Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97505 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Iqbal Januadi Putra
"Fenomena rembesan mikro hidrokarbon merupakan fenomena yang umum terjadi pada wilayah dengan keberadaan reservoir minyak dan gas bumi onshore dan berpotensi menjadi bahan polutan bagi lingkungan. Fenomena ini terjadi pada 85 sumber migas dunia dan dicirikan oleh adanya karakteristik spektral lanskap alami permukaan yang abnormal berupa kenampakan gejala alterasi mineral dan anomali geobotani yang dapat dideteksi dengan citra satelit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan model spasial reservoir migas onshore melalui pendekatan pendeteksian rembesan mikro hidrokarbon yang dideteksi dengan citra satelit. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi fenomena rembesan mikro hidrokarbon adalah gejala alterasi mineral clay-carbonate, ferric iron, ferrous iron, dan gejala anomali geobotani. Penelitian ini menggunakan metode pemanfaatan citra satelit multispektral Sentinel 2 dengan algoritma directed principal component analysis DPCA untuk mendeteksi gejala alterasi mineral dan anomali geobotani. Parameter-parameter tersebut selanjutnya diintegrasikan dengan metode fuzzy logic sehingga dihasilkan sebaran area rembesan mikro. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya sebaran fenomena rembesan mikro hidrokarbon di wilayah penelitian seluas 488,3 Ha atau 1,46 dari total wilayah penelitian. Distribusi rembesan mikro hirdrokarbon juga terdistribusi di area sekitar Lapangan Sungai Kenawang dan Pulau Gading, dan tersebar secara linear di sisi Sungai Merang. Analisis spasial dari sebaran rembesan mikro hidrokarbon selanjutnya dapat menunjukkan model sebaran reservoir berdasarkan karakteristik sebaran rembesan di permukaan bumi. Sebaran rembesan mikro hidrokarbon juga teraglomerasi pada wilayah Formasi Kasai, wilayah dekat fault, dan wilayah dengan bentuklahan daratan rawa. Asosiasi dengan data subsurface potensi migas juga menunjukkan 86,5 training points prospek tinggi rembesan mikro hidrokarbon pada area prospek migas.

The phenomenon of hydrocarbon microseepage is a common phenomenon occurring in areas with the presence of onshore oil and gas reservoirs. This phenomenon is happened in 85 of the worlds oil and gas sources and always characterized by the abnormal natural surface spectral landscape characteristics of mineral alteration features and geobotany anomalies that can be detected by satellite imagery. Therefore, this study aims to find spatial models of oil and gas reservoirs through detection approaches of hydrocarbon microseepage that detected by satellite imagery. The parameters used in this study to detect the phenomenon of hydrocarbon microseepage are alteration symptoms of clay carbonate, ferric iron, and ferrous iron minerals and geobotany anomali symptoms. This research uses multispectral satellite imagery of Sentinel 2 and Landsat 8 OLI with directed principal component analysis DPCA method to detect mineral alteration phenomenon and using vegetation normalization to detect geobotany anomaly. The parameters are then integrated with fuzzy logic method so that results the distribution of hydrocarbon microseepage area. The results of this study indicate the presence of hydrocarbon microseepage phenomenon in the research area with the extent of 488,3 Ha or 1,46 of the total of research area. The distribution of hydrocarbon microseepage is distributed in area around Sungai Kenawang and Pulau Gading field, and also linear distributed in river bank of Merang River. Spatial analysis of hydrocarbon microseepage distribution can then show the spatial model of oil and gas reservoir based on the characteristic of seepage distribution on the surface of the earth. The distribution of hydrocarbon microseepage in Jambi Merang Block also agglomerated in Kasai Formation, area near fault, and the area with lacustrine landform characteristic. The association between prospect subsurface data of oil and gas shows that this modelling has 86,5 training points of high potential of hydrocarbon microseepage that associate to prospect area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titaheluw, Wellsi Patricia
"Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera direncanakan melalui provinsi Riau, Sumatera Barat dan Jambi sepanjang 1150 Km dan dengan tujuan meningkatkan ekonomi daerah yang dilaluinya. Dengan nilai investasi yang besar diharapkan Jalan Tol Trans Sumatera melewati daerah dengan pencapaian nilai PDRB tertinggi dan jumlah penduduk terbesar yang kaya akan potensi dan sumber daya manusia sehingga layak dilewati sebagai rute jalan tol .Akan tetapi perencanaan Jalan Tol Trans Sumatera eksisting belum mempertimbangkan peringkat PDRB dan peringkat kepadatan penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk perencanaan rute JTTS berdasarkan PDRB dan jumlah penduduk, menghitung initial cost yang diperlukan serta mengidentifikasikan sektor unggulan. Rekayasa rute berdasarkan PDRB dan jumlah penduduk tersebut kemudian akan diintegrasikan dengan infrastruktur lain yang telah dan akan dibangun. Initial cost Rp 118.053.400.074.696 didapatkan dengan menggunakan metode benchmarking pada jalan tol dengan topografi yang sejenis. Untuk menarik minat investor dilakukan pengidentifikasian sektor unggulan. Pertambangan dan pertanian adalah sektor unggulan di sebagian besar kabupaten yang dilalui JTTS. Sektor unggulan diidentifikasikan menggunakan metode location quotient.

