Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187597 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naufal Rakhaviansyah
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan motif dalam berkorban dan dark triad personality dengan komitmen sebagai mediator pada 352 individu dewasa muda yang berpacaran. Pengukuran penelitian ini dilakukan dengan mengambil data kuesioner daring yang berisi alat ukur dark triad personality, motif dalam berkorban, dan komitmen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen memediatori hubungan antara motif dalam berkorban dan dark triad personality pada sebagian besar model. Limitasi penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya dibahas dalam diskusi.

The aim of this research is to find the relationship between motives of sacrifice and dark triad personality with commitment as the mediator among 352 dating young adults. Participants completes online questionnaire consist of motives of sacrifice scale, dark triad personality scale, and commitment level scale. Main finding of this research is commitment significantly mediates the motives of sacrifice and dark triad personality in the most of the models. Limitations and suggestions for future research are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadiya Dina Hanifa
"Merupakan tugas perkembangan dewasa muda untuk menjalin hubungan romantis sesuai dengan teori dari Erikson. Dalam menjaga hubungan romantis, terdapat beberapa cara, salah satunya dengan berkorban. Dalam melakukan pengorbanan, individu dapat berkorban dilandasi dengan motif approach dan motif avoidance. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara motif berkorban dengan komitmen dan agreeableness sebagai moderator pada dewasa muda berusia 20-39 tahun yang menjalani hubungan berpacaran. Sebanyak 1044 responden yang mengisi kuesioner alat ukur komitmen, motif berkorban, dan agreeableness. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat hubungan antara komitmen dan motif approach.

It is the task of human development for young adult to establish a romantic relationship in accordance with Erikson 39 s theory. In keeping romantic relationship, there are several ways, one of them is sacrifice. In making sacrifices, individuals can make sacrifices based on the approach motive and avoidance motive. This study aims to examine the relationship between motives of sacrifice with commitment and agreeableness as moderators in young adults aged 20 39 years who undergo dating relationships. A total of 1044 respondents who fill the questionnaire measuring tools of commitment, sacrificial motives, and agreeableness. The result of analysis shows that there is a relationship between commitment and motive approach.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sere Eunice Kantate
"Salah satu cara untuk mencapai intimacy dalam tahap dewasa muda adalah melalui hubungan berpacaran. Akan tetapi, muncul berbagai masalah dalam berpacaran yang dapat diselesaikan dengan melakukan pengorbanan. Diketahui beberapa faktor yang berperan dalam berkorban adalah motif berkorban, komitmen, dan trait neuroticism. Penelitian korelasional ini bertujuan untuk mengetahui apakah neuroticism dapat memoderasi hubungan antara komitmen dan motif berkorban. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Motives of Sacrifice Impett, Gable, Peplau, 2005 untuk mengukur motif berkorban, The Investment Model Rusbult, Martz, Agnew, 1998 untuk mengukur komitmen, dan Big Five Inventory BFI Ramdhani, 2012 untuk mengukur neuroticism. Data yang didapat ialah 954 individu, dengan 80,9 responden perempuan, yang sedang menjalani hubungan berpacaran, ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motif berkorban baik approach motives r = 0,27, p < 0,01, two tails maupun avoidance motives r = 0,09, p < 0,01, two tails dengan komitmen. Individu yang memiliki komitmen tinggi cenderung berkorban demi pasangannya, baik dengan approach motives maupun avoidance motives. Akan tetapi, ditemukan bahwa neuroticism tidak memoderasi hubungan antara motif berkorban, baik approach motives t = 0,90, p > 0,05 maupun avoidance motives t = 0,49, p > 0,05 dengan komitmen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ketika individu memiliki komitmen yang tinggi, ia akan berkorban menggunakan approach motives maupun avoidance motives, terlepas dari tingkat neuroticism yang dimilikinya.

