Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211683 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indri Oktafiyani
"Latar Belakang: Needle Stick Injury merupakan luka yang dialami oleh tenaga kesehatan dan diakibatkan karena tusukan atau robekan dari jarum atau benda tajam lainnya. Tenaga kesehatan yang sangat rentan terhadap kejadian tertusuk jarum adalah perawat. Saat ini, angka kejadian tertusuk jarum dikalangan perawat yang bekerja di rumah sakit menunjukkan angka yang masih tinggi. Di RSUP Fatmawati, tahun 2015 dan 2016 dari bulan Januari-Desember tercatat sebanyak 40 kasus tertusuk jarum pada perawat dan pada bulan Januari-Agustus 2017 tercatat sebanyak 4 kasus tertusuk jarum pada perawat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, dan upaya pencegahan kejadian tertusuk jarum pada perawat di Instalasi Rawat Inap Teratai RSUP Fatmawati tahun 2018.
Desain dan Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain studi cross sectional dengan pengumpulan data primer melalui penyebaran kuisioner kepada 170 responden yaitu perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap Teratai RSUP Fatmawati yang telah bekerja minimal 1 tahun. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi Square.
Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik 97,1, sikap yang cukup baik 88,8, dan upaya pencegahan kejadian tertusuk jarum yang cukup baik 66,5. Hasil analisis bivariat dengan uji Chi Square = 0,05 ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan perawat dengan sikap perawat pvalue = 0,451 dan OR=0,490 tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan perawat dengan upaya pencegahan kejadian tertusuk jarum pvalue = 0,665 dan OR = 2,055 dan ada hubungan yang bermakna antara sikap perawat dengan upaya pencegahan kejadian tertusuk jarum pvalue = 0,033 dan OR = 3,139.
Kesimpulan dan Saran: Hubungan yang tidak bermakna adalah pengetahuan dengan sikap, serta pengetahuan dengan upaya pencegahan kejadian tertusuk jarum. Sedangkan, hubungan yang bermakna adalah sikap dengan upaya pencegahan kejadian tertusuk jarum. Diharapkan pihak rumah sakit memberikan pelatihan rutin dan berkala terkait needle stick injury khususnya dalam hal teknik recapping minimal setiap 6 bulan sekali; menyediakan poster K3 terkait prosedur melakukan tindakan penyuntikan yang benar di setiap ruangan kerja perawat; dan pemberian penghargaan setiap bulan bagi perawat yang telah melakukan praktik kerja yang aman.

Background: A Needle Stick Injury is a wound suffered by healthcare workers that caused by needles or other sharps objects that accidentally puncture the skin. Nurses are most likely to have needle stick injuries among healthcare workers. Currently, the incidence of needle stick injuries among nurses working in hospitals shows a high rate. At RSUP Fatmawati, from January to December in 2015 and 2016, there were 40 cases of needle stick injuries among nurses and from January to August 2017, there were 4 cases of needle stick injuries among nurses. The purpose of this research was to find out the correlation between knowledge, attitude, and needle stick injury prevention effort among nurses at Teratai Inpatient Installation RSUP Fatmawati in 2018.
Design and Method: This research was conducted with cross sectional study with primary data collection through questionnaires distribution to 170 executor nurses who have worked at Teratai Inpateint Installation RSUP Fatmawati at least 1 year. Data were analyzed using is univariate and bivariate analysis using Chi Square test.
Results: The result of univariate analysis showed that the majority of respondents have good knowledge 97.1, good attitude 88.8, and good at needle stick injury prevention effort 66.5. The result of bivariate analysis using Chi Square test 0,05 showed that there is no significant relationship between nurses 39 knowledge and nurses 39 attitude pvalue 0,451 and OR 0,490 there is no significant relationship between nurses 39 knowledge and the prevention effort of needle stick injury pvalue 0.665 and OR 2.055 and there is a significant relationship between nurses 39 attitude and the prevention effort of needle stick injury pvalue 0.033 and OR 3.139.
Conclusions and Recommendations There is no significant relationship between knowledge and attitude, as well as knowledge and the prevention effort of needle stick injury. Meanwhile, there is a significant relationship between attitude and the prevention effort of needle stick injury. It is expected that the hospital should provide routine and periodic training related to needle stick injury especially in terms of recapping technique at least every 6 months provide K3 posters regarding the procedures of injecting actions in each nurses 39 workroom and give the monthly rewards for nurses who have implemented safety work practices.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihlus Fardan
"Insiden cedera jarum suntik CJS dan paparan percikannya pada perawat masih tinggi di antara negara-negara di dunia. Efikasi diri mempunyai peranan penting dalam kepatuhan pencegahan cedera jarum suntik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan kepatuhan pencegahan cedera jarum suntik pada perawat. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan tujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kepatuhan pencegahan cedera jarum suntik pada perawat. Sampel penelitian ini adalah perawat yang terpapar dengan jarum suntik berjumlah 323 klien, yang dilakukan dengan metode consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan instrumen kepatuhan pencegahan cedera jarum suntik yang telah dimodifikasi dan instrumen efikasi buatan peneliti. Analisis yang digunakan yaitu Spearman Correlation. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara efikasi diri dengan kepatuhan pencegahan cedera jarum suntik dengan kekuatan korelasi lemah.

