Ditemukan 102465 dokumen yang sesuai dengan query
Zico Muhammad Achlazzikry
"Dalam suatu perusahaan minyak dan gas, sistem tenaga listrik sangat berperan penting dalam proses pengolahan produksi. Oleh karena itu pada suatu sistem tenaga listrik dibutuhkan sistem proteksi yang baik. Salah satu gangguan yang sering terjadi pada suatu sistem tenaga listrik adalah gangguan beban berlebih. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai suatu metode sistem proteksi untuk menanggulangi gangguan beban berlebih yang dikenal sebagai metode pelepasan beban dengan menggunakan rele frekuensi pada sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. Gangguan berlebih yang terjadi adalah akibat lepasnya generator, dimana pada skripsi ini akan dibuat beberapa skenario kejadian lepasnya generator untuk melihat respon frekuensi sistem.
Dengan melakukan metode pelepasan beban, diharapkan frekuensi sistem dapat kembali pulih ke frekuensi nominal dengan beban yang dilepaskan seminimal mungkin. Oleh sebab itu diperlukan pembuatan prioritas beban dan beberapa pengaturan pada rele frekuensi. Untuk membuktikan keefektifannya dilakukan simulasi menggunakan perangkat lunak ETAP 12.6.0 dengan sebelumnya melakukan pemodelan sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. Dari hasil simulasi terbukti bahwa skema pelepasan beban yang dibuat berhasil memulihkan frekuensi sistem setelah terjadi gangguan dengan tahap pelepasan sesuai dengan yang diharapkan.
In an oil and gas company, the power system plays an important role in the production process. Therefore, a power system required a good protection system. One of the most common disturbances in a power system is overloading. In this essay will be discussed about a method of protection system to overcome the overload known as the load shedding method by using under frequency relay on the power system of CNOOC SES Ltd. Overload that occurs is due to the trip fault of the generator, which in this essay will be made some scenarios of generator trip to see the response of frequency system. By doing the load shedding method, it is expected that the system frequency can be recovered to the nominal frequency with the load that released is as minimum as possible. Therefore we need to make the priority of load and some settings on the under frequency relay. To prove the mehthod effectiveness, in this essay will be made some simulation using software ETAP 12.6.0 with previously modeling the power system of CNOOC SES Ltd. The simulation results proved that the load shedding scheme that is created successfully recover the frequency of the system after a disturbance with the shedding phase as expected."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ari Nugraheni
"Skripsi ini membahas tentang skema pelepasan beban menggunakan rele frekuensi pada sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. yang mempunyai pembangkit listrik tenaga gas. Pelepasan beban dilakukan sebagai usaha memperbaiki kestabilan sistem yang terganggu karena beban lebih. Salah satu komponen stabilitas sistem yang mampu menjadi referensi pelepasan beban adalah frekuensi. Pelepasan beban diharapkan dapat memulihkan frekuensi dengan cepat dan jumlah beban yang dilepaskan seminimal mungkin. Oleh sebab itu diperlukan beberapa pengaturan pada rele frekuensi seperti waktu tunda rele, frekuensi kerja dan besar beban dilepaskan. Dengan menggunakan persamaan swing generator pada beberapa perhitungan, didapatkan nilai frekuensi kerja untuk rele frekuensi yang sesuai dengan sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. dan nilai beban lepas yang paling efektif pada setiap tahap pelepasan beban. Untuk membuktikan keefektifan dari skema pelepasan beban, dibuatlah beberapa simulasi generator lepas yang menghasilkan ketidakseimbangan daya aktif antara daya yang dibangkitkan dan daya yang dibutuhkan beban dengan menggunakan ETAP 7.0. Dari simulasi, frekuensi sistem dapat pulih sekitar 3-9 detik setelah gangguan tergantung pada besar kelebihan beban pada sistem tenaga listrik.