Trans Sumatra Highway project planned 1150 Km long in purpose to boost the local economy but the existing planning of the Trans Sumatra Highway has not been ranked consider GDP and population density rankings. The purpose of this research is to develop new route of Trans Sumatera highway based on the biggest GDP and population rank, to calculate initial cost and to identify leading sector of the district based on Trans Sumatera Highway route. These engineered route based on GDP and population will be integrated with other infrastructure that has been and will be built. Initial cost Rp 118.053.400.074.696 obtained using the benchmarking method on toll roads with similar topography. In purpose to attract investor, leading sector is being identified. Mining and agriculture is the leading sector of mostly districts that traversed by JTTS.Leading sector is being identified using location quotient method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Havidz
"Sistem perpipaan dalam dunia industri, seperti pada refinery plant, steam power plant, chemical plant, dan lain-lain berfungsi mengalirkan fluida dari suatu peralatan ke peralatan lainnya. Peralatan yang terhubung dengan sistem perpipaan akan mempengaruhi beban yang diterima dan tingkat fleksibilitas sistem perpipaan. Sistem perpipaan harus dapat menahan beban yang diterimanya dan memiliki fleksibilitas yang baik sehingga tidak terjadi tegangan yang berlebihan dan kegagalan lainnya yang dapat mengganggu seluruh proses. Oleh karena itu, dilakukan analisis fleksibilitas dan tegangan pada sistem perpipaan secara sederhana atau dengan menggunakan software komputer seperti caesar II sesuai kebutuhan.
Analisis fleksibilitas dan tegangan juga digunakan sebagai acuan penentuan jenis dan peletakan support pipa dengan juga mempertimbangkan nilai ekonomis dan tingkat keamanan sistem perpipaan sesuai code ASME B31.3 dan standar yang digunakan. Review yang dilakukan terhadap desain condensate piping system pada plant NGF 2 menunjukkan adanya kelebihan beban dan pergerakan yang terjadi pada beberapa bagian pipa. Perubahan desain support pipa yang bermasalah dilakukan agar sistem perpipaan berada dalam batas aman.

Piping system in the industry, such as refinery plant, steam power plant, chemical plant, and other drains fluid from an equipment to other equipment. Equipment connected to the piping system will affect load received and the level of flexibility of the piping system. Piping system must be able to support the weight it receives and has good flexibility so that no excessive stress and other failures that can disrupt the entire process. Therefore, simple flexibility and stress analysis on a piping system or by using computer software such as Caesar II as needed.