The incidence of needle injury CJS and exposure to nurses remains major problem across the globe. Self efficacy has an important role in compliance with injection of needle injury. This study aims to determine the relationship between self efficacy with compliance prevention of syringe injury to nurses. This study used a cross sectional approach to identify the relationship between self efficacy and compliance with prevention of needle stick injury on nurse. The sample of this research was nurse exposed with needle syring amounted to 323 respondents selected through consecutive sampling method. The study instrument used in this study was a modified injection prevention tool for injection needle syringes and author made efficacy instrument. The analysis used was Spearman Correlation. The results showed a significant correlation between self efficacy and compliance with prevention of needle stick injury with a weak correlation strength.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gyanita Novelia
"Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Caring adalah nilai yang sangat esensial bagi seorang perawat, baik secara personal maupun profesional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan perilaku caring pada perawat. Penelitian ini bersifat cross sectional dengan 96 responden yang diambil secara acak sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54,2 % perawat IRNA B RSUP Fatmawati memiliki kecerdasan emosional yang baik dan 53,1 % memiliki perilaku caring yang baik. Ada hubungan yang bermakna antara kecerdasan emosional dengan perilaku caring perawat (p=0,001). Tidak ada hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan masa kerja dengan perilaku caring perawat (p>0,05), sedangkan pelatihan excellent service memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku caring perawat (p=0,02). Pelatihan excellent service bagi perawat yang belum pernah mengikuti perlu dilaksanakan untuk meningkatkan perilaku caring perawat.

Emotional intelligent refers to human ability to managed emotion in order to maintain relationship with others. Caring is an essential part in nursing, personal and professional. This study aims to identify the correlation between emotional intelligent and caring behaviour among nurses in B Hospitality Installation in RSUP Fatmawati. This study used cross-sectional with 96 participants using simple random sampling.
Result showed that 54,2 % of nurses have a good emotional intelligent and 53,1 % of nurses have a good caring behaviour. There was significant relations between emotional intelligent and caring behaviour (p=0,001). There was no significant relation between age, sex, working period and education grade with caring behaviour in nurse (p>0,05), but there was a significant relation between excellent service training and caring behaviour (p=0,02). Excellent service training need to perform for the nurses to increase caring behaviour.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46451
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarto
"Operasi merupakan suatu prosedur medis yang bertujuan untuk menyelamatkan jiwa, mencegah kecacatan dan mengurangi komplikasi. Infeksi luka operasi merupakan suatu kondisi komplikasi yang terjadi pada luka insisi akibat pembedahan. Perawat memiliki peran penting dalam praktek kesehatan serta dalam upaya pencegahan infeksi luka operasi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain analisis korelatif. Hasil penelitian dengan uji Fisher menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan sikap perawat dalam upaya pencegahan infeksi luka operasi. P value 0,000 < dari 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara dua variabel tersebut.

