Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4875 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tokyo: Research Institute for Languages and Cultures of Asia and Africa, Tokyo University of Foreogn Studies, 2018
201.7 TRA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tokyo University of Foreign Studies, 2018
899.280 9 TRA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Many libraries in the world preserve Javanese pawukonmanuscripts containing divinatory calendars based on the Javanese 30 seven-day wukucycle. Collections are found in the National Library of Indonesia in Jakarta, the University of Indonesia in Depok, the royal palaces of Yogyakarta and Surakarta in Central Java, the Museum Sonobudoyo in Yogyakarta, Leiden University Library in the Netherlands, the British Library in London and the Staatsbibliothek zu Berlin in Germany, to name some of them. A number of pawukonmanuscripts are illustrated and form the topic of this contribution.
Copyrights © 2019"
Depok: University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2019
909 UI-WACANA 20:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Molen, Willem van der
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2010
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Fajarini
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji proses pengorganisasian para pemuda Timor Timur yang masuk Islam dalam Kormattim sehingga dapat beradaptasi dengan kehidupan di Jakarta, dan mengkaji hakekat konversi agama yang terjadi dalam persektif agama sebagai kebudayaan. Metodologi penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode kualitatif dengan pedoman wawancara mendalam dan menggunakan pedoman pengamatan.
Dalam penelitian ditemukan bahwa penyebab terjadinya konversi adalah faktor sosial budaya berupa. krisis dalam masyarakat di Timor Timur sebagai akibat penjajahan Portugis, yakni kondisi-kondisi kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan, perang saudara antara orang Timor Timur sendiri, dampak negatif yang timbul akibat proses pembangunan pada masa integrasi, dan timbulnya faham-faham baru akibat globalisasi yang bakal menyebabkan timbulnya. rangkaian krisis dalam masyarakat Timtim, yang di interprestasi oleh para pemuda Timtim, mendorong mereka pada situasi "mencari komunitas" yakni mencari nilai-nilai yang akan menjadi at-man mereka, dan pembentukan kelompok tempat mereka berhimpun untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ketika mencari acuan baru, mereka bertemu dengan jam dakwah, personil ABRI, dan beberapa pemuda. Timtim yang telah beragama Islam karena agama Islam mempunyai potensi untuk membantu survival. Islam adalah mayoritas penduduk Indonesia (90 %), demikian juga pada masyarakat di Jakarta dimana sekarang mereka. tinggal, meski muslim adalah minoritas di Timor Timor. Islam dipandang sebagai agama pemerintah yang juga dikenal mayoritas Islam, sehingga memilih Islam adalah jalan tengah bagi beradaptasi dengan struktur sosial dimana mereka tinggal kini, Selain lebih mudah, tidak serumit ketika menjadi pemeluk agama lain. Faktor lain yaitu kondisi ekonomi yang sulit, dialami oleh sebagian besar pemuda. Timtim ini. Sementara itu masalah keretakan keluarga. atau ketidakharmonisan hubungan keluarga dialami oleh beberapa pemuda Timtim.
Kemudian setelah para pemuda Timtim, menjadi pemeluk agama Islam, agama ini dijadikan bagian dari pedoman berfikir dan bertindak untuk menginterprestassi lingkungan hidup mereka sehari-hari. Mereka menggunakan simbol-simbol agama Islam untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial, memperoleh beasiswa pendidikan dan dana bagi kepentingan yang lainnya dan dapat diterima secara politis oleh pemerintah Indonesia, dan untuk itu diperlukan suatu sarana legitimasi, yakni suatu organisasi yang mengkoordinasi mereka. Organisasi tersebut adalah Kormattim."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chong, Chin-hong, 1937-
Soul-si : Tangdae, 2003
KOR 201.7 CHO k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
McDaniel, June
"This article discusses the challenges of adaptation for Indonesian religion. It describes the ways that the major Indonesian religions have changed to fit the requirements of being recognized religions, and focuses as an example on the ways that Balinese Hinduism has changed to become Agama Hindu Dharma Indonesia. It also examines the traditional theological problem of “faith and works” in the Indonesian context, and the concerns used to balance modernization and religious freedom."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Steenbrink, Karel
"In eight novels, Ayu Utami has presented critical attacks on doctrines and practices of the major religions in Indonesia. The two books, that describe the spiritual struggle of the Catholic priest Saman (1998–2002), call for a religion that is more active in the political arena, but leaves sexual rules to the individual people. The novel Bilangan Fu (2008) condemns the monopoly of the great religions in favour of local and individual spirituality. This is developed in a series of novels of which two more have already appeared. A third cycle of three more or less autobiographic novels (2003–2013) sketch her personal quest from atheism towards a critical but positive spirituality condemning a clerical and monopolist trend in Catholicism. Utami’s criticism of the great religions is external (more players in the field should be recognized) and internal (religious leaders should have more modest claims towards their faithful and leave more space for personal choice)."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lyn Parker
"This paper analyses the discourse surrounding the perceived threat of free seks and pergaulan bebas (free socializing) to the moral health of young Minangkabau people, and in particular, young women, in West Sumatra. It uses the sociological frame of moral panic? to examine contemporary discussions about globalization and the influence of the West in West Sumatra. The paper examines the way in which ?the authorities? in West Sumatra (media, such as teen magazines and newspapers, academics, government and law, teachers, and community leaders) present the threat, and the way in which young people, who are the target of the moral panic onslaught, see themselves in relation to the threat. I argue that, unlike the original ?folk devils? of the moral panics in Britain, young people in Minangkabau broadly give their consent to the authorities, displaying a striking commitment to social conservatism, local culture, and Islamic values."
Depok: University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2014
909 UI-WACANA 15:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bustanuddin Agus
Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2007
291.44 BUS a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>