Ditemukan 41513 dokumen yang sesuai dengan query
Tiara Darmashanti
"Pariwisata merupakan kebutuhan hidup manusia dimana manusia perlu berpergian keluar dari tempat tinggalnya. Hadirnya media sosial dan social media influencer orang yang berpengaruh di media sosial pada era digital ini telah mengubah metode pemasaran pariwisata menjadi lebih masif dan efektif. Penelitian ini membahas tentang unggahan Dorippu di media sosial yang bertema perjalanan wisata serta pengaruhnya terhadap minat pengikut Dorippu di media sosial untuk berwisata ke Jepang. Hal tersebut secara langsung menjadikan Dorippu sebagai agen promosi pariwisata Jepang melalui media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah uji sampel melalui survei dengan tujuan untuk mengetahui respons pengikut terhadap unggahan Dorippu. Kunci keberhasilan promosi pariwisata Jepang terletak pada kekuatan personal brand Dorippu sehinga mampu mempengaruhi pengikutnya. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh pihak pemasar pariwisata Jepang untuk menerapkan metode pemasaran melalui media sosial dengan cara menjadikan Dorippu sebagai endorser. Penelitian ini menemukan bahwa kuatnya personal brand Dorippu berhasil memunculkan keinginan pengikutnya di media sosial untuk berwisata ke Jepang serta informasi yang disampaikan melalui unggahannya menjadi sumber informasi wisata Jepang yang dapat diandalkan oleh calon wisatawan yang ingin berkunjung ke Jepang.
Tourism is a necessity of human life that humans need to travel out of their homes. The presence of social media and social media influencers digital influential people in this digital era has changed the method of tourism marketing to become more massive and effective. This study discusses about Dorippu rsquo s post on social media that influence her followers to travel to Japan. It directly makes Dorippu a promotional agent of Japan tourism through social media. The research method is using sample test through survey with the aim to know the Dorippus followers response to Dorippus post. The success key of Japan tourism promotion lies in the strength of the Dorippus personal brand that has power to influence her followers. This opportunity is utilized by the Japan tourism marketers to apply marketing methods through social media by making Dorippu as an endorser. The research finds that Dorippus personal brand power has succeeded in raising the desire of her followers in social media to travel to Japan as well as the information conveyed through her post into a reliable source of Japanese tourist information by would be tourists who want to visit Japan. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dinda Rahma Dewanti
"Dalam menghadapi Tokyo 2020, Jepang menargetkan jumlah kunjungan wisatawan internasional mencapai 20 juta wisatawan. Dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan internasional, Jepang melihat pasar wisatawan ASEAN dan menargetkan wisatawan muslim sebagai pasar yang berpontensi. Jepang merekonstruksi pariwisatanya menjadi ramah muslim, salah satunya adalah makanan halal. Untuk memproduksi makanan halal, Jepang bekerja sama dengan Malaysia dalam membentuk lembaga sertifikasi halal. Dalam memberikan informasi dan mempromosikan makanan halal, Jepang menggunakan media promosi online yaitu media sosial. Upaya tersebut mendapat respon yang positif serta meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan muslim ASEAN.
In facing the Tokyo 2020, Japan is targeting the number of international tourist arrivals up to 20 million tourists. As an effort to increase the number of international visitors, Japan sees ASEAN tourist market and Moslem tourist destination as potential markets. Japan is currently reconstructing their tourism to be a Muslim friendly tourism by providing halal food. They coorperate with Malaysia in establishing halal certification institute to produce it. To give more information and promotion about halal food, Japan uses online promotion such as social media. Those efforts have been responded well and made the number of ASEAN Moslem visitors increased."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69933
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Safitri Nandya Pratami
"Budaya populer yang merupakan salah satu bentuk soft power di Jepang yang penyebarannya sangatlah cepat di lapisan masyarakat. Budaya populer ini bentuknya bermacam-macam, yaitu ada anime, manga, video game, drama, film, dan bentuk dari media kreatif lainnya. Pemerintah Jepang khususnya dalam bidang pariwisata memanfaatkan budaya populer dengan usaha untuk mempromosikan lebih dari situs-situs pariwisata yang ada di Jepang. Salah satunya melalui video game Touken Ranbu. Touken Ranbu merupakan salah satu bentuk video game yang kemudian diadaptasi menjadi anime dan seri panggung teater musikal yang bercerita tentang senjata tradisional Jepang. Tugas akhir ini akan membahas tentang bagiamana bentuk dari media promosi tempat pariwisata di Jepang terutama Kyoto dan Tokyo serta akan membahas dampak dari kolaborasi di bidang promosi pariwisata yang dilakukan ini. Tugas akhir ini akan dianalisis dengan teori dari Pariwisata dan Contents Tourism dari Horiuchi Junichi. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan studi kepustakaan dan data-data dari internet dengan menampilkan data dari media sosial seperti twitter dan website resmi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pemerintah Jepang dalam penyebaran situs pariwisatanya memasukkan salah satu unsur budaya populer agar penyebarannya lebih efektif dan mampu meraih pasar lebih luas dalam meningkatkan pengunjung ke Jepang.