Flexibility and stress analysis is also used as a reference for determining the type and pipe laying support primarily to also consider the economic value and the level of security appropriate piping code ASME B31.3 and standards used. Review conducted on the design of condensate piping system on NGF 2 plant shows excessive movement and overloaded occurring in some parts of the pipe. Pipe support design changes done to the piping system problems are within safe limits.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Dwi Prasetyo
"ABSTRAK
Proses pemisahan litologi dan fluida reservoir merupakan bagian penting dalam mengkarakterisasi reservoir. Hal ini akan menjelaskan sifat fisis litologi batuan reservoir serta kandungan fluidanya dengan mengintegrasikan data geofisika dan data petrofisika. Proses ini sulit dilakukan di lapangan ldquo;B rdquo; apabila menggunakan parameter impedansi akustik dan LMR, karena masih memiliki tingkat ambiguitas yang cukup tinggi. Impedansi Poisson PI telah di implementasikan sebagai solusi untuk menjawab masalah tersebut. Pada crossplot antara Impedansi Akustik AI dan Impedansi Shear SI dilakukan rotasi kedua sumbunya dengan mengikuti tren litologi-fluida hingga memenuhi persamaan PI c = AI ndash; cSI. Untuk meningkatkan akurasi perhitungan PI, nilai c faktor optimalisasi rotasi dihitung melalui metode TCCA Target Correlation Coefficient Analysis . Mirip seperti EEI fungsi sudut, kemudian dilakukan korelasi dengan data sumur yang akan diprediksi. Analisis parameter sensitivitas dilakukan pada 2 sumur yang ada di lapangan ldquo;B rdquo;. Dari simultaneous inversion didapat parameter-parameter Zp, Zs dan densitas yang kemudian ditranformasi menjadi PI. Model PI kami menunjukan dengan jelas pemisahan litologi batuan reservoir hidrokarbon. Lithology Impedance LI hasil dari korelasi PI dengan GR mampu memisahkan sand dan shale dengan baik. Begitu pula dengan Fluid Impedance FI sebagai hasil korelasi PI dengan SW juga mampu memisahkan kandungan air di dalam reservoir dengan nilai Sw tinggi relatif terhadap gas dengan nilai Sw yang rendah. Zona Hidrokarbon diperkirakan berada pada kedalaman antara 2360-2400m. Hasil slicing pada volume Poisson Impedance inversion telah memberikan gambaran distribusi dan interpretasi litologi dan kandungan fluida yang jelas pada reservoir di lapangan ldquo;B rdquo;, Sumatera Selatan.

ABSTRACT
The separation process of lithology and fluid reservoir is an important part in the characterization of reservoir. This would explain the physical properties of reservoir rock lithology and fluid content by integrating the geophysics and petrophysical data. This process is difficult to do in the field B when using parameters of acoustic impedance and LMR, because it still has a fairly high degree of ambiguity. Poisson impedance PI has been implemented as a solution to address the problem. In crossplot between Acoustic Impedance AI and Shear Impedance SI conducted a rotation of both axis according to the trend of lithology fluid to satisfy the equation of PI c AI ndash c SI. To improve the accuracy of PI calculation, the value of c optimization factor of rotation is calculated through the method of TCCA Target Correlation Coefficient Analysis . Much like EEI, then do the correlation with to be predicted wells data. Analysis of sensitivity parameter performed on two wells in the field B . Parameters Zp, Zs and density which obtained from the simultaneous inversion then transformed into PI. Our PI models clearly show the separation of rock lithology of hydrocarbon reservoir. Lithology impedance LI as a result of the PI GR correlation is able to separate sand and shale very well. Similarly, the impedance Fluid FI as a result of PI SW correlation is also able to separate the water content in the reservoir with high Sw value relative to gas with a low value of Sw. Hydrocarbon zone proven at 2360 2400 m. The slicing result of the volumes of Poisson impedance inversion has provided a clearly distribution and interpretation of lithology and fluid content reservoir at the field B of South Sumatera."