This undergraduate thesis discusses about load shedding scheme using under frequency relay in CNOOC SES Ltd. electric power system which have gas power plant. Load shedding is carried out as an effort to restore disturbed system stability because of overload condition.One of electric system stability components, which can be a reference for load shedding, is frequency. Load shedding is expected to restore generator frequency rapidly and the amount of load shed as minimum as possible. Therefore, it is needed under frequency relay setting such as relay time delay, frequency trip and percentage of released load. By using swing generator equation on some calculation, it is obtained the values of frequency for under frequency relay which is proper with the power system and the number of the most effective load shed in every load shedding scheme. To prove the effectiveness of the under frequency load shedding scheme, the undergraduate thesis makes some simulations about generators shed to make unbalance active power between generation disctrict and load district by using ETAP 7.0 software. From simulation, the system frequency is able to recover in 3 ? 9 seconds after disturbance depends on the magnitude of overload in the power system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1063
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Chairy Wahyu Winanti
"Adanya gangguan pada sistem tenaga listrik dapat memicu ketidakstabilan tegangan sistem. Ketidakstabilan tegangan sistem dapat menyebabkan runtuh tegangan yang kemudian berakhir dengan black out sebagian ataupun seluruh sistem. Sehingga penting untuk menjaga stabilitas tegangan sistem. Pada skripsi ini dibahas tentang analisis statis dan dinamis stabilitas tegangan sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. dimana sistem menggunakan skema pelepasan beban undervoltage. Digunakan perangkat lunak ETAP 7.0.0 untuk simulasi aliran daya dan simulasi transient analysispada sistem. Metode kurva Q-V (analisis statis) digunakan sebagai pendekatan pada keadaan operasi normal dengan menggunakan simulasi aliran daya, sedangkan analisis dinamis digunakan pada simulasi transient analysis dengan mengatur lima skenario gangguan besar.
Dengan metode kurva Q-V didapatkan bahwa bus beban pada daerah Utara rentan mengalami ketidakstabilan tegangan jika terjadi kenaikan/penambahan beban, sedangkan tegangan bus beban di daerah Selatan dan Tengah lebih stabil. Berdasarkan analisis dinamis, sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. dapat mengembalikan stabilitas tegangannya setelah dilakukan pelepasan beban undervoltage dengan kapasitas yang berbeda dalam setiap skenario sehingga adanya skema pelepasan beban undervoltage sudah cukup efektif untuk mencegah terjadinya runtuh tegangan (voltage collapse).
In a power system, disturbances can trigger into instability of system voltage. Instability of system voltage can lead to voltage collapse that ended with the partition or the whole system black out. So, it is important to maintain the system voltage stability. In this paper will be explained about static and dynamic analysis of CNOOC SES Ltd. voltage stability where the system uses undervoltage load shedding scheme. ETAP 7.0.0 software is used to simulate load flow and transient analysis to the system. Q-V curve method (static analysis) is used as an approach to the normal operation condition using load flow simulation, while dynamic analysis is used in transient analysis simulation by setting five large disturbance scenarios. Using Q-V curve method, obtained that the load buses in the North Area are prone to voltage instability if there is an increase or addition of load, while the load buses in South and Central Area are more voltage stable. Based on dynamic analysis, CNOOC SES Ltd. power system can maintain the voltage stability after holding undervoltage load shedding for different load shedding capacity in each scenario, so the undervolatage load shedding scheme is effective enough to prevent voltage collapse."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S95
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Gallant Agna Putra
"Suatu Sistem tenaga listrik yang baik harus memiliki nilai tegangan yang tidak melebihi batas toleransi serta rugi-rugi daya yang kecil.Batas toleransi yang diperbolehkan untuk suatu nilai tegangan ± 5 - 10 % dari nilai nominalnya. Nilai tegangan yang konstan akan mengoptimalkan unjuk kerja dari peralatan listrik. Sedangkan rugi-rugi daya yang kecil akan menjaga pasokan daya listrik, serta dapat mengurangi kerugian finansial yang terjadi selama proses transmisi.
