Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 217504 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Umi Sa Adah
"ABSTRACT
Infeksi luka operasi merupakan infeksi yang terjadi 30 hari pasca operasi. Angka kejadian ILO di RSUP Fatmawati dari tahun 2014-2016 mengalami peningkatan dari 0,74 menjadi 1,24. Tahun 2016 0,3 dari total angka kejadian ILO berasal dari pasien kebidanan dan kandungan. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan upaya perbaikan pencegahan kejadian infeksi luka operasi sehingga diharapkan dapat mengurangi kejadian infeksi luka operasi di RSUP Fatmawati. Penelitian ini merupakan jenis penelitian operasional yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Metode yang digunakan adalah telaah data sekunder, wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ILO masih terjadi di RSUP Fatmawati walaupun rumah sakit sudah mempunyai SOP terkait ILO untuk melakukan pencegahan dan pengendalian ILO, karena ILO bisa terjadi dari sisi kondisi pasien dan sistem pelayanan rumah sakit. Maka dari itu diperlukan kerjasama dan komitmen antar seluruh pihak yang berkaitan dengan pencegahan dan pengendalian ILO, yakni Instalasi Rawat Inap Teratai, Instalasi Bedah Sentral, KPPI dan Komite Mutu serta diperlukan penelitian lanjutan untuk membahas faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

ABSTRACT
Surgical site infections is infection that occurs within 30 days after the operation. The incidence rate of SSI at RSUP Fatmawati has increased from 0.74 to 1.24 in 2014 2016. In 2016, there is 0.3 of total incidence SSI that came obstetric and gynaecological patients. The aim of this study is formulate improved preventive incidence of SSIs so that can reduce incidence of SSIs at RSUP Fatmawati. This research is an operational research, which use quantitative and qualitative approach. The method are secondary data review, observation, interviews, and documents review. The results showed that there is still incidence of SSIs at RSUP Fatmawati despite having Standard Operating Procedure SOP for prevention and controlling of SSIs, because SSIs caused of patients condition and hospital service system. Therefore it is necessary to do cooperation and commitment among people concerned in prevention and controlling of SSIs, i.e., Central Surgical Installation and Teratai rsquo s Inpatient Installation, IPCN, and Quality Committe, and further research is needed to discuss other factors not used in this study."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seli Pibriani Hendrayani
"Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karir Terhadap Turnover Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati Tahun 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karir  Terhadap Turnover Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUP fatmawati Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan data diperoleh dari hasil wawancara dan kuisioner menggunakan skala linkert. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat rawat inap RSUP Fatmawati Tahun 2017. Sampel yang digunakan sebanyak 82 perawat dengan metode pengambilan sampel simple random sampling. Analisis data yang digunakan Uji Validitas Kuisioner, Uji Reabilitas Kuisioner, Uji korelasi, dan Uji Regresi Linier sederhana dengan dengan menggunakan SPSS 20,0 for windows. Hasil penelitian didapatkan bahwa Kompesasi berpengaruh negatif, kuat, dan signifikan, sebesar 82% terhadap turnover perawat dan pengembangan karir berpengaruh negatif dan lemah, terhadap turnover perawat di Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati sekitar 18%.

