Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173555 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Margaretha Suryata
"Abstrak
Krisis ekonomi yang melanda negara Asia termasuk Indonesia berdampak pada transaksi bisnis perusahaan, yang selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Perkembangan perekonomian di Indonesia mengalami penurunan yang drastis, dapat dilihat dari berbagai faktor, yaitu pertama tingkat pertumbuhan GDP yang diramalkan akan negatif 5% tahun 1998, kedua, tingkat inflasi yang tinggi untuk tahun 1998 mencapai 44,3% menurut ramalan IMF, ketiga, angka kurs mata uang Ruapiah yang terdepresi sangat bedar dibanding negara Asia lainnya yaitu mengalami kemerosotan sampai 52% hingga tahun 1997, keempat, besarnya hutang luar negeri Indonesia per Desember 1997 mencapai USD 136,2 Milyar mengakibatkan lonjakan beban yang harus ditanggung pemerintah, terlihat pada meningkatnya angka APBN sebesar 45% (biasanya sekitar 11-12%).
Ksemua faktor tersebut berpengaruh terhadap perkembangan industri di Indonesiam khususnya tekstil dan bahan kimia yang masih banyak memuat kandungan impor. Kedua insdustri tersebut erat sekali kaitannya dengan PT Argo Beni yang bergerak di bidang pencelupan kain grey. Walaupun dari sejak berdirinya perusahaan ini (1992) masih mengalami kerugian, tetapi terdapat perbaikan dengan makin menurunnya angka kerugian dari tahun ke tahun sampai 1996.
Perbankan merupakan sektor yang paling terpuruk akibat krisis ini, sehingga mengakibatkan langkanya likuiditas di pasaran, hal ini berdampak pada meningkatnya suku bunfa pinjaman. Pada situasu dimana suku bunga bank sangat tinggi dan pinjaman bank tidak dapat diharapkan, maka pengelolaan modal kerja merupaka salah satu alternatif yang sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan bisnis perusahaan.
Komponen Modal kerja terdiri dari aktiva lancar (kas, surat-surat berharga, piutang dagang, persediaan) dan hutang lancar (hutang dagang, pinjaman jangka pendek bank). Kesemuanya ini erat sekali hubungannya dengan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Jika pengelolaannya tidak benar akan berpengaruh terhadap pengikisan kekayaan para pemegang saham. Dengan menggunakan berbagai pendekatan dan pembahasan dan pengawasan terhadap masing-masing komponen modal kerja akan jelas terlihat kinerja dari masing-masing bagian yang terkait.
Setelah melakukan analisa dan pembahasan terhadap pengelolaan modal kerja di PT Argo Beni, penulis berkesimpulan:
1. Tidak ada koordinasi dan pengawasan sehingga menimbulkan banyak pemborosan dan inefisiensi, hal ini tercermin pada pertama, tingginya nilai piutang overdue, kedua, tingginya nilai persedian dan ketiga, besarnya pinjaman jangka pendek perusahaan pada situasi dimana suku bunga sangat tinggi dan mata uang rupiah melemah terhadap dollar.
2. Struktur organisai yang tidak mencerminkan mekanisme pengaturan dan pengawasan dan proses pemberian wewenang serta pembuatan keputusan.
Untuk melakukan pembenahan diperlukan komitmen dari pimpinan untuk mendukung pelaksanaan proses pembenahan. Penempatan orang yang tepat (capable) pada posisi yang tepat pula, akan mempercepat proses tersebut, sehingga dapat memimpin perusahaan dalam era yang menuntut efisiensi, transparasi dan profesionalisme yang tinggi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yudi Arminto
"Pada dasarnya pelaksanaan suatu proyek konstruksi oleh kontraktor memiliki titik berat pada pengelolaan sumberdaya (alat, material, tenaga, dan uang) yang harus disediakan untuk menunjang proses produksi agar sesuai dengan yang diharapkan. Pengelolaan sumberdaya alat, material dan tenaga memiliki konsekuensi terhadap kebutuhan dana (uang) yang harus disediakan dan dana tersebut dapat diperoleh dari penerimaan proyek itu sendiri maupun modal sendiri atau dana pinjaman atau gabungan dari ketiganya. Modal sendiri atau dana pinjaman yang diperlukan oleh proyek harus dikembalikan dan disebut modal kerja Karena dana merupakan sumberdaya yang sangat menentukan untuk pengadaan sumberdaya alat, material dan tenaga, maka pengelolaan dana kerja proyek termasuk di dalamnya adalah modal kerja perlu benar-benar dikendalikan terutama oleh seorang Project Engineer yang terlibat langsung dalam pelaksanaan proyek. Agar pengelolaan dana kerja proyek dapat dilakukan dengan baik, maka terlebih dahulu seorang Project Engineer harus memahami aspek finansial atau accounting yang relevan untuk diterapkan dalam Perusahaan Jasa Konstruksi.