Surgery is a medical procedure that aims to save lives, prevent disability and reduce complications. Wound infection is a condition that occurs in complications due to surgical incision. Nurse have important role in the practice of health and in the prevention of surgical site infections. This research is quantitative research design correlativ analysis. The result of the study with Fisher test concluded, there is a relationship between the level of knowledge of nurses with the attitude of nurses in the prevention of surgical site infections. Pvalue result 0,000 less than 0,05, which mean there is a relationship between two variables."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Umi Sa Adah
"ABSTRACT
Infeksi luka operasi merupakan infeksi yang terjadi 30 hari pasca operasi. Angka kejadian ILO di RSUP Fatmawati dari tahun 2014-2016 mengalami peningkatan dari 0,74 menjadi 1,24. Tahun 2016 0,3 dari total angka kejadian ILO berasal dari pasien kebidanan dan kandungan. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan upaya perbaikan pencegahan kejadian infeksi luka operasi sehingga diharapkan dapat mengurangi kejadian infeksi luka operasi di RSUP Fatmawati. Penelitian ini merupakan jenis penelitian operasional yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Metode yang digunakan adalah telaah data sekunder, wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ILO masih terjadi di RSUP Fatmawati walaupun rumah sakit sudah mempunyai SOP terkait ILO untuk melakukan pencegahan dan pengendalian ILO, karena ILO bisa terjadi dari sisi kondisi pasien dan sistem pelayanan rumah sakit. Maka dari itu diperlukan kerjasama dan komitmen antar seluruh pihak yang berkaitan dengan pencegahan dan pengendalian ILO, yakni Instalasi Rawat Inap Teratai, Instalasi Bedah Sentral, KPPI dan Komite Mutu serta diperlukan penelitian lanjutan untuk membahas faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

ABSTRACT
Surgical site infections is infection that occurs within 30 days after the operation. The incidence rate of SSI at RSUP Fatmawati has increased from 0.74 to 1.24 in 2014 2016. In 2016, there is 0.3 of total incidence SSI that came obstetric and gynaecological patients. The aim of this study is formulate improved preventive incidence of SSIs so that can reduce incidence of SSIs at RSUP Fatmawati. This research is an operational research, which use quantitative and qualitative approach. The method are secondary data review, observation, interviews, and documents review. The results showed that there is still incidence of SSIs at RSUP Fatmawati despite having Standard Operating Procedure SOP for prevention and controlling of SSIs, because SSIs caused of patients condition and hospital service system. Therefore it is necessary to do cooperation and commitment among people concerned in prevention and controlling of SSIs, i.e., Central Surgical Installation and Teratai rsquo s Inpatient Installation, IPCN, and Quality Committe, and further research is needed to discuss other factors not used in this study."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evana Clarentina Kadi
"Semua aktivitas yang dilakukan dalam memberikan pelayanan kesehatan menempatkan tenaga kesehatan pada risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), termasuk perawat. Salah satu kecelakaan yang dapat menimbulkan cedera, penyakit bahkan kematian akibat infeksi yang ditularkan melalui darah adalah kejadian Needle-stick and Sharp Injuries (NSSI). Kejadian NSSI dan faktor-faktor yang berhubungan di RS PMI Bogor pada perawat belum terdata dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan kuesioner sebagai instrumen dalam mengumpulkan data. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling, yaitu seluruh perawat yang bekerja di Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Bedah RS PMI Bogor dengan jumlah responden 216 Orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian NSSI dalam 1 tahun terakhir adalah 49,5% dengan penyebab tersering adalah terkena pecahan ampul (49,5%) dan pada saat mematahkan tutup ampul kaca (48,6%). Tidak ada hubungan yang bermakna antara masa kerja, pelatihan, unsafe acts, dan unsafe conditions dengan kejadian NSSI. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian NSSI. Untuk mencegah terjadinya NSSI maka perlu dilakukan peningkatan pengetahuan perawat, pemerataan promosi pencegahan dan penatalaksanaan kejadian NSSI serta sistem pelaporan kecelakaan kerja yang terintegrasi dan diikuti dengan surveilans.

