Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192995 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christofer Satria
"Penciptaan ini dilatarbelakangi oleh ketetarikan pencipta terhadap keindahan dan fenomena subak di Bali khususnya daerah Gianyar dan Bangli. Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang mengatur sistem pengairan sawah, yang digunakan untuk bercocok tanam padi di Bali. Subak biasanya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik yang diperuntukan untuk "Dewi Sri" (dewi kemakmuran dan kesuburan). Penciptaan ini difokuskan pada fotografi decopuage keindahan dan phenomena subak Bali khususnya daerah Gianyar dan Bangli. Berorientasi dari keindahan dan fenomena subak di Bali, pencipta ingin mengungkapkan ke dalam sebuah karya fotografi decopauge, dengan menggunakan dua teknik yang berbeda menjadi satu kesatuan, sehingga kesan foto akan lebih berbeda dan mengikuti tekstur batu yang digunakan. Berdasarkan hal tersebut pencipta menggunakan teori transformasi, untuk perubahan dari karya asli be-dalam karya baru dan teori semiotika, sebagai pembuatan karya untuk melihat komposisi foto dan tekstur batu yang digunakan. Metode yang digunakan adalah metode observasi dan metode dokumentasi, yang difokuskan didaerah Gianyar dan Bangli. Pencipta berharap dengan adanya perancangan ini, dapat memberikan dampak baik terhadap Subak di Bali terutama daerah Gianyar dan Bangli, dan dapat menjadi media yang menarik untuk memelihara dan menjaga Subak di Bali."
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 JSRD 21:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Desa Pengelipuran merupakan salah satu desa kuno, yang hingga kini masih memegang ketat adat dan tradisi. Berbagai bentuk aktivitas ritual maupun dalam kaedah-kaedah dalam kehidupan social kemasyarakatan masih berjalan dan eksis walaupun pengaruh globalisasi terus mengancam dan mempengaruhinya. Menyadari akan keadaan tersebut, masyarakat telah menyadari bahwa perlu adanya slrategi untuk mempertahankan tradisi adat dan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun. Pewarisan tersebut, tidak hanya dalam bentuk fisik namun juga dalam wujudnya yang sangat abstrak seperti system kepercayaan yang dimiliki masyarakat PengIipuran.Tulisan ini lebih memfokuskan pada permasalahan yakni system kepercayaan masyarakat pengIipuran.Teori yang diperguanakn adalah teori neofungsional dan teori semiotik hasil dari penelitian ini bawasannya system kepercayaan pada masyarakat penglipuran masih berpegang pada adat dan tradsi yang diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhurnya.Tampak adat yang berupa ritual-ritual maupun konsep kosmologi local masih digunakan sebagai pedoman dalam bertindak atau berperilaku oleh masyarakat Penglipuran."
JPSNT 20:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faizal Haqi Hidayatullah
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas penerapan strategi fotografi pada foto-foto pemenang lomba tahun 2016. Penelitian ini menggunakan semiotika struktural untuk menjabarkan strategi fotografi yang ada pada foto-foto pemenang lomba. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan strategi fotografi dapat menghasilkan foto yang berhasil merekam alam dengan berbagai keunikannya. Momen alam yang sempit dapat ditangkap kamera untuk diabadikan. Natuurmonumenten sebagai penyelenggara lomba memanfaatkan foto sebagai tujuan mereka: melestarikan alam.