Popular culture which is one form of soft power in Japan that spreads very quickly in the society. Popular culture has various forms such as anime, manga, video games, drama, films, and other forms of creative media. The Japanese government, especially in the field of tourism, utilizes popular culture with efforts to promote more than tourism sites in Japan. One of them is through the video game called Touken Ranbu. Touken Ranbu is a video game that was later adapted into an anime and musical theater stage series that tell us about traditional Japanese weapons such as swords, knife, spears and many more. In this final project, will explain the forms of promotion media for tourism places in Japan through Touken Ranbu especially Kyoto and Tokyo and also the impact of this collaboration. This final project will be analyzed with the theory of Tourism and Tourism Contents from Horiuchi Junichi. The method used in this study is qualitative methods and literature studies also data from the internet by displaying data from social media such as twitter and official websites. The results of this research found that the Japanese government in distributing its tourism sites included one element of popular culture so that its spread was more effective and was able to reach a wider market in increasing visitors to Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Dona Meriana
"Skripsi ini membahas pemanfaatan yuru-kyara Hikonyan sebagai media promosi wisata kota Hikone, Jepang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan yuru-kyara Hikonyan dalam memajukan pariwisata kota Hikone dan peningkatan pada sektor ekonomi kota Hikone. Makna semiotik yang dikandung oleh yuru-kyara Hikonyan juga akan di analisis. Hasil penelitian mengungkapkan pemanfaatan yuru-kyara Hikonyan berdampak positif kepada kemajuan pariwisata dan ekonomi kota Hikone. Hal ini karena makna semiotik yang dikandung yuru-kyara Hikonyan menyampaikan informasi mengenai kota Hikone kepada masyarakat Jepang.
The focus of this study is the utilization of yuru-kyara Hikonyan as Media Promotion of Hikone City’s Tourism, Japan. The purpose of this study is to understand the utization of yuru-kyara Hikonyan for media tourism campaign in increasing the tourism and economy of Hikone city, also to understand the semiotic meaning in Yuru-kyara Hikonyan design that informed the tourist about information of Hikone city. This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by means of deep researcher interpretation. The result of this study show that the utilization of yuru-kyara Hikonyan help the progress to increasing the tourism in Hikone city."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44017
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Venni Astria
"Pariwisata merupakan industri yang sarat akan informasi. Media sosial sering menjadi sumber dari informasi. Media sosial tidak hanya menyajikan informasi akan destinasi wisata Jepang, namun juga pengalaman maupun kesan wisatawan tersebut sebagai acuan dalam menentukan keputusan, keyakinan, dan meningkatkan kualitas perjalanan. Selain itu, bagi pihak penyedia produk atau jasa dalam pariwisata, media sosial juga menjadi sarana promosi yang baru. Dalam skripsi ini diangkat juga demografi pariwisata Jepang sebagai dampak media sosial. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan dengan metode deskriptif analisis.
Tourism is an industry which packed with information. One of the information source is social media. Social media give, not only the information about Japan tourist destination, but also the experiences and review from other tourist, as a reference in taking decision, to make sure, and to rise the quality of the trip. In addition, social media also become a new promotion place for the product and service provider in tourism. In this paper is also discuss the Japanese tourism demography as an impact of social media. This study is a review of literature with descriptive-analysis methods."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58054
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alfarida Herlina
"Dampak pandemi COVID-19 pada sektor pariwisata membuat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/ Baparekraf) merancang strategi pemasaran sosial kampanye program #InDOnesiaCARE. Kampanye program #InDOnesiaCARE bertujuan untuk membangun keyakinan (building confidence) pelaku usaha pariwisata dan meraih kepercayaan (gaining trust) calon wisatawan melalui protokol pariwisata CHSE (cleanliness, health, safety, dan environment sustainability). Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis strategi komunikasi pemasaran sosial program #InDOnesiaCARE melalui media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dan TikTok) milik Kemenparekraf/ Baparekraf. Analisis penelitian berawal dari ketepatan penggunaan elemen pemasaran sosial: Cause, Change Agent, Target Adopters, Channels, Change Strategy dan elemen pemasaran media sosial: Content, Context, Connectivity, Conversation. Kemudian dilakukan analisis pada konten media sosial. Peneliti menemukan bahwa Kemenparekraf/ Baparekraf telah mengerti elemen penting dari pemasaran sosial sehingga mempengaruhi ketepatan pembentukan konten program #InDOnesiaCARE. Setiap platform media sosial dikelola dengan baik, namun ditemukan bahwa akun Pesona Indonesia lebih massif daripada akun Wonderful Indonesia. Komunikasi terjalin dua arah karena setiap konten yang diunggah mendapatkan respon positif dengan menggunakan fitur masing-masing platform, begitu juga dengan komentar atau pertanyaan mendapatkan tanggapan. Kemenparekraf/ Baparekraf juga melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan alat analisis digital. Kampanye program #InDOnesiaCARE berhasil dilakukan selama kondisi high crisis pandemi.