Pada skripsi ini akan dilakukan perbaikan kualitas tegangan pada saluran transmisi antara Platform KARA yang WIDP pada perusahaan CNOOC SES Ltd. Dengan menggunakan trafo tap changer, penambahan beban kapasitif dan penambahan kabel saluran transmisi secara parallel. Proses perbaikan pada skripsi ini disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak ETAP 7.0.0. Dari hasil simulasi tersebut akan didapatkan perbaikan tegangan dan rugi-rugi daya yang paling optimal dan pada akhirnya dapat digunakan dalam proses perbaikan sesungguhnya.
An electrical power system must have good voltage value that does not exceed the limits of tolerance and the power lossis small. Tolerance limit allowed for a rated voltage ± 5 - 10% of their nominal value. Constant voltage value will optimize the performance of electrical equipment. While the power lossis small will keep the supply of electrical power, and can reduce financial losses that occur during the transmission process. At this skripsi will be improved quality of voltage on the transmission line between Platform KARA WIDP the company CNOOC SES Ltd. by using a transformer tap changer, the addition of capacitive load and the addition of parallel transmission line cables. Process improvement in the skripsi simulated using ETAP 7.0.0 software. From the simulation results will be obtained improved voltage and power loss is the most optimal and could ultimately be used in the actual repair process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58703
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Samia Sofyan
"Kondisi fluktuasi beban yang sangat cepat harus diantisipasi dengan ketersediaan suplai yang memadai. Apabila beban meningkat tetapi suplai yang diberikan turun maka akan terjadi kelebihan beban. Kelebihan beban ini mengakibatkan suplai akan padam karena neracadaya tidak seimbang. Gangguan ini mengakibatkan tidak kontinuitasnya pelayanan daya. Kondisi tersebut diatasi dengan tahapan pemisahan beban (load shedding) secara terencana.
Pemisahan beban dilakukan dengan simulasi analisa aliran daya pada software ETAP 7. Pada skenario pemisahan beban ini penulis menjadikan IBT 1 sebagai suplai cadangan ketika IBT 2 lepas. IBT 1 memberikan 30% suplai cadangannya kepada IBT 2. Hasil dari beban yang dilepas adalah load 1, load 2, lump 5, lump 6, load 3, load 4 dan lump 12 yaitu sebanyak 127,4 MVA atau 28,4% dari total pembebanan IBT 1 dan IBT 2.
Conditions of very rapid load fluctuations must be anticipated with the availability of adequate supplies. If the load increases but supply is given off, there will be overloaded. This overload will lead to supply balance of power outages due to unbalanced. This disturbancemakepower service is not continuity. The condition was overcome by stage load separation (load shedding) in a planned. Load shedding executed by simulation of load flow analysis with software ETAP 7. At this load separation scenario writer makes IBT 1 as a backup supply when IBT 2 off. IBT 1 gives 30% supply of reserves to the IBT 2. The result of released load are load 1, load 2, 5 lump, lump 6, load 3, load 4 and lump 12 as many as 127.4 MVA or 28.4% of the total loading from IBT 1 and 2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46521
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jonathan Budi
"Mempertahankan keseimbangan dalam demand-supply dan meregulasi frekuensi merupakan sebuah tantangan dalam distribusi tenaga lisrik. Ketidakseimbangan antara generasi dan beban dalam distribusi tenaga listrik harus dikoreksi dalam waktu sesingkat mungkin, deviasi pada frekuensi dapat mengancam kestabilan dan keamanan dari sebuah sistem distribusi listrik, bahkan dapat memberikan kerusakan permanen pada fasilitas distribusi tenaga listrik. Penelitian kepada kedua sisi dari distribusi tenaga listrik telah dicoba dan diterapkan, pengaturan pada sisi generasi untuk memenuhi permintaan beban listrik telah dibuktikan tidak efisien dan tidak efektif karena hilangnya tenaga listrik secara tiba-tiba dan perubahan frekuensi pada beban sering terjadi. Simulasi menggunakan program MATLAB akan digunakan untuk memodelkan beban motor induksi dan beban konstan yang menggunakan parameter asli. Tujuan utama dari tesis ini adalah membuat sebuah model beban komposit yang terdiri dari beban motor induksi dan beban konstan. Dengan menganalisa kondisi transien dari beban motor induksi, Analisa terhadap perubahan frekuensi dan tegangan yang mengakibatkan perubahan frekuensi pada sistem distribusi listrik.