2017
S66842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Hanif
"Analisis potensi shale hidrokarbon dengan pendekatan data geokimia dan interpretasi seismik telah berhasil dilakukan pada lapangan FH, Sub-Cekungan Jambi. Parameter dalam eksplorasi shale hidrokarbon yang mengandung Total Organic Content TOC lebih tinggi dari 1, Indeks Hidrogen HI lebih tinggi dari 100, Vitrinite Reflectance Ro lebih tinggi dari 1,3 untuk dry gas, Net Shale Thickness lebih dari 75, dan kerogen dikelompokkan menjadi tipe I, II atau III. Penelitian ini berlokasi di Sub-Cekungan Jambi, yang terletak di provinsi Jambi, bagian timur pulau Sumatera. Sub-Cekungan Jambi adalah Sub-Cekungan dari Cekungan Sumatera Selatan. Berdasarkan petroleum sistem di wilayah Sub-Basin Jambi, source rock berasal dari bentuk Formasi Lahat berupa Formasi Lacustrine dan Talang Akar berupa terrestrial coal dan coal shale. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis potensi shale hidrokarbon di Sub-Cekungan Jambi. Formasi Talang Akar menjadi fokus penelitian ini. Talang Akar memiliki sumber batuan yang berkisar dari yang baik sampai yang sangat bagus dan sangat potensial mulai dari 1,5 sampai 8 wt TOC di daerah Sub-Cekungan Jambi. Inversi seismik adalah teknik pembuatan model geologi bawah permukaan dengan menggunakan data seismik sebagai masukan dan data geologi sebagai kontrol. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai TOC berada pada kisaran 0,5 - 1,5 wt dan Ro berada pada kisaran 0,51 - 1,1. Hasil analisi parameter petrofisika menunjukkan nilai porositas di bawah 10 dan saturasi air lebih dari 50. Interpretasi seismic menunjukkan daerah yang memiliki potensi berada pada nilai akustik impedan di atas 7800 m/s g/cc. Berdasarkan peta persebaran akustik impedan, daerah Timur Laut dan Tenggara merupakan daerah dengan potensi shale hidrokarbon yang baik.

Analysis of the potential of hydrocarbon shale with geochemical data and seismic interpretation has been successfully done in field FH, Jambi Sub Basin. The parameters in the exploration of shale hydrocarbon contains Total Organic Carbon TOC is higher than 1, Index Hydrogen HI is higher than 100, Vitrinite Reflectance Ro is higher than 1.3 for window dry gas, the Net shale Thickness is over 75, and kerogen is classified into type I, II or III. This study are is located in Jambi sub basin, which is situated in the province of Jambi, the eastern part of the Sumatra island. Jambi sub basin is a sub basin of South Sumatra Basin. Based on the petroleum system in the area of Jambi Sub Basin, source rocks derived from the form Lahat Formation lacustrine and Talang Akar Formation in the form of terrestrial coal and coal shale. This study aims to identify and analyze the potential of shale hydrocarbons in the Jambi Sub Basin. Talang Akar Formation is the focus of this study. Talang Akar has a source rock that is ranged from good to excellent and highly potential ranging from 1.5 to 8 wt TOC in Sub Basin area Jambi. Seismic inversion is a technique of making the subsurface geological models using seismic data as an input and geological data as control. Analysis shows that TOC values are in the range of 0.5 ndash 1.5 wt and Ro is in the range of 0.51 ndash 1.1. petrophysic parameter shown that area having porosity less than 10 and water saturation more than 50. Seismic interpretation showing that area interest have acoustic impedance more than 7800 m s g cc. Based on the Acoustic Impedance distribution map, Northeast and Southeast is an area with good shale hydrocarbon potential."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48071
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Destama Sugandhi
"Batu bara merupakan salah satu komoditas terbesar yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik di Indonesia. Mengingat batu bara merupakan salah satu sumber energi yang tidak terbarukan, maka perlu dilakukan eksplorasi untuk mencari sumber potensi batu bara baru. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan berada di daerah Jangga, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi. Kegiatan ini merupakan kegiatan eksplorasi tahap pendahuluan yang dilakukan bersama Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan terdiri dari dua kegiatan yaitu pemetaan geologi permukaan dan pengeboran inti. Setelah itu dilakukan olah data untuk mengetahui bentuk model 3D lapisan batu bara dan estimasi potensi batu bara. Pada kegiatan pemetaan geologi permukaan didapati kondisi geologi daerah penelitian yang terdiri dari dua satuan batuan yaitu satuan batuan batupasir dan batulempung, serta didapati beberapa singkapan batu bara. Kondisi geomorfologi daerah penelitian terdiri dari satuan dataran rendah sangat landai dan dataran rendah pedalaman agak curam. Kegiatan pengeboran dilakukan pada empat titik koordinat yaitu MK-01, MK-02, MK-03, dan MK-04. Pemodelan lapisan dan estimasi potensi batu bara dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MineScape 5.7. Dari hasil data pengeboran, terdapat delapan lapisan batu bara yang dapat dimodelkan dengan data pendukung berupa data singkapan batu bara. Estimasi potensi batu bara pada penelitian ini merujuk pada kelompok target eksplorasi dan kelompok inventori yang terdiri dari inventori tertunjuk dan inventori tereka. Dari hasil perhitungan estimasi diketahui total target eksplorasi minimum adalah 1.158.822,74 ton dan maksimum 4.208.379,08 ton. Total estimasi potensi batu bara pada kelompok inventori tertunjuk adalah 9.296.304,45 ton. Total estimasi potensi batu bara pada kelompok inventori tereka adalah 12.916.775,7 ton Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam kegiatan eksplorasi lanjutan yang lebih detail.

