Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 223431 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Latu Adiweno
"ABSTRACT
Peluang ekonomi bagi penerapan rantai pasok halal sangat besar di masa depan. Pasar industri halal diprediksi mencapai angka US 2.537 miliar pada tahun 2019 secara global. Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia tentunya tidak ingin kehilangan momentum. Salah satunya, terbukti dengan perencanaan pemerintah dalam mengembangkan industri halal. Rantai Pasok halal merupakan prinsip yang digunakan dalam mengatur rantai pasok dengan tujuan untuk menjaga integritas halal dari satu sumber ke sebuah titik. Hal ini menjadi bagian penting dalam menjaga integritas halal dalam jenis industri ini. Penelitian yang mengarah kepada penerapan rantai pasok halal yang sustain mutlak diperlukan. Penelitian ini bertujuan dalam melihat bagaimana penerapan rantai pasok halal dari sisi ekonomi dan lingkungan. Obyek penelitian adalah industri third-party logistic yang merupakan pemeran utama dala rantai pasok. Penelitian ini menggunakan pendekatan sistem dinamis. Penelitian ini juga membahas skenario kebijakan yang mungkin terjadi. Kebijakan yang dicoba adalah kebijakan penetrasi pasar baru pada timur-tengah.

ABSTRACT
Opportunities in the application of halal supply chain is very big in the future. Halal market is predicted to reach US 2,537 billion in 2019 globally. Indonesia as a country with the largest Muslim population in the world certainly does not want to lose momentum. One of them is proven by the government planning in developing halal industry. The halal supply chain is a principle used in managing supply chains in order to maintain the halal integrity from one source to a comsumer point. This is an important part in maintaining halal integrity in this type of industry. Research that leads to the application of sustainable halal supply chain is absolutely necessary. This study aims to see how the application of halal supply chain from the economic and environmental aspects. The research object is the third party logistic industry which is the main actor in the supply chain. This research uses dynamic system approach. The study also addresses possible policy scenarios. This research try to make policy scenario about new market penetration in middle east."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Devawijaya
"Dalam rangka mendorong pencapaian target bauran energi terbarukan nasional, khususnya energi surya, Pemerintah Indonesia menerbitkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap yang Terhubung dengan Jaringan Tenaga Listrik Pemegang Izin Usaha . Peraturan ini memungkinkan konsumen untuk memasang pembangkit listrik tenaga surya di atap. Sehingga saat ini sudah banyak industri yang membangun PLTS di atap pabrik. Namun, investasi PLTS atap masih menjadi tantangan tersendiri bagi industri, sehingga model bisnis kepemilikan pihak ketiga (TPO) menjadi alternatif solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tekno-ekonomi pembangkit listrik tenaga surya atap dengan studi kasus pabrik makanan dan minuman. Metodologi yang digunakan adalah merancang PLTS rooftop menggunakan simulasi homer untuk mendapatkan kapasitas optimal kemudian menganalisa keekonomian untuk mendapatkan tarif terendah dengan metode cash flow menggunakan 12 skenario yaitu skenario 1 untuk suku bunga lokal 10%, skenario 2 untuk suku bunga internasional 2,6%, skenario 3 untuk suku bunga lokal 10% dan tanpa kewajiban TKDN, skenario 4 untuk suku bunga internasional 2,6% dan tanpa tanpa kewajiban TKDN, skenario 5 : skenario 3 dan Insentif Tax Holiday, skenario 6 : skenario 4 dan Insentif Tax Holiday. Skema bisnis TPO dianalisis dengan skema leasing solar performance based rent (PBR). Hasil  yang diperoleh adalah modul PV yang digunakan sebesar 2.100 kW, produksi listrik tahunan PLTS atap sebesar 3.005.331 kWh/tahun, biaya investasi sebesar 1.785.246 USD dengan menggunakan modul PV lokal dan 1.341.424 USD dengan Modul PV Impor. Luas atap yang dibutuhkan adalah 1,19 Ha. Tarif yang diperoleh dari perhitungan 6 skenario adalah 10.23 cent USD/kWh untuk skenario 1; 9,86 cent USD/kWh untuk skenario 2, 7,71 cent USD/kWh untuk skenario 3; 7,4 cent USD/kWh untuk skenario 4; 6,98 cent USD/kWh untuk scenario 5 dan 6,44 cent USD/kWh untuk scenario 6. Selama kontrak TPO, penghematan terbesar terjadi pada skenario 6 dengan potensi penghematan 22.840 USD/Tahun. Penerapan TPO hanya layak untuk skenario 5 dan skenario 6 karena tarifnya lebih rendah dari tarif PLN.

