Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89149 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Sugiyono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik kompon karet ban dalam sepeda dengan menggunakan bahan pelunak minyak minarek dan minyak kernel kelapa sawit. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan 2 (dua) faktor, yaitu konsentrasi minyak yang digunakan (5 phr, 10 phr dan 15 phr) dan jenis minyak sebagai bahan pelunak (minyak minarek dan minyak kernel kelapa sawit).
Hasil penelitian diperoleh untuk parameter kekerasan semua perlakuan tidak memenuhi persyaratan SNI ban dalam dari karet untuk sepeda motor (SNI 06-1542-1989), sedangkan parameter Tegangan putus dan Perpanjangan putus untuk semua perlakuan memenuhi persyaratan SNI ban dalam sepeda (SNI 06-7066-1989). Nilai tegangan putus untuk masing-masing perlakuan yaitu A1B1 = 109,67 kg/cm2, A1B2 = 108,67 kg/cm2, A2B1 = 123,33 kg/cm2, A2B2 = 120,67 kg/cm2, A3B1 = 142,33 kg/cm2, dan A3B3 = 141,33 kg/cm2. Nilai perpanjangan putus yaitu A1B1 = 640 %, A1B2 = 639 %, A2B1 = 675,33%, A2B2 = 668,67%, A3B1 = 691,67%, dan A3B3 = 685,33%."
Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewantara Daud
"Tujuan penelitian adalah pemanfaatan karet limbah industri crumb rubber sebagai bahan pembuatan pijakan kaki (footstep) suku cadang sepeda motor. Pada penelitian ini karet limbah yang digunakan divariasi 10, 20, 30, 40, dan 50 phr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karet limbah industri crumb rubber dapat dimanfaatkan menjadi pijakan kaki sepeda motor. Semakin banyak pengguna karet limbah akan meningkatkan nilai kkerasan dan menurunkan nilai kuat tarik, perpanjangan putus, ketahanan sobek, dan pampatan tetap."
Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Reysa Anggraini Vestiana Putri
"

Pembuatan detergen nanofluida biodegradable dari Palm Kernel Oil (PKO) telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan bahwa PKO dapat dikonversi menjadi Metil Ester Sulfonat (MES) dan dijadikan sebagai bahan baku detergen nanofluida yang bersifat biodegradable. PKO merupakan bahan baku utama dalam produk makanan salah satunya creamer. Limbah Industri creamer mengandung PKO sebesar 40% sehingga pada penelitian ini PKO digunakan sebagai model lemak limbah industri creamer. Pertama-tama PKO diesterifikasi dengan katalis asam untuk menurunkan %FFA (Free Fatty Acid). Proses esterifikasi dapat mengubah %FFA dari 4,13% menjadi 0,54% dan menghasilkan produk berupa metil ester dan trigliserida. Selanjutnya produk esterifikasi ditransesterifikasi dengan katalis basa. Pada proses transesterifikasi, asam lemak PKO berhasil terkonversi menjadi metil ester sebesar 99,52%. Metil ester kemudian disulfonasi dengan variasi rasio mol metil ester:NaHSO3 sebesar 1:2-1:4 dengan variasi optimum yaitu pada rasio 1:4 dilihat dari nilai tegangan permukaannya sebesar 37,2 dyne/cm2. Selanjutnya dilakukan tahap sintesis detergen dengan variasi komposisi MES 1,0%; 1,3%; 1,4%; 1,5%; 2,0%; 3,0% dengan konsentrasi TiO2 tetap yaitu sebesar 0,1%. Tahap sintesis detergen dilanjutkan dengan pengujian detergen yang terdiri dari uji kestabilan, uji pengangkatan dan degradasi kotoran serta uji biodegradable. Hasil uji menunjukkan bahwa komposisi MES 3,0% pada detergen menunjukkan hasil yang optimum. Kestabilan detergen, kemampuan pengangkatan kotoran, degradasi kotoran masing-masing mencapai 99,8%; 71,02% dan 90,61%. Selanjutnya dilakukan analisis biodegradable yang menunjukkan bahwa MES dan detergen nanofluida berperan sebagai substrat (sumber nutrisi bakteri) dengan pertumbuhan bakteri selama 10 hari masing-masingĀ  mencapai 27,58% dan 57,9%.


