Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13295 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Horas Djulius
"Pilihan yang diambil oleh negara berkembang dalam memenuhi kekurangan dana pembangunan meilki dampak yang bervariasi. Studi ini memperjelas peran investasi asing langsung dibandingkan dengan pinjaman luar negeri dan tabungan dalam negeri terhadap pertumbuhan ekonomi jangka pendek dan jangka panjang, di Indonesia. Data diperoleh dari Bank Dunia dan bank Indonesia dan digunakan dalam model koreksi kesalahan untuk menjelaskan keterkaitan antara beberapa variabel penjelas dengan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jangka pendek, ketiga variabel penjelas secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka panjang, dibandingkan dengan investasi asing langsung dan pinjaman luar negeri, tabungan domestik secara psoitif dan siginifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Studi ini menekankan pentingnya mempertahankan tabungan domestik untuk menjaga stabilitas fundamental ekonomi dalam jangka panjang."
Jakarta: Faculty of Economics and Business State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah, 2018
330 JETIK 17:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Juanda
"This paper studies the effect of domestic and foreign macroeconomy performances on the foreign direct investment (PMA) in Indonesia, employing descriptive and inferencial (econometric model) analyses. The national economic growth and national interest rate affect significantly PMA in Indonesia. While the national inflation rate positively -effected on PMA, but results show that hyperinflation contributes to decreasing PMA. The macroeconomic improvement in some _competitor countries, especially Chinese and Thailand tends to decrease PMA in Indonesia. However, the improvement of macroeconomies in Singapore and Malaysia can increase PMA in Indonesia. Therefore, bilateral relationship with these countries must be intensified. In addition, although the economic growth of some More Developed Countries (MDCs) has positive relationship with PMA in Indonesia, but their effect were not significant statistically, except Canada. This implies that global finance crisis, especially in USA and european countries would not largely effect on PMA in Indonesia."
2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Masri Megahadi
"Studi ini bertujuan untuk mencari chanel yang menghubungkan antara FDI dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dari sektor manufaktur, sektor nonmigas dan semua sektor ekonomi di Indonesia dengan menggunakan pendekatan Kausalitas Granger. Tes ini akan dilaksanakan dalam kerangka kointegrasi dan vektor model koreksi kesalahan. Temuan menunjukkan bahwa ada kausalitas satu arah dari FDI terhadap PDB, namun, ekspor dan investasi domestik tidak dapat diperlakukan sebagai chanel di mana FDI bisa menguntungkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil penting lain menegaskan bahwa ada kausalitas dari PDB untuk FDI di Indonesia, di mana ekspor dan domestik dapat diperlakukan sebagai chanel yang menghubungkan antara PDB ke FDI. Hasil ini memiliki implikasi kebijakan yang penting bagi pemerintah Indonesia, seperti pemerintah harus fokus pada ekonomi domestik ketimbang promosi ekspor, mengelola stabilitas makroekonomi dan memberikan perhatian pada ekspor dan investasi dalam negeri untuk menarik FDI.

This study investigates various channels through which FDI could benefit economic growth in Indonesia from manufacture sector, non-oil sector and all economic sectors in Indonesia by using Granger Causality approach. This test will be implemented within a cointegration framework and vector error correction model. The findings show that there is a unidirectional causality from FDI to GDP, however, export and domestic investment cannot be treated as the channel through which FDI could benefit economic growth in Indonesia. Another important result confirms that there is causality from GDP to FDI in Indonesia, thus export and domestic investment can be treated as the passage. These findings have important policy implications such as the Indonesia government should focus in domestic economy rather than exports promotion; manage the macroeconomic stability and give attention in exports and domestic investment to attract FDI.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erwan Iswanto
"Pemerintah Republik Indonesia menerapkan kebijakan-kebijakan untuk menarik lebih banyak Foreign Direct Investment karena persentase arus masuk FDI terhadap gross domestic product (GDP) relatif rendah dan distribusi arus masuk FDI antar koridor ekonomi tidak merata. Disamping kontribusi langsung dari FDI melalui pembentukan modal, paket FDI dan teknologi dan aset tidak berwujudnya telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui spillover effects. Studi ini menguji pengaruh FDI terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pembentukan modal dan spillover effects atas kehadiran FDI dengan menggunakan regresi fixed effect model dari data panel yang terdiri atas 33 provinsi di Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan 2012. Hasil dari studi menunjukan bahwa arus masuk FDI ke Indonesia menghasilkan pembentukan modal dan spillover effects positif terhadap perusahaan perusahaan domestik. Hasil lebih lanjut menunjukan bahwa spillover effects meningkatkan produktivitas domestik dan menggeser production frontier ke tingkat yang lebih tinggi, yang berpengaruh pada peningkatan GDP per provinsi dan nasional. Pengaruh positif FDI terhadap pertumbuhan GDP dalam studi ini berimplikasi pada perlunya usaha lebih dari pemerintah Indonesia untuk menarik lebih banyak arus masuk FDI.