This study discusses the Influence of Compensation and Career Development on Turnover Nurse in Inpatient Installation RSUP Fatmawati Year 2017. The purpose of this study is to determine the Effect of Compensation and Career Development on Turnover Nurse in Inpatient Installation RSUP fatmawati Year 2017. This research is a quantitative research with cross sectional approach and data obtained from interviews and questionnaires using linkert scale. The population of this research is all nurses of Inpatient Hospital of Fatmawati Year 2017. The sample used is 82 nurses with simple random sampling method. Data analysis used Test Questionnaire Validity, Test Questionnaire Reaction, Correlation Test, and Linear Regression Test simple by using SPSS 20,0 for windows. The result of the research shows that Compensation has negative, strong, and significant effect, 82% toward nurse turnover and career development have negative and weak effect on nurse turnover at RSUP Fatmawati hospital about 18%.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Cindy Nathania Usman
"Antibiotik profilaksis adalah antibiotik yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi. Antibiotik yang biasa digunakan memiliki spektrum sempit, toksisitas rendah, memiliki sifat bakterisidal dan spesifik. Tujuan penelitian ini adalah melihat kesesuaian penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien yang dilakukan pembedahan di Instalasi Bedah Sentral RSUP Fatmawati periode Januari ndash; Maret 2017 dengan PPAB RSUP Fatmawati tahun 2016 dan ASHP Guidelines tahun 2013. Metode penelitian ini dilakukan secara deskriptif analitik dengan pengambilan data secara retrospektif. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Pasien yang paling banyak dilakukan pembedahan adalah pasien perempuan 57,54 dan kelompok usia yang paling banyak adalah >45-55 tahun. Rencana pembedahan yang paling banyak dilakukan adalah elektif 73,75 . Divisi pembedahan yang paling banyak dilakukan adalah bedah kebidanan 20,37 . 2.191 pasien mendapatkan antibiotik profilaksis sebelum pembedahan dan persentase divisi pembedahan yang paling banyak menggunakan antibiotik profilaksis adalah bedah digestif 89,15 . Antibiotik profilaksis yang paling banyak digunakan adalah penggunaan tunggal sefazolin 41,05 . Kesesuaian penggunaan antibiotik profilaksis dengan PPAB RSUP Fatmawati tahun 2016 sebesar 51,92 dan kesesuaian penggunaan antibiotik profilaksis dengan ASHP Guidelines 2013 sebesar 43,13.

Prophylactic antibiotics are antibiotics used to prevent infection. Commonly used antibiotics have a narrow spectrum, low toxicity, have a bactericidal activity and specific. The purpose of this study is to see the suitability of the use of prophylactic antibiotics in surgical patients at the Central Surgery Installation of Fatmawati Central General Hospital January March 2017 with Antibiotic Guidelines from Fatmawati Central General Hospital 2016 and ASHP Guidelines 2013. This research method is done analitical descriptively with retrospective retrieval data. Sampling with total sampling technique. Patients most widely performed surgery were female 57.54 and the age group most was 45 55 years. The most widely performed surgical plan was elective 73.75 . The most widely performed surgical division was midwifery surgery 20.37 . 2,191 patients received prophylactic antibiotics before surgery and surgery division percentage of the most widely used surgical antibiotic prophylaxis was digestive 89.15 . The most widely used prophylactic antibiotic is cefazoline 41.05 . The compliance of prophylactic antibiotic usage with Antibiotic Guidelines from Fatmawati Central General Hospital 2016 was 51,92 and compliance of antibiotic prophylaxis with ASHP Guidelines 2013 was 43,13."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Dwi Primasari
"Skripsi ini membahas hubungan karakteristik pasien (umur dan jenis kelamin), hari masuk RS, tingkat keparahan (severity level), diagnosa penyakit lainnya, komplikasi, assesmen klinis (pemeriksaan dokter dan konsultasi), pemeriksaan penunjang, dan tindakan medis dengan lama hari rawat. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menggunakan data rekam medis sebagai data sekunder dengan desain studi cross sectional. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 261 pasien BPJS dengan kasus Demam Berdarah Dengue di Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati yang berumur lebih dari 5 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63,6 persen memiliki lama hari rawat sesuai dengan standar clinical pathway Demam Berdarah Dengue (LOS ≤5 hari). Penelitian ini menggunakan uji chi-square, variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan lama hari rawat dalam penelitian ini adalah umur, diagnosa penyakit lainnya, komplikasi, pemeriksaan dokter, dan tindakan medis.

This undergraduate thesis discussed a correlation between patients (age and sex), the day of the entry, severity level, other disease diagnosis, complications, assessment clinics (doctor’s examination and consultation), other supporting examination and medical treatment with the length of stay. The research that has been done is using medical record data as secondary data with cross sectional study design. The subject of this research is 261 BPJS’ patients with Dengue Haemoragic Fever at Inpatient Installation in RSUP Fatmawati that older than 5 years old.
The result of this research showed that 63,6 percent has a length of stay that in accordance with dengue fever’s clinical pathway standard (LOS <5 days). This research used chi-square test, the variable that has significant connection with the length of stay in this research are age, other disease diagnosis, complications, doctor examination and medical treatment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Nita Noer
"Penelitian ini membahas tentang efisiensi proses discharge dengan pendekatan lean six sigma pada pasien penyakit dalam, neurologi, bedah, jantung, dan paru di Instalasi Rawat Inap Teratai RSUP Fatmawati Tahun 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil analisis dari aktivitas atau proses yang tidak mengandung nilai tambah untuk mengurangi waktu proses discharge. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan time motion studies dan menggunakan operational research dengan metode observasi, wawancara mendalam dan telaah data sekunder.
Hasil penelitian di dapatkan rata-rata waktu proses discharge adalah 264 menit dengan penilaian aktivitas non value added 237 menit dan penilaian aktivitas value added 27 menit. Proses yang paling lama terjadi di kamar rawat inap selama 130 menit, disebabkan oleh pasien menunggu untuk menerima edukasi kesehatan dan menunggu untuk diberikan instruksi dari perawat untuk menyelesaikan administrasi pemulangan pasien.