Maintaining a demand supply balance and regulating frequency are always a main issue in power system distribution. An imbalance between generation and load in power system need to be corrected within a short period, otherwise a large frequency deviation may threaten the stability and security of a power system or even worse, it can cause a permanent damage to the power system facilities itself. An approach on both sides of the power system network have been tried and applied, as the approach on adjusting the generation side to satisfy the load demand are proven to be inefficient and ineffective due to the sudden power loss in the generation and change in the load are frequently occurred. An extensive simulation using the MATLAB program will be used throughout the research to accurately model the induction motor load and constant load in the real world situation. The main objective of the project is to model a Composite load Induction Motor load and Constant load . By observing the transient state of the induction motor load, we can observe the frequency and voltage behaviour that occur and affect the overall frequency of the power system network."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66231
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mila Bardini
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62941
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Faridian Wahid Mardhana
"Kebutuhan energi listrik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari termasuk pada sektor industri dengan kebutuhan yang terus meningkat. PT. BA merupakan perusahaan industri tambang dengan pemakaian energi listrik yang besar. Kombinasi suplai pembangkit berpengaruh terhadap tegangan pada sistem. Saat beban berlebih diperlukan pelepasan beban untuk mengembalikan kondisi tegangan supaya menjadi normal. Hasil simulasi menunjukkan jika saat semua generator beroperasi diperlukan lima kali tahapan pelepasan beban untuk mengembalikan kondisi tegangan dengan rata-rata jatuh tegangan sebesar 4,96 . Saat generator 1 tidak beroperasi, dibutuhkan lima tahap pelepasan beban dengan rata-rata jatuh tegangan sebesar 5,75 . Saat generator 2 tidak beroperasi, dibutuhkan sembilan tahap pelepasan beban dengan rata-rata jatuh tegangan sebesar 5,44 . Saat generator 3 tidak beroperasi, dibutuhkan sembilan tahap pelepasan beban dengan rata-rata jatuh tegangan sebesar 5,39.
The need of electrical energy cannot be separated from daily lives including in the industry sector with the increasing of demand. PT. BA is a mining industry company with a large consumption of electrical energy. Supply combination from power plant affects the voltage of the system. When overload occurs, load shedding is required to return voltage to normal condition. Simulation result shows that when all generators operate, five stages of load shedding is required to return voltage condition with a voltage drop average of 4.96 . When generator 1 doesn 39 t operate, five stages of load shedding is required to return voltage condition with a voltage drop average of 5.75 . When generator 2 doesn 39 t operate, nine stages of load shedding is required to return voltage condition with a voltage drop average of 5.44 . When generator 3 doesn 39 t operate, nine stages of load shedding is required to return voltage condition with a voltage drop average of 5.39."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67207
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Angga Romana
"Listrik dengan sumber energi terbarukan terus mengalami peningkatan, namun tidak banyak di indonesia yang memanfaatkan energi tersebut untuk suatu pembangkit listrik yang mandiri dan optimal, salah satunya ialah di Desa Kolorai, morotai selatan. Dengan memanfaatkan Solar panel PV sebagai alat untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik, dan berdasarkan data yang diberikan oleh NASA, tingkat radiasi matahari di daerah kolorai sangat besar yaitu sekitar 5,99 kWh/ /day. Sehingga sistem PLTS mandiri merupakan salah satu solusi untuk pengadaan listrik di tempat yang terisolir aliran listrik seperti di daerah kolorai. Oleh karena itu, dalam menentukan profil beban dan langkah untuk mendesain sistem sangat berpengaruh untuk membangun sistem stand alone PV yang memenuhi syarat ekonimis dan teknis. Maka diperlukan suatu metode yang optimal untuk merancang sistem tersebut, dimana energi yang di hasilkan besar namun energi yang terbuang kecil dan memiliki nilai NPC yang rendah. Sehingga dengan membandingan metode perhitungan dengan menggunakan Standar Australia/New Zealand dan perhitungan manual Morteza Khatami untuk mendapatkan desain yang ekonimis dan teknis. Hasil simulasi pada homer menunjukan dengan menggunakan Standar Australia/New Zealand memiliki hasil yang sesuai dengan syarat yang diinginkan dengan nilai excess electricitynya sebesar 8,56 dan biaya NPC sebesar Rp 1.439.160.000,00.