The Government of Indonesia implemented policies to attract more foreign direct investment (FDI) since the percentage of FDI inflows over gross domestic product (GDP) was relatively low and the distribution among corridor in Indonesia was not prevalent. Besides its direct contribution through capital formation, FDI and its package of technologies and intangible assets has contributed to growth through spillover effects. This study examined the impact of FDI on Indonesia economic growth through capital formation and spillover effects of the presence of FDI using a fixed effect model regression of a panel dataset of 33 provinces in Indonesia from 2005 until 2012.
The results indicate that FDI inflows to Indonesia generate capital augmentation and positive spillover effects to domestic companies. The results further show that the spillover effects increase domestic productivity and shift the production frontier to a higher level, which results in an increase in provincial and national GDP. This finding implies that Indonesia needs extra effort to attract more FDI inflows.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Indonesia National Development Information Office, 1996
332.6 IND d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yuliawati Rohmah
"Salah satu target utama pembangunan pertanian terkait dengan globalisasi ekonomi dan penerapan kebijakan liberalisasi perdagangan di sektor pertanian adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi sektor pertanian melalui perdagangan internasional khususnya ekspor dan dengan meningkatnya arus masuk modal asing termasuk melalui PMA. Penelitian ini bertujuan untuk: (i) menganalisis pengaruh ekspor, impor, serta PMA terhadap pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian, dan sebaliknya pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap ekspor, impor dan PMA di sektor pertanian; (ii) menganalisis pengaruh guncangan pada ekspor, impor serta PMA terhadap pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian dan pengaruh guncangan pada PDB terhadap ekspor, impor dan PMA di sektor pertanian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Vector Autoregression (VAR) dengan data triwulanan tahun 1995-2011.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan dua arah yang positif dan signifikan antara ekspor pertanian dan PDB pertanian. Sedangkan hubungan impor pertanian terhadap PDB pertanian hanya satu arah yang bernilai negatif dan signifikan namun tidak terjadi sebaliknya. Sementara hubungan PDB pertanian dengan PMA pertanian menunjukkan hasil tidak adanya hubungan. Hasil analisis Impulse Response Function (IRF) memperlihatkan bahwa respon PDB pertanian terhadap guncangan pada ekspor pertanian paling besar. Hal sebaliknya juga berlaku terhadap guncangan PDB pertanian yang direspon lebih besar oleh ekspor pertanian dibandingkan impor pertanian. Hasil variance decomposition, juga mendukung hasil IRF dimana dekomposisi varian PDB pertanian terbesar diberikan oleh ekspor pertanian disusul oleh PMA pertanian dan impor pertanian. Dekomposisi varian ekspor pertanian dengan nilai terbesar diberikan oleh ekspor, PDB, PMA dan impor di sektor pertanian. Adapun impor pertanian dan PMA pertanian memberikan pengaruh yang terbesar terhadap perubahan variabel impor pertanian dibandingkan ekspor dan PDB di sektor pertanian. Dekomposisi varian untuk PMA pertanian disumbangkan oleh PMA pertanian dan PDB pertanian dengan nilai tertinggi, kemudian ekspor dan impor di sektor pertanian.

