Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139291 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Titi Mumfangati
"Raden Ngabehi Ranggawarsita adalah seorang pujangga besar pada masanya. Karya-karyanya sangat terkenal dan sampai sekarang masih dibicarakan oleh masyarakat. Tulisan ini akan mengupas apa subangsihnya terhadap pembangunan karakter bangsa. Dalam menyusun tulisan ini menggunakan metode kepustakaan, yaitu melalui pembacaan karya-karya dan tulisan-tulisan yang terkait dengan hasil karya Raden Ngabehi Ranggawarsita. Hasil dari pembahasan adalah Raden Ngabehi Ranggawarsita sebagai pujangga yang sangat produktif dan berpengetahuan luas. Beliau pantas menjadi tokoh teladan dalam hal pembentukan karakter masyarakat. Karya-karya sastranya memberikan kupasan tentang nilai-nilai budi pekerti yang pantas untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari."
Yogyakarta: BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA D.I. YOGYAKARTA, 2017
400 JANTRA 12:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Aji Bima Priyambada
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang persepsi seorang animator yaitu Daniel Chong tentang perpustakaan yang direpresentasikan dalam karya serial animasi We Bare Bears. Melalui pandangannya kita dapat mengetahui fungsi perpustakaan umum bagi penggunanya. Dalam film ini, tiga beruang bersaudara, yakni Grizzly, Panda, dan Ice Bear memanfaatkan berbagai layanan perpustakaan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan metode sosiologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga beruang adalah imigran di daerah San Francisco yang menggunakan perpustakaan untuk membantu mereka menemukan informasi yang mereka butuhkan. Mereka memanfaatkan berbagai layanan mulai dari layanan koleksi, layanan komputer, layanan sirkulasi, dan meja diskusi. Di perpustakaan, ketiga beruang bertemu dengan Chloe dan berdiskusi tentang ujian yang akan dilakukan oleh temannya. Tiga beruang di perpustakaan berinteraksi dengan pustakawan dan pengunjung lainnya. Angka-angka ini menggambarkan berbagai fungsi perpustakaan. Kesimpulannya, pandangan Daniel Chong sebagai pendatang terhadap perpustakaan adalah tempat yang tidak hanya digunakan untuk belajar dan mencari informasi. Sebaliknya, perpustakaan juga digunakan sebagai ruang sosial, di mana setiap individu dapat berinteraksi dengan individu lain dan di mana para pendatang dapat bertemu atau berkenalan dengan individu lain. Dengan demikian para pendatang dapat beradaptasi dengan lingkungan baru tempat mereka tinggal.
ABSTRACT
This study aims to gain an understanding of animator Daniel Chong's perception of the library represented in the animated series We Bare Bears. Through his view we can know the function of public libraries for its users. In this film, three bear brothers, namely Grizzly, Panda, and Ice Bear take advantage of various library services. The research method uses a qualitative approach and the method of sociology of literature. The results showed that the three bears were immigrants in the San Francisco area who used the library to help them find the information they needed. They take advantage of various services ranging from collection services, computer services, circulation services, and discussion tables. In the library, the three bears meet with Chloe and discuss about the exam that will be carried out by her friend. The three bears in the library interact with the librarian and other visitors. These figures describe the various functions of the library. In conclusion, Daniel Chong's view as a newcomer to the library is a place that is not only used for studying and seeking information. On the other hand, the library is also used as a social space, where each individual can interact with other individuals and where newcomers can meet or get acquainted with other individuals. Thus the immigrants can adapt to the new environment in which they live."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puri Bestari Mardani
"ABSTRAK
Permasalahan segregasi rasial yang memisahkan orang kulit putih dan kulit hitam yang mengemuka di Amerika pada tahun 1960-an masih saja didiskusikan hingga saat ini dalam berbagai sektor kehidupan termasuk dalam karya sastra. The Help 2009 memperlihatkan hubungan perempuan beda ras yang harmonis di Amerika berlatar periode tersebut. Perbedaan gambaran ini menarik untuk diteliti lebih lanjut. Tesis ini mencermati konstruksi sisterhood antar ras dengan mencermati struktur narasi, khususnya fokalisasi yang digagas oleh Mieke Bal 1999 . Selain itu, pemahaman konsep sisterhood oleh bell hooks juga digunakan dalam tesis ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks menawarkan bentuk sisterhood baru yang mewadahi semua perempuan sebagai alternatif dari bentuk sisterhood sesama ras. Meskipun teks mengusung nilai kesetaraan, masih terlihat keberpihakan teks terhadap kulit putih yang menunjukkan bahwa teks tidak terlepas dari zamannya. Teks membawa ide kontemporer pada konteks 1960-an sehingga pada akhirnya terlihat bahwa perbedaan warna kulit memang tidak dapat diterima baik pada komunitas kulit putih maupun kulit hitam.Kata Kunci : Fokalisasi, Hubungan Perempuan, Segregasi Rasial, Sisterhood.

