Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84532 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizkita Andarini
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur respon konsumen terhadap komunikasi kesehatan oleh RS Mitra Keluarga berdasarkan level kepuasan mereka untuk mengetahui hal-hal yang dapat dilakukan untuk meningkatan kinerja komunikasi rumah sakit. Untuk mengetahui seberapa efektif strategi komunikasi kesehatan yang ada sekarang, studi ini dilakukan berdasarkan pendekatan teori kepuasan pengunjung untuk menganalisis isu tersebut dan mencocokkannya dengan peraturan dan hukum yang terkait dengan promosi kesehatan di Indonesia. Data untuk studi ini diambil melalui studi kuantitatif menggunakan metode survei online kepada 90 responden berusia 18 tahun keatas yang merupakan pasien atau pengunjung dari setidaknya salah satu rumah sakit milik jaringan RS Mitra Keluarga di area Jabodetabek. Kami menemukan bahwa walaupun konsumen pada umumnya puas dengan strategi komunikasi kesehatan oleh RS Mitra Keluarga, mereka merasa bahwa beberapa peningkatan perlu dilakukan untuk mengedukasi masyarakat mengenai informasi kesehatan yang berdampak kepada kondisi kesehatan mereka. Selain itu, data kami juga menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara komunikasi kesehatan oleh rumah sakit dan keputusan konsumen untuk kembali berkunjung ke rumah sakit tersebut.

ABSTRACT<>br>
This research was conducted to measure consumer rsquo s responses toward health communication by RS Mitra Keluarga through consumer rsquo s satisfaction to understand ways that can be done to improve it. In order to understand the effectiveness of the current health communication strategy, this study uses consumer satisfaction as the theoretical approach to analyse the issue and align them with the current laws and regulations regarding health promotion in Indonesia. The data was collected through quantitative study using online survey methods by collecting 90 respondents aged 18 years old and older who are a patient or visitor of at least one hospital of RS Mitra Keluarga in Jabodetabek area. Through our findings, we found that although consumers were generally satisfied with the current health communication strategy by RS Mitra Keluarga, they believe that some improvement needs to be done to be able to educate people about health information that impacted to their wellbeing. Moreover, it was also indicated that there is a significant correlation between hospital rsquo s health communication and consumer rsquo s decision to repeat visitation. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"Customer satisfaction adalah suatu perasaan yang dirasakan konsumen, yang timbul akibat membandingkan antara harapan dengan persepsi konsumen terhadap kinerja suatu produk (barang atau jasa). Perasaan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, terutama positif word of mouth communication yang akan menggurangi biaya promosi perusahaan untuk menarik pelanggan. Rumah sakit sebagai suatu perusahaan jasa sudah hams mulai memberikan perhatian khusus pada kepuasan pasiennya sebagai salah satu customer rumah sakit, karena saat ini, rumah sakit pemerintah telah beralih fungsi menjadi perusahaan jawatan, dimana pemerintah lambat laun tidak akan memberikan subsidinya lagi dan rumah sakit harus mencari sendiri pendapatannya untuk menutup biaya operasionalnya. Pada skripsi ini penulis hanya mengukur tingkat kepuasan dari kualitas layanan saja. Alat ukur yang digunakan adalah analisa gap dengan metode servqual. Terdapat 22 pertanyaan mengenai persepsi dan harapan konsumen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Roy
"Pemanfaatan poliklinik gigi Rumah Sakit Umum Daerah Sanggau belum optimal dilihat dari rendahnya jumlah kunjungan pasien yang memanfaatkan poliklinik tersebut. Dari laporan bulanan dan tahunan rumah sakit jumlah kunjungan pasien yang berobat tahun 2005 ada 294 orang (24 orang/bulan) dan tahun 2006 ada 347 orang (29 orang/bulan). Untuk itu perlu dilakukan penilaian terhadap pelayanan poliklinik gigi Rumah Sakit apakah sudah memuaskan dan memenuhi apa yang menjadi harapan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien dan faktorfaktor yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Rumah Sakit Umum Daerah Sanggau, menggunakan metoda penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitiannya adalah cross sectional terhadap 119 orang responden.