All activities undertaken in providing health care put health workers at Occupational Health and Safety risk, including nurses. One of the accidents that can cause injury, illness and even death from blood-borne infections is Needle Stick and Sharp Injuries (NSSI). NSSI incidence and factor associated with NSSI at Indonesian Red Cross Hospital nurses have not been recorded properly. A cross-sectional study was conducted, using questionnaire as an instrument to collect data. The sampling technique in this study used total sampling method, which was all nurses working in Inpatient, Emergency and Surgical Installation. A total of 216 nurses were accepted for inclusion.
Results showed that the incidence of NSSI in the last 1 year was 49.5%, with the most common cause was glass ampoule cap (49.5%) and the most frequently reported circumstances of NSSI was breaking the glass ampule cap (48.6%). There was no statistically significant association between experience, training, unsafe acts and unsafe conditions with NSSI. There was statistically significant association between knowledge with NSSI. To prevent the occurrence of NSSI it is necessary to increase the knowledge of nurses, promotion and integrated reporting of occupational accident, followed by surveillance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46001
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Romaully
"Tingkat pengetahuan dan sikap Perawat dalam komunikasi terapeutik sangatlah pentinguntuk menunjang keberhasilan pemberian asuhan keperawatan. Bertujuan untukmengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap perawat dalam melakukankomunikasi terapeutik. Penelitian ini meggunakan desain cross sectional, sample sebanyak92 orang perawat, teknik pengambilan data secara simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkatpengetahuan dan sikap dalam berkomunikasi terapeutik pada perawat di RS FatmawatiJakarta tahun 2016 p value =0,248.
Hasil penelitian diharapkan menjadi bahanpertimbangan agar perawat diberikan pelatihan komunikasi dan sikap dalam berkomunikasiterapeutik, serta penelitian selanjutnya bisa meneliti apa yang belum diteliti dalam halkomunikasi terapeutik.

The level of knowledge and attitude of Nurse in therapeutic communication is veryimportant to support the success of nursing care. Aims to determine the relationshipbetween the level of knowledge and attitude of nurses in conducting therapeuticcommunication. This research used cross sectional design, 92 samples of nurses, andsimple random sampling technique.
The results showed that there was no significant relationship between the level of knowledge and attitude in communicatingtherapeutic at nurses at Fatmawati Hospital Jakarta 2016 p value 0,248.
Theresults of the study are expected to be considered for nurses to be givencommunication training and attitude in therapeutic communication, and furtherresearch can examine what has not been investigated in terms of therapeuticcommunication.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Hamdanah Octa Viapin
"Perawat memiliki peran yang sangat penting dalam perawatan paliatif seperti penapisan. Penapisan perawatan paliatif dilakukan untuk mengetahui pasien kanker yang membutuhkan perawatan paliatif. Penapisan perawatan paliatif di RSUP Fatmawati belum berjalan dengan baik. Pada bulan Juni 2016, terdapat pasien kanker sebanyak 99 orang, tetapi tidak ada satupun pasien kanker yang dilakukan penapisan perawatan paliatif oleh perawat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat terhadap penapisan perawatan paliatif pada pasien kanker RSUP Fatmawati. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor individu pengetahuan , faktor organisasi pelatihan, kebijakan rumah sakit, sarana prasarana dan pengawasan dan faktor psikologis persepsi mempengaruhi perawat dalam melakukan penapisan perawatan paliatif. Setiap variabel dalam faktor tersebut memiliki masalah masing-masing terkait dengan penapisan perawatan paliatif. Oleh sebab itu, perlu diadakannya perbaikan pada setiap variabel untuk meningkatkan mutu pelayanan perawatan paliatif di RSUP Fatmawati. Kata Kunci : Penapisan perawatan paliatif, kanker, perilaku.
Nurses have an important role in palliative care such as screening. Screening is performed to determine the palliative care of cancer patients requiring palliative care. Screening of palliative care in Fatmawati wasn rsquo t run well. In June 2016, there were as many as 99 cancer patients, but none of them who do palliative care screening by nurses. This thesis discusses about factors that affecting nurse rsquo s behavior to Palliative care screening in Cancer Patients at RSUP Fatmawati rsquo s Teratai Inpatient Care in 2016. This study is a qualitative research. The results of this study indicated that individual factors knowledge , organizational factors training, hospital policies, infrastructure and supervision and psychological factors perception affects palliative care screening. Each variable in these factors have their respective problems associated with palliative care screening. Therefore, each variable should be repaired to improve the quality of Palliative care services at Fatmawati Hospital. Keywords Screening of palliative care, cancer, behavior"
2017
S66023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurkholifah
"Cedera Jarum Suntik (CJS) dapat dialami mahasiswa keperawatan selama proses pembelajaran. Kesiapan dan harapan mahasiswa keperawatan perlu diteliti guna mencegah timbulnya masalah fisik dan psikologis akibat CJS. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis gambaran kesiapan dan harapan pelaksanaan pencegahan CJS pada mahasiswa keperawatan. Metode penelitian yang digunakan, yaitu deskriptif dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini, yaitu total sampling dengan jumlah 284 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis deskriptif menunjukkan karakteristik usia mahasiswa keperawatan berada pada kategori usia dewasa muda dengan responden didominasi oleh perempuan. Gambaran insiden CJS menunjukkan mayoritas terjadi pada mahasiswa pada level akademik tertusuk jarum suntik (31%) dibanding mahasiswa profesi. Gambaran kesiapan mahasiswa keperawatan mencegah CJS baik/ siap (52,8%) dan harapan mahasiswa keperawatan mencegah CJS tinggi (50,4%). Mahasiswa keperawatan yang memiliki tingkat kesiapan mencegah CJS yang baik hampir sama dengan yang kurang baik. Jumlah mahasiswa yang memiliki harapan mencegah CJS yang tinggi hampir sama dengan mahasiswa yang memiliki harapan yang kurang. Kesadaran untuk meningkatkan kesiapan dan harapan perlu diingatkan terus-menerus oleh institusi pendidikan agar tidak terjadi CJS pada mahasiswa keperawatan.