ABSTRACT
The issue of racial segregation that separated black and white people, which highlighted the life in America during 1960s, is still being discussed on various sectors of life including in literary works. The Help 2009 shows the harmonic relationship between women with different races in America on that period of time. This perspective is interesting to be analyzed. This thesis analyzes the construction of sisterhood between races using narrative structure, especially focalization initiated by Mieke Bal 1999 . In addition, an understanding of sisterhood concept by bell hooks is also used in this thesis. The results show that the text offers a new form of sisterhood that accommodates all women as an alternative from the form of the previous existing sisterhood. Although the text carries the value of equality, the text tends to take side to the white people which shows that the text is inseparable from its period. The text carries contemporary ideas in the 1960s context so it is certain that skin color differences are unacceptable to both white and black communities. Keywords Focalization, Racial Segregation, Sisterhood, Women rsquo s Relationship"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmawati
"Skripsi ini membahas peran kiai dan jawara Banten yeng terdapat dalam novel Jawara Angkara di Bumi Krakatau. Kiai dan jawara merupakan dua entitas yang penting dalam kebudayaan Banten. Peran kiai dan jawara Banten merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas karena keduanya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Banten. Hal tersebut pula yang menjadi benang merah dari novel Jawara Angkara di Bumi Krakatau. Untuk menganalisis peran kiai dan jawara dalam novel Jawara Angkara di Bumi Krakatau, penulis menggunakan teori sosiologi sastra.
Melalui pendekatan sosiologi sastra, penulis akan membandingkan peran kiai dan jawara dalam masyarakat Banten dengan peran jawara dan kiai yang terdapat di dalam novel Jawara Angkara di Bumi Krakatau. Selain itu penulis juga akan menganalisis bentuk pertentangan yang terjadi antara kiai dan jawara dalam novel Jawara Angkara di Bumi Krakatau. Hasilnya, penulis menemukan adanya kesamaan peran kiai dan jawara dalam masyarakat Banten dengan yang ada di dalam novel Jawara Angkara di Bumi Krakatau.

This under graduate thesis discusses the role of kiai and jawara in Banten society based on Jawara Angkara di Bumi Krakatau’s novel. Kiai and jawara are two important entities in Banten culture. The role of kiai and jawara in Banten society is an interesting topic todiscuss because they are an inseparable part of Bantenese people. It also became the common thread of the Jawara Angkara di Bumi Krakatau’s novel. To analyze the role of kiai and jawara in Jawara Angkara di Bumi Krakatau’s novel, the author uses the theory of literary sociology.
Authors will compare the role of kiai and jawara in the Banten society with kiai and jawara’s role which are present in the novel through approaching of sociology of literature. As the result, the authors found a common role of kiai and jawara in Banten society with existing in the Jawara Angkara di Bumi Karakatau’s novel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisya Noviani
"Skripsi ini menyajikan suntingan teks dari naskah berkode Cod. Or. 1758 yang berjudul Hikayat Salman Al Farisi (HSAF). Metode yang dipakai untuk menyajikan suntingan teks dalam penelitian ini adalah metode edisi kritis untuk naskah tunggal. HSAF merupakan naskah yang disalin oleh Muhammad Daim pada tanggal 3 Desember 1825. Penelitian ini juga membahas HSAF sebagai karya sastra Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa HSAF merupakan sastra Islam yang di dalamnya terkandung ajaran-ajaran dalam agama Islam.

This thesis presents the text editing from manuscript that has code Cod. Or. 1758 and titled Hikayat Salman Al Farisi (HSAF). The method that utilize to present the text editing in this research is method of critical edition for single manuscript. HSAF is a manuscript which was copied by Muhammad Daim on 3rd December 1825. This research also discusses about HSAF as an Islamic literature creation. The result of this research shows HSAF is an Islamic literature which contains the lesson of Islam
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athiah Dwidanti Amida
"Skripsi ini menganalisis neurosis yang dialami oleh tokoh utama Anna Andriovna dalam novel Время Ночь/Vremja Noč'/Waktu Malam. Penulis menganalisis dengan menggunakan pendekatan intrinsik, yaitu tokoh dan latar sosial. Sedangkan untuk pendekatan ekstrinsik dengan menggunakan teori neurosis Karen Horney.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan dan membuktikan bahwa Anna Andriovna merupakan seorang neurotik. Penyebab neurosis tidak hanya berasal dari dalam dirinya sendiri tetapi juga berasal dari lingkungan sosialnya terutama tekanan keluarganya. Untuk mendapatkan keamanan dan penentraman hati, Anna Andriovna menggunakan mekanisme pertahanan dari neurotic trends yang paling mendominasi pada dirinya, yaitu moving toward people (compliant).