The impact of the COVID-19 pandemic on the tourism sector prompted the Ministry of Tourism and Creative Economy/ Tourism and Creative Economy Agency (Kemenparekraf/ Baparekraf) to design a social marketing strategy for the #InDOnesiaCARE program campaign. The #InDOnesiaCARE program campaign aims to build confidence in tourism businesses and gain the trust of potential tourists through the CHSE tourism protocol (cleanliness, health, safety, and environment sustainability). This study aims to analyze the social marketing communication strategy of the #InDOnesiaCARE program through social media (Facebook, Twitter, Instagram, YouTube and TikTok) owned by the Ministry of Tourism and Creative Economy. The research analysis begins with the appropriate use of social marketing elements: Cause, Change Agent, Target Adopters, Channels, Change Strategy, and social media marketing elements: Content, Context, Connectivity, Conversation. Then an analysis of social media content is carried out. The researcher found that Kemenparekraf/ Baparekraf had understood the important elements of social marketing so that it influenced the accuracy of creating the #InDOnesiaCARE program content. Each social media platform is well managed, but it was found that the Pesona Indonesia account is more massive than the Wonderful Indonesia account. Communication is two-way because every uploaded content gets a positive response by using the features of each platform, as well as comments or questions that get responses. Kemenparekraf/ Baparekraf also conducts monitoring and evaluation activities using digital analysis tools. The #InDOnesiaCARE program campaign was successfully carried out during the high crisis conditions of the pandemic."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fathia Rahmiziri
"Korea selatan merupakan negara yang perekonomiannya bergantung di sektor pariwisata. Namun, pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020 yang melanda dunia menyebabkan sektor pariwisata Korea mengalami penurunan yang signifikan. Oleh karena itu, Korea Tourism Organization (KTO) Indonesia akhirnya melakukan promosi Wellness Tourism sebagai strategi untuk mengajak wisatawan Indonesia untuk melakukan wisata Wellness ke Korea saat pandemi Covid-19 berakhir dengan memanfaatkan media sosial Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimana posisi Wellness Tourism dalam upaya pemerintah mengembangkan pariwisata Korea di masa pandemi dengan melakukan analisis pada caption konten promosi KTO Indonesia selama tahun 2020 di Instagram @ktoid. Penelitian ini menerapkan metode analisis wacana Van Dijk yang melihat teks bahasa pada konten promosi Wellness Tourism tersebut untuk mengidentifikasi makna sebenarnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa KTO menonjolkan dua hal dalam mempromosikan Wellness Tourism di Indonesia, yaitu: (1) Menjadikan perpaduan aspek modern dan tradisional sebagai keunikan jenis Wellness Tourism di Korea, dan (2) Menjadikan aktor dan drama Korea populersebagai nilai jual untuk memikat wisatawan Indonesia agar mengunjungi wisata Wellness di Korea.