In order to encourage the achievement of the national renewable energy mix target, especially solar energy, the Government of Indonesia issued the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 21 Year  2021 concerning Rooftop Solar Power Plants Connected to the Electric Power Grid Holders of Business Licenses. This regulation allows consumers to install rooftop solar power plant. So now many industries have built rooftop solar power plant on factory roofs. However, rooftop solar power plant investment is still a challenge for industry, so the third-party ownership (TPO) business model is an alternative solution to overcome this problem. The purpose of this study is to analyze the techno-economy of rooftop solar power plant with in a case study of the food and beverage factory. The methodology used is to design rooftop solar power plant using homer simulation to get the optimal capacity then analyze the economy to get the lowest tariff with the cash flow method using 4 scenarios, namely scenario 1 for Local Interest Rate 10%, scenario 2 for International Interest Rate 2.6%, scenario 3 for Local Interest Rate 10% and without local content, scenario 4 for International Interest Rate 2.6% and without local content, scenario 5: scenario 3 and Incentive Tax Holiday, scenario 6: scenario 4 and Incentive Tax Holiday. The TPO business scheme analyzed by leasing solar performance-based rent (PBR) schemes. The optimization results obtained are the modul PV used is 2,100 kW, annual electricity production of rooftop solar power plant is 3,005,331 kWh/year, investment cost is 1.785.246 USD with using local pv modul and 1.341.424 USD with PV Module Local Content Exemption (Imported PV Module)  and the required area is 1.19 Ha. The tariff obtained from the calculation of 4 scenarios is 10.23 cent USD/kWh for scenario 1; 9.86 cent USD/kWh for scenario 2, 7.71 cent USD/kWh for scenario 3; 7.4 cent USD/kWh for scenario 4; 6.98 cent USD/kWh for scenario 5 and 6.44 cent USD/kWh for scenario 6. During the TPO contract, the biggest savings occurred in scenario 6 with potential savings of 22.840 USD/year. The application of TPO is only feasible for scenario 5 and scenario 6 because the tariff is lower than the PLN tariff."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiqih Amalia Nurti
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai penggunaan logistik pihak ketiga (3PL) pada perusahaan agrokimia yang ada di Indonesia. Fokus bahasan dari penelitian ini antara lain adalah jenis layanan 3PL yang dipilih oleh perusahaan agrokimia, kriteria pemilihan 3PL yang digunakan perusahaan, proses pemilihan 3PL, peranan perusahaan 3PL, dan bagaimana 3PL mempengaruhi kinerja rantai pasokan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis dari perspektif perusahaan agrokimia bagaimana 3PL dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi yang menggabungkan metode kuantitatif dan metode kualitatif. Hasil utama dari penelitian ini adalah : (1) jenis layanan 3PL yang paling banyak digunakan di perusahaan agrokimia adalah domestic transportation dan freight forwarding, (2) kriteria 3PL yang banyak digunakan perusahaan agrokmia adalah experience, dan document accuracy, (3) peranan perusahaan 3PL bagi perusahaan adalah perusahaan 3PL dapat mengurangi biaya logistik perusahaan, dan (4) hasil pencapaian kinerja rantai pasokan yang sudah berhasil dicapai perusahaan adalah COGS, total supply chain management costs, dan cash-to-cash cycle time. Saran yang dapat diajukan dari penelitian ini adalah bagi perusahaan 3PL untuk meningkatkan pelayanan mereka dan fokus terhadap layanan yang digunakan perusahaan.