This thesis analysis neurosis experienced by the main character Anna Andriovna in the novel Время Ночь / Vremja Noc '/Night Time. Writer analysis by intrinsic approach, namely character and social background. Whereas for the extrinsic approach author uses the theory of neurosis Karen Horney. As for the extrinsic approach using the theory of neurosis Karen Horney.
The purpose of this thesis is to explain and prove that Anna Andriovna is a neurotic. Cause of neurosis is not only from within herself but also from her social environment mainly pressure from her family. To get the feeling of secure and reassurance defense, Anna Andriovna uses mechanism from neurotic trends most dominant in herself, that is moving toward people (compliant).
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heny Anggreini
"Masyarakat memiliki hak untuk memperoleh kehendaknya—pandangan hidupnya, namun situasi tersebut tidak dapat diperoleh karena masyarakat terperangkap oleh ideologi-ideologi besar yang berkuasa (mendominasi). Oleh karena itu, pengarang sebagai perekam—kaum intelektual yang mengkontestasikan ideologinya melalui karya sastra. Karya sastra sebagai alat pemersatu kekuatan-kekuatan sosial dan pertarungan kelompok subordinat untuk melakukan perlawanan terhadap tindakan politik yang menawarkan ideologi-ideologi tertentu. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah terjelaskannya ideologi-ideologi yang hidup di masyarakat, termasuk ideologi dominan, yang berkaitan dengan pola pikir dan pola perilaku masyarakat dalam karya sastra. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang berfokus pada analisis isi dengan menggunakan teori hegemoni Gramsci. Hasil penelitian ini adalah tokoh Sarman bukan counter-hegemonik atas ideologi kapitalisme, tetapi melalui Sarman, Seno mencoba untuk menegosiasikan agar ideologi kapitalisme menjadi ideologi kapitalisme yang sosialis dan humanis, yaitu kapitalis yang memandang manusia sebagai makhluk bermartabat dan makhluk sosial, berhak mendapatkan hak-hak yang seharusnya diperoleh. Keterkaitan tokoh Sarman dengan Seno Gumira Ajidarma sebagai pengarang, sangat jelas terlihat bahwa pengarang mengkontestasikan ideologi-ideologi kepada pembaca dan ingin menegosiasikan ideologi-ideologinya. Namun, seperti Sarman, Seno masih terjebak dalam kelompok dominan (penguasa) yang berideologi kapitalisme."
Ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019
400 JIKKT 7:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Laelasari Yuningsih
"Studi ini dilakukan bertolak dari suatu anggapan bahwa masyarakat termasuk perempuan direpresentasikan dengan menggunakan perspektif patriarkal. Selain itu, untuk menjawab persoalan representasi perempuan yang dilukiskan dalam trilogi karya Y. B. Mangunwijaya, apakah cenderung mengukuhkan, mereinterpretasi, atau bersifat ambivalen terhadap ideologi yang berlaku dalam masyarakat Indonesia pada masa '80-an?
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah reading as a woman ("membaca sebagai perempuan"). Pendekatan ini dipilih untuk membongkar prasangka dan ideologi patriarkal yang sampai sekarang diasumsikan masih mendorninasi penulisan dan pembacaan karya sastra. Selain itu, sosiologi sastra (berperspektif perempuan)' pun digunakan untuk memberi makna terhadap karya sastra, Suatu karya sastra, tentunya tidak bertolak dari kekosongan budaya. Pandangan, sikap, serta nilai yang tertuang dalam karya sastra pada dasarnya ditimba dari tata kemasyarakatan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi perempuan yang ditampilkan dalam teks novel Roro Mendut (RM), Genduk Duku (GD), dan Lusi Lindri (LL) mereinterpretasi ideologi jender yang dianut oleh masyarakat Indonesia pada masa '80-an, yang telah merepresentasikan perempuan sebagai yang lain (other). Sementara itu, perempuan dalam ketiga teks novel itu ditampilkan sebagai subjek (self), yang marnpu mengenal dirinya, ikut menamakan, dan menemukan dunia untuk menentukan dirinya sendiri dalam dunianya.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alsyifa Rifka Sabarini
"ABSTRAK
Artikel ini menyajikan pembacaan kritis dari segi penataan waktu cerita dalam tingkat naratif pada Lolita (1955) karya Vladimir Nabokov dengan teori naratologi Gerard Genette sebagai salah satu pendekatan kritik sastra strukturalis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan alur cerita dan penataanya dalam naratif, teknik naratif serta efek naratif yang ditimbulkannya, dan posisi temporal narator terhadap cerita yang sedang dinarasikan. Dengan menggunakan metode deskriptif untuk menginterpretasi data dan fakta yang ditemukan dari objek penelitian, penelitian ini mengungkapkan bahwa alur cerita dalam Lolita dikisahkan dalam kerangka analepsis dengan akroni yang menjadikan struktur naratifnya kompleks. Lebih lanjut, akroni berperan besar dalam penundaan signifikansi peristiwa tertentu yang menciptakan efek naratif yang signifikanmembuat esensi novel terutama tercipta atas interaksi naratif awal dan naratif kemudian dari narator dalam Lolita.