South Korea is a country whose economy depends on the tourism sector. However, the Covid-19 pandemic that hit the world throughout 2020 caused the Korean tourism sector to experience a significant degression. Because of that, the Korea Tourism Organization (KTO) Indonesia promoted Wellness Tourism as a strategy to invite Indonesian tourists to go to Korea after the Covid-19 pandemic ended, by utilizing Instagram. The purpose of this research is to find out aspects highlighted by Korea Tourism Organization in the Wellness Tourism promotional content's caption on their official Instagram @ktoid. This research is a literature study by applying the method of qualitative descriptive analysis using Van Dijk's theory of discourse analysis to analized the language text in the Wellness Tourism promotional content to identify itstrue meaning. The results of this study indicate that KTO highlights two things in promoting Wellness Tourism in Indonesia, namely: (1) Making a combination of modern and traditional aspects as uniqueness of Wellness Tourism in Korea, and (2) Making popular Korean actors and dramas as selling points to attract Indonesian tourists to visit Wellness tours in Korea."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Yovita Octafitria
" Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran media sosial sebagai agen sosialisasi politik baru pada kaum muda Penelitian sebelumnya menyebutkan agen sosialisasi politik seperti keluarga institusi pendidikan media massa dan lembaga pemerintah sudah tidak diminati oleh kaum muda Konten dan cara penyampaian dari agen sosialisasi tersebut tidak mampu membuat kaum muda menaruh perhatian pada apa yang disampaikan Tulisan ini menjelaskan bagaimana media sosial mampu menjadi agen sosialisasi politik yang baru bagi kaum muda Konten dan pendekatan yang dilakukan melalui media sosial dirasa lebih sesuai dengan kondisi kaum muda saat ini sehingga mereka menggunakan media sosial sebagai sumber informasi yang berkaitan dengan politik Salah satunya ketika pemilu pemilihan umum 2014 berlangsung kaum muda yang menjadi pemilih pemula tersebut menjadikan media sosial sebagai referensi utama atau agen sosialisai politik Selain itu kaum muda juga lebih aktif dalam berpartisipasi politik melalui media sosial Dengan menggunakan pendekatan kualitatif penelitian ini mewawancarai enam orang kaum muda.
This research aims to explain the role of social media as a new agent of political socialization for the young people or youth Previous researches mentioned other agents of political socialization such as family academic institution mass media and governmental institution all of which no longer caught the interest of the young people The content and way of delivery from those agents were unable to raise attention from the young into what s being expressed This paper explains how social media can become a new agent of political socialization for young people The contents and approaches of the social media are deemed more suitable to the condition of the young people at the current moment therefore making them use those social medias as a source of information related to politics For one at the 2014 election young people who were a first time voter back then used social media as a main reference or an agent of political socialization Furthermore young people are also more active in political participation through social media With the use of qualitative approach this research collected interviews from six young people"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ardiyanto Budi Santoso
"Ramcha merupakan sebuah UMKM yang memproduksi dan menjual produk sprei dan bed cover. Strategi bisnis yang dilakukan oleh Ramcha adalah diferensiasi dengan menghasilkan produk yang berkualitas bagus. Namun, meskipun telah berlangsung sejak 2012, perkembangan bisnis Ramcha belum maksimal. Setelah dilakukan pemetaan kondisi bisnis, hasil analisis menunjukkan terjadi permasalahan di saluran distribusi dan promosi. Tujuan dari penelitian ini akan membantu Ramcha dalam mengembangkan saluran distribusi melalui website dan media sosial, serta melakukan promosi menggunakan iklan media sosial.
Ramcha is a SME that produces and sells sprei and bed cover. Business strategy undertaken by Ramcha is differentiation with produces high quality products. Although it has been going on since 2012, the business development is not maximized. After mapping of business conditions, the result shows there are problems in distribution channels and promotion. The purpose of this thesis is to help Ramcha develop distribution channels through website and social media, and promotion uses social media ads."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46044
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Meiftia Eka Puspasari
"Organisasi kepemudaan Indonesia Future Leader (IFL) memanfaatkan media sosial yaitu Twitter sebagai instrumen organisasi dan melalui tweet dari akun @ifutureleaders, IFL mengkonstruksikan pemuda sebagai agen perubahan. Dengan menggunakan teori wacana Foucault serta konsep imagined community, peneliti menganalisis tweet dari akun tersebut selama bulan April-Mei 2013. Proses analisis terbagi menjadi 3 level yaitu: profil IFL, pemanfaatan Twitter untuk pengembangan kepemudaan, dan analisis wacana kritis terhadap tweet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa IFL memanfaatkan media sosial untuk promosi dan membangun jaringan berbentuk imagined community. Sedangkan dalam pengembangan kepemudaan, akun @ifutureleaders cenderung fokus pada pengembangan kepemudaan yang bersifat individualistik dan berorientasi global. Hasil analisis wacana kritis model Sara Mills menunjukkan bahwa IFL dalam tweet mereka memposisikan pemuda Indonesia secara general yaitu menjadi objek dalam citra negatif.
Indonesian Future Leader (IFL), an Indonesian youth organization, utilizes social media, Twitter, as their organization instrument. Through tweets from account @ifutureleaders, IFL constructed youth as agent of changes. By using Foucault discourse theory and imagined community concept, reseacher analyzed tweets from that account within April – May 2013. The analysis process was divided into 3 level : IFL profile, Twitter utilization for youth development and critical discourse for tweet analysis. The result showed that IFL utilized social media for promoting and developing imagined community network. On the other hand, for youth development, account @ifutureleaders tended to focus on individualistically and globally oriented youth development. The result of Sara Mills critical discourse analysis showed that IFL, in their tweets, placed Indonesia Youth generally as object in negative imaged."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library