Tingkat kepuasan pasien dari hasil penelitian masih rendah yaitu 37,8%. Hal ini mungkin penyebab pemanfaatan poliklinik di Rumah Sakit Umum Daerah Sanggau masih rendah. Faktor dimensi mutu yang paling berhubungan dengan kepuasan pasien adalah reliability. Umur, pendidikan dan pekerjaan merupakan faktor konfounding terhadap hubungan dimensi mute dengan kepuasan pasien.
Dapat disarankan kepada pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Sanggau dan instansi terkait untuk lebih membenahi lingkungan poliklinik gigi balk papan petunjuk maupun papan informasi yang berhubungan dengan lokasi dan tempat-tempat pelayanan di rumah sakit, memperhatikan waktu pelayanan di poliklinik gigi, membuat usulan pengadaan obat dan bahan yang diperlukan dalam pelayanan gigi dan mulut sehari-hari, usulan kebutuhan tenaga perawat gigi serta perlu dilakukan benchmarking dengan pelayanan kesehatan lain dalam rangka pembangunan clinical governance.

Dental polyclinic use in Sanggau District Public l-Iospital was still not optimal as seen in low patient visit rate to use the polyclinic. Based on monthly and annual reports, patient visit rate in 2005 were 294 patients (24 patients per month) and in 2006 were 347 patients (29 patients per month). Thus, it is needed to conduct the evaluation of hospital dental polyclinic service, whether it has satisfied and met patient expectation.
The aim of this study was to identify patient satisfaction and factors affecting dental and oral health service quality in Sanggau District Public Hospital. Quantitative research method and cross sectional research design were used with 119 participants.
The result revealed that patient satisfaction level was low, 37.8%. This is the possible cause of low use of Sanggau District Public Hospital Dental Polyclinic. The most associated quality dimension factor to patient satisfaction were reliability. Age, education and work were confounding factors to the relationship between quality dimension and patient satisfaction.
It is recommended to Sanggau District Public Hospital Management and related institution to improve the dental polyclinic environment, including providing guide and information boards of the location and service posts in the hospital, to pay attention to dental polyclinic service time, to make proposals of drug and material procurements needed in daily dental and oral services and dental nurse requirement, and it is needed to perform benchmarking with other health service in order to build a clinical governance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T19098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah
"ABSTRAK
Kepuasan konsumen tidak hanya ditentukan dari dari pelayanan yang diberikan perusahaan sebelum pembelian, tetapi juga sesudah pembelian. Salah satu pelayanan yang diberikan perusahaan pasca pembelian adalah penanganan keluhan termasuk di dalamnya usaha atau tindakan untuk memperbaiki masalah. Penanganan keluhan harus dilakukan dengan baik karena hal tersebut yang akan menentukan apakah perusahaan mendapatkan word of mouth positif atau negatif. Penanganan keluhan yang kurang maksimal akan membuat perusahaan mendapatkan word of mouth negatif dari pelanggan. Hal tersebutlah yang dialami sebuah rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Akibat komplain dari salah satu pelanggannya, rumah sakit tersebut diperbincangkan di media sosial dan mendapatkan teguran dari Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI).Oleh karena itu, keluhan dari pelanggan perlu ditangani secepatnya dan secara tepat sehingga konsumen merasa puas.Kepuasan terhadap penanganan keluhan yang diberikan perusahaan juga akan mendorong intensi konsumen untuk tetap menggunakan jasa atau produk dari perusahaan.

ABSTRACT
Customer satisfaction is not only determined from the services which provided by the company prior to purchase, but also after the purchase. One of the services provided by the company after the purchase is complaints handling; including efforts or actions to fix the problem. Complaints handling must be done because it will determine whether the company gets a positive or negative word of. Handling complaints which not proper will make the company get a negative word of mouth from customers. This is exactly what happened to one of hospital in South Jakarta. Due to a complaint from one of its customers, the hospital is discussed in social media and get a reprimand from Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI). Therefore, complaints from a customers need to be addressed immediately and appropriately so that consumers feel satisfied. The satisfaction which derived from complaints handling by the companywill also encourage consumer intention to continue using the services or products of the company.