Tesis ini bertujuan mengidentifikasi beberapa faktor penting yang mempengaruhi pengelolaan modal kerja proyek konstruksi yang dapat mengakibatkan kemampuan likuiditas proyek menurun atau bahkan jelek dan difokuskan pada jenis proyek keairan dan jalan raya. Penelitian ini dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan kajian pustaka, wawancara dengan expert, dan penyebaran kuesioner kepada para Kepala Proyek untuk mendapatkan data primer. Selanjutnya dari data primer yang didapat dikelola dengan menggunakan software program SPSS. 13 dan output-nya dianalisa untuk mendapatkan kesimpulan. Faktor yang mempengaruhi pengelolaan modal kerja antara lain: Kemampuan alokasi dana kerja dari kantor pusat ke proyek, mengenal dan mengetahui jadwal keberadaan pihak-pihak yang terkait dengan proses penagihan, Pekerjaan di luar kontrak atau belum ada kontraknya, dan material didatangkan sebelum waktu yang diperlukan/stock material.

Basically, the construction project execution by contractor focus to resources management namely equipments, materials, human and funds that should be provided for support production process in order as expected of project planning. Resources management has consequence to provide project funds. Funds could be finding from own project cash in or contractor equity or loan or integrated all of them. Project Working Capital is some of funds used to project operation and have to payback. Because project funds is very important resource for equipments, materials and human procurement so funds and project working capital must be managed, especially by Project Engineers who direct involved in project execution. In order funds could be managed better so they have to master financial or accounting aspects relevant applied in Construction Company.
The purposed of this thesis is identified some of dominant factors of project working capital impact to liquidity and concentrate in Irrigation and Road Projects. The research processed by references reviewed, expert interviewed and found the primary data?s from questionnaires. The conclusion research found from analysis of output computer software SPSS.13. Dominant factors influenced project working capital are Project funds allocation from head office, Knowing schedule persons who process billing (especially owner persons), Execution the works item out contract or no contract, and Materials stock so much."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T16078
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Suraida
Jakarta: Fakultas Eknomi Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Fahmi
"ABSTRAK
Pengelolaan modal kerja (working capital) yang benar selain berdampak pada peningkatan penjualan, likuiditas, hubungan yang baik kepada stakeholders, juga pada gilirannya akan meningkatkan kekayaan pemegang saham karena nilai dan perusahaan meningkat.
Penulis mencoba menelaah pengelolaan modal kerja pada PT Prasmanindo Boga Utama, sebuah perusahaan yang bergerak dalam jasa boga untuk industri minyak dan pertambangan di darat (on-shore) dan di laut (offshore). Dalam aktivitasnya Perusahaan mendapatkan 95 % revenues dalam mata uang USD, sedangkan cost dan expenses nya 95 % dalam mata uang Rupiah. Dengan kondisi seperti ini maka pada masa krisis moneter antara tahun 1998 -> 1999, Perusahaan memiliki kelebihan kas dan likuiditas yang sangat besar relatif terhadap revenue generation, dibandingkan dengan tahun 1995 ? 1997, yang disebabkan karena dìuntungkan oleh transaksi valuta asing (natural hedging).
Dengan memakai beberapa management tools seperti analisa rasio-rasio tradisional balk analisa vertilcal, horizontal, maupun industri yang sejenis, analisa time series lima tahunan (1995 ? 1999), Comprehensive Liquidity Index (CLI), Net Liquid Balance (NLB), Cash Cycle and Turnover, Days Sales Outsatnding (D SO), Just In Time (JIT) Inventory, serta metode financing seperti : maturity matching, conservative, dan aggressive approach, penulis mencoba merekomendasikan komposisi modal kerja (working capital) yang optimal relative terhadap penjualan yang dihasilkan, baik terhadap komposisi modal kerja secara keseluruhan maupun per masing-masing modal kerja: kas, receivables, dan inventory. dan metode financing yang lebih tepat, serta merekomendasikan beberapa saran strategic planning untuk menyiasati struktur pasar Perusahaan yang oligopoli dan menyiasati persaingan di struktur pasar tersebut pada lingkungan usaha perminyakan dan pertambangan di mana Perusahaan menjual produk dan jasanya, yang cenderung menurun karena faktor meningkatnya country risk Indonesia karena faktor poleksosbud hankam yang memburuk.