One way to achieve intimacy during the young adult developmental stage is through relationships. Nevertheless, problems will arise in dating relationships problems which can be solved through making sacrifices. A few factors play a role in affecting individuals 39 sacrificing behavior, among which are motives of sacrifice, commitment, and trait neuroticism. This correlational study aims to find out whether neuroticism moderates the relationship between motives of sacrifice and commitment. Instruments used in this study are Motives of Sacrifice Impett, Gable, Peplau, 2005 to measure motives of sacrifice, The Investment Model Rusbult, Martz, Agnew, 1998 to measure commitment, and Big Five Inventory Ramdhani, 2012 to measure neuroticism. Data gathered from 954 young adults, 80,9 female, who are in dating relationships shows a significant relationship between motives of sacrifice, including approach motives r 0,27, p 0,01, two tails and avoidance motives r 0,09, p 0,01, two tails, and commitment. Individuals with high commitment tend to sacrifice for their partner, either with approach motives or avoidance motives. However, neuroticism is not found to moderate the relationship between motives of sacrifice, for both approach motives t 0,90, p 0,05 and avoidance motives t 0,49, p 0,05, and commitment. Therefore, it can be concluded that when individuals have high commitment, they will make sacrifices using approach or avoidance motives, regardless of their neuroticism level.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Tania Amarilis Amry
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah motif berkorban mendekat memediasi hubungan komitmen dan kepatuhan seksual pada perempuan dewasa muda yang sedang dalam hubungan romantis dengan lawan jenis. Penelitian ini menggunakan alat ukur The Investment Model Scale untuk mengukur tingkat komitmen yang dikembangkan oleh Rusbult, Martz, dan Agnew, 1998. Motives of Sacrifice oleh Impett, Gable, dan Peplau 2005 digunakan untuk mengukur motif berkorban mendekat. Pengukuran kepatuhan seksual diukur menggunakan alat ukur Sexual Compliance Scale yang dikembangkan oleh Impett dan Peplau 2002.
Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 235 perempuan berusia 20-40 tahun M= 22,22; SD= 2,434 yang sedang berada dalam hubungan romantis heteroseksual. Hasil analisis mediasi yang dilakukan menggunakan PROCESS HAYES versi 21 menunjukkan bahwa motif berkorban mendekat memediasi hubungan antara komitmen dan kepatuhan seksual, di mana komitmen memengaruhi seseorang untuk berkorban dengan motif menjauh, dan motif mendekat membuat individu melakukan kepatuhan seksual.

The purpose of this study is to examine the role of approach motives of sacrifice as mediator in the relationship between commitment and sexual compliance on young adult women in a heterosexual relationship. The Investment Model Scale is used to measure the level of commitment Rusbult, Martz, Agnew, 1998. Approach motives of sacrifice was measured by Motives of Sacrifice Impett, Gable, Peplau, 2005 and for sexual compliance were measured using Sexual Compliance Scale developed by Impett and Peplau 2002.
The partisipant of this study were 235 women in a romantic relationship heterosexual , with a mean age M 22,22 SD 2,434. Analysis mediation conducted using PROCESS HAYES version 21 revealed that approach motive of sacrifice mediated the relationship between commitment and sexual compliance, in which commitment increases the tendency of using approach motive of sacrifice, which in turn increases sexual compliance.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Rizkiyatsa
"Isu sosial seperti ekstrimisme, radikalisme, atau terorisme menjadi isu yang cukup besar di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Namun penelitian terkait isu ini masih terbilang jarang dilakukan, terkhusus di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih jauh hubungan antara kepribadian (DT), motif, dan pola pikir ekstrimis militan (MEM), serta peranan motif sebagai mediator antara hubungan kepribadian gelap (DT) dengan pola pikir ekstrimis militan (MEM). Partisipan penelitian berjumlah 304 orang, terdiri dari 121 laki-laki (39.8%) dan 183 perempuan (60.2%) dengan rentang umur berkisar dari (18-40 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian gelap berkorelasi positif dengan pola pikir ekstrimis militan (r = .230, p < .01). Lebih lanjut, ditemukan motif thrill (β = .063, SE = .028, CL[.014, .124]) dan revenge (β = .088, SE = .030, CL[.034, .152]) memiliki efek mediasi (secara penuh) yang signifikan. Dapat dikatakan, penelitian ini mengindikasikan bahwa ciri kepribadian gelap dapat memprediksi kerentanan individu untuk mengadopsi pola pikir ekstrimis. Kemudian, hubungan tersebut juga dimediasi oleh motif seseorang untuk balas dendam dan mencari excitement. Penelitian ini melengkapi hasil penelitian terkait hubungan antara kepribadian gelap terhadap pola pikir ekstrimis militan dengan motif sebagai mediator. Temuan ini memberikan implikasi berupa petunjuk lebih lanjut mengenai bagaimana seseorang dapat/rentan mengadopsi pola pikir ekstrimis dari lajur kepribadian.