Coal is one of the largest commodities used to produce electrical energy in Indonesia. Considering that coal is a non-renewable energy source, exploration is needed to find new potential sources of coal. Exploration activities are carried out in the Jangga area, Batang Hari Regency, Jambi Province. This activity is an early stage exploration activity carried out by Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi. This exploration activities consists of two activities, namely surface geological mapping activities and core drilling activities. After that, data processing is carried out to determine the 3D coal seam model and estimate the potential of coal. In the surface geological mapping activity, it was found that the geological conditions of the research area consisted of two main rock units, namely sandstone and claystone units, and several coal outcrops were found. The geomorphological condition of the research area consists of very gentle sloping lowland and rather steep inland lowland. Drilling activities are carried out at four coordinate points, namely MK-01, MK-02, MK-03, and MK-04. Coal seam modeling and potential estimation were carried out using MineScape 5.7 software. From the results of the drilling data, there are eight coal seams that can be modeled with supporting data in the form of coal outcrop data. The estimation of coal potential in this study refers to the exploration target group and the inventory group consisting of indicated inventory and inferred inventory. From the estimation results, it is known that the minimum total exploration target is 1,158,822.74 tons and the maximum is 4,208,379.08 tons. The total estimated coal potential in the indicated inventory group is 9,296,304.45 tons. The total estimated coal potential in the inferred inventory group is 12.916.775,7 tons. The results of this study are expected to be a reference material in further detailed exploration activities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dharma Wirandoko
"Skripsi ini membahas tentang Analisis penyerahan barang impor migas di dalam Daerah Pabean yang menggunakan fasilitas Masterlist. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah masih terdapat pengenaan PPN atas penyerahan barang impor migas di dalam Daerah Pabean yang menggunakan fasilitas masterlist sehingga menimbulkan kebimbangan dalam penerapan peraturan fasilitas perpajakan ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenaan PPN atas barang impor migas yang diserahkan dalam Daerah Pabean dengan fasilitas masterlist dari Kontraktor Production Sharing ini tidak tepat, karena penyerahan barang tersebut merupakan penyerahan impor dan bukan penyerahan dalam negeri yang terutang PPN. Dalam Penelitian ini Peneliti menggunakan beberapa indikator yang dapat menjelaskan bahwa penyerahan barang impor migas dengan fasilitas masterlist, PPN nya tidak dipungut.

This paper discusses the analysis of oil and gas imports the goods within the Customs Area who use the facility Masterlist. This research is descriptive qualitative research design. Issues raised in this research is there is still imposition of VAT on the transfer of oil and gas imported goods within the Customs Area masterlist that uses the facility, causing hesitation in enforcement of this tax facility.