This research discusses about the efficiency of the discharge process with lean six sigma approach in patients in internal medicine, neurology, surgery, heart and lung in inpatient lotus RSUP Fatmawati in 2015. Purpose of this research is to get the results of analysis of the activity or process that doesn’t have value added for patient to reduce the time of discharge process. This study is a descriptive approach uses time-motion studies and operational research with the method of observation, indepth interviews and secondary data analysis.
This research reveals an average time for discharge process is 264 minutes, with the assessment of non-value added activities 237 minutes and assessment of value added activity 27 minutes. The longest process occurs in the inpatient rooms for 130 minutes, caused by patients waiting to receive health education and waiting to be given instructions from the nurse to complete the administrative discharge of patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S62173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariska Robiyanti
"Penelitian ini membahas tentang keselamatan pasien pada pasien yang direstrain di HCU Rawat Inap Teratai RSUP Fatmawati Tahun 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil analisis mengenai Implementasi Patien Safety pada Pasien Restrain di HCU Rawat Inap Teratai RSUP Fatmawati. Penelitian ini merupakan penelitian Operational Research yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Metode yang digunakan adalah wawancara, observasi dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUP Fatmawati telah memiliki prosedur mengenai restrain dan keselamatan pasien. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat lubang pada lapisan kedua akibat tidak dilakukannya supervisi, lapisan ketiga akibat belum semua perawat mengikuti pelatihan, lapisan keempat akibat belum dipatuhinya prosedur restrain dan keselamatan pasien. Pada teori Swiss Cheese disebutkan bahwa lubang yang terletak pada satu garis lurus dapat mengakibatkan kejadian tidak diinginkan yang membahayakan patient safety pada pasien yang direstrain di HCU Rawat Inap Teratai 2016.

This study discusses about Patient Safety in restraint patients at Teratai?s Inpatient Care of RSUP Fatmawati in 2016. The aim of this study is to get the results of implementation analysis of Patient Safety in restraint patients. This research is an Operational Research, which use quantitative and qualitative approach. The method are observation, interviews, and documents review.
The results showed that the RSUP Fatmawati has procedures regarding restrain and patient safety. The results also show there is a hole in the second layer of not doing supervision, the third layer as a result, not all nurse training, a fourth layer due to non-compliance with procedures restrain and patient safety. Swiss Cheese theory mentioned that the holes are located on one straight line. It can lead to adverse events that endanger patient safety in the restraint patients at the Teratai?s Inpatient Care of RSUP Fatmawati 2016.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S66478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Hamdanah Octa Viapin
"Perawat memiliki peran yang sangat penting dalam perawatan paliatif seperti penapisan. Penapisan perawatan paliatif dilakukan untuk mengetahui pasien kanker yang membutuhkan perawatan paliatif. Penapisan perawatan paliatif di RSUP Fatmawati belum berjalan dengan baik. Pada bulan Juni 2016, terdapat pasien kanker sebanyak 99 orang, tetapi tidak ada satupun pasien kanker yang dilakukan penapisan perawatan paliatif oleh perawat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat terhadap penapisan perawatan paliatif pada pasien kanker RSUP Fatmawati. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor individu pengetahuan , faktor organisasi pelatihan, kebijakan rumah sakit, sarana prasarana dan pengawasan dan faktor psikologis persepsi mempengaruhi perawat dalam melakukan penapisan perawatan paliatif. Setiap variabel dalam faktor tersebut memiliki masalah masing-masing terkait dengan penapisan perawatan paliatif. Oleh sebab itu, perlu diadakannya perbaikan pada setiap variabel untuk meningkatkan mutu pelayanan perawatan paliatif di RSUP Fatmawati. Kata Kunci : Penapisan perawatan paliatif, kanker, perilaku.
Nurses have an important role in palliative care such as screening. Screening is performed to determine the palliative care of cancer patients requiring palliative care. Screening of palliative care in Fatmawati wasn rsquo t run well. In June 2016, there were as many as 99 cancer patients, but none of them who do palliative care screening by nurses. This thesis discusses about factors that affecting nurse rsquo s behavior to Palliative care screening in Cancer Patients at RSUP Fatmawati rsquo s Teratai Inpatient Care in 2016. This study is a qualitative research. The results of this study indicated that individual factors knowledge , organizational factors training, hospital policies, infrastructure and supervision and psychological factors perception affects palliative care screening. Each variable in these factors have their respective problems associated with palliative care screening. Therefore, each variable should be repaired to improve the quality of Palliative care services at Fatmawati Hospital. Keywords Screening of palliative care, cancer, behavior"
2017
S66023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Novianti
"Instruksi medis farmakologis atau catatan pemberian dan pemantauan obat merupakan pemantauan dan instruksi pemberian obat selama pasien. Pengisian instruksi dilakukan oleh dokter penanggung jawab pasien dan perawat bertugas memberikan obat kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan dokter dan perawat dalam penulisan instruksi medis farmakologis rawat inap teratai RSUP Fatmawati Tahun 2017. Desain penelitian yang cross sectional dengan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 28 dokter, 16 57.1 dokter memiliki kepatuhan tinggi dan kepatuhan perawat terhadap penulisan dan penatalaksanaan tinggi 88.6 , hal ini berasal dari faktor individu umur, jenis kelamin, sikap, beban kerja dan faktor organisasi hubungan interpersonal, evaluasi kinerja, motivasi, sistem penghargaan . Tidak ditemukan hubungan antara faktor individu maupun organisasi dengan kepatuhan dokter dalam menuliskan instruksi medis farmakologis, namun ditemuka hubungan antara variabel sikap dan hubungan interpersonal terhadap kepatuhan perawat dalam menulisan dan menatalaksanakan instruksi medis farmakologis.