"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Perawat merupakan tenaga terbesar di rumah sakit yang memberikan pelayanan
keperawatan selama 24 jam kepada pasien dan keluarga. Kepuasan kerja perawat dapat
mempengaruhi pelayanan keperawatan yang diberikan. Peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian kepuasan kerja perawat di RS. Mitra Keluarga Kelapa Gading,
untuk mengetahui gambaran kepuasan kenja perawat dan karakteristik perawat.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana dengan alat ukur kuesioner.
Porter (1961) menyatakan bahwa kepuasan seseorang terhadap pekeljaanya tergantung
dari perbedaan atau ketidaksesuaian antar apa yang diinginkan dengan apa yang
diperoleh. Penelitian ini mendapatl-can kepuasan kerja perawat dimana lebih dari separuh
perawat merasa puas yaitu sebesar 72,2 %. Perawat yang tidak puas sebesar 27,8 %.
Ketidakpuasan terjadi karena sistim penghargaan dan peningkatan jenjang karir yang
belum memenuhi harapan perawat. Oleh sebab itu rumah sakit hendaknya menentukan
sistim dan rnekanisme yang tepat dan konsisten pada semua perawat, sehingga kepuasan
kerja perawat dapat dicapai."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5499
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Cornelia Abigael
"Strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan asuransi adalah dengan mengenali, memenuhi, dan memuaskan kebutuhkan pelanggannya. Optimalisasi kualitas pelayanan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam perusahaan asuransi kesehatan karena hampir seluruh pelanggan bergantung dan berinteraksi langsung terhadap para penyedia dan perusahaan sendiri. Banyak perusahaan asuransi di Indonesia telah melakukan survei kepuasan peserta asuransi secara berkala dan selalu berusaha meningkatkan kualitas layanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan peserta asuransi kesehatan di berbagai negara. Diharapkan temuan literatur dapat menjadi lesson learned dan dijadikan indikator tambahan dalam survei kepuasan peserta. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah literature review. Pencarian studi menggunakan online database berupa PubMed, ScienceDirect, ProQuest, Wiley Online, dan Scopus dan didapatkan total keseluruhan sebanyak 3.060 artikel jurnal yang ditemukan. Setelah dilakukan seleksi, terdapat 11 studi yang digunakan dalam penelitin ini yang berasal dari berbagai negara. Dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat 6 faktor yang mempengaruhi kepuasan peserta asuransi kesehatan, seperti faktor organisasi, jenis asuransi, paket manfaat, faktor sosiodemografi, pelayanan kesehatan, dan faktor pribadi konsumen. Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan di berbagai negara adalah kualitas layanan, harapan peserta, dan pemanfaatan layanan kesehatan.

The strategy that must be applied by insurance companies is to recognize, fulfill, and satisfy the needs of their customers. Optimizing service quality is something that needs to be considered in health insurance companies because almost all customers depend on and interact directly with providers and the company itself. Many insurance companies in Indonesia have conducted regular insurance participant satisfaction surveys and are always trying to improve the quality of their services. This study aims to determine the factors that influence the satisfaction of health insurance participants in various countries. It is hoped that the literature findings can be lessons learned and used as additional indicators in the participant satisfaction survey. The method used in this study is a literature review. Search studies using online databases such as PubMed, ScienceDirect, ProQuest, Wiley Online, and Scopus found a total of 3,060 journal articles. After the selection, there were 11 studies used in this research from various countries. From this study it was found that there are 6 factors that affect the satisfaction of health insurance participants, such as organizational factors, types of insurance, benefit packages, sociodemographic factors, health services, and consumer personal factors. The most dominant factors influencing satisfaction in various countries are service quality, participant expectations, and utilization of health services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ucup Supriatna
"Kepuasan pelanggan telah menjadi bagian integral dalam misi dan tujuan sebagian besar organisasi. Meningkatnya intensitas kompetisi global dan domestik, berubahnya preferensi dan perilaku pelanggan, serta revolusi teknologi informasi merupakan beberapa faktor yang mendorong organisasi bisnis dan non-bisnis untuk mengalihkan fokusnya ke arah customer-oriented.
