studi film sebagai metodologi. Data primer akan dikumpulkan melalui rekaman Disney Hamilton.

Subtle racial discrimination exist persistently in our society in a form of ordinariness and everyday interaction (Delgado, 2017). Institutionally this reflects the lack of representation and outright caricaturization of people of colour (McLean, 1995) especially in media and entertainment (Moody, 2016). This set out the stage for the meteoric rise of Lin Manuel Miranda’s “Hamilton”, an unorthodox colorblind casted (Hetrick, 2015), RnB rap-through (Kupersmith, 2018), historical fiction musical. Despite its success the musical sparks many conversations as to whether Hamilton falls into the category of historical and literature revisionism. Revisionism on its own allows Hamilton to put modern discords and conversation such as feminism, cultural representation, and immigration issues into their narrative. But many argue that they partake in fact and nuances erasure that surround early American history. This paper will aim to identify revisionism, colour blindness casting, other modern discourse throughout the show using the framework of critical race theory, using film studies as methodology. The primary data will be collected through Disney+ Hamilton recording."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fierro, Annette
Cambridge, UK: MIT Press, 2003
721.044 FIE g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>