Ditemukan 78635 dokumen yang sesuai dengan query
Jahdiah
"Tindak tutur melarang adalah tindak tutur yang memerintahkan seseorang supaya tidak melakukan sesuatu, tidak memperbolehkan seseorang berbuah sesuatu. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan stategi melarang dalam bahasa Banjar dengan analisis kesantunan berbahasa yang dikemukakan oleh Leech. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif. Sumber data bersifat lokasional, yaitu tempat data dibuat dan digunakan oleh penutur berupa bentuk tuturan melarang di lingkungan keluarga Banjar. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan angket. Teori yang digunakan untuk analisis data kesantutan berbahasa yang dikemukakan Leech. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada enam strategi melarang dalam bahasa Banjar.. yaitu melarang dengan terus terang, melarang dengan basa-basi, melarangan dengan tuturan tidak langsung, melarang dengan pujian, melarang dengan permintaan maaf, melarang dengan alasan. Keenam strategi yang digunakan tersebut merupakan menerapkan prinsip kesantunan dan melanggar prisip kesantunan."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:1 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rissari Yayuk
"Masalah dalam penelitian, 1) Bagaimana penggunaan sapaan Uma dalam bahasa Banjar? 2) Bagaimana realisasi penggunaan sapaan Uma bahasa Banjar dalam tindak tutur ekspresif?. Tujuan penelitian, mendeskrepsikan 1) penggunaan sapaan Uma dalam bahasa Banjar 2) realisasi penggunaan sapaan Uma bahasa Banjar dalam tindak tutur ekspresif. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengambilan data adalah teknik rekam dan dokumentasi. Data diambil di Kampung Jawa, Kabupaten Banjar dari bulan Maret sampai Agustus 2015. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan sapaan Uma dalam bahasa Banjar ditemukan dua hal. Pertama sapaan Uma karena faktor keturunan dan faktor hubungan perkawinan. Kedua. Sapaan Uma yang digunakan dalam tindak tutur ekspresif pada masyarakat Banjar bertujuan untuk menyanjung, mengeritik, menyalahkan, dan berterimakasih."
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2017
400 BEBASAN 4:2 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"This study examines the issue realization greeting datu in expressive speech acts in Banjar language. Issues to be raised is how a form of greeting in the language Banjar datu and how the realization of politeness use datu greeting in expressive speech acts in Banjar people. The objective to be achieved is a form of greeting describe how datu in Banjar and the realization of politeness use datu greeting in expressive speech acts in public Banjar. Metode is descriptive qualitative research. engineering research record and record. Source data from public utterances sungai Nuts, Martapura. January data collection time 2015s / d in March 2015. The result of the discussion of datu greeting being unknown in Banjar language used in polite to call older people because of the kinship or blood, can also be due to the age factor alone, and therefore regarded as the "magical", meanwhile, the realization of politeness use datu greeting in expressive speech acts in Banjar community includes speech acts expressive praise, blame, grateful, and apologized"
Bebasan 2:2 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Ketika saja mendapat tugas ini segera saja menginsjafi dua matjam kesukaran, pertama membatasi tugas jang dapat dilakukan dengan luas dan pandjang-lebar ini ialah fonologi dan morfologi dari suatu bahasa, kedua ialah kesukaran karena bahasa Banjar bukanlah bahasa-ibu saja. Kedua kesukaran ini saja atasi dengan meniatkan bahwa sifat skripsi ini adalah sebagai suatu _extended closed corpus_, djadi skripsi ini dapat diperluas dan disempurnakan oleh seseorang jang mempunjai bahasa Banjar sebagai bahasa-ibu dan jang mempunjai tjukup kesempatan untuk memeriksa dan membabarkan setjara ilmiah fonologi dan morfologi bahasa ibunja. Seperti akan terlihat dibawah nanti saja sedikit-banjak membandingkan system fonem dialek2 bahasa Banjar. Saja terpaksa melakukan hal ini karena eratnja dialek2 ini. Kalau dipandang dalam rangka jang lebih luas, bahasa Banjar adalah suatu dialek bahasa Melaju sehingga dialek2 bahasa Banjar dapat disebut sub-dialek2 bahasa Melaju. Tetapi untuk keperluan skripsi ini kita akan menjebut bahasa ini bahasa Bandjar dan bukan dialek Bandjar dari bahasa Melaju. Hal ini saja lakukan karena bahasa Bandjar adalah pendukung suatu Kebudajaan jang oleh anggauta2-nja tidak dirasakan sebagai sebagian dari Kebudajaan Melaju. Djuga saudara Saleh Saad, jang saja pandang sebagai informan utama, selalu menjebut bahasa ini bahasa Bandjar dan bukan dialek Bandjar dari bahasa Melaju. Tindakan saja untuk sekedar membandingkan system fonem dialek2 Bandjar kiranja dapat djuga diperkuat oleh alasan_"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1961
S10870
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abdul Djebar Hapip
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, 1981
499.25 ABD s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Djantera Kawi
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986
499.221 5 DJA m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa , 1996
899.221 IND f
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992
398.215 TUT
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Artum Artha
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
899.2256 ART p
Koleksi Publik Universitas Indonesia Library
Artum Artha
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
899.2256 ART p
Buku Teks Universitas Indonesia Library