Untuk melakukan penelitian tentang kepuasan pemohon perizinan di Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kota Jakarta Barat, belum ada instrumen yang valid dan reliabel. Oleh karena itu, diperlukan elaborasi konsep kepuasan mengenai harapan dan persepsi baik dari literatur maupun dari pemohon perizinan. Sehingga, direncanakan suatu penelitian dengan dua tahapan, yaitu tahap pengembangan kuesioner dengan pendekatan kualitatif dan tahap pengukuran kepuasan dengan pendekatan kuantitatif. Tahap pengembangan kuesioner dimulai dengan elaborasi konsep kepuasan baik dari literatur maupun berdasarkan hasil penggalian dari pemohon perizinan dan pihak penyelenggara, sehingga akhirnya didapatkan instrumen berupa kuesioner akhir yang siap diuji coba. Sedangkan tahap pengukuran kepuasan dimulai dengan pengujian validitas dan reliabilitas, sehingga dengan analisis validitas dan reliabilitas dapat diketahui pernyataan yang valid dan reliabel. Hasil dari penelitian ini berupa hasil wawancara mendalam, pengukuran validitas dan reliabilitas, analisis diagram Pareto, serta analisis univariat, bivariat, dan multivariat dengan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen berupa kuesioner mencakup lima dimensi mutu layanan, yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Instrumen yang dibuat memuat 24 pernyataan yang semuanya dinyatakan valid dan reliabel dengan menggunakan metode alpha Cronbach dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel pada α = 0,05.
Tingkat kepuasan responden berdasarkan hasil penelitian tahap kedua (pengukuran kepuasan) di Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Barat menunjukkan nilai yang tinggi dibandingkan dengan yang tidak puas. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian kualitatif melalui wawancara mendalam yang memperlihatkan adanya tingkat kepuasan yang tinggi dari informan yang penulis ambil. Akan tetapi, 11,5% responden yang tidak puas perlu dicari akar masalah ketidakpuasan mereka dengan melakukan penelitian lebih lanjut.
Distribusi tingkat kepuasan berdasarkan umur dan tingkat pendidikan responden menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik, sedangkan untuk dimensi mutu layanan yang paling dominan adalah tangible, responsiveness, dan empathy, dengan dimensi tangible sebagai yang paling dominan.
Abstract:
Client satisfaction has become an integral part of the mission and objectives of most organizations. The increasing intensity of global and domestic competition, changing preferences and behaviors of clients, and the revolution in information technology are some of the factors driving both business and non-business organizations to shift their focus towards being customer-oriented.
In regard to studying client satisfaction in license applications at the Sub-Authority Health Service Office of Kodya Jakarta Barat, there currently are no valid and reliable instruments available. Therefore, a concept of satisfaction needs to be elaborated from both literature and client perspectives. This study involves two stages: developing a questionnaire with a qualitative approach and measuring client satisfaction with a quantitative approach. The questionnaire development stage begins with an elaboration of the concept of satisfaction, based on literature review, interviews with clients, and input from the office staff, resulting in a finalized questionnaire ready for trial. The satisfaction measurement stage involves testing the validity and reliability of the questionnaire, and through this analysis, valid and reliable statements are identified. The outcomes of the study include findings from in-depth interviews, measurements of validity and reliability, Pareto diagram analysis, univariate, bivariate, and multivariate analyses using logistic regression.
The study results in a set of questionnaires encompassing five dimensions of service quality: tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The instrument includes 24 statements, all validated and reliable using the Cronbach alpha method, with values higher than r-table at α = 0.05.
The level of respondent satisfaction, based on the second stage of satisfaction measurement, shows a higher proportion of satisfied respondents compared to those dissatisfied. This result aligns with qualitative research findings from in-depth interviews, indicating high satisfaction levels among most informants. However, the 11.5% of respondents who are dissatisfied require further research to identify the root causes of their dissatisfaction.
The distribution of satisfaction levels based on respondents' age and education level shows a statistically significant relationship, with the dominant dimensions of service quality being tangible, responsiveness, and empathy, with tangible being the most dominant."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T32505
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Agustina
"Makalah konseptual ini mengajukan sebuah model baru tentang bagaimana menjaga kepuasan konsumen terhadap belanja online. Model ini berasal dari beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para pakar dan praktisi pemasaran di ritel online, kepuasan konsumen, loyalitas konsumen, dan persepsi konsumen. Makalah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran betapa pentingnya kepuasan konsumen online dalam meningkatkan kinerja bisnis. Beberapa penelitian yang digunakan, sebagai dasar di atas kertas ini akan dijelaskan secara singkat untuk membantu pembaca memahami teori-teori di balik pengembangan model baru yang lebih baik.