"
2001
T1779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Wulandari
"Manajemen modal kerja merupakan suatu hal penting dalam menilai kinerja keuangan karena membahas mengenai kondisi perusahaan berdasarkan analisis rasio keuangan. Tujuan dari manajemen modal kerja adalah mencapai tujuan perusahaan dalam hal profitabilitas dan likuiditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen modal kerja terhadap kinerja keuangan dan strategi bisnis serta kebijakan manajemen PT X, salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia. Karakteristik pengelolaan modal kerja dijelaskan melalui pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan. Pembahasan berupa studi kasus yang menggunakan dua metode, yakni metode tinjauan pustaka dan tinjauan lapangan. Data yang digunakan bersifat sekunder yaitu berupa laporan keuangan perusahaan dan informasi lainnya untuk periode tahun 2015-2017 dengan tujuan untuk menilai hubungan antara pengukuran modal kerja dengan menggunakan rasio keuangan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan untuk periode 2018-2020. Pengelolaan modal kerja yang baik berdampak pada berjalannya kegiatan operasional perusahaan dan menunjang terjadinya kemandirian finansial perusahaan. Kinerja perusahaan yang sesuai dengan perencanaan menghasilkan profitabilitas dan meningkatkan akumulasi aset perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah pengelolaan modal kerja berpengaruh untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Working capital management is an important thing in assessing financial performance and the purpose of working capital management is to achieve company goals in terms of profitability and liquidity. This research aims to analyze the influence of working capital management on company rsquo s financial performance and company rsquo s business strategies and also policies of PT X, a construction company in Indonesia. Characteristics of working capital management explained through company rsquo s performance measurement with financial ratio. This research is a case study which using two methods, namely literature review method and field review This study uses secondary data which is company rsquo s financial statements for period of 2015 2017 with an attempt to investigate the relationship existing between working capital measured by financial ratios in obtaining sales targets for period 2018 2020. Good working capital management has an impact on the running of the company 39 s operational activities and to support the company 39 s financial independence. The company 39 s performance in accordance with the plan generates profitability and increases the company 39 s asset accumulation. The result of this research shows that working capital management affects to increase company rsquo s performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro Prabowo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frederik Rosandi
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Wibisono
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Karya akhir ini melakukan studi tentang dampak dari liberalisasi perdagangan tekstil pasca GATT terhadap industri tekstil Indonesia. Tujuan dari karya akhir ini ialah untuk memberikan penjabaran tentang situasi dan kondisi industri tekstil nasional serta masukan bagi Argo Pantes untuk meningkatkan daya saingnya di pasar tekstil global, sebagai kasus studi dalam kaitannya dengan liberalisasi perdagangan tekstil tersebut. Metodologi penulisan berupa analisa deduktif mengenai perdagangan tekstil dan situasi industri tekstil global, nasional dan terakhir studi kasus satu perusahaan dengan konsentrasi topik pada strategi pemasaran ekspor.
Hasil produksi industri tekstil Indonesia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan sandang domestik, tetapi juga telah menjadi suatu komoditi andalan ekspor non migas. Industri tekstil Indonesia mulai berkembang sejak pemerintah Indonesia memasyarakatkan moto substitusi impor pada tahun 1970an. Sejak itu, industri ini terus berkembang pesat dan ekspornya terus meningkat sehingga pada tahun 1992 pertumbuhan ekspornya lebih dari 40% sejak 1991.
Sejak tahun 1974, perdagangan tekstil antara negara berkembang dan negara maju diatur oleh kesepakatan MFA (Multi Fibre Arrangement) yang membatasi jumlah ekspor ke negara maju melalui kuota TPT. Hal ini tentu saja merugikan negara berkembang termasuk Indonesia.
Setelah 20 tahun perdagangan tejstil dunia diatur oleh MFA, terobosan baru berhasil dicapai pada akhir Putaran Uruguay Desember 1993 di Geneva. Terobosan tersebut merupakan liberalisasi perdagangan tekstil dunia yang akan dicapai setelah masa transisi 10 tahun sejak Januari 1995. Dengan demikian, arus perdagangan tekstil di dunia tidak lagi dibatasi oleh kuota.