ABSTRACT
This paper discussed about Third Party Logistic in Indonesian Agrochemical Company. Focus of this research are to know which 3PL services that Agrochemical Company?s needs, 3PL selection criteria that Agrochemical Company used, 3PL selection process, the role of 3PL company, and how 3PL can affect supply chain performance in Agrochemical Indonesia. The purpose of this research is to analyse from the Agrochemical Company?s perspective, how 3PL providers could meet theirs need better. This research used triangulation as methodology that combines both qualitative and quantitative approaches. The main findings from this research are : (1) the most 3PL services that Agrochemical Company used are domestic transportation and freight forwarding, (2) the most 3PL selection criteria that Agrochemical Company used are experience and document accuracy, (3) the role of 3PL company for Agrochemical Company is they helped to reduce logistics costs, and (4) the result of supply chain performance that Agrochemical Company success to achieve are COGS, total supply chain management costs, and cash-to-cash cycle time. The advice that can be submitted, in order for 3PL company is they have to evaluation and improve their services, and they should focus in 3PL services that commonly used by Agrochemical Company."
2016
S64407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garin Muhammad
"Studi ini berfokus pada merancang model rantai pasok Halal terintegrasi untuk produk makanan ayam yang mencakup seluruh proses rantai pasokan, dimulai dari pengadaan bahan baku yang dibutuhkan untuk produk makanan ayam hingga distribusi akhir produk kepada konsumen akhir. Tujuannya adalah memastikan bahwa seluruh rantai pasokan mengikuti standar Halal, mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk akhir. Dengan menggunakan pendekatan sistem dinamis, model ini mempertimbangkan sifat dinamis dari rantai pasokan, termasuk faktor-faktor seperti perubahan permintaan dan tingkat inventaris. Sebuah studi kasus tentang produk makanan ayam menguji efektivitas model ini. Temuan-temuan tersebut menekankan pentingnya mengintegrasikan persyaratan Halal pada setiap tahap sesuai dengan kebijakan jaminan Halal di Indonesia.

This study focuses on designing an integrated Halal supply chain model for chicken food products that encompasses the entire supply chain process, starting from the sourcing of ingredients required for chicken food products and extending to the final distribution of the products to end consumers. The aim is to ensure that the entire supply chain follows Halal standards, from sourcing ingredients to distributing the final product. By using a dynamic system approach, the model considers the dynamic nature of the supply chain, including factors like demand changes and inventory levels. A case study on chicken food products validates the effectiveness of the model. The findings emphasize the importance of integrating Halal requirements at each stage according to halal assurance policy in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khodijah
"Potensi besar pasar halal diperkirakan mencapai 3,081 miliar secara global pada tahun 2022. Pengembangan pasar halal harus didukung oleh industri halal dan rantai pasokan halal di dalamnya. Dalam sebuah laporan tentang Skor Indikator Ekonomi Islam Global 2017/18, Indonesia menempati urutan ke 11 di antara 15 negara. Secara umum, sertifikasi halal di Indonesia terbatas pada proses pembuatan dan tidak untuk seluruh rantai pasokan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi-strategi adopsi rantai pasokan halal di Indonesia. Dengan menggunakan metode AHP-TOPSIS, penelitian ini memberikan gambaran tentang strategi-strategi adopsi rantai pasokan halal di Indonesia. Strategi prioritas adalah penguatan sektor logistik halal melalui pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi professional di bidang logistik halal.

The large potential of the halal market is estimated to reach 3.081 billion globally in 2022. The development of the halal market must be supported by the halal industry and halal supply chain in it. In a report on 2017/18 Global Islamic Economic Indicator Scores, Indonesia ranks 11th among 15 countries. In general, halal certification in Indonesia is limited to the manufacturing process and not to the entire supply chain.
This research aims to determine halal supply chain adoption strategies in Indonesia. Using the AHP-TOPSIS method, this study provides an overview of halal supply chain adoption strategies in Indonesia. The priority strategy is strengthening the halal logistics sector through the implementation of training and certification of professionals in the field of halal logistics.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Agatha Donnabella
"

Sektor pangan terutama jagung merupakan salah satu sektor industri yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Namun industri tersebut memiliki permasalahan food loss pada rantai pasok di sentra jagung nasional seperti Nusa Tenggara Timur yang mengakibatkan terjadinya penurunan keuntungan produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari strategi berupa kebijakan terbaik dalam upaya mengurangi food loss dalam rantai pasok industri jagung di Nusa Tenggara Timur menggunakan pendekatan sistem dinamis. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah model yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa variabel yang memiliki pengaruh cukup tinggi terhadap penggenerasian food loss dalam rantai pasok seperti kualitas bibit jagung yang ditanam dan kualitas peralatan yang digunakan. Maka dari itu, dari hasil model skenario yang telah dijalankan, ditemukan alternatif strategi utama yang menunjukkan pengurangan food loss yang signifikan yaitu meningkatkan investasi terhadap kualitas bibit jagung yang ditanam dan kualitas peralatan yang digunakan.