Needle Stick Injury (NSI) can be experienced by nursing students during the learning process. The readiness and hope of nursing students need to be studied in order to prevent physical and psychological problems arising from NSI. The purpose of this study was to analyze the overview of readiness and hope of implementing of NSI prevention among nursing students. The research method used was descriptive with a cross-sectional design. The sampling technique in this study was total sampling with 284 respondents. Data collection uses a questionnaire that has been tested for validity and reliability. The results of the study using descriptive analysis showed that the age characteristics of nursing students were in the category of young adults with respondents dominated by women. The description of the NSI incident shows that the majority occurred in students at the academic level with needle sticks (31%) compared to professional students. The readiness of nursing students prevents NSI from being good/ ready (52.8%) and the hope of nursing students to prevent NSI is high (50.4%). Nursing students who have a good level of readiness to prevent NSI are almost the same as not good. The number of students who have high hopes of preventing NSI is almost the same as students who have low hope. Awareness to improve readiness and hope needs to be constantly reminded by educational institutions to avoid NSI for nursing students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Nur Ramdhani
"ABSTRAK
Pengetahuan perawat yang baik terkait LBP merupakan salah satu cara untuk
mencegah terjadinya keluhan LBP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara tingkat pengetahuan LBP dengan keluhan LBP pada perawat
pelaksana di RSUP Fatmawati menggunakan instrumen pengetahuan LBP dan skala
Nordic. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan metode
cross sectional terhadap 107 responden melalui teknik simple random sampling.
Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi dan Chi square. Hasil penelitian
menunjukan tingkat pengetahuan perawat yang masih kurang terkait LBP sebanyak
49 responden (45,8%) dan memiliki keluhan LBP sebesar 63 (58,9%) serta adanya
hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan keluhan LBP (p
value= 0,04). Pengetahuan perawat terkait LBP harus ditingkatkan agar resiko
keluhan LBP dapat diturunkan. Perlunya pengembangan instrumen pengetahuan
yang lebih baku agar dapat digunakan secara luas.

ABSTRACT
Good LBP knowledge of nurses is one way to prevent LBP complaint. The objective
of this study is to evaluate correlation between the LBP knowledge and LBP
complaint among nurses in inpatient ward in Fatmawati Hospital using ?specific
knowledge of LBP instrument? and Nordic scale. This study is analytical study. A
cross-sectional survey with simple random sampling method was used to 107 nurses
in Fatmawati Hospital. The result were presented with use of simple frequency and
presentage (%) and Chi square (X2) to determine correlation between variables.
This study showed forty nine respondents (45,8%) have poor knowledge of LBP and
sixty three respondents (58,9%) have complaint of LBP. It was also correlated
between LBP knowledge and LBP complaint (p value= 0,04). Nurses
knowledge about LBP must be improved in order to decrease the risk of LBP
complaint. It?s a necessary to develop standardized knowledge instrument that can
be used widely."
2015
S61114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>