ABSTRACT
AbstractThis paper will study the utilizing of photographical strategies in the photos of the contest 39 s winners in 2016. This research uses structural semiotics to describe photographical strategies which found in photos of the contest 39 s winners. Through this research prove that the utilizing of photographical strategies could produced successful photo that capture photo which represent the uniqueness of nature. The limited moment of nature could be captured and become timeless photo. Natuurmonumenten as the contest rsquo s organizer utilize the photos of contest rsquo s winner to reach their objectieve nature conservation."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Agung Gede Surya Bhuana Srivijayananta
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11866
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adham Azis Al Azmi
"ABSTRAK
Karya fotografi merupakan salah satu karya seni rupa yang dihasilkan dengan cara merekam pantulan cahaya yang mengenai objek dengan menggunakan kamera. Dalam pembuatan suatu karya fotografi, dimungkinkan adanya unsur non manusia yang ikut berpartisipasi, misalnya mesin, hewan atau tanaman. Dalam tulisan ini penulis akan membedah mengenai bagaimana menentukan pencipta dari suatu karya fotografi apabila terdapat unsur non manusia yang ikut berpartisipasi, apakah ciptaan karya fotografi tersebut dilindungi oleh hak cipta dan bagaimana kepemilikan hak cipta atas karya fotografi tersebut. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis-normatif dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan bahan-bahan kepustakaan serta wawancara. Hasil temuan yang akan disampaikan dalam penulisan skripsi ini adalah teori-teori mengenai syarat sebagai pencipta karya fotografi yang harus diperhatikan dalam menentukan pencipta dari karya fotografi. Salah satunya adalah Teori Kepribadian dalam Hukum Personality Theory of Law . Mengenai objek perlindungan hak ciptanya, karya fotografi yang dilindungi oleh hak cipta adalah karya fotografi yang memenuhi syarat-syarat sebagai ciptaan yang dilindungi oleh hak cipta, yakni memenuhi syarat orisinalitas dan fiksasi. Ketika terdapat karya fotografi yang dihasilkan dilindungi oleh hak cipta, kemudian pencipta dari suatu karya fotografi tersebut telah ditentukan, maka dapat dikatakan bahwa perlindungan kepemilikan hak cipta atas karya fotografi tersebut menjadi jelas.

ABSTRACT
Photographic works is one of fine art works which is created by the way of recording light reflection that strikes into one object by using camera. In creating a photographic works, it is possible that non human participated, such as machines, animals, or plants. In this research the author will explain how to determine who the author of photographic works is if there is non human participation, then how the copyright protection of the photographic works is, and who the copyright holder of that photographic works is. The issues of this study were examined using method of juridical normative research with qualitative approach and using library materials also interview. The finding results presented in this study are theories of photographic works authorship requirements which is to determine who the author of photographic works is. One of doctrine to determine this is Personality Theory of Law. Then, about the object of copyright protection, photographic works itself should be protected by copyright when it fulfill requirements of works which are protected by copyright. These are originality and fixation. When the photographic works which is already produced protected by copyright, then author of that photographic works is already determined, so the ownership of copyright protection of that photographic works becomes clear."
2017
S69669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajria Novari Manan
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989
631.7 FAD s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Riantama Sulthana Fauzan
"Sebagai sistem pertanian kearifan lokal Bali, kedaulatan pangan Subak terancam dalam menjaga keberlanjutan pangan di wilayah Bali. Hal ini disebabkan karena para petani tidak lagi sepenuhnya menjalankan prinsip Tri Hita Karana dalam kegiatan usaha taninya dan beralih pada sistem pertanian Revolusi Hijau. Kabupaten Tabanan yang memiliki prestasi ketahanan pangan terbaik di Indonesia juga ikut terancam, karena Subak sebagai garda terdepan penjaga kedaulatan pangannya sudah tidak seberdaya dulu. Maka dari itu, penilitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh apa Revolusi Hijau telah mendegradasi kedaulatan pangan Subak yang menerapkan nilai-nilai Tri Hita Karana sehingga, dapat mengetahui akar permasalahan dan solusi yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kedaulatan pangan. Tesis ini menggunakan desain penelitian kualitatif dan metode Life History untuk memahami berbagai perubahan yang terjadi di Subak secara mendalam. Pengumpulan data menggunakan observasi, literatur dan melakukan wawancara secara langsung kepada tiga Subak di kabupaten Tabanan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pergeseran orientasi dari sistem pertanian berbasis manusia menjadi modal dan teknologi. Hasil dari pergeseran tersebut merubah beberapa aspek dalam Subak antara lain; sarana produksi yang mengandalkan input eksternal, sistem gotong royong yang tergantikan dengan upah, kesejahteraan petani yang memburuk, konsep pertanian yang menjadi tidak berkelanjutan, tradisi ritual yang mulai ditinggalkan dan perilaku petani yang individual membuat lemahnya posisi dan keberdayaan organisasi Subak. Tesis ini membuahkan temuan, bahwa Revolusi Hijau tidak secara langsung mempengaruhi kedaulatan pangan Subak, melainkan para petani yang terpengaruh oleh perubahan yang dibawa Revolusi Hijau menjadikan Subak menjadi tidak berdaulat. Kedaulatan pangan dapat tercapai dengan penerapan budaya yang kuat, salah satunya adalah menjalankan nilai-nilai Tri Hita Karana sebagai instrumen kedaulatan pangan berbasis budaya.