Social issues such as extremism, radicalism or terrorism are quite big issues in various countries, including Indonesia. However, research related to this issue is still relatively rare, especially in Indonesia. This research aims to look further at the relationship between dark personality (DT), motives, and militant extremist mindset (MEM), as well as the role of motives as a mediator between the relationship between dark personality (DT) and militant extremist mindset (MEM). There were 304 research participants, consisting of 121 men (39.8%) and 183 women (60.2%) with an age range of (18-40 years). The results showed that dark personality was positively correlated with militant extremist mindset (r = .230, p < .01). Furthermore, it was found that the motives of thrill (β = .063, SE = .028, CL[.014, .124]) and revenge (β = .088, SE = .030, CL[.034, .152]) have a significant mediating effect on the relationship between DT and MEM. That said, this research indicates that dark personality traits can predict an individual's susceptibility to adopting extremist mindset. Furthermore, this relationship is also mediated by a person's motive for revenge and seeking excitement. This research complements research results regarding the relationship between dark personality and militant extremist mindset with motives as mediators. These findings provide implications in the form of further clues regarding how someone can/is susceptible to adopting extremist mindset from the personality path."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alyaa Nabiilah Zuhroh
"Perempuan dalam hubungan heteroseksual lebih sering menjadi pihak yang melakukan aktivitas seksual yang tidak diinginkan secara sukarela atau kepatuhan seksual sebagai upaya untuk mempertahankan hubungannya. Mereka yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap hubungannya memiliki keinginan untuk berkorban dengan tujuan ingin menghindari hal negatif terjadi pada hubungan atau dengan motif berkorban menjauh sehingga dapat mempertahankan hubungan mereka. Mengetahui bahwa banyaknya perilaku seks pra nikah dan kehamilan di luar nikah yang terjadi di Indonesia serta dampak yang dimunculkan oleh perilaku kepatuhan seksual dan motif berkorban menjauh terhadap individu, pasangan, dan hubungan, pada penelitian ini dilihat apakah motif berkorban menjauh memediasi hubungan antara komitmen dan perilaku kepatuhan seksual pada perempuan dewasa muda yang sedang dalam hubungan pacaran.
Dalam proses mendapatkan data peneliti menggunakan alat ukur The Investment Model Scale untuk mengukur tingkat komitmen Rusbult dkk., 1998 , Motive for Sacrifice Scale untuk mengetahui motivasi perilaku berkorban Impett dkk., 2005 , dan Sexual Compliance Scale untuk mengukur kepatuhan seksual individu Impett Peplau, 2002 . Penelitian ini terdiri dari 235 partisipan perempuan berusia dewasa muda dengan rentang usia 20-38 tahun M = 22.22 ; SD = 2.434 yang sedang berada dalam hubungan romantis pacaran selama 1 hingga 104 bulan M = 23.13, SD = 20.53.
Hasil analisis mediasi yang dilakukan oleh peneliti menggunakan PROCESS SPSS versi 3.0 karya Hayes 2013 menunjukkan bahwa motif berkorban menjauh memediasi hubungan antara komitmen dan kepatuhan seksual, di mana komitmen memengaruhi seseorang untuk berkorban dengan motif menjauh, dan motif menjauh membuat individu melakukan kepatuhan seksual.