Electricity with renewable energy sources continues to increase, but not many in Indonesia utilize that energy for an independent and optimal power plant, one of them is in Kolorai Village, south morotai. By utilizing Solar panel PV as a tool to convert solar energy into electrical energy, and based on data provided by NASA, the level of solar radiation in the colourai area is very large at around 5.99 kWh day. So the PV off grid system is one of the solutions for the procurement of electricity in an isolated place such as the flow of electricity in the area kolorai. Therefore, in determining the load profile and the steps to design the system is very influential to build a stand alone PV system that meets the economic and econimical requirements. Therefore it is necessary an optimal method for designing the system, where the energy produced is large but the energy is wasted small and has a low NPC value. Therefore, by comparing the method of calculation using the Australian New Zealand Standard and manual calculations to obtain an eco technical and technical design. The result of simulation on homer showed by using Australian New Zealand Standard has result according to requirement with excess electricity value equal to 8,56 and cost of NPC equal to Rp1.439.160.000,00. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Robby Julian
"Daerah X merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan rasio elektrifikasi yang belum mencapai 100 (seratus) persen. Pertumbuhan penduduk dan peningkatan produk domestik bruto pada daerah X juga akan memacu pertumbuhan beban. Penyambungan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memberikan suplai tenaga listrik tambahan guna meningkatkan performa pelayanan sistem tenaga listrik daerah X. Pada penelitian ini sistem tenaga listrik daerah X dievaluasi perbandingan arus hubung singkatnya, serta tegangan dan pembebanan pada bus dengan analisis loadflow sebelum dan sesudah penyambungan PLTS dengan melakukan simulasi aliran beban dan hubung singkat. Dari hasil simulasi ditemukan bahwa penyambungan PLTS pada sistem tenaga listrik daerah X menghasilkan peningkatan nilai tegangan pada setiap bus dalam rentang yang masih sesuai dengan standard SPLN 1:1978 yaitu lebih dari 90% dan dibawah 105% nilai tegangan nominal bus, di mana nilai tegangan tertinggi terdapat pada bus 2 sebesar 67,759 kV (96,8% tegangan nominal bus) sementara nilai tegangan terendah terdapat pada bus 3 sebesar 18,253 kV (91,27% tegangan nominal bus) serta meningkatkan arus hubung singkat pada 7, 9, dan 29 dengan peningkatan tertinggi terdapat pada bus 9 sebesar 1,85% dan peningkatan terendah pada bus 29 sebesar 0,48%
Area X is one of many in Indonesia that has not yet reached 100 (a hundred) percent electrification ratio. Increment in population and gross domestic product of area X will also spur load growth rate. Connecting Solar Power Plant (PLTS in Indonesian) can help solve those setbacks by providing additional electrical power supply to enhance the performance of service in area X power system. In this study, area X power system will be evaluated in the difference it experiences before and after PLTS connection in terms of short circuit and bus voltage level as well as loading percentage using loadflow simulation. It is found from the simulation that a connection of PLTS to Area X power system causes an increase in voltage on every bus within range of tolerance of SPLN 1:1978 which is more than 90% and less than 105% of bus nominal voltage, where the highest bu voltage is on bus 2 with 67,759 kV (96,8% of bus nominal voltage) while the lowest bus voltage is on bus 3 with 18,263 kV (91,27% of bus nominal voltage), as well as increases the short circuit current on bus 7,9 dan 29 with the highest increase on bus 9 by 1,85% and the lowest increase on bus 29 by 0,48%"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library