 



The agricultural sector, especially maize, is one of the industrial sectors that plays an important role in the Indonesian economy. However, the industry has a food loss problem in the supply chain in national maize centers such as East Nusa Tenggara which results in a decrease in production efficiency. The purpose of this research is to find the best policy strategy as an effort to reduce food loss in the supply chain of the maize industry in East Nusa Tenggara using a dynamic system approach. The result of this study is a model that shows several variables that have a high influence on the generation of food loss in the supply chain such as quality of seeds that will be planted and quality of equipment used. Therefore, from the results of the scenario model that has been run, its found the main alternative strategies that show a significant reduction in food loss are increasing investment in the quality of planted maize seeds and the quality of equipment used.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Atika Putri
"Saat ini tren penggunaan kosmetik di Indonesia tidak untuk wanita saja, namun telah berinovasi pada produk kosmetik bagi pria maupun anak-anak. Hingga tahun 2019, pemerintah Indonesia mencatat terdapat sebanyak 797 perusahaan kosmetik dalam negeri baik dari skala kecil, menengah maupun besar dimana angka tersebut meningkat dari jumlah pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 760 perusahaan. Kinerja industri kosmetik juga mengalami pertumbuhan sebesar 5.59% pada tahun 2020 dan berhasil menyumbang devisa negara dengan nilai ekspor mencapai USD 317 juta atau mengalami kenaikan sebesar 15.2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Aliran rantai pasok dalam akivitas bisnis tentunya merupakan hal yang rumit untuk dibicarakan karena aktivitas, koneksi dan keterkaitan antar elemen dari hulu ke hilir penuh dengan risiko dan ketidakpastian. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model risiko rantai pasok pada industri kosmetik di Indonesia, sehingga pengelolaan risiko dan ketidakpastian dalam jaringan rantai pasok dapat dieksplor lebih lanjut sehingga dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan mitigasi risiko yang tepat. Terdapat 3 metode yang digunakan pada penelitian ini, pertama adalah literature review untuk mengumpulkan indikator risiko rantai pasok di industri kosmetik dari penelitian sebelumnya, kedua adalah metode CVI untuk melakukan validasi dari indikator yang telah diperoleh dari hasil literature review serta terakhir adalah DEMATEL berbasis ANP untuk mengetahui bobot dan pengaruh antar dimensi. 20 indikator dalam 6 dimensi telah berhasil tervalidasi dari 36 indikator oleh 5 expert di bidang industri kosmetik dengan rata-rata nilai I-CVI sebesar 0,91. Dimensi pada risiko rantai pasok di industri kosmetik yang paling kuat pengaruhnya adalah dimensi pasokan dan logistik, sementara dimensi keuangan dinilai sebagai dimensi yang paling mudah terpengaruh.