As a Balinese local wisdom agricultural system, Subak's food sovereignty is threatened in maintaining food sustainability in the Bali region. This is because the farmers no longer fully implement the principle Tri Hita Karana in farming activities and switch to the Green Revolution agricultural system. Tabanan Regency, which has the best food security achievements in Indonesia, is also under threat, because Subak, as the front line guard for food sovereignty, is no longer as empowered as before. Therefore, this research aims to find out to what extent the Green Revolution has degraded the food sovereignty of Subak which applies the values of Tri Hita Karana hence, can find out the root of the problem and solutions that can be done to maintain food sovereignty. This thesis uses a qualitative research design and methods Life History to understand the various changes that occurred in Subak in depth. Data collection used observation, literature and direct interviews with three subaks in Tabanan district. The results showed that there was a shift in orientation from human-based agricultural systems to capital and technology. The results of this shift changed several aspects of Subak, including; production facilities that rely on external inputs, mutual assistance systems that are replaced by wages, deteriorating farmer welfare, agricultural concepts that are becoming unsustainable, ritual traditions that are starting to be abandoned and individual farmer behavior weaken the position and organizational empowerment of Subak. This thesis led to the finding that the Green Revolution did not directly affect Subak's food sovereignty, but farmers who were affected by the changes brought about by the Green Revolution made Subak non-sovereign. Food sovereignty can be achieved through the implementation of a strong culture, one of which is by upholding the values of Tri Hita Karana as a culturally-based instrument for food sovereignty."
Jakarta: Sekolah Kajian dan Stratejik Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depdikbud , 1989
333.359 POL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sugama Putra
"Tesis ini melihat bahwa subak sebagai fenomena kebudayaan Bali yang sarat nilai kearifan lokal, saat ini eksistensinya semakin terdesak karena pesatnya pembangunan di berbagai sektor nonpertanian sehingga mengakibatkan tanah pertanian subak semakin berkurang dan bahkan potensi musnahnya subak di masa mendatang sangatlah mungkin terjadi. Oleh karena itu perlu adanya kepastian letak sebaran lahan pertanian pangan berkelanjutan dalam peraturan daerah di Bali sehingga tanah pertanian subak akan terlindungi dari alih fungsi menjadi tanah nonpertanian sekaligus memberdayakan para petani subak. Masalah alih fungsi tanah pertanian subak menjadi fokus analisis dengan menggunakan teori Hukum Refleksif. Penelitian hukum ini adalah penelitian hukum normatif atau kepustakaan dengan menggunakan sumber data berupa data sekunder dan dikombinasi dengan metode jurimetri. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan kebijakan nasional di bidang penataan ruang yang mengalokasikan peruntukan pertanian seluas 80.417 hektar di Bali. Penelitian ini juga menemukan ketidaksinkronan antara peraturan-peraturan daerah mengenai rencana tata ruang wilayah di Bali dengan rencana pola ruang peruntukan pertanian nasional seluas 46.591 hektar. Rekomendasi penelitian ini antara lain menganjurkan agar seluruh pemerintah daerah di Bali menginsafi dan mematuhi arahan kebijakan nasional di bidang penataan ruang dengan menyinkronkan peruntukan pertanian sekaligus memastikan letak sebaran lahan pertanian pangan berkelanjutan dalam peraturan-peraturan daerah mengenai rencana tata ruang wilayahnya sesuai dengan kebijakan nasional yang telah digariskan.

The thesis finds that the existence of subak as a Balinese cultural phenomenon full with local wisdom values is at the moment being put aside because of massive development in various non-agricultural sectors so that then land of subak agriculture lessens and the potential of subaks extinction in the future is very likely. Therefore certainty in the spread-out locations of sustainable food agricultural land in the regional regulations in Bali is needed so that subak agricultural land will be protected from land convertion to be non-agricultural land and subak farmers wil be empowered. The problem of subak agricultural land conversion is the focus analysis by using the theory of Reflexive Law. This legal research is a normative or literature legal research by using data sources of secondary data, combined with a jurimetrics method. The research result shows that there is a change of national policy in spatial improvement which allocates agricultural purposes of 80,417 hectares in Bali. The research also finds inconsistency between regional regulations on spatial planning in Bali and national agricutural purposes of spatial pattern planning of 46,591 hectares. The recommendations of the research among others suggest that all regional governments in Bali realize and comply with the national policy guidance in spatial planning by alligning the agricultural purposes and making sure that the locations of sustainable food agricultural land distribution shall be included in the regional regulations on regional spatial planning in accordance with the predetermined national policy."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T54363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>