Women in heterosexual relationships are more often the ones who engage in an unwanted sexual activities or known as sexual compliance as an attempt to maintain their relationship. Those with high commitment with their relationship willing to sacrifice in order to avoid conflict maintain their relationship. Knowing that pre marital sex in Indonesia is getting more common as well as the negative impact of sexual compliance and avoidance motives of sacrifice on not only the ones who did it but also their partners and relationships, this study aim to see the role of avoidance motives of sacrifice as mediator in the relationship between commitment and sexual compliance of young adult women.
In the process of obtaining the data researcher using The Investment Model Scale to measure level of commitment Rusbult et al., 1998, Motive of Sacrifice Scale to measure avoidance motives for sacrifice Impett et al., 2005, and Sexual Compliance Scale to measure sexual compliance behavior Impett Peplau, 2002. Participants in this study included 235 young adult women in romantic relationship, age range of 20 40 years old M 22.22 SD 2.434. The avarage length of their relationship was 23.13 months SD 20.53.
Analysis mediation conducted by researcher using PROCESS SPSS by Hayes version 3.0 revealed that avoidance motive of sacrifice mediated the relationship between commitment and sexual compliance, in which commitment increases the tendency of using avoidance motive of sacrifice, which in turn increases individu perform sexual compliance.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Camelia
"ABSTRAK
Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara komitmen dan motif berkorban pada individu yang mengalami kekerasan dalam berpacaran. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental yang dilakukan dengan pengisian self-report dari alat ukur The Investment Model Scale dan The Motivation of Caregiving Scale oleh 113 partisipan yang mengalami kekerasan dalam berpacaran. Adapun usia partisipan yaitu berkisar antara 18-29 tahun atau sedang berada pada tahap perkembangan emerging adulthood. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara komitmen dan motif berkorban approach pada individu yang mengalami kekerasan dalam berpacaran. Namun, tidak terdapat hubungan antara komitmen dan motif berkorban avoidance pada individu yang mengalami kekerasan dalam berpacaran.

ABSTRACT
Purpose of this quantitative study is to determine the relationship between commitment and motives of sacrifice in person who are experiencing in dating violence. This research is a non experimental research conducted by self report with The Investment Model Scale and The motivation of Caregiving Scale of 113 participants who are experiencing in dating violence. The age of participant is ranged between 19 29 years old or in the stage of development emerging adulthood. The result of this study indicate there is a relationship between commitment and approach motives of sacrifice in person who are experiencing in dating violence. But, there is no relationship between commitment with avoidance motives of sacrifice in person who are experiencing in dating violence. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthianissa Amanda
"Pembentukan hubungan romantis pada usia dewasa muda sangat penting karena pada usia ini individu cenderung mencari pasangan untuk seumur hidup. Keberfungsian keluarga asal individu merupakan salah satu faktor penting dalam mempengaruhi kepuasan hubungan berpacaran dengan melalui faktor individual, seperti tipe attachment yang dimiliki individu dengan pasangannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran tipe attachment dalam memediasi hubungan antara keberfungsian keluarga dan kepuasan hubungan pada dewasa muda yang berpacaran. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Data diperoleh dari kuesioner yang disebarkan secara daring. Pengukuran variabel pada penelitian ini menggunakan alat ukur Family Assessment Device (FAD) untuk mengukur keberfungsian keluarga, Relationship Assessment Scale (RAS) untuk mengukur kepuasan hubungan dan Experiences in Close Relationships Scale-Revised (ECR-R) untuk mengukur attachment. Responden pada penelitian ini berjumlah 824 responden berusia 18-36 tahun dan sedang berpacaran minimal selama 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberfungsian keluarga dapat memprediksi kepuasan hubungan pada dewasa muda yang berpacaran. Selain itu, tipe attachment, baik anxious attachment maupun avoidant attachment dapat memediasi hubungan antara keberfungsian keluarga dan kepuasan hubungan pada dewasa muda yang berpacaran.