The trend of using cosmetic products in Indonesia is not only exclusively for women but also has expanded for men and children. Until 2019, the Indonesian government recorded 797 domestic cosmetic companies from small, medium, and large scale, which increased compared to 760 companies in the previous year. The cosmetics industry's performance also grew by 5.59% in 2020 and contributed to foreign exchange for export with USD 317 million, increasing 15.2% compared to the previous year. Supply chain flow in business activities is undoubtedly a complicated issue to discuss because the activities, connections, and interrelationships between elements from upstream to downstream are full of risks and uncertainties. This study aims to conceptualize a supply chain risk model in the Indonesian cosmetics industry to ensure the development of appropriate risk mitigation strategy. This research used qualitative data in a questionnaire assessment by experts, processed using a Content Validity Index (CVI) approach. This research used 3 methods, literature review for collecting supply chain risk indicators, CVI method for validating the indicators collected from literature review, and DEMATEL based ANP for find the weight and relation between each indicator and dimension. A total of 20 indicators in 6 dimensions have been successfully validated from 36 indicators by five experts in the cosmetics industry with an average I-CVI value of 0.91. The highest influence dimension in supply chain risk in cosmetic industry is the supply and logistic indicator, meanwhile the finance dimension is rated as the most easily affected dimension."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Anna Tul Munikhah
"Tesis ini membahas mengenai ketahanan rantai pasok pada industri Nikel di Indonesia. Permasalahan yang terjadi pada rantai pasok industri nikel Indonesia adalah adanya undang-undang mengenai pelarangan ekspor bijih nikel dan kebijakan mengenai hilirisasi industri yang menyebabkan terhambatnya proses produksi olahan nikel. Hal ini disebabkan karena industri pertambangan Indonesia masih belum mampu melakukan hilirisasi. Selain itu bencana alam yang kemungkinan akan terjadi di industri pertambangan juga menghambat proses produksi karna beberapa usaha pertambangan menghentikan produksi sehingga kapasitas produksi nikel menurun drastis. Ketika diberlakukannya pelarangan ekspor bijih nikel, maka jumlah permintaan merosot tajam yang menyebabkan harga nikel acuan turun sehingga berdampak pada terhambatnya proses produksi nikel di Indonesia. Emisi karbon yang dihasilkan dari proses pertambangan dan pengolahan nikel juga dapat merusak lingkungan apabila tidak ditangani dengan baik. Rantai pasok dihadapkan pada peristiwa yang dinamis dan kompleks sehingga dapat mengganggu aktivitas operasional. Rantai pasok perlu menahan gangguan dan pulih dari gangguan dengan cepat. Oleh karena itu dibutuhkan Supply Chain Resilience yang merupakan kemampuan bertahan, beradaptasi, dan pulih dari gangguan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Sistem dinamis digunakan pada penelitian ini karena mampu menganalisis sistem yang kompleks dan dinamis sehingga dapat memberikan saran kebijakan yang lebih efektif.

This thesis discusses supply chain resilience in the nickel industry in Indonesia. Problems that occur in the supply chain for the Indonesian nickel industry are the existence of laws regarding the export ban on nickel ore and policies regarding industrial downstream which hamper the process of nickel refined production. This is because the Indonesian mining industry is still unable to carry out downstream activities. Apart from that, natural disasters that are likely to occur in the mining industry also hamper the production process because several mining businesses have stopped production so that nickel production capacity has drastically decreased. When the export ban on nickel ore was imposed, the demand for nickel fell sharply which caused the reference nickel price to fall, which resulted in the obstruction of the nickel production process in Indonesia. Carbon emissions resulting from mining and nickel processing can also damage the environment if not handled properly. The supply chain is faced with dynamic and complex events that can disrupt operational activities. The supply chain needs to withstand disruption and recover from a disruption quickly. Therefore, Supply Chain Resilience is needed, which is the ability to survive, adapt, and recover from disruption so that it can meet customer needs. Dynamic systems are used in this study because they can analyze complex and dynamic systems so that they can provide more effective policy advice."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lindawati Rahayu
"ABSTRAK
Dalam PP no 14 tahun 2015, disebutkan bahwa industri farmasi masuk ke dalam industri andalan bersama dengan industri pangan dan transportasi. Pertumbuhan industri farmasi yang cukup tinggi, tentunya perlu memperhatikan limbah yang dihasilkannya salah satunya obat kedaluwarsa dan rusak pada layanan kesehatan. Masalah ini berdampak pada lingkungan bila tidak dimusnahkan dengan tepat dan masalah lebih lanjut seperti penjualan kembali melalui peredaran obat palsu. Oleh karenanya obat kedaluwarsa dan rusak harus dimusnahkan dengan segera dan tepat. Penanganan obat kedaluwarsa dan rusak melalui reverse logistic dianggap dapat menjadi penyelesaian yang efektif dari berbagai layanan kesehatan salah satunya apotek yang masih memiliki keterbatasan dalam melakukan pemusnahan baik dalam segi biaya, tenaga dan waktu. Melalui penelitian ini dibentuk model konseptual untuk memahami permasalahan yang ada dan alternatif-alternatif kebijakan dalam penerapan reverse logistic di industri farmasi
Indonesia. Model konseptual dikembangkan dalam bentuk sistem diagram untuk melihat hubungan antara variabel dan faktor-faktor di dalam masalah penanganan obat kedaluwarsa dan rusak. Model ini kemudian dikembangkan menjadi model simulasi untuk melihat bagaimana hubungan yang telah digambarkan tersebut dapat mempengaruhi output yang diinginkan secara kuantitatif. Model tersebut juga dikembangkan untuk menggambarkan skenario yang mungkin terjadi di masa depan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan dari regulasi menjadi hal yang utama dalam mendukung penerapan reverse logistic. Selain itu penyediaan fasilitas limbah yang terjangkau juga meningkatkan proses pemusnahan obat kedaluwarsa danrusak.