Hal ini membawa dampak yang signifikan bagi industri tekstil nasional secara umum serta para masing-masing produsen tekstil secara khusus. Jika selama ini Indonesia mengeluh bahwa jumlah kuota yang terlalu sedikit menghambat ekspor kita, tetapi sekarang dengan akan adanya liberalisasi perdagangan tekstil, belum tentu industri tekstil kita dan semua produsennya siap menghadapi perubahan ini.
Banyak faktor-faktor eksternal industri yang kurang menunjang kompetensi dan daya saing industri tekstil kita dalam menghadapi persaingan global. Antara lain ketidakkonsistenan pemerintah dalam perihal kuota dan pendistribusiannya, biaya transaksi yang tinggi san suku bunga pinjaman bank yang tinggi (16-18%).
Di samping itu, banyak produsen tekstil nasional yang selama ini hanya mengandalkan keunggulan komparatif berupa buruh murah serta sibuk berusaha untuk memperoleh kuota tanpa memperhatikan kualitas produknya. Akibatnya, banyak produk TPT yang dihasilkan oleh mereka kurang tinggi kualitasnya.
Industri tekstil Indonesia secara keseluruhan harus meningkatkan daya saing mereka terutama memberi perhatian pada kulitas produk, sistim dan strategi pemasaran ekspor, dan diferensiasi produk yang "kelasnya" lebih tinggi. Tetapi, tanpa didukung oleh aparat pemerintah dan kebijakannya, industri tekstil sendiri tidak mungkin dapat meningkatkan daya saingnya.
Pemerintah harus menyadari masalah-masalah penghambat ekspor yang diakibatkan oleh pihaknya dan bekerja sama dengan swasta untuk menciptakan forum dialog dua arah agar dapat bahu membahu meningkatkan daya saing ekspor TPT. Pihak swasta sendiri hendaknya mulai melakukan evaluasi perusahaan yang berhubungan dengan peningkatan kapabilitas dan kompetensinya.
Argo Pantes merupakan contoh dari salah satu produsen tekstil nasional yang sadar akan pentingnya memiliki keunggulan kompetitif untuk memenangkan persaiangan jangka panjang. Hal ini tercermin dari komitmen manajemennya untuk mengikuti perkembangan teknologi, serta secara konsisten mempertahankan kualitas produknya.
Walaupun saat ini Perseroan sudah termasuk produsen tekstil terpadu yang mampu bersaing di tingkat dunia, namun tetap harus memodifikasi strategi pemasaran ekspor yang sekarang telah ada untuk mengantisipasi liberalisasi perdagangan tekstil. Hal ini bukan berarti strategi yang dilakukan oleh Perseroan masing kurang baik, tetapi pelru lebih dimantapkan.
Perseroan saat ini memproduksi dua lini produk, kain dan benang, yang maisng-masing terdiri dari dua jenis yaitu, katun dan polyester katun yang ditujukan untuk kelas menengah ke atas. Ekspor dilakukan ke berbagai negara di dunia antara lain Eropa, Jepang, Amerika dan Asia. Selama ini Perseroan sering berpartisipasi dalam pameran tejstil internasional dan mencantumkan namanya di berbagai katalog dan majalah tekstil internasional sebagai upata untuk mempromosikan produknya di luar negeri. Distribusi dilakukan melalui Japan Trading Company, merchansm agesn dan juga ekspor langsung. Harga produk ditentukan oleh harga pasar di masing-masing negara.
Agar Perseroan dapat lebih meningkatkan daya saing maka Perseroan perlu melakukan diferensiasi kualitas dan membagi produk yang dihasilkan menjadi dua macam kualitas. Kualitas A untuk produk eksklusif dan kualitas B untuk produk yang saat ini telah di prosukdi. Perseroan juga perlu mendirikan kantor cabang di beberapa negara sebagai jalur distribusi agar Perseroan dapat memperoleh kontrol yang lebih besar atas pemasaran ekspornya. Promosi perlu lebih ditingkatkan untuk menunjang strategi diferensiasi kualitas. Perluasan pasar ke negara-negara yang belum dilayani selama ini juga akan membawa pasar global untuk lebih mengenal produk Perseroan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T9817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>