This conceptual paper proposes a new model of how to maintain consumer satisfaction on online shopping. The model is derived from several studies that have been done by marketing scholars and practitioners on online retailing, consumer satisfaction, consumer loyalty, and consumer perception. This paper aims to bring awareness of how important consumer satisfaction in improving online business performance. Several studies that are used, as bases on this paper will be explained briefly to help readers understand the theories behind the new model development better.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nani H. Goenawan
"ABSTRAK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran pada khususnya, serta perkembangan masyarakat pada umumnya telah mempengaruhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan baik jenis maupun mutunya.
Pada dewasa ini peranan rumah sakit selalu diukur dari keberhasilannya dalam memberikan pelayanan medik secara baik dan memuaskan sehingga mempercepat penyembuhan orang sakit.
Kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memberikan dampak positif kepada masyarakat sangat tergantung pada tersedianya tenaga yang terlatih dan memiliki perilaku yang luhur sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dilayani.
Betapapun efisien prosedur yang diciptakan dengan ditunjang kelengkapan fasilitas dan sarana, namun tidak akan mempunyai arti apabila tidak diolah dan ditangani oleh orang-orang yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai dalam jumlah yang cukup, serta mempunyai sikap mental yang baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang keadaan dan hubungannya antara kepuasan pasien/keluarga terhadap upaya pelayanan rawat inap.
Penelitian ini bersifat survei dengan pendekatan cross sectional dari data primer yang didapat melalui kuesioner.
Teknik analisa statistik yang digunakan adalah analisa prosentase, koefisien korelasi Spearman dan analisa regresi sederhana.
Dari hasil analisa prosentase upaya pelayanan rawat inap RS HUSADA cukup baik, dan cukup memuaskan, dan hasil analisa korelasi Spearman menunjukkan bahwa hanya beberapa variabel bebas yang mempunyai hubungan yang kuat dengan variabel terikat (kepuasan pasien/keluarga).
Berdasarkan hasil yang didapat, maka saran-saran yang dikemukakan adalah meningkatkan pelayanan penerimaan pasien, administrasi/ keuangan serta meningkatkan kualitas pelayanan tenaga medis/paramedis agar lebih memuaskan pasien dan pemantapan dalam pembinaan penilaian mutu pelayanan. "
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfirma Amini
"ABSTRAK
Pertumbuhan minimarket yang semakin pesat pada setiap tahunnya membuat perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Cara pembelanjaan dengan metode self-service, cashless merupakan salah satu perubahan yang dibawa oleh keberadaan minimarket yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan harian konsumen. Kemudahan maupun kelebihan yang dimiiki oleh minimarket berdampak pada pergeseran warung kelontong, sesuai data yang di dapatkan oleh penulis peningkatan pertumbuhan minimarket menjadi sebab tutupnya ribuan warung kelontong yang berada di jakarta dan sekitarnya. Peraturan yang membahas mengenai pertumbuhan minimarket pun masih belum dapat dilaksanakan oleh pemerintah kususnya Pemprov DKI Jakarta yang merupakan tempat pertumbuhan tertinggi minimarket. Omset warung kelontong yang semakin menurun seharusnya menjadi perhatian pemerintah Pemprov DKI dan dapat memberikan solusi untuk tetap mempertahankan keberadaan warung kelontong sebagi roda perekonomian usaha kecil di tengah masyarakat.

ABSTRACT
The growth of minimart that always increasing years by years making some value was changing in customer behavior. Nowdays, people do self-service method and cashless of payment that because of the effect of wide spreading of minimart growth. Like warung (indonesian traditional mom-and-pop) , minimart have the same customer segmentation. More than a thousand warung was dissapear because they couldn?t pretend of this global competition. Jakarta?s government should be responsible of this circumstance. Revenue of warung has decreasing day by day. So, the government should be make the solution if they won?t to lose the small enterprise which are the foundation of the circle of Indonesia financial."
2013
S44362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>