ABSTRACT
Pharmaceutical industry in Indonesia is one of the mainstay industry as mentioned in government regulation (no 14 /2015), along with the food and transportation industry. The growth of pharmaceutical industry rapidly needs attention in the waste, which is expired and defective medicine in health services. This problem has an environmental impact if it is not destroyed properly and further problems such as resale through the circulation of counterfeit drugs. Therefore expired and defective drugs must be destroyed immediately and appropriately. Handling of expired and damaged drugs through reverse logistics is considered to be an effective solution from various health services, one of which is a pharmacies that still has limitations in carrying out destruction in terms of cost, manpower and time. Through this research a conceptual model is generated to understand the existing problems and policy alternatives in the application of reverse logistics in the Indonesian pharmaceutical industry. Conceptual models is developed in systems diagram to see the relationship between variables and factors in the handling of expired and damaged drugs. This model is then developed into a simulation model to see how the
relationship that has been described can affect the desired output quantitatively. The model is also developed to illustrate possible scenarios in the future. The results of this study indicate that the pressure from regulation becomes the main thing in supporting the
application of reverse logistics. Besides, the provision of affordable waste facilities also improves the process of eliminating expired and damaged drugs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maha Restu Gusti Azizi
"Penanganan bencana dan operasi bantuan kemanusiaan dikelola dalam kondisi darurat dan dalam periode yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Tepat guna menjadi kata kunci yang utama dalam menentukan keberhasilan proses dan peran rantai pasok kemanusiaan pada penanganan bencana dan operasi bantuan kemanusiaan. Ini menekankan untuk peningkatan kinerja organisasi kemanusiaan. Penelitian ini memberikan usulan maturity assessment model yang digunakan untuk melihat tingkat kematangan proses pada existing condition untuk rantai
pasok kemanusiaan dalam penanganan bencana dan operasi bantuan yang dilakukan oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation dan Gerak Bareng. Maturity Assessment Model terdiri dari empat belas maturity dimension dan delapan puluh satu proses. Peningkatan kinerja untuk ACT Foundation berfokus pada maturity dimension dengan maturity level dibawah Level III Intermediate sebagai critical factors. Maturity dimension tersebut adalah Strategi Humanitarian Supply Chain (HSC), Fokus untuk Fase pada Bencana, dan Manajemen Informasi dan Data. Gerak
Bareng menghasilkan dua critical factors dengan maturity level dibawah Level II Elementary untuk Manajemen Informasi dan Data serta Perbaikan Berkelanjutan dan Kolaborasi. Penelitian ini memastikan kinerja rantai pasok kemanusiaan mencapai Level IV Advanced hingga Level V Optimized. Sehingga peningkatan kinerja dilakukan dengan fokus pada maturity dimension yang memiliki maturity level kurang dari Level IV Advanced, dengan pendekatan strategi manajerial dan operasional.

Disaster management and humanitarian relief operations are managed under emergency conditions and for
unpredictable periods. Appropriateness is the main keyword in determining the success of the process and the role
of the humanitarian supply chain in disaster management and humanitarian aid operations. It emphasizes
improving the performance of humanitarian organizations. This study proposes a maturity assessment model to
see the level of process maturity in the existing conditions for the humanitarian supply chain in disaster
management and aid operations carried out by the Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation and Gerak Bareng. The
Maturity Assessment Model consists of fourteen maturity dimensions and eighty-one processes. Performance
improvement for ACT Foundation focuses on the maturity dimension, with a maturity level below Level III
Intermediate as the critical factor. The maturity dimensions are Humanitarian Supply Chain (HSC) Strategy, Focus
on Disaster Phase, and Information and Data Management. Gerak Bareng produced two critical factors with a
maturity level below Level II Elementary for Information and Data Management and Continuous Improvement
and Collaboration. This research ensures that humanitarian supply chain performance achieves Level IV Advanced
to Level V Optimized. Hence, this study improves performance by focusing on the maturity dimension under Level
IV Advanced, with a managerial and operational strategy approach
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>