One of the main targets of agricultural development associated with economic globalization and the implementation of trade liberalization policies in the agricultural sector is to accelerate economic growth in the agricultural sector through export and international trade particularly with the increased inflow of foreign capital, including FDI. This study aimed to: (i) analyze the effect of export, import and FDI in agricultural sector on economic growth in the agricultural sector and likewise the effect of economic growth on export, import and FDI in the agricultural sector and analyzes the effect of shocks on export, import and FDI on economic growth in agricultural sector and the effect of GDP shocks on exports, imports and FDI in the agricultural sector. The method used in this study is Vector Autoregression (VAR) with quarterly data started in 1995 until 2011.
The results showed that there is a two-way positive and significant correlation between agricultural export and agricultural GDP. While the relationship of agricultural import to agricultural GDP is only one way that is negative and significant, but not the other way around. While there is no relationship between the agricultural GDP and agricultural FDI. Impulse Response Function (IRF) analysis showed that the response of agricultural GDP due to agricultural export shock is the most. The opposite also applies to agricultural GDP shock responded by a larger agriculture export than agriculture import. The results of variance decomposition also supports the results of IRF. It is showed that the largest agricultural GDP variance decomposition given by export followed FDI and agricultural import. Variance decomposition of agricultural exports shows the greatest value given by export, GDP, FDI and import in the agricultural sector. The import of agriculture and agricultural FDI influences on more changes in agricultural import than export and GDP in the agricultural sector. Decomposition of variance for agricultural FDI is contributed by agricultural GDP with the highest value, then export and import in the agricultural sector.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Yunika
"ABSTRAK: Asia Tenggara merupakan regional beranggotakan negara-negara yang memiliki yang pencapaian ekonomi yang berbeda-beda. Singapura merupakan negara yang merasakan tingkat pendapatan per kapita yang tinggi namun di sisi lain, negara seperti Kamboja dan Myanmar masih harus berjuang untuk meningkatkan kemakmuran mereka. Di sisi lain, Singapura juga merasakan aliran investasi asing yang tinggi dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. Fenomena ini mengungkapkan bahwa suatu negara tidak harus memiliki sumber daya alam dan manusia yang melimpah untuk meningkatkan performa ekonomi. Dalam hal ini, faktor yang selama ini diyakini sebagai pertumbuhan ekonomi seperti inovasi, pendidikan, akumulasi kapital bukanlah sumber pertumbuhan ekonomi, namun pertumbuhan itu sendiri.
Penjelasan fundamental untuk performa ekonomi yang berbeda-beda adalah faktor institusi yang merupakan aturan main dalam masyarakat atau secara lebih formal merupakan batasan yang dibuat oleh manusia yang membentuk interaksi antar manusia itu sendiri baik secara politik, ekonomi, dan sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh institusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan investasi asing langsung. Dalam penelitian ini, faktor institusi didefinisikan dalam dua variabel, yaitu hak politik dan tingkat penegakan hukum. Ukuran tingkat penegakan hukum berasal dari indikator yang dipublikasikan secara rutin oleh Bank Dunia sedangkan hak politik berasal dari indeks Gastil. Data yang digunakan adalah sembilan negara Asia Tenggara kecuali Myanmar karena ketidaktersediaan data.
Hasil pengolahan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara hak politik tertutup terhadap pertumbuhan ekonomi dan tingkat penegakan hukum terhadap tingkat investasi asing langsung.

ABSTRACT: South East Asian is a region where countries with various level of economic achievement. While Singapore experience high level of national income per capita, other countries, such as Cambodia and Myanmar still find out the way to enhance their prosperity. Besides, Singapore also appears as the highest capital inflow among countries in South East Asia. This phenomenon reveals the fact that the country does not need to have abundant natural and human resources to excel economic performance. In this case, factors that have been acknowledged as economic growth, such as innovation, education, economies of scale, capital accumulation, and others, are not sources of economic growth, but the growth itself.
Fundamental explanation for differences in economic performances is differences in institutional factor. Institution is defined as rule of games in a society or, more formally, are the humanly devised constraint that shape human interaction. It implies to structure incentives in human exchange, whether political, social, or economic.
This research aims to prove whether institutional factors affect national income per capita and investment level. In this research, institutional factors are defined as two variables which are political rights and rule of law. It employs governance indicator published by World Bank for rule of law variables and Gastil indices for political rights. The data used are South East Asia countries within 2002 to 2011 excluding Myanmar for its unavailability.
The result shows that political rights closed is positively statistically significant in influencing economic growth while foreign direct investment is only influenced by rule of law. The limitation of this paper is time coverage while its only encompass 10 years observation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natsha Nabilla Pulubuhu
"Tulisan ini mengkaji tahapan strategi diplomasi ekonomi Indonesia dan Vietnam dalam menarik investasi asing periode tahun 2014 - 2019. Dalam mengkaji fenomena tersebut, studi ini menggunakan konsep diplomasi ekonomi di negara berkembang (economic salesmanship, networking, image branding dan regulation management) yang ditawarkan oleh Kishan Rana (2006). Adapun metodologi yang digunakan adalah metode kualitatif melalui studi literatur dan pengumpulan data sekunder. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa masih terdapat kekurangan di dalam strategi diplomasi ekonomi Indonesia terutama dalam hal economic salesmanship, seperti penentuan fokus negara dari masing-masing aktor serta dalam hal regulation management terkait koordinasi antara pemangku kepentingan yang masih terhambat oleh adanya ego sektoral. Dari penelitian juga didapatkan rekomendasi bagi Indonesia untuk dapat mengambil pengalaman strategi Vietnam agar dapat bersaing dalam menarik investasi asing terutama di kawasan ASEAN.

This study analyses the stages of Indonesia and Vietnam's economic diplomacy strategy in attracting foreign investment in 2014 - 2019. In examining this phenomenon, this study uses the concept of developing country economic diplomacy (economic salesmanship, networking, image branding and regulatory management) offered by Kishan Rani ( 2006). The methodology used is a qualitative method through literature study and secondary data collection. Based on research, there are still shortcomings in Indonesia's economic diplomacy strategy, especially in the economic salesmanship, such as building the focus of each country and in terms of management regulation related to coordination between stakeholders which is still hampered by sectoral egos. From the research, we also recommend that Indonesia gain strategic experience from Vietnam so that it can compete in attracting foreign investment, especially in the ASEAN region."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>