The formation of romantic relationships in young adulthood is very important because they tend to find a partner to live with. The functioning of the individual's family of origin is an important factor in influencing the relationship satisfaction, which through individual factors, such as the attachment that individual has with their partner. This study aims to look at the role of attachment in mediating the relationship between family functioning and relationship satisfaction in young adults. This study is a correlational study. Data were obtained from online questionnaires. This study used three measurement tools, Family Assessment Device (FAD) to measure family functioning, Relationship Assessment Scale (RAS) to measure relationship satisfaction and Experiences in Close Relationships Scale-Revised (ECR-R) to measure attachment. There were 824 respondents aged 18-36 years and have been in a romantic relationship for at least 6 months. The results showed that family functioning can predict relationship satisfaction in young adults. Moreover, attachment types, both anxious attachment and avoidant attachment, can mediate the relationship between family functioning and relationship satisfaction in young adults."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Suryani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berdoa terhadap motif berkorban dengan moderator authenticity pada dewasa muda yang sedang berpacaran. Mengingat pentingnya kepuasan dan kestabilan hubungan dalam berpacaran, penelitian mengenai motif berkorban, berdoa, dan authenticity dinyatakan mempengaruhi kedua hal tersebut secara independen. Penelitian eksperimental ini kemudian diteliti untuk melihat arah hubungan dari ketiga variabel tersebut. 71 partisipan berusia 20-39 tahun menjalani penelitian selama sembilan hari dengan dua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen berdoa untuk pasangan dan kelompok kontrol berpikir positif untuk pasangan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah alat ukur berdoa, motives of sacrifice dan authenticity. Analisis data penelitian menggunakan analisis regresi PROCESS dengan hasil penelitian sebagai berikut: 1 Terdapat pengaruh berdoa terhadap motif berkorban pada individu dewasa muda yang berpacaran b=-2,42.

The purpose of this research is to examine the effect of prayer on motives of sacrifice moderated by authenticity among dating young adults. Given the importance of satisfaction and relationship stability in dating, research on the motives of sacrifice, prayer, and authenticity is affected independently of both satisfaction and relationship stability. This experimental research is then examined to see the direction of three variables. 71 participants aged 20 39 years joined a nine day study with two study groups experimental group prayer for partner and control group positive thoughts for partner. Instruments used in this study are prayer, motives of sacrifice and authenticity scale. Analysis of research using PROCESS regression analysis with the result as follows 1 There was significant effects of prayer on motives of sacrifice among dating young adults b 2,42.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larissa Amira Giyani
"Menjalin hubungan romantis adalah salah satu tugas perkembangan yang khas dari
dewasa muda. Hubungan romantis yang memuaskan, berkaitan dengan berbagai dampak
positif dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya pola attachment. Berbagai
penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menjelaskan mekanisme yang mendasari
hubungan yang kuat antara pola attachment dan kepuasan hubungan. Selain dipengaruhi
oleh attachment, kepuasan hubungan juga dipengaruhi oleh self-compassion yang dapat
memfasilitasi individu untuk bersikap positif di dalam hubungan romantisnya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah self-compassion memediasi hubungan
antara pola attachment (avoidant dan anxious attachment) dengan kepuasan hubungan
romantis pada dewasa muda yang berpacaran. Penelitian kuantitatif ini memiliki sampel
partisipan sebanyak 441 dewasa muda (18-30 tahun). Pola attachment diukur
menggunakan Experiences in Close Relationships-Revised; self-compassion dengan Self-
Compassion Scale; dan kepuasan hubungan dengan Relationship Assessment Scale. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa self-compassion berperan sebagai mediator bagi
hubungan antara avoidant attachment dan kepuasan hubungan, namun bukan sebagai
mediator antara anxious attachment dan kepuasan hubungan. Implikasi penelitian ini
adalah pola insecure attachment memiliki dampak yang kuat pada rendahnya kepuasan
hubungan romantis.

Having a romantic relationship is one of the developmental task characteristics of young
adults. Forming a satisfying romantic relationship is related to numerous positive effects
and influence by several factors, one of them is attachment style. Previous studies have
investigated the underlying mechanism between the strong association of attachment and
relationship satisfaction. Apart from being influenced by attachment, relationship
satisfaction is also influenced by self-compassion, which facilitates individuals to act
positively in their romantic relationships. The purpose of this study is to investigate
whether self-compassion mediates the association between attachment style (avoidant
and anxious attachment) and romantic relationship satisfaction among dating young
adults. This quantitative research has 441 sample of young adults age 18-30. Attachment
style is measured with Experiences in Close Relationships-Revised; self-compassion with
Self-Compassion Scale; and relationship satisfaction with Relationship Assessment
Scale. The result of this study shows that self-compassion act as a mediator for the
association between avoidant attachment and relationship satisfaction, while not as a
mediator between anxious attachment and relationship satisfaction. The implication of
this study is that insecure attachment style has a strong negative effect towards
relationship satisfaction
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>