Pharmacological medical instruction or drug administration and monitoring record is a monitoring and instruction that is used for the patient. The instruction is filed by doctor in charge and carried out by the nurse. This study aims to identify factors that influence the compliance of doctor and nurse in pharmacological medical instruction filing in Teratai inpatient room RSUP Fatmawati 2017. This is a cross sectional study with quantitative approach.
The result shows that from 28 doctors, 16 57.1 have high obedience and nurse rsquo s obedience towards the filing and management is high 88.6 . The result comes from various factors such as individual factors age, gender, attitude, work loads and organizational factors interpersonal relationship, work evaluation, motivation, rewarding system . There is no correlation between individual or organizational factors with doctor rsquo s obedience, but there is a relation between the attitude and interpersonal relationship towards nurse rsquo s obedience in pharmacological medical instruction filing and management.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Oktafiyani
"Latar Belakang: Needle Stick Injury merupakan luka yang dialami oleh tenaga kesehatan dan diakibatkan karena tusukan atau robekan dari jarum atau benda tajam lainnya. Tenaga kesehatan yang sangat rentan terhadap kejadian tertusuk jarum adalah perawat. Saat ini, angka kejadian tertusuk jarum dikalangan perawat yang bekerja di rumah sakit menunjukkan angka yang masih tinggi. Di RSUP Fatmawati, tahun 2015 dan 2016 dari bulan Januari-Desember tercatat sebanyak 40 kasus tertusuk jarum pada perawat dan pada bulan Januari-Agustus 2017 tercatat sebanyak 4 kasus tertusuk jarum pada perawat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, dan upaya pencegahan kejadian tertusuk jarum pada perawat di Instalasi Rawat Inap Teratai RSUP Fatmawati tahun 2018.
Desain dan Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain studi cross sectional dengan pengumpulan data primer melalui penyebaran kuisioner kepada 170 responden yaitu perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap Teratai RSUP Fatmawati yang telah bekerja minimal 1 tahun. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi Square.
Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik 97,1, sikap yang cukup baik 88,8, dan upaya pencegahan kejadian tertusuk jarum yang cukup baik 66,5. Hasil analisis bivariat dengan uji Chi Square = 0,05 ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan perawat dengan sikap perawat pvalue = 0,451 dan OR=0,490 tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan perawat dengan upaya pencegahan kejadian tertusuk jarum pvalue = 0,665 dan OR = 2,055 dan ada hubungan yang bermakna antara sikap perawat dengan upaya pencegahan kejadian tertusuk jarum pvalue = 0,033 dan OR = 3,139.
Kesimpulan dan Saran: Hubungan yang tidak bermakna adalah pengetahuan dengan sikap, serta pengetahuan dengan upaya pencegahan kejadian tertusuk jarum. Sedangkan, hubungan yang bermakna adalah sikap dengan upaya pencegahan kejadian tertusuk jarum. Diharapkan pihak rumah sakit memberikan pelatihan rutin dan berkala terkait needle stick injury khususnya dalam hal teknik recapping minimal setiap 6 bulan sekali; menyediakan poster K3 terkait prosedur melakukan tindakan penyuntikan yang benar di setiap ruangan kerja perawat; dan pemberian penghargaan setiap bulan bagi perawat yang telah melakukan praktik kerja yang aman.