This article presents a critical reading in terms of the order of the story with respect to the narrative level on Lolita (1955) by Vladimir Nabokov with Gerard Genettes narratology as one of the structuralist approaches to literary criticism. The research aims to explain the plot and its order in narrative, the narrative techniques and how it creates its narrative effects, and the narrators temporal position to the story being narrated. Utilizing descriptive methods to interpret data and facts found from the object of the research, this study reveals that the plot in Lolita is told in the framework of analepsis with achrony that composes its complex narrative structure. Furthermore, achrony plays a major role in delaying the significance of certain events that creates significant narrative effects in Lolita-making the essence of the novel especially created by the interaction of the initial narrative and the later narrative of the narrator in Lolita"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yane Andini
"Dalam novel Bilangan Fu karya Ayu Utami, dogmatisme menjadi tema utama yang digambarkan melalui tokoh Sandi Yuda atau Yuda dan Parang Jati atau Jati. Kedua tokoh tersebut dihadapkan pada dilema dan konflik batin, yaitu mempertanyakan norma-norma yang ada, mempertimbangkan nilai-nilai pribadi mereka, dan menghadapi konsekuensi dari keputusan yang mereka ambil. Dalam konteks itu, mereka harus berhadapan dengan dogmatisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dogmatisme yang ada pada novel Bilangan Fu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan intrinsik dan sosiologi sastra. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa tokoh Yuda memiliki karakteristik rasionalis, skeptis, dan memiliki idealisme terhadap maskulinitas. Tokoh ini bersahabat dengan tokoh utama lain, yaitu Jati, yang digambarkan sebagai seorang spiritualis yang karismatik. Penelitian ini juga menyoroti dogmatisme terhadap beberapa idealisme dalam novel tersebut, termasuk dogmatisme pada rasionalisme, idealisme maskulinitas tokoh Jati, dan spiritualisme tokoh Jati. Dalam menghadapi dogmatisme, tokoh-tokoh ini menunjukkan keterbukaan, toleransi, dan spiritualisme kritis. Jati memiliki peran penting dalam menghadapi dogmatisme, yaitu mengajak untuk berdialog, saling menghormati, dan memandang keberagaman sebagai hal yang alami. Tokoh ini juga memperjuangkan keadilan sosial dan membebaskan diri dari belenggu tradisi dan norma yang menyempitkan. Melalui karakter Jati, Ayu Utami mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya memahami dan menghormati perbedaan serta berjuang menciptakan masyarakat yang inklusif dan adil.

In Ayu Utami's novel Bilangan Fu, dogmatism is the main theme depicted through the characters of Sandi Yuda or Yuda and Parang Jati or Jati. These two characters are faced with dilemmas and inner conflicts, questioning existing norms, considering their personal values, and facing the consequences of their decisions. In this context, they have to confront dogmatism. This research aims to examine the presence of dogmatism in the novel Bilangan Fu. The approach used is an intrinsic and sociological approach to literature. In this study, it was found that the character Yuda exhibits characteristics of being rational, skeptical, and having idealism towards masculinity. This character befriends another main character, Jati, who is portrayed as a charismatic spiritualist. This research also highlights dogmatism towards various idealisms in the novel, including dogmatism towards rationalism, the idealism of Jati's masculinity, and Jati's spiritualism. In facing dogmatism, these characters show openness, tolerance, and critical spiritualism. Jati plays an important role in confronting dogmatism by advocating for dialogue, mutual respect, and viewing diversity as natural. This character also fights for social justice and frees oneself from the shackles of limiting traditions and norms. Through the character of Jati, Ayu Utami invites readers to reflect on the importance of understanding and respecting differences and to strive for an inclusive and fair society. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>