Synthesis of biodegradable nanofluid detergent from Palm Kernel Oil (PKO) is done. The purpose of this study is to prove that PKO can be converted to Methyl Ester Sulfonate (MES) and used as a biodegradable nanofluid detergent raw material. PKO is the main raw material in food products, one of them is creamer. Solid waste creamer contains 40% fat so in this research PKO is used as a fat model for creamer industrial waste. First of all PKO is esterified with an acid catalyst to reduce %FFA (Free Fatty Acid). The esterification process can change the %FFA from 4.13% to 0.545% and produce a product in the form of methyl esters and triglycerides. Then the esterification product is transesterified with a base catalyst. During the transesterification process, PKO fatty acids were successfully converted to methyl ester by 99,52%. The methyl ester is then sulfonated with a variation of the mole ratio of methyl ester:NaHSO3 of 1:2-1:4 with optimum variation at a ratio of 1:4 seen from the value of surface tension of 37.2 dyne/cm2. The detergent synthesis stage is then carried out with variations in the composition of MES 1.0%; 1.3%; 1.4%; 1.5%; 2.0%; 3.0% with fixed TiO2 concentration of 0.1%. Detergent synthesis phase is continued with detergent testing which consists of stability test, stain removal and degradation test, and biodegradable test. The test results showed that the 3.0% MES composition in the detergent showed optimum results. The stability of the detergent, the ability to remove stain, the degradation ability is 99.80%; 71.02% and 90.61% respectively. Then a biodegradable analysis was carried out which showed that MES and detergent nanofluid acted as a substrate (bacterial nutrient source) with bacterial growth for 10 days reached 27.58% and 57.9% respectively.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Putri Purwidyasari
"Karet alam dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan ban kendaraan bermotor. Beberapa material seperti carbon black dan silika ditambahkan untuk meningkatkan kekuatan produk karet alam. Namun industri di Indonesia harus mengimpor carbon black dan silika dari luar negeri, kekurangan lainnya adalah memiliki dampak bagi lingkungan karena material tersebut sulit terurai. Material biomassa berupa serat alam tandan kosong kelapa sawit mampu menggantikan carbon black dan silika sebagai produk karet alam. Namun terdapat perbedaan sifat antara karet alam (hidrofobik) dengan serat alam TKKS (hidrofilik). Oleh karena itu dibutuhkan suatu media berupa coupling agent hibrida karet alam selulosa untuk menyatukan karet alam dengan serat TKKS. Pada penelitian ini digunakan variasi coupling agent sebanyak 0, 1, 2 dan 3 phr dan variasi serat TKKS 5, 10 dan 15 phr untuk mengetahui kompatibilitas, morfologi dan temperatur degradasi dari produk komposit karet alam. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan coupling agent dapat meningkatkan kompatibilitas dan temperatur degradasi produk komposit karet alam yang semula 376oC menjadi 388oC pada pemakaian coupling agent sebanyak 3 phr. Sementara penggunaan serat TKKS meningkatkan temperatur degradasi produk komposit karet alam yang semula 382oC menjadi 389oC pada pemakaian serat TKKS sebanyak 15 phr.

Natural rubber used as raw material in the manufacture of tires. Carbon black and silica are added to improve the strength of natural rubber products. Industry in Indonesia must import carbon black and silica, another disadvantage is carbon black and silica difficult to decompose, so the environment has an impact. Biomass material form of natural fiber empty fruit bunch can replace carbon black and silica as natural rubber products. But there are differences in the nature between natural rubber (hydrophobic) and natural fiber TKKS (hydrophilic). Therefore cellulose natural rubber hybrid coupling agent needed to connect natural rubber with OPEFB fiber. In this study used variations of coupling agent 0, 1, 2 and 3 phr and variations in OPEFB fiber 5, 10, 15 phr to determine compatibility, morphology and degradation temperature of natural rubber composite products. The results showed that the use of coupling agents can improve compatibility and the degradation temperature of natural rubber composite products from 376oC to 388oC in the use of 3 phr coupling agents. While the use of OPEFB fiber increases the degradation temperature of natural rubber composite products from 382oC to 389oC on the use of 15 phr TKKS fibers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"This reseach aims to get information about the utilization of chemical compound contained in Bawang Tiwai.Bawang Tiwai cellected from forest and merchandizer were sorted according to their age/rotten/dries and defects
."