Background: A Needle Stick Injury is a wound suffered by healthcare workers that caused by needles or other sharps objects that accidentally puncture the skin. Nurses are most likely to have needle stick injuries among healthcare workers. Currently, the incidence of needle stick injuries among nurses working in hospitals shows a high rate. At RSUP Fatmawati, from January to December in 2015 and 2016, there were 40 cases of needle stick injuries among nurses and from January to August 2017, there were 4 cases of needle stick injuries among nurses. The purpose of this research was to find out the correlation between knowledge, attitude, and needle stick injury prevention effort among nurses at Teratai Inpatient Installation RSUP Fatmawati in 2018.
Design and Method: This research was conducted with cross sectional study with primary data collection through questionnaires distribution to 170 executor nurses who have worked at Teratai Inpateint Installation RSUP Fatmawati at least 1 year. Data were analyzed using is univariate and bivariate analysis using Chi Square test.
Results: The result of univariate analysis showed that the majority of respondents have good knowledge 97.1, good attitude 88.8, and good at needle stick injury prevention effort 66.5. The result of bivariate analysis using Chi Square test 0,05 showed that there is no significant relationship between nurses 39 knowledge and nurses 39 attitude pvalue 0,451 and OR 0,490 there is no significant relationship between nurses 39 knowledge and the prevention effort of needle stick injury pvalue 0.665 and OR 2.055 and there is a significant relationship between nurses 39 attitude and the prevention effort of needle stick injury pvalue 0.033 and OR 3.139.
Conclusions and Recommendations There is no significant relationship between knowledge and attitude, as well as knowledge and the prevention effort of needle stick injury. Meanwhile, there is a significant relationship between attitude and the prevention effort of needle stick injury. It is expected that the hospital should provide routine and periodic training related to needle stick injury especially in terms of recapping technique at least every 6 months provide K3 posters regarding the procedures of injecting actions in each nurses 39 workroom and give the monthly rewards for nurses who have implemented safety work practices.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Yuliyanti
"ABSTRAK
Latar belakang dari penelitian ini adalah asumsi bahwa pasien operasi cito sangat banyak sehingga waktu tunggu di kamar operasi cito tidak sesuai dengan SOP. Penelitian bertujuan untuk mengetahui utilisasi kamar operasi cito serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode telaah dokumen dan kualitatif dengan wawancara. Pasien operasi cito memiliki tren yang menurun dari tahun 2014 sampai 2016. Rata-rata waktu tunggu tidak melebihi standar (≤120 menit), yaitu sebesar 112 menit. Utilisasi di kamar tersebut sebesar 26%. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi utilisasi kamar operasi, yaitu waktu tunggu (p-value=0,02) dan diagnosis cito (p-value=0,024). Utilisasi kamar operasi cito belum optimal.

ABSTRACT
The background of this study is an assumption that Fatmawati Hospital has so many emergency surgery patients that the waiting time in emergency operating room is not in accordance with the hospital‟s standard. The study aims to determine emergency operating room utilization and the factors that influence it. This study uses a quantitative approach with document review method, and a qualitative one using interview. The trend of emergency surgery patients declined from 2014 to 2016. The average waiting time (August-October 2016) didn‟t exceed the standard (≤120 minutes), amounting to 112 minutes. Utilization in the room was 26%. There are two factors affecting operating room utilization, namely waiting time (p-value=0,02) and emergency diagnosis (p-value=0,024). Utilization in the room was not yet optimal."
2017
S66489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>