The results showed that the imposition of VAT on goods imported oil and gas are delivered within the Customs Area with facilities masterlist of Production Sharing Contractor is not appropriate, because it is the delivery of the goods imported and not thedeliveryof domestic.In this study researchers used several indicators that can explain that the goods are delivered to the facility masterlist oil imports, VAT was not levied.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Najmiah Tullailah
"ABSTRAK
Area X, Cekungan Sumatera Utara merupakan target eksplorasi hidrokarbon dengan mengejar target lapisan dalam sebagai prospek baru. Metode seismik telah dilakukan namun hasilnya masih memiliki ambuigitas dalam menggambarkan bentuk bawah permukaan khususnya lapisan dalam di antaranya keberadaan basement sebagai dasar dari lapisan sedimen di atasnya yang menjadi target eksplorasi. Metode Gaya Berat dan Magnetotellurik dilakukan untuk mengkonfirmasi keberadaan basement yang menjadi dasar intrepretasi pada seismic. Metode Magnetotellurik dilakukan untuk menunjukkan distribusi nilai resistivitas litologi di bawah permukaan, dalam hal ini nilai resistivitas antara basement dan formasi lain di sekitarnya. Berdasarkan hasil inversi 2D dan 3D MT pada lintasan 4 dan 6 menunjukkan adanya kontras resistivitas yaitu zona resistivitas tinggi (Rho=102 - 103 ohm.m) pada bagian SW dari lintasan dan pada kedalaman 6000 meter kebawah yang mengindikasikan lapisan formasi yang lebih tua dan dalam hal ini juga diindikasikan sebagai basement , sedangkan di sebelah NE dari lintasan tersebut tampak litologi yang lebih konduktif (Rho= 1-101 ohm.m) dan berada
bagian atas dari lintasan yang menunjukkan lapisan formasi yang lebih mudah
diindikasikan sebagai lapisan sedimen. Metode Gaya Berat akan menunjukkan distribusi nilai densitas yang diperoleh dari hasil gravity forward modelling. Hasil dari metode gaya berat menunjukkan adanya kontras densitas di bagian sisi kiri dan kanan dari lapangan, dimana berdasarkan peta regional terdapat anomali nilai rendah berkisar 26-42 mGal dan anomaly tinggi berkisar 48-66 mGal. Hasil pemodelan gravity 2D pada lintasan 4 dan 6 menunjukkan keberadaan basement pra-tersier berada pada kedalaman 6000 m kebawah dengan beberapa formasi diatasnya yang terdiri dari formasi pratersier dan formasi yang terbentuk pada tersier. Formasi pada lapisan dalam yang
berpotensi sebagai reservoar yang baik adalah Formasi Tampur yang merupakan batu gamping serta Formasi Parapat yang merupakan batu pasir.

ABSTRACT
Area X, North Sumatra Basin is a target for hydrocarbon exploration by pursuing the inner layer target as a new prospect. Seismic methods have been carried out but the results still have ambiguity in describing subsurface forms, especially the inner layers, including the presence of basements as the base of the sediment layer above which is the target of exploration. The Gravity and Magnetotelluric methods are carried out to confirm the existence of the basement which is the basis of the interpretation of seismic. The Magnetotelluric method is performed to show the distribution of lithological
resistivity values below the surface, in this case the resistivity value between the basement and other formations around it. Based on the results of 2 D and 3D MT inversion on tracks 4 and 6, the contrast resistivity is high resistivity zone (Rho =Rho=102 - 103 ohm.m) on the SW portion of the track and at a depth of 6000 meters down which indicates the older formation layer and in this case also it is indicated as a basement, while in the NE from the track it appears more conductive lithology (Rho= 1-101 ohm.m) and is located at the top of the track which shows the formation layer which is more easily indicated as a sediment layer. The gravity method will show the distribution of density values obtained from the gravity forward modeling. The results of the gravity method show that there is contrast density on the left and right sides of the
field, where based on regional maps there are low value anomalies ranging from 26-42 mGal and high anomalies ranging from 48-66 mGal. The gravity 2D modeling results on tracks 4 and 6 show the existence of a pre-tertiary basement at a depth of 6000 m below with some formations above which consists of pre-tertiary formations and tertiary formation. Formations in the inner layer which have the potential as a good reservoir are the Tampur Formation which are limestone and Parapat Formation."
2019
T51936
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Isjmiradi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T39963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>