2007
658 JRTI 1:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Widyaningtyas
Jakarta: Pusat Kajian Ilmu Ekonomi (Puskanomi) Universitas Indraprasta PGRI, 2016
330 JABE 3:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Susanto
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kelayakan pada pengembangan produk karet otomotif
yang inovatif di Small Medium Industries (IKM) dengan prinsip industri hijau. Produk Produk karet suku
cadang otomotif yang dikaji adalah karet pijakan kaki (RFS) dan karet pegangan stang kendaraan bermotor
(RGH), sedangkan inovasi adalah pendekatan berbasis industri hijau pada IKM. Penelitian ini meliputi
inovasi pada teknologi proses produksi, menganalisis aspek ekonomi dan mengusulkan rekomendasi
pengelolaan limbah untuk industri. Analisis deskriptif SWOT dilakukan untuk menentukan inovasi pada
penggantian karbon hitam (CB) dengan pati termodifikasi pada proses pembuatan vulkanisat karet. Analisis
tekno ekonomi dihitung untuk menentukan keuntungan inovasi, sementara analisis deskriptif pada
pengelolaan limbah IKM juga dijelaskan juga dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pati
termodifikasi dapat digunakan sebagai pengisi alternatif dalam pembuatan vulkanisat karet tanpa investasi
mesin baru atau mengubah proses produksi. Berdasarkan pemenuhan kualitas produk SNI 06-7031 2004
(Karet Foot Step) dan SNI 06-7032-2004 (Rubber Handle Grip), jumlah CB yang bisa diganti hanya sekitar 15-
20% untuk setiap produk. Selanjutnya, analisis ekonomi techno dengan kapasitas vulkanisat karet 550
kg/bulan akan memiliki B/C ratio 1,2. Dapat disimpulkan bahwa inovasi ini layak secara ekonomi dan
teknologi serta mudah diadopsi oleh IKM. Prinsip reuse dan recycle dalam pengelolaan limbah padat IKM
ini adalah direkomendasikan untuk meminimalkan dampak lingkungan."
Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wema Augustia Ermalasari
"Pada Industri Karet khususnya pada Industri Ban yaitu menggunakan 75% bahan baku yang mengandung kimia karet Import (BR,ZNO,Stearic Acid, N330, Accelerator, MBTS, MBT, Wax, RPO, Pine Tar Oil, Homogenizing Agent, Antioxidant TMQ, Antioxidant SPC, Antioxidant 6PPD, Antioxidant IPPD) dan 25% mengandung bahan baku lokal (karet alam, kaolin & sulfur) sehingga harga yang tertekan adalah harga bahan baku lokal ini tidak dapat di upgrade karena 75% cost produksi bahan baku import. Bahan baku ini terkait dengan dollar maka selalu ada kenaikan harga. Oleh karena itu kami memanfaatkan Sumber Daya Alam Indonesia untuk memproduksi Karet Antioksidan yang mengganti produk import. Yang mana karet antioksidan ditentukan oleh nilai Aktifitas Antioksidan (IC50) yaitu konsentrasi antioksidan yang dibutuhkan untuk meredam 50% radikal bebas. Nilai Aktifitas Antioksidant (IC50) semakin kecil berarti semakin bagus karena dalam penggunaannya hanya sedikit sudah mampu meredam radikal bebas, sehingga produk yang dihasilkan dalam kondisi stabil. Antioksidan merupakan molekul yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi. Oksidasi adalah reaksi kimia yang dapat menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak produk. Karena radikal bebas dapat merusak dan terjadinya perubahan properties seperti (Hardness, Tensile Strength, Elongation dan blooming (jamur).

In the rubber industry especially in the tire industry, 75% of raw materials contain imported rubber chemicals (BR, ZNO, Stearic Acid, N330, Accelerator, MBTS, MBT, Wax, RPO, Pine Tar Oil, Homogenizing Agent, Antioxidant TMQ, Antioxidant SPC). , Antioxidant 6PPD, Antioxidant IPPD) and 25% contain local raw materials (natural rubber, kaolin & sulfur). This raw material is related to the dollar so there is always an increase in price. Therefore, we utilize Indonesia's Natural Resources to produce Antioxidant Rubber which replaces imported products. Which antioxidant rubber is determined by the value of Antioxidant Activity (IC50) which is the concentration of antioxidants needed to reduce 50% of free radicals. The lower the Antioxidant Activity (IC50) value, the better it is because in its use only a small amount is able to reduce free radicals, so the resulting product is in a stable condition. Antioxidants are molecules that are able to slow down or prevent the oxidation process. Oxidation is a chemical reaction that can produce free radicals that can damage the product. Because free radicals can damage and change properties such as (Hardness, Tensile Strength, Elongation and blooming (fungus)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>